Anda di halaman 1dari 18

Forum Group Discussion (FGD) Kemenpera

Prospek Pengadaan Rusunawa Sebagai Upaya Penanggulangan Backlog Perumahan


oleh GM Regional Rusunawa Perumnas
Topas Galeria Hotel Bandung 5-7 Desember 2013

Perumnas Indonesia Milestone

WILAYAH USAHA PERUMNAS

1.Kaw. Pulo Gebang 2.Kaw. Cengkareng 3.Kaw. Kemayoran 4.Cab. Bogor 5.Cab. Parung Panjang 6.Cab. Tanggerang 7.Cab. Bekasi

1. Cab. Batam 2..Cab. Jakarta 1 3. Cab. Jakarta 2

PERUMNAS terbagi dalam 8 regional, dengan 55 cabang di 33 provinsi

PETA SEBARAN RUSUNAWA PERUMNAS


Medan Martubung Cabang Batam Tanjung Piayu Pontianak UNTAN Samarinda Sei Kunjang Makassar UNHAS

Cabang JKT II : Pulogebang, Pasar Jumat, Sindang Koja.

Cirebon Harjamukti
Cabang JKT I : Cengkareng, Kemayoran, Rusunami Bandar Kemayoran, Manis Jaya, Kebon Kacang.

Padang UNAND

Surabaya Warugunung

LATAR BELAKANG PENYELENGGARAAN RUSUNAWA


PESATNYA PEMBANGUNAN KOTA

DAYA TARIK URBANISASI

PELUANG KERJA

RAWAN SOSIAL KUALITAS HUNIAN KUMUH LANGKA DAN MAHALNYA HARGA TANAH

KANTONG PEMUKIMAN KUMUH

DAS TERGANGGU FUNGSI PRASARANA KOTA TERGANGGU

PROGRAM PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN MELALUI RUSUNA/RUSUNAWA

DASAR PEMIKIRAN

Pesatnya perkembangan kota, pertambahan penduduk, tumbuh permukiman kumuh, liar & padat (Peremajaan Lingkungan Kumuh - Urban Renewal, Inpres No. 5/1990) Langkanya Lahan di perkotaan, semakin mahalnya harga tanah (landed house yang tidak mungkin dibangun lagi di kota besar , solusi : vertical housing). Ketidakmampuan masyarakat untuk memiliki rumah akibat tingginya harga bahan bangunan. Keterbatasan dana pemerintah dalam menyediakan subsidi perumahan Pemenuhan kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di perkotaan akan tempat tinggal yang layak, terjangkau, dekat dengan tempat bekerja, dan efisiensi transportasi Merupakan misi Public Service Obligation (PSO)/Kewajiban Pelayanan Umum (KPU) Penekanan biaya investasi (lahan, sarana, prasarana dasar, dll) Mendorong Pembangunan Kota Berkelanjutan (Sustainable Urban Development) Skema hunian sewa sebagai titik temu biaya tinggi dengan kemampuan MBR.

Backlog Perumahan di tahun 2013 diperkirakan mencapai 15 juta unit.

JUMLAH PENDUDUK & BACKLOG DI INDONESIA


Proyeksi Backlog
17,000,000

Proyeksi Jumlah Penduduk


285,000,000 280,000,000

16,500,000

275,000,000
16,000,000

270,000,000 265,000,000

Unit

15,500,000

Orang

260,000,000 255,000,000 250,000,000

15,000,000

14,500,000

245,000,000 240,000,000 2013 2014 2015 2016 2017 2018

2013 2014 2015 2016 2017 2018 Unit Rumah 15,20 15,48 15,76 16,05 16,34 16,63

14,000,000

Proyeksi Jumlah 256,44 261,10 265,86 270,69 275,62 280,64 Penduduk

BACKLOG PERMINTAAN VS KETERSEDIAAN


DEMAND VS SUPPLY
900,000 800,000 700,000 600,000 500,000
Unit

400,000

15
Million Units

2013 Housing Backlog

300,000
200,000

800
Thousand Units

Housing needs per year


Housing supply per year

100,000

200
Thousand Units

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Supply 93,529 132,98 200,00 155,40 174,93 210,00 150,00 Demand 600,0 600,0 650,0 700,0 750,0 800,0 800,0

POLA KOORDINASI PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN RUSUNAWA PERUMNAS


Dibangun Perumnas Dilahan Perumnas Dikelola Perumnas
Dibangun Perumnas Dilahan Pemda/Mitra Dikelola Perumnas PENYELENGGARAAN RUSUNAWA PERUM PERUMNAS Dibangun Perumnas Dilahan Pemda/Mitra Dikelola Pemda/Mitra Dibangun Mitra Dilahan Perumnas DIkelola Perumnas Dibangun Pemerintah Dilahan Pemerintah Dikelola Perumnas

DATA PENGELOLAAN RUSUNAWA PERUMNAS


Tahun Jumlah Jml Range Tarif Sewa Lokasi Ket. Bangun Unit TB (Rp) a. Dibangun Perumnas, di lahan Perumnas, dikelola Perumnas 1 Rusunawa Kemayoran 1990 698 11 JakPus 22.500-75.000 2 Rusunawa Cengkareng 1995 1,920 16 JakBar 103.500-337.000 3 Rusunawa Pulo Gebang 2002 240 2 JakTim 395.000-445.000 4 Rusunawa Tanjung Piayu 1996 480 4 Batam 363.000 5 Rusuna Kebon Kacang 1982 22 8 JakPus 2.060.000-3.287.000 Unit Usaha/Kios Jml 3,360 41 b. Dibangun Perumnas, di lahan Mitra/Pemda, dikelola Perumnas 6 Rusunawa Pasar Jumat 1996 120 1 JakSel 180.000-469.000 7 Rusunawa Sidang Koja 1999 350 3 JakUt 95.000-332.000 Jml 470 4 c. Dibangun Perumnas, di lahan Mitra/Pemda, dikelola Perumnas 8 Rusunawa Harjamukti 1999 120 1 Cirebon 137.000-167.000 Pemko Cirebon 9 Rusunawa Manis Jaya 1997 240 2 Tangerang 125.000-143.000 Pemko Tangerang 10 Rusunawa Bandarharjo* 1996 180 4 Semarang Pemko Semarang 11 Rusunawa Warugunung 1995 600 5 Surabaya 30.000-48.000 Pemprov. Jatim 12 Rusunawa Siwalankerto* 2002 368 3 Surabaya Pemprov. Jatim 13 Rusunawa Univ. Andalas 2004 96 1 Padang 350.280-387.000 Univ. Andalas 14 Rusunawa Univ. Tj. Pura 2002 144 2 Pontianak 274.000-289.000 Univ. Tj. Pura 15 Rusunawa Sei Kunjang 1999 120 1 Samarinda 120.000-156.000 Pemda. Kaltim 16 Rusunawa Univ. Hasanuddin 2001-2003 240 2 Makasar 373.200-404.000 Univ. Hasanuddin Jml 2,108 21 d. Dibangun Pemerintah, di lahan Perumnas, dikelola Perumnas 17 Rusunawa Tanjung Piayu 2005-2006 120 1 Batam Serah Terima 18 Rusunawa Martubung 2005-2006 240 2 Medan Pengelolaan Jml 360 3 69 Jumlah Keseluruhan 6,298 e. Dibangun Pemerintah, di lahan Pemerintah, dikelola Perumnas No Rumah Susun

No
1

Kelompok Sasaran
PNS/TNI/POLRI/ Pekerja/Buruh/ Masyarakat Umum

Lokasi
Rusunawa Pasar Jumat Rusunawa Tanjung Piayu Rusunawa Pulogebang Rusunawa Kebon Kacang Rusunami Bandar Kemayoran Rusunawa Manis Jaya Rusunawa Sei Kunjang Rusunawa Harjamukti Rusunawa Warugunung
Rusunawa Kemayoran Rusunawa Cengkareng Rusunawa Sindang Koja Rusunawa Universitas Andalas Rusunawa Universitas Hasanudin Rusunawa Universitas Tanjung Pura

KELOMPOK SASARAN

Penataan Kumuh/ Terprogram

Mahasiswa/Pelajar

KENDALA YANG DIHADAPI PENYEWA


No
1

Kelompok Sasaran
PNS/TNI/POLRI/ Pekerja/Buruh/ Masyarakat Umum

Uraian
1. Keberagaman budaya, suku, dan agama. 2. Pola hidup sosial yang beragam (tingkat pengetahuan berbeda).

Penataan Kumuh/ Terprogram

1. Keterbatasan penghasilan (umumnya pekerja informal) 2. Keberagaman budaya, suku, dan agama. 3. Pola hidup sosial yang beragam (tingkat pengetahuan berbeda).

4. Keterlibatan penghuni masih rendah dan keserasian dengan lingkungan sekitarnya


5. Minimnya fasilitas pendukung seperti prasarana dan sarana dasar lingkungan. 3 Mahasiswa/Pelajar 1. Keterbatasan penghasilan. 2. Rendahnya kesadaran dalam mematuhi peraturan.

KENDALA YANG DIHADAPI PENGELOLA


1. Keterbatasan anggaran untuk operasional dan pengelolaan (perbaikan, kebersihan, pembinaan penghuni). 2. Tidak adanya subsidi Pemerintah. 3. Tarif sewa rendah.

4. Banyaknya yang menunggak biaya sewa.


5. Kendala ketersediaan prasarana untuk perumahan.

PERBANDINGAN PENERIMAAN LOLA DAN BIAYA LOLA


Cabang/Lokasi
JKT I Cengkareng JKT I Bandar Kemayoran
JKT II Pulogebang JKT II Sindang Koja Batam Tanjung Piayu

Penerimaan Lola
Rp 96,1 juta Rp 328,4 juta
Rp 56,7 juta Rp 41,5 juta Rp 68,9 juta

Biaya Pengelolaan
Rp 160,8 juta Rp 404,1 juta
Rp 84,9 juta Rp 43,2 juta Rp 85,5 juta

Selisih
(Rp 64,7 juta) (Rp 75,7 juta)
(Rp 28,2 juta) (Rp 1,7 juta) (Rp 16,6 juta)

Cabang/Lokasi
JKT II Pasar Jumat

Penerimaan Lola
Rp 36,2 juta

Biaya Pengelolaan
Rp 24,2 juta

Kelebihan
Rp 12,0 juta

PROSPEK RUSUNAWA KE DEPAN

Target Millenium Development Goals (MDGs) adalah tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015 untuk memberikan pelayanan 100 juta orang miskin di dunia yang perlu ditindaklanjuti oleh Pemerintah. Jumlah Pembangunan Rusunawa dari data Sekretariat Kementerian Perumahan Rakyat dari tahun 2005-2010 adalah sebanyak 138 Twin Blok (TB), sedangkan backlog tahun 2012 sebanyak 15 juta unit. Di dalam mekanisme perumahan umum, Perumnas atau lembaga yang ditunjuk harus diberi tugas untuk memenuhi kebutuhan perumahan seluruh rakyat, mengurangi housing backlog, dan pengembangan kawasan permukiman dan perkotaan dengan diberi peran sebagai operator yang memiliki otorita berdedikasi. Peremajaan Rusun yg sudah ada saat ini

KONSEP PEREMAJAAN
Rusunami Proyek Peremajaan Rusun terhadap rusunrusun yang secara teknis dinyatakan sudah tidak layak huni Rusunawa
Rusunawa Kemayoran SEBELUM SESUDAH

SEBELUM

SESUDAH

USULAN PERCEPATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RUMAH/BACKLOG


Pemerintah memberikan support penuh dalam penyediaan perumahan rakyat melalui pembangunan rusunawa. Dengan anggaran dari APBN Pemerintah setiap tahun menganggarkan biaya pemeliharaan dan perbaikan Rusunawa melalui APBN.

Pembebasan pajak yang terkait dengan pembangunan dan pengelolaan Rusunawa.


Pemerintah memberikan PSO selisih tarif sewa kepada Pengelola.

Pembangunan Rusunami/Rusunawa.

KEBUTUHAN VERTICAL HOUSING DIPERKOTAAN SANGAT TINGGI, NAMUN HARUS DISERTAI SUBSIDI PEMERINTAH.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai