DISUSUN OLEH :
SARI WAHYUNI
NIM : 231424034
AL-WASHLIYAH MEDAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
Terwujudnya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pikiran. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan
2. Ibu Dra.Hj. Susilawati, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar
makalah ini.
Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan di sisi
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi
perbaikan ke depan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evolusi merupakan perubahan manusia dilihat dari segi cirri – cirri fisiknya.
Dipandang dari sudut biologis manusia hanya merupakan suatu makhluk diantara
lebih dari sejuta macam makhluk lain, yang pernah atau masih menduduki alam
dunia ini.
Pada pertengahan abad 19 para ahli biologi, dan yang terpenting diantara
mereka C. Darwin, mengemukakan teori mereka tentang proses evolusi manusia.
Dalam makalah ini kami mengkaji secara teoritis tentang evolusi manusia, seiring
dengan kemajuan manusia teori evolusi terus berkembang bahkan pemahaman
awal tentang evolusi berbeda dengan pemahaman tentang evolusi masa kini. Teori
itu bentuk-bentuk hidup tertua dimika bumi ini makhluk – makhluk bersel satu
seperti protozoa.
Dalam jangka waktu beratus-ratus juta tahun timbul dan
berkembangnya berupa makhluk-makhluk dengan organisasi sel yang kompleks.
Terjadi percabangan seiring waktu berjalan beberapa makhluk terdahulu
menghilang dan sebagian ada hingga kini hidup bersama makhluk-makhluk hasil
percabangan yang sampai sekarang jumlah macam makhluk mencapai 1 juta. Hal
ini menarik untuk kita kaji lebih dalam, dengan mengetahui keanekaragaman yang
ada di muka bumi ini kita akan lebih menghargai perbedaan yang ada sehingga
timbul sikap pengertian antar makhluk hidup tanpa memandang yang satu lebih
tinggi dari yang lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kedudukan manusia diantara makhluk-makhluk lain di dunia
dipandang dari segi antropologi khususnya berdasarkan teori evolusi?
2. Bagaimana proses evolusi ciri-ciri biologis terjadi?
3. Apa perbedaan antara evolusi primate dengan evolusi manusia?
4. Apa saja keanekaragaman makhluk manusia yang ada di muka bumi?
5. Apa perbedaan organisme manusia dengan organisme binatang?
C. Tujuan Penulisan
1.Mengetahui kedudukan manusia diantara makhluk-makhluk lain di dunia
dipandang dari segi antropologi khususnya berdasarkan teori evolusi.
2. Mengetahui bagaimana proses evolusi ciri-ciri biologis terjadi.
3. Mengetahui apa perbedaan antara evolusi primate dengan evolusi manusia.
4. Mengetahui apa saja keanekaragaman makhluk manusia yang ada di muka
bumi.
5. Mengetahui apa perbedaan organisme manusia dengan organism binatang.
BAB II
ISI
Apabila diamati oleh kita bahwa sumber dari ciri-ciri evolusi biologi suatu makhluk
yang dapat menyebabkan perubahan itu terletak pada gen(inggris:gene). Gen
mengandung sel dan sel di dalamnya terkandung kromosom (inggris: chromosomes).
Dalam kormosom inilah terpusat kekuatan dengan berbagai struktur khas organisme suatu
makhluk hidup.Masing-masing struktur akan menjadikan pola tersendiri tentang
bagaimanakah cirri luar (phenotype) ataupun ciri dalam (genotype) suatu organisasi.
Setelah melalui proses kontrasepsi, sel telur bertemu dengan sel buah. Dalam proses
mitosis terjadi pembelahan (meiosis) yang secara periodic berulang sampai akhirnya
menghasilkan makhluk baru. Hanya saja khusus sel penentu kelamin (sex) dengan
demikian senantiasa adalah tetap 46.
Dari analisis yang dilakukan para ahli, munculnya bentuk makhluk baru adalah akibat
percabangan dari bentuk makhluk sebelumnya. Percabangan ini secara khusus
menampilkan bentuk baru dari organisme sebelimnya. Bahkan, tidak jarang muncul suatu
makhluk suatu makhluk baru yang secar fisik berdesa dari makhluk sebelumnya.
a. Proses mutasi
Proses mutasi adalah proses yang berasal dari dalam tubuh organisme suatu
kondisi penerusan keturunannya yang telah berabad-abad lamanya dalam
penerusan keturunannya berbentuk penyimpangan genetis dalam zygote-nya.
Lahirnya muncul dengan cirri tubuh yang berbeda dengan induknya.
Seleksi dan adaptasi merupakan proses yang diuraikan dalam teori Charles
Darwin, yaitu memilih individu yang dapat bertahan dan beradaptasi dengan
lingkungan. Populasi yang tidak punah biasanya menjadi lebih cocok dengan
lingkungannya. Makhluk yang dapat bertahan hidup akibat seleksi, dialah yang
mampu melahirkan keturunan dan memperkembangkan jenisnya.
5. Isolasi Reproduksi
Tanda dua populasi berbeda species bila mereka tidak dapat
berhibridisasi disebut juga bila mereka mengalami Isolasi reproduksi.
Isolasi reproduksi terjadi karena isolasi ekologi, isolasi musim, isolasi
tingkah laku, isolasi mekanik, isolasi gamet.
D. Aneka Ragam Manusia
1. Konsep Ras
Manusia yang tersebar di seluruh permukaan bumi dan berbagai
macam kondisi alam, menunjukkan suatu aneka warna yang secara fisik
terlihat nyata. Ciri-ciri lahir seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut,
bentuk muka, dan sebagainya menunjukkan bahwa aneka warna tersebut
terlihat secara jelas dan menyebabkan timbulnya pengertian ras. Dengan
demikian, ras disini merupakan suatu golongan manusia yang menunjukkan
berbagai ciri tubuh yang tertentu dengan suatu frekuensi yang besar.
2. Metode-Metode Untuk mengklasifikasikan Aneka Ras Manusia
Untuk mengklasifikasikan aneka warna ras manusia di duni didasarkan
pada ciri lahir (ciri morfologi) yang terdapat pada tubuh individu. Ciri-ciri
morfologi itu yang dalam praktik merupakan ciri-ciri fenotipe, terdiri dari dua
golongan, yaitu ciri-ciri kualitatif (seperti warna kulit, bentuk rambut), dan
ciri-ciri kuantitatif (seperti berat badan, ukuran badan).
Selain ciri morfologi, ada juga metode yang mengklasifikasikan aneka
ras dengan filogenik. Metode ini tidak hanya menggambarkan persamaan
persamaan dan perbedaan-perbedaan antar ras, tetapi juga menggambarkan
hubungan asal-usul antar ras serta percabangannya. Untuk membangun suatu
klasifikasi berdasarkan filogenik, diperlukan pengetahuan mengenai ciri-ciri
genotipe. Ciri-ciri genotipe dapat diketahui pada gen yang tidak mudah diubah
oleh pengaruh proses-proses mutasi, seleksi, dan sebagainya. Seperti gen
untuk golongan darah, gen untuk tipe darah, dan lainnya.
3. Klasifikasi Aneka Ras Manusia
Klasifikasi yang berasal dari para sarjana terkenal masih berdasarkan
metode-metode morfologikal yang lama karena metode klasifikasi baru yang
berdasarkan frekuensi gen masih dalam taraf pengembangan dan belum
dilakukan secara luas. Klasifikasi C. Linnaeus (1725) yang mempergunakan
warna kulit sebagai ciri terpenting, klasifikasi J.F.blumenbach (1755) yang
mengkombinasikan ciri-ciri morfologi dengan geografi, klasifikasi J.
Deniker (1889) yang memakai warna dan bentuk rambut. Selain itu, metode-
metode yang mempergunakan unsur-unsur filogenik baru tampak sekitar 30
tahun yang lalu, dan yang paling terkenal adalah metode E. Von Eickstedt
dan metode E.A. Hooton.
E. Organ Manusia
Perbedaan Organisme Manusia dan Organisme binatang, mahluk manusia
adalah mahluk yang hidup dalam kelompok dan mempunyai organism yang secara
biologis sangat kalah kemampuan fisiknya dengan jenis-jenis binatang berkelompok
yang lain. Walaupun demikian otak manusia telah berevolusi, otak manusia telah
dikembangkan oleh bahasa tetapi juga mengembangkan bahasa. Bahasa menyebabkan
bahwa manusia tidak hanya dapat belajar secara kongkret peristiwa yang bersangkutan
dengan keadaan-keadaan tadi, tetapi juga secara abstrak tanpa menyelami sendiri
peristiwa tersebut. Dengan demikian bahasa manusia itu mengabstraksikan dan
menyimpan tiap pengetahuan baru ke dalam lambang vocal atau kata-kata baru, yang
makin lama makin menjadi banyak jumlahnya. Dengan bahasa pula, pengetahuan
manusia selama berpuluh-puluh ribu generasi sejak zaman mahluk induk
Australopitcheus berkeliaran di daerah-daerah sabana di Afrika selatan hingga
sekarang itu. Kemampuan organism memang terbatas jika di bandingkan dengan
mahluk lain. Kemampuan daripada semua panca inderanya menyebabkan bahwa ia
tidak dapat lari, loncat, memanjat pohin, menyelam dalam air ataupun terbang, tapi
walaupun demikian kapasitas otaknya yang unggul yang berupa akal, menyebabkan ia
dapat mengembangkan system pengetahuan yang menjadi dasar dari kemampuannya
untuk membuat macam-macam alat hidup seperti senjata, alat-alat produksi, alat-alat
berlindung, alat-alat transport dan sebagainya serta sumber-sumber energi lain.
Peralatan hidup dan sistem teknologi manusia inilah yang menjadi penyambung dari
keterbatasan kemampuan organismenya.
Dengan adanya pengaturan antara individu-individu dalam kelompok dan
dengan adanya peralatan hidup, maka cara mahluk manusia mencari dan
memproduksi pangannya dilakukan juga dengan system-sistem tertentu di mana
terdapat pembagian kerja antara berbagai tahap atau teknik memproduksi pangan dan
peralatan hidupnya. Dengan demikian manusia sejak dahulu kala telah menciptakan
atau memiliki system dalam hal mata pencaharian hidupnya, yaitu sistem ekonomi.
Kemampuan otak manusia untuk membentuk gagasan dari konsep-konsep
dalam akalnya menyebabakan bahwa manusia dapat membayangkan dirinya sendiri
sebagai suatu identitas tersendiri, lepas dari lingkungan dan alam sekelilingnya.
Kemampuan ini merupakan dasar dari kesadaran identitas diri dan kesadaran
kepribadian diri sendiri. Suadah tentu banyak binatang yang mempunyai identitas diri,
namun kesadaran itu tidak setajam yang dimiliki manusia, karena manusia juga
mempunyai kemampuan untuk membayangkan dengan akalnya peristiwa-peristiwa
yang mungkin dapat terjadi terhadapnya, baikk yang bahagia dan menyenangkan,
maupun yang sengsara dan menakutkan, rasa takut terbesar adalah rasa takut terhadap
peristiwa yang ia sadari pasti akan terjadi padanya, ialah tibanya maut. Keasadaran
akan tibanya maut inilah yang merupakan salah satu sebab timbulnya suatu unsure
penting dalam kehidupan manusia, yaitu religi.Kehidupan manusia juga berbeda
dengan kehidupan organism binatang dengan adanya pula penyambung hasrat
alamiahnya untuk keindahan, akal manusia mengadakan suatu reaksi yang
sadar dan kreatif, sehingga menjadi suatu unsure khas dalam hidupnya, yaitu
kesenian.
Walaupun manusia memang kalah kemampuannya dengan banyak jenis
binatang jenis berkelompok lainnya namun kemampuan otaknya, yang kita sebut
dengan akal budi itu, telah menyababkan berkembangnya system-sistem yang dapat
membantu dan menyambung keterbatasan kemampuan organismenya itu, keseluruhan
dari system-sistem tersebut yaitu :
1. Sistem perlambangan vocal atau bahasa.
2. Sisem pengetahuan.
3. Organisasi sosial
4. Sistem peralatan hidup dan tekhnologi
5. Sistem mata pencaharian
6. Sistem religi
7. Kesenian
Hal tersebut merupakan kebudayaan. Kebudayaan manusia tidak terkandung
dalam kapasitas organismenya, artinya tidak tertentukan dalam system gennya,
berbeda dengan kemampuan-kemampuan organisme binatang. Manusia harus
mempelajari kebudayaannya sejak ia lahir, selama seluruh jangka hidupnya, hingga
saatnya mati, semua dengan jerih payah, walaupun demikian, dengan kebudayaannya
manusia dapat menjadi mahluk yang paling berkuasa dan berkembang biak paling
luas di muka bumi ini.
BAB III
KESIMPULAN