PERTANIAN
DOSEN : ANDI NURHASANA S.E, M. AK
PEREKONOMIAN INDONESIA
ZULKARNAIN
SAPNA
VITA S.
INDRI SAHNI
FAKULTAS EKONOMI
INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS ST. FATIMAH MAMUJU
Assalamu’alaikum wr.wb
Dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
Dengan rahmat, karunia, serta Taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang pertanian. Penulis Sangat berharap makalah ini dapat berguna Dalam rangka
Menambah wawasan serta pengetahuan kita dalam mengetahui tentang Pertanian. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada Umumnya. Dengan penyusunan
makalah ini penulis telah berusaha maksimal, namun penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna baik dalam bentuk Penyusunan maupun materinya. Sehingga
masih membutuhkan kritik dan saran Yang membantu untuk kebaikan untuk kebaikan masa
yang akan datang. Akhir kata dan atas perhatian yang di berikan, penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
A. Sektor Perkebunan
Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah
dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai; mengolah, dan memasarkan
barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha
perkebunan dan masyarakat.
contohnya tanaman kelapa sawit, kapas, pohon karet, dan lain lain
C. Sektor peternakan
1. Jenis Usaha Peternakan BesarJenis usaha peternakan besar ini merupakan peternakan
yang mengembangbiakkan dan memelihara hewan yang berukuran besar. Hewan ternak
berukuran besar ini biasanya yang dimanfaatkan adalah daging, kulit, dan susunya. Yang
mana bagian tersebut memberi banyak manfaat bagi manusia. Selain itu dapat juga
dimanfaatkan limbah ternaknya sebagai pupuk organik untuk pertumbuhan tanaman.
2. Jenis Usaha Peternakan KecilJenis usaha peternakan kecil ini merupakan peternakan
yang mengembangbiakkan dan memelihara hewan yang berukuran kecil. Pada jenis usaha
peternakan ini, manfaat yang diambil dari hewan ternak sama seperti usaha peternakan
besar, namun kuantitas daging pada satu hewan berbeda karena perbedaan ukuran.
3. Jenis Usaha Peternakan UnggasJenis usaha peternakan unggas ini merupakan
peternakan yang mengembangbiakkan dan memelihara hewan bersayap atau sejenis
unggas. Pada jenis usaha peternakan ini, peternak memanfaatkan daging, telur, bulu, atau
hanya menjual hewan ternak sebagai penghibur untuk dinikmati keindahan suaranya saja.
Apa sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk usaha peternakan?
Sumber daya alam yang digunakan oleh peternak adalah: Sumber Daya Alam Air, untuk
minum dan mandi ternak. Sumber Daya Alam Nabati, untuk makanan ternak\ Sumber
Daya Alam Hewani, jangkrik untuk makanan unggas.
D. Sektor Kehutanan
Menurut pengertiannya, sektor kehutanan merupakan hasil-hasil dari kehutanan antara lain,
segala jenis kayu tebangan seperti kayu jati, kayu rimba, dan hasil hutan lainnya seperti
rotan, kayu bakar, arang, air, madu dan lain-lain, termasuk juga kayu/bambu.
Kawasan hutan adalah istilah yang dikenal dalam Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan yaitu menurut pasal 3 yang berbunyi:
“Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah
untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap”.
Kawasan hutan di Indonesia mempunyai fungsi sebagai fungsi konservasi; fungsi lindung;
dan fungsi produksi. Pada umumnya semua hutan mempunyai fungsi konservasi, lindung
dan produksi. Setiap wilayah hutan mempunyai kondisi yang berbeda-beda sesuai dengan
keadaan fisik, topografi, flora dan fauna serta keanekaragaman hayati dan ekosistemnya. Di
Indonesia telah ditetapkan ketiga fungsi Kawasan Hutan tersebut menjadi fungsi pokok dari
hutan. Yang dimaksudkan dengan fungsi pokok adalah fungsi utama yang diemban oleh
suatu hutan.
Fungsi pokok dari hutan Indonesia adalah :
Hutan Produksi yang dapat dikonversi yang selanjutnya disebut HPK adalah kawasan
hutan yang secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pembangunan di luar
kehutanan.
Hutan Produksi Tetap yang selanjutnya disebut HP adalah kawasan hutan dengan
faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing
dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai dibawa 125, di luar
kawasan lindung, hutan suaka alam, hutan pelestarian alam dan taman buru.
Hutan Produksi Terbatas yang selanjutnya disebut HPT adalah kawasan hutan dengan
faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing
dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai antara 125-174, di luar
kawasan lindung, hutan suaka alam, hutan pelestarian alam dan taman buru.
E. Sektor Perikanan
Sektor perikanan adalah kegiatan usaha yang mencakup penangkapan dan Budi daya ikan,
jenis crustacea (seperti udang, kepiting), moluska, dan biota air Lainnya di laut, air payau,
dan air tawar. Sumber perikanan dapat dimanfaatkan Melalui penangkapan ikan (perikanan
tangkap) dan budidaya ikan. Sektor perikanan seharusnya menjadi andalan dalam
pembangunan Indonesia, namun selama ini kurang mendapatkan perhatian sehingga
kontribusi dan Pemanfaatannya dalam perekonomian Indonesia masih kecil. Pembangunan
di sektor Kelautan dan perikanan, tidak boleh dipandang sebagai hanya sebagai cara untuk
Menghilangkan kemiskinan dan pengangguran Menurut (Dahuri, 2001), proses
pemanfaatan sumber daya perikanan ke Depan harus ada kesamaan visi pembangunan
perikanan yaitu suatu pembangunan Perikanan yang dapat memanfaatkan sumber daya
ikan beserta ekosistemnya secara Optimal bagi kesejahteraan dan kemajuan bangsa
Indonesia, terutama petani ikan Dan nelayan secara berkelanjutan.
Usaha perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap
atau membudidayakan (usaha penetasan, pembibitan, pembesaran) ikan, termasuk
kegiatan menyimpan, mendinginkan, pengeringan, atau mengawetkan ikan dengan tujuan
untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha (komersial/bisnis).[
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk
mengelola lingkungan hidupnya.[1] Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok
tanam serta pembesaran hewan ternak, meskipun cakupannya dapat pula berupa
pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti
pembuatan keju dan tempe, atau sekadar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau
eksploitasi hutan.
B. Saran
Makalah ini masih banyak mempunyai kekurangan baik dalam isi maupun bahasa, sehingga
membutuhkan peran serta pembaca untuk memberikan kritik dan masukan.