Anda di halaman 1dari 17

KAMPUNG KB

KOTA SURAKARTA
TAHUN 2018
DINAS PP DAN KB
DASAR HUKUM
1. UU No. 52 TAHUN 2009 tentang PERKEMBANGAN
KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA.
SEBAGAI DASAR PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
BERENCANA.
MENEKANKAN KEWENANGAN BKKBN TIDAK HANYA TERBATAS PADA MASALAH
PERKEMBANGAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SAJA, NAMUN JUGA
MENYANGKUT MASALAH PENGENDALIAN PENDUDUK

2. UU No. 23 TAHUN 2014 tentang PEMERINTAHAN DAERAH.


MEMPERTEGAS KEWENANGAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KAMPUNG KB YANG AKAN TERBENTUK
KOTA SURAKARTA
TAHUN 2018

1. KELURAHAN PANULARAN RW II KECAMATAN LAWEYAN


2. KELURAHAN SERENGAN RW VI KECAMATAN SERENGAN
3. KELURAHAN SANGKRAH RW XI KECAMATAN PASAR KLIWON
4. KELURAHAN KESTALAN RW IV KECAMATAN BANJARSARI
5. KELURAHAN JEBRES XX KECAMATAN JEBRES
PENGERTIAN KAMPUNG KB

Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat


RW, dusun atau setara, yang memiliki kriteria
tertentu, dimana terdapat keterpaduan
program kependudukan, keluarga berencana,
pembangunan keluarga dan pembangunan
sektor terkait yang dilaksanakan secara
sistemik dan sistematis
TUJUAN UMUM
TERBENTUKNYA KAMPUNG
KB
Untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat di tingkat kampung atau setara
melalui program kependudukan, keluarga
berencana dan pembangunan keluarga serta
pembangunan sektor terkait dalam rangka
mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
TUJUAN KHUSUS:
1. Meningkatkan peran pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta
untuk menyelenggarakan program kependudukan,
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan
berwawasan kependudukan,
3. Meningkatkan peserta KB aktif modern,
4. Meningkatkan Ketahanan Keluarga melalui Bina Keluarga Balita (BKB),
Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) serta Pusat
Informasi dan Konseling (PIK) Remaja,
5. Meningkatkan pemberdayaan keluarga (kelompok UPPKS),
6. Menurunkan angka KDRT, dan
7. Meningkatkan kualitas sekolah penduduk usia sekolah
SYARAT-SYARAT
PEMBENTUKAN KAMPUNG KB

1. Tersedianya data kependudukan yang


akurat,
2. Dukungan dan komitmen Pemerintah
Daerah,
3. Partisipasi aktif masyarakat.
KRITERIA WILAYAH KAMPUNG KB
a. Kriteria utama:
1) Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan KS 1 (miskin) di atas rata-rata Pra Sejahtera dan KS 1
tingkat desa/kelurahan di mana kampung tersebut berada,
2) Jumlah peserta KB di bawah rata-rata pencapaian peserta KB tingkat desa/kelurahan di mana
kampung KB tersebut berlokasi.
b. Kriteria wilayah (dipilih salah satu):
1) Kumuh,
2) Pesisir,
3) Daerah Aliran Sungai,
4) Bantaran Kereta Api,
5) Kawasan Miskin (termasuk miskin perkotaan),
6) Terpencil,
7) Perbatasan,
8) Kawasan Industri,
9) Kawasan Wisata,
10) Padat Penduduk.
KRITERIA WILAYAH KAMPUNG KB
(LANJUTAN)

c. Kriteria Khusus, yang mencakup 5 hal, yaitu:


1) Kriteria data di mana setiap RT/RW memiliki Data dan Peta Keluarga,
2) Kriteria kependudukan di mana angka partisipasi penduduk usia sekolah rendah,
3) Kriteria program KB di mana angka peserta KB Aktif dan Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) lebih rendah dari capaian rata-rata tingkat desa/kelurahan serta
tingkat unmet need lebih tinggi dari rata-rata tingkat desa/kelurahan,
4) Kriteria program pembangunan keluarga di mana partisipasi keluarga dalam
pembinaan ketahanan keluarga, pemberdayaan ekonomi dan partisipasi remaja
dalam kegiatan GenRe melalui PIK-R masih rendah,
5) Kriteria program pembangunan sektor terkait yang mencakup setidaknya empat
bidang, yakni: kesehatan, ekonomi, pendidikan, pemukiman dan lingkungan, dan
masih bisa ditambah dengan program lainnya sesuia dengan lingkungan.
R GA
ANAK SEKOLAH
UA KE
KEL LU
LA ARG
NS A
IA

REMAJA SASARAN KELUARGA


REMAJA

U D UK G A
D R
PEN NSIA PUS L
A
U ITA
LA KE BAL
KELOMPOK KERJA (POKJA) KAMPUNG KB
1. TINGKAT KOTA (OPD TERKAIT)
2. TINGKAT KELURAHAN (OPD TERKAIT)

Kampung KB dibentuk pada tingkatan wilayah Desa/Kelurahan yang memenuhi


kriteria-kriteria pemilihan wilayah dan dalam pelaksanaan program dan
kegiatannya dikelola oleh Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB yang terdiri atas:
1. Pelindung : Bupati/Walikota
2. Penasehat : Kepala SKPD-KB kabupaten/kota
3. Pembina : Camat
4. Ketua : Kepala Desa/Lurah
5. Sekretaris : PKB/PLKB
6. Bendahara : Ketua PKK Tingkat Desa/Kelurahan
7. Pelaksanaan : PKB/PLKB, Kader, PPKDB/Sub PPKDB, Pos KB
CONTOH
STRUKTUR ORGANISASI KAMPUNG KB

Pelindung

Penasehat

Forum Masyarakat Pembina

Ketua Petugas Lini

Sekretaris Bendahara

Poktan Kader
Poktan Kader Poktan Kader
Pertanian/ Poktan Kader Poktan Kader
KKBPK Pendidikan
Nelayan
TAHAPAN PEMBENTUKAN
KAMPUNG KB
1. Membangun Komitmen
Pembentukan Kampung KB perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak, baik dukungan politis,
teknis dan operasional. Membangun komitmen adalah untuk menjadikan Kampung KB sebagai
Program/kegiatan yang menjadi urusan bersama, sehingga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat
konsisten dan berkesinambungan.
2. Penyusunan Profil Wilayah
SKPD KB Kabupaten/Kota menyiapkan profil wilayah yang akan ditetapkan sebagai Kampung KB di
Kabupaten/Kota untuk dilaporkan kepada Bupati/Walikota dan Perwakilan BKKBN Provinsi yang terdiri
dari:
a. Luas dan Letak Geografis wilayah Kampung KB
b. Kesesuaian dengan kriteria wilayah pembentukan Kampung KB
c. Data Demografi wilayah Kampung KB
d. Data KB
e. Data Sosial Ekonomi wilayah
3. Proses penetapan wilayah sebagai Kampung KB
a. Rapat Penetapan Wilayah Kampung KB
b. Penyusunan Struktur Organisasi
c. Rekapitulasi wilayah Kampung KB beserta SK Struktur Organisasinya
dikirimkan oleh perwakilan BKKBN Provinsi kepada Kepala BKKBN
dengan tembusan kepada Direktorat Bina Lini Lapangan BKKBN Pusat.
4. Penyediaan Data dan Informasi
Adapun kelengkapan data dan informasi yang diperlukan dalam
pembentukan Kampung KB adalah sebagai berikut:
d. Data Anggota Keluarga
e. Dana dan informasi yang terkait dengan catatan sipil
f. Data dan informasi terkait dengan poktan Kader per bidang,
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah Kampung KB.
PERENCANAAN PROGRAM DAN
KEGIATAN KAMPUNG KB
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PERENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN KAMPUNG KB
ADALAH:

 Substansi Program dan Kegiatan


 Data dan Informasi
 Rencana Pengembangan
 Berdasarkan output dan kelompok kegiatan
 Melalui proses Cascading
 Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Kerangka Acuan
Kegiatan (KAK)
 Telaah kebutuhan dan pemetaan alur pengalokasian anggaran
kegiatan
OPERASIONAL/PELAKSANAAN
KAMPUNG KB
Diawali dengan rapat persiapan oleh SKPD terkait di tingkat kabupaten, salah satu
output adalah tersusunya Juklak Rencana Program dan Anggaran Kampung KB
melalui Alokasi Jadwal Kegiatan (AJK) yang meliputi rencana pelaksanaan
kegiatan bulanan dan mingguan agar dapat mengarahkan para pelaksana kegiatan
(Kelomok Kerja Kader per-Bidang) agar dapat mencapai target kinerja yang
diharapkan.
Tahapan selanjutnya adalah menyelenggarakan workshop tingkat kabupaten/kota
oleh perwakilan BKKBN Porvinsi dengan tujuan:
1. Memberikan pemahaman tentang konsep Kampung KB
2. Mensosialisasikan Rencana Program dan Kegiatan Kampung KB
3. Mensosialisasikan Alokasi Jadwal Kegiatan (AJK) bulanan dan mingguan
4. Pemaparan informasi tentang alur penganggaran kegiatan
5. Mensosialisasikan format-format evaluasi dan pelaporan
6. Koordinasi lintas sektor dan kemitraan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai