Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ANTROPOBIOLOGI DAN BIOLOGI

oleh:
ERNI LEGIYAWATI (NIM: 231424035)

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA


AL-WASHLIYAH
TA.2023 -2024
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kepada Allah SWT, atas ridho dan rahmat-Nya pembuatan makalah

antropologi dan biologi dapat tersusun. Sumber utama yang dijadikan referensi adalah buku

Dalam makalah ini berisi tentang memahami ilmu antropologi, memahami ilmu biologi,
ilmu biologi dan manusia. Makalah ini telah disusun secara maksimal dan ucapan terimakasih
kepada banyak pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, akhirnya penulis sampaikan kepada para pembaca, mudah-
mudahan ada manfatnya. Segala tegur sapa dan kritik yang konstruktif sangat penulis nantikan,
demi penyempurnaan dan peningkatan kulitas tulisan ini selanjutnya.

Kisaran, 8 Januari 2024

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................................................................1
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................................................................................2
A. Latar Belakang.................................................................................................................................................................2

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................................................2

C. Tujuan...................................................................................................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN..........................................................................................................................................................3
A. Ilmu Antropologi dan Ilmu Biologi....................................................................................................................3
B. Ilmu Biologi dan Manusia..…………………………………………………….. 8
C. Ciri Fisik dan Biologis Manusia.........................................................................................................................9

D. Rentang Kehidupan Manusia (Life-Span).......................................................................................................12

E. Akhir Hidup Manusia..................................................................................................................................................14


BAB III. PENUTUP......................................................................................................................................................................15
A. Kesimpulan........................................................................................................................................................................15

B. Saran.......................................................................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................................................16

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu antropobiologi berkaitan dengan eksistensi dan perilaku manusia. Menurut


Koentjaraningrat (2009) tentang antropologi dimaksudkan untuk mengkaji manusia dan
kepribadiannya, masyarakat dan kebudayaan, dinamika serta keanekaragaman budaya.
Biologi adalah ilmu yang mengkaji tentang kehidupan (hayat), dan organisme hidup,
termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, genetika, dan evolusi serta taksonomi
manusia sebagai makhluk hidup. Pemahaman mengenai antropobiologi adalah usaha untuk
mengembangkan wawasan tentang aspek-aspek biologis yang dikaji yaitu genetika, anatomi,
evolusi, dan ekologi. Genetika menekankan pada aspek bawaan anak, anatomi tentang
struktur tubuh manusia, evolusi membahas tentang perubahan manusia dari waktu ke waktu
serta hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya yang disebut ekologi. Unsur-
unsur biologis dengan “mekanisme” keilmuannya masing-masing itulah yang akan
melahirkan perilaku yang beragam. (Akil, M.M & Hikrawati, 2020).

Antropologi merupakan ilmu yang membahas tentang manusia. Ilmu ini juga memiliki
cabang-cabang ilmu lainnya yang berkaitan dengan antropologi. Antropologi memiliki
perkembangan di berbagai-bagai negara. Ilmu ini juga membahas tentang manusia yang
hidup untuk terus berkembang di dalam kehidupannya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana memahami ilmu antropologi?

2. Apa kajian yang termasuk pada ilmu antropologi?

3. Bagaimana memahami ilmu biologi?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu ilmu antropologi.

2. Untuk mengetahui dan memahami cabang ilmu antropologi


3. Untuk mengetahui dan memahami kajian ilmu biologi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ilmu Antropologi dan Ilmu

Biologi 1. Ilmu Antropologi


a. Pengertian Antropologi
Antropologi secara sederhana adalah ilmu tentang manusia. Antropologi berasal dari kata
Yunani yakni antropos yang berarti “manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "ilmu"
dalam pengertian "bernalar", "berakal". Jadi secara etimologis antropologi berarti ilmu yang
mempelajari manusia terutama yang terkait dengan sejarah dan kebudayaan manusia.
Antropologi adalah studi tentang manusia: budaya mereka, perilaku mereka, kepercayaan
mereka, cara mereka bertahan hidup. Alexander Pope (1688-1744) menyebut antropologi
sebagai "studi yang paling tepat untuk memahami umat manusia." Sementara Haviland 2008
berkata, " Anthropology, the study of human kind everywhere, throughout time,
produces knowledge about what makes people different from one another and what
they all share in common." Antropologi merupakan studi "keumatan" manusia di sepanjang
waktu, tentang penggunaan pengetahuan yang membuat manusia berbeda dengan yang lain
serta cara manusia berbagi dengan yang lain umum, publik, kelompok sosial. Dengan
demikian, antropologi adalah "ilmu tentang manusia (perilaku)".(Akil, 2020)

b. Pendekatan, Tujuan, dan Fungsi


Dalam melakukan kajian terhadap manusia, antropologi mengedepankan dua konsep
penting yaitu komprehensif menyeluruh dan komparatif membandingkan. Karena itu kajian
antropologi sangat memperhatikan aspek sejarah dan penjelasan menyeluruh untuk
menggambarkan manusia melalui pengetahuan ilmu sosial ilmu hayati alam dan juga
humaniora.
Tujuan antropologi untuk lebih memahami dan mengapresiasi manusia sebagai entitas
biologis Homo sapiens dan makhluk sosial dalam kerangka kerja yang interdisipliner dan
komprehensif. Oleh karena itu, antropologi menggunakan teori evolusi biologi dalam
memberikan arti dan fakta sejarah dalam menjelaskan

3
perjalanan umat manusia di Bumi sejak awal kemunculannya antropologi juga menggunakan
kajian lintas-budaya (cross-cultural) dalam menekankan dan menjelaskan perbedaan antara
kelompok-kelompok manusia dalam perspektif material budaya perilaku sosial, bahasa, dan
pandangan hidup. Fungsi ilmu antropologi, diantaranya:

1. Antropologi memanfaatkan dan membangun pengetahuan dari ilmu sosial, biologi


humaniora dan fisik.
2. Study antropologi berkaitan dengan fitur biologis yang menjadikan manusia dan aspek

sosial manusia fitur biologis yang dimaksud seperti fisiologi susunan genetika sejarah gizi dan
evolusi. Adapun aspek sosial seperti bahasa, budaya, politik, keluarga, dan agama.

3. Fungsi antropologi adalah untuk mengembangkan pengetahuan tentang manusia baik


secara fisik biologis maupun secara sosiokultural.

c. Cabang Ilmu Antropologi


Ilmu antropologi yang mengkaji tentang manusia selanjutnya secara spesifik terbagi atas
beberapa kajian ilmu, yaitu:
1). Physical antropology atau antropologi fisik atau antropobiologi atau biasa disebut sebagai

antropologi fisik sebagai studi sistematis manusia sebagai organisme biologi titik secara
tradisional kajiannya berupa evolusi primatologi pertumbuhan dan perkembangan, Adaptasi
manusia dan forensik. Merupakan cabang ilmu antropologi yang mengkaji tentang hubungan
antara aspek biologis dengan perilaku manusia. Kondisi fisik biologis manusia misalnya
meliputi evolusi, genetika, ekologi, dan sebagainya perilaku manusia dalam kajian
antropologi meliputi perilaku sosial, budaya kognisi, mental, dan pola interaksi sesama
manusia makhluk hidup lainnya dan lingkungan.

2). Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan manusia masa lalu melalui kajian
sistematis atas data bendawi yang ditinggalkan. Kajian sistematis meliputi penemuan,
dokumentasi, analisis, dan interpretasi data berupa artefak budaya bendawi seperti kapak batu
dan bangunan candi dan ecofak benda lingkungan seperti batuan, rupa muka bumi, dan fosil
maupun fitur arti faktual yang tidak dapat dilepaskan dari

4
tempatnya situs arkeologi. Teknik penelitian yang khas adalah penggalian arkeologis
meskipun survei juga mendapatkan porsi yang cukup besar. Arkeolog adalah sebutan untuk
para sarjana praktisi, atau ahli di bidang arkeologi.
3). Antropologi budaya cultural antropologi adalah cabang ilmu antropologi yang

pengkajiannya berfokus pada penelitian variasi kebudayaan pada manusia titik tokoh utama
yang menggagas antropologi budaya adalah Edward Burnett Tylor 1832-1917 yang dikenal
dalam studi budaya primitif yang ditulis pada 1871. Menurut Lewis 1998, Tylor adalah
pendiri dan tokoh utama studi antropologi abad ke-19.disiplin ilmu antropologi ini berbeda
dengan cabang ilmu antropologi sosial, yang memandang keanekaragaman budaya sebagai
sub-bagian dari antropologi itu sendiri titik berbagai metode yang digunakan dalam studi
antropologi budaya antara melalui studi etnografi dalam pengamatan partisipatif wawancara,
dan survei. Metode pengamatan partisipatif sering disebut juga sebagai "penelitian lapangan"
karena memerlukan dedikasi antropolog untuk menetap dalam kurun waktu yang cukup lama
di lokasi penelitiannya.

4). Linguistik antropology antropologi bahasa adalah studi lintas disiplin yang mempelajari

bagaimana bahasa mempengaruhi kehidupan sosial. Ilmu ini adalah cabang dari antropologi
yang lahir dari usaha untuk mendokumentasikan bahasa-bahasa yang terancam punah.
Selama sahabat terakhir, ilmu ini telah berkembang hingga turut mencakup sebagian besar
aspek dari penggunaan dan struktur bahasa. Antropologi linguistik mengeksplorasi
Bagaimana bahasa membentuk komunikasi identitas sosial, dan keanggotaan kelompok;
mengatur sistem kepercayaan dan sistem ideologi dalam skala besar; serta mengembangkan
representasi umum atas semesta ilmu sosial dan ilmu alam antropologi linguistik diterapkan
dalam bentuk berkolaborasi dengan komunitas adat dan etnis minoritas dalam pelestarian atau
kebangkitan kembali bahasa hilang selama periode tertentu oleh desakan masyarakat yang
lebih dominan. Para antropolog telah membantu menciptakan bentuk tertulis beberapa bahasa
yang sebelumnya hanya ada dengan kata mulut. Contoh-contoh antropologi linguistik terapan
ini mewakili jenis kolaborasi sejati yang merupakan karakteristik banyak bidang antropologi
dewasa ini.

5
Meski tidak disebut oleh habilan 2008, tetapi dalam perkembangan selanjutnya disebut
dengan sosiologi dan antropologi. Antropologi sosial adalah cabang ilmu antropologi yang
mempelajari hubungan antara orang Setiap orang dan kelompok. Cabang ilmu ini mulai
diperkenalkan pada awal abad ke-20. James George frazer 1854-1941 menjadi salah seorang
pelopor menggunakan antropologi sosial beard, 1994. Iya dikenal sebagai " the father modern
anthropology" Bapak antropologi era modern.

Pada 1920-an di bawah pengaruh Bronislaw Malinowski dan A.R. Radecliffe-Brown,


penekanan pada antropologi sosial di Inggris sekolah dominan bergerak menjadi studi
komparatif masyarakat kontemporer. Brown menyatakan bahwa inilah yang secara mendasar
disebut sebagai sosiologi komparatif. Antropologi sosial sekarang sangat berbeda dengan
antropologi kultural, seperti yang dipraktikkan khususnya di Amerika Serikat, yang
menunjukkan etno history, diskusi kultural, bahasa, isu-isu budaya, dan kepribadian. Aliran
Inggris atau dikenal dengan istilah British school sebenarnya tertarik secara khusus pada ilmu
sosiologi. Emile Durkheim 1858-1917 yang menjadi pelopor aplikasi sistematis teori
sosiologi. Ia dikenal sebagai orang yang pertama kali memperkenalkan konsep sosiologi
sehingga disebut sebagai " the sociology father"atau bapak pendiri ilmu sosiologi yang
kemudian menjadi studi yang penting dalam ilmu pengetahuan terutama yang mengkaji
tentang manusia titik atas ide tersebut sampai pada akhirnya sosiologi ditetapkan sebagai
sebuah disiplin ilmu yang kemudian diajarkan di Inggris.

2. Ilmu Biologi

a. Pengertian Ilmu Biologi

Biologi atau ilmu hayat adalah kajian tentang kehidupan, dan organisme makhluk hidup,
termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, hukum evolusi, persebaran dan taksonominya. Ilmu
biologi modern sangat luas, dan eklektik serta terdiri dari berbagai macam cabang, dan
subdisiplin titik namun, meskipun lingkupnya luas, terdapat beberapa konsep umum yang
mengatur semua penelitian Sehingga menyatukannya dalam satu bidang titik biologi
umumnya mengakui sel sebagai satuan dasar kehidupan, gen sebagai satuan dasar pewarisan,
dan evolusi sebagai mekanisme yang mendorong terciptanya spesies baru. Selain itu,
organisme diyakini

6
bertahan dengan mengonsumsi, dan mengubah energi serta dengan meregulasi keadaan
dalamnya agar tetap stabil dan vital.
b. Perkembangan Ilmu Biologi
Ilmu biologi mulai berkembang pesat setelah di era Anthony Van leuwenhoek 1632-
1723. Iya seorang ilmuwan Belanda yang kemudian disebut sebagai "the father of biology"
Bapak biologi titik ia dianggap sebagai penggagas atau mikrobiolog pertama. Ia terkenal atas
pengembangan temuan mikroskop dan kontribusinya terhadap didirikannya mikrobiologi.
Melalui penemuan mikroskop yang kemudian menjadi penemuan spermatozoa, bakteri,
infusoria implikasi ini juga mempengaruhi pemikiran tentang biologi titik pada awal abad ke-
19 sejumlah ahli biologi mulai menyadari pentingnya konsep sel.

Konsepsi tentang sel ini dikembangkan Mathias Jacob Schleiden 1804- 1881, seorang
Ahli botani asal Jerman yang menjadi salah seorang penemu teori sel bersama dengan
Theodor Schwann 18 10 - 1882. Ia adalah seorang fisiolog asal Jerman. Kontribusi utama
dalam bidang biologi diantaranya adalah mengenai teori sel penemuan sel schwann penemuan
pepsin dan pengenalan istilah metabolisme (Aszmann, 2000). Keduanya kemudian
mengembangkan gagasan yang sampai saat ini telah diterima secara luas tentang konsepsi
mengenai sel yakni bahwa (1) satuan dasar organisme adalah Sel, (2) masing-masing sel
memiliki Karakteristik kehidupan, walaupun mereka menentang gagasan bahwa, (3) semua sel
berasal dari pembagian sel lain. Tak kalah pentingnya adalah teori yang dikembangkan oleh
Rudolf ludwick car virchow 1821-1902, adalah seorang dokter, patologis, sejarawan, ahli
biologi, dan politikus Jerman dikenal dengan berbagai penemuannya. Ia adalah orang pertama
yang mengenal leukemia dan amat dikenal dengan hukumnya: omnis cellula e cellula
(“setiap sel berasal dari sel lainnya”) yang ia kemukakan pada 1855.

3. Biologi dan Teori Kehidupan

Dalam kajian biologi juga dikenal teori tentang asal usul kehidupan manusia teori tersebut adalah

a. Abiogenesis klasik

Teori ini mengungkapkan bahwa kehidupan berasal dari benda-benda mati yang berlangsung
secara spontan sehingga teori bernama generatio spontanea. Anthony Van

7
leuwenohoweck adalah penganut paham ini yang menemukan adanya "benda aneh" pada
tumpukan jerami yang diamati melalui mikroskop penemuannya titik Dalam pandangan ini
disebutkan bahwa mikroorganisme tidak memiliki "orang tua" tapi muncul dengan sendirinya titik
pada perkembangan selanjutnya, Teori abiogenesis ini dibantah oleh teori biogenesis.

b. Biogenesis
Seperti dikatakan sebelumnya bahwa Teori ini adalah kritis terhadap teori abiogenesis. Teori ini
awalnya diuji Francesco ready 1626 1697. Ia menentang teori abiogenesis dalam percobaan
tentang belatung Dixon, 2006 titik tokoh berikutnya adalah lazzaro Spallanzani 1729-1799.
Terakhir, oleh Louis Pasteur 1822-1895 yang dikenal sebagai "father of mikro biologi" yang
namanya diabadikan dalam hal pasteurisasi dan pendiri ilmu bakteriologi 2011. Bantahan atas
teori abiogenesis kemudian melahirkan postulat yakni: 1 omnivivum x Ovo: semua makhluk
hidup berasal dari telur. Dua Omni ovum semua telur berasal dari makhluk hidup. 3 omnivo:
semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
c. Teori evolusi kimia
Dikemukakan oleh Harold urey 1893-1981 gagasannya adalah"a signifikan Roll in the
development of the item bom, as well as constributing to theories on the development of organik
Life from Non living matter" di mana organisme Hidup bukan berasal dari "kehidupan" Miller
1981.

B. Ilmu Biologi dan Manusia

Ilmu biologi memiliki banyak bahkan ratusan cabang kajian yang terkait dengan makhluk
hidup titik Beberapa studi ilmu biologi khususnya yang "berhubungan" dengan manusia,
diantaranya:
1) Anatomi; mempelajari terhadap bagian-bagian tubuh.
2) Andrologi; mempelajari tentang macam hormon serta kelainan pada reproduksi pria.
3) Angiologi; mempelajari tentang penyakit pada sistem peredaran darah.
4) Ekologi; mempelajari mengenai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
lingkungannya.
5) Endokrinologi; mempelajari mengenai hormon.
6) Embriologi; ilmu biologi yang mempelajari tentang perkembangan embrio.

8
7) Epidemiologi; mempelajari mengenai penularan penyakit.

8) Epigenetik; mempelajari tentang perubahan dalam ekspresi gen yang disebabkan oleh
mekanisme selain perubahan dalam urutan DNA yang mendasarinya.
9) Etno biologi; hubungan yang dinamis di antara manusia, biota, dan

lingkungannya. 10) Evolusi; mempelajari mengenai perubahan makhluk hidup yang terjadi
pada jangka
panjang.
11) Fisiologi; mempelajari mengenai fungsi kerja tubuh titik biasa juga disebut ilmu
faal. 12) Genetika; mempelajari mengenai pembahasan transmisi bahan genetik dalam ranah
populasi.
13) Higiene; mempelajari mengenai kesehatan makhluk
hidup. 14) Histologi; mempelajari mengenai jaringan.
15) Imunologi; mempelajari tentang sistem kekebalan imun tubuh. 16)

Kardiologi; mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah.

17) Neurologi; mempelajari tentang penanganan penyimpanan pada sistem saraf.

18) Obstetri; mempelajari tentang hubungan tentang persalinan hal-hal yang mendahuluinya dan
gejala-gejala sisanya.
19) Nutrisi; mempelajari tentang penyediaan nahan yang diperlukan untuk mendukung
kehidupan sel dan organisme.
20) Osteologi; mempelajari tentang

tulang. 21) Patologi; mempelajari tentang


penyakit.
22) Sanitasi; mempelajari tentang kesehatan
lingkungan. 23) Sitologi; mempelajari tentang sel.
24) Urologi; mempelajari tentang sistem saluran kemih.

C. Ciri Fisik dan Biologis Manusia

Manusia atau “antro” (human) atau biasa disebut “orang”. Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens (bahasa Latin yang berarti “manusia yang tahu”), sebuah
spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Berikut ciri-
ciri fisik dan biologis manusia (dalam Akil Musi, 2020):
1. Manusia diartikan sebagai hominid dari spesies Homo Sapiens yang dianggap
sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup, mampu menggunakan
9
daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna untuk menggerakkan badan, kedua
tungkai dengan dapat digunakan untuk memanipulasi objek menggunakan jari jempol
(ibu jari).
2. Penggolongan manusia adalah sebagai berikut:
a. Laki-laki atau perempuan sebagai jenis kelamin seorang anak yang baru lahir.
b. Putra sebagai anak muda laki-laki, pria sebagai laki-laki dewasa.
c. Putri sebagai anak muda perempuan, wanita sebagai perempuan dewasa.
d. Usia mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/I, dewasa,
dan (orang) tua.
e. Fisik dari warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan
f. Afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/ kepercayaan)
g. Warga negara
h. Hubungan kekerabatan (keluarga; keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri,
keluarga angkat, keluarga asuh, teman; musuh)
i. Diri (self) dan pribadi (person) adalah implikasi dari karakteristik masing-masing
individu yang membedakan antara satu manusia dengan manusia yang lain, dan
memiliki sifat dan sikap yang berbea dalam berbicara,
berbuat, berperilaku dan mengungkapkan isi hatinya.
3. Tinggi dan berat badan manusia hanya rata-rata, dan bentuk fisik manusia sangat

bervariasi, tergantung pada faktor keturunan, lingkungan dan kebudayaan (gizi makanan).
Anak manusia lahir setelah 9 bulan dalam masa kandungan, dengan berat badan pada
umumnya 3-4 kilogram (6-9 pound) dan tingginya 50-60 centimeter (20-24 inci), dan
bertumbuh mencapai kematangan seksual pada sekitar umur 12-15 tahun. Pada anak laki-
laki masih akan terus tumbuh selama beberapa tahun setelah ini, pertumbuhan tersebut
biasanya akan berhenti pada umur sekitar 18 tahun.

4. Warna kulit manusia bervariasi dari hampir hitam hingga putih kemerahan. Rata-rata,
wanita memiliki kulit yang sedikit lebih terang daripada pria. Ada orang yang mempunyai
nenek moyang yang berasal dari daerah terik dan kurang terik, dan orang-orang tersebut
dapat memiliki warna yang kulit berbeda dalam lingkup spektrumnya.

1
5. Umur manusia pada kelahiran mendekati mendekati 80 tahun di negara-negara makmur,

hal ini memungkinkan dapat tercapai berkat bantuan ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Rentang hidup maksimal diperhitungkan sekitar 120 tahun. Keberhasilan manusia
berumur panjang disebabkan oleh daya intelektualnya yang tinggi, namun mereka juga
memiliki kekurangan fisik. Manusia cenderung menderita obesitas lebih dari primata
lainnya. Manusia perempuan menderita kerumitan melahirkan anak yang relatif (kesakitan
karena melahirkan hingga 24 jam tidaklah umum). Sebelum abad ke-20, melahirkan
merupakan siksaan berbahaya bagi beberapa wanita, dan masih terjadi di beberapa lokasi
terpencil atau daerah yang tak berkembang di dunia saat ini.

Klasifikasi manusia berdasarkan tata nama biologi atau taksonomi yang ditentukan oleh
Carolus Linnaeus (1707-1778), sebagai berikut (dalam Akil Musi, 2020):
1. Kingdom animalia, dalam bahasa Inggris “hewan” disebut animal dari bahasa latin
animalis yang berarti “memiliki napas” (Cresswell, 2010). Definisi biologis dari kata
tersebut mengacu pada semua anggota kingdom animalia, meliputi semua makhluk
hidup yang beragam seperti spons, ubur-ubur, serangga, dan manusia.
2. Filum Chordata atau Vertebrata. Semua hewan yang memiliki tulang belakang yang

tersusun dari vertebra. Vertebrata memiliki sistem otot yang banyak terdiri dari pasangan
massa, dan sistem saraf pusat yang biasanya terletak di dalam tulang belakang, dengan
sistem pernapasan menggunakan insang atau paru-paru (Benton, 2004).

3. Kelas Mamalia atau menyusui adalah kelas hewan vertebrata yang terutama
dicirikan oleh adanya kepemilikan kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu
sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm.
Berdasarkan asal usul atau filogenetik, mamalia adalah semua turunan dari nenek moyang
monotremata atau mamalia yang bertelur (Groves et al., 2005).

4. Ordo Primata. Seluruh primata memiliki lima jari ( pentadactyly), bentuk gigi yang sama
dan rancangan tubuh primitif (tidak terspesialisasi), dan kuku jari. Dalam primata,
kombinasi dari ibu jari berlawanan, jari kuku pendek (bukan cakar) dan

1
jari yang panjang dan menutup ke dalam adalah sebuah relik dari posisi jari ( brachiation)
moyangnya pada masa lalu yang barangkali menghuni pohon.
5. Sub-ordo Haplorhini atau primata berhidung kering adalah anggota kladistika Haplorhini:

tarsius prosimian dan simian. Antropoid tersebut adalah catarrhini dan platyrrhini.

6. Famili Hominidae. Istilah “hominid” juga digunakan dalam pengertian terbatas sebagai
hominin atau manusia dan kerabat dekat manusia yang lebih dekat dari pada simpanse.
White et al. (2009)
7. Subfamili Homininae, Istilah “hominid Afrika” termasuk dua tribus dengan takson yang
masih hidup serta spesies yang punah. (Grabowski, 2017).
8. Bangsa Hominini adalah suku dari Homininae yang terdiri dari Homo, dan anggota dari
klade manusia setelah terpisah dari suku Panini (simpanse).
9. Genus Homo adalah kera besar yang terdiri dari manusia modern dan kerabat dekatnya.

Genus diperkirakan berusia sekitar 2,3 hingga 2,4 juta tahun (Stringer, 1994).

10. Homo Sapiens berdasarkan asal kata (Latin) adalah “sapiens”-sophi- yang berarti
bijaksana. Kebijaksanaan manusia karena memiliki kemampuan akan dan berpikir. Hal ini
yang membuat manusia disebut dalam konteks homo sapiens sebagai “yang
serba tahu”.
Sebagai makhluk hidup di alam dunia ini selain makhluk lain seperti hewan dan binatang,
manusia dalam kehidupannya memiliki beberapa aspek atau dimensi, dengan karakteristik
seperti: humanity (kemanusiaan); manusia adalah makhluk yang bertuhan (agama); manusia
adalah makhluk yang memiliki aturan dan nilai; manusia adalah makhluk yang berakal;
manusia sebagai makhluk sosial, berbudaya, dan peradaban; kemampuan bahasa dan
komunikasi; manusia adalah makhluk yang berkepribadian; kemampuan artistik dan seni;
memanfaatkan alam dan teknologi; kemampuan rekayasa kehidupan. (dalam Akil Musi,
2020).

D. Rentang Kehidupan Manusia (Life-Span)

1. Bayi

1
Usia bayi adalah dari lahir (0 tahun) hingga 2 tahun. Masa ini adalah masa pertumbuhan
yang sangat luarbiasa dari seorang manusia karena saat bayi lahir dengan belum
mengetahui apa pun, belum mengenal apa pun, dan belum bisa mengerti apa pun. Tahap
bayi adalah tahapan yang sangat membutuhkan perhatian dari kedua orangtua.

2. Anak-anak

Usia anak adalah 3-12 tahun. Tahap anak-anak awal (3-6 tahun) dan tahap anak-anak
akhir (6-12 tahun). Fase anak-anak adalah fase yang menarik dari fase lainnya. Anak-anak
mulai memiliki rasa ingin tahu yang jauh lebih besar, mengenal dan menginginkan
banyak hal, dan kebanyakan fase manusia yang sangat suka sekali diperhatikan (dimanja).

3. Remaja
Usia remaja adalah 12-20 tahun. Fase remaja masa perpindahan atau peralihan dari masa
anak-anak menjadi masa dewasa, baik perilaku dan pola pikirannya dalam mencari jati diri
sebagai seorang manusia yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Masa
ini juga disebut dengan sebuah proses atau masa pubertas. Tahapan seorang manusia
dimana ia akan mengalami perubahan fisik, psikologis, serta penyempurnaan fungsi
seksual. Fase remaja memiliki bebrapa karakteristik, diantaranya: masa labil; banyak
mengahbiskan waktu bersama teman-teman; tidak suka diperlakukan seperti anak kecil;
mulai memperlihatkan kemandirian, pemikiran yang semakin masuk akal, nyata, dan
idealis; belum memiliki pemikiran yang matang dan menyelesaikan permasalahan yang
terjadi; suka hal-hal baru dan belum bisa membedakan yang baik dan buruk jika
dilakukan; tidak suka aturan-aturan yang membuat kebebasan menjadi sangat terbatas.

4. Dewasa
Masa dewasa adalah masa dimana orang yang telah selesai melewati masa
pertumbuhannya dan siap untuk menerima keberadaannya di tengah-tengah masyarakat
lainnya. Pada fase ini, manusia menyesuaikan diri dengan pola kehidupan baru yang lebih
luas, bisa memulai peran yang baru, tanggung jawab yang baru, mulai menjad makhluk
yang produktif yang siap menghasilkan keturunan selanjutnya, menjadi orangtua dan
suami/istri dari pasangannya,

1
munculnya permasalahan ekonomi atau pekerjaan, seks, masa depan, dll. Fakta lain
setelah memasuki usia dewasa adalah bisa menyelesaikan permasalahan dan tidak
bergantung atau menunggu orang lain untuk menyelesaikannya, cenderung memiliki
perhatian khusus terhadap penampilannya, memikirkan status sosialnya, lebih
memikirkan dirinya sendiri dan masa depannya.
5. Tua/Lanjut Usia

Fase ini adalah fase terakhir dalam pekembangan hidup manusia. Masa tua dimana hanya
menikmati kehidupan yang tersisa dan masa menuai hasil saat manusia berada pada masa
dewasa. Kondisi fisik pada orang yang sudah tua terus menerus mengalami penurunan dan
kesehatan perlahan mulai kurang baik. Terlihat dari tidak lagi mampu makan endiri,
berjalan dengan bantuan orang lain atau kursi roda, dll.

E. Akhir Hidup Manusia

Manusia akan merasakan kematian (death) sebagaimana makhluk lainnya. Saat dimana
semua atribusi kemanusiaan akan berakhir pada suatu waktu baik dalam konteks individual dan
golongan manusia secara keseluruhan. Aksiomatik kematian manusia hampir semua diyakini
bahwa pasti terjadi dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. Agama adalah panduan dalam
menyambut akhir kehidupan manusia tersebut dari segi kemampuan kesadaran. Manusia berusaha
menggunakan dimesi spiritual dengan cara berdo’a dan berharap kepada yang menciptakan agar
dijauhkan dari kematian. Sebaliknya manusia yang tidak menggunakan dimensi ketuhanan dan
kepercayaan melalui agama, lebih menggunakan cara dengan melindungi diri sedemikian rupa
atau diakali dalam bentuk penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam segala bidang yang
berkaitan dengan kematian manusia yaitu bidang kesehatan dan kedokteran (dalam Akil Musi,
2020).

1
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Antropobiologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang antropologi biologi yang disebut juga
sebagai antropologi fisik mempelajari manusia dari sudut keanekawarnaan tubuhnya. Ilmu ini
mengkaji asal usul manusia, perkembangan evolusi organik, struktur tubuh dan kelompok
manusia (ras) berkembang menjadi dua bagian besar, yaitu studi serta analisis penduduknya. Ilmu
antropobiologi terdapat beberapa bagian atau cabang ilmu yang menjadikan ilmu tersebut
mendukung pemahaman yang beragam tentang manusia dan menguraikan konsep tentang
manusia, ciri-ciri fisik dan biologi serta psikologis manusia, serta rentang kehidupan manusia dan
sampai akhir hidup manusia atau kematian.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekeurangan
dan tetap berharap makalah ini mendapatkan manfaat bagi pembaca. Namun, segala tegur sapa
dan kritik yang konstruktif sangat penulis nantikan, demi penyempurnaan dan peningkatan
kualitas tulisan ini selanjutnya.

1
1
DAFTAR PUSTAKA

Akil, Muhammad M & Hikrawati. 2020. Antropobiologi Anak Usia Dini. Jakarta:
Kencana, 1-10.
Creswell, Julia. 2010. The Oxford Dictionary of Word Origins (Edisi ke-2). New York:
Oxford University Press.

Anda mungkin juga menyukai