Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Pengantar Antropologi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Antropologi.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah Pengantar Antropologi ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah Pengantar Antropologi ini sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah Pengantar
Antropologi ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia, adalah makhluk dengan beragam ide mengenai dirinya. Ia
adalah makhluk sosial, makhluk ciptaan sekaligus mencipta, makhluk berakal
budi, juga makhluk dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Manusia berusaha
memahami apa yang ada di luar dirinya, dan di saat yang sama berusaha
memahami dirinya sendiri. Dalam rentang ruang dan waktu, manusia terus
menerus memunculkan pertanyaan-pertanyaan dan sebaliknya berusaha
menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Salah satu cara manusia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
mengenai dirinya dan hakikat kehidupannya adalah melalui ilmu antropologi.
Sebagaimana halnya ilmu-ilmu lain yang telah berdiri untuk belajar memahami
manusia dengan perspektifnya masing-masing, seperti misalnya biologi,
psikologi, geografi, ekonomi, dan sosiologi, maka antropologi juga memiliki
karakteristik tersendiri dalam sudut pandangnya mengenai manusia. Kekhasan
perspektif atau sudut pandang itu menjadi penting dalam ilmu antropologi.
Kunci untuk dapat mempelajari ilmu antropologi dengan baik adalah kita harus
terlebih dahulu mengenal dan memahami perspektif atau sudut pandang khas
dari antropologi terhadap manusia.
Indonesia memiliki tingkat keragaman budaya yang tinggi
dibandingkan dengan negara lain. Negara ini disebut negara multikultur yakni
terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan antar golongan yang tersebar dari
Sabang sampai Merauke. Perbedaan-perbedaan tersebut umumnya diikat dalam
sebuah semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tetapi
tetap satu jua. Semboyan tersebut merupakan identitas nasional kita yang harus
dijunjung tinggi nilainya dalam menyikapi berbagai perbedaan yang ada di
Indonesia. Perbedaan itu justru menjadi kekayaan bangsa Indonesia.
Keragaman dalam semangat persatuan merupakan warisan leluhur pendiri
bangsa yang perlu kita rawat dengan menjaga spirit tersebut.
1
2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah tentang Antropologi ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian antropologi?
2. Bagaimanakah sejarah perkembangan antropologi?
3. Apa saja miskonsepsi ilmu antropologi?
4. Apa pokok bahasan utama ilmu antropologi?
5. Bagaimanakah karakteristik ilmu antropologi?
6. Apa saja prinsip dasar antropologi?
Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Antropologi ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian antropologi.
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan antropologi.
3. Untuk mengetahui miskonsepsi ilmu antropologi.
4. Untuk mengetahui pokok bahasan utama ilmu antropologi.
5. Untuk mengetahui karakteristik ilmu antropologi.
6. Untuk mengetahui prinsip dasar antropologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Antropologi
1. Pengertian Antropologi Secara Etimologi
Secara etimologi atau asal-usul kata, antropologi berasal dari dua
kata dari bahasa Yunani anthropos, yang memiliki makna “manusia” dan
logos, artinya “ilmu.” Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
“manusia” adalah makhluk yang berakal budi sehingga mampu menguasai
makhluk lain. Sedangkan “ilmu” menurut KBBI adalah pengetahuan
tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode
tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di suatu
bidang tersebut. Sehingga secara etimologi, antropologi adalah ilmu yang
memiliki metode-metode dalam mempelajari, menjelaskan, atau
menerangkan gejala yang terjadi terhadap manusia yakni tentang sifat
mereka yang membedakan dengan makhluk lain (berakal budi). Melalui
spesialisasi keilmuannya, antropologi membuka cakrawala kita tentang cara
hidup masyarakat manusia dalam melintasi ruang dan waktu.
Ilmu antropologi kemudian mengalami perkembangan dalam
mengkaji sifat manusia. Dalam perkembangannya, antropologi diartikan
sebagai ilmu yang berusaha mencapai pengertian tentang manusia secara
utuh dengan mempelajari ragam warna kulit (ras), bentuk fisik, identitas
masyarakat, serta kebudayaannya. Secara umum, antropologi adalah ilmu
pengetahuan yang mencoba menelaah sifat-sifat manusia dan menempatkan
manusia yang unik dalam sebuah lingkungan secara bermartabat.
2. Pengertian Antropologi Menurut Para Ahli
a. Pengertian Antropologi Menurut Franz Boas (1858-1942)
Franz Boas adalah salah seorang peletak dasar antropologi
modern. Boas terkenal dengan teorinya tentang relativisme budaya.
Bertentangan dengan pandangan dominan pada zamannya, Boas
meyakini bahwa semua masyarakat pada dasarnya setara. Bagi Boas
semua budaya pada dasarnya harus dipahami dalam konteks budaya
3
4
terfokus pada daerah perdesaan. Namun, hari ini, para antropolog juga
mengarahkan fokus penelitiannya pada masyarakat urban atau perkotaan.
3. Adanya klaim bahwa para antropolog hanya tertarik pada studi tentang
komunitas eksotik yang terpencil dan hidup terisolasi dari pengaruh
modernisasi. Pendapat ini tidak sepenuhnya benar, meski terdapat fakta
sebagian besar antropolog melakukan kerja lapangan pada komunitas
terisolasi di sudut yang jauh. Para antropolog juga menaruh minat mereka
pada fenomena kehidupan masyarakat modern karena pengaruh globalisasi.
4. Ada pula anggapan bahwa tujuan antropologi adalah belajar menjaga dan
melestarikan hal kuno. Para antropolog mempelajari apa yang dilakukan
orang dari sudut pandang para pelaku budayanya. Mereka membangun dan
memberi makna pada tindakan yang dianggap kuno dalam bertahan hidup
agar dapat menjelaskan pada dunia luar. Sehingga apa yang dianggap
“aneh” karena kuno dapat dipahami oleh orang lain di luar komunitas
pelaku budayanya.
kebudayaan tidak dapat dinilai secara baik atau buruk dari kaca mata
orang luar.
3. Penekanan Terhadap Pandangan Informan
Antropolog fokus pada bagaimana orang-orang yang ditelitinya
memahami tentang dunia mereka sendiri, bagaimana sekelompok orang
tertentu menjelaskan tentang arti atau makna kehidupan mereka. Inilah yang
disebut sebagai perspektif emik atau native point of view yakni menggali
pemahaman tentang laku kebudayaan dari sudut pandang para pelaku
budaya itu sendiri.
4. Fokus Kajian
Antropologi berfokus pada masyarakat atau komunitas kecil. Jenis-
jenisnya meliputi kelompok sosial terbatas, baik mereka berada di dunia
tradisional maupun modern, termasuk struktur ekonomi dan politik, serta
cenderung homogen dalam karakter mereka secara keseluruhan.
5. Metode Penelitian
Ciri-ciri antropologi lain adalah metode penelitian utamanya yaitu
etnografi. Penelitian etnografi cenderung kualitatif seperti kerja lapangan.
Etnografi memadukan beberapa teknik penelitian seperti diskusi kelompok,
observasi partisipan, wawancara mendalam dengan informan kunci.
Meskipun metode ini sekarang dipraktikkan dalam ilmu lainnya juga, tetapi
tidak ada disiplin ilmu lain yang mampu mengikat dan menggunakan
metode ini secara utuh seperti antropologi.
Kesimpulan
Antropologi berasal dari dua akar kata Yunani anthropos, artinya
“orang” atau “manusia”; dan logos, artinya “ilmu/nalar”. Menurut kamus
athropology dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang berusaha mencapai
pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk
fisik, kepribadian, masyarakat, serta kebudayaannya. Dari analisis usul asal
kata, disimpulkan bahwa antropologi merupakan ilmu pengetahuan tentang
manusia. Dalam refleksi yang lebih bebas, antropologi adalah ilmu pengetahuan
yang mencoba menelaah sifat-sifat manusia secara umum dan menempatkan
manusia yang unik dalam sebuah lingkungan hidup yang lebih bermartabat.
Pemahaman antropologi dalam kerangka perbandingan ini bersifat
komprehensif, dalam arti elemen-elemen yang diambil untuk dibuat
perbandingan sungguh memberi satu pemahaman yang menyeluruh berkenaan
dengan kehidupan manusia, baik pribadi maupun kelompok. Dengan demikian,
kajian perbandingan antropologi merangkumi manusia, karya dan seluruh
keberadaannya, seperti terlihat secara struktural dalam uraian mengenai dua
elemen dasar kehidupan manusia sebagai satu entitas pribadi dan makhluk
sosial.
Saran
Kajian mengenai pengantar antropologi membantu dalam memahami
dan mempelajari berbagai masalah yang ada dalam kehidupan manusia dalam
bermasyarakat dan bisa juga dijadikan kunci untuk masuk ke dunia kajian
antropologi yang lebih luas.
19
DAFTAR PUSTAKA
Lestyasari, Siany Indria dan Atik Catur Budiati. (2014). Antropologi untuk Kelas
XI SMA dan MA. Surakarta: Tiga Serangkai.
Nurcahyono, Okta Hadi. (2021). Antropologi untuk Kelas SMA XI. Jakarta:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.