Semester : 4 (Empat)
Prodi : PAK
Matkul : Antropologi
Dengan demikian, dari sudut pandang ilmu antropologi, manusia dipandang dari sisi manusia
sebagai makhluk primate (biologi) dan manusia sebagai makhluk sosiobudaya.
BAB II
MAKHLUK MANUSIA
BAB III
KEHIDUPAN KOLEKTIF
A. CIRI-CIRI KEHIDUPAN KOLEKTIF
Ciri kehidupan kolektif yang melekat
a. Adanya Pembagian Kerja yang Tetap
b. Kebergantungan
c. Kerjasama
d. Komunikasi
e. Diskriminasi
Proses perubahan pola tingkah laku yang berlangsung selama beberapa generasi
kelompok manusia secara kolektif tidak selalu berjalan dalam rentang waktu yang sama dengan
kelompok kehidupan kolektif lainnya dimuka bumi.
BAB IV
KEPRIBADIAN DAN KEBUDAYAAN
Peneliti sosiologi, antropologi, dan psikologi yang mulanya semata-mata
mengemukakan “pola kelakuan” akhirnya telah mengarah pada “pola tindakan” dari individu
atau makhluk manusia yaitu:
a. Pola kelakuan
Pola perilaku manusia yang prosesnya telah terencana dalam gennya dan merupakan milik
dirinya tanpa melalui suatu proses belajar disebut pola kelakuan.
b. Pola Tindakan
Pola tindakan adalah pola perilaku manusia yang prosesnya tidak terencana dalam
gennya, tetapi merupakan milik diri pribadinya dengan melalui proses belajar.
Deskripsi tentang sistem organisasi dalam suatu spesies binatang, perilaku serta kebiasaannya
cenderung dapat dikenali secara mudah. Kelompok binatang tersebut memiliki kekhususan
yang cenderung sama dalam berbagai tingkah lakunya.
BAB V
PERUBAHAN MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Dalam kaitan mempertahankan pola, maka efektifitas perilaku dalam struktur
kehidupan ini tidak jarang memunculkan penolakkan nilai-nilai, perubahan, juga peniadaan dan
bentuk baru akan kebiasaan, adat istiadat para pendukung sistem kehidupan. Misalnya dengan
berakhirnya perang dunia kedua, sistem penjajahan cepat hilang. Sebagian besar penduduk
yang semula merupakan daerah jajahan khususnya di Afrika, sebagian Asia, dan Lautan Pasifik
kemudian membentuk negara baru dan memisahkan diri dari kekuasaan pemerintah lama.
Upaya pembangunan ini tanpa disadari membawa konsekuensi perubahan dan unsur
perubahan itu cenderung berasal dari pihak luar tidak semata-mata dari pengaruh kebudayaan
asli.
BAB V
PERUBAHAN MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Kehidupan kelompok masyarakat adalah suatu proses antara perorangan dalam
kelompoknya yang didukung atau diperkuat oleh sistem nilai yang dapat berupa pembenaran,
penguasaan, penghukuman, dan penolakan. Sistem ini akan mengayomi mereka secara
bersama-sama untuk menuju tatanan kehidupan damai dan sejahtera. Misalnya, melalui
pertemuan ekonomi. Unsur-unsur kebudayaan asing secara tidak sengaja atau dipaksa turut
bersama datangnya para pedagang. Masuknya kebudayaan Hindu, di antaranya, karena
masuknya pedagang Hindu, di antaranya, karena masuknya pedagang Hindia dan Gujarat.
Sedangkan pengaruh lainnya adalah kebudayaan tembikar dan keramik yang di negara mereka
sudah sangat maju.
Perubahan kebudayaan umat manusia terjadi karena proses evolusi, yaitu proses
perubahan yang lambat dari tingkat kebudayaan yang sederhana hingga ke tingkat yang lebih
tinggi.
BAB VI
ANTROPOLOGI DAN MODERNISASI
Istilah modern berasal dari akar kata adverbia dalam Bahasa Latin dan berarti “just
now” sementara dalam Bahasa Inggris kata “modern” dihadapkan pada kata “ancient”. Namun,
dalam sejarah peradaban Barat, kata modern memiliki arti yang lebih jelas. Modernisasi dalam
konteks ilmu sosial memiliki dua efek praktis.
Efek-efek ini diantaranya dapat bersifat:
1. Konservatif
Efek yang bersifat masih mempertahankan prinsip dan tujuan lama dengan suatu penyesuaian
dengan tatanan baru sehingga terjadi kompromistis paradigma antara konsep lama dan konsep
baru.
2. Revolusioner
Efek yang bersifat prontal dengan mengikis habis tatanan lama dan mengganti dengan
sesuatu produk baru.
Sebagian pengkaji antropologi tidak secara mendasar mengikuti atau menolak fenomena
modernisasi. Namun, mereka justru membentuk komunitas sendiri dalam mempertegas dan
mengembangkan metode kajian antropologis sehingga bagi mereka tidaklah terlalu penting ada
dalam struktur hegemoni masyarakat mana pun, tetapi cenderung mendeskripsikan bagaimana
struktur pemikiran manusia.
Pendekatan perilaku dan personifikasi masyarakat secara keseluruhan dan pendukung
hukum khususnya, misalnya memberikan peluang kajian baru bagi pengkaji antropologi.
Kesimpulan
Antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji umat manusia sebagai makhluk
masyarakat. Perhatiannya terutama ditujukan pada sifat khas ragawi, cara produksi, tradisi, dan
nilai-nilai yang membuat pergaulan hidup yang satu berbeda dari pergaulan hidup lainnya.
Dengan demikian, dari sudut pandang ilmu antropologi, manusia dipandang dari sisi manusia
sebagai makhluk primate (biologi) dan manusia sebagai makhluk sosiobudaya.
Antropologi kebudayaan terdiri dari adat istiadat, peraturan yang terdiri dari suatu
kelompok tertentu, sehingga itu akan menjadi sebuah kebiasaan yang akan secara terus
menerus untuk dilakukan. agar bisa memperoleh proses penyesuaian biologi dan budaya
terhadap alam dan lingkungannya yang dimana itu akan menjadi sebuah pola hidup oleh
masyarakat tersebut, baik itu ras, etnis dan lain sebagainya dalam beberapa kebudayaan yang
saling berhubugan atau saling bertemu untuk kepentingan bersama dalam menjalankan
interaksi sosial.