Anda di halaman 1dari 13

EKONOMI PERTANIAN

Rika Fitri Ilvira


PENDAHULUAN
 Menurut Hadisappoetro (1975), pertanian diartikan sebagai setiap campur
tangan tenaga manusia dalam perkembangan tanam-tanaman maupun hewan
agar diperoleh manfaat yang lebih baik dari pada tanpa campur tangan
tenaga manusia. Secara alami, tanaman dan hewan telah berkembang biak
dengan sendirinya di hutan.
 Manusia tinggal mengambil sesuatu yang dihasilkan tanaman , misalnya buah-
buahan , daun-daunan (sayuran), batang dan umbi untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sebagai bahan makan utama (primer).
 Demikian juga perkembangan hewan di hutan, manusia tinggal mengambilnya
dengan cara berburu untuk dimanfaatkan sebagai bahan makan sekunder.
 Dalam tahap ini belum dikenal “pertanian”.
 Kemudian manusia mulai mencoba menanam tanaman dan menangkap hewan
untuk dipelihara di rumahnya.
 Adanya campur tangan manusia ini akan meningkatkan manfaat kepada
manusia. Perkembangan inilah yang kemudian disebut dengan pertanian.
1. Pengertian Ilmu Ekonomi
 Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari alokasi
sumberdaya yang terbatas untuk memenuhi keinginan manusia yang tak
terbatas dengan cara yang seefisien mungkin.

2. Pengertian Pertanian
 Berdasarkan ruang lingkupnya, pertanian dibedakan menjadi pertanian dalam
arti luas dan sempit.
 Pertanian dalam arti sempit meliputi tanaman pangan dan hortikultura serta
perkebunan. Sedang dalam arti luas meliputi selain pertanian dalam arti sempit
juga termasuk perikanan, peternakan dan kehutanan
Lanjutan Pengertian Pertanian

 Berdasarkan cara pengusahaannya dapat dibedakan menjadi : pertanian


rakyat dan pertanian perusahaan besar.
 Pertanian rakyat adalah usaha pertanian yang dilakukan oleh keluarga petani.
 Pertanian perusahaan besar biasanya dilakukan secara profesional, jelas struktur
organisasinya, bentuk badan usahanya formal misalnya PT, CV, Firma, UD dan
Koperasi.

 Berdasarkan lokasi dapat dibedakan menjadi pertanian Jawa dan luar Jawa.
 Pertanian di Jawa biasanya lahan subur, lebih intensif, skalanya lebih kecil, lebih
dominan tanaman pangan dan semusim. Sedangkan pertanian di luar Jawa
biasanya kurang subur, kurang intensif, skalanya lebih besar, lebih dominan
tanaman perkebunan dan tanaman keras.
3. Definisi dan Ruang Lingkup Ekonomi
Pertanian
 Defenisi
 Bagian dari ilmu ekonomi umum yng mempelajari fenomena-fenomena dan
persoalan-persoalan yang berhubungan dengan pertanian baik mikro maupun makro
 Ruang Lingkup Ekonomi Pertanian
 Ekonomi produksi pertanian, masalah konsumsi dan pemasaran hasil pertanian,
manajemen usahatani dan agribisnis, masalah kebijakan pertanian, masalah
pembangunan pertanian, dan lain-lain.
4. Peranan Pertanian dalam Perekonomian Indonesia
 Luas lahan pertanian
 Sebagian besar lahan di Indonesia digunakan untuk pertanian baik pertnian tanaman pangan
, perkebunan, perikanan, dan kehutnan. Oleh karena itu Indonesia dikenal sebagai negara
agraris.
 Jumlah pendudk di sektor pertanian
 Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian : 45 % (1996) menurun
menjadi 42 % (2009)
 Saat krisis (1999) meningkat menjadi 50%. Tahun 2002 turun kembali menjadi 47 %
 Serapan tenaga kerja pertanian : 34 juta (1985), 42 juta (1992), turun menjadi 40 juta
(1993), dan turun lagi menjadi 37,5 juta (1994). Namun masa krisis tahun 1998 naik menjadi
64,4 juta orang.
 Pendapatan Nasional
 Sumbangan sektor pertanian terhadaip pendapatan nasional sekitar16,9% tahun 1998
(sekitar Rp 167 triliyun)
 Pada awal Pelita I PDB dari sektor pertanian Rp 24,9 triliyun (37,9). Pada tahun 2009,
pertanian memberikan 14% pendapatan nasional
Lanjutan...

 Pr oduksi pangan domestik


 Pertanian menghasilkan bahan kebutuhan pokok (pangan, sandang dan papan).
Sebagai penghasil pangan, pertanian belum ada yang menggantikn sehingga dalam
keadaan darurat atau perang, peranan pertanian sangat strategis
 Penghasil devisa
 Komoditi-komoditi perkebunan, kehutanan, perikanan dan sebagian tanaman
pangan dan peternakan merupakan komoditas ekspor penghasil devisa.
 Mempunyai efek multiplier yang besar
 Memberikan pasokan pada industri pertanian
 Sebagai pasar industri
CONNECTION SLIDE
Pertanian Rakyat
 Pertanian diartikan sebagai pertanian rakyat (dalam arti sempit)
 Yaitu : usaha pertanian keluarga dimana diproduksi bahan makanan utama seperti
beras, palawija (jagung , kacang-kacangn dan umbi-umbian) dan tanaman
hortikultura (sayur dan buah)
 Diusahakan ditanah, tanah sawah, ladang dan pekarangan
 Keputusan petani untuk menanam bahan makanan didasarkan atas kebutuhan
makanan untuk seluruh keluarga petani, sedang putusannya untuk menanam
tanaman perdagangan di dasarkan atas :
 Iklim
 Ada tidaknya modal
 Tujuan penggunaan hasil penjualan tanaman tersebut
 Harapan harga
 Hasilnya sebagian besar untuk memenuhi konsumsi keluarga
 Faktor-faktor produksi atau modal yang dipergunakannya sebagian besar berasal dari
dalam usaha tani sendiri
Perkebunan (plantation)

 Didapat di daerah bermusim panas dekat khatulistiwa


 Berupa :
 Perkebunan Negara (PNP)
 Perkebunan Swasta Nasional
 Perkebunan Swasta Asing
 Perkebunan Joint Venture
 Perkebunan Pemerintah Daerah
 Perkebunan Lain-lain
Kehutanan

 Dikategorikan dalam :
 Hutan lindung yang berfungsi memberkan perlindungan terhadap tanah, tata air, iklim
serta lingkungannya
 Hutan suaka alam yang berfungsi memberikan perlindungan terhadap binatang, untuk
keperluan pengetahuan dan kebudayaan
 Hutan produksi yaitu hutan yang memberi manfaat produksi kayu dan hasil hutan yang lain
berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan hutan yang berlaku , yang mengenal prinsip
kekekalan hasil
 Hutan wisata, yaitu hutan yang menyediakan keindahan alamnya untuk kepentingan wisata

 Tipe Hutan di Indonesian


 Hutan Payau, Huatan Rawa, Hutan Pantai, Hutan Gambuut, Hutan Hujan/tropika basah,
Hutan musim, Hutan Sekunder
Peternakan
 Berdasarkan pola pemeliharaannya dibagi atas :
 Peternakan rakyat dengan cara pemeliaharaan tradisional
 Keterampilan sederhana, menggunakan bibit lokal dalam jumlah dan mutu yang relatif terbatas serta
dikerjakan oleh anggota keluarga peternak
 Biaya berupa : membeli bibit, pembuatan kandang dan peralatan lainnya.
 Tujuannya untuk dijual dan konsumsi keluarga
 Peternakan rakyat dengan cara pemeliharaan semi komersil
 Keterampilan memadai, penggunaan bibit unggul, obat-obatan dan makanan penguat cenderung meningkat
 Bahan makanan berupa hasil ikutan panen seperti bekatul, jagung, jerami dan rumput (dikumpulkan oleh
keluarga sendiri)
 Tujuannya : untuk menambah pendapatan keluarga dan konsumsi sendiri
 Peternakan komersil
 Dijalankan oleh golongan ekonomi yang memiliki kemempuan modal, sarana produksi dengan teknologi
modern
 Semua tenaga kerja dibayar, makanan ternak terutama dibeli dari luar dalam jumlah yang besar
 Tujuannya :Mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya
 Biaya produksi ditekan serendah mungkin agar dapat menguasai pasar
Perikanan

 Segala usaha penengkapan budidaya ikan serta pengolahan sampai pemasaran


hasilnya
 Smberdaya perikanan: binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup diperairan
baik darat maupun laut

Anda mungkin juga menyukai