BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
ARGUMENTASI KEKRISTENAN TERHADAP TEORI EVOLUSI
BAB IV
KESIMPULAN
Ciptaan adalah format aktual dari rancangan (pikiran) Allah yang dibuat sebelum dunia
(alam semesta) dijadikan. Sehingga ciptaan khususnya alam semesta menyatakan bahwa Allah
Pencipta. Manusia adalah the image of God yang bukan hanya menyatakan Allah tetapi juga
mampu mengenal Allah. Namun, dosa membuat ciptaan (alam semesta) tidak cukup untuk
mengenal Allah dan manusia tidak mampu mengenal Allah. Rasio yang harusnya digunakan
manusia untuk menguasai alam semesta, menjalankan mandat ciptaan, dan membawa pada
pengenalan akan Allah yang Mahabesar dan Makakuasa sebagai Pencipta telah rusak. Manusia
berlomba-lomba meneliti, menemukan, dan memublikasikan hasil penelitiannya tentang alam
semesta namun semuanya tidak sempurna, tidak memiliki pembuktian yang cukup, dan tidak
bertahan lama. Teori-teori tersebut dapat dibantah dan diganti dengan teori baru yang sesuai dengan
peradaban manusia dan diterima secara universal. Hal ini menjadikan ilmu pengetahuan tidak
pernah membuktikan sesuatu dalam pengertian yang mutlak. Pertanyaan-pertanyaan mendasar
tentang asal usul kehidupan danpengertian manusia menjadi hal yang sangat sulit untuk dijawab.
Satu-satunya sumber pengetahuan yang mutlak dan tidak berubah-ubah adalah Alkitab.
Pertanyaan mendasar tentang asal usul kehidupan dan manusia semuanya terjawab dengan jelas di
sana. Allah telah menyatakan diri-Nya sendiri, baik melalui alam maupun melalui Firman-Nya.
Oleh karena dosa, keberadaan alam dan keilmuan tidak cukup membawa manusia kepada
pengertian yang benar dan keselamatan. Alkitab lah yang akan menunjukkan dan menjelaskan
dengan sempurna awal segala sesuatu dimulai.Keilmuan oleh teori Darwin mengatakan bahwa alam
semesta dan manusia mengalami perubahan yang dinamakan evolusi. Evolusi adalah suatu
perubahan atau pertumbuhan pada makhluk hidup yang terjadi secara berangsur-angsur dalam
jangka waktu yang cukup lama sehingga terbentuk spesies baru. Teori evolusi ini ditemukan oleh
Darwin pada tahun 1800 sampai 1882.
Darwin mengatakan bahwa kehidupan dimulai dari sel yang pertama muncul faktor
kebetulan dari sel inti yang berkembang dan berevolusi membentuk spesies-spesies baru, makhluk
hidup berkembang dari nenek moyang yang sama dan varian timbul setelah melalui rentetan
perubahan kehidupan, dan perkembangan embrio mengulangi proses evolusi yang dialami oleh
nenek moyang di zaman purba secara ringkas melalui hukum biogenesis.Adapun bukti dari teori
Darwin adalah adanya variasi di antara individu-individu dalam satu keturunan, ditemukannya fosil-
fosil di berbagai lapisan batuan bumi yang menunjukkan adanya perubahan secara berangsur-
angsur,adanya homologi antara organ system pada makhluk hidup, adanya data hasil studi
mengenai kooperatif perkembangan embrio, dan dukungan dari Thomas H. Huxley.
Kekristenan memandang teori evolusi sebagai suatu pengetahuan yang butuh pembaharuan
dan perbaikan. Orang-orang Kristen tidak bisa mengabaikan suatu kritik-kritik ilmiah maupun
kebohongan-kebohongan ilmiah, betapapun tidak wajarnya dan tidak berdasarnya teori tersebut.
Karena ilmu sendiri adalah suatu pengetahuan yang objektif untuk mencari suatu kebenaran di
mana saja kebenaran itu diperoleh. Respons seperti inilah yang harus dimiliki ketika membahas dan
memperbaiki suatu teori evolusi telah gagal atau salah. Pada dasarnya, kaum evolusionis tidak
mampu menjelaskan proses pembentukan satu protein pun, baik dari hukum probabilitas maupun
hukum fisika dan kimia. Jika satu protein saja tidak dapat dibuktikan dan dijelaskan, apakah masuk
akal jika jutaan protein menyatukan diri membentuk sel, lalu miliaran sel secara kebetulan pula
menyatukan diri membentuk organ-organ hidup, lalu membentuk ikan, kemudian ikan beralih ke
darat, menjadi reptile, lalu menjadi burung, kera, dan akhirnya manusia?
Sebagai orang Kristen, pemahaman tentang asal usul manusia harus bergerak atas dasar
prinsip Alkitab bahwa Allah adalah Pencipta dan oleh karena itu Ia juga merupakan Pencipta ilmu,
yakni studi tentang manusia.Jika ditinjau berdasarkan penjelasan Alkitab dalam kitab Nehemia 9:6
berbunyi, “Hanya Engkau adalah Tuhan! Engkau telah menjadikan langit, ya langit segala atasnya,
dan laut dan segala yang di dalamnya. Engkau memberi hidup kepada semuanya itu dan bala tentara
sujud menyembah kepada-Mu” menyatakan bahwa Allah adalah Sang Pencipta. Manusia diciptakan
menurut gambar dan rupa-Nya sehingga ia adalah mahkota ciptaan. Manusia memiliki relasi
vertikal dengan Sang Pencipta yang tidak dapat dipersamakan dengan bintang.Allah telah
memberikan sebuah mandat kepada manusia untuk meneruskan pekerjaan perkembangan dengan
berkembang biak dan mengolah alam ciptaan dengan baik. Manusia diciptakan dengan kesadaran
akan diri sendiri, perasaan, emosi, tekad, dan kemauan. Manusia diberikan pencaindera yang sudah
sangat maju, kemampuan berpikir, memiliki hati nurani, dan yang paling penting kesadaran akan
Tuhan. Intinya, teori evolusi bukanlah suatu pengetahuan yang benar akan pembentukan alam
semesta dan penciptaan manusia. Satu-satunya yang menjadi fondasi dalam menjelaskan proses dan
tujuan dari terbentuknya alam semesta dan diciptakannya manusia adalah Firman Allah (Alkitab).
Daftar Pustaka