Disusun OLEH :
SAPNA
Nim:622012020012
FAKULSITAS EKONOMI
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya saya dapat menyelesaikan
Makalah ini. Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai bahan salah satu untuk
melengkapi tugas mata kuliah manajemen keuagan, khususnya mahasiswa Keuangan.
Mudah-mudahan makalah ini dapat membantu para pembaca yang berminat untuk
mengembangkan diri, memperkaya wawasan dan menambah khasanah ilmu pengetahuan
Kami menyadari bahwa penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagi
pihak,dan masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran
A.PENDANAAN
Pendanaan adalah cara memperoleh dana yang diperlukan baik sebagai modal utama
maupun dana tambahan untuk pengerjaan proyek, program, atau portofolio yang
dialokasikan demi berjalannya sebuah perusahaan, organisasi, ataupun proyek.
Perusahaan akan mendapatkan modal dalam bentuk utang atau ekuitas. Jika melalui
utang, berarti perusahaan menjadi pihak peminjam dana. Sedangkan jika pendanaan
berbentuk ekuitas, berarti perusahaan menerima investasi dari para pemilik dengan
menerbitkan saham atau menahan saldo laba.
Menerbitkan Obligasi
Perusahaan besar bisa memperoleh sumber dana dari menerbitkan obligasi (bonds)
yang dimiliki, yaitu sekuritas utang jangka panjang yang dibeli oleh para investor.
Beberapa perusahaan lebih memilih mencari pinjaman dengan cara ini karena suku
bunganya yang bisa menjadi lebih rendah.
Menerbitkan Saham
Perusahaan juga bisa mendapatkan pendanaan secara ekuitas dengan menerbitkan
saham, baik saham biasa maupun saham preferen.
B.Klasifikasi Biaya Berdasarkan Intensitas Terjadinya
Klasifikasi biaya sendiri terbagi dalam berbagai jenis. Berdasarkan intensitas
terjadinya, jenis jenis biaya meliputi:
Setiap sesuatu memiliki risiko positif atau negatif. Begitu juga dengan biaya. Ditinjau
dari potensinya, berikut klasifikasi biaya adalah di bawah ini.
1. Biaya Produksi
Berdasarkan kegiatan operasional, poin pertama klasifikasi biaya adalah biaya
produksi. Singkatnya, pengertian biaya produksi adalah pengeluaran perusahaan
untuk memproduksi barang/jasa agar bisa dijual dengan harga tertentu.
Dalam operasional perusahaan, biaya produksi merupakan salah satu jenis biaya
dengan nominal terbesar. Terdapat berbagai jenis biaya produksi, misalnya biaya
bahan baku, tenaga kerja, pengemasan, dan sebagainya.
C.RESTRUKTURISASI UTANG
Apabila suatu perusahaan mengalami kegagalan dalam menjalankan kegiatan
usahanya dan mengalami kebangkrutan, pada akhirnya perusahaan tersebut dapat
dinyatakan pailit. Suatu perusahaan yang pailit, bukan saja akan merugikan
masyarakat karena perusahaan tidak lagi berproduksi, melainkan juga karyawan
perusahaan terancam PHK. Selain itu negara juga sangat dirugikan karena tidak
memperoleh pendapatan pajak dari perusahaan yang ditutup tersebut yang akan
menyebabkan roda perekonominan menjadi lumpuh. Untuk mengatasi hal tersebut
banyak perusahaan yang memilih untuk melakukan restrukturisasi utang.
Restrukturisasi utang adalah bentuk restrukturisasi yang dilakukan oleh suatu
perusahaan dalam rangka memperbaiki kondisi keuangannya dengan cara
mengatur kembali utang-utangnya dengan mengajukan syarat-syarat dan kondisi-
kondisi baru yang disetujui oleh kedua belah pihak. Restrukturisasi utang
perusahaan dapat juga merupakan suatu komposisi atau penjadwalan kembali
utang, seperti yang telah diperjanjikan dalam suatu perjanjian yang telah disepakati
baik oleh debitur dan para krediturnya atau kelompok mayoritas dari kreditur.
Adapun maksud dilaksanakannya restrukturisasi utang adalah untuk memberi
kesempatan kepada debitur yang dinilai memenuhi ketentuan-ketentuan untuk
melaksanakan program
restrukturisasi, agar debitur dapat melunasi utang-utangnya kepada para kreditur,
dengan memberikan syarat-syarat dan kondisi-kondisi baru kepada debitur.
Restrukturisasi utang dapat dilakukan di pengadilan (in court), atau dilakukan di
luar pengadilan (out court), seperti yang dilakukan oleh Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN), INDRA dan Jakarta Inisiatif. Salah satu aspek yang
perlu mendapat perhatian dalam restrukturisasi utang adalah sektor hukum, sebab
dengan peraturan perundang-undangan yang memadai serta penegakan hukum
yang menjamin rasa aman dan kepastian hukum, maka tidak mustahil
perekonomian akan segera pulih. Dimana dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1998
tentang Kepailitan telah diatur tentang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
(PKPU) sebagai salah satu cara restrukturisasi utang, namun tidak mengatur secara
detil dan tegas mengenai restrukturisasi utang selain PKPU tersebut. Namun pada
dasarnya dapat disimpulkan bahwa maksud dan tujuan dilaksanakannya
restrukturisasi utang adalah memberi kesempatan kepada debitur yang dinilai
memenuhi ketentuan-ketentuan untuk melaksanakan program restrukturisasi, agar
debitur dapat melunasi utang-utangnya kepada para kreditur, dengan cara
memberikan tenggang waktu pelunasan pembayaran utangnya atau memberikan
syarat-syarat dan kondisikondisi baru kepada debitur.
D. Kombinasi pendanaan.
Dalam memenuhi kebutuhan modal , perusahaan selalu dihadapkan pada beberapa alternatif sumber
pendanaan :
Untuk menganalisis tingkat leverage keuangan yang paling optimum,perlu dipahami hubungan antara
EPS dengan EBIT pada berbagai alternatif pendanaan.
alah himpunan dari uang dalam jumlah tertentu dalam bentuk tunai maupun nontunai. Kata
dana biasa digunakan dalam bisnis untuk menyebutkan istilah uang. Dana juga merupakan
komponen utama dari analisis sebuah bisnis. Dalam artian yang lebih luas, dana juga bisa
berarti modal usaha dalam menjalankan bisnis.
Misalnya, dalam sebuah usaha percetakan, yang masuk dalam kelompok dana adalah uang kas,
mesin cetak, mesin sablon, tinta, kertas, dan lem.
Dana Menurut Konsepnya
Bambang Riyanto dalam bukunya yang berjudul “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”,
menjelaskan dana berdasarkan tiga konsep.
Konsep Kuantitatif. Konsep yang berdasarkan kuantitatif dana yang tertanam. Dana yang
dimaksud dalam konsep ini adalah modal kerja bruto, yaitu keseluruhan dari pada aktiva lancar.
Konsep Kualitatif. Sebagian dari aktiva lancar yang bisa digunakan untuk membiayai perusahaan
tanpa mengganggu likuiditasnya. Dana yang dimaksud dalam konsep ini adalah modal kerja
netto yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancarnya.
Konsep Fungsional. Konsep ini menyatakan tentang fungsi dari dana sebuah usaha, di mana
dana ini difungsikan untuk menghasilkan keuntungan atau laba.
Pengelolaan Dana
Dalam mengelola dana untuk mendapatkan keuntungan atau laba dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu:
Pengelolaan Dana Jangka Pendek. Pengelolaan dana jangka pendek dimaksudkan untuk
mendapatkan keuntungan atau laba dalam jangka waktu yang singkat. Misalnya, keuntungan
per bulan dari usaha coffee shop.
Pengelolaan Dana Jangka Panjang. Pengelolaan dana jangka panjang berarti untung atau laba
yang akan didapatkan dapat diambil dalam waktu lama. Umumnya, dalam waktu beberapa
tahun. Bentuk aktiva tetap yang bisa digunakan untuk penggunaan dana jangka panjang adalah
tanah, gedung, dan mesin.
1. Modal Kerja
Menurut Munawir (2014:114) ada 3 konsep atau definisi modal kerja yang
dipergunakan, yaitu :
a. Konsep Kuantitatif
Konsep ini menitik beratkan kepada kwantum yang diperlukan untuk
mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang
bersifat rutin, atau menunjukan jumlah dana yang bersedia untuk tujuan.
operasi jangka pendek. Dalam konsep ini modal kerja adalah jumlah aktiva
lancar.
b. Konsep Kualitatif
Konsep ini menitik beratkan kepada kwalitas modal kerja, dalam konsep ini
pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang
jangka pendek, yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka
anjang maupun dari para pemilik perusahaan. Definisi ini bersifat kualitatif
karena menunjukkan tersedinya aktiva lancar yang elbih besar daripada
hutang lancar dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka
pendek serta menjamin kelangsungan opreasi di masa mendatang dan
kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka
pendek dan jaminan aktiva lancarnya.