Anda di halaman 1dari 52

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

Definisi Pertanian:
1. Pertanian adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, barang, atau bahan baku energi
serta mengelola lingkungan hidupnya melalui pemanfaatan
sumber daya hayati.
2. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati disebut budidaya
tanaman (crop cultivation) atau pembesaran hewan ternak
(raising).

1
• Pertanian dalam arti luas mencakup semua
kegiatan yg melibatkan pemanfaatan mahluk
hidup (termasuk tanaman, hewan,
mikrobia/mikroorganisme) utk kepentingan
manusia
• Pertanian dalam arti sempit diartikan sbg
kegiatan pemanfaatan sebidang lahan utk
membudidayakan jenis tanaman tertentu,
terutama yg bersifat semusim
Budidaya
Istilah budidaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan sebagai usaha yang bermanfaat dan memberi
hasil.

Kegiatan budidaya dilakukan untuk memperoleh beberapa


manfaat, diantaranya yaitu:
• Mendapatkan keuntungan dari segi ekonomis maupun
dari segi konsumsi sebagai makanan.
• Mendapatkan hasil yang maksimal dari kualitas hasil
produksi.
• Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena
terbukanya lapangan pekerjaan yang luas.
• Menjadi sarana untuk mengelola potensi sumber daya.
• Budidaya tanaman bisa membuat udara semakin bersih,
dan lingkungan semakin sejuk
Pengertian Budidaya

Dalam bidang pertanian, budidaya diartikan sebagai


kegiatan terencana dalam pemeliharaan sumber daya hayati
yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil
manfaat/hasil panennya.

Kegiatan budi daya bisa dianggap sebagai inti dari usaha


tani.

Sedangkan istilah budidaya hewan (husbandry), diartikan


sebagai usaha pembesaran bakalan (hewan muda) atau
bibit/benih hewan pada lahan tertentu selama beberapa
waktu untuk dijual, disembelih, dengan tujuan untuk
dimanfaatkan daging dan bagian tubuh lainnya, diambil
telurnya, atau diperah susunya.
Ruang Lingkup Pertanian
Pertanian mencakup budidaya tanaman ( tanaman
pangan, hortikultura, dan perkebunan), kehutanan,
peternakan, dan perikanan.

Penggolongan Pertanian berdasarkan objek budidaya:

Budidaya tanaman, dengan obyek tumbuhan dan


diusahakan pada lahan yang diolah secara intensif,
Kehutanan, dengan obyek tumbuhan (biasanya pohon)
dan diusahakan pada lahan yang setengah liar, HTI,
Peternakan, dengan obyek hewan darat kering
(khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia),
Perikanan, dengan obyek hewan perairan (ikan, amfibia
dan semua non-vertebrata).

5
Pertanian: suatu kegiatan manusia yg termsk di
dalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan,
perikanan dan jg kehutanan.
Usahatani : suatu tempat dimana seseorang/
sekumpulan orang berusaha mengelola SDA dan
faktor2 produksi spt alam, tng krj, modal,
ketrampilan, manajemen dg tujuan berproduksi utk
menghaslkn sesuatu di lapangan pertanian.
Agrosistem : sistem dalam pertanian (pengelolaan
usahatani)
Agroekosistem : pertanian yg bersifat hub timbal balik
antara manusia dg lingkungan fisik dr lingkungan
hidupnya guna kelangsungan hidup manusia itu.
Ciri Umum Pertanian Di Indonesia

 Merupakan pertanian tropika


 Bentuknya sebagai kepulauan
 Topografi bergunung (Variasi suhu antar daerah)
 Hasil pertanian yang terpenting : padi, jagung, tembakau,
tebu, karet dan kelapa disamping tanaman perdagangan
lainnya
 Curah hujan tinggi (tertinggi di Padang 3.846 mm/th)
 63% wilayah Indonesia tertutupi oleh hutan
 Semakin ke timur wilayah Indonesia semakin kering
 Jenis tanah terbagi 3 yaitu : (1) tanah pegunungan berapi,
(2) tanah datar aluvial dan (3) tanah tersier
 Skala usaha relatif kecil, dan terjadi fragmentasi lahan
 Bersifat padat karya
 Masih didominasi oleh pertanian subsisten
No
Perbedaan Pertanian di Pulau Jawa & di Luar Pulau Jawa
Pulau Jawa Luar Pulau Jawa
1 Mempunyai dua musim yang berbeda Tidak terdapat perbedaan musim yang
(musim penghujan dan musim jelas
kemarau)
2 Tanaman yang banyak diusahakan Tanaman yang banyak di- usahakan
tanaman pangan tanaman perkebunan
3 Tanaman perkebunan yang banyak Tanaman perkebunan yang banyak
diusahakan : teh, tembakau, kopi, dll. diusahakan tanaman tahunan: lada, karet,
kelapa dll
4 Tenaga kerja berlimpah Tenaga kerja terbatas
5 Lahan terbatas (intensifikasi) Lahan tersedia dlm jumlah yang cukup
(ekstensifikasi)
6 Pengairan setengah teknis dan teknis Pengairan setengah teknis, tadah hujan,
dan pasang surut
Pembagian Bidang Pertanian :
 Pertanian Rakyat (pertanian dalam arti sempit)
 Perkebunan
 Kehutanan
 Peternakan
 Perikanan

Pertanian Rakyat : Usaha pertanian keluarga di mana


diproduksi bahan makanan utama seperti : beras, palawija,
dan tanaman hortikultura.

Perusahaan Pertanian bertujuan untuk memproduksi


hasil tertentu dengan sistem pertanian seragam di bawah
manajemen yang terpusat dengan menggunakan berbagai
metode ilmiah dan teknik pengolahan yang efisien
Perbedaan Pertanian Rakyat dengan Perusahaan Pertanian

No Pertanian Rakyat Perusahan Pertanian


1 Diusahakan dilahan sawah, ladang Diusahakan di lahan tertentu
atau pekarangan
2 Tujuan penggunaan hasil untuk Tujuan penggunaan hasil untuk
memenuhi keperluan keluarga dan memenuhi kebutuhan pasar dan
pendapatan keluarga untuk memperoleh keuntungan
3 Memproduksi lebih dari satu Hanya memproduksi satu komoditi
komoditi
4 Tenaga kerja utama adalah tenaga Tenaga kerja merekrut dari luar
kerja keluarga
5 Aspek manajemen kurang Aspek manajemen menjadi hal
diperhatikan yang terpenting
6 Belum menerapkan hasil penelitian Menerapkan hasil penelitian
Pertanian Ekstraktif : Mengambil hasil dari alam dan
tanah tanpa usaha untuk mengembalikan sebagian hasil
tersebut untuk keperluan pengambilan dikemudian hari.
Modal dan Tenaga kerja memegang peranan penting
disertai keterampilan

Contoh : Perikanan sungai, perikanan laut dan


pengambilan hasil hutan baik yang bersifat subsisten
ataupun yang komersial

Pertanian Generatif : Pertanian yang memerlukan usaha


pembibitan, pengolahan, pemeliharaan, pemupukan dll
untuk tanaman maupun hewan. Ada hubungan yang jelas
antara faktor produksi (input) dengan hasil produksi
(output)
Usaha Tani (Farming)?
• Merupakan bagian inti dari pertanian karena menyangkut
sekumpulan kegiatan yg dilakukan dalam budidaya
• PETANI  adalah sebutan bagi mereka yg menyelenggarakan
usaha tani  contoh: petani tembakau; petani ikan. Khusus
utk pelaku budidaya hewan ternak disebut peternak
• Usaha pertanian ini diberi nama khusus untuk subyek usaha
tani tertentu
• Kehutanan adalah usaha tani dengan subyek tumbuhan
(umumnya pohon) yang diusahakan pada lahan yg “liar”
(hutan)
• Peternakan menggunakan subyek hewan darat kering
• Perikanan menggunakan subyek hewan perairan
• Apabila seorang petani memandang semua aspek ini
dgn pertimbangan efisiensi utk mencapai
keuntungan maksimum, maka petani itu melakukan
pertanian intensif (intensive farming)
• Usaha pertanian yg dipandang dg cara ini dikenal
sebagai Agribisnis
• Program dan kebijakan yg mengarahkan usaha
pertanian ke cara pandang agribisnis dikenal sbg
intensifikasi
• Karena pertanian industrial selalu menerapkan
pertanian intensif, maka antara agribisnis dan
pertanian industrial seringkali disamakan

• Sisi yg berseberangan dgn pert industrial adlh


pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
• Termasuk dalam pert berkelanjutan ini a.l.
Pertanian organik atau permakultur, yaitu
memasukkan aspek kelestarian daya dukung
lahan maupun lingkungan dan pengetahuan
lokal sbg faktor penting dlm perhitungan
efisiensinya
• Akibatnya memang pertanian berkelanjutan
ini biasanya memberikan hasil lebih rendah dp
pertanian industrial
• Pertanian modern menerapkan sebagian komponen
dari keduanya (pertanian industrial dan pertanian
berkelanjutan)
• Selain itu dikenal pula pertanian ekstensif (pertanian
masukan rendah) yg dlm bentuk paling ekstrem dan
tradisional biasanya berbentuk pertanian subsisten,
yaitu hanya dilakukan tanpa motif bisnis dan semata
hanya utk memenuhi kebutuhan sendiri atau
komunitasnya
• Sebagai satu usaha, pertanian memiliki 2 ciri
penting, yaitu: (1) selalu melibatkan barang
dalam volume besar; (2) proses produksi
memiliki risiko yg relatif tinggi
• Dua ciri ini muncul krn pertanian melibatkan
makhluk hidup dalam satu atau beberapa
tahapnya dan memerlukan ruang utk kegiatan
itu serta jangka waktu tertentu dlm proses
produksi
• Beberapa bentuk pertanian modern (mis.
Budidaya algae, hidroponik) telah dapat
mengurangi ciri-ciri tsb, tetapi sebagian besar
usaha pertanian dunia masih tetap demikian
• Tumpangsari  adalah suatu bentuk
pertanaman campuran (poly culture) berupa
pelibatan 2 jenis atau lebih tanaman pada
satu areal lahan tanam dlm waktu yg
bersamaan atau hampir bersamaan
• Tumpangsari yg umum dilakukan adalah
penanaman dlm waktu yg hampir bersamaan
utk 2 jenis tan yg sama, mis jagung dan
kedelai, atau jagung dg kc tanah. Hal ini dsbt
juga dg double-cropping
• Penanaman yg dilakukan segera setelah tan
pertama dipanen (spt jagung dan kedelai atau
jagung dan kacang panjang) dikenal sebagai
tumpang gilir
• Tumpangsari dpt pula dilakukan pada pertanaman
tunggal (monokultur) suatu tan perkebunan besar
atau tan kehutanan sewaktu tan pokok masih kecil
atau blm produktif. Hal ini dikenal sbg tumpang sela
(inter-cropping)
• Jagung atau kedelai biasanya menjadi tan sela yg
dipilih. Dalam kehutanan, hal ini dsbt sbg wanatani
• Suatu konsep serupa jg diterapkan dalam budidaya
padi dan ikan air tawar yg dikenal sbg mina tani
SIFAT PRODUK PERTANIAN

1. Sifat produk musiman


2. Bertalian dengan gejala alam
3. Produk tidak tahan lama
4. Produk mudah rusak
5. Dampak program & kebijakan
pemerintah mengena langsung pada
pelaku-pelaku Agribisnis
Hortikultura
Hortikultura berasal dari kata “hortus”
(garden atau kebun) dan “colere” (to
cultivate). Secara harfiah istilah
Hortikultura diartikan sebagai usaha
membudidayakan tanaman buah-buahan,
sayuran dan tanaman hias.

Sifat khas dari hasil hortikultura: Tidak


dapat disimpan lama, voluminous, mudah rusak
(perishable) dalam pengangkutan, melimpah pada
suatu musim dan langka pada musim yang lain,
perlu agroklimat tertentu, dan fluktuasi harganya
tajam.

23
Hortikultura

Jenis tanaman hortikultura: sayuran dan buah-buahan


Daerah penghasil sayur dan buahan: BukitTinggi,
Pengalengan, PuncakBogor, Batu
Kelemahan dlm peningkatan mutu tanaman
hortikultura: jenis-jenis unggul baru blm dpt dimanfaatkan
dg cepat krn blm menarik minat pengusaha utk menanam
modal
Kunci utk mengembangkan tanaman hortikultura:
menemukan bibit yg baik dan cara penggunaan saprodi yang
tepat
Tantangan: merubah image mutu “buah impor” lebih baik
dari“buah lokal”Contoh: Jambu Bangkok, Durian Bangkok,
Mangga Filipina
24
PERTANIAN TERPADU-
BERKELANJUTAN DAN ENERGI
TERBARUKAN
ISU GLOBAL

 Meningkatnya populasi manusia menuntut pasokan


pangan & papan yang juga meningkat
 Perubahan pola hidup  diversifikasi diet
 Kebutuhan akan “sistem produksi ramah
lingkungan” dan berorientasi pada mutu produk 
Jaminan Mutu
 Kebutuhan “transparansi” & “keterlacakan” pada
sistem produksi pertanian  pencatatan
rekaman dan audit
 Globalisasi perdagangan  transfer lintas negara
dapat mengacaukan keseimbangan rantai pasok
(input-output) pada lokasi produksi
 Konsumen menetapkan aturan-aturan dan regulasi
mereka kepada petani di negara lain
ISU DI BIDANG PERTANIAN
• Areal pertanian semakin menyempit 
peningkatan produktivitas melalui intensifikasi
• Akses air irigasi berkurang perubahan pola tanam
• Lahan terdegradasi & penurunan muka air tanah 
konservasi
• Produktivitas lahan turun  asupan tambahan dari
luar sistem
• Produksi limbah organik yang semakin berlebih  pengelolaan
untuk pemanfaatan bentuk lain (energi, pupuk, pakan, dll)
• Kompetisi penggunaan lahan  pangan vs perkebunan,
pangan vs bioenergi
• Kelangkaan tenaga kerja  mekanisasi dan efisiensi menjadi
tuntutan mutlak dalam sistem produksi
 Peningkatan methan dari kegiatan pertanian 
dimanfaatkan untuk biogas

 Persaingan produk ikan, produk ternak untuk


pangan atau pakan
 Kompetisi penggunaan lanskap pantai 
pengelolaan untuk konservasi, produksi dan
wisata
 Sumberdaya lanskap perdesaan untuk area produksi
atau wisata  pengelolaan agrowisata
5
ARAH PENGEMBANGAN
PERTANIAN TROPIKA SAAT INI

Konvensional Tidak
Pertanian
Ramah
Indigenous Industrial/ lingkungan
modern

Ketidakramahan sistem pertanian terjadi karena penggunaan teknologi,


pergeseran lahan pertanian ke perbukitan akibat tekanan penduduk dan
konversi lahan menjadi permukiman, industri dan infrastruktur lainnya.
SISTEM PERTANIAN
KONVENSIONAL
• Tidak ramah lingkungan, Di Negara berkembang
• Terjadi karena penggunaan yang beriklim tropika,
teknologi yang sarat masukan ketidakramahan sistem
luar berupa agrokimia pertanian lebih besar lagi
terutama pupuk inorganik • Akibat bergesernya
dan pestisida buatan. lahan-lahan pertanian
• Tidak efisien ke daerah perbukitan.
• Tekanan penduduk dan
• Lahan luas
• Mengelola konversi lahan pertanian
satu sub menjadi lahan
sektor pemukiman dan
• Tidak mandiri industri/pabrik.
• Tergantung
input dari
luar
PERTANIAN
INDUSTRIAL/MODERN [1]
 Sistem pertanian dilakukan sebagai industri dan
dilakukan dengan skala industri yang besar
 Jumlah produk dan profit menjadi tujuan utama
 Digunakan teknologi maju dengan cara padat
modal
 Orientasi pada produk, bukan pada manusia yang
mengelola
 Semua asupan (termasuk manusia) dinilai sebagai
barang, sehingga aspek sosial sering terlupakan
 Pengembangan teknologi dipilih yang paling
menguntungkan tidak perduli darimana asalnya
 Orientasi pada efisiensi sumberdaya
 Sering mengabaikan kaidah etika dan budaya yang
berlaku di masyarakat
 Jenis komoditi dipilih secara tepat dengan asumsi
aspek sosial tidak terjadi penyimpangan
 Analisis terhadap dampak akibat teknologi sudah
diperhitungkan secara baik melalui simulasi dan
teori
 Penelitian dan pengembangan teknologi menjadi
faktor yang sangat penting
FOKUS DAN LANGKAH
PERTANIAN KE DEPAN
 Menyikapi pemanasan global
 Menyelamatkan dan melestarikan lingkungan
 Meningkatkan produktivitas
 Mengatasi kelangkaan energi
 Mengelola sumberdaya secara efisien
PERTANIAN BERKELANJUTAN
Sebuah sistem dalam budidaya pertanian yang
dapat menghasilkan pangan dan serat secara
lestari dengan tetap mempertahankan
sumberdaya alam dan lingkungan, dapat
memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat
petani, pemanfaatkan siklus daur ulang dalam
sistem sehingga pemanfaatan sumberdaya lokal
tinggi, keseimbangan lingkungan terjaga.
BEBERAPA LANGKAH PERTANIAN
BERLANJUTAN

  Dikembangkan pertanian yang lebih


ramah lingkungan Pertanian Terpadu
yang Berkelanjutan
LEISA (Low External Input and Sustainable
Agriculture)
Organic Farming System: Pertanian Organik
SAVING LAND-SAVING MATERIAL-SAVING
 ENERGY
DEFINISI PERTANIAN TERPADU

Merupakan sistem pertanian yang meng- integrasikan


kegiatan sub sektor pertanian (tanaman, ternak, ikan) untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber daya (lahan,
manusia, dan faktor tumbuh lain), kemandirian, dan
kesejahteraan petani secara berkelanjutan.
Integrasi dapat dilakukan secara vertikal dan atau horisontal
Untuk menjamin keberlanjutan, diperlukan ketepatan
rancangan, keterukuran dan keterlacakan
CIRI PERTANIAN TERPADU

Pengelolaan pertanian secara luas secara komprehensif


Beorientasi pada produktivitas, efisiensi, keberlanjutan dan diterima secara
sosial dan menguntungkan secara ekonomi
Suatu sistem yang mandiri dengan sistem LEISA (Low External Input
Sustainable Agriculture). Sistem mampu berjalan dengan baik tanpa
ketergantungan asupan dari luar sistem.
Sistem dapat diukur dan dievaluasi pada setiap tahapan.
BENTUK PERTANIAN TERPADU
Agroforestri
Silvopastura
Agropastoral
Agrosilvopastura
Agrofisheries
Agrosilvofisheries
AGROFORESTRI
Agroforestry dikenal dengan istilah wanatani atau
agroforestri yang arti sederhananya adalah menanam
pepohonan di lahan pertanian.
Koppelman (1996) : Agroforestry sebagai bentuk
menumbuhkan dengan sengaja dan mengelola pohon secara
bersama-sama dengan tanaman pertanian dan atau pakan
ternak dalam sistem yang bertujuan berke- lanjutan secara
ekologi, sosial dan ekonomi.
Agroforestri dapat sederhama dan komplek
AGROFORESTRI SEDERHANA
 adalah suatu sistem pertanian dimana pepohonan ditanam secara tumpangsari dengan
satu atau lebih jenis tanaman semusim.

 Pepohonan bisa ditanam sebagai pagar mengelilingi petak lahan tanaman pangan,
secara acak dalam petak lahan, atau dengan pola lain misalnya berbaris dalam larikan
sehingga membentuk lorong/pagar.
 Jenis-jenis pohon yang ditanam : bernilai ekonomi tinggi misalnya kelapa, karet,
cengkeh, kopi, kakao, nangka, melinjo, petai, jati dan mahoni atau yang bernilai
ekonomi rendah seperti dadap, lamtoro dan kaliandra

 .
Jenis tanaman semusim biasanya tanaman pangan yaitu padi (gogo),
 jagung, kedelai, kacang-kacangan, ubi kayu, sayur- sayuran dan
rerumputan atau jenis-jenis tanaman lainnya
AGROFORESTRI KOMPLEKS
 adalah suatu sistem pertanian menetap yang melibatkan banyak jenis
tanaman pohon (berbasis pohon) baik sengaja ditanam maupun yang
tumbuh secara alami pada sebidang lahan dan dikelola petani mengikuti
pola tanam dan ekosistem menyerupai hutan.
 Di dalam sistem ini, selain terdapat beraneka jenis pohon, juga tanaman
perdu, tanaman memanjat (liana), tanaman musiman dan rerumputan
dalam jumlah besar.
 Ciri utama dari sistem agroforestri kompleks ini adalah kenampakan fisik
dan dinamika di dalamnya yang mirip dengan ekosistem hutan alam baik
hutan primer maupun hutan sekunder
AGROFISHERIES
 Pengusahaan tanaman dan ikan dalam satu sistem yang serasi.
 Mina padi adalah bentuk yang paling terkenal. Ikan ditanam di
areal sawah dengan tujuan pembesaran.
 Ikan membantu memangsa hama padi sehingga tidak perlu
dikendalikan dengan pestisida.
• AGROSILVOFISHERIES: kombinasi praktek budidaya
tanaman pangan (cashcrop), tegakan pohon dan perikanan.
AGROPASTURA
 Pemeliharaan ternak terpadu dengan tanaman.
 Contoh yang saat ini dikembangkan adalah tebu-sapi dan kelapa
sawit-sapi.
 Sapi diberi pakan dari pucuk tebu selama musim giling (5-6
bulan) sehingga tidak diperlukan biaya pengadaan pakan.
 Daun sawit ampas buah sawit diproses menjadi pakan sapi.
• AGROSLIVOPASTURA: praktek kombinasi tanaman pangan
(cash crops), tegakan pohon dan peternakan.
PERTANIAN ORGANIK
Berkembang dalam beberapa dekade
Ada permintaan produk perrtanian yang
lebih sehat
Salah satu sistem pertanian yang dapat
ramah lingkungan
Memanfaatkan sumberdaya lokal
PERTANIAN ORGANIK
“Suatu proses produksi makanan dan
serat yang dilakukan dengan cara-cara
yang dapat diterima secara sosial,
menguntungkan secara ekonomi, dan
berkelanjutan secara agro-ekosistem”
PANGAN ORGANIK
Pangan yang berasal dari sebuah sistem pertanian organik
yang menerapkan praktek-praktek manajemen yang bertujuan
untuk memelihara ekosistem dan mencapai produktivitas yang
berkelanjutan, dan melakukan pengendalian gulma, hama dan
penyakit, melalui berbagai cara seperti daur ulang residu
tumbuhan dan ternak, seleksi dan pergiliran tanaman,
manajemen pengairan, pengolahan lahan dan penanaman
serta penggunaan bahan hayati (SNI No. 01- 6729- 2002)
Prinsip Umum
Menghasilkan makanan yang aman dan bergizi sehingga
meningkatkan kesehatan manusia.
Menguntungkan, baik secara ekonomis maupun sosial,
kepada konsumen dan produsen.
Mudah dipraktekkan dan mampu menjaga kelestariannya.
Menghargai alam dan menjaga kelestarian lingkungan.
Menghasilkan makanan yang cukup untuk memenuhi
peningkatan populasi umat manusia.
Tradisional Vs Konvensional dan Organik
 Parameter Sistem Tradisionil Sistem Konvensional Sistem Organik
 Hasil Rendah-Sedang Sedang-Tinggi Sedang-Tinggi
 Kualitas Sedang-Tinggi Rendah-Sedang Sedang-Tinggi
 Biaya Rendah Tinggi Rendah-Sedang
 Toksisitas Tidak ada Tinggi Tidak ada
 Lingkungan Terlindungi Rusak Terlindungi & Perbaikan
 Kelanggengan Langgeng Tak langgeng Langgeng
BEBERAPA HAL PENTING DALAM PERTANIAN
ORGANIK

1 Genetic Engineering :
Genetic engineering (GE) tidak diperbolehkan dalam pertanian organik.

2.Benih/Bibit :
Benih/ bibit yang digunakan harus sesuai dengan agro- ekosistem yang ada,
tahan terhadap hama dan penyakit, dan berasal dari produk pertanian organik.

3.Masa Konversi :
Masa konversi harus cukup lama hingga terbentuk kesuburan tanah untuk
menunjang sistem pengengolaan pertanian organik.
4.Kesuburan Tanah :
Peningkatan atau penjagaan kesuburan dan aktivitas biologi tanah dilakukan
terutama dengan mengembalikan bahan organik dari tanaman dan
ternak/hewan.

5.Konsevasi Tanah dan Air :


Pertanian organik harus meningkatkan konservasi tanah dan air, menjaga
kualitas air, dan menggunakan air dengan cara yang efisien dan
bertanggungjawab.

6. Pengendalian Hama, Penyakit dan Gulma :


Pertanian organik mengedepankan cara biologis, mekanis dan kultural dalam
pengendalian hama, penyakit dan gulma.

7. Pencegahan Kontaminasi :
Sistem pertanian organik harus dijaga dari kontaminasi dengan bahan-bahan
terlarang dalam pertanian organik.
Manfaat Pertanian Organik
1.EKONOMI
 sumber pendapatan
 daya saing

2.SOSIAL
 lapangan kerja
 Kesehatan

3.LINGKUNGAN
 tidak mencemari lingkungan
 biodiversitas
SUMBER ENERGI TERBARUKAN DARI SUMBERDAYA
BIOLOGI

Sumberdaya Biologi untuk biodisel: kelapa


sawit, minyak jarak, bunga matahari,
kedelai, minyak kelapa, tebu, singkong
dan alga.

Anda mungkin juga menyukai