Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ANTROPOLOGI

DEFINISI ANTROPOLOGI DAN SOSIAL MENURUT PANDANGAN ISLAM


DOSEN PENGAMPU: Syakban Abdul Karim S.Ag, M.Ag

DISUSUN OLEH KELOMPOK: 3


1. Muhammad Haris Nahadi (200101120)
2. Neli Pitria Anwari (200101107)
3. M Rizal Tantawi (170101203)
Kelas: 3D
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala Rahmat dan
Hidayahnyalah makalah ini dapat selesai pada tepat waktunya. Salawat serta salam tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang menjadi tauladan bagi kita semua. Dalam
pembahasan ini penulis fokus menelaah tentang “Definisi antropologi dan sosial menurut
pandangan islam”.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Dalam pembahasan ini penulis tidak secara langsung meneliti materi ini, tetapi
mendapatkan pengetahuan dari berbagai sunber. Maka dari itu, apa yang penulis sajikan ini
dapat di terima atau dipahami oleh pembaca, karena penulis merasa isi dari makalah ini jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harap demi kesempurnaan penyusunan makalah yang akan datang.

ii
DAFTAR ISI
Cover ............................................................................................................... i
Kata Pengantar................................................................................................ii
Daftar Isi ........................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................. 1
BAB II Pembahasan ...................................................................................... 2
A. Definisi Antropologi Menurut Pandangan Islam ............................... 2
B. Pendekatan-Pendekatan Antropologi ................................................. 4
BAB II Penutup .............................................................................................. 7
Kesimpulan ........................................................................................... 7
Daftar Pustaka ................................................................................................ 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Antropologi budaya mengkaji manusia dalam dimensi kebudayaan yang
dimilikinya baik yang menyangkut bahasa, Tulisan, Kesenian, Sistem pengetahuan
dan totalitas kehidupan manusia. Selain itu, juga terdapat etnologi yang mengkaji
tentang dasar-dasar kebudayaan manusia dari berbagai suku bagsa. Etnologi secara
kebahasaan berarti ilmu yang mengkaji etnis atau suku bangsa di suatu Lokus tertentu.
Misalnya, kajian tentang etnis jawa, madura, dan Bali, Kemudian bagaimana
kebudayaan tersebut di milikinya.
Antropologi sosial di sebut sebagai generalizingapproachyang mengkaji
tentang perinsip-prinsip persamaan di belakang aneka ragam masyarakat dan
kebudayaannya dari kelompok-kelompok manusia di dunia. Antropologi sosial,
sebagai mana rancangan C. Kluckholn adalah mengkaji tujuan unsur budaya universal
atau cultural universals, yakni sistem pengetahuan, sistem kesenian, dan sistem bahasa
Melalui generalizing approach ini, akhirnya bisa berkembang berbagai macam sub
bidang di dalam antropologi, misalnya, antropologi ekonomi, antropologi politik, dan
antropologi agama.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi Antropologi menurut pandangan Islam?
2. Apa saja pendekatan-pendekatan Antropologi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi antropologi menurut pandangan islam
2. Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan Antropologi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Antropologi Menurut pandangan Islam


Antropologi merupakan gabungan dua konsep, yaitu Antropos yang berarti
manusia dan Logos ialah Ilmu artinya, Ilmu yang mempelajari tentang aspek memasuki
dunia Antropologi manusia. Meskipun banyak ilmu yang mengkaji manusia, titik tekan
kajian antropologi lebih pada, yaitu:
1. Masalah sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai mahluk sosial
2. Masalah sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia di pandang dari sudut
ciri-ciri tubuhnya,
3. Masalah penyebaran dan terjadinya aneka warna bahasa yang di ucapkan oleh
manusia di seluruh dunia,
4. Masalah perkembangan, penyebaran, dan terjadinya aneka warna dari
kebudayaan manusia di seluruh dunia dan
5. Masalah dasar-dasar dan aneka warna kebudayaan manusia dalam kehidupan
masyarakat dan suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi zaman
sekarang ini.1
Defenisi antropologi menurut para ahli yaitu :
1. William A. Havilland: Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha
menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta
untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
2. David Hunter: antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak
terbatas tentang umat manusia.
3. Koentjaraningrat: antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia
pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta
kebudayaan yang di hasilkan. 2

1Koentjaraningrat,Pokok-Pokok Antropologi Sosial, (Jakarta: Dian Press, 1990), hal. 1


2 Dedi Mahyudi:Jurnal, Pendekatan Antropologi dan Sosiologi dalam Studi Islam, hlm. 207

2
Pokok-Pokok masalah ini, sebagai mansudah di jelaskan oleh Koentjaraningrat,
dan menggambarkan pandangannya tentang ilmu Antropologi yang bercorak dan
bersfektif Epolusionik. Dalam perfektif ini, di asumsikan bahwa kebudayaan manusia itu
berepolusi sedemikian rupa melalui proses perkembangan.
Dalam pembagian yang lebih menekankan pada pembidangan secara luasa,
Anropologi di bagi menjadi Tiga bidang, yaitu Antropologi Fisik, Antropologi budaya,
dan Antropologi Sosial. Antroologi Fisik mengkaji tentang keaneka ragaman ciri has
Fisik manusia dan perkembangannya ciri fisik itu meliputi warna kulit, ukuran tinggi
badan, ukuran tengkorak, badan, serta anggota tubuh lainnya, dan juga golongan darah
dan sebagainya. Pengelompokan manusia berdasarkan ciri khas Fisik tersebut di sebut
sebagai ras manusia. Di dunia ini terdapat beberapa ras manusia, misalnya ras mongoloit
denga ciri-ciri Fisik, seperti kulit kuning, mata sipit, dan tinggi badan pendek yang
mendiami wilayah cina, jepang, korea, dan wilayah tibet, serta beberapa wilayah di asia
tenggara. Ras Kaokasoit denga ciri-ciri kulit putih, mata biru, serta berperawakan tinggi
dan besar yang mendiami daratan eropa. Ras Nekroit dengan ciri-ciri fisik kulit hitam,
berperawakan tinggi besar, dan rambut ikal yang mendiami daratan Afrika,
Australia,Papua, dan beberapa suku di daratan poinesia. Terjadinya kesamaan kesamaan
Ras di satu daratan dengan daratan lain, di mungkinkan karena penyebaran manusia.
Bidang ini di sebut juga dengan somatologi.3
Antropologi budaya mengkaji manusia dalam dimensi kebudayaan yang
dimilikinya baik yang menyangkut bahasa, Tulisan, Kesenian, Sistem pengetahuan dan
totalitas kehidupan manusia. Selain itu, juga terdapat etnologi yang mengkaji tentang
dasar-dasar kebudayaan manusia dari berbagai suku bagsa. Etnologi secara kebahasaan
berarti ilmu yang mengkaji etnis atau suku bangsa di suatu Lokus tertentu. Misalnya,
kajian tentang etnis jawa, madura, dan Bali, Kemudian bagaimana kebudayaan tersebut
di milikinya.
Antropologi sosial di sebut sebagai generalizingapproachyang mengkaji tentang
perinsip-prinsip persamaan di belakang aneka ragam masyarakat dan kebudayaannya dari

3Yang di maksud dengan Ras adalah pengelompokan umat manusia secara alamiah yang da[pat yang di
bedakan dari kelompok lain yang serupa karena adanya ciri-ciri yang mudah di amati dan di tentukan oleh
kuturunan. Periksa J.Van Baal, Sejarah Teori Antropologi Budaya, (Jakarta: Gramedia, 1987), hlm. 11.

3
kelompok-kelompok manusia di dunia. Antropologi sosial, sebagai mana rancangan C.
Kluckholn adalah mengkaji tujuan unsur budaya universal atau cultural universals, yakni
sistem pengetahuan, sistem kesenian, dan sistem bahasa.4 Melalui generalizing approach
ini, akhirnya bisa berkembang berbagai macam sub bidang di dalam antropologi,
misalnya, antropologi ekonomi, antropologi politik, dan antropologi agama.
B. Pendekatan-Pendekatan Antropologi
1. Pendekatan Sosiologi
Sosiologi dalam pengertian secara luas adalah ilmu yang mempelajari tentang
masyarakat dan gejala sosial yang terjadi di masyarakat.Sosiologi sebagai anak kandung
modernitas lahir dalam rangka memahami kehidupan sosial dan bagaimana orang
bertindak di dalamnya.
Pendekatan sosiologi dapat dijadikan sebagai salah satu alat dalam memahami
ajaran agama karena banyak dari kajian agama yang hanya dapat dipahami secara
proporsional dan tepat apabila menggunakan pendekatan sosiologi. Dalam buku “Islam
Alternatif” karangan Jalaluddin Rahmat, dikemukakan bahwa Islam begitu
memperhatikan masalah sosial, yang dibuktikan dalam hal-hal berikut:
a) Al Qur’an sebagai sumber hukum Islam, antara ayat-ayat yang berkaitan
dengan ibadah dan ayat-ayat yang menyangkut kehidupan sosial adalah
1 : 100 (satu berbanding seratus).
b) Ditekankannya masalah muamalah (sosial) dalam Islam adalah adanya
kenyataan bahwa bila urusan ibadah waktunya bersamaan dengan urusan
muamalah, maka muamalah lebih dipentingkan. Akan tetapi bukan
berarti ibadah ditinggalkan.
c) Ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan ganjarannya lebih besar
dari pada ibadah yang bersifat perorangan. Contohnya saja sholat
berjama’ah yang lebih banyak ganjarannya 27 derajat.
d) Dalam Islam bila dalam urusan ibadah itu dilanggar atau tidak sempurna
maka dendanya/takzirnya adalah melakukan sesuatu yang berhubungan
dengan masalah sosial. Salah satu contoh ialah apabila tidak kuat puasa
maka menggantinya dengan memberi makan beberapa fakir miskin.

4Koentjaraningrat, pokok-pokok Antropologi ....,hlm. 5.

4
Berdasarkan pemaparan di atas maka pendekatan sosiologi merupakan alat yang
cukup efisien dalam memahami dan mempelajari studi Islam. Adapun yang perlu
diperhatikan dalam mempelajari studi Islam melalui pendekatan sosiologi, terletak pada
fungsinya di dalam masyarakat. Dilihat dari fungsinya dalam kehidupan manusia,
agama dituntut untuk dapat merumuskan kembali (rekonstruksi) pemikiran-
pemikirannya secara jelas dan sistematis agar dapat memanusiakan manusia agar lebih
terarah.
Secara kuantitas setiap pemeluk agama Islam dituntut untuk mempunyai
kesadaran sendiri dalam menentukan atau memilih agama yang dianutnya, yaitu dengan
cara terlebih dahulu melakukan analisa dan kajian terhadap agama yang menjadi
pilihannya. Tetapi kenyataan itu hanya dilakukan oleh kaum intelektual saja sedangkan
kaum awam hanya sebagian kecil yang mempunyai kesangupan tersebut. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa agama Islam mempunyai kualitas yang bagus tetapi penganutnya
kurang atau bahkan tidak mempunyai kualitas. Cukup mengenaskan bukan?
Oleh karena itu studi Islam dalam endekatan sosiologi dipandang sangat penting
untuk tercapainya pemahaman secara luas dan menyeluruh (kafah) terhadap studi Islam.
Hal ini dilakukan khususnya agar masyarakat awam juga dapat menerapkan studi Islam
dengan berkualitas.
2. Pendekatan Antropologi
Antropologi secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan itu sendiri adalah hasil kegiatan dan
penciptaan batin manusia.
Pendekatan antropologi dalam memahami studi Islam dapat dilihat dengan
wujud praktik/ritual keagamaan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.
Pendekatan antropologi dalam studi Islam maksudnya adalah pendekatan secara wajar
yang digunakan dalam melakukan penelitian pendekatan budaya yang tidak menyalahi
norma-norma yang berlaku dalam agama Islam. Islam tidak akan menerima begitu saja
jenis pendekatan-pendekatan antropologi dalam memahami dan menerapkannya dalam
kehidupan bermasyarakat, karena Islam bersifat selektif.
Antropologi sebagai pendekatan dalam mempelajari studi Islam dapat
diklarifikasikan menjadi beberapa bagian diantaranya:

5
1) Pendekatan antropologis fenomenologis; pendekatan ini dapat melihat
hubungan antara agama dan negara.
2) Pendekatan antropologis yang kaitannya antara agama dengan
psikoterapi.
3) Pendekatan antropologis yang kaitannya antara agama dengan
mekanisme pengorganisasian.
Dalam pengklarifikasian di atas, jelas bahwa agama sangat erat kaitannya dengan
cabang-cabang ilmu antropologi, sehingga dalam hal ini agama dapat melakukan
hubungan secara fungsional dengan berbagai fenomena kehidupan manusia.
Melalui pendekatan antropologi dapat diketahui bahwa doktrin-doktrin dan
fenomena-fenomena keagamaan ternyata tidak pernah berdiri sendiri, antropologi
berupaya untuk dapat melihat hubungan antara agama dengan berbagai fenomena sosial
yang terjadi di masyarakat. Dalam berbagai penelitian antropologi agama dapat
ditemukan adanya hubungan yang positif antara kepercayaan agama dengan kondisi
ekonomi dan politik.
Adapun metode yang digunakan melalui pendekatan antropologi adalah metode
holistik, artinya dalam melihat suatu fenomena sosial harus diteliti dalam konteks
totalitas kebudayaan masyarakat yang dikaji. Sedangkan teknik pengumpulan datanya
menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam (terjun langsung ke dalam
masyarakat).5

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

5 http://makalahtarbiyah7s.blogspot.com/2014/11/makalah-antropologi-islam.html, akses 10-Oktober-2021.

6
Antropologi merupakan gabungan dua konsep, yaitu Antropos yang berarti
manusia dan Logos ialah Ilmu artinya, Ilmu yang mempelajari tentang aspek
memasuki dunia Antropologi manusia.
Defenisi antropologi menurut para ahli yaitu :
a) William A. Havilland: Antropologi adalah studi tentang umat manusia,
berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan
perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang
keanekaragaman manusia.
b) David Hunter: antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan
yang tidak terbatas tentang umat manusia.
c) Koentjaraningrat: antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat
manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik
masyarakat serta kebudayaan yang di hasilkan
Pendekatan sosiologi dapat dijadikan sebagai salah satu alat dalam
memahami ajaran agama karena banyak dari kajian agama yang hanya dapat
dipahami secara proporsional dan tepat apabila menggunakan pendekatan
sosiologi.
Pendekatan antropologi dalam memahami studi Islam dapat dilihat dengan
wujud praktik/ritual keagamaan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.
Pendekatan antropologi dalam studi Islam maksudnya adalah pendekatan secara
wajar yang digunakan dalam melakukan penelitian pendekatan budaya yang tidak
menyalahi norma-norma yang berlaku dalam agama Islam. Islam tidak akan
menerima begitu saja jenis pendekatan-pendekatan antropologi dalam memahami
dan menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, karena Islam bersifat
selektif.

DAFTAR PUSTAKA

7
Koentjaraningrat, Pokok-Pokok Antropologi Sosial, (Jakarta: Dian Press, 1990)

Dedi Mahyudi:Jurnal, Pendekatan Antropologi dan Sosiologi dalam Studi Islam

J.Van Baal, Sejarah Teori Antropologi Budaya, (Jakarta: Gramedia, 1987), hlm. 11.

http://makalahtarbiyah7s.blogspot.com/2014/11/makalah-antropologi-islam.html
akses 10-Oktober-2021.

Anda mungkin juga menyukai