Anda di halaman 1dari 76

NTB

NTB

63.0

63.0
NTT
64.8

PROGRAM DESA MANDIRI


ANGGARAN UNTUK RAKYAT

(DEMAM - ANGGUR MERAH)


PEMERINTAH PROVINSI NTT
TINJAUAN DARI PERSPERKTIF
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
TUGAS KELOMPOK:
1. PASKALIS BAYLON MEJA
2. NANANG
3. MOHALI

PROGRAM MAGISTER
ILMU ADMINISTRASI PULIK
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA 2014

NTT
64.8

RUANG LINGKUP
1. GAMBARAN UMUM KONDISI NTT (Pemapar: nanang)

2. GAMBARAN UMUM PROGRAM DEMAM ANGGUR


MERAH (Pemapar: Mohali)
3. GANALISIS DARI PERPEKTIF KONSEP
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Pemapar Paskalis)

11/9/2014

GAMBARAN UMUM
KONDISI NUSA TENGGARA TIMUR

I. MODAL SUMBER DAYA ALAM


1. Geografis, Iklim dan Administartif
Letak Geografis :
8 0-120 LS dan 1180-1250 BT
Jumlah Pulau :
1.192 buah (besar & kecil)
Pulau yang bernama :
432 pulau
Pulau yang berpenghuni :
44 buah

Iklim :
8 bulan (kemarau/kering) dan
4 bulan (hujan/basah)

Potensi Pertanian Lahan kering: 1.528.308 ha


Sangat potensial (S1): 202.810 ha
Sedang (S2): 478.930 ha
Kurang (S3): 846.568 ha
Potensi perkebunan : 888.931 ha,
Padang pengembalaan: 900.000 ha
Potensi lahan basah: 284.103 ha

Luas Wilayah :
Daratan 47.349,9 km2
Lautan

200.000 km2

Wilayah Admintratif
1 Kota

21 Kabupaten

306 Kecamatan

317 Kelurahan
2.929 Desa

Terbesar kedua di
KTI setelah Provinsi
Sulsel

Penduduk
: 5,2 Juta jiwa
Rumah tangga : 1,06 Juta RT
Rata rata RT : 5 orang

Nilai Tukar Petani (NTP) tahun 20092012


No Indikator

2009

2010

2011

2012

Indeks Harga yang


1
Diterima Petani (It)

123.7

131.24 138.98 144.96

Indeks Harga yang


2
Dibayar Petani (Ib)

121.92

128.68 135.98 142.47

Nilai Tukar Petani


3
(NTP)

101.45

102.00

102.2 101.76

Perkembangan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Tahun 2008-2012
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8

Jenis PMKS
Anak Terlantar
Anak Jalanan
Anak Cacat
Anak nakal
Wanita Rawan
Sosek
Penyandang cacat
Keluarga Fakir
Miskin
Komunitas Adat
Terpencil (KAT)

2008
26.730
12.937
8.856
5.345
88.178
83.286
515.761
14.969

2009

2010

3.558 *) 15.623
4.459 6.007
9.899 10.249
4.675 3.682
66.805 90.209

2011

2012

67.310
3.672
5.363
3.114
50.627

67.310
3.672
5.263
3.114
50.627

29.735 38.547 22.862 38.880


507.330 490.64 411.970 424.142
4
26.346 55.149 N17.164 24.769

Kredit Usaha Kecil Menengah (KUKM) Tahun 2012


No

Tahun

Jumlah Kredit (RP)

KUKM
(Rp.juta)

%
KUKM

1
2
3
4

2008
2009
2010
2011

5,528,592
6,789,784
7,385,940
10,972,673

1,587,935
2,222,282
2,165,423
2,623,941

28.72
32.73
29.32
23.91

2012

13, 398,812

3,297,212

24.61

35.59

26.91

Pertumbuhan (%)

PDRB Perkapita NTT Tahun 2008-2012


No Tahun

Pertb Ekonomi (%) PDRP perkapita(Rp)

2008

5,40

4,502,908

2009

4,29

4,914,835

2010

5,13

5,485,264

2011

5,63

6,051,451

2012

5,42

7,195,650

Prasarana Kesehatan Basis Desa


Prasarana Kesehatan
Rumah Sakit
Puskesmas
Posyandu
Pustu
Pusling
Poskesdes
Polindes

Desa/kelurahan
41
348
9.329
1.044
450
570
925

PRASARANA PENDIDIKAN BASIS DESA


No Jenjang pendidikan
1
2

3
4

TK
SD sederajat

SLTP Sederajat
SMU Sederajat

Desa/kelurahan
1.221
2.836

1.059
436

PRASARANA EKONOMI BASIS DESA


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Mitra Pengawasan
Mini Market
Restoran/RM
Warung
Toko/Warung Kelontong
Hotel
Penginapan
Pertokoan
Pasar Harian
Pasar Permanen
Koperasi/KUD

Desa/Kel
67
63
343
2167
95
74
71
398
222
201

KONDISI KEMISKINAN 2008-2013


Jumlah
Tahun Panduduk

Penduduk Miskin
Kota
Desa
Jumlah

2008 4,534,319 119,300 979,100 1,098,400

Prosentase
Kota Desa Jml
15.5

27.9 25.65

2009 4,619,655 109,400 903,700 1,013,100

14

25.4 23.31

2010 4,683,827 107,400 906,700 1,014,100

13.6

25.1 23.03

2011 4,776,485

986,500

10.5

22.9 20.48

2012 4,900,652 117,400 882,900 1,000,300

12.2

22.4 20,41

99,200 887,300

2013 4,900,652 113,57

879,99

993,56 11,54 22,13 20,03

PENURUNAN PENDUDUK MISKIN TAHUN 2008-MARET 2013 : 5,62 %

Banyaknya Keluarga Menurut Kabupaten/Kota


dan Klasifikasi Keluarga, 2011*)

Simpul Pendukung Sistem Transportasi

15 Pelabuhan
Penyeberangan
1 Pelabuhan Laut Internasional
9 Pelabuhan Laut Nasional
40 Pelabuhan Laut Regional/Lokal

14 Bandara Udara
3 calon bandara baru

Optimalisasi Kemitraan Simpul Elemen Pembangunan


Pemerintah
Povinsi

Kementrian
/Lembaga

1.056.509
Rumah Tangga
di 3.245
Desa/kelurahan

1 Kota
21 Kabupaten

LEMBAGA
KEAGAMAAN
306
Kecamatan

2
VISI, AGENDA, STRATEGI, DAN ARAH
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

Visi

Terwujudnya Masyarakat
Nusa Tenggara Timur yang berkualitas,

demokratis dan sejahtera dalam Bingkai


Negara Kesatuan Republik Indonesia

18

8 AGENDA PEMBANGUNAN TAHUN 2014-2018


Peningkatan
Pendidikan ,
Kepemudaan
& Olah Raga

Pemberdayaan
Perempuan &
Perlindngan
Anak

PEMERINTA
H

Perikanan dan
Kelautan
DUNIA
USAHA

Supremasi
Hukum dan
Birokrasi
Daerah

Peningkatan
Kesehatan

Pembangunan
dan peningkatan
Infrastruktur
berbasis RTRW
MASYARAKA
dan LH

Penanganan
masalah :
Kemiskinan,
Wilayah perbatasan,
Prov. Kepulauan,
Daerah rawan
bencana

Ekonomi
Kerakyatan
dan
Pariwisata

19

TARGET PEMBANGUNAN 2013-2018


No
Indikator Ekonomi
1 PDRB Harga Konstan
Tahun 2000 (Rp. Juta)
2 PDRB Harga Berlaku (Rp.
Mlyard)
3 PDRB Per Kapita Harga
Berlaku (Rp)
4 Pertumbuhan Ekonomi (%)

5
6

Penurunan jumlah
pengangguran
Penurunan kemiskinan

5.48

2018
20,170.3521,612.54
63,336.2569,273.45
11,317,71612,378,650
6.55-7.15

2.22

1.25- 1.42

20.03

12,0 - 15,0

2012
13,966.86
35,253.34

7,195,650

20

STRATEGI PEMBANGUNAN 2014-2018


Berkelan
jutan

Peningkatan
dan Percepatan

KETERPADU
AN LINTAS
SEKTOR

KETERPADUAN
SEKTOR

Perbedayaan
Masyarakat

Arah Kebijakan Pembangunan

STRATEGI

Kemitraan

Peningkatan Investasi:
Penggalian Sumber Dana
Investasi
Meningkatkan Kualitas
Investasi
Peningkatan Pengelolaan
Hasil Investasi

LEMBAGA
INTERNASIONAL

PROGRAM SPARC-UNDP DI 120 DESA


PROGRAM AIPD-IRIGASI SEDERHANA
PROGRAM ACF
PLAN INTERNASIONAL
PROGRAM HDS-AUS AID
PROGRAM ACCESS II
PROGRAM WHO
Kerjasama dengan STICCHTING
NEDERLANDSE ONTWIKKELINGS
ORGANISATIE (SNV)

Program One VillegeOne Product (OVOP)

Berkelanjutan

8 Agenda
pembangunan
6 Tekad
pembangunan

KEMENTERIAN/
KAB/KOTA

Program Percepatan dan Perluasan


Pembangunan
Infrastruktur Sumber Daya

Air (P4-ISDA)
Program Penataan Lingkungan
Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK)
Pemberdayaan Ekonomi Direktif Presiden
Program Sefty Food Berbasis Desa
Replikasi melalui APBD Kab/Kota

Arah Kebijakan Pembangunan

STRATEGI

Kemitraan

Peningkatan Investasi:
Penggalian Sumber Dana
Investasi
Meningkatkan Kualitas
Investasi
Peningkatan Pengelolaan
Hasil Investasi

LEMBAGA
INTERNASIONAL

PROGRAM SPARC-UNDP DI 120 DESA


PROGRAM AIPD-IRIGASI SEDERHANA
PROGRAM ACF
PLAN INTERNASIONAL
PROGRAM HDS-AUS AID
PROGRAM ACCESS II
PROGRAM WHO
Kerjasama dengan STICCHTING
NEDERLANDSE ONTWIKKELINGS
ORGANISATIE (SNV)

Program One VillegeOne Product (OVOP)

Berkelanjutan

8 Agenda
pembangunan
6 Tekad
pembangunan

KEMENTERIAN/
KAB/KOTA

Program Percepatan dan Perluasan


Pembangunan
Infrastruktur Sumber Daya

Air (P4-ISDA)
Program Penataan Lingkungan
Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK)
Pemberdayaan Ekonomi Direktif Presiden
Program Sefty Food Berbasis Desa
Replikasi melalui APBD Kab/Kota

6 Tekad Pembangunan
PROVINSI JAGUNG
PROVINSI
KOPERASI

PROVINSI TERNAK

EKONOMI
PERIKANAN-KELAUTAN

PROGRAM DESA
MANDIRI
ANGGUR MERAH

PROVINSI
CENDANA

NTT DESTINASI
PARIWISATA DUNIA

STRATEGI

Arah Kebijakan Pembangunan


PRIORITAS PENINGKATAN DAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
LISTRIK

Peningkatan
& Percepatan

Sumber Daya
Manusia
Ekonomi,
Konektivitas
Wilayah
Perumahan, air
berasih & Listrik
Reformasi Birokrasi
Penerapan SPM
Pelayanan Publik

PERCEPATAN
PEMBANGUN
AN NTT

Banda Aceh

BANDAR SRI BEGAWAN

KUALA LUMPUR

Medan
SINGAPORE
Entikong
Pekanbaru

Batam

Gorontalo

Bengkulu

Biak

Balikpapan
Pangkalan Bun
Banjarmasin

Lampung
JAKARTA

Jayapura

Mamuju
Kendari

Ambon

Makasar
MAKASAR
Semarang

Serang

Surabaya

Bandung

ALKI

Sorong
Palu

Palangkaraya
Pangkal Pinang
Palembang

Legenda :

Ternate

Samarinda

Jambi

Padang

Manado

Pontianak

JAKARTA

Pusat Kegiatan Nasional

Yogyakarta

Malang
Denpasar

SURABAYA

Mataram

KUPANG

DILLI

Merauke

Kupang

Jalur Trans Nasional


Jalur Perdagangan Nasional
Segi Tiga Emas DTOW Internasional

DARWIN-AUSTRALIA

25

Arah Kebijakan Pembangunan

STRATEGI

Pemberdayaan
Masyarakat

Anggur
Merah
PNPM
Mandiri
P2LDT
Desa Wisata

Hibah Desa
Mandiri Anggur
Merah

Sinergi Desa
Anggur Merah
dengan
Program Lain

Program
SKPD/Satker
melalui APBD &
APBN

Keterpaduan
Lintas Sektor

Terlaksananya 8
Agenda
Pembangunan

Terwujudnya
Visi
pembangunan
2014-2018

Penurunan
Kemiskinan
Penduduk
Hibah Luar
Negeri; Swasta;
Swadaya
Masyarakat

Pembangunan
Daerah terpadu
Berbasis Desa/
kelurahan

Terwujudnya
Pelaksanaan 4
Tekad
Pembangunan

Pemerntah
Povinsi

Terlaksananya
Target MDGs

Kementrian
/Lembaga

LEMBAGA
KEAGAMAAN
1.056.5090
Rumah Tangga
di 3.245
Desa/kelurahan

1 Kota
21 Kabupaten

306
Kecamatan

INVESTOR
SWASTA

PEMBINAAN USAHA
BANK NTT

PEMBINA MULTI PIHAK

KEBIJAKAN PENINGKATAN DAN PERLUASAN


PROGRAM PRO-RAKYAT
KEBIJAKAN EKONOMI-MAKRO
Klaster-1
RTHM

RTM

RTSM

RTHM

RTM *)

RTSM
*)

1.BEASISWA
MISKIN
2.JAMKESMAS
3.RASKIN
4.PKH
5.BLT (bila

diperlukan saat
krisis)

6.Dll.
1.
2.
3.
4.

Klaster-2
PROGRAMPROGRAM
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

Klaster-3
KREDIT
USAHA
RAKYAT
(KUR)

(PNPM)

Peningkatan
Kesejahteraan
Masyarakat, serta
Perluasan dan
Peningkatan
Kesempatan Kerja

Klaster-4

PROGRAM RUMAH SANGAT MURAH


PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH
PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT
PROGRAM LISTRIK MURAH & HEMAT
5. Program Peningkatan Kehidupan Nelayan *)

Pengurangan
Angka Kemiskinan

6. Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin


Perkotaan *)

*) Program Peningkatan Kehidupan Nelayan dan Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin
Perkotaan merupakan program dengan target sasaran kelompok tertentu, pada umumnya 60% RTS termiskin.

28

MENINGKATKAN
DESENTRALISASI PENANGGULANGAN KEMSIKINAN

KEBIJAKAN
PENANGGULANGAN
KEMISKINAN
PENGEMBANGAN BASIS
DATA PEMBANGUNAN
DAERH BERBASIS
DESA/KELURAHAN

PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN PRO
RAKYAT

GAMBARAN UMUM PROGRAM


DEMAM ANGGUR MERAH
2010 s.d SEKARANG

11/9/2014

LATAR BELAKANG
Perlu upaya percepatan pencapaian target RPJMD Provinsi NTT

Pelaksanaan empat tekad pembangunan sebagai solusi dalam


meningkatkan pendapatan perkapita, menurunkan angka kemiskinan yang
masih mencapai 23,03%, dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja
sektor pertanian;

Untuk meningkatkan daya saing daerah maka secara operasional


pelaksanaan 8 agenda pembangunan empat tekad pembangunan Provinsi
NTT harus dioptimalkan

Pembangunan pedesaan sangat strategis karena sebagian besar tenaga


kerja bekerja pada sektor pertanian;

Pembangunan Desa Mandiri Anggur Merah melalui alokasi dana segar


(Fresh money) sebesar Rp. 250 juta dapat menciptakan masyarakat
desa yang maju dan produktif (increased income and living standart).

Untuk optimalnya pelaksanaan pembangunan, maka dilaksanakan secara


partisipatif, transparan dan terpadu

11/9/2014

DASAR HUKUM
1.

Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman
Pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2011-2013

2.

Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor : 375/KEP/HK/2010 tentang Desa/Kelurahan


Penerima Bantuan Program Pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Provinsi
Nusa Tenggara Timur

3.

Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor : 1/KEP/HK/2011 tentang Pendamping


Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa/ Kelurahan Mandiri Anggur Merah Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2011

4.

Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor : 17/KEP/HK/2011 tentang PT. Bank NTT
sebagai Mitra pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Tahun 2011-2013

5.

Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 5 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis
Penyaluran Bantuan Program Pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Provinsi
Nusa Tenggara Timur Tahun 2011-2013

6.

Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 85/KEP/HK/2011 tentang Tim Verifikasi
Provinsi Program Pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2011.

11/9/2014

TUJUAN

Mengurangi angka kemiskinan melalui pengembangan usaha ekonomi produktif sesuai


keunggulan komparatif Desa/Kelurahan;

Memberdayakan kelembagaan pedesaan yang dapat mendukung pelaksanaan empat tekad


pembangunan dan 8 agenda pembangunan daerah;

Menciptakan calon wirausahawan baru yang dapat membuka lapangan kerja baru yang
dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja di Desa/Kelurahan;

SASARAN

Meningkatnya kemampuan ekonomi dan daya saing Desa/Kelurahan sesuai dengan basis
unggulan;

Meningkatnya pemerataan dan keadilan pembangunan di Desa/Kelurahan yang memiliki KK


miskin tinggi

Meningkatnya kesejahteraan masyarakat di seluruh Desa/Kelurahan Provinsi Nusa Tenggara


Timur.

11/9/2014

8 Agenda dan 4 Tekad Pembangunan


NTT
8 Agenda Pembangunan
1. SDM yang berkualitas;
2. Peningkatan kesehatan;
3. Ekonomi kerakyatan;
4. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur;
5. Supremasi hukum;
6. Tata ruang dan lingkungan hidup;
7. Kesetaraan gender;
8. Penanganan masalah : kemiskinan, wilayah perbatasan, provinsi
kepulauan, daerah rawan bencana.
4 Tekad Pembangunan, meliputi:
1. NTT sebagai provinsi jagung;
2. Memulihkan NTT sebagai gudang ternak;
3. Mengembalikan keharuman cendana;
4. Menjadikan NTT sebagai provinsi koperasi.

Prinsip Pengembangan
Pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah
dilakukan dengan beberapa prinsip antara lain :

1. Pemberdayaan, upaya meningkatkan kemampuan masyarakat dan kapasitas


pemerintah Desa/Kelurahan melalupelaksanaan kegiatan yang berdampak
langsung terhadap pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin serta
keberlanjutan pelaksanaan fungsi-fungsi pelayanan pemerintahan yang optimal;

2. Partisipatif, upaya mengedepankan keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap


tahapan kegiatan, baik dalam bentuk pikiran, tenaga maupun material sehingga
tumbuh rasa memiliki dan rasa bertanggungjawab;

3.

Demokratis,pengambilan

keputusan dalam setiap tahapan


didasarkan atas musyawarah-mufakat dankesetaraan gender;

11/9/2014

kegiatan

4. Bertumpu pada sumber daya lokal, penetapan jenis kegiatan didasarkan pada
ketersediaan potensi dan kecocokan kegiatan sesuai kebutuhan setempat
sehingga tercapai daya guna dan hasil guna pembangunan;
5. Efisiensi, menjamin pencapaian target program dalam kurun waktu tertentu
dengan menggunakan dana dan daya yang tersedia serta dapat
dipertanggungjawabkan;
6. Efektivitas, pelaksanaan kegiatan harus mempertimbangkan prioritas masalah
dan kebutuhan masyarakat;
7. ransparansi, Manajemen penggelolaan pembangunan Desa Mandiri Anggur
Merah dilakukan secara transparan dan dipertanggungjawabkan;
8. Keterpaduan dan Keberlanjutan, pembangunan Desa Mandiri Anggur Merah
dapat dilaksanakan secara simultan dengan program-program pembangunan
perdesaan lainnya dengan memperhatikan keterkaitan dan keberlanjutannya,
sehingga
mampu
menjawab
berbagai
persoalan
mendasar
setiap
Desa/Kelurahan.

11/9/2014

LINGKUP KEGIATAN
1. Kegiatan Dana Bantuan Sosial Dana Bantuan Sosial Desa/Kelurahan

sebesarRp.250 juta perDesa/Kelurahan untuk mendukung pembangunan


ekonomi sesuai dengan potensi ekonomi Desa yang dapat mendukung
pencapaian empat tekad pembangunan NTT. Wilayah sasaran pembangunan
yaitu Desa /Kelurahan terpilih di seluruh Kabupaten/Kota se- Provinsi Nusa
Tenggara Timur sesuai dengan kriteria teknis yang ditetapkan.

2. Lingkup Kegiatan Dana Satuan Kerja Perangkat Daerah/Satuan


Kerja/Lembaga internasional Kegiatan melalui dana yang dikelola Satuan

Kerja
Perangkat
Daerah
yang
selanjutnya
disingkat
(SKPD)
Provinsi/Kabupaten/Kota, Satuan Kerja (SATKER) dan Lembaga Internasional
merupakan kegiatan yang disinergikan dengan Dana Bantuan Sosial
Desa/Kelurahan untuk percepatan penurunan kemiskinan.

11/9/2014

LOKASI PROGRAM
Tahun 2011-2013
Lokasi sasaran program Desa Mandiri Anggur Merah tahun 2011-2013 yaitu
setiap kecamatan dialokasikan 1 Desa/Kelurahan

b. Tahun 2014-2018
Lokasi sasaran program Desa Mandiri Anggur Merah tahun 2014-

2018 mengacu pada kriteria sebagai berikut:


- 1 desa/kelurahan untuk kecamatan dengan jumlah desa < 8
- 2 desa/kelurahan untuk kecamatan dengan jumlah desa < 14
- 4 desa/kelurahan untuk kecamatan dengan jumlah desa < 20
- 5 desa/kelurahan untuk kecamatan dengan jumlah desa > 20

11/9/2014

KRITERIA DESA/KELURAHAN SASARAN

1. Sasaran lokasi pembangunan Desa/Kelurahan mandiri anggur merah


didasarkan pada kriteria yaitu:

2. Memiliki prosentase Rumah Tangga Miskin terbanyak pada wilayah


kecamatan sesuai hasil pendataan BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur;
3. Infrastruktur Pelayanan Sosial Dasar (air bersih, sanitasi lingkungan
permukiman dan rumah layak huni) relatif rendah;

4. Aksesibilitas wilayah didalam daerah dan keluar daerah masih rendah;


5. Sumber daya manusia relatif rendah yang dapat dilihat dari tingkat
pendidikan penduduk, Prosentase angka putus sekolah; angka buta huruf
yang juga masih tinggi dan indikator pembangunan kesehatan rendah;
6. Khusus untuk Desa, juga diperhatikan indikator Desa terpencil, terisolir dan
tertinggal dan kurang memiliki akses pembangunan;
7. Mimiliki sumber daya/potensi wilayah (alam dan sosial) untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan ekonomi produktif
11/9/2014

PROSES SELEKSI

11/9/2014

Pendamping Program kriteria dan proses seleksi (ada di foto nnti di transfer
datanya

11/9/2014

PERGUB 39/2012: Pembangunan Daerah Terpadu Berbasis Desa/kelurahan


Tahun 2014-2018

a. Basis eknomi

Desa Pertanian Terpadu,


Desa Pesisir Terpadu,
Desa Wisata Terpadu,
Desa Pertambangan /Industri terpadu
Kelurahan Jasa terpadu

b. Prioritas Pembangunan
Pengembangan Sumberdaya Manusia
Pemberdayaan Ekonomi Rakyat
Pengembangan Infrastruktur
Pembangunan Lingkungan Hidup
Tata Kelola Pemerintahan Desa

PERGUB 69/2012: PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENURUNAN


KEMISKINAN NTT 2014-2018

Kebijakan MP3KI sinergi Program pemberdayaan dari berbagai sumber dana


dengan basis desa/kelurahan :
Kluster-1: Bantuan perlindungan sosial K/L yang disinergikan dengan program
hibah dari dana APBD Provinsi seperti beasiswa, jamkesda dan hibah sosial;
Kluster-2: Pemberdayaan Masyarakat K/L disnergikan dengan program desa
mandiri Anggur dan Desa Wisata
Kluster-3: Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disinergikan dengan bantuan modal
koperasi
Kluster-4: Program Pro rakyat tentang program rumah dan listrik murah K/L
disinergikan dengan program P2LDT dan PLTS

Program Desa Mandiri Anggur Merah 2014-2018

11/9/2014

LOKASI PROGRAM TAHUN 2014-2018


LOKASI PROGRAM 2014-2017:
2.356 DESA/KELURAHAN

TAHUN 2014: 589 Desa/Kelurahan


TAHUN 2015: 589 Desa/Kelurahan

TAHUN 2016: 589 Desa/Kelurahan


TAHUN 2017: 589 Desa/Kelurahan

Kelompok dan Anggota Kelompok program


2011-2013
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Kabupaten/Kota
Kota Kupang
Kupang
TTS
TTU
Belu
Rote Ndao
Sabu Raijua
Alor
Lembata
Flores Timur
Sikka
Ende
Nagekeo
Ngada
Manggarai Timur
Manggarai
Manggarai Barat
Sumba Timur
Sumba Tengah
Sumba Barat
Sumba Barat Daya

Kelompok
103
544
789
833
802
283
44
485
262
590
893
782
151
221
366
451
336
630
121
285
452

Anggota
1.036
5.503
7.317
8.580
7.198
2.282
764
5.090
1.758
6.230
6.817
5.223
1.517
3.322
3.867
4.785
4.977
6.215
1.370
2.472
5.390

Kelompok (%)
1.13
6.00
7.98
9.36
7.85
2.49
0.83
5.55
1.92
6.79
7.43
5.69
1.65
3.62
4.22
5.22
5.43
6.78
1.49
2.70
5.88

Kelompok Usaha
Program Desa Mandiri Anggur Merah 2011-2013
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Jenis Usaha
Peternakan
Perdagangan & Jasa
Industri
Tanaman pangan
Perikanan
Simpan Pinjam
Koperasi
Perkebunan
Jumlah

Jumlah Kelompok
6,267
1,158
692
534
450
199
169
45
9,514

Prosentase (%)
65.87
12.17
7.27
5.61
4.73
2.09
1.78
0.47
100.00

KINERJA USAHA PETERNAKAN DAN KOPERASI


PROGRAM DESA MANDIRI ANGGUR MERAH 2011-2014SAMPAI BULAN Juni
2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Kabupaten/Kota
Kota Kupang
Kupang
Timor Tengah Selatan
Timor Tengah Utara
Belu
Malaka
Rote Ndao
Sabu Raijua
Alor
Lembata
Flores Timur
Sikka
Ende
Nagekeo
Ngada
Manggarai Timur
Manggarai
Manggarai Barat
Sumba Timur
Sumba Tengah
Sumba Barat
Sumba Barat Daya

SAPI
89
3413
4806
2717
1348
1417
548
32
394
10
29
139
550
626
654
2
55
183
952
43
0
15

BABI
310
1655
1434
3516
774
936
394
15
3138
646
2578
2308
1963
1366
2961
2877
2818
3730
2758
669
1481
4957

TERNAK
KUDA KERBAU
0
30
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
67
10
0
0
0
177
13
0
0

0
0
0
0
0
0
3
0
10
0
0
0
0
0
12
0
0
0
1032
5
0
12

KAMBING
0
164
171
1747
379
129
425
192
2421
435
531
3047
1560
609
608
618
1168
1180
5782
381
344
2962
11/9/2014

KOPERASI
18
59
9
34
49
34
20
27
30
11
30
7
4
3
11
16
36
29
28
20
13
26

DANA HIBAH PROGRAM


MENDORONG TUMBUHNYA KOPERASI
BANK NTT

REKENING
DESA/KELU
RAHAN

HIBAH
PROGRAM
DESA/KELU
RAHAN

KELOMPOK
USAHA

PENGEM
BALIAN
HIBAH

TIM
VERIFIKASI

USULAN
PROPOSAL
USAHA

USAHA
MAJU

POLA PEMBINAAN, PENGENDALIAN,


PENGAWASAN DAN PUBLIKASI
PEMBINAAN DAN
PENGENDALIAN SKPD
PROVINSI
KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
PEMBINAAN USAHA
BANK NTT

PEMBINA MULTI PIHAK


TIM SUPERVISI
AUDIT
INSPEKTORAT
PROVINSI

PEMERINTAH
DESA

KINERJA PROGRAM DESA MANDIRI ANGGUR MERAH 2014


SAMPAI MINGGU III FEBRUARI 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Kabupaten/Kota
Kota Kupang
Kupang
Timor Tengah Selatan
Timor Tengah Utara
Belu
Malaka
Rote Ndao
Sabu Raijua
Alor
Lembata
Flores Timur
Sikka
Ende
Nagekeo
Ngada
Manggarai Timur
Manggarai
Manggarai Barat
Sumba Timur
Sumba Tengah
Sumba Barat
Sumba Barat Daya
Jumlah

Jumlah
Desa
9
27
42
32
15
25
14
12
30
33
44
28
44
24
30
35
34
34
25
13
13
26
589

Alokasi Dana
(Rp Milyard)
2,25
6,75
10,5
8,0
3,75
6,25
3,5
3,0
7,5
8,25
11,0
7,0
11,0
6,0
7,5
8,75
8,5
8,5
6,25
3,25
3,25
6,5
147,25

Realisasi Penyelesian (%)


Naskah Hibah
Proposal
Pencairan
100.00
100.00
66.67
100.00
88.89
62.96
97.62
95.24
0.00
100.00
90.63
0.00
60.00
60.00
6.67
100.00
100.00
28.00
100.00
78.57
21.43
83.33
91.67
16.67
63.33
43.33
6.67
57.58
6.06
0.00
84.09
70.45
0.00
100.00
7.14
7.14
100.00
9.09
4.55
100.00
12.50
8.33
70.00
26.67
6.67
48.57
40.00
0.00
79.41
97.06
29.41
55.88
85.29
0.00
76.00
84.00
32.00
100.00
92.31
0.00
69.23
30.77
7.69
92.31
88.46
80.87
82.51
60.61
14.60

Pembangunan Daerah Terpadu Berbasis Desa/Keklurahan


Konektivitas Wilayah:
Transportasi darat, laut
dan Udara

Perumahan, air
bersih dan listrik

Lingkungan
Hidup

Ekonomi Basis
Pertanian
Ekonomi basis
pesisir dan laut

Desa/kelurahan
sebagai Lokus
Pembangunan
Terpadu

Ekonomi basis
Wisata
Ekonomi basis
jasa

Ekonomi basis Industri


dan pertambangan

PNPM
MANDIRI

Desa mandiri
Anggur Merah

Swadaya
masyarakat

Keamanan dan
ketertiban
Investasi
Swasta

Pendidikan
Kesehatan
Tata kelola
pemerintahan
PROGRAM
BLN

CSR BUMN dan


Gerakan Pulang
Kampung

UPAYA PENINGKATAN SINERGI PEMBANGUNAN


TAHUN 2014-2018

Kerjasama SKPD dalam Pengembangan Koperasi,


Desa Wisata, P2LDT dan Optimalisasi PPL
Optimalisasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Terpadu berbasis desa/Kelurahan

Meningkatkan Program K/L, Lembaga Internasional dan


Kabupaten/kota lebih pro rakyat

SEBARAN LOKASI PROGRAM ANGGUR MERAH TAHUN 2011-2013

ANALISIS PROGRAM
ANGGUR MERAH (AM)
DARI PERSPEKTIF
KONSEP
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PM)

11/9/2014

DILIHAT DARI ASPEK PERTIMBANGAN IDE DASAR:


Pendekatan Pemberdayaan secara konseptual sebagai alternatif atas gagalnya
pendekatan pertumbuhan yg berdampak pada kondisi seperti:
a.
Kemiskinan tetap menjadi masalah utama yang ditunjukkan oleh angka
agregat dan indeks kedalaman, keparahan kemiskinan.
b.
Ketimpangan antar wilayah dan antar lapisan tetap menonjol
c.
Keterbelakangan dalam bidang ilmu dan teknologi
d.
Rentannya masyarakat lapisan bawah terhadap perubahan ekonomi
e.
Masih tingginya angka pengangguran.

Namun utk Pemberdayaan AM faktor determinan bukan karena

didorong oleh kegagalan Pendekatan Pertumbuhan ekonomi yg


berdampak pd kondisi seperti tsbt di atas.
Kalaupun ada kesamaan kondisi dlm hal ini, karena
keterjangkauan sentuhan pembangunan, akibat faktor letak
lokasi, seperti
kesulitan akses transportasi dan fasilitas
perekonomian lainnya. Desa-desa tsbt
secara geografis
merupakan daerah terisolir.
Teori dan Isu Pembangunan MAP
UNAS

56

DARI SISI KONSEP PEMBERDAYAAN:


PM misalnya menurut Chambers (1995)
a. People-centered
b. Participatory
c. Empowering
d. Sustainable
Analisis utk AM:
1. Kecuali keberlanjutannya
(Sustainable ) blm dp dipastikan karena ganti
Gubernur cenderung ganti program, ganti fokus. Dlm catatan di NTT (1) Gub El
Tari: Tanam sekali lgi Tanam, (2) Ben Mboy: Operasi Nusa Makmur- Nusa
Hijau, (3) Hendrik Fernandez: GEMPAR= Gerakan Meningkatkan Pendapatan
Asli Rakyat, (4) Herman Musa Kabe: 7 Prog Strategis, (5) Piet Talo, Tiga Batu
Tungku, (6) Lebu Raya; Anggur Merah.
2. Bahkan saat ini Bupati yg berbeda Partai atau tdk di dukung Gub saat
pencalonan tdk mndukung progrm tsb.

Teori dan Isu Pembangunan MAP


UNAS

57

DARI ASPEK ISU


Isu

People Centered

Analisis AM

Fokus

Individual/Manusia

Ya, basis Desa/kel

Indikator

IPM

Ya, peningatan pndkn, kesehatan,


lapangan kerja

Pemerintah

Enabler/ Fasilitator

Ya, basis masyarakat

Kekuatan Utama

Ideologi, komitmen
pemerintah,
kerjasama dg LSM

Ya

Kendala

Struktur birokrasi
publik tdk sejalan dg
ideologi LSM,
benturan antara
pemilik dana dgn
pelaksana,

Struktur Birokrasi pd era otonomi.


Bila Bupati tdk satu Partai dg Gub,
maju tdk didukung Gub cenderung
kurang mendukung. Prog TK Prov.
Laporan ke Provinsi birokrasi
panjang dan terpusat.

Teori dan Isu Pembangunan MAP


UNAS

58

DARI ASPEK PERUBAHAN PARADIGMA DARI


PEMBANGUNAN KE PEMBERDAYAAN

KONSEP:
Aspek

Pembangunan

Pemberdayaan

Bentuk Program

Chrased Program, temporer,


jangka pendek, partial,

Empowerment: jangka
menengah, panjang dan
berkesinambungan

Arus Ide/Gagasan

Top down, bersumber dari


pemerintah mulai dari perencanaan
sampai evaluasi

Bottom up, masyarakat


sebagai pelaku aktif dan
pihak luar fasilitator

Pembagian dana

Semua dikuasai pelaksana, dari


luar masyarakat/kelompok

Ada blok dana sendiri untuk


masyarakat

Struktur kekuasaan

Didominasi pemerintah dan elite


lokal

Kekuasaan terditribusi ke
semua lapisan termasuk
kaum miskin

Teori dan Isu Pembangunan MAP


UNAS

59

ANALISIS AM: DARI ASPEK PARADIGMA


PEMBANGUNAN KE PEMBERDAYAAN
Aspek

Analisis Pembangunan ke Pemberdayaan

Pembangunan
atau Pemberdayaan
Bentuk
PM: Jangka menengah, panjang dan berkesinambungan.
Program

AM: Efektif akan 10 thn sesuai masa jabatan. Kelanjutan blm


tentu karn ganti Gub biasanya ganti program.

Arus
Ide/Gagasan

AM: Mula-mula Top down terkait ide dasar dlm pelaksanaan =


PM : Bottom up, masyarakat sebagai pelaku aktif dan pihak
luar fasilitator

Pembagian
dana

Sama PM: Ada blok dana sendiri untuk masyarakat

Struktur
kekuasaan

Sama dg PM: Kekuasaan terditribusi ke semua lapisan termasuk


kaum miskin

Teori dan Isu Pembangunan MAP


UNAS

60

Aspek

Pembangunan ke Pemberdayaan

Asumsi
terhadap
program

Blm diketahui apakah sama dg PM, yaitu Hanya


sebagai strategi antara untuk tujuan yang lebih luas
dan panjang.

Bentuk
Evaluasi

Sama dg PM: Evaluasi menyeluruh untuk memahami


permasalahan

Pengguna
PM: Utk semua pihak terutama kelmpk sasaran/mas.
Hasil Evaluasi AM: hnya pemda + pok sasaran
Objek
Evaluasi

AM: Fokus utama hasil yg dicapai pd pemanfaat,


sedangkan
PM: Semua pihak: pemerintah, donor, pelaksana dan
penerima manfaat

Teori dan Isu Pembangunan MAP


UNAS

61

ANALISIS AM DILIHAT SBG PENDEKATAN ALTERNATIF

Analisis AM dilihat sbg Pendekatan alternatif yg memperhatikan aspek


komunitas:
1. Pembangunan wilayah (regional development)
AM : tdk bersifat regional, tp parsial sasaran khusus pd desa terpencil .
2. Pembangunan berwawasan lingkungan (environmental development).
AM : dri Pedoman yg ada kurang tampak isu lingkungan
3. Pembangunan berbasis komunitas (community-based development).
AM : sama dg PM komunitas pd level desa
4. Pembangunan berpusat pada manusia (people-centered development).
AM : ya
5. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
AM : Blm tentu
6. Pembangunan berbasis kelembagaan (institution-based development).
AM: ya, pd kelompok usaha.

Teori dan Isu Pembangunan MAP


UNAS

62

Intinya:
Sama seperti PM Ciri penting pendekatan
alternatif dari AM adalah penekanannya
pada: lokalitas, baik dalam pengertian

kelembagaan, komunitas, lingkungan,


maupun kultur.

Teori dan Isu Pembangunan MAP


UNAS

63

AM Dari Aspek Partisipasi Masyarakat (kita langsung jelaskan sj jika perlu loncat

TIPOLOGI

KARAKTERISTIK

Partisipasi Pasif (Passive


Participation)

Masyarakat berpartisipasi dengan diberi tahu tentang apa yang akan atau telah
terjadi. Ini merupakan pengumuman sepihak oleh pengelola proyek tanpa
mendengarkan tanggapan/respon masyarakat.

Partisipasi dalam pemberian


informasi (Participation in
information giving)

Informasi yang dibagi pada dasarnya dimiliki oleh para profesional/ahli.


Masyarakat berpartisipasi dengan cara menjawab pertanyaan dari para
surveyor melalui kuesioner atau cara lain sejenisnya. Masyarakat tidak
mempunyai kesempatan mempengaruhi apapun, karena temuan yang diperoleh
juga tidak disampaikan kembali ataupun dicek keakuratannya.

Partisipasi melalui konsultasi


(Participation by
consultation)

Masyarakat berpartisipasi melalui konsultasi, dan para pelaku/agen luar


(eksternal) mendengarkan pandangan mereka. Para pelaku tersebut
menentukan persoalan dan solusinya, serta memodifikasinya berdasarkan
tanggapan masyarakat. Proses konsultatif tersebut tidak menjamin adanya andil
dalam pengambilan keputusan, dan para profesional tidak mempunyai
kewajiban menerima pandangan masyarakat.

Partisipasi untuk keuntungan


material (Participation for
material benefits)

Masyarakat berpartisipasi dengan menyediakan sumber daya seperti tenaga


kerja, makanan, dana atau bentuk insentif material lainnya. Sebagian on farm
research termasuk kategori ini, di mana para petani biasanya hanya
menyediakan lahan tetapi tidak terlibat dalam uji coba (eksperimen) atau prose
pembelajaran.

64

Sambungan.....

TIPOLOGI

KARAKTERISTIK

Partisipasi Fungsional
(Functional participation)

Masyarakat berpartisipasi dengan membentuk kelompok-kelompok untuk


mencapai tujuan tertentu (yang ditetapkan terlebih dahulu) dari proyek, yang
dapat melibatkan pengembangan atau organisasi sosial yang telah diprakarsai
sebelumnya (di luar komunitas yang bersangkutan).

Partisipasi Interaktif
(Interactive participation)

Masyarakat berpartisipasi dalam analisis bersama, yang membawa kepada


rencana tindak dan pembentukan kelembagaan lokal yang baru atau perkuatan
kelembagaan yang telah ada. Hal ini cenderung melibatkan beragam
metodologi interdisiplin dalam menggali tujuan beragam dan memanfaatkan
proses pembelajaran terstruktur dan sistematik. Kelompok yang terbentuk
bisanya mempunyai kendali atau rasa kepemilikan atas keputusan yang
diambil, sehingga berkepentingan dalam memelihara struktur atau praktek
yang berkembang.Masyarakat berpartisipasi dengan mengambilk
inisiatif/prakarsa secara independen, bebas dari pengaruh kelembagaan
luar/eksternal untuk mengubah sistem.

Mobilisasi sendiri (Selfmobilization)

Masyarakat berpartisipasi dengan mengambilk inisiatif/prakarsa secara


independen, bebas dari pengaruh kelembagaan luar/eksternal untuk mengubah
sistem

Sumber : Moetsabi (1999)]

65

ANALISIS DARI 3 ASPEK PEMBERDAYAAN


ENABLING- EMPOWERING - PROTECTING
AM :

Enabling: menciptakan iklim yang memungkinkan potensi masyarakat


berkembang
Empowering: memperkuat potensi masyarakat
Protecting: mencegah persaingan tidak seimbang,:
Hal ini tdk nampak dlm progm dan strategi AM.

11/9/2014

DILIHAT DARI KONDISI SBG PRASYARAT PM

Utk AM tampak bhw:


a.
Kondisi politik, yaitu demokrasi yang memungkinkan aspirasi
masyarakat teragregasi-teraktualisasi.
b.
Kondisi sosial, yang memungkinkan komunikasi vertikal dan
horisontal.
c.
Kepemimpinan yang mampu menggerakkan anggota masyarakat
d.
Program yang bertumpu pada potensi, daya yang ada di
masyarakat dan sejalan dengan nilai, kepercayaan masyarakat.
e.
Program AM melekat pada institusi lokal.

Teori dan Isu Pembangunan MAP


UNAS

67

Pilar Utama Pemberdayaan

Pengembangan
SDM

Permodalan
PEMBERDAYA
AN

Pengembangan
Kelembagaan

Bertumpu pada nilai


budaya setempat

Teori dan Isu Pembangunan MAP


UNAS

68

Tahapan Pemberdayaan:

Memampuka
n (enabling)

Memperlancar
(fasilitating)

konsultasi
(concultati
on)

Bekerjasama
(collaborating)

Membim
bing
(mentorin
g)

Teori dan Isu Pembangunan MAP


UNAS

Mendukung
(supporting
)

69

MERENCANAKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pelibatan Komunitas

Keadaan Saat Ini

Tujuan

Bagaimana Mencapainya

Kebutuhan Komunitas,
Profil Komunitas

Visi Komunitas,
Mengidentifikasi Hasil

Community Plan/Actions

Pilihan-pilihan, pengembangan yang seimbang


Modal Finansial/
Fisik

Modal
Manusia

Modal
Sosial/
Kultural

Modal
Alamiah

Kapabilitas dan Aset Komunitas


Teori dan Isu Pembangunan MAP
UNAS

70

Proses Pemberdayaan:

Tindak
Lanjut &
Pendampi
ngan

Pemetaan
Potensi

Monitoring
& Evaluasi

Analisis
Potensi

Konsultasi dan
Pendampingan

Penguatan
Kelembagaan
Keuangan Mikro

Penyusunan
Desain Model

Pembentukan
Kelompok
Usaha Produktif

Sosialisasi
dan
Deseminasi

Teori dan Isu Pembangunan MAP


UNAS

71

Perjalanan Masyarakat Menuju


Kesejahteraan & Keberlanjutan
Identifikasi
Kebutuhan,
dsb.

Penghimpunan
Informasi

Penentuan
Visi,
Identifikasi
Hasil

Perencanaan PM

Akses
thd
Sumber
Daya

Identitas,
Nilai
Bersama

Akses
thd
Informasi

Modal
Sosial
yang
Kuat

Tindakan
PM

Hasil
(Outcome)
Kesejahteraan
Masyarakat

Pemimpin yang
terampil,
Organisasi
yang Kapabel

Fasilitasi,
Kemitraan

Key Enablers bagi Pemberdayaan Masyarakat


Teori dan Isu Pembangunan MAP
UNAS

72

Permasalahan CD
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Lembaga Pemberdayaan
Citra Program Pemberdayaan masa lalu
Komitmen aparatus birokrasi
Masuknya Kelompok kepentingan
Trauma perubahan budaya
Pemahaman program
Kebiasaan
Program Pemberdayaan
Penetapan Target sasaran
Proses sosialisasi dan monev
Fasilitasi dan mediasi
Dukungan infra struktur
Program yang diseragamkan
Teori dan Isu Pembangunan MAP
UNAS

73

PENUTUP
Ukuran PROGRAM:
Sebagai sebiah Program Pemerintahan yg Pemimpinnya dibatasi oleh masa
jabatan, program yang baik dicirikan oleh:

Secara politik Acceptable


Secara Administrasi Efisien
Secara Hukum Efective

Secara waktu sustainable


YANG BELUM TAMPAK PADA AM:
BHW SETIAP BANTUAN ADA BATAS MAKA HARUS DIRANCANG
BAGAIMANA METODE MENGAKHIRI PROGRAM- PASCA PROGRAM
SECARA TEORITIS MHN PENJELASAN

11/9/2014

BAE SONDE BAE ITA NUSA LEBE BAE

11/9/2014

TERIMAKASIH
11/9/2014

Anda mungkin juga menyukai