Di Susun oleh
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................
1.2 Rumusan Masalah.....................................................
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evolusi.....................................................
2.2 Cikal Bakal Manusia..................................................
2.3 Pengelompokan Manusia..........................................
2.4 Asal Manusia.............................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Evolusi berasal dari bahasa latin yang memiliki arti membuka lapisan, dari
kata tersebut diserap ke dalam bahasa inggris menjadi evolution artinya adalah
perkembangan(Ward, 2003). Menurut kamus Websters evolusi itu berasal dari kata
evolution artinya adalah adanya modifikasi dari satu bentuk menuju ke bentuk yang
lain. Sedangkan (Lasker, 1976)mendefinisikan evolusi sebagai pembaharuan sifat
keturunan melalui waktu jangka panjang. Dapat disimpulkan bahwa evolusi
merupakan proses terjadinya perubahan dalam jangka waktu yang panjang, dan
perubahan itu akan menjadi lebih kompleks namun akan terlihat selama berjuta tahun
kemudian.
Pencetus evolusi pertama bukanlah Darwin, sebelum Darwin ada beberapa
filosof yang mengemukakan idenya dengan meneliti gagasan tentang evolusi. Kita
bisa menelusuri ke Yunani kuno, ada Thales (636-546 SM) dan juga Anaximander
(611-547 SM) mereka biasa membicarakan tentang asal-usul biota laut dan juga
evolusi kehidupan. Selain mereka, Phytagoras (570-496 SM), Xantus (sekitar 500
SM) dan Empedocles (490-430 SM) juga kerap kali membahas tentang isu yang
sama(Comas, 1976).Namun Charles Darwin adalah orang pertama yang dapat
memetakan tentang konsep evolusi dengan jelas, oleh sebab itu beliau diberi gelar
sebagai Bapak Evolusi.
2.2 Cikal Bakal Manusia
Fosil yang ditemukan mengindikasikan bahwa sekitar 30 juta tahun lalu di
Afrika hidup primata. Satu cabang dari primata adalah kera. Fosil hominidi ditemukan
di Afrika pada miosin dari periode tertier. Mereka menjadi species yang meresponi
perubahan iklim dengan baik pada habitat mereka.
Studi biokimia dan bukti DNA menunjukkan bahwa hominid berasal dari
hominoid sekitar 6 sampai 8 juta tahun lalu.
Australopithecus afarensis, adalah hominid yang mirip manusia yang
diperkirahkan muncul sekitar 3,6 – 4 juta tahun lalu. Species ini memiliki
kombinasimanusia (bipedal) dan bentuk kera (kaki pendek dan lengan relatif
panjang). Bentuk tulang tangan seperti kurva tetapi siku seperti manusia. Ilmuwan
berspekulasi A. afarensis melampaui pohon evolusi.
Australopithecus ramidus adalah species yang lebih tua, sekitar 4,4 juta tahun,
secara anatomi lebih primitif dibandingkan dengan A afarensis. Hubungan antara
kedua species tersebut masih terus dipelajari.Peranan dari A. afarensis sebagai asal
dari hominid masih menjadi perdebatan. Sekitar 2 juta tahun lalu, setelah periode
panjang 1 juta tahun mengalami sedikit perubahan, terdapat 5 jenis species hominid
bertahan dalam meresponi perubahan iklim pada awal zaman es. Dua kelompok
berkembang : autralopithecines, memiliki otak yang kecil dan tidak menggunakan
peralatan; dan genus Homo, memiliki otak yang besar dan menggunakan peralatan
untuk hidup. Australopithecines punah sekitar 1 juta tahun lalu; Homo, tetap bertahan
sampai saat ini. Dengan tidak lengkapnya data fosil, autralopithecines merupakan
bentuk paling kecil dari A. africanus merupakan nenek moyang dari Homo.Sekitar 1,8
juta tahun lalu, Homo kemudian berkembang menjadi Homo erectus, species yang
merupakan nenek moyang manusia. Segera setelah munculnya Homo erectus di
Afrika, H. Erectus bermigrasi keluar drai Afrika ke Eropa dan Asia. H.
Erectus,berbeda dengan species awal Homo dalam hal otak yang lebih besar, muka
pipih dan punggung yang semakin tegak. H. Erectus mirip dengan manusia modern
dalam hal ukuran, tetapi memiliki beberapa perbedaan dalam hal bentuk tengkorak,
dagu, kening dan gigi. H. Erectus adalah hominid pertama yang
1. Memberikan bukti adanya aspek sosial dan kultural pada evolusi manusia
2. Meninggalkan Afrika (tinggal di Afrika, Eropa dan Asia)
3. Menggunakan api
4. Memiliki struktur sosial dalam memperoleh makanan
5. Menggunakan perkampungan
6. Memiliki waktu awal untuk bertumbuh dan menjadi dewasa setelah lahir.
Dua hipotesis yang berbeda tentang bagaimana dan dimana asal Homo sapiens.
1. Hipotesis di Luar Afrika menyatakan bahwa H. Erectus yang masih menetap di
Afrika dan kemudian berlanjut berkembang menjadi Homo sapiens. Kemudian
meninggalkan Afrika sekitar 100.000-200.000 tahun lalu. Dari satu sumber, Homo
sapiens menggantikan semua populasi H. Erectus. Populasi manusia saat ini berasal
dari satu populasi di Afrika dan menunjukkan derajat kesamaan
genetik yang tinggi. Mendukung hipotesis ini adalah studi DNA mitokondria:
populasi Afrika menunjukkan keanekaragaman yang tinggi dalam hal mitokondria
DNA, manusia modern berada di Afrika lebih lama dibandingkan ditempat lain.
Penghitungan menyatakan bahwa semua manusia modern berasal dari populasi Homo
sapiens di Afrika awalnya berjumlah sekitar 10.000 kemudian menyebar.
2. Hipotesis regional continuity. Menyatakan bahwa populasi regional (wilayah) dari H.
Erectus termasuk dalamnya Homo sapiens melakukan perkawinan dalam antar
berbagai populasi. Bukti fosil dan studi genetik mendukung ide ini.