Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
Page 1
pembangunan
kondisi
sanitasi secara
menyeluruh dimulai dengan pembentukan Tim Pokja AMPL berdasarkan Keputusan
Bupati Kabupaten Musi Banyuasin tanggal 13 Januari 2011 Nomor 149 Tahun 2011 tentang
Pembentukan
Page 2
Tim Koordinasi, Tim Pelaksana dan Sekretariat Pokja AMPL, Keputusan Bupati ini memuat tugas
dan kewajiban baik tim pengarah maupun tim pelaksananya.
Dalam menjalankan tugasnya, tim pelaksana melakukan pertemuan rutin untuk mengumpulkan,
mengkaji serta menganalisa data dalam rangka memetakan kondisi sanitasi Kabupaten Musi
Banyuasin.
Telah disepakati sebelumnya terdapat tim teknis yang bertanggung jawab untuk menindaklanjuti
data-data yang tersaji. Hasil pengumpulan, kajian dan analisa data tersebut disajikan dalam sebuah
dokumen yang disebut sebagai Sanitation White Book atau Buku Putih Sanitasi.
Buku Putih Sanitasi merupakan dokumen yang berisi hasil pengkajian dan pemetaan kondisi
sanitasi yang merupakan informasi awal bagi penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) jangka
menengah. Pada masa yang akan datang laporan dalam buku putih ini akan diperbaharui
sebelum suatu SSK yang baru akan disusun. Hal ini berarti bahwa buku putih ini akan mengikuti
kemajuan rencana-rencana dalam hal pengembangan sanitasi kabupaten.
Pada Penyajian awal Buku Putih sanitasi memuat priority setting dari hasil pengolahan database
sehingga terpilih lokasi-lokasi yang terindikasi rawan sanitasi untuk ditangani dalam percepatan
pembangunan pelayanan sanitasi di wilayah tersebut. Penyajian akhir Buku Putih sanitasi tersedia
setelah
dan kegiatan
pengumpulan data tambahan dan ini merupakan dasar bagi penyusunan Strategi sanitasi Kabupaten
(SSK).
1.2.
LANDASAN GERAK
Page 3
1.
Blackwater adalah limbah rumah tangga yang bersumber dari WC dan urinoir.
2.
Grey water adalah limbah rumah tangga non kakus yaitu buangan yang berasal dari
kamar mandi, dapur (sisa makanan) dan tempat cuci. Penanganan Air Limbah Rumah
Tangga yaitu pengolahan air limbah rumah tangga (domestik) dengan sistem :
a.
b.
3.
Penanganan persampahan atau limbah padat yaitu penanganan sampah yang dihasilkan
oleh masyarakat, baik yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan lain
sebagainya yang ditampung melalui TPS atau transfer depo ke Tempat Pembuangan
Akhir (TPA).
4.
5.
Penyediaan air bersih adalah upaya pemerintah kota tegal untuk menyediakan air bersih
bagi masyarakat baik melalui jaringan PDAM maupun non PDAM yang bersumber dari air
permukaan maupun sumur dalam.
1.2.2
LINGKUP WILAYAH
Wilayah kajian mencakup seluruh wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, dengan sasaran
utama adalah kawasan Perkotaan sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah (RT/RW) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2011-2031 yang meliputi :
Kecamatan Sanga Desa, Kecamatan Babat Toman, Kecamatan Batanghari Leko,
Kecamatan Lawang wetan, Kecamatan Sungai Keruh, Kecamatan Lais, Kecamatan
Sekayu, Kecamatan, Sungai Lilin,Kecamatan keluang, Kecamatan Babat
Supat
Page 4
1.2.3
KERAKYATAN, RELIGIUS,
MISI 1.
Penguatan Ekonomi Kerakyatan Berbasis sumber daya dan kearifan
lokal yang mandiri, berdaya saing dan religius
Page 5
Pengembangan sumber energi alternatif (microhydro, sollar cell dan bio energy) berbasis
limbah kelapa sawit penyediaan energi listrik
Mengembangkan model kemitraan perusahaan besar dengan UKM di pedesaan menuju religi
MISI II.
Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan dan pelayanan industri
kreatif
Memfasilitasi Penelitian yang meningkatkan nilai tambah dan daya saing Industri Kreatif
MISI III.
Meningkatkan
berkeadilan dan
Pemerataan
pembangunan
berkelanjutan
yang
berwawasan lingkungan
Pengembangan jalur dan sarana transportasi dari sentra produksi menuju pusat pertumbuhan
ekonomi tingkat lokal dan regional
Page 6
dana CSR.
Peningkatan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar manusia (KDM) dis
MISI IV.
Mengembangkan Sumberdaya insani berkualitas dan
lingkungan sosial
gizi masyarakat
Peningkatan pelayanan dan partisipasi masyarakat dalam perbaikan kualitas lingkungan.
1.3
bagi dimulainya pekerjaan pengembangan sanitasi yang lebih terintegrasi. Disamping itu,
buku ini juga nantinya dapat menjadi panduan kebijakan kota/daerah dalam kegiatan
pengelolaan sanitasi, termasuk didalamnya adalah penetapan prioritas dalam
pengembangan
sanitasi skala kota yang mencakup strategi sanitasi, rencana tindak serta anggaran perbaikan
maupun peningkatan sanitasi.
1.3.1 Tujuan
Tujuan disusunnya Buku Putih Sanitasi Kabupaten Musi Banyuasin ini adalah merupakan dasar
dan acuan
Dengan adanya Buku Putih Sanitasi ini beberapa manfaat yang dapat diperoleh Kabupaten
Page 7
Diketahuinya kondisi menyeluruh sanitasi kabupaten saat ini yang menjadi masukan
penting
bagi penyusunan prioritas pembangunan sanitasi. Hal ini dapat dicapai karena Buku
Putih disusun dari kompilasi berbagai data terkait sanitasi Kabupaten Musi Banyuasin;
2.
3. Buku Putih dapat dijadikan acuan strategi sanitasi kota karena Buku Putih Sanitasi juga
menjadi dasar bagi penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK);
4. Buku Putih dapat dijadikan rekomendasi bagi perencanaan pembangunan daerah
khususnya di bidang sanitasi;
5. Karena Buku Putih memuat strategi pengembangan sanitasi serta prioritas penanganan
sanitasi, maka Buku Putih juga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan
investasi di bidang sanitasi;
6.
Karena Buku Putih memuat kondisi sanitasi Kabupaten Musi Banyuasin saat ini, maka
dokumen ini
dapat digunakan juga sebagai pedoman untuk mengukur sejauh mana pencapaian
pembangunan di bidang sanitasi.
1.3.2 Sasaran
Sedangkan sasaran dari penyusunan Buku Putih itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Adanya penguatan kapasitas dan penguatan kelembagaan sektor sanitasi kota. Pilihan
metode Strategi Penguatan Kapasitas perlu ditentukan dahulu, dengan tidak melupakan
keistimewaan-keistimewaan aspek sosial budaya, ekonomi dan sebagainya.
2. Adanya kegiatan monitoring dan evaluasi dalam implementasi program sehingga strategi
monitoring & evaluasi yang tepat perlu diolah dengan matang.
3. Adanya pengkajian sektor sanitasi yang lebih dalam, pengembangan kapasitas pembuat
Page 8
kebijakan
kerangka peraturan,
1.4
METODOLOGI
Untuk lebih memahami proses dan kegiatan penyusunan Buku Putih ini secara menyeluruh,
beberapa hal penting berkaitan dengan aspek metodologi yang digunakan dalam penulisan ini
secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sumber Data
a. Arsip dan dokumen yang berkaitan dengan aktivitas program masing-masing Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, baik langsung maupun tidak langsung, yaitu
data primer dan sekunder, proposal, laporan, foto, rencana strategis dan peta.
b. Narasumber, yang terdiri dari beragam posisi yang berkaitan dengan tugas SKPD
terkait untuk klarifikasi data, pihak swasta, masyarakat sipil, dan tokoh masyarakat.
c. Hasil studi terkait dengan sanitasi dari berbagai organisasi non-pemerintah.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan proses seleksi dan kompilasi data primer dan
sekunder. Teknik kajian dokumen dipergunakan oleh tim untuk mengkaji data yang
tersedia.Banyaknya dokumen kegiatan program yang mampu memberikan informasi mengenai
apa yang terjadi di masa lampau yang erat kaitanya dengan kondisi yang terjadi pada masa
kini .
1.5
Kegiatan pengembangan sanitasi di Kabupaten Musi Banyuasin didasarkan pada peraturan dan
Page 9
2.
3.
4.
5.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
6.
7.
8.
2.
3.
4.
5.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor ... Tahun 2011 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panang Menengah Nasional (RPJM) Tahun 2010-2014
Page
10
2.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air.
3.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air
Keputusan Menteri
1.
2.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001 tentang
Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi degan AMDAL
3.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003
tentang Baku Mutu air Limbah Domestik.
Keputusan Menteri
1.
Pembentukan Tim koordinasi ,Tim pelaksana dan Sekretariat Pokja Air minum dan
penyehatan lingkungan berbasis masyarakat ( AMPL BM ) Kabupaten Musi Banyuasin
Page
11
Page
12