Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

RANGKUMAN KESELURUHAN MATERI PENGANTAR ANTROPOLOGI

(Pengganti UAS)

NAMA : MAQBUL

STAMBUK : B10120124

MATA KULIAH: PENGANTAR ANTROPOLOGI

KELAS : C

PRODI : ADMINISTRASI PUBLIK

DOSEN : RESMIWATI, Sos, M. Hum

PRODI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2021
Materi 1 : Definisi dan Ruang Lingkup Antropologi

Cabang Ilmu Antropologi terbagi atas dua, yaitu sebagai berikut :

1. Antropologi Fisik (antropologi ragawi) atau antropologi biologis ialah ilmu yang

mempelajari keanekabiologis manusia baik dalam ruang maupun dalam waktu.

Keanekaan dalam ruang dipelajari oleh rasio logi atau antropogeografi, yang

menelaah ras-ras dikalangan manusia dan biotipologi yang menelaah.

2. Antropologi sosial-budaya berhubungan dengan apa yang sering disebut dengan

etnologi. Ilmi ini mempelajari tingkah-laku, baik itu tingkah-laku individu atau

tingkah laku kelompok.

Sejarah dan Perkembangan Antropologi

Fase pertama (sebelum 1800), sejak akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16

suku-suku bangsa di benua Asia, Afrika, Amerika, dan Oseania kedatangan orang-

orang Eropa Barat selama kurang lebih 4 abad. Orang-rang Eropa tersebut yang

antara lain terdiri dari para musafir, pelaut, pendeta, kaum nasrani, maupun para

pegawai pemerintah jajahan, mulai menerbitkan buku-buku kisah perjalanan, laporan

dan lain-lain yang mendeskripsikan kondisi dari bangsa-bangsa yang mereka

kunjungi.

Fase kedua (kira-kira pertengahan abad ke-19), pada awal abad ke-19 ada

usaha-usaha untuk mengintegrasiakan secara serius beberapa karangan-karangan

yang membahas masyarakat dan kebudayaan di dunia pada berbagai tingkat evolusi.

Masyarakat dan kebudayaan di dunia tersebut menyangkut masyarakat yang dianggap


(primitif) yang tingkat evolusinya sangat lambat, maupun masyarakat yang

tingkatnya sudah dianggap maju pada sekitar 1860, lahirlah antropologi setelah

tedapat beberapa karangan yang mengklasifikasikan bahan-bahan mengenai berbagai

kebudayaan di dunia dalam berbagai tingkat evolusi.

Fase ketiga (awal abad ke-20), pada awal abad ke-20, sebagian besar negara

penjajah di Eropa berhasil memantapkan kekuasaannya di daerah-daerah jajahan

mereka.

Fase keempat (sesudah kira-kira 1930), pada fase ini antropologi berkembang

pesat dan lebih berorientasi akademik.

Hubungan Antropologi dengan Ilmi-Ilmu Lain

1. Sosiologi mempelajari tentang masyarakat sedangkan antropologi mempelajari

tentang manusia.

2. Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana seseorang

berinteraksi dengan orang lain melalui bahasa lisan, tulisan, dan simbol-simbol

bahasa. Sedangkan antropologi mempelajari manusia dengan seperangkat

pengetahuan, perilaku, dan benda budaya yang diciptakannya termasuk lisan,

tulisan, dan simbol-simbol lainnya.

3. Ilmu administrasi negara adalah ilmu yang mempelajari mengenai tata kelola

pemerintahan, negara, publik, secara lebih spesifik. Sedangkan antropologi

mempelajari tentang manusia yang menggerakkan pemerintahan, negara, dan

anggota masyarakat.
4. Ilmu ekonomi mempelajari tentang bagaimana manusia memenuhi kebutuhan

hidupnya. Sedangkan antropologi (ekonomi) mempelajari bagaimana manusia

memenuhi kebutuhan hidup dengan nilai-nilai budaya yang dipahaminya.

5. Ilmu arsitektur mempelajari tentang rancang bangun lingkungan, perancangan

perkotaan, lanskap, interior, dan eksterior. Sedangkan antropologi (arsitektur)

mempelajari simbol dan makna yang berkembang dalam karya-karya arsitektural

sepanjang masa.

6. Biologi adalah kajian tentang kehidupan, dan organisme hidup, termasuk

struktur, fungsi, pertumbuhan, evaluasi, persebaran, dan taksonominya.

Sedangkan antropologi (biologi) mengkaji variasi fisik manusia yang hidup

dibumi berdsarkan ras, geografis dan patologis.

Materi 2 : Dimensi Manusia dalam Studi Antropologi

Dimensi manusia dalam antropologi dilihat dari 2 aspek yaitu :

1. Aspek fisik bologis yaitu melihat manusia sebagai mahkluk yang memiliki

kemampuan fisik “terbatas” jika dibandingkan dengan mahkluk hidup lain

(binatang). Tetapi manusia memiliki akal pikiran untuk “menutupi” keterbatasan

kemampuan fisik biologisnya.

2. Aspek sosial budaya yaitu melihat manusia sebagai mahkluk sosial yang

kehidupannya saling ketergantungan dengan manusia lain, yaitu antara lain :

manusia berinteraksi dengan sesama manusia, manusia hidup saling

ketergantungan, manusia membentuk kelompok atau masyarakat, manusia


menciptakan kebudayaan, serta manusia memiliki kepribadian/karakteristik

(individu/kelompok).

Materi 3 : Kepribadian

Kepribadian yaitu susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku.

Kepribadian juga diartikan sebagai ciri-ciri watak yang konsisten. Unsur-unsur

kepribadian ada 3 yaitu antara lain :

1. Pengetahuan

a. Persepsi : seluruh proses akal manusia secara sadar mengenai suatu

gambaran tentang lingkungan sekitarnya.

b. Apersepsi : penggambaran baru sebagai hasil proses berpikir kembali dari

penggambaran sebelumnya.

c. Pengamatan : pemusatan akal secara lebih intensif terhadap bagian-

bagian yang khusus terhadap lingkungannya.

d. Konsep : penggambaran abstrak mengenai hal-hal tertentu baik yang telah

atau yang belum pernah dilihat oleh manusia.

e. Fantasi : penggambaran yang ditambah, di besr-besarkan, dikurangi, atau

diperkecil, bahkan digabung-gabungkan menjadi sebuah penggambaran

yang baru.

2. Perasaan

Suatu keadaan dalam kadaan manusia yang karena pengetahuannya dinilai

sebagai keadaan yang positif atau negatif.


3. Dorongan naluri

Kesadaran manusia yang timbulkan bukan hanya karena pegetahuannya tetapi

sudah terkandung didalam organismenya.

Unsur-unsur kepribadian

1. Kebutuhan organik dan psikologis diri sendiri, dapat atau tidak dipenuhi akan

memuaskan (besifat postif) atau tidak memuaskan (bersifat negatif) bagi dirinya.

2. Beragam hal yang bersangkutan dengan identitas diri sendiri (identitas aku) baik

fisik maupun psikologis.

3. Berbagai macam cara untuk memenuhi, memperkuat, berhubungan,

mendapatkan, atau menggunakan beragam kebutuhan sehigga tercapai keadaan

mamuaskan.

Materi 4 : Masyarakat

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau berinteraksi. Suatu

kesatuan manusia dapat mempunyai sarana prasaran agar warganya saling dapat

berinteraksi. Seperti jalan raya, sistem radio, dan televisi. Adanya perasaan

berinteraksi menyebabkan warga dari satu kelompok manusia itu saling berinterkasi.

Ikatan yang membuat suatu kesatuan manusia menjadi satu masyarakat adalah pola

tingkat laku yang khas mengenai semua faktor kehidupannya dalam sebuah batas

kesatuan itu. Pola itu harus bersifat mantap atau kontiniu, dengankata lain bahwa pola

tersebut sudah menjadi adat istiadat yang khas.


Unsur-unsur masyarakat terdari dari sebagai berikut :

1. Kategori sosial adalah suatu kesatuan manusia yang berwujud karna adanya

suatu ciri atau suatu kompleks ciri-ciri objektif yang dapat dikenakan pada

manusia-manusia itu. Ciri-ciri objektif itu biasanya di kenakan oleh pihak luar

kategori sosial itu sendiri tanpa di sadari oleh yang bersangkutan, dengan suatu

maksud parktis tertentu.

2. Golongan sosial merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri

tertentu. Seringkali ciri itu dikenakan pada mereka dari pihak luar. Meski

demikian, golongan sosial mempunyai ikatan identitas siosial. Hal itu dapat

disebabkan karena kesadaran identitas itu tumbuh sebagai respon atau reaksi

terhadap cara pihak luar memandang golongan sosial tadi.

3. Kelompok dan perkumpulan yaitu suatu kelompok atau grup juga merupakan

suatu masyarakat karena memenuhi syarat-syaratnya. Selain ciri-ciri yang ada

dalam masyarakat juga mempunyai ciri tambahan, yaitu organisasi dan pimpinan

dan selalu tampak sebagai kesatuan dari individu-individu pada masa-masa yang

secara berulang berkumpul dan kemudian bubar lagi.

Materi 5 : Kebudayaan

1. Menurut Edward Burnett Taylor kebudayan merupakan keseluruhan yang

kompleks yang dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral

hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh

seseorang sebagai anggota masyatrakat.


2. Menurut Clifford Geertz, kebudayaan sebagai sebuah sistem berupa konsepsi-

konsepsi yang diwariskan dalam bentuk simbolik sehingga dengan cara ini

manusia mampu berkomunikasi melestarikan, mengembangkan pengetahuan

serta sikapnya terhadap kehidupan.

3. Menurut William H. Haviland, kebuadayaan adalah seperangkat peraturan dan

norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika

dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang

layak dan dapat diterima oleh semua masyarakat.

Wujud kebudayaan antara lain sebagai berikut :

1. Sistem ide : seperangkat pengetahuan yang berada dalam alam pikiran manusia

yang dipahaminya sebagai konsepsi-konsepsi berkaitan dengan segala sesuatu

yang ada disekitarnya.

2. Sistem sosial : keseluruhan dari aktivitas atau perilaku manusia yang

dikemabngkan dalam kehidupan sehari-hari dalam memenuhi segala

kebutuhannya.

3. Arefak : keseluruhan dari benda-benda atau teknologi yang diciptakan

(setidaknya mendapatkan sentuhan tangan) manusia disepanjang hidupnya.

Unsur-unsur kebudayaan antara lain sebagai berikut :

1. Sistem pengetahuan

2. Sistem teknologi dan peralatan hidup


3. Sistem religi

4. Kesenian

5. Bahasa

6. Organisasi sosial dan sistem kekerabatan

7. Sistem mata pencaharian

Unsur-unsur kebudayaan yang dimiliki oleh manusia akan terus mengalami

perkembangan, seiring dengan perkembangan kebudayaan itu sendiri dan

berkembangnya kehidupan manusia.

Materi 6 : Perubahan Kebudayaan

Kebudayaan mengalami perubahan seiring dengan perubahan yang terjadi

dimasyarakat. Masyarakat dan kebudayaan senantiasa mengalami perubahan.

Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan

masyarakat, mencakup sistem perubahan budaya yang didalamnhya terdapat

perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan dari tradisional jadi modern.

Perubahan sosial budaya dapat bersumber pada pengalaman baru, pengetahuan baru,

penemuan baru, persepsi dan konsepsi baru serta teknologi baru, sehingga menuntut

penyesuaian cara hidup serta kebiasaan masyarakat pada situasi yang baru.

Didalamnya terjadi juga perubahan sistem nilai budaya, sikap mental demi

terciptanya keseimbangan, dan integrasi terhadap sistem nilai budaya.


Proses perubahan sosial budaya antara lain sebagai berikut :

1. Difusi kebudayaan : persebaran kebudayaan dari satu tempat ketempat yang lain.

Kebudayaan berpindah bersama dengan manusia membawa kebudayaan.

2. Akulturasi : proses bertemunya dua budaya atau lebih dimana unsur-unsur

budaya lama atau asli masih terlihat.

3. Asimilasi : proses bertemunya dua budaya atau lebih yang bercampur menjadi

satu dalam bentuk budaya baru, sementara budaya asli tidak tampak.

Faktor pendorong perubahan sosial budaya antara lain sebagai berikut :

1. Kontak dengan kebudayaan yang lain

2. Sistem pendidikan yang maju

3. Sikap menghargai hasil karya orang lain dan keinganan kuat untuk maju

4. Toleransi terhadap perbuatan-perbutan yang menyimpang

5. Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka

6. Kedaan masyarakat yang mejemuk

7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu

8. Orientasi hidup ke masa depan

9. Senantiasa ada keinginan untuk memperbaiki tingkat kehidupan, artinya tidak

mudah menyerah pada keadaan


Faktor penghambat perubahan sosial budaya antara lain sebagai berikut :

1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain

2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat

3. Sikap masyarakat yang sangat tradisional

4. Dalam masyarakat terdapat kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan

kuat

5. Adanya prasangkat buruk terhadap hal-hal baru

6. Rasa takut akan terjadi keguncangan integrasi

7. Adanya hambatan yang sifat ideologis

8. Hambatan yang bersifat adat dan kebiasaan

9. Adanya anggapan bahwa pada hakikatnya hidup ini buruk dan tidak mungkin

diperbaiki

Ciri-ciri perubahan sosial yaitu :

1. Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mengalami perubahan

baik dengan lambat maupun dengan cepat.

2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikut oleh

perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya, perubahan sosial yang cepat

mengakibatkan disorganisasi yang sifatnya sementara sebagai proses

penyesuaian diri.

3. Tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spritual karena kedua hal

tersebut saling berinteraksi dengan kuat.

Anda mungkin juga menyukai