Definisi Pertanian:
1. Pertanian adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, barang, atau bahan baku energi
serta mengelola lingkungan hidupnya melalui pemanfaatan
sumber daya hayati.
2. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati disebut budidaya
tanaman (crop cultivation) atau pembesaran hewan ternak
(raising).
1
• Pertanian dalam arti luas mencakup semua
kegiatan yg melibatkan pemanfaatan mahluk
hidup (termasuk tanaman, hewan,
mikrobia/mikroorganisme) utk kepentingan
manusia
• Pertanian dalam arti sempit diartikan sbg
kegiatan pemanfaatan sebidang lahan utk
membudidayakan jenis tanaman tertentu,
terutama yg bersifat semusim
Budidaya
Istilah budidaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan sebagai usaha yang bermanfaat dan memberi
hasil.
5
Pertanian: suatu kegiatan manusia yg termsk di
dalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan,
perikanan dan jg kehutanan.
Usahatani : suatu tempat dimana seseorang/
sekumpulan orang berusaha mengelola SDA dan
faktor2 produksi spt alam, tng krj, modal,
ketrampilan, manajemen dg tujuan berproduksi utk
menghaslkn sesuatu di lapangan pertanian.
Agrosistem : sistem dalam pertanian (pengelolaan
usahatani)
Agroekosistem : pertanian yg bersifat hub timbal balik
antara manusia dg lingkungan fisik dr lingkungan
hidupnya guna kelangsungan hidup manusia itu.
Ciri Umum Pertanian Di Indonesia
23
Hortikultura
Konvensional Tidak
Pertanian
Ramah
Indigenous Industrial/ lingkungan
modern
Pepohonan bisa ditanam sebagai pagar mengelilingi petak lahan tanaman pangan,
secara acak dalam petak lahan, atau dengan pola lain misalnya berbaris dalam larikan
sehingga membentuk lorong/pagar.
Jenis-jenis pohon yang ditanam : bernilai ekonomi tinggi misalnya kelapa, karet,
cengkeh, kopi, kakao, nangka, melinjo, petai, jati dan mahoni atau yang bernilai
ekonomi rendah seperti dadap, lamtoro dan kaliandra
.
Jenis tanaman semusim biasanya tanaman pangan yaitu padi (gogo),
jagung, kedelai, kacang-kacangan, ubi kayu, sayur- sayuran dan
rerumputan atau jenis-jenis tanaman lainnya
AGROFORESTRI KOMPLEKS
adalah suatu sistem pertanian menetap yang melibatkan banyak jenis
tanaman pohon (berbasis pohon) baik sengaja ditanam maupun yang
tumbuh secara alami pada sebidang lahan dan dikelola petani mengikuti
pola tanam dan ekosistem menyerupai hutan.
Di dalam sistem ini, selain terdapat beraneka jenis pohon, juga tanaman
perdu, tanaman memanjat (liana), tanaman musiman dan rerumputan
dalam jumlah besar.
Ciri utama dari sistem agroforestri kompleks ini adalah kenampakan fisik
dan dinamika di dalamnya yang mirip dengan ekosistem hutan alam baik
hutan primer maupun hutan sekunder
AGROFISHERIES
Pengusahaan tanaman dan ikan dalam satu sistem yang serasi.
Mina padi adalah bentuk yang paling terkenal. Ikan ditanam di
areal sawah dengan tujuan pembesaran.
Ikan membantu memangsa hama padi sehingga tidak perlu
dikendalikan dengan pestisida.
• AGROSILVOFISHERIES: kombinasi praktek budidaya
tanaman pangan (cashcrop), tegakan pohon dan perikanan.
AGROPASTURA
Pemeliharaan ternak terpadu dengan tanaman.
Contoh yang saat ini dikembangkan adalah tebu-sapi dan kelapa
sawit-sapi.
Sapi diberi pakan dari pucuk tebu selama musim giling (5-6
bulan) sehingga tidak diperlukan biaya pengadaan pakan.
Daun sawit ampas buah sawit diproses menjadi pakan sapi.
• AGROSLIVOPASTURA: praktek kombinasi tanaman pangan
(cash crops), tegakan pohon dan peternakan.
PERTANIAN ORGANIK
Berkembang dalam beberapa dekade
Ada permintaan produk perrtanian yang
lebih sehat
Salah satu sistem pertanian yang dapat
ramah lingkungan
Memanfaatkan sumberdaya lokal
PERTANIAN ORGANIK
“Suatu proses produksi makanan dan
serat yang dilakukan dengan cara-cara
yang dapat diterima secara sosial,
menguntungkan secara ekonomi, dan
berkelanjutan secara agro-ekosistem”
PANGAN ORGANIK
Pangan yang berasal dari sebuah sistem pertanian organik
yang menerapkan praktek-praktek manajemen yang bertujuan
untuk memelihara ekosistem dan mencapai produktivitas yang
berkelanjutan, dan melakukan pengendalian gulma, hama dan
penyakit, melalui berbagai cara seperti daur ulang residu
tumbuhan dan ternak, seleksi dan pergiliran tanaman,
manajemen pengairan, pengolahan lahan dan penanaman
serta penggunaan bahan hayati (SNI No. 01- 6729- 2002)
Prinsip Umum
Menghasilkan makanan yang aman dan bergizi sehingga
meningkatkan kesehatan manusia.
Menguntungkan, baik secara ekonomis maupun sosial,
kepada konsumen dan produsen.
Mudah dipraktekkan dan mampu menjaga kelestariannya.
Menghargai alam dan menjaga kelestarian lingkungan.
Menghasilkan makanan yang cukup untuk memenuhi
peningkatan populasi umat manusia.
Tradisional Vs Konvensional dan Organik
Parameter Sistem Tradisionil Sistem Konvensional Sistem Organik
Hasil Rendah-Sedang Sedang-Tinggi Sedang-Tinggi
Kualitas Sedang-Tinggi Rendah-Sedang Sedang-Tinggi
Biaya Rendah Tinggi Rendah-Sedang
Toksisitas Tidak ada Tinggi Tidak ada
Lingkungan Terlindungi Rusak Terlindungi & Perbaikan
Kelanggengan Langgeng Tak langgeng Langgeng
BEBERAPA HAL PENTING DALAM PERTANIAN
ORGANIK
1 Genetic Engineering :
Genetic engineering (GE) tidak diperbolehkan dalam pertanian organik.
2.Benih/Bibit :
Benih/ bibit yang digunakan harus sesuai dengan agro- ekosistem yang ada,
tahan terhadap hama dan penyakit, dan berasal dari produk pertanian organik.
3.Masa Konversi :
Masa konversi harus cukup lama hingga terbentuk kesuburan tanah untuk
menunjang sistem pengengolaan pertanian organik.
4.Kesuburan Tanah :
Peningkatan atau penjagaan kesuburan dan aktivitas biologi tanah dilakukan
terutama dengan mengembalikan bahan organik dari tanaman dan
ternak/hewan.
7. Pencegahan Kontaminasi :
Sistem pertanian organik harus dijaga dari kontaminasi dengan bahan-bahan
terlarang dalam pertanian organik.
Manfaat Pertanian Organik
1.EKONOMI
sumber pendapatan
daya saing
2.SOSIAL
lapangan kerja
Kesehatan
3.LINGKUNGAN
tidak mencemari lingkungan
biodiversitas
SUMBER ENERGI TERBARUKAN DARI SUMBERDAYA
BIOLOGI