Disusun oleh:
18502030
Jurusan Biologi
2020
PENDAHULUAN
A. Definisi Fitoplankton
B. Klasifikasi Fitoplankton
Fitoplankton dicirikan dengan pigmen yang berkaitan dengan proses
fotosintesa. Selanjutnya proses fotosintesa yang dilakukan oleh algae berkaitan
dengan klorofil a (kecuali pada alga hijau biru), dimana pigmen tersebut merupakan
sel organ kloroplas. Pigmen yang terdapat dalam kloroplas tersebut digunakan
sebagai kriteria untuk mengelompokkan alga ke dalam kelas (Bold dan Wynne,
1985).
Menurut Romimohtarto dan Juwana (2001) meskipun membentuk sejumlah
biomasa di laut, fitoplankton ini hanya diwakili oleh beberapa divisi saja, sebagian
besar diantaranya bersel satu dan bersifat mikroskopik. Sachlan (1982) membagi
algae menjadi beberapa divisi yaitu : Cyanophyta (alga hijau biru), Chrysophyta (alga
kuning), Chlorophyta (alga hijau), Pyrrophyta (dinoflagellata), Euglenophyta,
Phaeophyta (alga coklat), Rhodhophyta (alga merah).
1. Chyanophyta (Alga hijau biru)
http://www.google.co.id/imgres?q=chyAnophyta
Morfologi Chyanophyta
Sering juga disebut sebagai alga hijau biru. (blue green algae), merupakan
organisme prokariotik yang mempunyai klorofil a, dan dalam proses
fotosintesisnya membebaskan oksigen. Pigmen dari alga kelompok ini terdapat di
dalam tilakoid, tidak membentuk platida. Pigmen – pigmen yang terkandung
dalam kelompok alga tersebut meliputi klorofil a (hijau), karoten (jingga),
fikosianin (biru), dan fikoeretrin (merah). Cadangan makanannya berupa
polyglucan dan butir – butir cyanophycin. Dinding sel tersusun oleh alanin,
glukosamin, asam muramik, asam glutamat, dan asam diaminopimelat. Dinding
sel bagian luar seringkali dikelilingi selaput bergelatin. Ciri-ciri Cyanophyta :
a) Bentuk organisme ini bisa uniseluler (chroocococcus , Anacystis); koloni
(Merismopedia, Nostoc, Microcystis) atau filament (Oscillatoria,
Microcoleus, Abaena). Sel yang membentuk koloni adalah serupa sedangkan
bentuk filament tersusun dari sekumpulan sel yang membentuk rantai trikoma
(seperti tabung), dan selubung.
b) Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari
fikosianin (berwarna biru) dan fikoeritin (berwarna merah).
c) Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadang-kadang
berlendir.
d) Inti sel tidak memiliki membran (prokariot)
Habitat Cyanophyta
Habitat anggota Cyanophyta bervariasi, dapat ditemukan di perairan dengan
salinitas yang bervariasi, juga di temukan di dalam tanah. Beberapa ditemukan di
atmosfer. Ada juga jenis – jenis yang ditemukan di sumber air panas yang
suhunya 73 - 74°C. Sejumlah alga hijau biru tumbuh berasosiasi dengan
organisme lain, misalnya Anabaena yang hidup pada akar Cycas dan paku air
Azolla.
Cyanophyta terdiri atas spesies yang uniseluler, koloni, atau filamen. Pada
alga uniseluler, reproduksi dilakukan dengan pembelahan sel. Alga berbentuk
filamen (berbentuk seperti benang) tersusun atas atau beberapa deret sel yang
disebut trichoma, dan memperbanyak diri dengan fragmentasi (potongan filamen
yang terpisah dari induknya dan tumbuh menjadi individu baru). Bagian fragmen
dari trichoma (potongan filamen) itu disebut hormogonia dan bersifat motil. Salah
satu contoh cyanophyta.
Spirullina sp.
http://www.google.co.id/imgres?q=spirulina
Klasifikasi dan Morfologi Spirullina
Divisi : Cyanophyta
Klas : Cyanophyceae
Ordo : Oscilatoriales
Famili : Oscilatoriaceae
Genus : Spirullina
Spesies : Spirullina sp.
Spirullina termasuk dalam divisi Cyanophyta. Pada Cyanophyta terdapat 2
pigmen tambahan yaitu fikosiamin (biru) dan fikoeritrin (merah) yang menutupi
warna hijau klorofil sehingga mengakibatkan terjadinya warna hijau-biru. Tipe
paling umum dari ganggang ini adalah filamen pada spirullina, filamen yang
berbentuk mempunyai tipe tidak bercabang. (Loveless, 1989)
Ciri-cirinya :
1) Berwarna hijau kebiruan
2) Selnya berkoloni / mempunyai filamen terpilin menyerupai spiral (helix)
sehingga disebut alga hijau biru berfilamen.
3) Selnya berbentuk silindris dengan dinding sel tipis.
Spirulina, ganggang biru hijau ini ditemukan pada air payau yang bersifat
alkalis. Salah satu spesies Spirulina telah lama dikonsumsi sebagai bahan pangan
di daerah Afrika. Bahkan pada abad ke-16, bangsa Astec Indian ditemukan
sebagai pengguna Spirulina yang merupakan sumber protein utama dan ternyata
kemudian ditemukan mengandung berbagai vitamin. Ada beberapa
spesies Spirulina yang telah ditelaah secara baik. Spirulina yang tumbuh di
Meksiko dikenal sebagai Spirulina maxima, dan di Afrika Spirulina
platensis. Spirulina maxima terlihat sebagai benang filamen bersel banyak dengan
ukuran panjang 200-300 dan lebar 5-70 mikron. Suatu filamen dengan 7 spiral
akan mencapai ukuran 1000 mikron dan berisi 250-400 sel (Angka dan Suhartono
2000).
http://www.google.co.id/imgres?q=chrysophyta
Habitat dan morfologi Chrysophyta
Anggota kelompok ini ditemukan hampir di setiap habitat air (air tawar, laut,
atau payau) sebagai bentos, plankton, dan juga hidup di tanah. Chrysophyta
mengandung pigmen karoten dan xantovil yang melimpah dan menutupi
klorofilnya, menyebabkan warna hijau kekuningan sampai coklat keemasan.
Pigmen terdapat dalam plastida yang dikelilingi reticulum endoplasma. Cadangan
makanan berupa ß-glucan, chrysolaminaran yang disebut leucocin.
Ciri-cirinya :
1. Chrysophytes dengan kloroplas emas-coklat, berisi chlorophylls a dan c,
danmayoritas carotenes dan xanthophylls, termasuk fucoxanthin.
2. Berbentuk sel tunggal dan berbenruk koloni
3. Umumnya tidak mempunyai dinding sel
4. Alat gerak terdiri dari flagel. Salah satu contoh Chrysophyta.
Caetoceros calitrans
http://www.google.co.id/imgres?q=chaetoceros+calcitrans
http://microbewiki.kenyon.edu/images/thumb/3/30/Ulva_lobata.jpg/300px-
Ulva_lobata.jpg
Morfologi
Chlorophyta merupakan kelompok besar (lebih dari 7000 spesies) yang
anggotanya terdiri dari algae hijau yang hidup sebagai plankton di air tawar dan
sebagian kecil di air laut. berbentuk filamen nonmotil atau thaloid, dan
mempunyai flagella. Sel-selnya dikelilingi oleh dinding selulosa yang sama
dengan tanaman hijau multiseluler seperti halnya kloroplasnya. Hal ini
mendukung argumentasi bahwa Chlorophyta termasuk dalam kingdom tumbuhan.
Diduga ancestornya merupakan autotrof fotosintetik yang merupakan penyatuan
endosimbiotik antara eukariotik heterotrofik dan Cyanobacteria.
Habitat
Habitat Chrysophyta umumnya hidup di air tawar (90%) yang merupakan
suatu penyusun plankton atau sebagai bentos bersel besar ada yang hidup di air
laut(10%), terutama dekat pantai. Ada jenis chlorophyceae yang hidup pada
tanah-tanah yang basah. Bahkan diantaranya ada yang tahan akan kekeringan.
Sebagian lainnya hidup bersimbiosis dengan lichenes, dan ada yang intraseluler
pada binatang rendah. Salah satu Chlorophyta
Chlorella sp.
http://www.google.co.id/imgres?q=chlorella+sp
Nama Chlorella berasal dari zat berwarna hijau (chlorophyll) yang juga
berfungsi sebagai katalisator dalam proses fotosintesis. (Steenblock, 2000).
Chlorella sp. oleh Bold dan Wynne (1985) dikategorikan ke dalam alga hijau
yang memiliki jumlah genera sekitar 450 dan jumlah spesies lebih dari 7500.
Nama alga hijau diberikan karena kandungan zat hijau (chlorophyll) yang
dimilikinya sangat tinggi, bahkan melebihi jumlah yang dimiliki oleh beberapa
tumbuhan tingkat tinggi.
Klasifikasi Chlorella sp. menurut Bold dan Wynne (1985) dan Vashista
(1999) adalah sebagai berikut :
Divisi : Chlorophyta
Ordo : Chlorophyceae
Famili : Oocystaceae
Genus : Chlorella
Cir-ciri :
Habitat
C. Manfaat Fitoplankton
Fitoplankton secara ekologis berperan sebagai sumber makanan bagi berbagai
hewan, menghasilkan zat kapur yang berguna bagi pertumbuhan karang di daerah
tropis (Dexbury dan Dexbury 1989). Alga juga berperan sebagai pencegah
pergerakan substrat, penyaring air dan berperan dalam produksi primer di lautan
(Dawes 1981). Sebagai sumber karaginan agar dan alginat diproduksi
dari Kappaphycus, Euchema, Gracillaria, Gellidium, Sargassum dan Turbinaria.
Sargassum dapat pula dipergunakan sebagai pupuk pertanian (Odum, 1996). Manfaat
lain dari alga sebagai bahan obat-obatan dalam bidang farmasi seperti antibakteri,
antijamur, antibiotik, menurunkan tekanan darah dan sebagainya (Hurtado dkk, 1992;
Trono, 1997).
4. Arus
Menurut Hutabarat dan Evans (1985), arus merupakan pergerakan massa air yang
disebabkan oleh adanya perbedaaan densitas atau angin. Arus dapat dibagai menjadi
arus permukaan dan arus upwelling. Arus dapat disebabkan oleh angin, juga
dipengaruhi oleh faktor topografi dasar laut, pulau-pulau yang ada disekitarnya, gaya
coriolis dan perbedaan densitas air laut.
Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dapat disebabkan oleh
tiupan angin, atau karena perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan oleh
gerakan gelombang panjang termasuk pasang surut (Nontji, 2005).
5. Kekeruhan
Kekeruhan menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan
banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan bahan-bahan yang terdapat dalam
perairan. Kekeruhan air dapat disebabkan oleh lumpur, partikel tanah, serpihan
tanaman, dan fitoplankton. Kekeruhan yang tinggi mengakibatkan pertumbuhan
organisme yang menyesuaikan diri pada air yang jernih menjadi terhambat dan dapat
pula menyebabkan kematian karena mengganggu proses respirasi (Hutagalung et al.,
1997).
6. DO
Oksigen yang terdapat dalam air laut terdiri dari dua bentuk senyawa, yaitu terikat
dengan unsur lain dan sebagai molekul bebas. Kelarutan molekul oksigen yang
terdapat dalam air laut dipengaruhi secara fisika, sebagai contoh kelarutannya sangat
dipengaruhi oleh suhu air. Sumber utama oksigen dalam air laut berasal dari udara
melalui proses difusi dan dari hasil fotosintesis fitoflankton pada siang hari faktor-
faktor yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam air laut adalah kenaikan suhu air,
respirasi (khususnya malam hari), adanya lapisan minyak di atas permukaan air laut
dan masuknya limbah organik yang mudah terurai (Hutagalung et al., 1997).