Anda di halaman 1dari 5

BAB I :

ASAS-ASAS DAN RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGI

1. Fase-fase Perkembangan Ilmu Antropologi


Antropologi merupakan ilmu yang belum lama dikembangkan. Menurut
koentjaraningrat telah membagi empat fase, yaitu:

1) Sebelum tahun 1800, di mana pribumi dari benua asia, afrika, dan amerika
mulai kedatangan bangsa eropa.
2) Pertengahan abad ke-19, di mana bangsa eropa menganggap selain bangsa
mereka adalah bangsa primitif dan kuno. Karena itu mulai ada karangan
etnografi.
3) Awal abad ke-20, pada masa itu eropa barat mempelajari antropologi sebagai
ilmu yang dapat memahami bangsa-bangsa diluar eropa barat. Tujuannya
guna kepentingan pemerintah kolonial dan dapat mengerti suata masyarakat
yang kompleks pada masa kini.
4) Kira-kira setelah tahun 1930, fase ini antropologi sudah lebih berkembang
secara signifikan dalam bahan pengetahuan dan metode ilmiahnya yang
akurat.

2. Antropologi Masa Kini

Ilmu antropologi tergolong masih muda, oleh karenanya menyebabkan tujuan


dan ruang lingkupnya masih menjadi pokok perbedaan paham antara aliran yang
ada dalam kalangannya sendiri. Ada perbedaan-perbedaan istilah dalam ilmu
antropologi yang lazim dipakai di berbagai negara seperti ethnography, etnology,
volkerkunde, kulturkunde, anthropology, cultural anthropology dan social
anthropology.

Dalam buku yang ditulis Koentjaraningrat berjudul “Pengantar Ilmu


Antropologi” (1996) menjelaskan bahwa secara akademis, antropologi adalah
sebuah ilmu tentang manusia pada umumnya dengan titik fokus kajian pada bentuk
fisik, masyarakat dan kebudayaan manusia. Sedangkan secara praktis, antropologi
merupakan sebuah ilmu yang mempelajari manusia dalam beragam masyarakat
suku bangsa guna membangun masyarakat suku bangsa tersebut.
Lima penelitian khusus antropologi:

1. Sejarah asal dan perkembangan manusia (evolusi) secara biologi.


2. Sejarah terjadinya aneka makhluk manusia, dari ciri-ciri tubuhnya.
3. Sejarah asal, perkembangan, dan penyebaran aneka bahasa yang diucap
manusia.
4. Perkembangan penyebaran, dan terjadinya anekawarna kebudayaan
manusia di seluruh dunia.
5. Masalah mengenai asas-asas dari kebudayaan manusia dalam
kehidupan masyarakat dari semua suku bangsa yang tersebar di seluruh
muka bumi masa kini.

3. Ilmu-Ilmu Bagian Dari Antropologi


Ilmu antropologi juga memiliki sub-bagian yaitu;

1. Paleo-Antropologi
Meneliti tentang evolusi makhluk manusia menggunakan sisa sisa tubuh
yang membatu atau fosil-fosil manusia yang tersimpan di lapisan bumi
yang didapatkan dari hasil penelitian penggalian.

2. Antropologi Fisik
Meneliti sejarah dari anekawarna ciri-ciri bentuk fisik tubuh yang terus
tumbuh dan berkembang, menyebabkan perbedaan ciri-ciri bentuk
manusia berbeda-beda seperti warna kulit, warna dan bentuk kulit,
tengkorak, bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, tinggi.

3. Etnolinguistik
Meneliti sejarah tentang kata-kata, lukisan ciri dan tata bahasa dari
ratusan bahasa suku bangsa yang tersebar berada di bumi.

4. Prehistori
Meneliti perkembangan kebudayaan kehidupan manusia sebelum adanya
tulisan dan bahasa dari seluruh suku bangsa yang tersebar diseluruh
muka bumi.
5. Etnologi
Mempelajari mengenai asas-asas manusia dengan mempelajari
kebudayaan-kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari dari suku yang
tersebar di muka bumi.

4. Metode Ilmiah dari Antropologi


Menurut Koentjaraningrat ilmu pengetahuan perlu dibutuhkan suatu metode
ilmiah, sebab ilmu pengetahuan tanpa metode ilmiah hanya kumpulan
pengetahuan. Ilmu pengetahuan dapat dicapai melalui tiga tingkat yaitu;
pengumpulan fakta, penentuan ciri-ciri umum dan sistem, dan verifikasi.

1. Pengumpulan fakta
Ada tiga golongan dalam pengumpulan fakta yaitu; penelitian lapangan,
penelitian laboratorium, penelitian kepustakaan.

2. Penentuan ciri-ciri umum dan system


Dalam ilmu antropologi ini, menimbulkan metode-metode yang hendak
mencari kesamaan yang umum dalam anekawarna di kebudayaan
kehidupan masyarakat.

3. Verifikasi
Menguji kaidah-kaidah yang memperkuat pengertian yang telah dicapai
dalam kenyataan alam atau dalam fakta masyarakat

BAB II:
MAKHLUK MANUSIA

1. Perbedaan Makhluk Manusia dengan Makhluk lainnya


Pada abad ke-19, Darwin Charles mengenalkan teori tentang evolusi biologi
atau dikenal sebagai teori penciptaan manusia. Darwin menjelaskan bahwa nenek
moyang manusia makhluk satu sel yang sederhana seperti Protozoa, seiring
berjalannya waktu manusia semakin berevolusi dan berubah menjadi organisme
yang kompleks, dan terakhir berupa seperti kera dan manusia.

Manusia merupakan salah satu makhluk hidup yang memiliki organisma yang
lemah dibanding makhluk hidup lainnya. Namun, manusia memiliki otak yang
berkembang atau berevolusi sangat jauh dibandingkan makhluk lain. Otak manusia
yang berkembang karena bahasa juga dapat mengembangkan kemampuan akal,
yaitu untuk berfikir sebuah gagasan sehingga gagasan tersebut menghasilkan
konsep-konsep untuk mengambil sebuah tindakan yang menguntungkan bagi
kehidupan manusia

Berbeda dengan makhluk lainnya, akal manusia mampu berkembang


memproduksi sebuah alat alat yang digunakan manusia sebagai alat yang
mempermudah kehidupan manusia. Alat-alat yang produksi oleh manusia karena
kemampuan akal manusia meningkat secara signifikan disebabkan oleh
pengetahuan yang selalu diterima oleh manusia.

BAB III:

KEPRIBADIAN

1. Definisi Kepribadian

Pola-pola perilaku manusia biasanya terlihat Ketika dengan satu ras.


Hal ini tidak terjadi karena hal biologis saja namun juga didukung oleh akal
dan jiwa. Oleh karena itu pola perilaku manusia bervariasi.

2. Unsur-Unsur Kepribadian

Pengetahuan merupakan unsur-unsur yang terisi didalam otak secara


sadar. Selain pengetahuan, pengaruh pengetahuan dinilai sebagai keadaan
positif atau negatif di sebabkan oleh sebuah perasaan. Suatu perasaan yang
subjektif biasanya memunculkan suatu kehendak yang bisa berupa positif
artinya individu tersebut ingin mendapatkan kenikmatan pada dirinya.
Sebaliknya jika kehendak tersebut negatif maka individu tersebut berusaha
menghindarinya yang menurut individu tersebut tidak merasakan
kenikmatannya. Dorongan naluri juga bisa menyebabkan sebuah perasaan
lain timbul karena pengetahuannya, mungkin timbul karena sebuah gen-nya.

Ilmu Antropologi memperhatikan kepribadian guna memperdalam dan


memahami suatu adat-istiadat dan system sosial dari suatu masyarakat
BAB IV :

MASYARAKAT

1. Kehidupan Kolektif dan Definisi Masyarakat


Kehidupan kolektif manusia tidak dipengaruhi ciri-ciri ras dari mana manusia
berasal, melainkan karena dimana manusia tersebut bergaul dan berinteraksi. Wujud
nyata kolektif adalah kesatuan-kesatuan yang erat yang biasa disebut dengan
negara-negara kesatuan.

Masyarakat merupakan interpretasi dari kesatuan-kesatuan hidup manusia.


Dapat disebut masyarakat Ketika sekolompok manusia ini terikat dalam pola-tingkah
laku yang khas dalam batas kesatuan tersebut. Pola khas situ sudah menjadi adat-
istiadat yang khas.

2. Berbagai Wujud Kolektif Manusia

Banyak manusia tersebar diseluruh muka bumi dibawah kesatuan-


kesatuan manusia yang erat, yang disebut negara-negara nasional. Jauh
lebih dalam dari negara terdapat kesatuan-kesatuan yang lebih khusus
berbeda satu dengan yang lain. Terbentuk karena adat-istiadat dan juga
bahasa.

Dalam tiap suku-bangsa ada yang lebih khusus lagi, yaitu desa-desa
dan kota-kota didalamnya terikat oleh kesatuan-kesatuan khusus terkait
dengan kekerabatan, dan organisasi-organisasi.

BAB V:

KEBUDAYAAN

Anda mungkin juga menyukai