Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP SEHAT SAKIT

DOSEN PEMBIMBING :
Sitti Aisa, AM. Keb, M. Pd, M. Kes

DISUSUN OLEH :
HERLINA
P00324020017
TINGKAT 2A

POLITEKNIK KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


KEMENTERIAN KESEHATAN KENDARI
PRODI D-III KEBIDANAN
2021/2021
KATA PENGANTAR
Kendari, 25 Oktober 2021

Herlina

DAFTAR ISI
SAMPUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Masalah...................................................................................................2
D. Manfaat................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................…………. .6
A. Pengertian sehat..................................................................................……..........6
B. Pengertian sakit...................................................................................……..........6
C. Faktor peyebab sakit dan penyakit.....................................................……..........9
D. Upaya kesehatan...................................................................................................10
BAB III PENUTUP.................................................................................................12
Kesimpulan..............................................................................................................12
Saran.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap manusia menginginkan keadaan tubuhnya terus dalam
keadaan sehat, Sehat merupakan modal awal, karena dengan keadaan tubuh yang sehat,
manusia bisa menjalankan semua aktivitasnya seperti biasa. Dalam menempuh keadaan
sehat ini manusia tidak bisa hanya berdiam diri. Sehat harus ditempuh dengan sebuah
usaha. Dengan kata lain sehat merupakan sebuah fenomena yang dinamis bukan statis.
Sering muncul sebuah jargon di masyarakat bahwa “Sehat itu mahal”. Jargon tersebut
bisa dikatakan benar, karena memang ketika seseorang mengalami sakit, pasti dia
membutuhkan obat dan suplemen-suplemen lainnya yang tentunya itu semua harus
dibeli menggunakan uang. Keadaan sehat sangat terkait dengan fungsi organ, jaringan,
serta unsur-unsur penyusun tubuh lainnya. Seorang dikatakan sehat apabila itu semua
berjalan dengan semestinya.
Pada zaman sekarang keadaan sehat sangat sulit untuk dicapai mengingat
banyaknya faktor-faktor penyakit yang dapat menyerang tubuh manusia kapan saja dan
dimana saja. Untuk menjaga kesehatan tubuh sebenarnya dipengaruhi oleh kebiasan
perilaku setiap individu. Banyak sekali individu yang belum memenuhi standar perilaku
sehat yang ada. Mereka masih sering menganggap remeh adanya faktor penyebab
penyakit disekitar mereka. Sehingga ketika mereka terserang sakit karena penyakit,
mereka baru sadar akan pentingnya perilaku sehat. Memang benar bila istilah mencegah
lebih baik daripada mengobati. Banyaknya faktor-fakor penyakit yang ada di sekitar
lingkungan merupakan ancaman utama setiap individu untuk mencapai keadaan sehat.
Terkadang seorang individu tidak memperdulikan kondisi kesehatannya karena sudah
merasa sehat. Padahal mempertahankan kesehatan lebih sulit daripada mencapainya.
Sehingga sudah menjadi kewajiban setiap individu untuk selalu meningkatkan derajat
kesehatannya serta mempertahankannya. Kesejahteraan sosial 2.
Pengertian sehat menurut UU No.23 / 1992 Pengertian sehat menurut UU No.
23/1992 adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Artinya seseorang di katakan sehat jika
tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya berjalan dengan normal, sehat spiritual, sehat
mental, sehat jasmani.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sehat itu?
2. Apa pengertian sakit itu?
3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan sakit dan penyakit itu?
4. Bagaimana upaya kesehatan yang harus dilakukan untuk menanggulangi ancaman
berbagai penyakit?

C. Tujuan Masalah
1. Mengerti berbagai pengertian dari kata sehat.
2. Mengerti berbagai pengertian dari kata sakit..
3. Mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab sakit dan penyakit.
4. Mengerti beberapa upaya kesehatan untuk menangguangi ancaman penyakit.

D. Manfaat
Agar mahasiswa dapat memahami konsep sehat dan sakit dan factor apa saja yang
mempengaruhinya.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sehat
Sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja
sesuai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat bersinonim
dengan kondisi tidak sakit. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, definisi sehat adalah
baik seluruh badan serta bagianbagiannya. Ada beberapa pengertian sehat dari berbagai
sudut pandang, diantaranya adalah:
1. Pengertian Sehat menurut WHO (World Health Organizations) Pengertian sehat
menurut WHO atau organisasi kesehatan dunia adalah suatu keadaan yang sempurna
baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Definisi sehat menurut WHO ini adalah sehat secara keseluruhan, baik jasmani,
rohani, lingkungan. Berikut faktor-faktor serta komponen-komponen yang berperan
di dalamnya. Sehat menurut WHO terdiri dari suatu kesatuan penting dari 4
komponen dasar yang membentuk ‘positif health’, yaitu: sehat jasmani, sehat
mental, sehat spiritual, dan kesejahteraan sosial.
2. Pengertian sehat menurut UU No.23/1992 adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa
dan sosial yang memunginkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Artinya
seseorang dikatakan sehat jika tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya berjalan dengan
normal dan sebagaimana mestinya. Jika salah satu komponen tersebut terganggu,
maka kehidupan menjadi tidak sehat.
3. Pengertian sehat menurut MUI MUI dalam MUNAS Ulama 1983 mendefinisikan
sehat sebagai ketahanan “jasmaniah, ruhaniyah dan sosial” yang dimiliki manusia
sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri, dijaga, di pelihara, di kembangkan serta
diamalkan sesuai dengan tuntunan-Nya.
4. Pengertian sehat menurut Paune (1983) Menurut Paune (1983), sehat adalah fungsi
efektif dari sumbersumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin
tindakan perawatan diri ( self care actions). Sumber perawatan diri (Self care
Resouces) mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sedangkan Self care
Actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan yang diperlukan untuk
memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual.

B. Pengertian Sakit
Sakit adalah keadaan tidak normal atau tidak sehat. Secar sederhana, sakit
merupakan suatu bentuk kehidupan atau keadaan diluar batas normal. Tolak ukur yang
paling mudah untuk menentukan kondisi sakit adalah jika terjadi perubahan dari rata-
rata nilai normal yang telah ditetapkan. Ada beberapa definisi mengenai sakit yang
dapat dijadikan acuan yaitu:
1. Menurut Parson. Ketidakseimbangan fungsi normal tubuh manusia, termaksud
jumlah sistem biologis dan kondisi penyesuaian.
2. Menurut Bauman. Ada tiga kriteria keadaan sakit yaitu adanya gejala, presepsi
tentang keadaan sakit yang dirasakan, dan kemampuan beraktifitas sehari-hari yang
menurun.
3. Menurut Batasan Medis. Ada dua bukti adanya sakit yaitu adanya tanda dan gejala
Menurut Perkins. Suatu keadaan tidak menyenangkan yang menimpa seseorang
sehingga menimbulkan gangguan pada aktifitas sehari-hari, baik aktivitas jasmani
maupun sosial.
Penyakit berbeda dengan rasa sakit. Penyakit sifatnya objektif karena masingmasing
memilki parameter tertentu, sedangkan rasa sakit sifatnya subjektif karena
merupakan keluhan yang dirasakan seseorang. Perbedaan ini mempunyai implikasi
yang berbeda. Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasakan sakit.
Sebaliknya seseorang yang mengeluh sakit belum tentu menderita suatu penyakit.
(Asmadi, 2008) Gangguan-gangguan yang menyebabkan penyakit beraneka ragam.
Pada umumnya gangguan-gangguan itu dapat dibagi dua golongan yaitu, golongan
yang hidup seperti hama penyakit dan golongan yang mati seperti racun. Gangguan
juga dibagi dalam dua golongan, yang menyerang jasmani disebut gangguan
jasmani, dan yang menyerang rohani disebut gangguan rohani. Sering pula terjadi
bahwa satu gangguan menyerang jasmani dan rohani. Gangguan jasmani yang
menyabakan penyakit jasmani, pada umunya disebabkan karena hal-hal berikut ini :
a. Masuknya hama penyakit ke dalam tubuh, lazim disebut infeksi seperti
penyakit malaria, disentri, dan sebagainya.
b. Salah dalam mengatur makanan seperti pada penyakit avitaminosisi dan lain-
lain.
c. Umumnya gangguan pertumbuhan, khususnya sel-sel yang tumbuhdengan
luar biasa cepatnya disebut penyakit tumor, pekung, atau daging jadi.
d. Serangan yang menimpa tubuh umumnya disebut trauma atau jesas. Misalnya,
serangan benda tajam, tumpul, dan serangan lunak adalah trauma mekanis,
serangan panas dan dingin adalah trauma termis, serangan listrik disebut
trauma elektris.
e. Keracunan atau intosikosis seperti sublimat, candu, dan sebagainya.
f. Cacat bawaan seperti bibir sumbing. Penyempitan atau penyumbatan alat yang
bersaluran seperti batu dalam saluran air kencing.
g. Bertambah tua.
h. Alergi.
i. Gangguan faal kelenjar buntu, dan lain-lain.
Di samping itu, perlu diketahui bahwa keadaan pada tubuh itu yang
mengakibatkan tubuh mudah terserang penyakit. Keadaan demikian disebut
pradisposisi. Misalnya, alat-alat tubuh pada semua orang tidak sama kuat
terhadap serangan suatu penyakit. Pradisposisi mungkin terdapat secara
keturunan (herediter), misalnya, seseorang lebih cepat menderita kencing
manis (diabetes mellitus), karena pankreasnya lebih lemah terhadap serangan
penyebab penyakit itu. Ada pula faktor-faktor yang menyebabkan badan
menjadi lemah seperti kelelahan dan kekurangan makanan. Faktor-faktor itu
disebut faktor-faktor pradisposisi. Ada juaga tubuh yang mempunyai
pradisposisi terhadap suatu golongan penyakit. Keadaan demikian disebut
diatesa. Pradisposisi dapat pula disebabkan karena bentuk perawakan atau
habitus yang agak menyimpang. Penyakit jasmani seringkali diikuti oleh
gangguan rohani. Misalnya, penyakit infeksi dapat menyerang pada otak
penderita, sehingga timbul gangguan kesadaran seperti membuat rebut,
ataupun sebaliknya menjadi pendiam. Mungkin pula penderita penyakit jiwa,
kemudian menderita penyakit jasmani, misalnya, karena tidak mau makan.
Hubungan erat antara jiwa dan raga terdapat pada berbagai penyakit
psikomatis. Pengetahuan ini agak dan berdasarkan pandangan bahwa ada unity
of psycho dan soma, of mind and body yakni adanya kesatuan antara rohani
(psike) dan jasmani (soma) yang tidak dapat dipisahkan. Kesatuan ini,
misalnya, agak tampak pada penyakit asthma bronchiale, karena timbulnya
serangan asthma sering mempunyai latar belakang rohani. Pengetahuan
tentang kesatuan psikosomatis menganjurkan supaya dalam pengobatan
seorang pasiaen selalu diperhatikan latar belakang rohaninya. (R. Admiral
Surasetja, 1989 : 4) Usaha pemberantasan penyakit terdiri dari beberapa usaha
pokok seperti berikut ini :
1. Pendidikan kesehatan. Dengan jalan memberikan penerangan tentang
hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan yang terkandung dalam
ilmu hidup sehat (hygiene) dengan maksud dapat membantu perorangan
dan masyarakat dalam mencapai nilai kesehatan yang wajar melalui
usaha sendiri.
2. Member perlindungan khusus terhadap penyakit-penyakit, misalnya :
a. Dengan mempertinggi daya tangkais sebelum sakit, dengan jalan
imunisasi.
b. Mengisolasikan yang menderita penyakit menular, dan menyehatkan
lingkungan hidup.
3. Penyelidikan penyakit dalam masa permulaan dengan saksama, diikuti
pengobatan dan pencegahan yang tepat.
4. Pembatasan terjadinya cacat dengan pengobatan dan perawatan yang
sempurna.
5. Usaha rehabilitasi yakni orang-orang yang baru sembuh diberi perawatan
sedemikian rupa sehingga ia menjadi sehat kembali, selanjutnya dijaga
agar penyakit itu tidak kambuh lagi. (Prof. Leavell, dalam R. Admiral
Surasetja, 1989)

C. Faktor Penyebab Sakit dan Penyakit


Menurut Hendrik L. Bloom ada empat faktor yang mempengaruhi status
kesehatan masyakarat, yaitu herediter (keturunan), layanan kesehatan, lingkungan, dan
perilaku. Dari keempat faktor tersebut dapat dilihat bahwa faktor yang paling
mempengaruhi derajat kesehatan adalah faktor lingkungan, kemudian disusul oleh
faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan terakhir keturunan.
Uraian faktor – faktor tersebut adalah :
1. Keturunan.
Secara sederhana, penyakit pada manusia dapat dibagi kedalam beberapa kategori,
salah satunya adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor gen. Penyakit ini juga
disebut sebagai penyakit herediter atau keturunan. Contoh penyakit ini antara lain
diabetes mellitus, albino, dan penyakit Wilson.
2. Layanan Kesehatan.
a. Layanan kesehatan dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang. Beberapa
aspek layanan kesehatan yang dapat mempengaruhi status kesehatan adalah
sebagai berikut: Tempat layanan kesehatan.
b. Letak geografis tempat layanan kesehatan sangat mempengaruhi keterjangkauan
seseorang terhadap layanan kesehatan. Jika letak layanan kesehatan terlalu jauh
dari pemukiman masyarakat, apalagi jika transportasi tidak memadai akan
menghambat pertolongan-segera saat seseorang menderita sakit. Akibatnya,
kondisi seseorang akan bertambah parah.
c. Kualitas petugas kesehatan. Petugas kesehatan yang tidak memiliki kompetensi
yang berkualitas, akan membahayakan pasien, karena seorang pasien akan
pasrah terhadap tindakan yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
d. Biaya kesehatan. Tingginya biaya pengobatan akan menyebabkan seseorang
enggan untuk memanfaatkan layanan kesehatan, karena keadaan ekonomi yang
rendah tidak memungkinkan mereka untuk menjangkau layanan kesehatan.
e. Sistem layanan kesehatan. Layanan kesehatan terdepan bukan hanya focus pada
pengobatan, tetapi juga pada pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, untuk itu
layanan kesehatan juga harus berorientasi pada peningkatan kualitas hidup
masyarakat. 3. Lingkungan. Lingkungan memberi pengaruh besar terhadap
status kesehatan seseorang.
3. Perilaku. Sehat atau sakitnya seseorang dipengaruhi oleh perilakunya.jika perilaku
sehat dapat dipastikan akan akan sehat hidupnya. Begitu juga sebaliknya. Perilaku
manusia buka sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan dipengaruhi oleh banyak
factor, seperti pendidikan, adat istiadat, kepercayaan, dan sosial ekonomi.

D. Upaya kesehatan
Dalam garis besar upaya kesehatan ada 4 macam, yaitu :
1. Upaya peningkatan (upaya promotif) Adalah upaya promosi kesehatan yang
ditujukan untuk meningkatkan status/ derajad kesehatan yang optimal. Sasarannya
adalah kelompok orang sehat. Tujuan upaya promotif adalah agar masyarakat
mampu meningkatkan kesehatannya, kelompok orang sehat meningkat dan
kelompok orang sakit menurun. Bentuk kegiatannya adalah pendidikan kesehatan
tentang cara memelihara kesehatan.
2. Upaya pencegahan (upaya preventif) Upaya preventif adalah sebuah usaha yang
dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.
Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang
sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian
yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk
mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau
masyarakat Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Usaha-usaha
yang dilakukan, yaitu :
a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui
posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah.
b. Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun dirumah.
c. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
d. Deteksi dini kasus dan factor resiko (maternal, balita, penyakit).
e. Imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil.
3. Upaya pengobatan (upaya kuratif) Upaya kuratif bertujuan untuk merawat dan
mengobati anggota keluarga, kelompok yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan. Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu :
 Dukungan penyembuhan, perawatan, contohnya : dukungan psikis penderita TB.
 Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan
rumah sakit Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah, ibu bersalin
dan nifas.
 Perawatan payudara.
 Perawatan tali pusat bayi baru lahir f. Pemberian obat : Fe, Vitamin A, oralit.
4. Upaya pemulihan (upaya rehabilitasi)
Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang dirawat
dirumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit
yang sama.Usaha yang dilakukan, yaitu:
a. Latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti, patah tulang, kelainan
bawaan.
b. Latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu misalnya, TBC (latihan
nafas dan batuk), Stroke (fisioterapi).

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sehat merupakan suatu kondisi normal manusia dimana dengan dengan kondisi sehat
tersebut manusia dapat menjalankan berbagai aktivitas. Kondisi sehat pada manusia
dapat mencangkup fisik, mental, sosial dan religi

Saran
Begitu pentingnya kondisi sehat pada manusia maka sangat perlu untuk setiap manusia
menjaga kesehatan. Dengan upaya preventif, kuratif, dan promotif kesehatan dapat
terjaga manusia dan mempu menjalankan berbagai aktivitas.

DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcoffee.com/makalah-konsep-sehat-sakit-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai