Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN (PL-3241)

ADMINISTRASI PEMBANGUNAN & FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PEMBANGUNAN

Disusun Oleh:
Kelompok 2

Nike Azhriani 118220033


M. Gustav Athallariq 118220088
Lutvi Aisah Safitri 118220123
Fadhil Fariza 118220180

Dosen Pengampu:

Ir. Andi Oetomo, M. Pl


Adinda Sekar Tanjung, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2021

1
Daftar Isi
BAB I.......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN......................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................4
1.3 Tujuan.........................................................................................................................4
1.4 Sasaran....................................................................................................................... 4
1.5 Metode Pengumpulan Data..................................................................................... 5
1.1 Sistematika Penulisan.............................................................................................. 5
BAB II......................................................................................................................................... 6
LITERATUR RIVIEW...................................................................................................................6
2.1 Administrasi Pembangunan..................................................................................... 6
2.2 Manajemen Sektor Publik........................................................................................7
2.3 Fungsi-Fungsi Manajemen....................................................................................... 7
2.4 Adminitrasi Negara................................................................................................. 10
2.5 Adminitrasi Pembangunan..................................................................................... 11
2.5.1 Ciri-Ciri Adminitrasi Pembangunan...........................................................12
2.5.2 Fungsi Adminitrasi Pembangunan........................................................... 11
2.6 Adminitrasi Niaga..................................................................................................... 113
BAB III................................................................................................................................ 116
STUDI KASUS.....................................................................................................................166
CRITICAL REVIEW............................................................................................................. 117
BAB IV.................................................................................................................................... 178
KESIMPULAN................................................................................Error! Bookmark not defined.8

2
3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan dalam perencanaan suatu wilayah dan kota tentunya tidak


akan lepas dari perihal administrasi pembangunan serta manajemen
pembangunan. Hal ini dikarenakan dalam upaya perencanaan pembangunan
perlu memperhatikan beberapa instrumen dalam pembangunan, seperti
aspek politik, sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan. Sehingga, dengan
demikian dalam pembangunan tidak hanya memperhatikan instrumrn fisik,
akan tetapi juga harus memperhatikan aspek pembangunan lainnya agar
terciptanya pembangunan yang berkelanjutan dan dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat. Pada makalah ini akan dibahas mengenai
administrasi pembangunan dan fungsi-fungsi terkait manajemen
pembangunan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang muncul pada bahasan kali ini yaitu mengenai

1. Bagaimana identifikasi administrasi pembangunan dan fungsi-fungsi


manajemen pembangunan?

1.3 Tujuan

Tujuan akan dicapai pada bahasan kali ini, yaitu :

1. Mengidentifikasi administrasi pembangunan; dan


2. Fungsi-fungsi manajemen pembangunan.

1.4 Sasaran

Sedangkan sasaran yang akan dicapai antara lain :

1. Mengidentifikasi falsafah administrasi dan manajemen sektor publik.


2. Mengidentifikasi fungsi-fungsi manajemen.
3. Menidentifikasi prinsip dan ciri-ciri administrasi negara dan niaga serta
administrasi pembangunan.

4
1.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam makalah ini digunakan beberapa metode dalam pengumpulan data


yang akan digunakan, metode tersebut berupa pengumpulan data sekunder
yang didapat dari beberapa sumber seperti jurnal dan buku elektronik.

1.1 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan yaitu :


 BAB I PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran,
metodologi pengumpulan data, dan sistematika penulisan.
 BAB II LITERATUR REVIEW
Bab ini berisikan mengenai tinjauan literatur yang membahas mengenai
falsafah administrasi dan manajemen sektor publik, fungsi-fungsi
manajemen, serta prinsip dan ciri-ciri administrasi negara dan niaga
serta administrasi pembangunan.
 BAB III STUDI KASUS
Bab ini berisi studi kasus dalam administrasi pembangunan & fungsi-
fungsi manajemen pembangunan.
 BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan.
 DAFTAR PUSTAKA

5
BAB II
LITERATUR RIVIEW

2.1 Falsafah Administrasi

Istilah Adminitrasi secara etimologi berasal dari bahasa latin (Yunani) yang
terdiri atas dua kata yaitu “ad” dan “ministrate” yang berarti “to serve”
yang dalam bahasa Indonesia berarti melayani atau memenuhi. Adminitrasi
adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari keputusan-keputusan yang
telah diambil dan diselenggarakan oleh dua orang atau lebih dengan
bekerjasama untuk mencapai tujuan sebelumnya dengan efektif, efisien ,
dan rasional.

Sehingga dalam arti sempit administrasi merupakan kegiatan ketatausahaan


yang meliputi pencatatan, pembuatan surat, pembukuan dan pengarsipan
surat, serta hal-hal lain yang dimaksudkan untuk menyediakan informasi
serta mempermudah memperoleh informasi jika dibutuhkan.

Sedangkan dalam pengertian luas, administrasi dapat dibedakan dalam tiga


sudut, yaitu proses, fungsi atau tugas, dan kepranataan/institusi.
a. Ditinjau dari sudut proses, administrasi merupakan keseluruhan proses,
mulai proses pemikiran, perencanaan, pengaturan, penggerakan,
pengawasan, hingga pencapaian tujuan.
b. Ditinjau dari sudut fungsi atau tugas, administrasi berarti keseluruhan
tindakan (aktivitas) yang harus dilakukan oleh seseorang yang
berkedudukan sebagai “administrator” (memegang jabatan dalam
manajemen suatu organisasi).
c. Ditinjau dari kepranataan (institusi), administrasi berarti kegiatan yang
dilakukan suatu lembaga dalam aktivitas tertentu. Misalkan Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, yang
bertanggung jawab atas perumusan penetapan, dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan,
pemberdayaan masyarakat desa, pengembangan daerah tertentu,

6
pembangunan daerah tertinggal penyiapan pembangunan permukiman,
dan pengembangan kawasan transmigrasi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa administrasi mempunyai pengertian


aktivitas untuk mencapai tujuan atau proses penyelenggaraan kerja untuk
mencapai tujuan (serving datas). Sedangkan Adminitrasi Publik merupakan
proses dimana sumber daya dan personel publik diorganisir dan
dikoordinasikan untuk memformulasikan, mengimplmentasikan, dan
mengelola keputusan-keputusan kebijakan publik.

Adminitrasi Publik merupakan proses dimana sumber daya dan personel


publik diorganisir dan dikoordinasikan untuk memformulasikan,
mengimplmentasikan, dan mengelola keputusan-keputusan kebijakan publik.

2.2 Manajemen Sektor Publik

Sektor public merupakan suatu badan hukum memiliki fungsi dalam


menyediakan barang dan/atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan hak
publik. Barang atau jasa yang termasuk ke dalam sektor publik biasannya
akan disebut dengan public goods. Contoh dari penyediaan barang sektor
publik adalah dalam pembangunan infrastruktur dasar yang disediakan oleh
para pihak terkait. Manajemen merupakan proses universal, tetapi jenis
organisasi dan lingkungan yang berbeda menuntut strategi manajemen yang
berbeda, di mana hal ini makin menampak di antara organisasi publik dan
swasta.

Manajemen publik umumnya mengarah pada masalah-masalah kebijakan


yang nyata dan diaplikasikan untuk meningkatkan pelayanan publik.
Sementara itu, pimpinan organisasi publik sesungguhnya menghadapi
tantangan dan persoalan yang lebih kompleks dan paradoksal daripada
pimpinan organisasi swasta. Tantangan yang dihadapi oleh pimpinan
organisasi swasta masih berkisar pada upaya mempertahankan kinerja dan
mengembangkan ke untungan perusahaan pada titik yang sedangkan
pimpinan organisasi publik harus mampu mengembangkan organisasi secara

7
efisien, responsif, transparan, dan akuntabel. Lingkungan organisasi publik
pun memiliki nuansa yang sarat dengan aspek politis dan memiliki
stakeholders yang bersifat heterogen, sehingga seorang pimpinan organisasi
publik harus memiliki kemampuan dan kepekaan politik sekaligus cakap
secara manajerial.

Pada dasarnya falsafah administrasi pembangunan dan manajemen


pembangunan tersebut muncul karena adanya inefisiensi pembangunan,
dimana dalam hal ini pembangunan tidak dipahami sebagai fenomena
manajemen melainkan sebagai fenomena atau momen politis dan historis,
sehingga dengan demikian pembangunan tidak dipahami sebagai proses.
manajerial yang melibatkan proses optimalisasi pemanfaatan aset-aset daya
yang tersedia. Keadaan ini oleh Andre Gurder Frank dianggap sebagai
development of the under-develoment.

2.3 Fungsi-Fungsi Manajemen

Manajemen pembangunan adalah manajemen publik yang memiliki ciri khas.


Sama halnya dengan administrasi pembangunan, yaitu administrasi publik
yang memiliki kekhasan tertentu. Dalam menganalisis manajemen
pembangunan dibagi menjadi beberapa fungsi. Menurut Ginanjar (1996: 20)
fungsi tersebut, diantaranya :

2.2.1 Perencanaan
Perencanaan dalam pembangunan adalah tugas utama dalam
administrasi atau manajemen pembangunan. Perencanaan
dibutuhkan karena kebutuhan akan pembangunan lebih besar
daripada sumber daya yang ada. Melalui perencanaan, pemerintah
dapat merancang kegiatan pembangunan secara efisien dan
efektif sehingga dapat mendapatkan hasil yang diinginkan dalam
memanfaatkan sumber daya yang tersedia dan mengembangkan
potensi yang ada. Pada dasarnya, perencanaan sebagai fungsi
manajemen adalah proses pengambilan keputusan dari sejumlah
pilihan, untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.

8
2.2.2 Pengerahan (Mobilisasi) Sumber Daya
Dalam manajemen pembangunan, mobilisasi sumber daya sangat
diperlukan, mobilisasi yang dimaksud dapat berupa dana (modal),
sumber daya manusia, teknologi, dan organisasi atau kelembagaan.

2.2.3 Pengerahan (Menggerakkan) Partisipasi Masyarakat


Banyak kasus yang menunjukkan bahwa kegagalan pembangunan atau
pembangunan yang tidak mencapai sasaran, hal tersebut dapat
disebabkan salah satunya karena partisipasi rakyat berkurang. Bahkan,
banyak kasus menunjukkan rakyat menentang upaya pembangunan.

2.2.4 Penganggaran
Dana pembangunan dapat bersumber dari pemerintah dan masyarakat.
Manajemen pembangunan berfungsi untuk memobilisasi dana
pembangunan yang dapat dihasilkan dari kegiatan pemerintah, seperti
pajak dan penerimaan lain di luar pajak dan tabungan masyarakat.
Jika dana pemerintah dan masyarakat belum mencapai sasaran
pembangunan yang diinginkan, manajemen pembangunan harus
mencari sumber dana pembangunan dari luar negeri, dengan syarat
yang paling menguntungkan.

2.2.5 Pelaksanaan Pembangunan Langsung Oleh Pemerintah

Dalam rangka evaluasi dikenal dengan adanya evaluasi kinerja


yang pada pelaksanaan pada setiap tahapannya dapat
memberikan suatu informasi yang tidak hanya menyangkut input
dan output, namun menyangkut hasil dan manfaat, termasuk
dampak dari apa yang sudah dilaksanakan.

2.2.6 Pengoordinasian

Koordinasi merupakan salah satu fungsi utama dari manajemen.


Koordinasi merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Karena
koordinasi merupakan tugas manajemen pembangunan untuk
menjamin bahwa seluruh usaha pembangunan berjalan dalam

9
arah yang sesuai dan menuju pada pencapaian sasaran. Dengan
koordinasi pembangunan yang dilaksanakan dalam berbagai sektor
dan berbagai badan serta di berbagai daerah akan berjalan serasi
dan menghasilkan sinergi.

2.2.7 Pemantauan Dan Pengevaluasian

Pemantauan diperlukan agar pelaksanaan pembangunan yang


tidak sesuai dari rencana dapat diketahui dari awal dan
mengambil langkah­langkah yang sesuai. Ketidaksesuaian tersebut
dapat berupa sasaran yang tidak tercapai, sasaran terlampaui,
dan ada peralihan dari sasaran satu ke sasaran lain.

Dalam evaluasi, dikenal adanya evaluasi kinerja mencakup hasil


dan manfaat, serta dampaknya. Evaluasi perlu dilakukan secara
sistematis dan melembaga. Melalui evaluasi, pelaksanaan rencana
dan program­program pembangunan dapat mengarah pada
terwujudnya sasaran yang telah ditetapkan, yaitu pencapaian
hasil yang optimal dari setiap investasi yang dilakukan,
pencapaian efisiensi, dan peningkatan produktivitas dalam
pengelolaan sumber daya, serta peningkatan kualitas produk dan
jasa yang ingin dihasilkan.

2.2.8 Pengawasan
Menurut Steiss (1982), salah satu fungsi pengawasan adalah
meningkatkan kebertanggungjawaban dan keterbukaan terhadap
sektor publik. Pengawasan secara umum berfungsi untuk
menekankan langkah­langkah pembenahan atau koreksi dalam
suatu kegiatan terjadi kesalahan atau perbedaan dari tujuan atau
sasaran yang telah ditetapkan (Fayol, 1949; Jerome, 1961; Koonts
dan O’Donnell, 1968).

Langkah dari pembenahan fungsi pengawasan terfokus pada


penanganan sumber dana (financial resources) yang sesuai dengan

10
peraturan yang berlaku dan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi kegiatan secara menyeluruh (Anthony, 1965).

2.4 Admintrasi Negara/ Adminitrasi Publik


Berangkat dari pola pemikiran yang kedua, Felix A. Nigro menyimpulkan

bahwa administrasi Negara adalah:

1. Usaha kelompok yang bersifat kooperatif yang diselenggarakan dalam

satu lingkungan publik.

2. Meliputi seluruh cabang pemerintahan.

3. Mempunyai peranan penting dalam pormulasi kebijaksanaan.

4. Amat berbeda dengan administrasi swasta / privat.

5. Berhubungan erat dengaan kelompok-kelompok privat dan individu

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Menurut Pajudi Atmosudirdjo, Administrasi publik adalah


administrasi daripada negara sebagai organisasi dan administrasi yang
mengejar tercapainya tujuan-tujuan yang bersifat kenegaraan. Arifin
Abdulrachman, menyatakan bahwa administrasi publik adalah ilmu yang
mempelajari pelaksanaan politik negara. Sedangkan menurut Waldo,
administrasi negara dikatakan sebagai manajemen dan organisasi daripada
manusia-manusia peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah.

2.4.1 Hakikat Adminitrasi Negara

Hakikat Adminitrasi Negara yang mendasar yaitu :

1. Administrasi negara tidak hanya berkaitan dengan aktivitas lembaga


eksekutif saja.

2. Bahwa administrasi Negara meliputi semua aktivitas manusia yang


berkaitan dengan pengaturan sumber daya manusia dan alam yang
diperlukan untuk mencapai tujuan masyarakat.

11
Persoalan yang sering muncul disini apakan administrasi Negara itu
merupakan seni atau ilmu ataukah merupakan seni dan ilmu. Sebagaimana
telah dikemukakan sebelumnya administrasi adalah bersifat universal, ia ada
bersamasama dengan lahirnya peradaban manusia dan ia berada ditengah-
tengah kita, itulah seni. Secara Historis, perkembangan administrasi dan
manajemen sebagai “seni” didasarkan pada pengetahuan manusia modern
sekarang tentang kejadiankejadian di masa lalu pada kebudayaan tertentu.

Seni dalam bahasa latin adalah “artes”, art (Inggris) yang artinya
kemampuan/daya cipta yang muncul dari dalam untuk mewujudkan sesuatu
atau kemahiran/keterampilan karena pengalaman. Sedangkan sebagai ilmu
apabila administrasinegara kita cerna sebagai suatu bidang studi dalam
lapangan ilmiah. Disamping itu administrasi Negara memenuhi syarat-syarat
untuk dapat dikatakan sebagai ilmu. Adapun syarat tersebut adalah:

a. Tersusun secara sistematis

b. Obyektif rasional

c. Menggunakan metode ilmiah.

d. Mempunyai prinsip-prinsip tertentu.

e. Dapat dijadikan teori.

Melihat hal tersebut diatas administrasi dengan sendirinya masuk


kategori ilmu sosial terapan (applied social science). Menurut Robert
Presthus, administrasi Negara dikatakan sebagai ilmu dan seni tatkala ia
merancang dan melaksanakan kebijaksaaan publik. Pendapat beliau didukung
oleh Dimock, yang mengatakan bahwa sebagai studi administrasi Negara
membahas setiap aspek kegiatan pemerintah yang dimaksudkan untuk
melaksanakan hukum dan memberikan pengaruh pada kebijaksanaan publik.

2.5 Adminitrasi Pembangunan


Definisi administrasi pembangunan menurut beberapa ahli sebagai
berikut. Menurut Hiram S. Phillips (1968), administrasi pembangunan ad alah
“rather than the traditional term of public administration to indicate the

12
need for a dynamic process designed particularly to meet requirements of
social and economic changes”. Pernyataan ini berarti “lebih baik daripada
masa tradisional administrasi publik untuk menunjukkan kebutuhan terhadap
suatu proses dinamis yang didesain secara khusus untuk mendapatkan syarat
perubahan sosial dan ekonomi”.

Menurut Mustopadidjaja (1976), administrasi pembangunan adalah “ilmu dan


seni” tentang pembangunan suatu sistem administrasi negara dilakukan
sehingga sistem administrasi tersebut mampu menyelenggarakan berbagai
fungsi umum pemerintahan dan pembangunan secara efisien dan efektif.

2.5.1 Ciri-ciri Adminitrasi Pembangunan

Dalam konteks ini, Sondang P. Siagian (1970) merumuskan ciriciri


administrasi pembangunan sebagai berikut :

a. Lebih memberikan perhatian terhadap lingkungan masyarakat yang


berbeda-beda, terutama lingkungan masyarakat di negaranegara yang baru
berkembang.

b. Mempunyai peran aktif dan berkepentingan terhadap tujuan pembangunan,


baik dalam perumusan kebijaksanaan maupun dalam pelaksanaan yang
efektif. Bahkan, administrasi ikut serta memengaruhi tujuan-tujuan
pembangunan masyarakat dan menunjang pencapaian tujuan sosial, ekonomi,
dan lain-lain yang dirumuskan kebijaksanaannya dalam proses politik.

c. Berorientasi pada usaha-usaha yang mendorong perubahan ke arah


keadaan yang dianggap lebih baik untuk masyarakat pada masa depan atau
berorientasi masa depan.

d. Lebih berorientasi pada pelaksanaan tugas-tugas pembangunan dari


pemerintah. Administrasi pembangunan lebih bersikap sebagai development
agent, yaitu merumuskan kebijaksanaan pembangunan dan pelaksanaan yang
efektif, serta sebagai kemampuan dan pengendalian instrumen-instrumen
bagi pencapaian tujuan-tujuan pembangunan.

13
e. Mengaitkan diri dengan substansi perumusan kebijaksanaan dan
pelaksanaan tujuan-tujuan pembangunan di berbagai bidang yaitu ekonomi,
sosial, budaya, dan lain-lain.

f. Administrator dalam aparatur pemerintah juga dapat menjadi

penggerak perubahan.

g. Lebih berpendekatan lingkungan, berorientasi pada kegiatan, dan

bersifat pemecahan masalah. Ketiga unsur ini disebut mission

driven.

2.5.1.Fungsi Administrasi Pembangunan

Menurut Bintoro Tjokroamidjojo, (1990), beberapa gambaran mengenai


ruang lingkup fungsi administrasi pembangunan, adalah sebagai berikut.

Administrasi pembangunan dapat dibagi menjadi dua subfungsi,

yaitu sebagai berikut :

1) Formulasi kebijaksanaan negara atau pemerintah tidak hanya dilakukan


dalam proses administrasi, tetapi juga dalam tingkat tertentu dalam proses
politik. Kebijaksanaan dan program dirumuskan dalam suatu rencana
pembangunan. Mekanisme dan tata kerja dalam proses analisis, perumusan,
dan pengambilan keputusan mengenai kebijaksanaan dan program
pembangunan tersebut dapat diupayakan untuk disempurnakan.

2) Pelaksanaan dari kebijaksanaan dan program tersebut dilakukan secara


efektif. Untuk melakukannya, administrator memerlukan penyusunan
instrumen-instrumen yang baik.

2.6 Adminitrasi Niaga


Sebagai sebuah ilmu, disiplin administrasi niaga merupakan
bagian dari ilmu administrasi yang menginduk pada ilmu-ilmu sosial. Disiplin

14
ilmu administrasi niaga sudah memenuhi kriteria sebuah ilmu yaitu
sekelompok pengetahuan mengenai sesuatu pokok soal (manajemen—pen)
dengan titik pusat perhatian pada permasalahan tertentu (bisnis—pen)
sehingga merupakan pelbagai konsep yang ditelaah oleh budi pekerti
manusia berdasarkan suatu metode untuk mencapai kebenaran yang
bercirikan empiris, sistematis, obyektif, analitis dan dapat diperiksa
kebenaranya.
Administrasi niaga menekankan kajianya pada bidang bisnis
sehingga sifat usahanya bukan hanya pelayanan seperti yang ada pada
administrasi negara tetapi lebih bersifat profit oriented (orientasi laba).

15
BAB III
STUDI KASUS

“Strategi Penanganan Pemukiman Kumuh di Kelurahan Kemang Agung


Kertapati, Palembang”

Studi kasus manajemen sektor publik yang akan kami angkat mengenai
penanganan pemukiman kumuh yang berlokasi di Kelurahan Kemang Agung
Kertapati, Palembang. Dalam studi kasus ini membahas tentang strategi
yang akan dilakukan dalam penanganan pemukiman kumuh, dimana
permasalahan pemukiman kumuh ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan
penduduk secara pesat di daerah Kel. Kemang Agung, Kertapati. kelurahan
Kemang Agung, Kecamatan Kertapati adalah kawasan padat dengan tingkat
kumuh yang berat dan menjadi prioritas dalam penanganan kawasan kumuh
yang ada di Kota Palembang. Upaya dalam penanganan ini menjadi tanggung
jawab pemerintah, pengembang dan swasta.

Dalam menanggapi permasalahan tersebut digunakan strategi manajemen


publik yang meliputi proses perencanaan, pengarahan sumber daya,
pengarahan partisipasi masyarakat serta pelaksanaan program strategi.
Namun, dalam pengimplementasiannya strategi penanganan pemukiman
kumuh belum berjalan dengan baik sehingga belum mendapatkan hasil yang
optimal dalam penanganan kasus tersebut. Dengan demikian, maka
manajemen sektor publik dalam penanganan pemukiman kumuh tersebut
belum berjalan sesuai dengan target pencapaian akhir.

16
CRITICAL REVIEW
PERSPEKTIF ADMINISTRASI PEMBANGUNAN: MENUJU KE ARAH KONVERGENTIF

Pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan


pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar, yang ditempuh suatu
negara bangsa menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation-
building). Siagian (2007), akhirnya, mendefinisakan administrasi pembangunan
sebagai : Seluruh usaha yang dilakukan oleh suatu Negara bangsa untuk bertubuh,
berkembang, dan berbuah secara sadar dan terencana dalam semua segi kehidupan
dan penghidupan Negara bangsa yang bersangkutan dalam rangka pencapaian
tujuan akhirnya. Secara falsafati, fungsi ilmu dalam kehidupan manusia adalah
untuk membantu manusia dalam menanggulangi malasah-masalah yang dihadapi
sehari-hari.

Bagi negara-negara yang digolongkan kepada Dunia Ketiga dirasakan bahwa


teori-teori dan prinsip-prinsip dari ilmu administrasi Negara tradisional yang
terutama di dunia barat, khususnya di Amerika Serikat, sudah tidak memadai
terhadap kebutuhan bagi negara-negara yang sedang giat melakukan pembangunan.
Oleh karena itu para akhli mulai mengalihkan pikiran, perhatian serta waktunya
terhadap cabang ilmu administrasi yang relevan dengan negara-negara yang sedang
berkembang. Ilmu administrasi yang dipandang dapat mengatasi masalah-masalah
itu tersebut ilmu administrasi pembangunan. Setiap perkembangan ilmu
pengetahuan pada waktu yang bersamaan timbul perkembangan-perkembangan
mengenai substansi yang menjadi objek penelitian dalam bidang pengetahuan baru.

Salah satu akibat negatif dari suatu peperangan ialah morat-maritnya kehidupan
perekonomian yang tentunya lebih terasa oleh negara-negara yang kalah perang.
Akan tetapi sejarah menunjukan bahwa Negara-negara pemenang perang dengan
pertimbangan politik, ekonomi dan kemanusiaan, menunjukkan hasrat untuk
membantu Negara-negara yang sangat menderita, termasuk negara-negara sekutu
maupun negara yang kalah perang.

17
BAB IV
KESIMPULAN

Dalam upaya perencanaan pembangunan perlu memperhatikan beberapa instrumen


dalam pembangunan, seperti aspek politik, sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan
yang dapat dibangun mealalui Adminitrasi Negara/Publik, Manajemen Publik,
Adminitrasi Niaga, dan Adminitrasi Pembangunan

Melalui perencanaan, pemerintah dapat merancang kegiatan pembangunan secara


efisien dan efektif sehingga dapat mendapatkan hasil yang diinginkan dalam
memanfaatkan sumber daya yang tersedia dan mengembangkan potensi yang ada.
Manajemen pembangunan berfungsi untuk memobilisasi dana pembangunan yang
dapat dihasilkan dari kegiatan pemerintah, seperti pajak dan penerimaan lain di
luar pajak dan tabungan masyarakat.

18
DAFTAR PUSTAKA

Manik, J. M. (2016). Jurnal Manajemen Sektor Publik. Implementasi Strategi


Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh di Kelurahan Kemang Agung
Kecamatan Kertapati Kota Palembang, 1-14.

Tangkilisan, H. N. (2009). Manajemen Publik. Jakarta: Grasindo.

Suardita, I Ketut. 2016. Diktat Ilmu Adminitrasi Negara. Bali : Universitas Udayana

Sumatri, li .dkk. 2016. Adminitrasi Pembangunan. Bandung : Cv Pustaka Setia

Rifa’I, Ahmad.2002. Prospek dan Kontribusi Ilmu Adminitrasi Niaga Dalam Era
Perdagangan Bebas. Lampung: Universitas Lampung

19
Diskusi Kelas Gabungan

1. Penanya : Alvina Dwi Yolanda (118220116)/RB


Apa perbedaan antara adminitrasi pembangunan dengan adminitrasi negara ?
Jawaban : (Gustav)
Orientasi adminitrasi negara lebih terfokus pada masa kini dan tugas-tugas
umum pembangunan sedangkan orientasi adm pembangunan lebih terfokus
pada penyelesaian adminitrasi masa depan dan pada tugas-tugas
pelaksanaan pembangunan. adapun contoh dari adm negara adalah
kebijakan pemerintah dalam memutuskan suatu peraturan yang berkaitan
dengan negara. sedangkan adm pembangunan adalah hal-hal yang berkaitan
dengan kebijakan pembangunan yang sifatnya teknis sperti pembagian peran
tiap individu dalam suatu pembangunan.
2. Penanya : Riky Mainaki (118220016)/RB
Menurut anda bagaimana orientasi adminitrasi negara dan adminitrasi
pembangunan dalam melaksanakan tugasnya ?
Jawaban : (Nike Azhriani)
Adminitrasi Negara lebih menekankan kepada pelakasanaan yang tertib dan
efisien dan mnkanakan kepada tugas rutin dalam pelayanan umum dari
setiap unit-unit kegiatan pemerintah yang lebih berorientasi pada masa kini

Adminitrasi Pmbangunan lebih berorientasi kepada usaha-usaha yang


mendorong perubahan-perubahan kearah keadaan yang lebih baik untuk
masyarakat dimasa depan dan lebih berorientasi kepada pelaksanaan tugas-
tugas pembangunan dari pemerintah yang lebih merumusakn kebijasanaan
pembangunan dalam pelaksanaannya yang efektif.
3. Penanya : Dany Raynold (118220107)/RB
Bagaimana dan seperti apa adminitrasi pembangunan yang efektif di
Indonesia ?
Jawaban : ( Risanti )
Dalam hal administrasi pembangunan adalah adiministrasi dari dan bagi
pembangunan, dimana biasanya menggunakan pendekatan manajemen,
karena bersangkutan dengan pembangunan. Dalam hal manajemen
pembangunan meliputi:

20
1. Perencanaan pembangunan
Perencanan pembangunan sangat penting guna dalam hal pengambilan
keputusan tepat sesuai dengan visi pembangunan, yang memiliki unsur:
a. Tujuan akhir yang dikehendaki
b. Sasaran-sasaran dan prooritas guna mewujudkannya
c. Jangka waktu
d. Masalah-masalah yang dihadapi
e. Kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya
f. Orang, organisasi, ataupun badan pelaksanaanya
g. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya.
2. Pengerahan sumber daya
Artinya sebagai upaya untuk memobilisasi sumberdaya yang diperlukan
guna menunjang tujuan organisasi
3. Pengganggaran
4. Hal terakhir jika ingin lebih efektif dalam pelaksanaan administrasi
pembangunan diharuskan berdasarkan prinsip-prinsip yang terdapat
dalam Administrasi Pembangunan

21

Anda mungkin juga menyukai