Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH EVOLUSI MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN

DAN ILMU PENGETAHUAN

Disusun oleh:
Kelompok 6
1. Anis Nurmaulidiyah Ningsih
2. Hamaliya Putri
3. M. Agung Maulana
4. M. Farhan Alfaridzi
5. M. Rosyid Hasanuddin
6. Putri Nawal Adisti

Kelas: XII MIPA 4

SMA NEGERI 1 PALIMANAN


Jl. KH. AGUS SALIM 128 PALIMANAN
Telp. (0231) 341023 Cirebon 45161
E-mail: sman1_pa5nan@yahoo.co.id
Website: sman1palimanan.sch.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Biologi
tentang “Evolusi Manusia Menurut Al-quran dan Ilmu Pengetahuan” yang mana
makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi.

Makalah Biologi ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan


penyajiannya dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan mengenai Evolusi
Manusia Menurut Al-quran dan Ilmu Pengetahuan. Makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan pembaca.

Kami sangat menyadari bahwa penyusunan Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
kami harapkan. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca.

Cirebon, 7 Februari 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................. i

Daftar Isi........................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan ..........................................................................................1

1.1 Latar Belakang ................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................1
1.3 Tujuan .............................................................................................1
1.4 Manfaat ...........................................................................................1

BAB II Pembahasan ......................................................................................... 2

2.1 Asal Usul Manusia menurut Teori Evolusi .....................................2


2.2 Asal-usul Kehidupan Manusia menurut Alquran dan Hadis...........3

BAB III Penutup ...............................................................................................6

3.1 Kesimpulan .....................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................7


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Biologi mengalami kematangan pada tanggal 24 November 1859, pada saat
Charles Darwin menerbitkan buku On The Origin of Species by Means of Natural
Selection. Buku tersebut menyajikan kasus-kasus yang meyakinkan tentang
evolusi dan telah dapat menghubungkan apa yang sebelumnya dilihat sebagai
suatu kumpulan fakta membingungkan dan tidak saling berkaitan menjadi suatu
pandangan kohesif mengenai kehidupan. Darwin mengetengahkan berbagai topik
yang populer dalam biologi besarnya keanekaragaman dalam organisme, asal-usul
organisme dan kekerabatan, kemiripan dan perbedaannya, penyebaran
geografisnya, dan adaptasi dengan lingkungan di sekitarnya.
Dalam perjalanan sejarah, muncul seorang naturalis amatir dari
Shrewsbury (Inggris), Charles Robert Darwin. Setelah melakukan perjalanan
panjang ke berbagai negara untuk mengadakan penelitian, Darwin menyusun teori
evolusi secara sistematis dalam buku “The Origin of Species bi Mieans of Natural
Selection, or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life” (Yatim,
1987:107). Dalam sekejap, karya Darwin tersebut tidak saja menggemparkan
ilmuan, tetapi juga masyarakat umum, filosof dan agamawan. Reaksi keras dari
kalangan agamawan, khususnya masyarakat Islam sangat hati-hati dalam
menerima atau menolak teori evolusi Darwin tersebut, karena ajaran Islam baik
Alquran dan hadis, telah mengungkapkan proses tahapan-tahapan kejadian
manusia di bumi.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pandangan Islam tentang asal usul manusia berkaitan dengan
Evolusi?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pandangan Islam tentang asal usul manusia berkaitan
dengan Evolusi
1.4 Manfaat
Dapat memahami pandangan Islam tentang asal usul manusia berkaitan
dengan Evolusi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asal Usul Manusia menurut Teori Evolusi
Teori evolusi ini dipelopori oleh seorang ahli zoologi bernama Charles
Robert Darwin (1809-1882). Menurut Darwin manusia sekarang ini adalah hasil
yang paling sempurna dari perkembangan tersebut secara teratur oleh hukum-
hukum mekanik seperti halnya tumbuhan dan hewan. Kemudian lahirlah suatu
pengertian bahwa manusia yang ada sekarang ini merupakan hasil evolusi dari
kera-kera besar (manusia kera berjalan tegak) selama bertahun-tahun dan telah
mencapai bentuk yang paling sempurna.
Tetapi dalam hal ini Darwin sendiri kebingungan karena ada beberapa
jenis tumbuhan yang tidak mengalami evolusi dan tetap dalam keadaan seperti
semula.
Hal ini di antaranya merupakan kelemahan teori yang dikemukakan oleh
Darwin. Karena tidak ada titik temu antara teori yang ada dengan kenyataan.
Sebagai contoh, para ahli zoologi sangat akrab dengan suatu species yang
bernama panchronic yang tetap sama sepanjang masa. Juga ganggang biru yang
diperkirakan telah ada lebih dari satu milyar tahun namun hingga sekarang tetap
sama. Yang lebih jelas lagi adalah hewan sejenis biawak/komodo yang telah ada
sejak berjuta-juta tahun yang lalu dan hingga kini tetap ada serta tidak mengalami
perubahan.
Satu lagi masalah dari pandangan Darwin tentang “asal-usul manusia”
adalah sesuatu yang didasarkan pada begitu sedikit “bukti” hanya satu biji gigi,
potongan kecil tulang paha, dan hanya ada tiga atau empat kerangka yang tersedia
untuk melacak seluruh pembelajaran tentang evolusi manusia (Los Angeles
Times, ibid., hal. A18). Darwin berkata, “hanya ada tiga atau empat”. Jika
memang hanya ada empat maka memang seharusnya ia katakan demikian. Itu
berarti bahwa paling sedikit satu dari antaranya lebih kecil dari sebuah fragmen.
Ini berarti bahwa dengan penemuan kerangka fosil “baru” ini, yang terbaik, hanya
empat kerangka yang lengkap. Ini adalah keseluruhan dasar untuk teori evolusi
tentang “asal-usul manusia” – “hanya ada tiga atau empat” kerangka. Ini
merupakan “bukti” yang sangat lemah dan sangat sedikit untuk suatu teori yang
dipegang secara luas ini.
Di dalam teorinya Darwin berpendapat bahwa manusia berasal dari
perkembangan makhluk sejenis kera yang sederhana kemudian berkembang
menjadi hewan kera tingkat tinggi sampai akhirnya menjadi manusia. Makhluk
yang tertua yang ditemukan dengan bentuk mirip manusia adalah
Australopithecus yang diperkirakan umurnya antara 350.000 - 1.000.000 tahun
dengan ukuran otak sekitar 450 - 1450 cm3.
Perkembangan dengan perubahan volume otak ini besar pengaruhnya bagi
kecerdasan otak manusia. Australopithecus yang mempunyai volume otak rata-
rata 450 cm3 berevolusi menjadi manusia kera (Neandertal) yang mempunyai
volume otak 1450 cm3. Dari penelitian ini diperkirakan dalam waktu antara
400.000-500.000 tahun volume otak itu bertambah 1000 cm3. Tetapi anehnya
perkembangan dari Neandertal ke manusia modern sekarang ini selama kurang
lebih 100.000 tahun volume otaknya tidak berkembang. Teori ini tidak
mengemukakan alasannya.
Namun banyak juga Ahli yang mengatakan bahwa teori yang dianggap
ilmiah itu ternyata tidak mutlak karena antara teori dengan kenyataan tidak dapat
dibuktikan.

2.2 Asal-usul Kehidupan Manusia menurut Alquran dan Hadis

Evolusi dalam pengertian-pengertian sebelumnya hanya sebatas hipotesis


ilmiah tanpa bukti, atau justru sekedar perkiraan yang kemudian diangkat menjadi
kebenaran ilmiah oleh para pendukungnya dan diterima begitu saja oleh
masyarakat umum lewat kediktatoran intelektual serta keyakinan yang membabi
buta masyarakat pada integritas moral ilmuwan.

Dalam teori evolusi Darwin, setiap spesies hidup berasal dari satu nenek
moyang spesies yang ada sebelumnya lambat laun berubah menjadi spesies lain,
dan semua spesies muncul dengan cara ini. Perubahan spesies ini berlangsung
secara bertahap sedikit demi sedikit dalam jangka waktu jutaan tahun. Alquran
dengan ayat-ayat yang relevan sangat mengesankan sekali tentang tahap-tahap
penciptaan makhluk hidup dapat dilihat dalam Q.S.Al-Anbiyaa (21):30, Q.S. An-
Nur (24):45, Q.S.Thaha (20):53, dan Q.S. Nuh (71):14. Apa yang disebut Darwin
sebagai seleksi a

lam, memanglah seleksi alami dalam pengertian Allah SWT., yang mengatur
seleksi itu sebagai bagian dari proses penyempurnaan, proses penyelarasan
terhadap keadaan lingkungan dan proses perakitan dalam bentuk yang diberikan-
Nya kepada manusia untuk menjadi khalifahNya di bumi.

Alquran tidak menguraikan secara rinci proses kejadian Adam, namun


mayoritas ulama dinamai manusia pertama. Yang disampaikannya dalam konteks
ini hanyalah:

a. Bahan awal manusia dari tanah.


b. Bahan tersebut disempurnakan..
c. Setelah proses penyempurnaan selesai, ditiupkan kepadanya ruh Ilahi
(Q.S. Al-Hijr {15}:28-29); (Q.S. Shaad {38}:71-72).

Dalam hadis Rasulullah SAW, disebutkan bahwa: “Setiap orang


diantaramu diciptakan dalam rahim ibunya dari setetes “nuthfah” selama empat
puluh hari, lalu dia menjadi “alaqah” selama kurun waktu yang sama, kemudian
menjadi “mudghah”(seperti makanan yang dikunyah) selama kurun waktu yang
sama juga. Kemudian Allah mengutus Malaikat datang kepadanya dengan
membawa empat perintah. Sang malaikat itu diperintahkan untuk menuliskan
rezeki, usia, amal-perbuatan dan akhir nasibnya bahagia atau sengsara, lantas
meniupkan ruh kepadanya. (HR Bukhari, 1971:152).

Hadis lain disebutkan: Ketika “nuthfah” telah berusia empat puluh hari,
Allah mengutus malaikat yang membentuknya, menciptakan pendengaran,
pengelihatan, kulit, daging dan tulangnya, lalu bertanya, Tuhanku, apakah dia
laki-laki atau perempuan.(HR Muslim, 1993:45).

Teori evolusi merupakan buah filsafat materialistis yang muncul


bersamaan dengan kebangkitan filsafat-filsafat materialistis kuno dan kemudian
menyebar luas di abad ke-19. Paham materialisme berusaha menjelaskan alam
semata melalui faktor-faktor materi dan mengingkari penciptaan Filsafat
materialistis, yang bertentangan dengan karakteristik paling mendasar akal
manusia ini, memunculkan “teori evolusi” di pertengahan abad ke-19. Seiring
dengan perjalanan waktu, perkembangan ilmu pengetahuan justru mementahkan
teori evolusi. Teori Darwin semakin tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan
modern. Ilmu pengetahuan modern menyuguhkan informasi bahwa segala sesuatu
yang ada di dunia ini, termasuk pada makhluk hidup, dirancang dan dibangun
dalam sebuah sistem yang sangat rumit namun mekanisme yang bekerja di
dalamnya sangat teratur dan sempurna.

Tentu ada “invisible hand” di balik semua rancangan cerdas ini. Kenyataan
ini telah membukakan mata para ilmuan, sehingga mereka yang sebelumnya
menjadi pendukung teori evolusi menjadi berbalik menolak teori tersebut. Maka
semakin hari semakin banyak buku-buku yang dihasilkan para ilmuan untuk
membuktikan kekeliruan teori Darwin. Dampaknya, semakin banyak pula
kalangan pendidik yang menolak teori Darwin dan berpihak pada teori Intelegent
Design atau teori Perancangan Cerdas (PC).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keberadan teori evolusi Darwin dapat dibenarkan melalui ilmu


pengetahuan, karena teori ini mula-mula mengungkap misteri asal-usul kehidupan
manusia secara sistematis dan filosofis dengan argumen-argumen ilmiah,
sehingga teori evolusi dianggap benar adanya bagi sebagian ilmuan serta dapat
dijadikan mitra bagi para ilmuan Islam dalam mengkaji asal-usul penciptaan
manusia yang misterius itu. Namun jika dilihat dari perspektif Islam, teori evolusi
tidaklah diterima kebenarannya, mengingat Alquran dan hadis secara nyata
mengungkapkan penciptaan manusia pertama “Adam a.s”, dan kelanjutan proses
penciptaan manusia setelah itu melalui keturunan. Dengan demikian, teori evolusi
menurut Darwin dapat ditolak keberadaannya, dan hanya dianggap sebagai
hipotesis belaka.
DAFTAR PUSTAKA

Irnaningtyas.2018.erlangga:Jakarta

https://id.scribd.com

https://www.kompasiana.com

http://baihaqi-annizar.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai