Anda di halaman 1dari 9

OBJEK KAJIAN ANTROPOLOGI

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah
Sosiologi dan Antropologi
Dosen Pengampu : Suyadi, M.Sos

Disusun Oleh :

Aisyah Nabila Rahma 43010220060

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini, yang berjudul “Objek
Kajian Antropologi“. Dengan karya tulis ini, kita dapat belajar dan dapat
memahami apa saja objek kajian antropologi. Shalawat serta salam senantiasa kita
sanjungkan kepada junjugan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta
semua umatnya hingga kini. Dan semoga kita termasuk dari golongan yang kelak
mendapatkan syafaatnya.

Dalam kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada


semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga
selesainya makalah ini. Harapan penyusun semoga makalah yang telah tersusun
ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan atau pedoman bagi para pembaca,
menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya penulis dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi

Penyusun sadar bahwa makalah ini tentunya tidak lepas dari banyaknya
kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang
dipaparkan. Semua ini murni didasari keterbatasan yang dimiliki saya. Oleh sebab
itu, penyusun membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang
bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.

Salatiga, 26 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan.......................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN..........................................................................................5
2.1 Objek Kajian Antropologi........................................................................5
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................8
3.1 Kesimpulan...............................................................................................8
3.2 Kritik dan Saran.......................................................................................8
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Antropologi adalah ilmu yang berasal dari bahasa Yunani. Antropologi


sendiri tersusun dari dua kata yaitu anthropos yang berarti individu atau
manusia, dan logos yang berarti ilmu atau pemikiran. Menurut kamus
antropologi, bisa dijelaskan sebagai suatu disiplin ilmu yang bertujuan untuk
memahami tentang manusia dengan mempelajari berbagai variasi dalam fisik,
kepribadian, komunitas, dan budaya.1

Berdasarkan analisis saran etimologi, dapat ditarik garis bahwa


antropologi adalah bidang pengetahuan mengenai individual manusia. Pada
cerminan yang lebih luas, antropologi merupakan disiplin pengetahuan yang
berusaha menganalisis karakteristik manusia secara umum dan menempatkan
individu manusia yang istimewa dalam suatu lingkungan tempat hidupnya.

Menurut Prof Harsojo, berpendapat bahwa antropologi adalah disiplin


ilmu yang mengkaji tentang manusia sebagai anggota masyarakat, terutama
pada karakteristik fisik, cara produksi, adat setempat, dan nilai-nilai yang
menyebabkan kehidupan sosial menjadi berbeda antara satu komunitas dengan
yang lainnya.2

1.2 Rumusan Masalah

Apa objek kajian dari antropologi?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui objek kajian antropologi.

1
Ariyono Suyono, 1985, Kamus Antropologi, Jakarta : Akademi Persindo, hlm. 28.
2
Harsono, 1976, Pengantar Antropologi, Bandung: Angkasa Offset, hlm. 13.
4
BAB II

PEMBAHASAN

Objek Kajian Antropologi

Antropologi mencakup banyak disiplin ilmu seperti sosiologi, psikologi,


ilmu politik, ilmu ekonomi, ilmu sejarah, biologi manusia dan bahkan
humaniora, filsafat dan sastra yang semuanya mempelajari atau berkenaan
dengan manusia. Sudah tentu hal ini tidak benar, apalagi disiplin-disiplin ilmu
lain tersebut justru sudah berkembang jauh lebih tua dari pada antropologi.
Oleh karena itu pasti ada sesuatu yang khusus tentang manusia yang menjadi
pusat perhatian antropologi. Sayang bidang permasalahan yang khusus
dipelajari oleh antropologi tidak jelas batasnya, karena terlalu cepatnya
pemisahan ilmu-ilmu cabang antropologi yang sangat berlainan bidang
permasalahan yang dipelajari. Akibatnya tidak ada satupun definisi umum yang
dapat disepakati oleh semua ilmuwan antropologi.

Salah satu karakteristik yang paling banyak mendapat perhatian dalam


antropologi adalah hubungan antara kebudayaan dan ciri-ciri biologis manusia.
Masa ketergantungan manusia pada pengangkutan jalan kaki, ukuran otak yang
besar, dan kemampuan menggunakan simbol-simbol adalah contoh beberapa
ciri biologis yang memungkinkan mereka menciptakan dan mendapatkan
kebudayaan. Untuk membantu mahasiswa dalam pelajaran awal, dapat
dipergunakan rangkuman sebagai berikut: antropologi adalah ilmu yang
mempelajari karakteristik hidup manusia dengan berorientasi pada kebudayaan
yang dihubungkan dengan ciri-ciri sosio-psikologi atau ciri-ciri biologis,
melalui pendekatan yang holistik yaitu pendekatan dengan cara melihat atau
memandang sesuatu sebagai suatu kebulatan yang utuh atau holistik.

Bahwa secara akademik ilmu ini ingin mencapai pengertian tentang


makhluk manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna bentuk
fisik, masyarakat, serta kebudayaannya, dan secara praktis ingin mempelajari

5
manusia dalam aneka warna masyarakat suku-bangsa bersangkutan guna
membangun masyarakat suku bangsa itu sendiri.

Adapun yang menjadi Objek Kajian Antropologi adalah sebagai berikut :

a. Antropologi fisik (Physical Antropology/Antropo-biologi)

Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis


yang melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan
menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis (spesies). Melalui
aktivitas analisis yang mendalam terhadap fosil-fosil dan pengamatan
pada primata-primata yang pernah hidup, para ahli antrpologi fisik
berusaha melacak nenek moyang jenis manusia untuk mengetahui
bagaimana, kapan, dan mengapa kita menjadi makhluk seperti sekarang
ini.3

b. Antropologi Budaya (Cultural Antropology)

Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya kepada


kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya dalam masyarakat.
menurut Haviland cabang antropologi budaya ini dibagi-bagi lagi
menjadi tiga bagian, yakni arkeologi, antroplogi linguistic, dan
etnologi.4 Kemudian dikembangkan lagi menurut Koentjaraningrat ada
beberapa cabang dalam antropologi Budaya. Antropologi budaya juga
merupakan studi tentang praktik-praktik sosial, bentuk-bentuk
ekspresif, dan penggunaan bahasa, dimana makna diciptakan dan diuji
sebelum digunakan oleh masyarakat manusia.

Biasanya, istilah antropologi budaya dikaitkan dengan tradisi riset dan


penulisan antropologi di Amerika. Pada awal abad ke-20, Franz Boas (1940)
mengajukan tinjauan kritisnya terhadap asumsi-asumsi antropologi evolusioner
serta implikasi yang cendrung bersifat rasial. Dalam hal itu, Boas menyoroti
keberpihakan pada komparasi dan generalisasi antropologi tradisional yang
dinilainnya kurang tepat, selanjutnya ia mengembangkan aliran baru yang
3
Haviland, William A, 1999, Antopologi, Jilid 1, Alih Bahasa: R.G. Soekadijo, Jakarta : Erlangga,
hlm. 13.
4
Haviland, William A, 1999, Ibid, hlm. 12

6
sering disebut antropologi Boas.5 Dalam hal ini, Boas merumuskan konsep
kebudayaan yang bersifat relative, plural dan holistic. Saat ini kajian
antropologi budaya lebih menekankan pada 4 (empat) aspek yang tersusun
diantaranya :

a) Pertimbangan politik, di mana antropologi budaya sering terjebak oleh


kepentingan-kepentingan politik dan membiarkan dalam penulisannya
masih terpaku oleh metode-metode lama yang sudah terbukti kurang
layak untuk menyusun sebuah karya ilmiah, seperti yang dikeluhkan
Edward W. Said dalam orientalisme (1970).
b) Menyangkut hubungan kebudayaan dengan kekuasaan, jika pada
awalnya bertumpuk pada asumsi-asumsi kepatuhan dan penguasaan
masing-masing terhadap kebudayaanya sedangkan pada masa kini
dengan munculnya karya Bourdieu (1977) dan Foucault (1977,1978)
kian menekankan pengunaan taktis diskursus budaya yang melayani
kalangan tertentu di masyarakat.
c) Menyangkut bahasa dalam antropologi budaya, dimana terjadi
pergeseran makna kebudayaan dari homogenitas ke heterogenitas yang
menekankan peran bahasa sebagai sistem formal abstraksi-abstraksi
kategori budaya.
d) Preferensi dan pemikiran individual dimana terjadi antara hubungan
antara jati diri dan emosi, sebab antara kepribadiyaan dan kebudayaan
memiliki keterkaitan yang erat.

5
Nurmansyah, Gunsu. 2019. Pengantar Antropologi: Sebuah Ihtisar Mengenal Antropologi. hlm. 6

7
BAB III

PENUTUP

3.2 Kesimpulan
Antropologi adalah bidang pengetahuan mengenai individual manusia.
Pada cerminan yang lebih luas, antropologi merupakan disiplin pengetahuan
yang berusaha menganalisis karakteristik manusia secara umum dan
menempatkan individu manusia yang istimewa dalam suatu lingkungan tempat
hidupnya.

Objek kajian antropologi terdiri dari : Yang pertama, antrologi fisik yang
mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan
manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam
berbagai jenis (spesies). Yang kedua, Antropologi budaya memfokuskan
perhatiannya kepada kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya dalam
masyarakat. Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-praktik
sosial, bentuk-bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa, dimana makna
diciptakan dan diuji sebelum digunakan oleh masyarakat manusia.

Objek kajian antropologi juga menekankan pada empat aspek antara lain :
pertimbangan politik, hubungan kebudayaan dan kekuasaan, bahasa dalam
antropologi budaya, dan preferensi pemikiran individual.

3.2 Kritik dan Saran


Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan penulis
yang harus diperbaiki. Hal ini dikarenakan minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi bagi penulis untuk kedepannya.
Dan semoga apa yang penulis susun dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ariyono Suyono, 1985, Kamus Antropologi, Jakarta : Akademi Persindo.

Harsono, 1976, Pengantar Antropologi, Bandung: Angkasa Offset.

Haviland, William A, 1999, Antopologi, Jilid 1, Alih Bahasa: R.G. Soekadijo,


Jakarta : Erlangga.

Horton, Paul B., Chester L. Hunt, 1999, Sosiologi Jilid 2, Jakarta: Erlangga.
Indianto Muin, 2004, Sosiologi, Jakarta : Erlangga. I Gede A.B Wiranata,
2002, Antropologi Budaya, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.

Nurmansyah, Gunsu. 2019. Pengantar Antropologi : Sebuah Ihtisar Mengenal


Antropologi. Lampung : Aura, CV Nugraha Utama Raharja.

Anda mungkin juga menyukai