Anda di halaman 1dari 12

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Aspek Keuangan

Oleh:

Kelompok 7

I Komang Jodi Saputra (15/ 2002622010470)


Ida Bagus Eka Wiguna (20/2002622010486)
I Made Agus Juliarta (22/2002622010488)
Ni Wayan Eka Oviyani (26/2002622010492)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

DENPASAR

2023

PEMBAHASAN
1.1 Aspek Keuangan
Aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada besaran
modal dan sumber dana yang akan digunakan dalam membangun sebuah
usaha serta kapan dan bagaimana modal tersebut dapat dikembalikan.
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari studi kelayakan bisnis adalah
untuk menentukan rencana investasi dengan menghitung biaya dan
manfaat yang diharapkan dengan membandingkan pengeluaran dan
pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal awal, kemampuan
untuk membayar dana dalam waktu tertentu dan menilai apakah
perusahaan akan terus tumbuh. Aspek keuangan adalah aspek yang
digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan secara
keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya, meskipun
beberapa pengusaha menganggap ini sebagai aspek yang paling penting
untuk dianalisis karena jelas menggambarkan hal-hal yang berkaitan
dengan profitabilitas perusahaan, yang merupakan salah satu aspek yang
paling penting. untuk diteliti kelayakannya. Secara keseluruhann penilaian
dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti :
1) Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.
2) Kebutuhan biaya investasi.
3) Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode
termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur
investasi.
4) Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode
kedepan.
5) Kriteria penilaian investasi.
6) Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan
perusahaan

a. Kebutuhan Penggunaan Dana


Suatu aktivitas bisnis tidak akan dapat berjalan dengan baik bila
tidak didukung oleh ketersediaan dana yang baik dan mencukupi.
Dalam menentukan besarnya dana yang akan diperlukan untuk
menjalankan suatu aktivitas bisnis, dibutuhkan suatu peramalan
(forecasting) yang baik. Peramalan atau taksiran ini berbeda-beda
untuk masing-masing jenis proyek. Pada umumnya, taksiran dana yang
dibutuhkan tersebut tergantung pada kompleksitas dari kegiatan
pendanaan itu sendiri.
1) Alokasi Dana untuk Aktiva Tetap
Aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap berwujud (tangible assets), dan
aktiva tetap tidak berwujud (intangible assets). Aktiva tetap
berwujud adalah aktiva yang berwujud yang dapat digunakan
dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi, seperti tanah,
gedung perkantoran dan peralatannya, gedung pabrik dan mesin-
mesin, serta aktiva tetap lainnya Aktiva tetap tidak berwujud
adalah: aktiva tetap yang tidak berwujud secara fisik yang memiliki
umur lebih dari satu tahun seperti hak paten, lisensi, copyright,
goodwill, biaya pendahuluan, biaya-biaya pra-operasional, dan lain
sebagainya.
2) Alokasi Dana untuk Modal Kerja
Modal kerja adalah investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai,
surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi beban lancer, atau
modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan untuk membiayai kegiatan operasi sehari-hari. Secara
umum modal kerja dapat diartikan dalam dua bentuk, yaitu gross
working capital dan net working capital
b. Sumber-Sumber Dana

Adapun pendanaan adalah suatu indikator penting dalam mendeteksi


apakah suatu bisnis dapat dijalankan atau tidak. Sumber dana dari
lembaga-lembaga keuangan sering disebut sebagai modal asing (modal
pinjaman). Sumber dana bisa didapat dari

(1) modal asing yaitu sumber dana yang didapatkan dari luar
perusahaan (kreditur) yang tidak ikut memiliki perusahaan tersebut
seperti bank, perusahaan leasing, dan lain sebagainya. Sumber dana
dari modal asing biasanya berwujud hutang, baik hutang jangka
panjang, maupun hutang jangka pendek.
(2) dari internal perusahaan yang akan melakukan aktivitas bisnis.
Sumber dana ini disebut juga sebagai sumber dana modal sendiri.
Sumber dana modal sendiri biasanya berwujud modal saham dan
laba ditahan. Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari
pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik secara
tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya dari kalangan internal
pemilik saham sebelumnya, sedangkan terbuka dengan menjual
saham kepada masyarakat luas.
Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai sesuatu
usaha adalah tidak adanya beban bunga seperti modal pinjaman.
Perusahaan hanya berkewajiban membayar deviden.Perolehan dana
dari modal sendiri biasanya berasal dari :
- Setoran dari pemegang saham
- Dari cadangan laba; atau
- Dari laba yang belum dibagi.
c. Pemahaman Modal

Biaya modal adalah biaya yang harus dikeluarkan atau yang harus
dibayar untuk mendapatkan modal, baik yang berasal dari hutang,
saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk membiayai
investasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal dimaksudkan
untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan. Komponen biaya
modal itu sendiri terbagi menjadi 3 macam, yakni: Debt (hutang jangka
pendek dan hutang jangka panjang), preferred (saham preferen), dan
common equity (saham biasa dan laba ditahan).

Setiap modal yang ditananmkan atau diinvestasikan, akan


mengeluarkan biaya modal (cost of capital) tersendiri. Biaya modal
tersebut maksudnya adalah: biaya yang harus dikeluarkan setelah
adanya penanaman modal, misalnya keharusan adanya pembayaran
deviden bagi pemegang saham. Dalam mendanai kegiatan investasi
apalagi bisnis yang baru mulai (start-up), biasanya membutuhkan dana
yang relatif besar. Dana dapat dicari dari berbagai sumber pendanaan
seperti modal sendiri atau dari pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah
akan menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau modal
gabungan keduanya tergantung pada jumlah modal yang diperlukan dan
kebijakan pemilik bisnis. Pertimbangannya tidak lain adalah untung
atau rugi modal atau usaha patungan. Setelah jumlah dana yang
dibutuhkan diketahui, hal berikutnya yang perlu ditentukan adalah
bentuk dana apa yang diperoleh, yang jelas, yang akan dipilih sebagai
sumber dana berbiaya terendah dan bukan masalah bagi perusahaan.
Penggunaan kedua jenis modal untuk investasi dan untuk modal kerja
jelas berbeda. Dilihat dari sumber aslinya, modal dibagi menjadi dua
jenis yaitu:
1. Modal pinjaman
2. Modal Sendiri
d. Biaya Modal Individual
Biaya modal individual yaitu adalah biaya modal yang dapat dihitung
berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana. Biaya modal
individual terdiri dari biaya modal dari:

 Utang perniagaan
 Utang jangka pendek
 Utang wesel
 Obligasi
 Laba ditahan
 Penggunaan saham preferen.

e. Biaya Modal Tertimbang

Biaya modal rata-rata tertimbang adalah biaya seluruh uang milik


investor atau pebisnis. Biaya ini juga digunakan untuk menghasilkan
setiap laba atau keuntungan bagi perusahaan. Tujuannya, tentu saja
untuk mempertahankan nilai total dari aset tersebut. Dengan biaya
modal rata-rata tertimbang bisa mendapatkan penghasilan dari
perusahaan yang diinvestasikan. Factor-faktor yang mempengaruhi
biaya modal rata-rata tertimbang yaitu jumlah utang dalam struktur
modal (pada nilai pasar), jumlah ekuitas dalam struktur modal, biaya
utang, tingkat pajak dan biaya ekuitas.

Jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal, maka


yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh
modal yang digunakan atau bisa disebut dengan weighted average
cost of capital (WACC). WACC juga banyak dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti kondisi pasar, struktur modal perusahaan dan
kebijakan dividen, kebijakan investasi. Biaya modal rata-rata
tertimbang adalah rasio keuangan yang menghitung biaya pendanaan
perusahaan untuk memperoleh aset dengan membandingkan struktur
utang dan ekuitas bisnis. Dengan kata lain, rasio ini mengukur bobot
dan biaya sebenarnya dari utang dan pengumpulan dana ekuitas untuk
mendanai pembelian aset dan ekspansi modal baru berdasarkan
tingkat struktur modal perusahaan saat ini.

Manajemen biasanya menggunakannya untuk memutuskan


apakah perusahaan harus menggunakan utang atau ekuitas untuk
membiayai pembelian aset baru. Mencari tahu biaya utang mungkin
terbilang cukup sederhana. Obligasi dan utang jangka panjang
diterbitkan dengan nominal pokok dan suku bunga yang dapat
digunakan untuk menghitung biaya keseluruhannya. Namun untuk
ekuitas, seperti halnya saham biasa dan saham preferen, tidak
memiliki harga pasti.

Persentase biaya modal rata-rata tertimbang yang tinggi


mengindikasikan biaya keseluruhan pendanaan perusahaan lebih besar
dan perusahaan akan memiliki lebih sedikit uang kas untuk
didistribusikan kepada pemegang saham atau untuk pelunasan utang.
Dengan persentase yang tinggi, perusahaan cenderung tidak
menciptakan nilai lebih bagi investor dan kreditur sehingga mereka
cenderung akan mencari peluang investasi dari perusahaan lain.

Adapun fungsi dari weighted average cost of capital (WACC)


adalah:

 Membantu manajemen mengevaluasi apakah perusahaan harus


membiayai pembelian aset baru dengan utang atau ekuitas dengan
membandingkan kedua opsi biaya.
 Membiayai pembelian aset baru dengan utang atau ekuitas dapat
membuat dampak besar pada profitabilitas perusahaan dan harga
saham secara keseluruhan.
 Menyeimbangkan harga saham, ekspektasi pengembalian
investor, dan total biaya pembelian aset.
 Menilai apakah keputusan merger berpotensi baik atau buruk.
 Mengevaluasi apakah suatu perusahaan layak diinvestasikan atau
diberikan pinjaman.

1.2 Penyusunan Anggaran


a. Biaya Produksi serta Arus Kas
1) Biaya Produksi

Secara sederhana, biaya produksi adalah seluruh biaya yang harus


dikeluarkan perusahaan atau bisnis untuk menghasilkan produk dan
jasa. Biaya ini mencakup semua hal yang dikeluarkan dari awal
sampai barang siap dijual ke konsumen atau pasar. Unsur-unsur
biaya produksi yang terbagi atas tiga, yakni bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, dan biaya tidak langsung.
Mengacu pada pengertian biaya produksi, terdapat beberapa jenis
biaya produksi sebagai berikut:

(1) Biaya tetap


(2) Biaya variabel
(3) Biaya semi variabel
(4) Biaya langsung
(5) Biaya tidak langsung
(6) Biaya investasi
(7) Biaya operasional
(8) Biaya perawatan
(9) Biaya total
(10) Biaya bahan baku
(11) Biaya tenaga produksi
(12) Biaya overhead

2) Arus kas

Cash Flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambarkan
beberapa uang yang masuk ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan
tersebut, cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar serta
jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.
Laporan perubahan kas (cash flow statement) disusun untuk
menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta
memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaan-
penggunaannya. Jenis- jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha
terdiri dari:
 Initial cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran
pada awal periode investasi
 Operasional cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada
saat operasi usaha.
 Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha
tersebut berakhir

Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang
diterima perusahaan dikarenakan:

(a) Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.


(b) Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.

Komponen laporan arus kas dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu,

1) Aktivitas Operasi, adalah aktivitas yang berkaitan dengan aktivitas


perusahaan dalam menghasilkan laba. Didalam laporan laba rugi
terdapat bagian yang bersifat kas seperti pemberian kredit kepada
para pelanggan, pembelian persediaan, perolehan kredit dari para
pemasok. Selain berkaitan dengan laba rugi, aktivitas operasi juga
berkaitan dengan akun-akun working capital di dalam neraca
seperti piutang, persediaan, pembayaran di muka, utang usaha,
biaya akrual.
2) Aktivitas Investasi, adalah aktivitas mendapatkan dan melepas aset
non kas yang diharapkan dapat menghasilkan pendapatan seperti
pembelian dan penjualan PPE dan investasi pada sekuritas,
termasuk juga pemberian pinjaman dana dan aktivitas
mengumpulkan pembayarannya
3) Aktivitas Pembiayaan, adalah aktivitas menyokong, menarik, dan
memelihara dana untuk mendukung aktivitas bisnis perusahaan.
Termasuk dalam aktivitas pembiayaan adalah meminjam dan
membayar obligasi dan utang jangka panjang lainnya, penerbitan
dan penarikan saham, pembayaran dividen
b. Laporan Keuangan

Laporan keuangan perusahaan adalah sebuah catatan informasi


keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu yang dapat
digunakan untuk menggambarkan situasi kinerja perusahaan tersebut.
Sederhananya, laporan keuangan adalah dokumen penting berisi
catatan keuangan perusahaan baik transaksi maupun kas. Laporan
keuangan yang disajikan harus sesuai dengan pedoman SAK dan
SKAPI. Artinya laporan keuangan dibuat sesuai dengan standar yang
telah ditentukan. Dalam prakteknya jenis-jenis laporan keuangan yang
ada adalah sebagai berikut:

(1) Neraca
Neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan
perusahaan pada tanggal tertentu. Posisi keuangan dimaksudkan
adalah posisi aktiva (Harta). Pasiva (Kewajiban dan ekuitas) suatu
perusahaan. Penyusunan komponen di dalam neraca didasarkan
pada tingkat likuiditas dan jatuh tempo.
(2) Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang
menggambarkan hasil usaha dalam suatu periode tertentu. Dalam
laporan ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber
pendapatan serta jumlah biaya dan jenis- jenis biaya yang
dikeluarkan.
(3) Laporan arus kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua


aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang
berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas. Laporan
arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas selama periode
laporan

(4) Laporan Perubahan Modal


Laporan Perubahan Modal Merupakan laporan yang berisi catatan
terjadinya perubahan modal di perusahaan.
(5) Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas laporan keuangan disusun berdasarkan penjelasan


rinci terkait jenis laporan keuangan neraca, laba rugi, perubahan
modal, dan arus kas perusahaan. Hal ini dilakukan agar
perusahaan memiliki pemahaman baik terkait pengelolaan dana
secara menyeluruh. Catatan atas laporan keuangan ini biasanya
dibuat oleh perusahaan berskala besar guna pengungkapan
informasi laporan keuangan yang memadai.

c. Penaksiran Aliran Kas dan Biaya


Tugas yang paling penting dalam penganggaran modal adalah estimasi
aliran kas. Estimasi atau proyeksi aliran kas melibatkan berbagai
variabel, individu, dan berbagai bagian atau departemen dalam
perusahaan. Misalnya, proyeksi penjualan dan harga diperoleh dari
bagian pemasaran, proyeksi aliran kas keluar yang berkaitan dengan
produk baru disediakan oleh bagian produksi, dan proyeksi biaya
operasi diperoleh dari bagian akuntansi biaya, produksi, pembelian
dan bagian lain yang terkait. Peran manajer keuangan adalah
mengkoordinasikan informasi berbagai departemen dan
mengendalikan proses estimasi untuk meyakinkan bahwa bagian atau
individu menggunakan metode secara konsisten dan asumsi yang
rasional. Aliran kas yang sangat penting dalam analisis investasi,
karena aba dalam pengertian akuntansi tidak sama dengan kas masuk
bersih. Para investor dan manajemen lebih tertarik mengetahui aliran
kas bersih yang benar-benar akan diterima. Di dalam menaksir atau
memproyeksikan aliran kas, di samping akurasi, juga penting
diperhatikan masalah relevansi.

Untuk estimasi aliran kas yang relevan, diperlukan perhatian atas hal-
hal penting berikut ini:

- Estimasi aliran kas harus atas dasar setelah pajak, karena, yang
menjadi hak dan dapat dinikmati oleh pemilik perusahaan
adalah aliran kas bersih setelah pajak. Taksirlah aliran kas atas
dasar incremental atau selisih. Misalnya, untuk rencana
peluncuran produk baru mungkin akan mengakibatkan
pengurangan penjualan produk lama. Dengan demikian perlu
diperhatikan penurunan penjualan produk lama karena
peluncuran produk baru dalam menaksir aliran kas.
- Pemisahan aliran kas karena keputusan investasi dan keputusan
pendanaan (pembelanjaan). Aliran kas karena keputusan
pembelanjaan seperti, pembayaran bunga, angsuran pokok
pinjaman, dan pembayaran dividen tidak perlu diperhatikan.
Yang dianalisis dalam penilaian investasi adalah profitabilitas
investasi.

DAFTAR PUSTAKA
Sugianto, Luh Nadi dan I Ketut Wenten. 2020. Studi Kelayakan
Bisnis. Tanggerang Selatan. Yayasan Pendidikan dan Sosial
Indonesia Maju (YPSIM)
Ichan Reza Nurul, Lukman Nasution dan Sarman Sinaga. 2019. Studi
Kelayakan Bisnis. Medan. CVManhaji.
T. Syahril Daoed dan Muhammad Amri Nasution. 2021. STUDI
KELAYAKAN BISNIS (Teori dan Aplikasi Keuangan
Dalam Bisnis). Medan. Undhar Press

Academia.edu. Aspek Keuangan Dalam Studi Kelayakan Bisnis.


Diakses 20 Oktober 2023 pada

https://www.academia.edu/37090879/
Aspek_keuangan_dalam_Studi_Kelayakan_Bisnis

Anda mungkin juga menyukai