Anda di halaman 1dari 29

PENGKAJIAN PEREMAJAAN KOTA

BWK C KECAMATAN SUKARAME

REDEVELOPMENT KELURAHAN WAY


DADI BARU
PL 3021
KELOMPOK 5

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2020
Dosen & Team Members
PEREMAJAAN KOTA RA

IR. NIA KURNIASIH FRAN SINATRA, HAFI MUNIRWAN,


PONTOH, M.T. S. P., M. T. S.T., M. SC.

RANA SALSABILA MUHAMMAD IQBAL ARIYANTO SABILA AYU PERMATA


118220159 118220145 118220153

MUHAMMAD HENRY MUHAMMAD NOFIRIAN A


118220013 118220174
DAFTAR
ISI
1 PENDAHULUAN

2 TINJAUAN KEBIJAKAN BWK

3 PROFIL BWK

4 ALTERNATIF & LOKASI


PEREMAJAAN KAWASAN

5 TINJAUAN PUSTAKA

PENGKAJIAN PEREMAJAAN
6
KAWASAN

7 KONSEP PEREMAJAAN KAWASAN

PENGELOLAAN PEREMAJAAN
8
KAWASAN

9 DAFTAR PUSTAKA
THERE'S A
CONSTANT NOISE
OUTSIDE NEVER
SILENCED AT NIGHT
AIN T NO WAY TO
HIDE FROM THE
CITY LIFE

CITY LIFE \\ ASHTRAYNUTZ


PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Peningkatan jumlah penduduk


mengakibatkan kebutuhan akan tempat
tinggal semakin tinggi. Lahan yang
terbatas juga menyebabkan meningkatnya
LATAR BELAKANG harga lahan pada suatu kawasan. semakin
tinggi harga suatu lahan menyebabkan
banyaknya masyarakat membangun
permukiman pada lahan yang bukan
peruntukannya. Hal tersebut
Kota mengalami perkembangan sebagai
mengakibatkan banyaknya permukiman
akibat dari pertumbuhan penduduk,
kumuh yang bermunculan
perubahan sosial ekonomi dan teknologi
serta interaksi dengan kota-kota lain di Pada laporan kali ini, kami memilih salah
sekitarnya. Bagian Wilayah Kota (BWK) C satu kawasan yang berada pada
yang meliputi Kecamatan Sukarame, Kecamatan Sukarame yaitu Kelurahan Way
Kecamatan Tanjung Senang yang Dadi Baru. Pada kawasan ini terdapat
diarahkan sebagai kegiatan permukiman kumuh ringan, oleh karena
pengembangan kawasan perumahan dan itu diperlukannya peremajaan kota pada
permukiman dengan kepadatan sedang kawasan tersebut.

RUMUSAN MASALAH TUJUAN

Pengkajian terhadap kesesuaian kondisi Mengkaji bagaimana kondisi kawasan


peremajan di BWK C Kota Bandar Lampung
kawasan secara umum dan khusus sesuai
secara umum dan khusus terhadap
dengan standar dan aturan yang ada standar/peraturan yang ada.
sangat diperlukan untuk mengetahui
lokasi peremajaan dengan melihat
SASARAN
potensi dan permasalahan pada kawasan.
Sehingga kita dapat mencari tahu 1. Mengetahui kondisi kawasan peremajaan
BWK C terhadap aspek fisik
bagaimana arahan, permasalahan, serta
2. Mengetahui kondisi kawasan peremajaan
penanganan yang tepat dalam
BWK C terhadap aspek sosial
melakukan peremajaan kota pada suatu 3. Mengetahui kondisi kawasan peremajaan
kawasan. BWK C terhadap aspek ekonomi

06
TINJAUAN
KEBIJAKAN
T I NJ AUAN
KE B I J AKAN

RTRW
KOTA BANDAR LAMPUNG 2011 - 2030
PASAL
13 (3) 52 (2)
Kecamatan Sukarame dan Tanjung Kecamatan Sukarame dan Tanjung
Senang diarahkan kegiatan Senang termasuk dalam BWK C yang
pengembangan kawasan perumahan dan diarahkan sebagai perumahan epadatan
permukiman sedang

19 (3) 71 (3)

SPPK Sukarame dengan wilayah Pembangunan prasarana, sarana, dan


pelayanan Kecamatan Sukarame dan utilitas kawasan pendidikan tinggi pada
Tanjung Senang yang berfungsi sebagai Kecamatan Sukarame dan Tanjung
pendukung Pusat Pemerintahan Provinsi, Senang
pendidikan tinggi, Perdagangan dan Jasa,
Permukiman/Perumahan, Industri Rumah
Tangga, dan Konservasi/Hutan Kota

Pengembangan pengelolaan dan pemanfaatan kawasan perumahan dan permukiman meliputi:


•pembangunan perumahan/permukiman dilakukan dengan mengembangkan perumahan yang
sudah ada maupun pembangunan perumahan baru;

•mengarahkan pengembangan perumahan dan permukiman ke wilayah Sukarame dan Tanjung


Senang, serta melarang pengembangannya pada kawasan lindung;

•pengembangan perumahan dan permukiman eksisting ditekankan pada peningkatan kualitas


lingkungan, penyediaan RTH dan pembenahan prasarana, sarana, dan utilitas pendukung;

•penataan kawasan permukiman dan permukiman kumuh perkotaan diarahkan pada program
revitalisasi, rehabilitasi, renovasi, rekonstruksi, dan preservasi atau pembangunan rumah susun
sederhana sehat baik dengan sistem sewa ataupun milik dengan arahan lokasi berdekatan dengan
sumber mata pencaharian namun tetap memperhatikan fungsi utama masing-masing wilayah;

08
PROFIL
BAGIAN WILAYAH KOTA
bagian wilayah kota c
BWK C meliputi Kecamatan Fungsi utama BWK C sebagai
Sukarame dan Kecamatan kawasan yang pemanfaatannya
Tanjung Senang dengan untuk perumahan dan
luas kurang lebih 2.850 permukiman, serta berfungsi
hektar; sebagai tempat tinggal atau
lingkungan hunian yang
dilengkapi dengan prasarana
dan sarana lingkungan.
Kawasan ini terdiri dari rumah
yang dibangun oleh penduduk
sendiri dan dibangun oleh
perusahaan pembangunan
perumahan dan/ atau dibangun
oleh Pemerintah.

BWK C MELIPUTI

Gambar 1. Peta Administrasi BWK C

KECAMATAN
SUKARAME
KECAMATAN
TANJUNG SENANG memiliki luas lahan 1771 Ha
dengan jumlah penduduk
Kecamatan Tanjung Senang 61.130 jiwa.
memiliki luas lahan 973 Ha
dengan jumlah penduduk Batas wilayah
49.160 jiwa Utara:
Kec. Tanjung Senang, Kab.
Batas wilayah Lampung Selatan
Utara: Selatan:
Kec. Rajabasa, Kab. Kec. Sukabumi
Lampung Selatan Barat:
Selatan: Kec. Way Halim, Kec.
Kec. Labuan Ratu, Kec. Kedamaian
Way Halim, Timur:
Kec. Sukarame Kab. Lampung Selatan
Barat: Kec. Rajabasa
Timur:
Kab. Lampung Selatan

10
ALTERNATIF & LOKASI
PEREMAJAAN KAWASAN
alternatif lokasi
KELURAHAN KORPRI

Gambar 2. Peta Administrasi Kecamatan Sukarame

Alternatif lokasi pengembangan yang kami pilih yaitu


terletak pada kelurahan Korpri Jaya yang berada pada
Kecamatan Sukarame. Kelurahan ini menurut KOTAKU
Bandar Lampung merupakan kumuh sedang dengan
presentase 74%.

lokasi peremajaan
KELURAHAN WAY DADI BARU

Gambar 3. Peta Administrasi Kecamatan Sukarame

12
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI DAN KONSEP
Lingkungan permukiman adalah kawasan perumahan lengkap dengan sarana dan prasarana kebutuhan
hidup sehari – hari serta merupakan bagian dari suatu kota (Dirjend Cipta Karya PU, IAP, 1997:60).
Sehingga adapun beberapa tindakan yang dapat dilakukan terkait dengan upaya peremajaan pada suatu
lingkungan (Danisworo,1988:8-13) yaitu :
1. Redevelopment atau pembangunan kembali, adalah upaya penataan kembali suatu kawasan kota
dengan terlebih dulu melakukan pembongkaran sarana dan prasarana pada sebagian atau seluruh
kawasan tersebut yang telah dinyatakan tidak dapat dipertahankan lagi kehadirannya. Biasanya, dalam
kegiatan ini terjadi perubahan secara struktural terhadap peruntukan lahan, profil sosial ekonomi, serta
ketentuan-ketentuan pembangunan lainnya yang mengatur intensitas pembangunan
baru.
2. Gentrifikasi adalah upaya peningkatan vitalitas suatu kawasan kota melalui upaya peningkatan
kualitas bangunan atau lingkungannya tanpa menimbulkan perubahan berarti terhadap struktur fisik
kawasan tersebut. Gentrifikasi bertujuan memperbaiki nilai ekonomi suatu kawasan kota dengan cara
memanfaatkan berbagai sarana dan prasarana yang ada, meningkatkan kualitas serta kemampuannya
tanpa harus melakukan pembongkaran berarti.
3. Rehabilitasi pada dasarnya merupakan upaya untuk mengembalikan kondisi suatu bangunan atau
unsur-unsur kawasan kota yang telah mengalami kerusakan, kemunduran, atau degradasi, sehingga
dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya.
4. Preservasi merupakan upaya untuk memelihara dan melestarikan lingkungan pada kondisinya yang
ada, dan mencegah terjadinya proses kerusakannya. Metode ini biasanya diterapkan untuk obyek
memiliki arti sejarah atau arti arsitektur tertentu.
5. Konservasi merupakan upaya untuk melestarikan, melindungi serta memanfaatkan sumber daya
suatu tempat, seperti kawasan dengan kehidupan budaya dan tradisi yang mempunyai arti, kawasan
dengan kepadatan penduduk yang ideal, cagar budaya, hutan lindung, dan sebagainya. Konservasi
dengan demikian, sebenarnya merupakan pula upaya preservasi, namun dengan tetap memanfaatkan
kegunaan dari suatu tempat untuk menampung dan memberi wadah bagi kegiatan yang sama seperti
kegiatan asalnya atau bagi kegiatan yang sama sekalibaru melalui usaha penyesuaiang, sehingga dapat
membiayai sendiri kelansungan eksistensinya.
6. Resettlement adalah proses pemindahan penduduk dari lokasi permukiman yang sudah tidak sesuai
dengan peruntukkannya ke lokasi baru yang sudah disiapkan sesuai dengan rencana permukiman kota.
Dalam hal ini peremajaan lingkungan permukiman di Mojosongo Surakarta dilakukan dengan
redevelopment, resettlement dan peremajaan tanpa perubahan struktur kawasan.

14
DEFINISI DAN KONSEP
Berdasarkan dari analisis yang telah dilakukan, perencanaan peremajaan kota yang tepat pada wilayah
BWK C khususnya pada Kecamatan Sukarame, Kelurahan Way Dadi Baru yaitu dengan menggunakan
Redevelopment atau penataan kembali guna meningkatkan produktivitas serta mengembalikan fungsi
bagian kota yang telah terbangun sebelumnya dengan cara merehabilitasi suatu kawasan untuk dapat
menampung kegiatan – kegiatan yang telah sesuai dengan rencana kota Bandar Lampung. Namun
biasanya dalam upaya penataan kembali pada suatu kawasan kota, sering terjadi adanya pengantian dari
sebagian atau bahkan secara keseluruhan dari unsur – unsur lama pada kawasan hingga digantikan unsur
– unsur baru pada kawasan tersebut. Yang mana dalam hal ini, sama dengan tujuan sebelumnya yaitu
untuk meningkatkan produktivitas serta mengembalikan fungsi bagian kota yang telah terbangun.
Dengan adanya penataan kembali pada suatu kawasan kota maka diharapkan mampu meningkatkan
pelayanan dan kualitas dari kota tersebut yang akan berdampak baik pada berbagai aspek seperti
ekonomi, lingkungan dan lainnya.

Adapun strategi dalam kebijakan Redevelopment yaitu diperlukannya titik tolak dasar penilaian atas
tinqkat permasalahan yang dihadapi, potensi dan aset yang dimiliki, serta prospek. Tingkat perubahan
struktur wilayah kota tergantug pada tingkat permasalahannya. Maksud dari adanya Redevelopment
tersebut ada tiga hal yang meliputi :
1. Memberikan vitalitas baru
2. Meningkatkan vitalitas yang ada
3. Menghidupkan kembali vitalitas yang telah lama

15
PRESEDEN
PERUMAHAN KLASTER BOTANIKA
Perumahan ini berada di Bekasi terletak di sebuah
kawasan terpadu di bilangan Narogong. Cluster yang
dibangun diatas lahan seluas 3 hektar dibangun
dengan konsep modern namun selaras dengan
lingkungan sekitarnya. Selanjutnya, fasilitas yang ada
adalah jogging track, taman bermain dan kolam
renang anak, sistem keamanan 24 jam serta sistem
pengelolaan yang ditangani oleh town management.
Cluster Botanica dibangun sebanyak 200 unit, dengan
dua tipe unit rumah yakni Basil LB 47 dan LT 60 m2,
serta tipe Rosemary LB 69 dan LT 84 m2. Sementara
untuk harganya sendiri, unit rumah dengan tipe Basil
dijual Rp 430 juta, sementara tipe Rosemary dijual Rp
600-650 juta.
CITRA LAKE SAWANGAN

Perumahan yang terletak di sawangan ini megusung konsep perumahan dengan


bentuk unik, yang memiliki ruang terbuka hijau, pencahayaan minimal, suasana
yang nyaman namun memiliki harga yang bersaing, selain itu dekat dengan akses
di jalan raya lokasi rumah tersebut dekat dengan sarana transportasi. Misalnya
terminal bus atau stasiun kereta api. Fasilitas perumahan umum ini di antaranya
seperti fasilitas keamanan dengan konsep yang modern dengan CCTV di beberapa
lokasi. Lalu, untuk fasilitas dalam rumah yang disediakan misalnya saja seperti fitur
yang ramah lingkungan misalnya panel surya. Mengingat, rumah ramah
lingkungan kini banyak diminati selain itu perumahan ini memiliki konsep
menyatu dengan alam.

ECO RESIDENCE Ecoresidence merupakan cluster terbaru di kawasan Ecopolis


yang menghadirkan rumah tapak dua lantai berdesain modern
nan mewah. Istimewanya, EcoResidence terintegrasi dengan
EcoPlaza sebagai pusat gaya hidup dan EcoClub sebagai pusat
kebugaran. Tak hanya sampai di situ, EcoResidence juga
dilengkapi dengan beragam fasilitas unggulan seperti bulevar
utama ROW 23, sistem keamanan 24 jam, children swimming
pool, dan children playground.

16
PENGKAJIAN
PEREMAJAAN
KAWASAN
ASPEK FISIK

LETAK GEOGRAFIS & ADMINISTRASI

Gambar 4. Peta Administrasi Kecamatan Sukarame

GUNA LAHAN

Guna lahan yang berada pada


Kecamatan Sukarame sebagian besar
adalah permukiman, kemudia terdapat Gambar 5. Peta Guna Lahan Kecamatan Sukarame
lahan pertanian dan RTH serta adanya
perdagangan dan jasa dan pelayanan
umum dan pemerintahan.

18
ASPEK FISIK

IKLIM
Kecamatan ini memiliki suhu udara
sekitar 29 hingga 32 derajat celcius.
Angin di Kecamatan Sukarame
mengarah dari arah barat daya ke
timur laut. Berdasarkan data yang
kami olah dari Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika. Sinar
matahari dari arah timur ke barat.

Gambar 6. Peta Guna Lahan Kecamatan Sukarame

GEOLOGI DAN
Untuk melakukan pembangunan TOPOGRAFI
dibutuhkan jenis tanah dan batuan yang
mendukung agar apa yang direncanakan
dapat berjalan dengan optimal. Di
kecamatan Sukarame, jenis tanah pada
kawasan kami termasuk jenis tanah
kambisol kromik dengan horisin kambik
berciri berwarna coklat kemerahan. Jenis
tanah ini termasuk subur dan dapat
menyimpan cadangan air, dan kemudahan
dalam mengolah tanah. Kemudian secara
keseluruhan, topografi Kecamatan Sukabumi
sebagian besar adalah dataran rendah dan
perbukitan. Sehingga kawasan tersebut
sangat cocok untuk kawasan dan Gambar 7. Peta Guna Lahan Kecamatan Sukarame

permukiman.

19
ASPEK FISIK

SARANA, PRASARANA, DAN UTILITAS

Sarana merupakan alat yang digunakan untuk membantu dalam pencapaian tujuan,
prasarana adalah penunjang utama dalam menyelenggarakan proses untuk mencapai tujuan,
sedangkan utilitas adalah pelayanan yang disediakan untuk mencapai suatu tujuan. Sarana,
prasarana, dan utilitas di Kecamatan Sukarame saat ini telah tersedia namun belum
memadai bagi seluruh masyarakatnya. Berdasarkan data Kecamatan Sukarame dalam angka
2019, Kecamatan Sukarame memiliki sarana pendidikan mulai dari tingkat Sekolah Dasar
sebanyak 10 sekolah,10 Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak
6, Sekolah Menengah Atas sebanyak 6, serta terdapat 2 Perguruan Tinggi. Untuk sarana
kesehatan, Kecamatan Sukarame didukung oleh 1 Rumah sakit, 2 rumah sakit bersalin, 5
puskesmas, 7 poskeskel, 6 poliklinik, 6 posyandu, serta terdapat 14 apotek. Selanjutnya untuk
peribadatan, kecamatan sukarame memiliki 44 masjid, 29 mushola, 3 gereja, dan 2 pura.

ASPEK NON FISIK

SOSIAL

Tabel 1. Grafik Jumlah Penduduk Kecamatan Sukarame

Jumlah Penduduk yang berada di Kecamatan Sukarame berjumlah 60.101 jiwa penduduk
dengan rasio jenis kelamin pria sejumlah 30.037 jiwa dan jenis kelamin perempuan
sebanyak 30.064 jiwa.

20
ASPEK NON FISIK

SOSIAL

Tabel 2. Jumlah Penduduk Kecamatan Sukarame

Adapun kepadatan penduduk yaitu perbandingan antara jumlah penduduk dan luas
daerah yang ditempati. Kepadatan penduduk menggunakan satuan penduduk jiwa/km².
Cara menghitungnya yaitu jumlah penduduk di suatu wilayah dibagi dengan luas wilayah
tersebut. Semakin besar angkanya maka semakin padat wilayahnya. Sebaliknya, semakin
kecil angkanya maka semakin renggang penduduknya. Adanya kepadatan penduduk
dilihat dari perbandingan jumlah penduduk serta luas pada daerahnya. Dan berdasarkan
dari data BPS Kecamatan Sukarame Tahun 2019, Kelurahan Way Dadi Baru memiki luas
daerah 2,84 Km² dengan jumlah penduduk sebanyak 11.136 jiwa.

EKONOMI

Menjadi wilayah padat penduduk,


Kecamatan Sukarame mengandalkan
sektor perdagangan dan jasa.
Perusahaan atau usaha industri adalah
suatu unit (kesatuan) usaha yang
melakukan kegiatan ekonomi,
bertujuan menghasilkan barang atau
jasa, terletak pada suatu bangunan
atau lokasi tertentu, dan mempunyai
catatan administrasi tersendiri
mengenai produksi dan struktur biaya
serta ada seorang atau lebih yang
bertanggung jawab atas usaha
Tabel 3. Diagram Mata Pencaharian Kecamatan Sukarame tersebut.

21
PENGKAJIAN KHUSUS PEREMAJAAN

Tabel 4. Justifikasi Kecamatan Sukarame

Kawasan peremajaan kami terletak di Kelurahan Way Dadi Baru, Kecamatan Sukarame,
Kota Bandar Lampung. Kelurahan Way Dadi Baru memiliki jumlah penduduk sebanyak
11.136 jiwa dengan luas daerah 2,84 km² dan kepadatan 3.921jiwa/km². Pada kawasan ini,
sebagian besar peruntukan lahan merupakan kawasan permukiman.

KONDISI
EKSISTING

Pada eksisting kelurahan Way Dadi


Baru, dapat dilihat kondisi beberapa
bangunan yang tidak teratur dan
kualitas yang tidak memenuhi syarat,
kemudian drainase lingkungan yang
tidak mampu mengalirkan limpahan
air hujan sehingga dibeberapa titik
dapat mengakibatkan kebanjiran
ketika terjadi hujan yang deras.
Selanjutnya, terdapat jalan
lingkungan yang mempunyai kondisi
kualitas yang buruk, serta dibeberapa
jalan tidak tersedianya tempat
pembuangan sampah

Gambar 8. Kondisi Eksisting

22
JENIS PEREMAJAAN
Jenis Peremajaan yang kami lakukan adalah sebagai proses peremajaan, diartikan
penataan kembali (redevelopment) bagian wilayah terbangun kota untuk
meningkatkan produktivitas dan kegunaan bagian kota tersebut. Sebagai fungsi
peremajaan, berarti kegiatan untuk menguasai, menata kembali dan
merehabilitasi suatu kawasan yang dinilai telah rusak atau menurun kualitasnya
untuk dapat menampung kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan rencana kota.
Cara yang dilakukan adalah dengan peremajaan permukiman kumuh yang
bertumpu pada masyarakat. Penanganan dilakukan dengan konsolidasi lahan
melalui penataan ulang dan pembagian persil kapling kembali setelah disisihkan
lahan untuk prasarana dan sarana (jalan, ruang terbuka hijau/taman, bangunan
koprasi). Selanjutnya hal yang dapat dilakukan guna meremajakan kawasan
tersebut ialah dengan cara memperbaiki beberapa jaringan jalan yang tidak
tersedia atau dengan kondisi yang tidak baik. Kemudian memperbaiki atau
menambahkan jaringan drainase yang tersedia guna mengantisipasi debit air
hujan agar tidak terjadi banjir dibeberapa titik.

PETA POTENSI KAWASAN

PETA PEMASALAHAN KAWASAN

23
ANALISIS SWOT

WEAKNESS
STRENGTH

Kondisi pada bangunan perumahan yang


Di dukung dengan kondisi aspek fisik dari
tidak sesuai dengan kriteria rumah layak
geologi dan topografi pada kawasan
huni.
tersebut memang cocok untuk dijadikan Aliran drainase yang tidak mampu
kawasan permukiman dan perumahan. menampung limpahan air hujan
Tersedianya fasilitas sarana, prasarana, menyebabkan dibeberapa titik mengalami
dan utilitas yang cukup memadai dan kebanjiran.
mendukung untuk aktivitas di kawasan Kurangnya ketersediaan akan pengelolaan
permukiman sampah dan tempat pembuangannya.
Kualitas pada jaringan jalan buruk.

OPPORTUNITIES THREATS

Berdasarkan RTRW tahun 2011 – 2030 Tingginya kompleksitas masalah perkotaan


Kecamatan Sukarame ditetapkan dan kebutuhan hunian.
menjadi kawasan permukiman. Terbatasnya sumber pendanaan untuk
Terdapat program – program yang harus penyediaan perumahan.
memenuhi standar dari perumahan dan
pemukiman
Pembenahan sistem jaringan jalan
Penambahan dan perbaikan untuk aliran
jaringan drainase

KESIMPULAN
Berdasarkan peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 10 tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah tahun 2011-2030 menetapkan dan mengintesifkan Kecamatan Sukarame
menjadi kawasan permukiman. Menurut KOTAKU Bandar Lampung, Kelurahan Way Dadi Baru
termasuk dalam kategori kumuh sedang dengan jumlah kawasan kumuh sedang sebesar 74%
serta kumuh ringan 44%. Pada eksisting kelurahan Way Dadi Baru, dapat dilihat kondisi
beberapa bangunan yang tidak teratur dan kualitas yang tidak memenuhi syarat, kemudian
drainase lingkungan yang tidak mampu mengalirkan limpahan air hujan sehingga dibeberapa
titik dapat mengakibatkan kebanjiran ketika terjadi hujan yang deras. Selanjutnya, terdapat
jalan lingkungan yang mempunyai kondisi atau kualitas yang buruk, serta dibeberapa titik
tidak tersedianya pengelolaan sampah atau tempat pembuangan sampah. Peremajaan yang
kami lakukan adalah sebagai proses peremajaan, diartikan penataan kembali (redevelopment)
bagian wilayah terbangun kota untuk meningkatkan produktivitas dan kegunaan bagian kota
tersebut. Sebagai fungsi peremajaan, berarti kegiatan untuk menguasai, menata kembali dan
merehabilitasi suatu untuk dapat menampung kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan rencana
kota.

24
KONSEP
PEREMAJAAN
KAWASAN
TIPOLOGI PEREMAJAAN

KONSEP PENGEMBANGAN
VISI
menciptakan perumukiman ramah lingkungan yang sehat, aman, nyaman sehingga dapat
mendukung kegiatan masyarakat di dalam kawasan

MISI
1. Menyediakan ruang terbuka hijau yang aman dan nyaman untuk masyarakat di Kawasan
permukiman
2. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk menciptakan permukiman ramah
lingkungan
3. Menyediakan permukiman yang mudah dijangkau oleh masyarakat di kawasan

Smart Living adalah cara pandang dan pola pikir yang berlandaskan pada paradigma
kenyamanan, praktis, dan kreatif. secara umum smart living adalah cara berkehidupan yang
pintar dalam menata, merencanakan hunian hidup yang baik dan modern. konsep smart living
jika kita lihat dari sudut pandang perencana, maka smart living bisa berarti suatu ide atau
gagasan mengenai cara menciptakan kondisi perancangan yang lebih efisien, lebih aman, lebih
sehat, namun tetap memenuhi hunian dengan konsep smart living . hal ini bertujuan untuk
mengatasi kebutuhan ruang yang meingkat namun ketersediaan ruangnya semakin terbatas.
terutama di kota-kota besar.
Alasan mengapa memilih konsep smart living sendiri yaitu dikarenakan menurut ossiatzki juri
lixill , konsep smart living merupakan konsep tempat tinggal yang tak hanya berpusat ada
estetika, namun juga kondisi sang pemilik dan lingkungan sekitarnya dan ada beberapa aspek
yang patut diperhatikan jika ingin menggunakan konsep smart living yaitu: kenyamanan,
keamanan, sehat, dan efisien. yang dimana yang sudah dijelaskan diatas maka dari pada itu
mengapa kami memilih konsep smart living dikarenakan kawasan BWK C Keluruahn Way Dadi
Baru masih belum memenuhi kriteria kawasan perumahan yang layak dan tidak memenuhi
kriteria sesuai standar.

26
PENGELOLAAN
PEREMAJAAN
INDIKASI PROGRAM, TAHAPAN PELAKSANAAN, ORGANISASI PROGRAM
DAN PEMBIAYAAN

28
DAFTAR PUSTAKA

RTRW Kota Bandar Lampung

Kecamatan Sukarame dalam angka 2019, BPS

Istikasari, M., Khadiyanto, P. 2014. Identifikasi Permukiman Kumuh Di Pusat Kota. Jambi. Ruang, 2(4), 3-
1-310.

Rindarjono, Mohammad Gamal. 2013. Slum Kajian Permukiman Kumuh Dalam Perspektif Spasial.
Yogyakarta : Media Perkasa.

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01264-AR%20Bab2001.pdf (diakses pada


tanggal 12 desember 2020, pukul 16.55)

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/2183/05.2%20bab%202.pdf sequence=5&isAllowed=y
(diakses pada tanggal 12 desember 2020, pukul 17.15)

29

Anda mungkin juga menyukai