Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANUSIA DIPELAJARI DARI SEGI FISIK DAN BUDAYA

DOSEN PEMBIMBING:

Sitti Aisa, AM. Keb, M. Pd., M. Kes

Disusun Oleh :

HERLINA

P00324020017

TINGKAT 2A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

PRODI D-III KEBIDANAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

SAMPUL...................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4

A. Latar Belakang.....................................................................................................3
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Tujuan Masalah....................................................................................................5
D. Manfaat.................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................6

a. Manusia dipelajari dari segi fisik.........................................................................6


b. Manusia dipelajari dari segi budaya.....................................................................7

BAB III PENUTUP..................................................................................................8

Kesimpulan...............................................................................................................8

Saran..........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Antropologi sebagai salah satu cabang ilmu sosial mempunyai bidang kajian
sendiri yang dapat dibedakan dengan ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, ilmu
ekonomi, ilmu politik, kriminologi dan lain-lainnya. Antropologi juga dapat
dikelompokkan ke dalam cabang ilmu humaniora karena kajiannya yang terfokus
kepada manusia dan kebudayaannya. Sebagaimana sudah dijelaskan bahwa,
secara umum dapat dikatakan antropologi merupakan ilmu yang mempelajari
manusia dari segi keragaman fisiknya, masyarakatnya, dan kebudayaannya.
Seperti yang pernah diungkapkan Koentjaraningrat bahwa ruang lingkup dan
dasar antropologi belum mencapai kemantapan dan bentuk umum yang seragam
di semua pusat ilmiah di dunia. Menurutnya, cara terbaik untuk mencapai
pengertian akan hal itu adalah dengan mempelajari ilmu-ilmu yang menjadi
pangkal dari antropologi, dan bagaimana garis besar proses perkembangan yang
mengintegrasikan ilmu-ilmu pangkal tadi, serta mempelajari bagaimana
penerapannya di beberapa negara yang berbeda.
Dalam antropologi terdapat pembagian pembahasan terkait manusia
(bermasyarakat) diantaranya perkembangan fisik. Dimana perkembangan fisik
tertarik pada sisi fisik dari manusia. Termasuk didalamnya mempelajari gen-gen
yang menentukan struktur dari tubuh manusia. Mereka melihat perkembangan
mahluk manusia sejak manusia itu mulai ada di bumi sampai manusia yang ada
sekarang ini. Beberapa ahli Antropologi Fisik menjadi terkenal dengan
penemuan-penemuan fosil yang membantu memberikan keterangan mengenai
perkembangan manusia. Ahli Antropologi Fisik yang lain menjadi terkenal karena
keahlian forensiknya; mereka membantu dengan menyampaikan pendapat mereka
pada sidang – sidang pengadilan dan membantu pihak berwenang dalam
penyelidikan kasus-kasus pembunuhan.
Sedangkan ruang lingkup manusia khusus budaya (bermasyarakat) lebih
mengarah tingkah laku manusia. Dimana dalam antropologi lebih sering disebut
Antropologi Budaya berhubungan dengan apa yang sering disebut dengan
Etnologi. Ilmu ini mempelajari tingkah-laku manusia, baik itu tingkah-laku
individu atau tingkah laku kelompok. Tingkah-laku yang dipelajari disini bukan
hanya kegiatan yang bisa diamati dengan mata saja, tetapi juga apa yang ada
dalam pikiran mereka. Pada manusia, tingkahlaku ini tergantung pada proses
pembelajaran. Apa yang mereka lakukan adalah hasil dari proses belajar yang
dilakukan oleh manusia sepanjang hidupnya disadari atau tidak. Mereka
mempelajari bagaimana bertingkah-laku ini dengan cara mencontoh atau belajar
dari generasi diatasnya dan juga dari lingkungan alam dan social yang ada
disekelilingnya. Inilah yang oleh para ahli Antropologi disebut dengan
kebudayaan.
Kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia, baik itu kelompok kecil
maupun kelompok yang sangat besar inilah yang menjadi objek spesial dari
penelitian-penelitian Antropologi Sosial Budaya. Dalam perkembangannya
Antropologi Sosial-Budaya ini memecah lagi kedalam bentuk-bentuk spesialisasi
atau pengkhususan disesuaikan dengan bidang kajian yang dipelajari atau diteliti.
Itulah sebabnya penelitian antropologis terhadap hukum sebagai salah satu aspek
budaya dibedakan menjadi dua kelompok tujuan, yaitu: penelitian untuk
kepentingan pengembangan Antropologi, dan penelitian untuk pengembangan
Ilmu Hukum. Antropologi Hukum menekankan pada penelitian untuk
pengembangan Ilmu Hukum.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana manusia dipelajari dari segi fisik
2. Bagaimana manusia dipelajari dari segi budaya
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa saja yang dipelajari dari segi fisik manusia
2. Untuk mengetahui apa saja yang dipelajari dari segi budaya manusia

D. Manfaat
Agar kita dapat memahami ilmu antropologi yang mempelajari manusia dari segi
fisik dan budaya dan bagian-bagiannya.
BAB II
PEMBAHASAN

a. Manusia dipelajari dari segi Fisik


Antropologi fisik adalah cabang dari ilmu antropologi yang mempelajari
manusia dari segi jasmaniah. Segala yang tampak di mata, itulah yang menjadi
pusat kajian antropologi fisik. Antropologi fisik dipahami sebagai bagian dari
ilmu antropologi yang merupakan penjelasan dari suatu pengertian terkait sejarah
kehadiran manusia di bumi Manusia sebagai makhluk sosial yang dalam
kehidupannya tidak dapat terlepas dari interaksi, sosialisasi, dan komunikasi.
Komunikasi menjadi sangat penting karena dengan melakukan komunikasi
seseorang akan dapat mengungkapkan apa yang mereka inginkan dan harapkan
terhadap orang lain dalam aktivitasnya.
Selain itu, antropologi fisik juga fokus terhadap evolusi manusia. Antropologi
fisik bagi Haviland yang mempelajari manusia menjadi obyek organisme
biologis.
Antropologi fisik lebih membahas pada manusia yang didasarkan pada evolusi
serta menyelidiki manusia dengan berbagai variasi biologis kedalam berbagai
macam atau spesies. Analisis antropologi fisik sendiri didapatkan dari fosil setta
pengamatan kepada primata yang hidup pada jaman dahulu. Para ahli antropologi
fisik sendiri sebenarnya berusaha untuk mencari tahu mengenai nenek moyang
manusia. Buat mengetahui kapan, bagaimana, serta mengapa manusia berevolusi
menjadi mahluk seperti saat ini.
Antropologi fisik dapat dibedakan lagi ke dalam dua bidang kajian, yaitu:
1. Paleoantropologi
Paleoantropologi adalah cabang dari antropologi fisik yang mempelajari asal
usul dan evolusi manusia dengan menggunakan segala bahan penelitian dari
sisa-sisa tubuh yang telah membatu atau fosil-fosil manusia dari zaman
dahulu yang tersimpan dalam lapisan bumi.
2. Antropologi biologi
Antropologi biologi atau disebut juga antropologi fisik dalam arti khusus
merupakan ilmu yang mencoba mencapai suatu pengertian tentang sejarah
terjadinya aneka warna makhluk manusia dipandang dari ciri-ciri tubuh.
Bahan penelitian antropologi biologi terdiri dari ciri-ciri tubuh, seperti warna
kulit, warna dan bentuk rambut, indeks tengkorak, bentuk muka, warna mata,
bentuk hidung, tinggi dan bentuk tubuh. Selain itu, bahan penelitian
antropologi biologi juga terdiri dari ciri-ciri tubuh bagian dalam, seperti
frekuensi golongan darah.

b. Manusia dipelajari dari segi budaya


Menurut kajian antropologi budaya, manusia adalah satu-satunya mahluk
yang berbudaya. Sehingga, tidak ada manusia yang tidak mempunyai budaya.
Akal budi yang dimiliki manusia, membuatnya mampu menguasai alam. Hal ini
karena, manusia tidak mengandalkan nalurinya. Keberhasilan manusia untuk
mengendalikan alam, menjadi penyebab terbentuknya sebuah budaya. Budaya
yang dibentuk oleh manusia dipelajari, bukan diwariskan secara biologis.
Antropologi budaya bertugas menelaah kebudayaan manusia yang tersebar di
seluruh permukaan bumi ini. Dilansir dari buku Antropologi Budaya (2002) karya
I Gede A. B. Wiranata, antropologi budaya adalah cabang dari ilmu antropologi
yang mempelajari kebudayaan pada umum Antropologi budaya juga mempelajari
tentang berbagai kebudayaan pada bangsa di muka bumi, mempelajari bagaimana
manusia berkebudayaan dan mengembangkan kebudayaannya sepanjang zaman.
Budaya merupakan enigma, entah itu sebuah teka-teki atau penyataan yang
membingungkan (Ting-Toomey, 1999:9). Budaya sendiri mempunyai komponen
yang bersifat kongkrit dan abstrak. Meskipun budaya merupakan sebuah konsep
yang sangat umum, tetapi budaya memiliki efek yang sangat kuat terhadap
perilaku individu, termasuk perilaku komunikasi Budaya tidak hanya dimilik oleh
kelompok bangsa atau etnis saja tetapi juga
Antropologi budaya dapat dibedakan lagi ke dalam enam bidang kajian, yaitu:
1. Etnolinguistik
Etnolinguistik adalah cabang antropologi budaya yang mempelajari tentang
artikulasi dan fenomena keragaman manusia dari segi bahasa, tata bahasa, dan
ciri bahasa dari individu manusia selaku pendukung kebudayaan.
2. Prehistori
Prehistori merupakan cabang antropologi budaya yang mempelajari sejarah
perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan manusia di bumi sejak
sebelum menge
3. Etnologi
Etnologi merupakan cabang antropologi budaya yang mencoba mencapai
pengertian tentang asas-asas manusia dengan mempelajari kebudayaan-
kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari sebanyak mungkin suku bangsa
yang tersebar di seluruh muka bumi pada masa tertentu.
4. Etnopsikologi
Etnopsikologi merupakan cabang antropologi budaya yang menjelaskan
proses-proses perubahan kebudayaan dan seberapa jauh perubahan tersebut
berimbas pada tingkah laku sosial manusia dalam masyarakat luas.
5. Antropologi spesialisasi
Antropologi spesialisasi merupakan penggunaan ilmu antropologi yang
ditujukan untuk memecahkan masalah-masalah praktis di masyarakat. Akibat
penggunaan tersebut, muncul beberapa spesialisasi dalam antropologi, seperti
antropologi ekonomi, antropologi pembangunan, antropologi politik,
antropologi kesehatan, antropologi kependudukan, dan sebagainya.
6. Antropologi terapan
Antropologi terapan muncul ketika para ahli mengambil teori-teori
antropologi dan menerapkannya di dalam kajian-kajian ilmu kemasyarakatan
atau kajian-kajian ilmu politik berhubungan dengan usaha untuk mengkaji
kondisi nyata masyarakat sehari-hari. Kajian-kajian tersebut memang
mengambil dan menerapkan teori antropologi, namun isi dari kajian yang
dihasilkan tidak berhubungan sama sekali dengan Ilmu Antropologi.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Antropologi fisik adalah cabang dari ilmu antropologi yang mempelajari manusia dari
segi jasmania. Dipahami sebagai bagian dari ilmu antropologi yang merupakan
penjelasan dari suatu pengertian terkait sejarah kehadiran manusia di bumi Manusia
sebagai makhluk sosial yang dalam kehidupannya tidak dapat terlepas dari interaksi,
sosialisasi, dan komunikasi. Sedangkan antropologi budaya, manusia merupakan
satu-satunya mahluk yang berbudaya. Sehingga, tidak ada manusia yang tidak
mempunyai budaya. Akal budi yang dimiliki manusia, membuatnya mampu
menguasai alam. Hal ini karena, manusia tidak mengandalkan nalurinya

SARAN

Dengan adanya ilmu antropologi yang mempelajari manusia dari segi fisik dan
budaya maka kita tidak boleh saling menjatuhkan berbagai budaya yang ada di
indonesia dan merasa budaya sendiri yang lebih baik serta tidak membeda-bedakan
warna kulit, warna dan bentuk rambut, indeks tengkorak, bentuk muka, warna mata,
bentuk hidung, tinggi dan bentuk tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

https://fib.ugm.ac.id/akademik/program-sarjana/antropologi

https://amp-tirto-id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.tirto.id/mengenal-cabang-ilmu-
antropologi-budaya-hingga-arkeologi-garh

Anda mungkin juga menyukai