Anda di halaman 1dari 38

Dr.

Diana Andre, MM
2
1. ALAT REPRODUKSI DALAM
 TESTIS

2. SALURAN DAN KELENJAR PELENGKAP


(KELENJAR ASESORI)
 VASA EFERENSIA (DUKTUS EFEREN)
 EPIDIDIMIS
 VAS DEFERENS
 KANALIS INGUINALIS
 URETRA PENIS

3. ALAT KELAMIN LUAR


 PENIS
 SKROTUM

slide biologi sel by : dr Ratih 3


4
 TESTIS
◦ Jumlah sepasang
◦ Ukuran sebesar telur burung merpati
◦ Terletak dalam skrotum
◦ Testis menggantung → bagian anterior
dinding abdomen
◦ Embriogenesis →testis dalam rongga tubuh
◦ Sebelum janin dilahirkan → testis akan turun dalam
rongga skrotum

5
 90 % tersusun atas tubulus seminiferus
 Tubulus seminiferus terdiri atas sel epitel
yang akan mengadakan pembelahan
mitosis dan meiosis menjadi spermatozoa
 Spermatogenesis dimulai dari usia 13 tahun
(usia pubertas) berlangsung seumur hidup
 Diantara tubulus seminiferus terdapat sel
interstitial (sel Leydig) → fungsi mengontrol
perkembangan karakteristik seks sekunder pria.

6
7
 Dari testis keluar saluran pendek disebut
VASA EFERENSIA (DUKTUS EFEREN) yang
menyalurkan sperma ke dalam EPIDIDIMIS.
 Epididimis mrp struktur melingkar-lingkar
dengan panjang 20 kaki dan meliputi
setengah bagian dorsal testis
 Epididimis terdiri atas :
◦ Caput
◦ Corpus
◦ Cauda Epididimis

8
FUNGSI :
◦ Tempat spermatozoa melakukan proses
pematangan sehingga mampu membuahi
ovum
◦ Bagian cauda epididimis berfungsi sbg
tempat penyimpanan sperma
◦ Membuat suspensi spermatozoa encer
yang berasal dari testis menjadi lebih
pekat
◦ Mengangkut spermatozoa dari vasa
eferensia ke vas deferens

9
 Spermatozoa yang dikeluarkan
tubulus seminiferus belum mampu
bergerak, perlu pematangan di dalam
epididimis
 Spermatozoa mengalami pematangan
selama 18 jam sampai 10 hari
 Epididimis mensekresi banyak cairan
yang mengandung hormon, enzim dan
gizi khusus untuk pematangan
spermatozoa

10
 Penyaluran spermatozoa :
EPIDIDIMIS → VAS DEFERENS (dari
SKROTUM naik ke atas) → KANALIS
INGUINALIS → URETRA PENIS (didalam
rongga perut)

11
 Panjang sekitar 18 inchi
 Dinding mengandung otot-otot licin →
pengangkutan semen saat ejakulasi
 Sebelum masuk ke uretra, vas deferens bergabung
dengan saluran Ekskresi vesikula seminalis dan
membentuk ductus Ejakulasi berlanjut ke uretra.
 Fungsi vas deferens :
◦ Pengangkut sperma dari epididimis ke uretra

12
 Fungsi Uretra Penis:
◦ Pengangkut spermatozoa dari vas deferens ke penis
◦ Pengangkut urine

 Kelenjar dalam saluran spermatozoa yaitu :


◦ Kelenjar vesicula seminalis
◦ Kelenjar prostat
◦ Kelenjar cowper (kelenjar bulbo-urethralis)
◦ Kelenjar littre

13
 Kelenjar tsb menghasilkan cairan
semen/plasma semen (air mani)
 Fungsi cairan/plasma semen :
◦ Memungkinkan spermatozoa bergerak aktif
◦ Membuat spermatozoa dapat hidup dalam waktu
tertentu
◦ Sebagai medium spermatozoa
◦ Sebagai Buffer dalam melindungi spermatozoa dari
lingkungan asam saluran reproduksi wanita

14
15
16
17
PENIS
◦ Fungsi :
 Sebagai alat untuk kopulasi/coitus/bersetubuh
 Meletakkan semen ke dalam saluran reproduksi wanita
 Sebagai alat untuk pengeluaran urine
◦ Terdiri dari akar, badan dan ujung bebas yang
berakhir pada gland penis
◦ Badan penis terdiri atas korpus kavernosum dan
korpus spongiosum

18
 Kedua korpus tersebut bersifat seperti spons
 Terbagi atas rongga-rongga sebagai kapiler
yang sangat membesar dan bersambung
dengan vena penis
 Ereksi penis disebabkan pembesaran rongga-
rongga ini oleh darah yang terkumpul.
 Kulit pembungkis gland penis →
prepusium→sirkumsisi

19
SKROTUM
◦ Kantong pembungkus testis
◦ Tersusun oleh kulit dan jaringan
subkutan yang tidak mengandung
lemak.
◦ Fungsi :
 Termoregulator untuk testis agar
temperatur optimal sehingga proses
spermatogenesis berjalan lancar.

20
◦ Spermatogenesis memerlukan suhu tetap dan
beberapa derajat lebih rendah dari suhu tubuh
◦ Jika udara panas dan suhu panas maka skrotum akan
menggantung jauh dari tubuh
◦ Jika udara dingin, skrotum mengecil dan mendekati
tubuh yang suhunya lebih tinggi
◦ Turunnya testis ke dalam skrotum agar suhu di sekitar
testis tsb lebih rendah dari suhu rongga tubuh
◦ Suhu testis berkisar antara 1 – 8 ⁰C lebih rendah dari suhu
rongga tubuh

21
22
Yaitu : pembentukan spermatozoa di dalam tubulus seminiferus (organ
testis) terdiri dari 3 tahap.

23
 Spermatogonium A disebut spermatogonium
induk membelah 2 x secara mitosis
membentuk 4 spermatogonia A
 1 sel berfungsi untuk spermatogenesis
berikutnya
 3 sel lain membelah membentuk 6
spermatogonia intermediet dan membelah lagi
membentuk 12 spermatogonia B
 Masing-masing spermatogonia B membelah
membentuk spermatosit primer (spermatosit I)

24
 Spermatosit I mengalami meiosis I
menempuh fase leptoten, zigoten, pakiten,
diploten dan diakinesis dari profase lalu
metafase. anafase dan telofase
 Terbentuk spermatosit II (sekunder) yang
mengalami meiosis II menjadi spermatid
haploid
 Setiap spermatosit I menghasil 4 spermatid
 Spermatid dijumpai pada potongan tubulus
seminiferus

25
 Terjadi perkembangan spermatid menjadi
spermatozoa
 Rangkaian perubahan ini dibagi 4 fase yaitu :
◦ Fase Golgi
◦ Fase Tudung/Kap
◦ Fase Akrosom
◦ Fase Pematangan
 Saat diejakulasikan, spermatozoa bercampur
dengan plasma semen.
 Campuran spermatozoa dengan plasma semen
disebut semen

26
27
 Terdiri atas :
◦ Spermatozoa
◦ Plasma Semen
 Spermatozoa dihasilkan oleh testis terdiri
atas :
◦ Kepala bentuk oval berisi nukleus lebar 2,5-3,5 μm
dan panjang 4-5 μm
◦ Leher
◦ Ekor panjang 50μm

28
 Tahapan pengeluaran sekret kelenjar
genital :
◦ Fraksi Pre Ejakulasi :
 Hasil sekresi kelenjar cowper dan littre
 Volume 0,2 ml → melicinkan uretra
dan vagina waktu coitus
◦ Fraksi Awal
 Hasil sekresi kelenjar prostat
 Volume 0,5 ml → memelihara spermatozoa
saat di luar tubuh
29
◦ Fraksi Utama
 Terdiri dari lendir berasal vesicula
seminalis dan spermatozoa berasal
dari epidimis
 Volume 2 ml
◦ Fraksi Akhir
 Lendir dan spermatozoa non motil,
volume 0,5 ml
◦ Fruktosa
◦ Asam Sitrat
◦ Spermin
◦ Seminin
◦ Enzim prosfatase, asam glukoronidase,
lisozom, amilase
◦ Prostaglandin
◦ Na, K, Zn, Mg

31
 Volume : 2 – 5 ml
 Warna : putih keruh/putih kelabu
seperti lem kanji
 pH : 7,2 – 7,8
 Bau : khas seperti bau bunga
akasia
 Viskositas : 3-5 cm
 Koagulasi : segera menggumpal
setelah ejakulasi
32
 Likuefaksi : 15 – 20 menit setelah
ejakulasi
 Konsentrasi normal : > 20 juta/ml
 Motilitas : ∑ spermatozoa yang
bergerak > 60% dari total yang hidup; 25
% gerak maju,cepat dan lurus, 25% gerak
lurus tapi lambat
 Genetis
◦ Sindrom Klinefelter : tubulus
seminiferus degenerasi
◦ Sindrom down : cryptorchidisme
 Hormon
◦ Produksi FSH dan LH menurun,
spermatogenesis terganggu
◦ Hipogonadotropin menyebankan
hipogonadism

34
 Anatomi
◦ Cryptochidisme
◦ Testis menggantung tanggung dalam
kanalis inguinalis
◦ Varikokel pembuluh darah testis
◦ Testis kecil
 Saraf
◦ Impotensi penyebabnya psikis
atau kelainan saraf menuju
genetalia luar
 Penyakit (mrp faktor testikuler)
◦ Mumps orchists
◦ Prostatitis
◦ Epididimitis

36
 Faktor postestikuler
◦ Infeksi Gonorea dan syphilis
 Kebiasaan yang belebihan
◦ Perokok berat
◦ Alkohol
◦ Pekerjaan yang dekat sumber
panas dan sumber radiasi
38

Anda mungkin juga menyukai