Anda di halaman 1dari 14

KEBUTUHAN DAN SUMBER DANA

Dibuat untuk memenuhi tugas Kelompok

Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengajar : Juni Fitri Pasaribu, S.pd., M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 1
- Nobertus Halawa (19110051)
- Fitriska Sandy (19110125)
- Risda yani Harahap (19110122)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

INTERNATIONAL BUSSINESS MANAGEMENT INDONESIA

2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul "Kebutuhan dan sumber dana" dengan tepat waktu. Makalah
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah. Studi Kelayakan Bisnis.
Selain itu, makalah ini bertujuan menyajikan informasi mengenai
pentingnya aliran kas

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Juni Fitri Hasibuan


selaku dosen Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada rekan-rekan semua yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 05-Des-2022

Kelompok 1

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang................................................................................................................3

1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................3

1.3. Tujuan.............................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................4
2.1. Kebutuhan Dana.............................................................................................................4

2.2. Sumber Dana..................................................................................................................5

2.3. Pentingnya Aliran Kas....................................................................................................6

BAB III PENUTUP............................................................................................................................12


3.1. Kesimpulan...................................................................................................................12

3.2. Saran.............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keuangan adalah kegiatan yang berhubungan dengan penentuan


investasi jangka panjang sebuah perusahaan, mendapatkan dana untuk
membayar, dan memimpin kegiatan keuangan harian sebuah perusahaan.
Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis (usaha),sudah
tentu memerlukan sejumlah modal (uang), disamping keahlian lainnya. Modal
yang digunakan untuk membiayai suatu bisnis , mulai dari biaya pra-investasi,
biaya investasi dalam aktiva tetap, hingga modal kerja.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek keuangan
merupakan aspek yang digunakan aspek yang digunakan untuk menilai
keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan
aspek lainnya, bahkan ada beberapa perusahaan menganggap justru aspek
inilah yang paling utama untuk dianalisis karena dari apek ini tergambar jelas
hal-hal yg berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan
salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya. Aspek
keuangan merupakan  aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan dan merupakan aspek yang sangat penting
untuk diteliti kelayakannya.
Secara keseluruhan penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal
seperti:
1. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.
2. Kebutuhan biaya investasi.
3. Etimasi pendapatan dana dan biaya investai selama beberapa periode
termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur
investasi.
4. Proyeksi nerasa dan laporan laba/ rugi untuk beberapa periodeke depan.
5. Criteria penilaian investasi.
6. Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
a. Bagaimana Kebutuhan Dana dan Sumber Dana Suatu Proyek?
b. Bagaimana pentingnya Aliran Kas?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui kebutuhan dana
dan sumber dana serta aliran kas.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Kebutuhan Dana


Komponen biaya kebutuhan Dana adalah Biaya aktiva tetap seperti:
1. Aktiva tetap berwujud antara lain:
a) Tanah
b) Mesin-mesin
c) Bangunan
d) Peralatan
e) Inventaris kantor
f) Aktiva berwujud lainnya
2. Aktiva tetap tidak berwujud antara lain:
a) Good will
b) Hak cipta
c) Lisensi
d) Merk pedagang
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka biasanya diperlukan dana
yang relative cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana
yan ada seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya.
Pilihan apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau gabungan
dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dari kebijakan
pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika
menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan. Dilihat dari segi
sumber asalnya, modal dibagi 2 (dua) macam, yaitu:
1. Modal asing (modal pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari
pihak luar  perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Sumber dana
dari modal asing dapat siperoleh antara lain:
a. Pinjaman dari dunia perbankan
b. Pinjaman darilembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura,
asuransi, leasing, dana pension, atau lembaga keuangan lainnya.
c. Pinjaman dari perusahaan nonbank.
2. Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan
dengan cara mengeluarkan saham baik tertutup atau terbuka. Perolehan dana
dari modal sendiri biasanya berasal dari:
a. Setoran dari pemegang saham.
b. Dari cadangan laba.
c. Atau dari laba yang belum dibagi.
Selain itu dengan adanya keputusan untuk mengadakan investasi maka
diperlukan dana yang dapat membelanjai investasi. Timbullah masalah bagaimana
perusahaan dapat memperoleh dana yang dibutuhkan untuk membiayai investasi
yang direncanakan dengan syarat-syarat yang paling menguntungkan dengan
mengingat, bahwa para pemilik dana mengharapkan balas jasa atas penggunaan
dananya dan merupakan biaya investasi yang direncanakan tersebut.

4
2.2. Sumber Dana

Menurut Bambang Riyanto Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (2004 :


25), bahwa sumber dana yang dapat diperoleh untuk membelanjai suatu
perusahaan adalah:
1. Sumber dana dari dalam perusahaan (internal source) dapat diartikan sebagai
bentuk dana dimana pemenuhan kebutuhan dananya berasal dari dalam
perusahaan itu sendiri, dengan kata lain dana dengan kekuatan atau
kemampuan sendiri. Dana dari dalam perusahaan dapat diadakan dengan atau
menggunakan laba cadangan dari sebagian sisa hasil usaha yang merupakan
unsur dana sendiri, sebagai sumber dana intern. Akumulasi penyusutan aktiva
tetap karena jangka waktu penggunaan dari aktiva tersebut biasanya lama,
misalnya lima tahun, maka cadangan penyusutan yang masih menganggur
dapat digunakan dan disebut sebagai sumber dana insentif. Dana dari dalam
perusahaan terdiri dari:
a) Dana yang berasal dari pemilik perusahaan
b) Saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan.
c) Surplus dana dan akumulasi penyusutan atau yang disebut sebagai
cadangan dana.  Terdiri atas nilai buku dan nilai pasar dari harta yang
dimiliki perusahaan.
2. Sumber dana dari luar perusahaan (external source) yaitu pemenuhan
kebutuhan dana diambil atau berasal dari sumber-sumber dana yang ada di
luar perusahaan. Dana yang berasal dari luar perusahaan adalah dana yang
berasal dari pihak bank, asuransi, dan kreditur lainnya. Dana yang berasal dari
para kreditur adalah hutang bagi perusahaan yang disebut sebagai dana
pinjaman. Dana pinjaman yang dimaksud adalah dana yang didapat dari pihak
ketiga (kreditur).
Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa sumber
dana terdiri dari:
1.    Berkurangnya aktiva lancar selain kas
2.    Berkurangnya aktiva tetap
3.    Bertambahnya setiap jenis hutang
4.    Bertambahnya modal
5.    Adanya keuntungan dari operasi perusahaan
Secara umum dalam menentukan kebutuhan dana untuk proyek
dipengaruhi oleh jenis proyek. Proyek berskala besar memerlukan dana yang
besar dan begitu juga sebaliknya. Pengalokasian dana untuk proyek investasi
secara umum dialokasikan ke dalam dua kelompok, yaitu untuk aktiva tetap dan
untuk modal kerja. Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki umur ekonomis lebih
dari satu periode, dibeli tidak untuk dijual kembali tetapi digunakan untuk operasi
dan setiap periodenya mengalami penyusutan. Sedangkan modal kerja adalah
aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan (satu tahun) dapat berubah
menjadi kas. Pengeluaran yang berkaitan dengan modal kerja biasanya disebut
dengan pengeluaran pendapatan.
Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, tahap berikutnya adalah
menentukan dalam bentuk apa dana tersebut didapat. Beberapa sumber dana yang
penting adalah :
a) Modal sendiri yang disediakan oleh pemilik perusahaan.

5
b) Saham yang diperoleh dari emisi (penerbitan) saham di pasar modal.
c) Obligasi, yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal.
d) Kredit bank.
e) Leasing (sewa guna) dari lembaga non-bank.

2.3. Pentingnya Aliran Kas (Cash Flow)


B.1. Pentingnya Cash Flow

Aliran kas diperlukan karena masalah likuiditas (ketersediaan dana tunai)


memegang peranan penting abgi kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Aliran
kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari
investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut. Dalam hal ini
investor yang terpenting adalah berapa kas bersih yang diterima dari uang yang
diinvestasikan disuatu usaha. Menggambarkan jumlah uang yang masuk dan yang
keluar baik jenis maupun jumlahnya, diestimasi sedemikian rupa sehingga dapat
menggambarkan  kondisi pemasukan dan pengeluaran dimasa yang akan datang.

Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang
diterima perusahaan dikarenakan:
1. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.
2. Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.
3. Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:
a) Intial cash flow
b) Operasional cash flow
c) Terminal cash flow.
Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus
keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas
diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus
kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan
selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku). Laporan aliran kas (cash
flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :

1. Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow)
terdiri dari:

•    Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.


•    Penagihan piutang dari penjualan kredit.
•    Penjualan aktiva tetap yang ada.
•    Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
•    Pinjaman/hutang dari pihak lain.
•    Penerimaan sewa dan pendapatan lain.

6
2. Cash out flow
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri
dari
a. Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik
lain-lain.
b. Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
c. Pembelian aktiva tetap.
d. Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
e. Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
f. Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang
penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu,
dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi
dan pendanaan. Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus
melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
a. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi
utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi
laporan laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan
laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas
terbesar dari opersi berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus
masuk kas yang kurang penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman
dan dividen atas investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi
pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran bunga
dan pajak.
b. Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka
panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya.
Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan
merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau
penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari
sekedar pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai
investasi di neraea. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan
investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam.
Pelunasan pinjaman tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan investasi
pada laporan arus kas.
c. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari
investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan
kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham,
peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman
obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap

7
pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan.
Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok
pinjaman.

Gambar 1
Penerimaan dan pengeluaran kas yang dilaporkan pada laporan arus kas

B.2 Komponen Aliran Kas


Komponen Utama Aliran kas adalah
a. Investasi Awal (Initial Investment)
b. Aliran Kas Masuk Operasi: aliran kas masuk operasi setelah pajak (EAT +
Depr.)
c. Aliran Kas terminal: aliran kas masuk saat proyek investasi selesai (dapat
berupa Nilai Buku atau Nilai Jual Aset).
d.
B.3 Proyeksi Aliran Kas

Masalah arus kas seringkali mengejutkan pemilik usaha kecil. Proyeksi


arus kas yang akurat dapat melindungi wirausahawan dari situasi ini. Proyeksi
arus kas memetakan jumlah uang yang diharapkan diterima oleh bisnis Anda dan
pembayaran untuk setiap bulan dalam siklus 6- atau 12-bulanan. Prakiraan ini
mempertimbangkan selisih waktu antara tagihan klien Anda dan penerimaan
uang; munculnya pengeluaran dan pembayaran atasnya; dan tagihan pajak yang
belum dibayar kepada pemerintah hingga nantinya. Proyeksi arus kas yang
disiapkan dengan baik memungkinkan kita memplotkan posisi arus kas yang
diantisipasi dari waktu ke waktu. Proyeksi arus kas juga membantu Anda
mengantisipasi kekurangan dana dengan segera, sehingga bisa cepat diatasi, yang

8
akan mencegah Anda dari krisis arus kas. Juga, proyeksi arus kas dapat membantu
Anda melihat tren penjualan, memberitahu Anda apakah pelanggan Anda
membayar terlalu lama, dan membantu perencanaan pembelian aset utama. Lagi
pula, seandainya Anda memutuskan untuk mencari pinjaman, bank akan meminta
proyeksi arus kas dalam setahun yang dibuat per bulan, dan proyeksi tiga hingga
lima tahun yang dibuat per kuartal. Proses selangkah demi selangkah berikut ini
akan memandu Anda dalam menyiapkan proyeksi arus kas:

Langkah 1: Uang tunai di tangan

Hitung uang tunai Anda di awal dari bulan pertama dari proyeksi Anda.
Jumlahnya disebut “uang tunai di tangan”. Dalam bulan-bulan berikutnya, saldo
tunai akhir dari satu bulan akan dibawa ke saldo tunai awal dari bulan berikutnya.

Langkah 2: Penerimaan uang tunai

Catatlah penjualan tunai, penjualan kartu kredit, penagihan dari rekening kredit,
dan pendapatan bunga lainnya. Kunci untuk melakukan ini dengan berhasil adalah
dengan mencatat penerimaan di bulan-bulan yang sesungguhnya Anda harapkan
akan menerima uang, bukan penjualan yang dibuat di bulan tersebut.

Langkah 3: Piutang dagang

Catatlah piutang yang diantisipasi dalam bulan di mana Anda berharap dibayar.
Apabila Anda tidak menyimpan catatan yang menunjukkan berapa lama
pelanggan individual akan membayar tagihan, hitung “periode tagihan rata-rata”
dengan membagi jumlah penjualan untuk tahun sebelumnya dengan 365. Hasilnya
adalah rata-rata penjualan harian Anda. kemudian, bagi nilai Rupiahs dari piutang
dagang Anda dengan rata-rata penjualan harian. Hasilnya adalah rata-rata angka
hari yang diperlukan untuk mengumpulkan tagihan. Dengan menggunakan angka
ini sebagai panduan, catatlah pembayaran ketika tiba di tahun depan.

Langkah 4: Uang tunai lain-lain

Rekening untuk pemasukan tunai lain-lain yang diantisipasi, termasuk pinjaman


baru dari bank atau anggota keluar, atau tawaran saham.

Langkah 5: Jumlah tunai yang tersedia

Untuk setiap bulan di dalam proyeksi Anda, tambahkan jumlah dari langkah 1
hingga 4. Angka yang dihasilkan adalah jumlah uang tunai yang tersedia bagi
Anda di setiap bulan.

Langkah 6: Uang tunai yang dibayarkan

Sekarang tiba waktunya menghitung pengeluaran yang diantisipasi dalam sebulan


di dalam proyeksi Anda

9
Pertama, periksalah biaya operasional. Sekali lagi, rahasianya adalah mencatat
setiap pengeluaran yang akan dibayarkan dalam satu bulan, bukan pada bulan
munculnya biaya tersebut. Pastikan untuk memasukkan hal-hal berikut ini di
dalam daftar biaya operasional:
a. Upah kotor, termasuk lembur yang diantisipasi
b. Gaji bulanan bagi pemilik
c. Pajak upah dan tunjangan, termasuk liburan dibayar, cuti sakit dibayar,
asuransi kesehatan, dan asuransi pengangguran
d. Subkontrak dan layanan luar, termasuk biaya tenaga dan bahan
e. Pembelian bahan untuk digunakan dalam pembuatan produk atau jasa,
atau untuk dijual kembali
f. Persediaan yang digunakan di dalam bisnis
g. Reparasi dan pemeliharaan (pastikan sudah memasukkan biaya tak terduga
yang besar untuk pemodelan ulang, renovasi, dll.)
h. Biaya pengemasan, pengangkutan, dan pengiriman
i. Biaya perjalanan, mobil, dan parkir
j. Iklan dan promosi, termasuk selebaran, surat langsung, media cetak atau
iklan TV, daftar halaman kuning, pemeliharaan dan desain situs web
k. Jasa profesional seperti ongkos dibayarkan ke pengacara, pemegang buku,
akuntan, konsultan, dll.
l. Sewa
m. Telekomunikasi seperti telepon, faks, ISP
n. Utilitas seperti air, pemanas, listrik, gas
o. Asuransi termasuk kebakaran, kewajiba, kompensasi karyawan, dll.
p. Pajak
q. Bunga jatuh tempo untuk pinjaman
r. Biaya lain-lain yang memfokus ke biaya khusus di dalam bisnis
s. Lain-lain (termasuk dasar bagi pengeluaran lain-lain)
Apabila Anda sudah selesai mencatat ini, jumlahkan biaya operasional.

Langkah 7: Biaya lain-lain

Hitunglah biaya lain yang masih dikeluarkan untuk operasional bisnis. Pastikan
sudah mencakup hal-hal berikut ini:
a. Pembayaran pokok pinjaman – kendaraan, pembelian perlengkapan, dll.
b. Pengeluaran modal – pengeluaran yang dapat didepresiasi seperti
perlengkapan, kendaraan, konstruksi baru atau rekovasi bangunan yang
ada, dan perbaikan fasilitas dan kantor yang disewa
c. Biaya awal – pengeluaran yang muncul sebelum bulan pertama
operasional dan dibayarkan selama satu tahun berjalan
d. Cadangan atau escrow – uang yang disisihkan setiap bulan untuk
pembayaran pajak di akhir tahun, ditambah uang yang disimpan untuk
membuat pembayaran terhadap asuransi atau tagihan mesin yang
berjumlah besar, misalnya
e. Penarikan oleh pemilik – pembayaran terhadap pajak penghasilan pemilik,
asuransi kesehatan dan kehidupan eksekutif, dll.

10
Langkah 8: Jumlah uang tunai telah dibayarkan

Apabila Anda mendaftar semua biaya lain-lain dalam melakukan bisnis,


tambahkan ke subtotal dari biaya operasional. Angka ini adalah “jumlah uang
tunai yang telah dibayarkan”, dan mencerminkan perkiraan Anda terhadap jumlah
tunai yang telah Anda habiskan di setiap bulan.

Langkah 9: Tentukan arus kas bulanan

Kurangkan jumlah uang tunai yang telah dibayarkan out (Langkah 8) dari jumlah
uang tunai yang tersedia (Langkah 5). Perbedaannya adalah posisi uang tunai
bulanan Anda atau arus kas Anda. Ketika Anda memplot proyeksi arus kas,
yakinkan bahwa posisi arus kas Anda di akhir bulan bernilai positif. Jika bernilai
negatif, ambil langkah awal untuk mengatasi kekurangan tunai yang dapat
diantisipasi.
Perbarui proyeksi arus kas setiap bulan, dengan melakukan penyesuaian kapan
pun Anda menjumpai biaya atau pemasukan yang tidak terduga. Ketika penjualan
dan pengeluaran benar-benar terjadi, buatlah daftar jumlah sesungguhnya di
sebelah perkiraan proyeksi arus kas. Periksalah akurasi dari ramalan Anda, dan
buat penyesuaian untuk bulan-bulan mendatang, jika perlu. Di akhir bulan,
tambahkan bulan berikutnya ke akhir dari proyeksi Anda.

11
BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Secara umum dalam menentukan kebutuhan dana untuk proyek


dipengaruhi oleh jenis proyek. Beberapa sumber dana yang penting adalah :1)
Modal sendiri yang disediakan oleh pemilik perusahaan, 2) Saham yang diperoleh
dari emisi (penerbitan) saham di pasar modal, 3) Obligasi, yang diterbitkan oleh
perusahaan dan dijual di pasar modal 4) Kredit bank dan 5) Leasing (sewa guna)
dari lembaga non-bank.
Aliran kas diperlukan karena masalah likuiditas (ketersediaan dana tunai)
memegang peranan penting abgi kelangsungan hidup sebuah perusahaan.
Komponen Utama Aliran kas adalah 1) Investasi Awal (Initial Investment), 2)
Aliran Kas Masuk Operasi: aliran kas masuk operasi setelah pajak (EAT + Depr.)
dan 3) Aliran Kas terminal: aliran kas masuk saat proyek investasi selesai (dapat
berupa Nilai Buku atau Nilai Jual Aset).

3.2. Saran

Kami berharap dapat mengembangkan dan memperbaiki makalah


ini menjadi lebih baik lagi. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pembacanya.

12
DAFTAR PUSTAKA

American Express Company, 1995-2014. All Rights Reserved.

http://markdebie.blogspot.com/2011/10/studi-kelayakan-bisnis-aspek-keuangan.
html#sthash.3psWyzUb.dpuf

http://www.slideshare.net/kangklinsman/perencanaan-sdm-8092490

Mardiyanto Handono, 2009. Inti Sari Manajemen Keuangan. Grasindo. Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai