Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM SPH 2

STRUKTUR ANATOMI KODOK, DAN TIKUS BUNTING

(Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Pada Ujian Akhir Semester Mata
Kuliah Struktur dan Perkembangan Hewan 1)

Disusun Oleh : Irama Rauli Tarigan

NIM :18502030

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI

2019
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................
A. LATAR BELAKANG............................................................................................
B. BATASAN MASALAH.........................................................................................
C. RUMUSAN MASALAH........................................................................................
D. TUJUAN PENELITIAN........................................................................................
E. MANFAAT PENELITIAN....................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................
A. HASIL BELAJAR.................................................................................................
B. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF......................................................
C. KERANGKA BERPIKIR......................................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................................
A. JENIS PENELITIAN.............................................................................................
B. SETTING PENELITIAN.......................................................................................
C. VARIABEL PENELITIAN...................................................................................
D. METODE PENGUMPULAN DATA....................................................................
E. TEKNIK ANALISI DATA....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Tikus (Mus musculus) adalah hewan yang masih satu kerabat dengan tikus liar ataupun
tikus rumah. Tikus ini tersebar di seluruh dunia. Tikus ini sering ditemukan di dekat bangunan
gedung ataupun di tempat lain, jika terdapat makanan dan tempat berlindung. Tikus ini
semuanya berasal mula dari keturunan yang telah ada yaitu keturunan dari tikus liar yamg sudah
mengalami peternakan secara selektif. Tikus ini biasanya lebih suka hidup pada tempat yang
memiliki suhu lingkungan yang tinggi (Anonymous, 2010).
Tikus atau mencit adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat. Jenis ini sekarang
ditemukan di seluruh dunia karena pengenalan oleh manusia. Tikus memakan makanan manusia
dan barang-barang rumah tangga (Amori,1996).
Tikus atau mencit kadang-kadang disimpan sebagai hewan peliharaan dan mewah.Namun,
sebagian besar tikus diperoleh dari peternak hewan laboratorium untuk digunakan dalam
penelitian biomedis, pengujian, dan pendidikan. Hal ini dilakukan karena tikus memiliki struktur
organ yang hampir sama dengan manusia. Dalam hal genetika, tikus atau mencit ini adalah
mamalia dicirikan paling lengkap (Anonymous,2007).
Menurut pendapat saya, tikus rumah ini sekarang umumnya tinggal di dekat dengan manusia, di
rumah-rumah, gudang, lumbung dan lahan-lahan yang ditanami. Bahkan populasi hidup tikus ini
di hutan jauh lebih sedikit daripada diperumahan-perumahan penduduk

Kodok yang bertubuh kecil sampai agak besar, gempal, dengan kaki yang kuat dan paha yang
berotot besar. Hewan jantan dewasa sekitar 60 mm dan betina dewasa sekitar 70-80 mm; namun
yang terbesar bisa sampai dengan 120 mm SVL (snout to vent length, dari moncong ke anus).
Spesimen yang kecil agak sukar dibedakan dari kodok tegalan (F. limnocharis).
Punggung berwarna lumpur kecoklatan, dengan bercak-bercak gelap tidak simetris. Terkadang
terdapat warna hijau lumut terang pada spesimen-spesimen yang besar. Sisi tubuh dan lipatan
paha dengan bercak-bercak hitam. Tangan dan kaki kerap bercoreng-coreng. Bibir berbelang
hitam.
Terdapat lipatan-lipatan kulit tipis memanjang di atas punggung, serupa jalur bintil atau
pematang. Kaki dengan selaput renang yang penuh sampai ke ujung jari, kecuali pada jari kaki
keempat. Bintil metatarsal tunggal, terdapat di sisi dalam (pangkal jari pertama) kaki,
memanjang bentuknya

B.Batasan Masalah

a. Sistem ini mengambil domain penelitian pada pemilihan asisten praktikum di Laboratorium
Informatika Universitas Negeri Manado
b. Sistem yang dikembangkan akan membantu memberikan alternatif menentukan pemilihan
asisten praktikum.

C.Rumusan Masalah

1.Apa saja organ-organ yang terdapat pada tikus bunting dan kodok?

2.Bagaimana system organ yang trdapat pada tikus bunting dan kodok?

3.Bagaimana perkembangan janin tikus ?

D.Tujuan Penelitian

1.Untuk mengetahui organ-organ apa saja yang terdapat pada Kodok dan Tikus bunting

2.Sistem organ pada tikus bunting dan kodok!

3.Untuk mengetahui bagaiman perkembangan janin pada tikus putih

D.Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermamfaat untuk mahasiswa jurusan BIOLOGI Universitas Negeri


Manado yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan juga bermamfaat untuk
menyelesaikan studi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Hasil Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilaksanakan individu untuk memperoleh
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan pengalamannya (Slameto 1993: 2). Peserta belajar adalah sesuatu
yang dicapai dalam suatu usaha kegiatan belajar mengajar itu adalah berusaha mengadakan
perubahan situasi dalam proses pengembangan dirinya (Natawijaya 1979: 50). Dalam proses
belajar mengajar hendaknya dilakukan latihan-latihan agar penguasaan materi pelajaran lebih
maksimal menurut Kurniasih (1995: 47). Setiap akhir pembahasan suatu materi hendaknya
diikuti dengan kegiatan latihan soal oleh Mahasiswa sebagai upaya mengetahui tingkat
penguasaan siswa dan kesalahan konsep siswa dalam memahami materi.Dalam proses belajar
dikelas mahasiswa juga harus ada Tanya jawab jika kurang dimengerti,mahasiswa juga harus
mampu mandiri memecahkan masalah dalam hal belajar.Selain itu untuk mencapai hasil belajar
yang memuaskan dengan melakukan praktikum.

Menurut Bloom (1956: 56) keberhasilan Mahasiswa dalam belajar dipengaruhi oleh
ranah yaitu:

1. Ranah Kognitif yaitu keberhasilan yang dilihat dari kemampuan Mahasiswa.

2. Ranah Efektif yaitu keberhasilan yang dilihat dari dan besar minat Mahasiswa dalam
mengikuti pembelajaran.

3. Ranah Pesikomotor yaitu keberhasilan dari keterampilan Mahasiswa.

B.Mode Pembelajaran Kooperatif

Model Pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah tipe TAI (Team Assisted
Individualization) ini dikembangkan oleh Slavin. Menurut Slavin (2005) tipe ini
mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini
dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar Mahasiswa secara individual.metode ini membentuk
kelompok dengan tahap-tahap sebagai berikut.
Tahap 1 : Mempelajari Materi Pelajaran Mahaiswa mempelajari materi pelajaran yang telah
disiapkan oleh guru.
Tahap 2 : Tes Penempatan (Placement test) Pada awal program pembelajaran diberikan pretest,
dimaksudkan untuk menempatkan siswa pada program individual yang didasarkan pada hasil tes
mereka.
Tahap 3 : Membagi Mahasiswa ke dalam Kelompok Mahasiswa dalam model pembelajaran TAI
ditempatkan dalam kelompok-kelompok heterogen terdiri dari 4 sampai 5 orang

Tahap 4 : Belajar Kelompok (study teams) Setelah ujian penempatan, masing-masing individu
menempatkan diri sesuai dengan kelompoknya. Setiap kelompok mendiskusikan materi yang
sudah dipelajari oleh masing-masing individu. Setiap kelompok harus memastikan bahwa setiap
anggotanya paham tentang materi yang sudah dipelajari.
Tahap 5 : Skor dan Penghargaan kelompok Dosen memberikan skor dan penghargaan terhadap
kelompok yang hasil dari diskusi kelompoknya bagus. Skor ini didasarkan pada jumlah ratarata
unit yang tercakup oleh anggota kelompok dan akurasi dari tes-tes unit. Kriteria ditetapkan untuk
penampilan (hasil) kelompok.
Tahap 6 : Refleksi Dosen menberikan penegasan terhadap materi yang sudah dipelajari. Dosen
menerangkan materi yang sudah dipelajari agar Mahasiswa lebih yakin dan mantap terhadap
materi yang dipelajari, sehingga jika mendapatkan soal Mahasiswa bisa menyelesaikannya.
Tahap 7 : Tes Akhir Pada akhir pembelajaran Dosen memberikan posttest yang dikerjakan
secara individu untuk mengukur seberapa pemahaman siswa terhadap materi yang sudah
dipelajari.

Tahap 8 : Unit Keseluruhan Setiap akhir pembelajaran Dosen mengevaluasi pembelajaran yang
dilihat dari hasil belajar yang diperoleh Mahasiswa.

C.Kerangka Berpikir

Dilakukan secara sadar untuk mengungkap gejala-gejala alam dengan menerapkan


langkah-langkah ilmiah serta untuk membentuk kepribadian atau tingkah laku mahasiswa
sehingga mahasiswa dapat memahami mata kuliah ini yang kemudian dapat dikembangkan di
masyarakat.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.

B.Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakn di laboratorium Zoologi pada jurusan Biologi


Universitas Negeri Manado

2. Waktu Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2019 dan jam 10.00 WITA

C.Variabel Penelitian

a. Variabel kontrol : factor yang sengaja dibuat sama.

Variabel kontrol pada percobaan ini adalah yaitu alcohol

b.Variabel bebas : faktor yang sengaja diubah.

Variabel bebas pada percobaan ini adalah tikus bunting dan kodok.

1.Alat & Bahan

ALAT:

1.Sterofom

2.Gunting bedah

3.Kamera

4.Alat Tulis

5.Jarum pentol

6.Label

7.Baju laboratorium

8.Pinset

BAHAN:

1.Spesimen Tikus bunting dan Kodok

2.Alkohol 70%

B.Cara Kerja
1.Bius Spesimen Tikus bunting dan kodok menggunakan Alkohol

2.Letakkan katak dan tikus bunting bunting dengan terlentang

3.kalau pada katak Gunting kulit dari bagian perut tengah (medio posterior) kea rah atas
(anterior)tubuh bagian atas di gunting agar dapat dilihat organ bagian dalamnya.

4.Kalau pada tikus bunting gunting kulit dan otot tikus dari bagian leher hingg anus sehingga
dapat dilihat organ didalamnya

4.Amati organ-organ dan catat nama tanpa mengubah posisinya

5.Amati juga pada Tikus bunting,amati janinnya dan lihat berapa janin yang di kandungnya

PEMBAHASAN

Dalam pembedahan kodok yang ditemukan jelas

1.Paru-paru

Saat dibedah paru-paru kodok langsung muncul,bentuknya seperti stroberi dan berupa
gelembung/balon yang berada didekat ujung Tubuh katak

2.Jantung

Jantung kodok terletak dibelakang paru-paru ,pada selesai pembedahan jatung kodok masih
berdetak dan warnanya kecoklatan

3.Hati

Hati terlihat organ yang paling besar dari organ lainnya,warnanya merah gelap.terdiri dari 2
katup.

4.Pankreas

Berada dibalik hati.Berukuran sedikit lebih kecil dari hati dan warnyanya nyaris mirip hati

5.Lambung

Lambung berada satu posisi dengan usus,berada dibawah hati,warna coklat pucat dan berada
diatas tumpukan usus juga.

6.Usus
Berada didekat lambung dan dibawah hati,warnanya putih pucat.

Saat pembedahan tikus bunting yang ditemukan jelas:

1.Janin

Pada saat pembedahan yang Nampak langsung yaitu janin yang berada dalam satu plasenta ,dan
setelah membuka plasenta terdapat 8 janin dalam satu Rahim.

2.Jantung

Yang berada dibalik paru-paru.

3.Paru-paru

Berada diatas jantung .

4.Hati

Hati berada dibawah paru-paru dan jantung dan terdiri dari 3 katup.

5.lambung
Berwarna kebiruan dan berada dibawah hati didekat ginjal

6.Ginjal

Berada didekat lambung pada sisi kiri dan kanan pada tikus

7.Ovum

Berwarna kuning pucat seperti kumpulan telur ikan.

8.Kandung Kemih

Berwarna putih sedikit abu-abu berada dibawah ovum bentuknya seperti gelembung.
D.Metode Pengumpulan Data

Metode dalam pengumpulan data dalam laporan praktikum ini dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung dan telah melakukan eksperimen yang meliputi kegiatan pemusatan
perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan sekuruh alat indra

E.Teknis Analisis Data

1.Teknis Yang digunakan

Teknis analisis data pada laporan praktikum yaitu analisis data deskriptif kualitatif

2.Kesimpulan

Jadi ,dari hasil penelitian ,pada katak terdapat organ-organ seperti:paru-


paru,jantung,hati,pancreas,lambung dan usus sedangkan pada tikus terdapat organ-organ
seperti:jantung,paru-paru,hati,lambung,ginjak,ovum dan kandung kemih,dan pada tikus juga
terdapat 8 jain yang ada dirahim,awalnya dia didalam plasenta ,dan dalam praktikum dipisah
supaya dapat melihat berapa baanyak janin yang dikandung.
DAFTAR PUSTAKA

Kamal.Anatomi Hewan. Yogyakarta: Laboratorium Anatomi Hewan Fakultas


Biologi      UGM. (1982).

Fakaguchi, E. 1992. Fibre digestion and digesta retention from different physical forms of
the feed in the rabbit. Comparative Biochemistry and Physiology

Anda mungkin juga menyukai