Besar dan kecilnya luas wilayah masing-masing distrik yang ada di Kabupaten
Tambrauw ini di masa depan akan menjadi kendala dalam pengembangan wilayah
kabupaten secara keseluruhan. Distrik dengan luas wilayah yang besar memerlukan
prasarana dan sarana wilayah yang lebih menyebar untuk menjangkau kelompok-
kelompok masyarakat, dibandingkan distrik dengan luas wilayah yang kecil yang
penempatan sarana dan prasarana wilayahnya dapat lebih kompak atau memusat.
Oleh karenanya, tindakan Pemerintah Kabupaten Tambrauw untuk memekarkan
wilayah distrik dengan luas yang besar menjadi beberapa distrik merupakan tindakan
yang tepat. Untuk lebih jelasnya Orientasi Wilayah Kabupaten Tambrauw dapat
dilihat pada Gambar 2.1.
K
abupaten Tambrauw merupakan Kabupaten baru yang terletak di bagian
wilayah kepala burung Pulau Papua. Kabupaten Tambrauw secara geogfrafis
terletak di 132035’ BT (Bujur Timur) – 134045’ BT (Bujur Timur) dan 0015’ LS
(Lintang Selatan) – 3025’ LS (Lintang Selatan). Posisi geografis tersebut
sangat strategis karena berada pada lintas pergerakan Barat – Timur Pulau Papua dan
perairan laut yang berbatasan merupakan jalur transportasi internasional, sehingga
pengembangan sarana dan prasarana Kabupaten Tambrauw ke depan dapat
memanfaatkan peluang dari kestrategisan posisi geografis ini (misalnya pada
pengembangan Pelabuhan Lautnya).
Gambar 2.1
Peta Batas Administrasi
2.1.1.3 Klimatologi
Kabupaten Tambrauw termasuk daerah beriklim tropika humida dengan curah hujan
berkisar antara 2.200 – 2.500 mm pertahun. Curah hujan rata-rata pertahun adalah
110 mm dengan rata-rata hari hujan perbulan adalah 16 hari. Curah hujan tertinggi
terjadi pada bulan Maret mencapai 337 mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi
pada bulan Agustus mencapai 11 mm. Hari hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret
mencapai 21 hari sedangkan hari hujan terendah terjadi pada bulan April, Mei dan
Oktober yang mencapai 13 hari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan
Gambar 2.3.
Gambar 2.2
Peta Batas Wilayah
Tabel 2.1 Kelembaban udara tertinggi terjadi pada bulan Februari dan kelembaban udara
Jumlah Curah Hujan Harian dan Hujan Bulanan
terendah pada bulan Agustus. Penyinaran matahari di wilayah ini adalah 59,67%,
Di Kabupaten Tambrauw Tahun 2008
sedangkan tekanan udara rata-rata adalah 1007,9 mb. Rata-rata kecepatan angin
Jumlah Curah Hujan Jumlah Hari Hujan
Bulan
(mm) (hari) pertahun adalah 8 knot. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.2 dan Tabel 2.3
Januari 220 16
di bawah ini.
Februari 554 22
Maret 246 20
April 280 16
Tabel 2.2
Mei 246 13
Temperatur Minimum dan Maximum
Juni 203 5
Di Kabupaten Tambrauw Tahun 2008
Juli 106 4
Agustus 58 6
Suhu
September 65 8 Bulan
Minimum Maksimum
Oktober 114 6
Januari 23,4 29,2
November 106 12
Februari 23,0 31,2
Desember 121 22
Maret 23,2 32,0
Sumber : Tambrauw Dalam Angka 2009
April 23,6 32,0
Mei 23,8 31,8
Juni 23,4 32,2
Berdasarkan intensitas hujan per hari hujannya, Kabupaten Tambrauw berada pada Juli 23,5 31,6
Agustus 23,3 31,5
kelas berintensitas sangat rendah sampai rendah. Dalam hal ini, wilayah Kabupaten September 23,3 30,1
Tambrauw relatif aman terhadap bencana banjir dan longsor apabila fungsi Oktober 23,9 32,2
November 23,4 31,9
perlindungan kawasan dengan kelerengan tinggi / curam dan fungsi perlindungan pada Desember 23,0 31,2
daerah aliran sungai dan kawasan resapan air tanah tidak diganggu. Sebaliknya, Sumber : Tambrauw Dalam Angka, 2009
Suhu di wilayah ini minimum 22,7 C dan maksimum 33 C dengan suhu rata-rata 27,3 C.
Suhu udara pada tahun 2008 berkisar antara 23,4 C dan 31,9 C. Suhu terendah terjadi
di bulan Juli dan tertinggi di bulan Oktober.
Sebagai daerah tropis seperti halnya dengan daerah lain di Indonesia, wilayah
Kabupaten Tambrauw mempunyai topografis daerah pantai, dataran rendah hingga
pegunungan. Pada tahun 2008, Kabupaten Tambrauw menurut pencatatan Stasiun
Meteorologi dan Geofisika Rendani memiliki tingkat kelembaban udara relatif tinggi
yang berkisar antara 80% - 86% dengan rata-rata kelembaban udara 83%.
Tabel 2.3 dampak negatif bencana alam yang diantisipasi akan dapat terjadi di masa akan
Rata-rata Kelembaban Udara, Penyinaran Matahari, Tekanan Udara, dan
datang di suatu daerah tertentu.
Kecepatan Angin di Kabupaten Tambrauw Tahun 2008
Kelembaban Penyinaran Tekanan Udara Kecepatan Berdasarkan hal tersebut dalam perencanaan wilayah diperlukan strategi dalam
Bulan
Udara (%) Matahari (%) (mb) Angin (Knot)
pembangunan, yaitu :
Januari 85 41 1.007,5 6
Februari 85 56 1.009,5 8 1. Pengembangan kota terutama pembangunan fisik bukan di daerah patahan.
Maret 86 52 1.009,0 10
2. Pemanfaatan sumber daya alam bahan galian dengan optimal.
April 81 43 1.008,8 8
Mei 83 47 1.006,1 6
Juni 85 56 1.008,5 6 Gambar 2.4
Juli 86 60 1.008,9 6 Sebaran Palung dan Gunung Api di Indonesia
Agustus 84 56 1.009,9 6
September 81 61 1.007,7 8
Oktober 84 65 1.009,7 7
November 84 60 1.009,1 8
Desember 86 48 1.009,5 10
Sumber : Tambrauw Dalam Angka, 2009
Pada Pertemuan kedua lempeng ini terjadi subduksi atau penyusupan satu sama lain,
yaitu lempeng Pasifik menyusup di bawah lempeng Samudera Indonesia-Australia- A. Geologi
Papua. Akibat interaksi kedua lempeng kerak bumi tersebut banyak terjadi lipatan Secara umum kondisi geologi Kabupaten Tambrauw didominasi oleh batuan Sedimen
(pegunungan) dan patahan di daerah Papua. Bentukan patahan-patahan ini yang liat berlempung, batuan endapan Tersier, dan batuan endapan Kuarter. Formasi
menimbulkan daerah atau wilayah-wilayah yang berpotensi gempa. batuan terdiri dari atas batuan sedimen batu kapur, pasir, lanau, dan batuan pluton.
Struktur geologi memiliki sesar naik, sesar turun, dan lipatan yang umumnya berada
Upaya untuk menanggulangi dampak negatif akibat bencana alam tersebut adalah
di wilayah dataran tinggi dan lembah-lembah. Batuan di Kabupaten Tambrauw
dengan dilakukan tindakan penanggulangan bencana yang berupa mitigasi. Mitigasi
merupakan endapan batuan sedimen berumur Tersier yang sangat tua, telah
merupakan proses mengupayakan berbagai tindakan preventif untuk meminimalkan
terkonsolidasi sempurna, dan telah mengalami berbagai peristiwa tektonik, sehingga
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Tambrauw II - 7
Gambaran Umum dan Kondisi Wilayah Kabupaten Tambrauw
bersifat kompak. Endapan batuan tersebut tersebar mulai dari Selatan di Distrik Babo Satuan perbukitan rendah tersebar di bagian tenggara daerah kajian terutama
(Kabupaten Teluk Bintuni) hingga ke Utara di wilayah pantai Kabupaten Tambrauw. disusun oleh batuan sedimen klasik dan batuan vulkanik, luas satuan ini mencapai 15
Batuan tersebut mempunyai kemampuan terbatas untuk menyimpan dan meneruskan % dari luas wilayah.
aliran air tanah, atau dinyatakan sebagai impermeable sampai semi impermeable yang
Satuan dataran yang disusun oleh aluvium sebarannya sangat terbatas, yaitu di
tidak berperan sebagai akuifer air tanah yang baik, kecuali pada lapisan yang relatif
sepanjang aliran sungai besar dan pantai. Setempat satuan ini menempati daerah
sangat tipis di bagian atas di dekat permukaan yang lebih gembur dan mampu
pinggiran pantai yang sempit. Satuan ini dibentuk oleh pasir, lumpur dan lempung.
menyimpan serta meneruskan air tanah karena telah mengalami pelapukan. Namun jika
Sifat Fisik dan Keteknikan Batuan/Tanah
batuan sedimen kompak tersebut oleh proses tektonik terkekarkan secara intensif,
Salah satu aspek geologi lingkungan yang cukup penting dalam menunjang
maka dapat berperan sebagai akuifer air tanah yang produktif.
perencanaan, pengembangan kota adalah sifat fisik dan keteknikan batuan dan tanah
Geologi daerah Tambrauw terdiri dari batuan sedimen Pratersier berupa batuan penutupnya. Pengamatan ciri-ciri fisik batuan dan tanah dilakukan langsung di
sedimen klastik, karbonat, plutonik (granit), batuan vulkanik berupa lava, aglomerat, lapangan secara megaskopis yang tampak dominan, baik di permukaan maupun
breksi, tufa dan lahar serta batuan metamorfik. Batuan sedimen tersier terdiri dari bawah permukaan dengan batuan hasil peneliti terdahulu.
batuan sedimen klastik, vulkanik dan karbonat. Batuan kuarter terdiri dari endapan
Sifat fisik dan keteknikan batuan/tanah di daerah kajian berdasarkan hasil peneliti
pantai, endapan sungai, endapan limpas banjir.
terdahulu dapat dikemukakan sebagai berikut :
Endapan sedimen dengan umur kuarter hanya muncul di beberapa tempat, sedang Sedimen Batuan Pratersier
endapan sedimen resen (Qa) hanya mengisi lembah-lembah muda di mana saat ini Terdiri dari batuan sedimen klastik, karbonat, vulkanik, plutonik, metamorfik,
sungai besar dan anak sungainya mengalir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada umumnya berwarna kuning kecoklatan hingga keabuan, bersifat padat-kurang
Gambar 2.5. padat, agak keras-keras, kelulusan rendah-sedang, daya dukung sedang-tinggi
dan mudah-sukar digali.
B. Geomorfologi Satuan Batuan Tersier
Berdasarkan tataan fisiografi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung Terdiri dari sedimen klastik, vulkanik dan karbonat, umumnya berwarna abu-abu
(1992), morfologi wilayah Kabupaten Tambrauw dapat dibagi menjadi tiga (3) satuan, hingga keckolatan, bersifat keras, tingkat kelulusan rendah, daya dukung tinggi
yaitu pegunungan struktur, perbukitan rendah dan pedataran. dan sukar digali.
Satuan perbukitan merupakan wilayah terluas, mencakup sekitar 80 % luas daerah dan
berketinggian 200 m dpl. Satuan ini disusun oleh batuan gunung api, batuan sedimen
klastik, karbonat, batuan terobosan, batuan malihan. Derajat pelapukan pada satuan ini
cukup tinggi, ditunjukkan oleh tanah pelapukan yang setempat mencapai hampir di
seluruh daerah kajian.
Gambar 2.5
Geologi
2. Air Tanah
Struktur Geologi
Air tanah di daerah kajian sangat tergantung dari kondisi geologi dan
Struktur geologi yang berkembang di daerah kajian umumnya berupa sistem lipatan
morfologinya. Berdasarkan hal tersebut dari produktifitas akuifernya, daerah
yang relatif berkembang di daerah bagian tengah. Sumbu lipatan umumnya berarah
kajian dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) daerah, yaitu :
Barat-Timur atau Barat Daya-Timur Laut.
Daerah dengan akuifer produktif, keterusan sedang-tinggi, kebanyakan
Di daerah kajian, sesar besar yang dijumpai adalah Patahan Sorong yang memanjang dijumpai pada batuan sedimen kuarter terutama pada batuan sedimen klastik
dari kepala burung bagian Utara melalui Tambrauw hingga Selatan Sentani Jayapura, dan batuan vulkanik.
serta patahan Wandamen (Ransiki) yang berarah Utara-Selatan. Daerah dengan akuifer produktif sedang keterusan sedang-rendah
(beragam), dijumpai pada batuan tersier.
C. Kondisi Geohidrologi Daerah air tanah langka, keterusan umumnya rendah-sangat rendah,
Hidrologi suatu wilayah perlu diketahui dan dikemukakan karena sangat penting dalam setempat air tanah dalam jumlah terbatas dapat diperoleh terutama pada
pengendalian serta pengaturan air. Hal ini menyangkut kebutuhan akan air minum dan daerah lembah atau zona pelapukan batuan.
air bersih. Sumber air konvensional suatu wilayah tergantung dari daur hidrologi
alamiah dan daur hidrologi yang sudah dipengaruhi oleh manusia. 2.1.1.5 Topografi, Morfologi Dan Kelerengan
Untuk lebih jelasnya mengenai kalsifikasi ini, dapat dilihat pada peta topografi pada
Gambar 2.6.
Dengan topografi wilayah yang sebagian besar diatas 1000 m dpl dengan morfologi
yang bergunung gunung ini akan menjadi kendala dalam pembanguna Kabupaten
Tambrauw, terutama untuk pembangunan fisiknya.
Lereng atau kemiringan tanah merupakan salah satu faktor pembatas tanah yang
terbesar pengaruhnya terhadap erosi tanah, lereng semakin curam dimana tingkat
keterbatasannya semakin tinggi akan memberi peluang erosi tanah yang lebih berat
dan kerusakan tanah yang lebih luas. Penyebarannya dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7
Peta Kelerengan Kabupaten Tambrauw
2.1.1.6 Kawasan Rawan Bencana Alam dan pengikisan tebing sungai. Sedimentasi sebagian besar terjadi di muara
sungai-sungai.
Wilayah Kabupaten Tambrauw terdapat kawasan gempa di daerah sesar/patahan,
terutama di daerah pertemuan dua sesar, yaitu di sekitar daerah Andang. Kabupaten 3. Gerakan Tanah
Tambrauw berada dalam wilayah tektonik yang paling aktif di dunia sebagai Berdasarkan pengamatan lapangan dan peneliti terdahulu, daerah kajian ditinjau
konsekuensi tubrukan dua lempeng. Zona pertumbukan ini disebabkan oleh adanya dari segi kerentanan terhadap gerakan tanahnya secara umum termasuk daerah
suatu ringkasan lempeng mikro yang terperangkap dalam proses tumbukan tersebut. yang relatif stabil, walaupun terdapat beberapa daerah berbukit terjal. Dengan
Akibat hal tersebut, Kabupaten Tambrauw merupakan kawasan yang rawan gempa aktifnya Sesar Sorong dan Ransiki mengakibatkan daerah yang tadinya stabil
bumi. menjadi tidak stabil. Namun demikian untuk memperkecil kemungkinan
terjadinya bencana akibat adanya gerakan tanah, berdasarkan kerentanan
Masalah lingkungan yang beraspek geologi adalah suatu potensi alam atau akibat
terhadap gerakan tanahnya daerah kajian dapat dibagi menjadi 3 zona, yaitu
buatan manusia yang dapat menimbulakan kerugian atau merubah kualitas lingkungan
zona kerentanan gerakan tanah tinggi, menengah dan rendah (GTL, 2001).
fisik yang terjadi dalam ruang dan waktu tertentu berdasarkan pada aspek geologi.
Zona-zona tersebut adalah :
Masalah lingkungan beraspek geologi yang terjadi di daerah kajian antara lain banjir,
erosi, gerakan tanah dan kegempaan. Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi
Pada zona ini sering terjadi gerakan tanah, yang mana gerakan tanah lama
1. Banjir
dan baru masih aktif bergerak akibat pengaruh curah hujan yang tinggi dan
Daerah kajian yang umumnya merupakan dataran perbukitan dengan landaian
aktifnya pergerakan sesar Sorong.
(gradien) dasar sungai rendah dan berkelok-kelok, secara alami memungkinkan
terjadinya banjir. Zona Kerentanan Gerakan Tanah Menengah
Tersebar setempat-setempat di daerah meliputi lembah sungai, perbukitan
Banjir terjadi akibat curah hujan yang tidak segera teralirkan sehingga meluap
sebelah selatan dan barat Kabupaten Tambrauw (Distrik Amberbaken, Distrik
karena tidak tertampung oleh saluran/sungai atau akibat kiriman dari daerah
Mubrani, Distrik Sidey, Distrik Tanah Rubuh, Distrik Testega, Distrik Kebar,
hulunya. Di daerah muara sungai banjir ini dipengaruhi pula oleh pasang naik air
Distrik Catubouw dan Distrik Senopi). Pada zona ini gerakan tanah dapat
laut. Sungai-sungai yang menyebabkan terjadinya kawasan rawan banjir di wilayah
terjadi terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai atau
Kabupaten Tambrauw antara lain Sungai Wirsi, Sungai Imbrairi, Sungai Prafi,
tebing jalan. Gerakan tanah lama dapat aktif kembali terutama akibat curah
Sungai Tokodua dan Sungai Maruni.
hujan yang tinggi.
Berkaitan dengan peristiwa gempa bumi yang sering terjadi di wilayah Teluk
Cendrawasih, Badan Meteorologi dan Geofisika Balai Wilayah V Papua memberikan
satu analisa bahwa Kabupaten Tambrauw dan sekitarnya adalah daerah yang
memiliki potensi yang sangat tinggi akan terjadinya gempa bumi, karena provinsi
ini terletak pada pertemuan dua lempengan kerak bumi, yaitu lempeng Pasifik
yang bergerak ke arah Barat (11 cm/ tahun) dan lempengan Samudera Indonesia-
Australia- Papua yang bergerak relatif ke arah utara (7 cm/ tahun) (Gambar 2.9)
Gambar 2.11 Berdasarkan pada Peta Isoseisma Indonesia (Beca Carter Hoilmg and Ferner,
Wilayah Rawan Bencana Tsunami dan Global Warming
1976), daerah kajian termasuk pada zona 4 dengan percepatan maksimum 0,15
– 0,2 g untuk periode kambuh 20 tahunan. Sedangkan berdasarkan Indeks
Bahaya Seismik Regional Rata-rata (IBSRR), yang merupakan rata-rata Indeks
Bahaya Seismik Kumulatif (IBSK) di suatu daerah dalam selang waktu
pengamatan yang dinormalisasi 100 tahun, dinyatakan dengan satuan yang
sama dengan intensitas Mercalli (MMI), pada peta pembagian daerah gempa
Pulau Papua, kekuatan gempa daerah kajian termasuk pada satuan VI – VIII
MMI (Modified Mercalli Intensity) yang mana kerusakan ringan terjadi pada
bangunan kuat/ retak-retak dan gerakan terasa oleh orang yang berkendaraan.
Gambar 2.12
Peta Kejadian Tsunami di Indonesia
2.1.2 Sumberdaya Alam Kedalaman efektif tanah adalah batas kedalaman yang dapat ditembus oleh akar
2.1.2.1 Lahan Dan Tanah tanaman untuk menyerap unsur hara. Semakin dalam lapisan tanah maka semakin
besar pula kemungkinan tumbuhnya tanaman keras, sebaliknya bila tingkat
Kondisi lahan dan tanah di Kabupaten Tambrauw akan dijabarkan berdasarkan jenis
kedalaman efektif tanah amat dangkal, maka tanaman yang memiliki perakaran
dan intensitas pengunaan lahan, lahan-lahan kritis, klasifikasi tanah dan kedalaman
dangkal saja dapat tumbuh. Berdasarkan kriteria tersebut. Tingkat kedalaman
efektif tanah.
efektif tanah dogolongkan sebagai berikut :
a. Kedalaman kurang dari 25 cm (dangkal)
Jenis dan Intensitas Penggunaan Lahan
b. Kedalaman antara 26-50 cm (agak dangkal)
Penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Tambrauw sebagian besar adalah hutan
c. Kedalaman antara 50-100 cm (sedang)
lebat yang terdiri baik hutan produksi, hutan lindung, hutan perlindungan dan
d. Kedalaman antara 101-150 cm (agak dalam)
pelestarian, maupun penggunaan areal lainnya. Alang-alang dan hutan semak
e. Kedalaman lebih dari 150 cm (dalam)
belukar berpotensi untuk dikembangkan sebagai budidaya baik itu untuk perkebunan
maupun untuk pemukiman.
Tanah jenis alluvial sesuai untuk kegiatan pertanian, umumnya terdapat di daerah
endapan sungai di sepanjang DAS dan rawa-rawa pantai. Tanah alluvial di
Kabupaten Tambrauw terbagi menjadi dua, yaitu endapan alluvial tua dan endapan
alluvial muda. Endapan alluvial tua berasal dari material perombakan gunung Arfak
dan banyak terdapat di lereng pegunungan dan teras Plateau, serta tersebar secara
sporadis. Endapan alluvial muda sebagian besar terdapat di sepanjang DAS dan
merupakan tanah yang subur. Jenis tanah podsolik dapat dikembangkan sebagai
lahan pertanian. Untuk penyebarannya dapat dilihat pada Gambar 2.13 Jenis
Tanah dan Gambar 2.14 Penggunaan Lahan.
Gambar 2.13
Penggunaan Lahan
Gambar 2.14
Jenis Tanah
Wilayah Kabupaten Tambrauw secara umum mempunyai kedalaman efektif tanah > sarana dan prasarana yang dapat menunjang pengembangan di bidang usaha
25 cm. Kedalaman ini hampir merata di seluruh wilayah Kabupaten. pertambangan.
2.1.2.2 Air Berdasarkan Peta Geologi Papua, potensi bahan galian yang ada di Kabupaten
Tambrauw antara Lain batu bara, timah hitam, tembaga, mika, perak, nikel, zink,
minyak bumi, marmer, dan uranium.
Kabupaten Tambrauw memiliki potensi sumberdaya air permukaan berasal dari sungai
dan danau. Arah aliran sungai di Kabupaten Tambrauw umumnya Selatan ke Utara dan Kegiatan penambangan bahan galian yang dilakukan terdiri atas beberapa
bermuara di Samudera Pasifik. daerah/wilayah penguasaan tergantung keadaan penggolongan/jenis bahan galian
yang diusahakan, meliputi :
Air permukaan yang mengalir di sungai ada umumnya selalu berair sepanjang tahun
Wilayah Kuasa Pertambangan (WKP) minyak dan gas bumi
sebagai akibat hasil peresapan tanah dalam mengumpulkan air hujan yang membentuk
Kuasa pertambangan (KP), Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
pola aliran ada daerah lebih tinggi ke daerah rendah sehingga membentuk aliran air
Batubara (PKP2B), dan Kontrak Karya (KK) Untuk batubara dan emas
yang turun dari gunung. Aliran air ini diperkirakan berasal dari hujan yang meresap ke
Kuasa Pertambangan Skala Kecil (KPSK)
dalam tanah, dan selebihnya mengalir sebagai air permukaan.
Wilayah pertambangan berdasarkan atas Surat Izin Pertambangan Daerah
(SIPD)
Potensi sungai di Kabupaten Tambrauw dimanfaatkan sebagai sumber air baku dan
sumber pembangkit listrik tenaga air. Sumber daya air sungai juga dimanfaatkan untuk
Penggunaan lahan kawasan pertambangan terdiri atas lahan dalam status eksploitasi,
irigasi pertanian dan penyediaan air bersih perkotaan.
wilayah cadangan endapan bahan galian, wilayah explorasi,dan wilayah untuk
pengolahan dan penimbunan termasuk jalur pengangkuatan dan penyaluran bahan
2.1.2.3 Udara
tambang.
Kondisi udara di Kabupaten Tambrauw relatif masih bersih dan belum terjadi polusi
Pengusahaan dan pemanfaatan bahan galian yang terdapat di Provinsi Papua dan
udara. Polusi udara mulai dirasakan di kota Tambrauw, terutama pada waktu siang hari
Irian Jaya Barat, termasuk Kabupaten Tambrauw dilaksanakan melalui penerbitan
akibat semakin bertambahnya kendaraan bermotor. Namun tingkat polusi udaranya
Surat Keputusan KP untuk bahan galian strategis minyak dan gas bumi oleh
masih rendah.
Pemerintah Pusat, bahan galian strategis batubara dan bahan galian golongan vital
(emas) oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan bahan galian golongam C
2.1.2.4 Tambang Dan Mineral
melalui Surat Izin Penambangan Daerah (SIPD) oleh Pemerintah Daerah
Pulau Papua sejak dahulu dikenal sebagai daerah yang kaya akan sumberdaya migas Kabupaten/Kota.
dan bahan mineral lainnya, demikian pula dengan Kabupaten Tambrauw. Namun
demikian, potensi tambang di Kabupaten Tambrauw sebagian besar belum 2.1.2.5 Hutan
dimanfaatkan secara optimal meskipun secara umum potensi kandungan deposit dan
Kehutanan merupakan sektor yang berperan penting dalam perekonomian Kabupaten
cadangan yang ada cukup besar. Hambatan yang dihadapi dalam pengembangan
Tambrauw dan juga perekonomian nasional. Sebagai pengahasil devisa, sektor
usaha bidang pertambangam di Kabupaten Tambrauw adalah masih kurang tersedianya
kehutanan dan industri turunannya menjadi salah satu modal pembangunan ekonomi
di daerah ini. Peruntukan kawasan hutan terbagi menjadi Hutan Lindung, Hutan Suatu kawasan dapat dikatakan sebagai satu ecoregion jika memiliki Ecological and
Produksi, Hutan Produksi terbatas, Hutan Produksi yang dapat dikonversi, Hutan Evolusionary Process dimana kawasan yang dilindungi dalam jejaring harus cukup
Perlindungan dan Pelestarian Alam, dan areal penggunaan lainnya. Persentase terbesar besar, distribusinya harus cukup luas, dan kontrol antar batas atas kegiatan yang
adalah kawasan hutan perlindungan dan pelestarian alam dan hutan produksi terbatas. terjadi di luar kawasan perlindungan harus cukup kuat untuk menjamin keberlanjutan
proses ekologi dan evolusi yang merupakan kekhasan ecoregion tersebut.
Kawasan hutan di Kabupaten Tambrauw banyak menghasilkan kayu yang di olah
menjadi kayu lapis dan bahan bangunan. Hasil Produksi sebagian besar digunakan Selain itu suatu kawasan dapat menjadi satu ecoregion bila memiliki Resiliency yaitu
untuk kebutuhan lokal, regional, antar pulau, maupun diekspor ke luar negeri dalam kawasan yang dipilih secara khusus karena diketahui atau diduga sebagai sumber
bentuk plywood engolaan hutan dilakukan melalui rogaram HPH dan HTI, rogram benih penting bagi bagian lain dalam ecoregion tersebut. Kawasan tersebut juga
reboisasi, dan progaram rehabilitasi lahan hutan. harus meliputi daerah dengan tingkat survival atau pemulihannya tinggi setelah
adanya suatu dampak.
Produksi hasil hutan memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian
Kabupaten Tambrauw. Beberapa jenis hasil hutan yang menjadi sumber pendapatan Sebagai salah satu negara kepulauan beriklim tropis yang memiliki keanekaragaman
daerah antara lain kayu chip, kayu bulat, dan kayu gergajian. sumberdaya hayati kelauatan sangat tinggi, wilayah perairan laut Indonesia dapat
dikelompokan menjadi 4 ecoregion. Kabupaten Tambrauw termasuk ke dalam
2.1.2.6 Keanekaragaman Hayati kelompok ecoregion Solomon Bismark Seas. Kawasan ini meliputi perairan
kepulauan Solomon dan perairan sebelah Utara Pulau Papua termasuk sebelah Utara
Pulau Papua dikenal sebagai salah satu pulau di dunia yang memiliki tingkat
Provinsi Papua Indonesia.
keanekaragaman hayati yang sangat bervariasi. Karenanya, pulau ini dikenal sebagai
daerah konservasi dan perlindungan alam bertaraf internasional dan banyak diminati Ekosistem yang terdapat pada MPA kelompok ecoregion Solomon Bismark Seas di
oleh peneliti baik dari dalam maupun dari luar negeri. Keanekaragaman hayati Pulau Kawasan Laut Kabupaten Tambrauw antara lain ekosistem hutan tropis daratan
Papua belum semuanya dikenali dan terdata secara lengkap. Dalam rangka pulau, ekosistem hutan pantai, ekosistem padang lamun, dan ekosistem terumbu
memudahkan dalam pendataan dan pengenalan keanekaragaman hayati tersebut, karang. Keanekaragaman ekosistem di dalam kawasan menjadikan Kabupaten
diperkenankanlah konsep kawasan ecoregion. Ecorgion merupakan suatu kesatuan Tambrauw sebagai habitat berbagai jenis tumbuhan dan satwa, baik yang terdapat di
besar dari daratan dan lautan dan kehidupan dari beragam karakteristik spesies, darat maupun di perairan. Tercatat 46 jenis vegetasi daratan pulau, mulai dari
komunitas, dinamika dan kondisi lingkungan. Satu kawasan ecoregion memiliki vegetasi hutan pantai sampai vegetasi hutan pegunungan daratan pulau (ketinggian
karakteristik atau ciri-ciri berupa ketergantungan dan keterkaitan yang kuat antar 467 m dpl), antara lain beberapa jenis tumbuhan bakau (Avicena spp., Rhyzopora
sumberdaya hayati dan ekosistem pada skala region dimana menuntut penanganan spp., Brugulera spp.), Baringtonia spp., Nipah (Nypa fructican), Sagu (Metroxylon
konservasi yang koordinatif antar wilayah. Penanganan konservasi yang dimaksud lebih sago), Pandan (Pandanus sp.) Cemara Pantai (Casuarina equisetifolia), Ketapang
dititikberatkan pada pendekatan wilayah ekologi dari pada wilayah politik maupun (Terminalia catapa), Xylocarpus granatum, dan lain-lain. Sedangkan keanekaragaman
administrasi pemerintahan. jenis satwa yang terdapat di Kabupaten Tambrauw, antara lain : coral (terumbu
karang) sebanyak 200 jenis, ikan sebanyak 355 jenis, molusca sebanyak 153 jenis,
reptil sebanyak 5 jenis, mamalia air sebanyak 3 jenis, dan aves (burung) sebanyak 37 (Carangida) dan jenis-jenis tenggiri (Scromberomus sp.), cakalang (Katsuwonus sp.)
jenis. dan tongkol (Eythumnus sp.), serta ikan napoleon (Chelinus undulatus ruppell).
Sedangkan jenis moluska/gastropada yang sering dijumpai antara lain keong cowries
Kawasan pesisisr Kabupaten Tambrauw umumnya dikelilingi oleh rataan terumbu
(Cyraea sp.), keong strombidae (Lambis spp.) kepala kambing (Cassis cornuta),
karang yang luas dengan tingkat keanekaragaman jenis yang tinggi dan merupakan
keong kerucut (Conus spp), Triton terompet (Charonia tritonis), dan lola (Trochus
salah satu asset bagi pengembangan kegiatan pariwisata bahari. Pada ekosistem
nilotichus). Jenis moluska katup ganda berasal dari famili Tridacnidae (kima/kerang
terumbu karang, terdapat 67 genera dan sub genera terumbu karang serta 183 jenis
raksasa) dan tercatat 6 (enam) spesies yaitu kima raksasa (Tridacna gigas), kima
karang scleretania yang tersebar pada 18 tepi pulau besar maupun kecil. Persen
selatan (Tridacna derasa), kima sisik (Tridacna squamosa), kima besar (Tridacna
penutupan karang berbeda untuk setiap lokasi dan dipengaruhi antara lain oleh tingkat
maxima), Kima lubang (Tridacna crocea) dan kima pasir (tridacna hipopus). Selain itu
intervensi masyarakat dalam pemanfaatan sumberdaya alam.
juga dapat dijumpai Penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonis
miydas), penyu lekang (lephidochelys olivcea), penyu belimbing (Dermohlys
Ekosistem terumbu karang pada umumnya terbagi menjadi 2 (dua) zona, yaitu zona
imbricata), duyung (Dugong dogon), ketam kelapa (Birgus latro), lumba-lumba leher
rataan terumbu (reef flat) dan zona lereng terumbu (reef slope). Zona rataan terumbu
botol, ikan kakatua besar/bumphead parrotfish (Bolbometthopon muricatum), pari
pada sisi dekat garis pantai (daerah intertidal) hanya didominasi oleh substrat pasir dan
rajawali totol (Aetobatus narinari), pari manta (Manta birostris), hiu reef whitetip
lamun. Pada zona ini, beberapa jenis karang mulai terlihat terutama dari marga
(Triaenodom obesus), dan hiu blactip (Charcarinus melanopterus).
Porites, Acropora, Poccilopora dan Favites. Hamparan terumbu karang yang luas dapat
dijumpai di beberapa pulau, seperti Pulau Pepaya, Matas dan Tridacna Atol. Pada
beberapa Pulau, zona rataan terumbu karang mempunyai ciri khas tersendiri, antara 2.1.2.7 Pertanian Dan Perkebunan
lain koloni Blue Coral (Helophra corerulea), karang lunak (soft coral) dari jenis
Pertanian
Sacrophyton sp., Gorgonion (Anthipates sp. dan Gorgonaceae). Pada hamparan
Pembangunan pertanian tanaman pangan pada prinsipnya bertujuan untuk
terumbu karang tersebut, terdapat 2 (dua) tipe reef slope, yaitu reef slope yang landai
meningkatkan produksi tanaman pangan guna memantapkan pendapatan petani
dan berbentuk tubir (drop off). Jenis Karang yang dapat dijumpai pada zona reef slope
dan upaya pemerataan pembangunan pedesaan.
antara lain Laptoseris spp., Monthipora spp., Oxyphora spp., Pachyseris spp. dan
Mycedium elephantathus serta Poritesrus. Pengembangan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Tambrauw mengalami
kendala belum optimalnya pemanfaatan lahan pertanian akibat belum meratanya
Kawasan pesisir dan laut Tambrauw juga memiliki keanekaragaman jenis ikan yang
sarana irigasi, serta keterbatasan lahan dan kemampuan sumberdaya manusia yang
sangat tinggi, termasuk jenis ikan muara, ikan karang dan ikan-ikan pelagis. Jenis-jenis
mengolahnya. Akibatnya, produktivitas lahan pertanian khususnya padi di Kabupaten
ikan karang merupakan jenis yang paling banyak dijumpai seperti Kepe-
Tambrauw masih rendah. Di masa datang, masalah pemenuhan kebutuhan pangan
kepe/butterflayfish dari famili Chaetodonia, Angelfish, Danselfish dan Anemonfish dari
penduduk Kabupaten Tambrauw perlu mendapat perhatian. Peningkatan
famili Pomacanthridae, Labridae (Wrasse), Scaridae (parrotfish), Acanthuridae
produktivitas lahan antara lain dapat dilakukan melalui upaya intensifikasi,
(Surgeanfishes, Siganidae (Rabbitfishes, Balistidae (Triggerfishes) dan beberapa jenis
ekstensifiksi, dan pelatihan petani, di samping pemenuhan kebutuhan bibit dan pupuk
ikan karang lainnya. Suku-suku penting secara ekonomis yang banyak dijumpai, antara
bagi para petani.
lain suku lecam (lethrinidia), kakap (Lutjanida), kerapu/geropa (serranida), kuweh
perkebunan yang terdapat di wilayah Tambrauw, yaitu kelapa dengan hasil Untuk kepentingan pengolahan sumber daya ikan di wilayah perikanan
produksi 1.245,49 ton kakao (695,39 ton), kopi (68,36 ton), pala (3,10 ton), dan Indonesia, yang terdiri dari perairan Indonesia, sungai, danau, waduk, rawa, dan
cengakeh (1,20 ton). Data selengkapnya dapat dilihat ada Tabel 2.4 di bawah ini. genangan air lainnya di dalam wilayah RI, serta Zona Ekonomi Eksklusif
Indonesia, berdasarkan hasil kesepakatan forum koordinasi pengelolaan
pemanfaatan sumberdaya ikan (FKPPS) Direktor Jendral Perikanan membagi
wilayah perairan laut Indonesia menjadi sembilan Wilayah Pengelolaan
Perikanan, yaitu (1) Selat Malaka, (2) Laut Cina Selatan, (3) Laut Jawa, (4) Selat
Makasar dan Selat Flores, (5) Laut Banda, (6) Laut Arafura, (7) Laut Seram Teluk
Tomoni, (8) Laut Sulawesi dan Samudra Pasifik, dan (9) Samudera Hindia.
Dari kesembilan WPP tersebut, khusus untuk WPP Selat Malaka, Laut Cina Selatan, di atas dilengkapi dengan alat penangkap ikan berupa pukat, jaring, perangkap dan
Laut Arafura, Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik serta Samudera Hindia lain-lain.
mencakup pula perairan Zona Ekslusif Indonesia. Pembagian WPP tersebut
dilakukan dengan memperhatikan karakteristik ekosistem dan distribusi sumber 2.1.2.9 Estetika Dan Keindahan Bentang Alam
daya ikan yang umumnya menjadi sasaran penangkapan pada masing-masing
Kabupaten Tambrauw memiliki bentang alam yang bervariasi, mulai dari deretan
perairan. Pembagian wilayah perairan laut Indonesia menjadi 9 WPP selanjutnya
pegunungan hingga kawasan pantai dengan pasirnya yang putih. Keindahan bentang
dikukuhkan dengan Keputusan Menteri Pertanian No. 995 tahun 1999 tentang
alam Kabupaten Tambrauw menyimpan potensi wisata alam yang dapat
potensi sumber daya ikan dan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) di
dikembangkan menjadi objek wisata, guna menarik wisatawan baik lokal maupun
wilayah Republik Indonesia.
manca negara.
Kabupaten Tambrauw termasuk ke dalam WPP Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik,
Potensi pariwisata di sektor bahari, ekowisata, wisata budaya dan sejarah, serta
dengan batas- batas :
wisata pendidikan dan penelitian yang dimiliki oleh Kabupaten Tambrauw bagi
o Sebelah Utara : Garis batas ZEEI
pengembangan kegiatan pariwisata di masa mendatang sangat besar.
o Sebelah Timur : Garis batas ZEEI
o Sebelah Selatan : Garis lintang 1°15’LU, pantai Utara Sulawesi Utara, garis
yang menghubungkan Bitung, Morotai dan Pulau Gag,
2.1.2.10 Pesisir Dan Kelautan
pantai Utara Irian Jaya. Dalam rencana Tata Ruang Laut Nasional, Kabupaten Tambrauw termasuk ke dalam
o Sebelah Barat : Batas utara Wilayah Pengelolaan Perikanan 4 (Selat kawasan pemanfaatan ruang laut yang sangant potensial. Wilayah Kabupaten
Makasar dan Laut Flores), yaitu garis yang Tambrauw termasuk kedalam daerah XI dalam kawasan pemanfaatan ruang laut,
menghubungkan batas paling Utara Kabupaten Tambrauw dalam ruang lingkup Papua dan pusat pengembangan di Jayapura. Untuk lebih
dengan batas Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. jelasnya mengenai kawasan pemanfaatan ruang laut dalam rangka pengembangan
kerjasama antar kawasan dalam pemanfaatan sumberdaya pesisir, laut dan pulau-
Wilayah pesisir dan laut Kabupaten Tambrauw mempunyai potensi sumber daya alam
pulau kecil, dapat dilihat pada Tabel 2.5 di bawah ini.
hayati dan non- hayati yang beragam sehingga merupakan salah satu sektor yang
berpeluang untuk dikembangkan. Kegiatan perikanan merupakan kegiatan budidaya
Tabel. 2.5
terperbaharui dan menghasilkan komoditi yang berskala luas. Hingga kini, secara umum Kawasan Pemanfaatan Ruang laut
di Indonesia, tingkat pemanfaatan sumber daya perikanan, baik perikanan laut, tambak,
Pusat Perairan
Kawasan Lingkup Wilayah
maupun perairan darat, diperkirakan masih jauh di bawah dari potensi yang ada. Pengembangan (Laut/Teluk/Selat)
Papua Utara Papua Biak, Jayapura Teluk Cendrawasih dsk,
Samudera Pasifik
Untuk menunjang kegiatan rumah tangga perikanan dalam meningkatkan usaha di
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kelautan Indonesia, 2004
bidang perikanan laut, jumlah kapal/perahu penangkap ikan pada akhir tahun 2000
tercatat 4.461 unit dengan rincian 107 kapal motor, perahu motor temple sebanyak 357
unit dan sisanya adalah perahu tak bermotor 3.977. Jumlah kapal dan perahu tersebut
Selain potensi perikanan lautnya yang sangant besar, daerah pesisir Kabupaten internasional yang melewati wilayah Papua di bagian Barat, keberadaan kawasan
Tambrauw merupakan kawasan yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai andalan laut Sorong dan Biak yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan
objek wisata pantai. Hal ini disebabkan oleh pantainya yang indah dan berpasir putih. potensi perikanan Kabupaten Tambrauw, dan sebagainya. Namun potensi
Namun sebagian besar belum dikembangkan, karena minimnya sarana transportasi dan pengembangan tersebut juga dihadapkan pada masalah rendahnya dukungan dan
akomodasi yang tersedia di daerah-daerah tersebut. keberadaan pelabuhan perikanan, serta penangkapan ikan yang hampir over fishing
di beberapa bagian wilayah laut Pulau Papua.
Secara umum, Indonesia dibagi dalam enam (6) wilayah pengembangan pariwisata,
yaitu: Berikut adalah potensi dan permasalahan pengembangan pesisir, laut dan pulau-
1. Wilayah A : Sumatra pulau kecil di Pulau Papua yang menyangkut pengembangan kawasan pesisir dan
2. Wilayah B : Jawa laut Kabupaten Tambrauw. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.6.
3. Wilayah C : Bali dan Nusa Tenggara
4. Wilayah D : Kalimantan
5. Wilayah E : Sulawesi
6. Wilayah F : Maluku dan Papua
Kawasan wisata bahari Papua Bagian Utara memiliki potensi pendukung berupa wisata
pantai dan wisata budaya. Aksesibilitas ke kawasan ini ditunjang oleh penerbangan
domestik ke Sorong, Biak, dan Jayapura yang merupakan kota orientasi Utama.
Kawasan wisata ini dibagi menjadi 3 lokasi wisata yaitu: Kawasan Kepala Burung
dengan pusat di Sorong, Kawasan Teluk Cendrawasih dengan pusat di Biak, dan
kawasan Jayapura. Kabupaten Tambrauw memiliki keuntungan karena berada di antara
ketiga kawasan wisata tersebut. Peluang ini dapat dimanfaatkan untuk mendorong
perkembangan pariwisata bahari Kabupaten Tambrauw.
Pengembangan kawasan pesisir dan laut Kabupaten Tambrauw tidak terlepas dari
potensi dan permasalahannya. Beberapa potensi yang bisa dimanfaatkan untuk
pengembangan kawasan di masa yang akan datang antara lain keberadaan Taman
Nasional Laut yang memiliki potensi wisata yang besar, Keberadaan Alur Laut
Kepulauan Indonesia XI (ALKI) (Gambar 2.15) yang merupakan perairan lintas
penduduk dan perkiraan berdasarkan usia dapat di lihat pada Tabel 2.7 dan Tabel 2.8 di
bawah ini.
Pada tahun 2015, jumlah penduduk usia 15 - 65 tahun di Kabupaten Tambrauw dan perspektif pertumbuhan ekonomi pada masa mendatang. Berdasarkan
diperkirakan sebanyak 58,23% sehingga dapat diartikan bahwa sebagian besar pertimbangan tersebut, jumlah penduduk Kabupaten Tambrauw pada tahun 2015
penduduk berada pada usia produktif dan karenanya membutuhkan lapangan diperkirakan akan meningkat menjadi 299.270 jiwa dari 150.110 jiwa pada tahun
pekerjaan baru untuk menampung penduduk usia produktif tersebut. Penduduk berusia 2008. Berdasarkan luas daratan, kepadatan penduduk rata-rata pada tahun 2015
0 – 14 tahun diperkirakan mencapai 38% dari total penduduk. Angka yang cukup besar dalam skenario ini akan meningkat menjadi 17 jiwa/km dari 12 jiwa/km pada tahun
ini mengindikasikan meningkatnya kebutuhan pangan, pendidikan, lapangan pekerjaan, 2008.
da fasilitas lainnya di masa mendatang.
Pertumbuhan penduduk pada tahun 2015 berdasarkan skenario ini akan didukung
oleh perkembangan kegiatan ekonomi Kabupaten Tambrauw yang di harapkan akan
2.1.3.2 Laju Pertambahan Penduduk
membangkitkan migrasi masuk yang cukup besar untuk mendukung perkembangan
Luas wilayah Kabupaten Tambrauw adalah 5.179,65 km2. Dengan adanya kegiatan ekonomi tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.9.
perkembangan dan pemekaran wilayah, kabupaten ini dibagi menjadi enam
Tabel 2.9
distrik/kecamatan. Namun, pemekaran wilayah tidak hanya terjadi pada wilayah
Perbandingan Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Tambrauw
kabupaten, tetapi juga pada tingkat distrik / kecamatan. Ditinjau dari sisi kepadatan Tahun 2000-2015
penduduk, rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Tambrauw tahun 2008 hanya 12 Pertumbuhan Berdasarkan Pertumbuhan Berdasarkan
Tahun
jiwa/km. Kepadatan penduduk seperti ini dikategorikan sangat jarang. Hal ini Trend Intervensi
2000 131.356. 131.356.
menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang ada saat ini masih sangat minim 2001 135.553. 135.553.
dibandingkan dengan luasnya wilayah, dan seringkali menjadi kendala bagi 2002 139.752. 139.752.
2003 143.949. 143.949.
pengembangan dan perluasan kegiatan ekonomi. 2004 150.110. 150.110.
2005 153.915. 158.926.
Berdasarkan proyeksi penduduk yang didasarkan pada pola perkembangan/trend 2010 176.867. 181.454.
2015 199.819. 212.589.
jumlah penduduk periode tahun 2004-2008, jumlah penduduk Kabupaten Tambrauw Sumber : Hasil Analisis
pada tahun 2015 diperkirakan mencapai 299.270 jiwa. Acuan pehitungan adalah jumlah
penduduk pada tahun 2004 dan rata-rata angka pertumbuhan penduduk dalam periode
2004-2008. Berdasarkan proyeksi tersebut, jumlah penduduk Kabupaten Tambrauw 2.1.3.3 Struktur Penduduk Berdasarkan Pendidikan
pada tahun 2015 diperkirakan akan bertambah sekitar 4.500 orang per tahunnya.
Berdasarkan pencapaian pendidikannya, tingkat pendidikan penduduk Kabupaten
Dengan jumlah penduduk demikian, maka kepadatan penduduk menjadi 15 jiwa/km
Tambrauw tergolong rendah. Menurut data yang tercantum dalam publikasi web
atau masih termasuk dalam kategori sangat jarang. Oleh karenanya, diperlukan
pemerintah Kabupaten Tambrauw, sekitar 65% penduduk hanya menamatkan
alternatif skenario perkembangan penduduk untuk mendukung perkembangan kegiatan
sampai jenjang sekolah dasar. Kemudian, berdasarkan data BPS Provinsi Papua,
perekonomian Kabupaten Tambrauw pada akhir tahun perencanaan.
jumlah penduduk yang melek huruf di Kabupaten Tambrauw pada tahun 2003 hanya
mencapai 62,5% dari jumlah penduduk Kabupaten, lebih rendah dari rata-rata
Alternatif skenario perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Tambrauw selama
Provinsi sebesar 74,4%. Selain itu, rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten
masa perencanaan didasarkan pada kecenderungan pertambahan penduduk yang ada
Tambrauw hanya 5,8 tahun, artinya sebagian besar penduduk hanya atau tidak Tabel 2.11
Rata- rata Lama Sekolah Menurut Kabupaten/Kota
menamatkan Sekolah Dasar.
Provinsi Papua Tahun 2006
Rendahnya kualitas pendidikan penduduk Kabupaten Tambrauw merupakan salah satu Kabupaten / Kota Rata - rata Lama Sekolah ( Tahun )
sebab rendahnya nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada tahun 2003 nilai IPM Kabupaten
1. Merauke 6,1
Kabupaten Tambrauw adalah 58, jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun 1998 2. Jayawijaya 2,2
6,7
yang mencapai 62,8 poin. Di masa depan, kualitas penduduk yang rendah ini dapat 3. Jayapura
4. Nabire 5,0
menjadi kendala dalam pembangunan daerah Kabupaten Tambrauw. 5. Fakfak 6,4
6. Sorong 8,0
7. Manokwari 5,8
8. Yapen Waropen 5,9
Tabel 2.10 9. Biak Numfor 7,8
Angka Melek Huruf Menurut Kabupaten / Kota 10. Paniai 6,1
Provinsi Papua Tahun 2006 11. Puncak Jaya 6,0
12. Mimika 8,2
Kota
1. Jayapura 71,4 48
2. Sorong 73,0 22
PAPUA 60,1 29
Sumber : BPS Provinsi Papua
2.1.3.4 Struktur Penduduk Berdasarkan Mata yang dilatarbelakangi perbedaan perkembangan ekonomi antara penduduk
Tingkat Kesejahteraan Upaya pelibatan penduduk asli Kabupaten Tambrauw dapat dilakukan melalui upaya-
Disadari bahwa perekonomian Kabupaten Tambrauw tidak akan selamanya dapat upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, seperti pendidikan, pelatihan, dan
mengandalkan pertambangan serta perkayuan. Mengikisnya cadangan sumberdaya pengintegrasian kegiatan ekonomi masyarakat lokal dengan penduduk pendatang.
tersebut mengharuskan Kabupaten Tambrauw mampu menggali potensi ekonomi lain, Sedangkan upaya perluasan dan pengembangan kegiatan ekonomi serta prasarana
seperti pertanian, industri pengolahan hasil-hasil pertanian, dan pengembangan wilayah perlu dilaksanakan sebagai salah satu upaya memperkecil kesenjangan
pertambangan dengan sistem yang lebih modern dan tetap ramah lingkungan. Untuk perkembangan ekonomi kawasan perdesaan dan perkotaan, serta kawasan pesisir
itu, ketersediaan sumberdaya manusia yang dalam kuntitas dan kualitas yang baik dan pedalaman.
menjadi satu keharusan.
Tabel 2.13 Jika diperhatikan, sektor-sektor pembentuk PDRB Kabupaten Tambrauw yang
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan dominan adalah pertanian (termasuk perikanan, perkebunan, dan peternakan, tidak
Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Papua Tahun 2005 – 2006
termasuk kehutanan) yang memberikan sumbangan terbesar yaitu sekitar 43,27%
2005 2006
dari total PDRB Kabupaten Tambrauw pada tahun 2008. Untuk sub sektor kehutanan,
Kabupaten/Kota Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Regency/Municipality Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk kontribusinya dalam pembentukan PDRB Kabupaten Tambrauw tahun 2008 mencapai
Miskin ( 000 ) Miskin ( % ) Miskin ( 000 ) Miskin ( % )
25%. Dalam jangka panjang peran sektor pertanian termasuk kehutanan masih tetap
Kabupaten/Regency dominan. Merujuk pada hal tersebut, maka perlu dikembangkan sektor-sektor yang
1. Merauke 47,4 28,07 43,8 28,15
2. Jayawijaya 84,8 45,55 96,7 46,21 mampu memberikan nilai tambah bagi produk pertanian, di samping tetap
3. Jayapura 27,9 29,60 26,0 28,39 meningkatkan pertumbuhan sektor-sektor di bidang pengolahan sumber daya mineral
4. Nabire 68,5 45,06 69,0 43,01
5. Fakfak 22,5 38,99 21,9 37,43 dan kehutanan. Dengan demikian, akan terbangun keterkaitan yang nyata antara
6. Sorong 16,9 29,54 21,6 33,15 kegiatan agroindustri dan agrobisnis dengan para petani yang merupakan mayoritas
7. Manokwari 77,8 52,07 74,8 49,55
8. Yapen Waropen 30,2 43,27 30,0 42,62 pelaku sektor ekonomi di Kabupaten Tambrauw. Strategi proses penambahan nilai
9. Biak Numfor 52,3 42,27 50,4 44,87
sektor primer dalam skala kecil dan menengah salah satu alternatif untuk
10. Paniai 50,8 50,31 54,6 49,09
11. Puncak Jaya 34,9 53,47 55,8 50,67 menggerakkan pertumbuhan wilayah pedalaman dan perdesaan.
12. Mimika 38,0 32,75 38,8 30,75
13. Boven Digoel 11,2 29,40 8,9 28,76
Sumber daya alam lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tata
14. Mappi 20,2 29,86 19,6 29,97
15. Asmat 19,9 31,74 19,2 31,37 ruang wilayah Kabupaten Tambrauw adalah kekayaan pesisir dan laut berupa hasil
16. Yahukimo 51,8 46,93 61,9 45,74
perikanan dan pariwisata yang sangat potensial bagi pertumbuhan ekonomi wilayah.
17. Pegunungan Bintang 27,5 49,20 42,0 47,85
18. Tolikara 18,7 46,48 19,7 45,15 Dengan daerah yang luas didukung oleh potensi sumberdaya alam yang berlimpah,
19. Sarmi 10,6 29,13 8,7 27,88
20. Keerom 9,5 27,24 9,8 26,16 Kabupaten Tambrauw memiliki potensi pengembangan ekonomi yang signifikan.
21. Kaimana 13,5 37,52 12,9 35,17 Kekayaan sumberdaya alam tersebut tidak saja berpotensi mendukung
22. Sorong Selatan 11,6 28,81 13,8 28,95
23. Raja Ampat 7,6 30,38 9,2 31,73 perkembangan Kabupaten Tambrauw, namun juga berperan dalan pertumbuhan
24. Teluk Bintuni 26,5 57,47 25,2 53,70 ekonomi regional dan nasional.
25. Teluk Wondama 11,3 56,75 11,1 54,94
26. Waropen 9,6 44,83 9,5 44,48
27. Supriori - - - - Secara tradisional, lahan pertanian termasuk kehutanan merupakan sumberdaya
Kota/Municipality
alam terbesar di Kabupaten Tambrauw. Berbagai produk kehutanan, seperti kayu
1. Jayapura 45,1 23,48 45,8 22,98
2. Sorong 70,2 38,74 66,0 36,08 bundar, kayu lapis, dan kulit kayu telah memberikan sumbangan yang besar bagi
Papua 916,8 39,02 966,8 38,69
perkembangan perekonomian wilayah. Selain itu, pertambangan juga dapat dijadikan
Sumber : BPS Provinsi Papua
tulang punggung pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tambrauw. Potensi yang masih
dapat dikembangkan secara besar-besaran di Kabupaten Tambrauw adalah sub-
sektor perikanan dan sektor kelautan lainnya.
Selain itu, keindahan alam Kabupaten Tambrauw berpotensi untuk dimanfaatkan ini disatu sisi menguntungkan bagi perkembangan perekonomian Kabupaten
sebagai obyek pariwisata. RTRW Kabupaten Tambrauw perlu mengalokasikan ruang Tambrauw karena dengan demikian dapat menghasilkan pendapatan daerah yang
budidaya bagi pengembangan kegiatan pariwisata yang memberikan nilai tambah lebih besar dibandingkan jika terkonsentrasi pada pasar lokal yang terbatas. Akan
secara internal, termasuk pengembangan sistem jasa kepariwisataan yang terintegrasi tetapi, ketergantungan pada ekspor disis lainnya menyebabkan kondisi perekonomian
dengan kawasan lainnya di Indonesia. Kabupaten Tambrauw sangat rentan pada perubahan yang terjadi di lingkungan
eksternalnya. Artinya, intraksi pada eksternal akan sangat mempengaruhi kondisi
LQ atau Location Quotient suatu wilayah menggambarkan orientasi sektor ekonomi di Mempertimbangkan kondisi riil, perkembangan, nilai LQ, dan kebijakan sektor
wilayah yang bersangkutan. Besaran nilai LQ menyatakan apakah suatu sektor perekonomian, maka sektor ekonomi yang potensial dikembangkan di Kabupaten
merupakan basic sektor atau nonbasic sektor bagi wilayah tersebut. Tambrauw adalah sektor pertanian, meliputi sub sektor kehutanan, perkebunan,
pertanian tanaman pangan dan peternakan, perikanan dan kelautan; pariwisata; dan
Basic sektor adalah sektor yang memiliki orientasi ekspor, dinyatakan dengan nilai
industri pengolahan hasil pertanian untuk memberikan nilai tambah bagi produksi
LQ>1, sedangkan nonbasic sektor merupakan sektor yang berorientasi pada
pertanian. Sedangkan pengembangan sektor pertambangan, khususnya penggalian,
pemenuhan kebutuhan local dan dinyatakan dengan nilai LQ<1. Perhitungan LQ
perlu memperhatikan asas-asas pembangunan berkelanjutan dan pelibatan
Kabupaten Tambrauw didasarkan pada nilai PDRB Kabupaten Tambrauw dan PDRB
masyarakat. Bagi sektor-sektor andalan tersebut perlu dipertimbangkan
Provinsi Papua Tahun 2006.
pengembangan kegiatannya yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Sementara
sektor bangunan, perdagangan, pengangkutan, jasa, dan prasarana perkotaan
Berdasarkan hasil perhitungan LQ Kabupaten Tambrauw, sektor-sektor utama di
berperan sebagai pendukung pengembangan sektor-sektor andalan tersebut.
Kabupaten Tambrauw kecuali sektor industri pengolahan pada umumnya merupakan
basic sektor. Artinya sektor-sektor tersebut tidak saja melayani permintaan internal
2.1.4.3 Pertumbuhan Lapangan Kerja Per Sub sektor
Kabupaten Tambrauw, tetapi juga telah memenuhi permintaan kebutuhan penduduk di
luar Kabupaten Tambrauw. Terbatasnya ketersediaan data penduduk menurut lapangan pekerjaannya di
Kabupaten Tambrauw menyebabkan kesulitan dalam melakukan proyeksi
Secara khusus, sektor-sektor yang telah melayani permintaan penduduk di luar
pertumbuhan lapangan kerja. Dengan demikian, proyeksi penduduk menurut
Kabupaten Tambrauw berdasarkan hasil perhitungan LQ adalah sektor pertanian
lapangan pekerjaannya dilakukan dengan berdasarkan asumsi-asumsi berikut:
(mencakup subsektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan,
1. Jumlah penduduk berdasarkan lapangan pekerjaannya pada periode 2004-2008
dan perikanan); subsektor penggalian; subsektor listrik; subsektor bangunan; subsektor
diasumsikan tetap, kecuali untuk sektor jasa pemerintahan.
perdagangan dan restoran; subsektor angkutan laut dan sungai; subsektor bank dan
2. Proyeksi didasarkan pada rasio jumlah penduduk per lapangan kerja dan PDRB
sewa bangunan; serta sektor jasa (subsektor pemerintahan umum, jasa hiburan, dan
yang tertinggi pada periode 2004-2008.
jasa perorangan).
Proyeksi pertumbuhan lapangan kerja didasarkan pada skenario pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Tambrauw untuk periode tahun 2006-2015. Terdapat 2 (dua)
Besarnya orientasi ekspor sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Tambrauw antara lain
acuan strategi pertumbuhan ekonomi, yaitu strategi optimis dan strategi moderat.
disebabkan terbatasnya ukuran pasar produksi di dalam Kabupaten Tambrauw. Kondisi
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Tambrauw II - 33
Gambaran Umum dan Kondisi Wilayah Kabupaten Tambrauw
Berdasarkan strategi optimis, pada tahun 2015 dibutuhkan 44.889 orang tenaga kerja. Tabel 2.15
Prakiraan Jumlah Tenaga Kerja Kabupaten Tambrauw
Sedangkan berdasarkan strategi moderat, pada tahun 2015 diperkirakan akan
Menurut Sektor Tahun 2006-2015 (Orang)
dibutuhkan 35.089 orang tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja terbesar pada kedua Berdasarkan Strategi Moderat
strategi pengembangan tersebut adalah pada sektor industri, jasa terutama Lapangan Pekerjaan Utama 2005 2010 2015
pemerintahan, sektor pertanian, serta bangunan. Pertanian 1,938 2,487 3,665
Pertambangan 35 45 66
Industri 7,676 9,846 14,515
Proyeksi penduduk berdasarkan lapangan pekerjaan menurut masing-masing strategi Listrik, gas dan air bersih 119 153 225
dapat dilihat pada Tabel 2.14 dan Tabel 2.15 berikut ini. Bangunan 1,001 1,285 1,894
Perdagangan 393 504 743
Angkutan 191 245 361
Apabila membandingkan proyeksi jumlah penduduk, proyeksi penduduk menurut
Keuangan 302 388 571
lapangan pekerjaan, dan proyeksi penduduk berdasarkan struktur umur, dapat dilihat Jasa 6.900 8,851 13,048
Jumlah 18,556 23,803 35,089
bahwa terdapat kekurangan dalam jumlah lapangan pekerjaan pada akhir tahun Sumber : Hasil Analisis
rencana dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja dan jumlah usia kerja. Artinya,
kemungkinan akan terjadi tingkat penganguran yang tinggi apabila Kabupaten Untuk mengatasi ketimpangan tersebut, berdasarkan skenario optimis pada tahun
Tambrauw tidak berhasil membangun lapangan kerja baru untuk menyerap kelebihan 2015 untuk menampung angkatan kerja Kabupaten Tambrauw dibutuhkan tambahan
penduduk usia kerjanya. lapangan kerja sebesar 37.290 dan 88.930 untuk menampung penduduk usia
produktif. Sedangkan untuk skenario moderat dibutuhkan masing-masing 35.089 dan
2.1.4.4 Karakteristik Angkatan Kerja Dan Proyeksi Tambrauw akan dikembangkan menjadi Pusat Kegiatan Orde I setingkat Pusat
Kegiatan Nasional (PKN). Untuk mendukung hal tersebut Kabupaten Tambrauw harus
Lapangan Kerja
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai agar bisa terwujud sebagai Pusat
Mengacu pada struktur dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tambrauw tahun 2004-
Kegiatan Orde I yang setingkat PKN. Kabupaten Tambrauw memiliki sumber daya
2008 yang didominasi oleh sektor pertanian serta kecenderungan penyerapan tenaga
yang belum dimanfaatkan secara maksimal, diharapkan pada masa yang akan datang
kerja oleh sektor pertanian, perdagangan, dan jasa yang relative tinggi, maka bagian
sektor-sektor yang belum dimanfaatkan dapat dikembangkan menjadi sektor yang
angkatan kerja yang belum terlibat dalam sektor produksi diprakirakan masih berada
dapat meningkatkan PDRB di Kabupaten Tambrauw seperti potensi : sumber daya
pada status pengangguran dan sebagian melakukan penetrasi pada kegiatan pertanian,
alam, bahari, dan budaya.
perdagangan, dan jasa. Kondisi tersebut akan berlangsung cukup nyata pada jangka
menengah tahap pertama.
2.1.4.6 Faktor Pendorong Pengembangan Ekonomi
Dengan melakukan persiapan untuk memasuki kegiatan produksi melalui pendidikan
dan pelatihan, maka pada jangka menengah tahap kedua diharapkan sebagian besar Wilayah
dapat memasuki pasar kerja. Secara umum kebijakan dan kondisi lingkungan internal dan eksternal yang
mempengaruhi pengembangan perekonomian Kabupaten Tambrauw adalah:
Namun jika diperhatikan secara agregatif, maka skenario pertumbuhan ekonomi pada
masa perencanaan yang mengandalkan sektor industri pengolahan dan jasa akan a. Pelaksanaan otonomi daerah sebagai tindak lanjut dengan diberlakukannya
membutuhkan tenaga kerja terampil dalam jumlah yang besar. Demikian juga dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Daerah dan
sektor pertanian yang diharapkan tumbuh sebagai aktivitas skala besar dan skala local Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2007 tentang Perimbangan Keuangan Antara
perlu dukungan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup. Pemerintah Pusat dan Daerah berimplikasi pada diberikannya kewenangan yang
luas kepada Pemerintah Daerah, baik dalam urusan pemerintahan maupun
Jika gambaran kebutuhan tenaga kerja pada jangka menengah tahap kedua secara dalam pengelolaan pembangunan.
agregatif tampaknya dapat dipenuhi oleh angkatan kerja yang ada, maka permasalahan b. Dukungan keberadaan sumberdaya (hayati dan non hayati) yang masih
yang dihadapi adalah distribusi angkatan kerja menurut wilayah serta tingkat berpotensi untuk ditingkatkan dan dikembangkan dalam rangka pengembangan
pendidikan dan keterampilan yang diisyaratkan oleh sektor produksi. Oleh karenanya perekonomian Kabupaten Tambrauw.
segmentasi pasar kerja dan angkatan kerja menurut kualifikasi dan distribusinya perlu c. Keberadaan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) sebagai peluang yang dapat
diidentifikasi. dimanfaatkan dalam meningkatkan aksesbilitas ke luar wilayah Indonesia, dan
sekaligus potensi dalam pengembangan inlet-outlet pada wilayah pesisir melalui
2.1.4.5 Proyek Strategis Yang Sedang Dan Akan keberadaan Pelabuhab Laut. Hal ini juga didukung oleh posisi gegografis
Berjalan Indonesia yang strategis, yaitu berada diantara dua benua dan dua samudera.
d. Telah berkembangnya pemasaran produk kehutanan, pertanian, pertambangan,
Proyek strategis yang sedang berjalan adalah Pengembangan Kabupaten Tambrauw
dan perikanan serta potensi pesisir ke luar negeri (ekspor), merupakan potensi
yang menjadi ibukota Provinsi Irian Jaya Barat tetapi belum didukung oleh sarana dan
yang masih dapat ditingkatkan dari sisi pangsa pasar, kapasitas maupun
prasarana yang memadai. Kabupaten Tambrauw saat ini sebagai Pusat Kegiatan
keragamannya.
Wilayah (PKW) untuk daerah sekitarnya tetapi untuk jangka panjang Kabupaten
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Tambrauw II - 35
Gambaran Umum dan Kondisi Wilayah Kabupaten Tambrauw
e. Perkembangan teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan 2.1.5 Profil Sosial Dan Budaya
pengelolaan sumberdaya alam, serta dalam meningkatkan mutu hasil produksi 2.1.5.1 Perkembangan Sosial Budaya
sektor-sektor kegiatan di Kabupaten Tambrauw.
Kabupaten Tambrauw terletak di daerah Kepala Burung Pulau Papua. Berdasarkan
f. Perubahan kondisi perekonomian secara nasional, regional, maupun lokal
Undang-Undang Nomor 56 Tahun 2008, kabupaten ini merupakan pemekaran dari 2
mendorong komplementaritas orientasi pembangunan menuju laju pertumbuhan
(dua) kabupaten, yaitu Kabupaten Sorong dan Kabupaten Manokwari.
ekonomi yang lebih tinggi, sekaligus juga menumbuhkan ekonomi pada skala
masyarakat lokal. Untuk itu perencanaan tata ruang perlu mengalokasikan ruang
Kabupaten Tambrauw merupakan salah satu daerah tujuan migrasi penduduk dari
bagi aktifitas yang berbasis sumberdaya alam dan binaan pada skala lokal.
Pulau Jawa, Pulau Bali, dan Pulau Sulawesi. Selain program transmigrasi, Kabupaten
g. Tuntutan diselenggarakannya pembangunan yang berkelanjutan mendorong
Tambrauw juga memjadi tujuan migrasi penduduk sebagai kelompok atau individual
rencana tata ruang mampu mengalokasikan dan mempertahankan kawasan
dalam kepentingan ekonomi, yaitu sebagai tempat bekerja. Oleh karena memiliki
lindung serta menelaah kemungkinan diterapkannya instrumen-instrumen global
pengalaman dihuni oleh berbagai suku bangsa dalam masa yang cukup panjang,
dalam pembangunan berkelanjutan, seperti ISO seri 14000, pertukaran karbon,
maka terbentuknya toleransi sosial yang tinggi menjadi salah satu potensi
dan sebagainya. Gerakan globalisasi beserta tuntutan diselenggarakannya
pembangunan Kabupaten Tambrauw.
pembangunan yang berkelanjutan menyebabkan orientasi kegiatan pembangunan
cenderung menuju pasar internasional sekaligus perlu berwawasan lingkungan. 2.1.5.2 Adat, Budaya Dan Warisan Budaya
Peluang tersebut menjadi signifikan bagi Kabupaten Tambrauw yang memiliki
Adat dan budaya Kabupaten Tambrauw merupakan aset nasional yang perlu
berbagai kekayaan sumberdaya alam. Setiap bagian wilayah provinsi berusaha
dilestarikan keberadaannya. Pada bagian ini akan di uraikan warisan adat dan budaya
untuk memiliki peluang bagi penanaman modal, terutama untuk memenuhi
yang layak untuk dilestarikan, yaitu bahasa, kesenian, dan peninggalan bersejarah.
kebutuhan dunia. Namun di pihak lain terdapat tuntutan untuk mempertahankan
Selain itu, akan dibahas pula warisan adat yang saat ini sudah lama ditinggalkan oleh
dan melestarikan fungsi-fungsi perlindungan, yang untuk beberapa hal juga
masyarakat karena adanya pembaharuan akibat pengaruh (positif) dari luar.
berskala global, seperti hutah hujan tropis, keanekaragaman hayati, dan
sebagainya. Implikasi paling mendasar dari proses globalisasi terhadap penataan
1. Bahasa
ruang Kabupaten Tambrauw adalah pertimbangan dalam penetapan funsi ruang
Di Kabupaten Tambrauw terdapat dua rumpun bahasa asli yang dipergunakan
perlindungan dan budidaya.
oleh suku-suku yang berdiam di daerah pantai dan pegunungan. Rumpun
pertama adalah rumpun bahasa Austronesia, dan rumpun kedua adalah rumpun
Kerangka waktu perencanaan tata ruang wilayah Kabupaten Tambrauw selama 10
bahasa non Austronesia atau rumpun bahasa Papua.
(sepuluh) tahun tidak membatasi upaya pencapaian visi dan misi pembangunan
Kabupaten Tambrauw. RTRW Kabupaten Tambrauw diposisikan sebagai bagian dari
a. Rumpun Bahasa Austronesia
proses dan siklus penataan ruang yang berlangsung dalam waktu tak terbatas.
Umumnya digunakan oleh suku-suku yang berdiam di daerah pantai Utara
Demikian juga proses penataan ruang membuka peluang bagi proses evaluasi terhadap
dan pulau-pulau yang menyebar ke sebelah Timur dan Tenggara Pulau
kinerja penataan ruang, terutama jika terjadi perkembangan yang dinamis di dalam
Papua. Suku-suku yang menggunakan rumpun bahasa ini antara lain suku
maupun di luar sistem pembangunan Kabupaten Tambrauw.
yang berdiam di daerah Wasior, Maoswar, dan Windesi, yaitu suku Kuri, o Kelompok Bahasa Doreri, digunakan oleh suku Doreri yang berasal
Wamesa, Wandamen. dari biak dan menyebar di Pulau Rumberpon, Ransiki, dan pesisir
Perkotaan Tambrauw
b. Rumpun Bahasa Non Austronesia
Terbagi menjadi beberapa sub-rumpun bahasa, yaitu : 2. Kesenian
o Bahasa Sebyar dan Tarof, digunakan oleh suku yang mendiami daerah Seni Tari dan lagu
Amberbaken dan Kebar. Dalam kehidupan sosial masyarakat, tari dan lagu masih dominan
o Bahasa Meyakh, Moyle, Hattam, Manikion, dan Sough, digunakan oleh diperagakan di wilayah Tambrauw. Kesenian tradisional ini diadakan untuk
suku-suku di pegunungan Arfak perayaan adat maupun sebagai tari pergaulan atau tari persahabatan,
o Bahasa Kebar dan Dekwambere yang digunakan oleh suku-suku di penyambutan dan penerimaan seseorang menjadi warga kehormatan di
Amberbaken dan kebar. dalam suatu lingkungan masyarakat asli. Sekarang ini untuk pelestarian
kesenian diadakan lomba tari pergaulan yang menjadi salah satu upaya
Berdasarkan sukunya, bahasa daerah Kabupaten Tambrauw dikelompokan
menumbuhkan kembali tarian adat tersebut. Beberapa tarian pergaulan
menjadi 10 (sepuluh) kelompok, sebagai berikut :
tersebut yaitu Yosim yang berasal dari Yapen Waropen, Pancar yang berasal
a. Bahasa Wamosa
dari Biak dan Balengan dari Wamesa.
Digunakan oleh suku Wamesa yang mendiami daerah Teluk Wandamen,
Windesi, Wasior, daerah leher Kepala Burung. Seni Suara dan Musik
b. Bahasa Mantion (Manikion, Sough, Sougb) Pengembangan seni suara dan musik dilaksankan dalam bentuk paduan
Digunakan oleh suku Manikion yang mendiami daerah Mumi dan Ransiki. suara, vokal grup, baik melalui sekolah, gereja dan masyarakat ataupun
c. Bahasa yang digunakan Suku Besar Arfak, terdiri dari : instansi. Sebagai sarana penyaluran dan pengembangan potensi, diadakan
o Bahasa Hattam (Atam, Moyle, Timan), digunakan oleh suku Hattam perlombaan berupa Pesparani (gerejani), vokal grup (gereja, instansi dan
yang tinggal di sebelah Barat Ransiki sampai Oransbari, menyebar ke umum).
sebagian Tambrauw (Sowi, Pasir Putih), dan Warmare
Seni Rupa dan Seni Anyaman
o Bahasa Meyakh (Mear, Meyach, Mansidabor), dibunakan oleh suku
Seni Rupa dan seni anyaman merupakan budaya tradisional dalam bentuk
Meyakh yang mendiami daerah pedalaman, pesisir pantai Barat dan
ukiran patung, anyaman tikar, keranjang, noken, gelang dan cincin. Usaha
Timur di sekitar Distrik Tambrauw dan Warmare
kerajinan seni rupa/ukir dan anyaman ini merupakan seni dengan ciri khas
o Bahasa Amberbaken (Kebar, Dekwambre, Ekware), digunakan oleh
yang dapat dijadikan kenang-kenangan/souvenir bagi para wisatawan yang
suku Amberbaken di Amberbaken, dan Suku Anjal di Lembah Kebar
berlibur dan bagi orang-orang yang datang ke Tambrauw.
o Bahasa Borni (Mansin), digunakan oleh suku Mansin di daerah Pantai
Timur dan Kepala Burung
o Kelompok Bahasa Kamberano (Wamajer, Kalitami, Berau, Arandai),
digunakan oleh suku yang berdiam di sebagian daerah Bintuni
3. Adat Istiadat sudah lama ditinggalkan dan tidak lagi dipakai oleh masyarakat sejalan
Dengan masuknya pengaruh agama dan pemerintahan dalam kegiatan adat- dengan kemajuan yang diterima, khususnya di bidang kesehatan ibu dan
istiadat, maka kemurnian dari adat itu sendiri sudah mulai berubah mengikuti anak.
perkembangan yang ada. Upacara adat masyarakat asli adalah:
c. Kematian
a. Perkawinan
Dahulu untuk seseorang yang meninggal, mayatnya akan diletakkan di atas
Menurut adat lama, jodoh ditentukan oleh orang tua dan keluarga. Menurut
pohon atau tempat-tempat tertentu yang di anggap sesuai dan dibiarkan
adat seorang pemuda tidak boleh kawin dengan gadis sesama klan (fam) atau
membusuk hingga tinggal kerangka yang kemudian di kembalikan. Sebagai
klan lain yang masih ada hubungan dekat. Juga terhadap anak dari saudara
tanda berkabung, anggota keluarga tidak boleh keluar rumah disertai dengan
perempuan ayah. Dalam pelaksanaan perkawinan dilaksanakan peminangan
pelaksanaan adat. Dengan masuknya agama di daerah ini, adat istiadat
yang disertai dengan pembayaran mas kawin yang harus lunas sebelum di
tersebut sudah tidak dipakai lagi, orang meninggal sudah dimakamkan di
lakukan perkawinan, namun ada juga kelonggaran untuk melunasinya sesudah
tempat pemakaman umum.
perkawinan dengan persetujuan pihak perempuan. Dalam peminangan, pihak
laki-laki harus memberikan sesuatu berupa harta sebagai tanda ikatan antar
2.1.5.3 Adat Dan Pola Kepemilikan Lahan
kedua belah pihak. Jika dalam bahasa pertunangan terjadi pelanggaran oleh
salah satu pihak, maka dengan sendirinya ikatan pertunangan batal dan pihak Pada dasarnya status tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Manowari
yang melanggar diberi sanksi. Pembayaran mas kawin sampai sekarang masih merupakan tanah negara dan tanah Ulayat. Tanah Hak Ulayat merupakan status
dipertahankan, namun bentuknya telah banyak berubah. Mas kawin yang asli tanah secara adat dan yang menguasainya adalah kepala adat. Pada dasarnya
terdiri dari kain timor, babi, gelang, manik-manik, kain cita, piring besar atau terdapat dua status pemilikan dalam hukum adat, yaitu :
barang-barang berharga lainnya. Namun sekarang pembayaran mas kawin Tanah milik, yaitu tanah yang dimiliki oleh perseorangan atau keluarga secara
sudah di alihkan dengan pemberian uang dan benda-benda keperluan rumah hukum adat sah karena mendapat warisan dari orang tua, tanah yang diberikan
tangga. sebagai ganti rugi, dan atau merupakan hasil rampasan perang yang diperoleh
pada zaman dahulu.
b. Kelahiran
Tanah milik dengan Hak Pakai, yaitu tanah, milik masyarakat yang diberikan
Menurut hukum adat yang ada di masyarakat, dalam suku Arfak seorang ibu
kepada orang luar dengan seijin kepala adat untuk digarap sesuai dengan
yang akan melahirkan dibuatkan sebuah pondok sebagai tempat melahirkan
perjanjian dan dalam batas waktu tertentu.
dan biasanya dalam proses melahirkan dibantu oleh orang tua/Ibu-Ibu yang
sudah berpengalaman, Suku Wamesa, dalam masa melahirkan akan berada di Pada umumnya Tanah Milik dan Tanah Milik dengan Hak Pakai tidak dapat
rumah, di dalam sebuah kamar dan dalam jangka waktu tertentu, ibu dan anak diperjualbelikan dan dipindahtangankan dengan bebas pada masyarakat luar. Setiap
tidak boleh melihat matahari, setelah batasan terlampaui, barulah si Ibu dan keluarga akan selalu mempertahankan tanah dan kampung mereka masing-masing
anak keluar dan disambut oleh ayah/suami dan keluarga, selanjutnya karena tanah dan kampung merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat
diperkenalkan dengan matahari terbit dan matahari terbenam. Namun adat ini mereka. Hal ini dikarenakan cara hidup masyarakat yang masih berharap dan
menggantungkan diri pada persediaan sumberdaya alam di lingkungan sekitarnya. Di
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Tambrauw II - 38
Gambaran Umum dan Kondisi Wilayah Kabupaten Tambrauw
samping itu juga mengingat besarnya pengorbanan nenek moyang atau leluhur mereka 2.1.5.6 Pola Permukiman Penduduk
saat memperoleh tanah tersebut pada jaman dahulu. Oleh sebab itu Tanah Ulayat ini
Secara umum, pemukiman yang terdapat di Kabupaten Tambrauw mempunyai pola
tidak mudah dengan begitu saja untuk dilepas tanpa seijin kepala adat.
tersebar dan membentuk kelompok-kelompok pemukiman dengan kepadatan masih
relatif tinggi.
2.1.5.4 Konflik Dan Penguasaan Sumber Daya Alam
Kelompok pemukiman tersebut dapat di golongkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu
Konflik mengenai pengusahaan lahan dan pengelolaan sumberdaya alam sering terjadi
pemukiman perkotaan, pemukiman pedesaan dan transmigrasi. Pemukiman
antara pihak masyarakat adat yang memiliki hak ulayat dengan perusahaan pengelola
perkotaan mengelompok dikawasan perkotaan, baik di ibukota kecamatan (distrik)
yang kegiatan perusahaannya berada di atas tanah Ulayat tersebut. Konflik terutama
maupun di ibukota kabupaten dengan konstruksi bangunan permanen, semi
sering timbul antara perusahaan penambangan dan pemilik HPH dengan penduduk
permanen dan temporer dengan kondisinya rata-rata sedang dan buruk. Pemukiman
pemilik hak Ulayat. Hal ini disebabkan pengusaha kurang memiliki kepedulian atau tidak
Pedesaan merupakan kelompok terbesar pemukiman yang ada di wilayah Kabupaten
memahami hak atas lahan yang dimiliki oleh masyarakat adat di Papua.
Tambrauw yang berada di daerah pedesaan dan pedalaman dengan kondisi rumah
Secara umum, konflik atas lahan terutama disebabkan oleh belum adanya ganti rugi yang kurang memenuhi syarat kesehatan, konstruksi bangunan sangat sederhana
bagi masyarakat adat Papua. Karenanya, dalam pengoperasian kegiatan perusahaan, dengan mengunakan kayu dan berbentuk panggung. Tetapi di beberapa wilayah
pihak perusahaan selalu terbentur tuntutan masyarakat yang belum memperoleh ganti pedesaan telah diberikan bantuan oleh Dinas Sosial dalam perbaikan bangunan
rugi. Tuntutan dimaksud bukan hanya menyangkut masalah materi, tetapi juga rumah sehingga kondisinya menjadi lebih sehat dan layak huni.
menyangkut hilangnya mata pencaharian dan sumber penghidupan masyarakat Papua.
Karena tanah adat mereka digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, 2.2 Kondisi Prasarana Bidang PU/Cipta Karya
masyarakat adat tersebut tidak lagi memiliki tempat untuk mengumpulkan bahan 2.2.1 Sub Bidang Air Minum
makanan atau mencari kayu untuk bahan bakar dan membuat rumah.
Ukuran kesejahteraan rumahtangga selanjutnya adalah privatisasi penggunaan
fasilitas air minum bagi masyarakat. Berdasarkan data statistik bahwa persentase
2.1.5.5 Pola Kekerabatan
rumahtangga yang menggunakan fasilitas air minum sendiri di Kabupaten Tambrauw
Berbagai penerapan pengetahuan lokal milik masyarakat asli tentang pengelolaan dan berdasarkan hasil Susenas 2007 hanya sebesar 27,59 persen, bersama 29,31 persen,
pemanfaatan sumberdaya alam (SDA) dilakukan turun temurun, sehingga membentuk umum 10,76 persen, tidak ada 32,34 persen.
suatu tata nilai yang menjadi ciri khas masyarakat. Hubungan kekerabatan antara
Terlihat privatisasi penggunaan fasilitas air minum sendiri masih cukup kecil. Hal ini
marga dalam suku atau antar suku timbull karena kebersamaan dalam menjaga tanah,
pertanda bahwa masih banyak rumahtangga yang menggunakannya secara bersama,
dusun, tempat keramat, dan kekayaan alam lainnya.
umum dan lainnya pada umumnya penggunaan sendiri lebih menjamin kesehatan,
kebersihan, kenyamanan dan keleluasaan penggunanya.
Selain ketersediaan dan akses terhadap sumber penerangan listrik, serta privatisasi
Sistem pengelolaannya adalah dengan cara Sanitary Landfill menggunakan satu
penggunaan fasilitas air minum, akses atau tersedianya sumber air minum (terutama
kendaraan Back U (traktor) dan belum ada mesin/alat pengolah sampah.
ledeng) dapat pula dijadikan indikator kesejahteraan rumahtangga. Berdasarkan data
statistik sumber air minum yang digunakan rumah tangga adalah ledeng 5,34 persen,
pompa 0,54 persen, sumur 54,76 persen, mata air 7,56 persen, hujan/lainnya 31,58
2.2.3 Sub Bidang Air Limbah
persen. Pembuangan limbah cair di Kabupaten Tambrauw saat ini belum memanfaatkan
fasilitas pembuangan khusus. Artinya pengelolaan limbah cair dilakukan dengan
Terlihat persentase rumah tangga yang menggunakan sumber air minum ledeng hanya
menggunakan teknik tradisional, seperti menggunakan badan air terutama sungai
sebesar 5,34 persen. Kecilnya persentase ini menunjukkan kurangnya minat penduduk
sebagai sarana pembuangan limbah cair.
untuk berlangganan air minum ledeng.
Namun demikian, belum adanya fasilitas pengolahan limbah cair dengan teknologi
Ada 2 kemungkinan mengapa persentase rumah tangga pemakai air minum ledeng
memadai di wilayah perkotaan di kawasan pesisir Timur dan Utara Kabupaten
relatif kecil. Pertama, sumber-sumber air minum selain air ledeng masih berlimpah dan
Tambrauw akan menjadi masalah di masa yang akan datang. Saat ini beberapa
kurang tercemar polusi, sehingga rumahtangga yang memakai air pompa, sumur dan
sungai di ibukota Kabupaten Tambrauw telah dimanfaatkan sebagai saluran
mata air masih relatif banyak. Kedua, untuk berlangganan sumber air ledeng diperlukan
pembuangan limbah cair dari rumah tangga sekaligus sebagai sumber air minum.
pengeluaran yang tidak sedikit.
Biasanya tempat air besar juga merupakan pertimbangan utama bagi seseorang
Pembangunan pengelolaan dan pengelolaan air bersih di tiap distrik dengan
dalam memilih tempat tinggal. Seseorang cenderung untuk memilih tempat tinggal
memanfaatkan aliran sungai dan danau serta air tanah. Jaringan air bersih yang
yang mempunyai tempat buang air besar sendiri. Secara umum banyaknya rumah
diprioritaskan adalah di wilayah perkotaan.
tangga yang mempunyai kakus sendiri ada 49,42 persen, namun terlihat pula bahwa
rumah tangga dengan tempat buang air besarnya lainnya, yaitu berupa tempat yang
2.2.2 Sub Bidang Sampah sebetulnya bukan diperuntukan sebagai tempat buang air besar, persentasenya
Di Kabupaten Tambrauw sampah yang ada berasal dari runah tangga, tempat usaha, cukup tinggi yakni sebesar 38,38 persen.
warung makan, pertokoan, penginapan, pasar, tempat-tempat umum dan lainnya. Pada
Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran penduduk akan arti kebersihan
saat ini semua barang yang tidak terpakai dianggap sampah termasuk bekas material
lingkungan, sehingga diperlukan tindakan lebih lanjut, khususnya dari pemerintah
bangunan dan ranting-ranting pohon, sehingga jenis sampah semacam ini menjadi
dan masyrakat pada umumnya untuk mengatasi hal tersebut.
beban yang berat bagi aparat untuk membuangnya.
Seperti juga tempat buang air besar, jenis tempat pembuangan air besar (model
Pemungutan retribusi sampah hingga saat ini belum maksimal, sehingga biaya Kloset) pun dipakai sebagai pertimbangan dalam memilih tempat tinggal. Dilihat dari
pengelolaan sampah masih ditanggung oleh Pemerintah Daerah. Kegiatan pembuangan sisi sanitasi lingkungan seeorang cenderung akan menggunakan tempat pembuangan
sampah yang sepenuhnya masih bersifat pelayanan dan tidak berbau komersial sama air besar model leher angsa, yang lebih menjamin kesehatan, kenyamanan, dan
sekali, ini menyebabkan Pemerintah Daerah mengalami kendala dalam penyediaan kebersihan penggunanya. Secara umum banyaknya rumahtangga yang menggunakan
sarana pengangkutan karena terbatasnya anggaran. tempat pembuangan air besar model leher angsa baru mencapai 44,96 persen.
Dari data statistik tempat penampungan akhir buangan air besar, secara umum ada 2 2.2.6 Sub Bidang Tata Bangunan Lingkungan
tempat penampungan akhir yang terbanyak menurut persentasenya, yaitu penampunag
Di Kabupaten Tambrauw banyak peninggalan sejarah ini selain tersebar di dalam
akhir di dalam tangki sebesar 30,66 persen dan di pantai/kebun sebesar 28,86 persen.
wilayah kota dalam bentuk bangunan individu dan lainnya, tapi pada umumnya
Hal ini sudah menunjukkan bahwa adanya kesadaran tentang kesehatan dan
membentuk suatu kawasan lama dalam wilayah kota. Kawasan ini memiliki berbagai
kebersihan dengan menampungnya di tempat yang dikhususkan sebagai tempat
bentuk lingkungan terbangun; seperti Situs sejarah, Kota Lama yang umumnya
penampungan akhir. Meskipun pada pantai/kebun resiko terkontaminasinya tanah atau
merupakan kawasan perdagangan, perkampungan tradisional, kawasan wisata dan
sumber air di bawah tanah dari bakteri faecal coliform masih tetap ada.
kota kolonial yang seluruhnya merupakan asset yang tidak sekedar representatif dari
2.2.4 Sub Bidang Jalan Lingkungan kehidupan yang pernah ada, tetapi kondisi fisiknya masih tetap realistis sampai
sekarang.
Jalan yang ada di Kabupaten Tambrauw terdiri dari jalan Kabupaten, jalan Provinsi dan
jalan Nasional. 2.2.7 Sub Bidang Pengembangan Permukiman
Kabupaten Tambrauw tumbuh dan berkembang dari kota pelabuhan dan permukiman
2.2.5 Sub Bidang Drainase
dengan tingkat serta pelayanan lokal dan meningkat sesuai dengan fungsinya sebagai
Kabupaten Tambrauw, Kondisi topografinya merupakan tepi pantai memanjang dari pusat pemerintahan.
utara ke selatan dengan daratan yang sempit, dikelilingi oleh perbukitan.
Seiring dengan perkembangan Kabupaten Tambrauw perlu dikembangkan
Dengan kondisi demikian sebetulnya tidak terlalu sulit untuk membuang air ke laut,
permukiman penduduk yang disesuaikan dengan arahan pengembangan spasial atau
namun demikian sering terjadi penggenangan-penggenangan walaupun sistem drainase
keruangan Kabupaten Tambrauw dan juga mempertimbangankan aspek kondisi kota,
kota Tambrauw sudah ada namun belum berfungsi secara optimal. Beberapa hal yang
pengembangan permukiman dititik beratkan pada Bagian Wilayah Kota (BWK) B dan
menimbulkan masalah tersebut adalah :
Bagian Wilayah Kota (BWK) D.
a. Dimensi saluran di tepi jalan sebagian besar dibawah standar saluran drainase
yang direkomendasikan oleh Direktorat Jendral Bina Marga yakni lebar atas 80 cm,
lebra bawah 40 cm dan tinggi 60 cm.
b. Saluran tertutup sampah
c. Saluran alamiah yang merupakan saluran drainase alam dipersempit oleh
pembangunan permukiman.
d. Mulai terjadi perambahan hutan lindung diperbukitan oleh pembangunan
permukiman dan lainnya tanpa diseertai dengan tindakan untuk mencegah atau
menampung aliran air.