Anda di halaman 1dari 22

Rangkuman Materi Kuliah

Manajemen Keuangan RPS 11

Oleh :

Kelompok 3

Ni Putu Suciana Wijayanthi (1907531063)

Ida Ayu Putu Damayanti (1907531153)

Ni Putu Jessica Anggi Wijaya Putri (1907531154)

Ni Made Ayu Widyanti (1907531158)

Ni Luh Intan Chintya Cahyani (1907531213)

Helen Triandini Hardi (1907531282)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2020
i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada Kami, sehingga dapat menyelesaikan Rangkuman Materi Kuliah Manajemen
Keuangan.
Penulis berharap Rangkuman Materi Kuliah Manajemen Keuangan yang telah disusun ini
bisa memberikan sumbangsih untuk menambah pengetahuan para pembaca. Penulis menyadari
bahwa Rangkuman Materi Kuliah Manajemen Keuangan ini masih memiliki banyak kekurangan
yang membutuhkan perbaikan, sehingga kami sangat mengharapkan masukan serta kritikan dari
para pembaca.

Denpasar, 18 November 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................... i

Kata Pengantar ............................................................................................................... ii

Daftar isi ........................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2

1.3 Tujuan............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Jenis Modal Menurut Sumbernya ....................................................................... 3

2.2 Jenis Modal Menurut Jangka Waktunya ............................................................. 8

2.3 Analisis RE dan RMS......................................................................................... 12

2.4 Analisis Likuiditas Modal ................................................................................. 14

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ........................................................................................................... 17

3.2 Saran ................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diera modern sekarang ini persaingan dibidang ekonomi sangat pesat hal ini
terbukti banyaknya usaha-usaha yang muncul dan semakin besarnya volume kagiatan
ekonomi disemua sektor formal maupun informal. Semakin pesatnya persaingan ini
menuntut semua badan usaha untuk bekerja keras agar dapat mempertahankan usahanya
dan terus memperbesar usahanya, hal ini merupakan tantangan yang sangat besar bagi
semua perusahaan khususnya pihak manajemen puncak. Salah satu masalah yang harus
dihadapi adalah bagaimana perusahaan dapat memperluas dan memperbesar volume
usahanya. Untuk itu pihak manajemen dituntut untuk dapat memanfaatkan modal
seefisen dan seefektif mungkin dana atau modal yang ada pada perusahaan. Bila
perusahaan menghendaki untuk memperbesar volume usahanya dan profitnya maka
perusahaan tersebut tentunya memerlukan dana atau modal yang cukup besar sehingga
manajemen harus memahami fungsi pembelanjaan dengan baik. Untuk dapat
menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana. Besarnya Dana tersebut sesuai
dengan besarnya volume usaha yang dijalankan. Untuk itu masalah manajemen
perusahaan adalah bagai mana memperoleh modal dan bagaimana penggunaanya.
Kebijakan pendanaan dalam sebuah perusahaan haruslah bertujuan untuk
memaksimalkan kemakmuran. Dalam hal ini kebijakan tersebut harusmempertimbangkan
dan menganalisis kombinasi sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna
membiayai kebutuhan-kebutuhan rutin serta investasi bagi perusahaan. Selain
mendapatkan sumber dana dari modal sendiri, perusahaan juga dapat mendapatkan
sumber dana dari kreditur berupa utang jangka panjang. Demikian halnya dengan
kebijakan hutang sebuah perusahaan dimana keputusan tentang penggunaan utang
digunakan untuk memaksimalkan kemakmuran pemilik perusahaan selain untuk
memaksimalkan profit. Kebijakan utang merupakan keputusan yang sangat penting
dalam perusahaan karena kebijakan utang merupakan salah satu bagian dari kebijakan
pendanaan perusahaan. Kebijakan utang perusahaan berfungsi sebagai mekanisme
monitoring terhadap tindakan manajer yang dilakukan dalam pengelolaan perusahaan,

1
karena keputusan pembiayaan atau pendanaan perusahaan akan dapat mempengaruhi
struktur modal perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana Penggolongan Jenis Modal menurut Sumbernya?
1.2.2 Bagaimana Penggolongan Jenis Modal menurut Jangka Waktunya?
1.2.3 Bagaimana Analisis RE dan RMS?
1.2.4 Bagaimana Analisis Likuiditas Modal?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui Penggolongan Jenis Modal menurut Sumbernya
1.3.2 Untuk mengetahui Penggolongan Jenis Modal menurut Jangka waktunya
1.3.3 Untuk mengetahui Analisis RE dan RMS
1.3.4 Untuk mengetahui Analisis Likuiditas Modal

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis Modal Menurut Sumbernya


1. Sumber Dana Menurut Asalnya
A. Sumber Intern
Riyanto (2001) mengungkapkan sumber dana ditinjau dari asalnya p ada
dasarnya dibedakan menjadi sumber intern dan sumber extern. Dana yang berasal
dari sumber intern adalah dana atau modal yang dibentuk atau dihasilkan sendiri
di dalam perusahaan seperti laba ditahan dan penyusutan. Ditinjau dari
penggunaan atau bekerjanya kedua dana tersebut di dalam perusahaan tidak ada
bedanya.
Besarnya laba ditahan dipengaruhi oleh besarnya laba yang diperoleh
selama periode tertentu, dividend policy dan plowing back policy yang dijalankan
oleh perusahaan. Meskipun jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu
besar, tetapi oleh karena perusahaan mengambil kebijakan bahwa sebagian besar
dari laba tersebut dibagikan sebagai dividen, maka bagian laba yang ditahan akan
kecil jumlahnya dan begitu sebaliknya. Sumber intern juga berasal dari depresiasi,
besarnya depresiasi setiap tahunnya tergantung pada metode depresiasi yang
digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Sementara sebelum depresiasi
tersebut digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang akan diganti, dapat
digunakan untuk membelanjai perusahaan meskipun waktunya terbatas sampai
saat penggantian tersebut. Selama waktu itu depresiasi merupakan sumber dana
atau modal di dalam perusahaannya sendiri.
B. Sumber Ekstern
Sumber ekstern adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan. Dana
yang bersumber dari sumber ekstern adalah dana yang berasal dari kreditur dan
pemilik, peserta atau pengambil bagian di dalam perusahaan. Dana yang berasal
dari sumber ekstern yaitu modal asing dan modal sendiri. Modal asing merupakan
dana atau modal yang berasal dari kreditur yang merupakan hutang bagi

3
perusahaan yang bersangkutan, modal asing ini menggunakan metode
pembelanjaan yang sering disebut pembelanjaan asing atau pembelanjaan dengan
hutang. Sedangkan modal sendiri merupakan dana atau modal y ang berasal dari
pemilik, peserta atau pengambil bagian di dalam perusahaan yang merupakan
dana yang akan tetap ditanamkan dalam perusahaan bersangkutan, modal sendiri
ini menggunakan metode pembelanjaan yang sering disebut pembelanjaan sendiri.
Pada dasarnya pihak pihak pemberi dana atau modal ekstern yang utama
dapat terdiri dari:
- Supplier : memberikan dana kepada perusahaan di dalam bentuk penjualan
varang secara kredit baik untuk jangka pendek maupun jangka menengah.
- Bank : lembaga kredit yang mempunyai tugas utama memberikan kredit
disamping pemberian jasa jasa lain dibidang keuangan. Pemberian kredit oleh
bank bisa jangka pendek,jangka menengah dan jangka panjang.
- Pasar modal : suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya
adalah bank bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang
keuangan, serta keseluruhan surat surat berharga yang beredar. Fungsi dari
pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit
ekonomi yang mempunyai surplus tabungan kepada unit ekono mi yang
mempunyai defisit tabungan. Dalam pasar modal dibedakan antara pasar
perdana dan pasar sekunder. Pasar perdana merupakan penawaran efek emiten
kepada pemodal selama masa tertentu sebelum efek tersebut dicatat dibursa,
sedangkan pasar sekunder merupakan perdagangan saham setelah melewati
masa penawaran pada pasar perdana.
Secara umum instrumen yang diperdagangkan di Pasar Modal, yang sering
disebut efek meliputi :
1. Saham
Saham adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau
badan dalam sebuah perusahaan . ada dua bentuk saham yaitu saham
preferen dan saham biasa.
a. Saham Preferen
Hak- hak yang melekat pada saham preferen :

4
- Hak mendahului pembagian dividen dibanding saham biasa (
besarnya dividen biasanya tetap)
- Hak mendahului dalam hal pembagian kekayaan perusahaan
bila terjadi likuidasi dibanding saham biasa.
- Secara teori tidak mempunyai hak suara.
Macam- macam saham preferen :
- Participating preferred, saham preferen dimana pemiliknya
memiliki partisipasi terhadap sisa laba setelah dibagi, baik
kepada pemegang saham preferen atau saham biasa.
- Non participating preferred, saham preferen dimana
pemiliknya memiliki partisipasi terhadap sisa laba setelah
dibagi.
- Commulative preferred, saham preferen dimana pemiliknya
mendapat pembagian dividen yang dijumlahkan pada tahun
berikutnya bila dalam tahunyang bersangkutan belum bayar.
- Non commulative preferred, saham preferen dimana
pewmiliknya tidak mendapat pembagian dividen bila dalam
tahun yang bersangkutan dividennya tidak bisa dibayar.
- Convertible preferred, saham preferen yang bisa ditukar
dengan saham biasa.
b. Saham Biasa
Hak- hak yang melekat pada saham biasa :
- Hak untuk memilih pengurus/ pengawas ( direksi dan
komisaris) melalui RUPS.
- Hak untuk memperoleh diveden melalui RUPS.
- Hak untuk mengalihkan kepemilikan .
- Hak untuk mengeluarkan pendapat.
- Hak untuk memperoleh sisa pembagian kekayaan perusahaan
bila dilakukan likuidasi.

5
Klasifikasi Saham :

- Blue chips, saham yang terkenal secara nasional dan memiliki


catatan usaha yang panjang tentang pertumbuhan laba,
pembayaran dividen, reputasi manajemen produk dan jasa serta
bermutu serta memiliki kapitalusasi relatif besar dan likuid.
- Growth Stock, saham yang menunjukkan perolehan
penghasilan yang lebih cepat dari rata- rata selama beberapa
tahun terakhir dan diharapkan akan menunjukkan tingkat
pertumbuhan laba yang lebih tinggi dalam jangka panjang.
- Cyclial Stock, saham yang cenderung naik cepat bila keadaan
ekonomi membaik dan jatuh cepat saat ekonomi memburuk.
- Speculative Stock, saham yang pergerakan harganya
cenderung progresif umumnya berkapitalisasi kecil.
- Defensive Stock, sahyham yang lebih stabil dari rata-rata dan
memberikan pendapatan yang aman.

Harga saham di bursa merefleksikan informasi yang bersifat


historis, kejadian yang telah diumumkan tapi belum dilaksanakan, dan
prediksi atau informasi masa yang akan datang. Faktor- faktor yang
mempengaruhi harga saham adalah :

- Persepsi pasar/ calon investor terhadap keadaan fundamental


perusahaan.
- Prospek lingkungan bisnis dan ekonomi global
- Keadaan fundamental perusahaan
- Alternatif lain yang menarik.
- Non ekonomi.

Keuntungan memiiki saham adalah kita akan mendapatkan


capital gain, dividen, anggunan tambahan dan hak suara dalam RUPS
sedangkan resikonya adalah : capital loss dan resiko likuidasi.

6
2. Obligasi
Obligasi merupakan surat hutang jangka panjang ( min 3 tahun)
yang diterbitkan oleh perusahaan, lembaga, pemerintah dengan
kewajiban membayar bunga tertentu secara periodik serta pelunasan
pokok pinjaman pada saat jatuh tempo.
Macam-macam obligasi yang ada adalah :
- Straight bond, obligasi dengan jumlah bunga tetap
- Serial bond, obligasi yang pelunasannya dilakukan bertahap dan
dikaitkan dengan nomor seri.
- Sinking fund bond, obligasi yang diterbitkan emiten dimana emiten
wajib menyisihkan sebagian keuntungannya untuk pelunasan
obligasi tersebut.
- Secure bond : obligasi yang dijamin oleh sebagian kekayaan
emiten. Yang terdiri dari mortgage bond ( jaminan berupa tanah,
real estate dan bangunan), collateral trust bond (jaminan berupa
surat surat berharga), equipment trust bond ( jaminan berupa
peralatan).
- Unsecure bond : obligasi tanpa jaminan
- Convertible bond : obligasi yang dapat ditukar atau dikonversi
dengan saham biasa
- Callable bond : obligasi yang dapat dilunasi sebelum jatuh tempo
Berdasarkan pembayaran bunga obligasi dapat dibagi menjadi :
- Coupon bond : obligasi yang bunganya dibayar secara periodic
- Zero coupon bond : obligasi yang tidak mempunyai kupon
sehingga investor tidak menerima bunga secara periodic namun
langsung dibayar saat pembelian.

Berdasarkan tingkat bungaobligasi dibedakan menjadi :

- Obligasi dengan bunga tetap (fixed rate bond)


- Obligasi dengan bunga mengambang ( floating rate bond)
- Obligasi dengan bunga campuran (mixed rate bond)

7
Berdasarkan tempat penerbitannya terdiri dari:

- Obligasi domistik, obligasi yang diterbitkan perusahaan/ lembaga


dalam negeri dan dijual didalam negeri
- Obligasi asing, obligasi yang diterbitkan perusahaan/ lembaga
asing pada suatu negara tertentu dimana obligasi tersebut
dipasarkan.
- Global bond, obligasi yang diterbitkan untuk dapat diperdagangkan
dimanapun tanpa adanya keterbatasan tempat penerbitan dan
tempat perdagangan.

2.2 Jenis Modal Menurut Jangka Waktunya


1. Sumber Dana Jangka Pendek
Sumber dana jangka pendek merupakan sumber dana yang tertanamkan di dalam
perusahaan maksimum satu tahun. Ada beberapa jenis sumber dana jangka pendek
yang sering dipergunakan oleh perusahaan seperti :
a. Accrual Account adalah jenis hutang bebas bunga, misalnya kebiasaan perusahaan
membayar gaji karyawannya mingguan atau bulanan. Dengan demikian dalam
neracanya akan tampak rekening upah sebagai hutang gaji yang belum dibayarkan,
rekening ini kan meningkat secara otomatis jika kegiatan perusahaan juga terus
meningkat. Sebelum waktu pembayar gaji tersebut,perusahaan dapat menggunakan
dana tersebut tanpa biaya bunga, dalam arti bahwa perusahaan tidak perlu
membayar bunga atas hutang gaji.
b. Hutang dagang adalah sumber pembiayaan jangka pendek yang paling besar bagi
perusahaan. Misalnya perusahaan seringkali dapat membeli persediaan yang
diperlukan secara kredit dari perusahaan lain, sebagai contoh misalnya perusahaan
melakukan pembelian setiap hari Rp. 1.000.000 dengan syarat pembayaran net 30.
Dengan demikian secara keseluruhan perusahaan akan memiliki hutang dagang
sebesar 30 kali pembelian harian atau sebesar Rp.30.000.000.
c. Hutang bank adalah sumber dana jangka pendek yang biasanya dikeluarkan oleh
bank bank komersial. Biaya hutang jangka pendek ini sangat bervariasi untuk
berbagai peminjam pada waktu tertentu. Secara teoritis tingkat bunga ak an

8
cenderung tinggi bagi peminjam yang bonafide. Sebaliknya, apabila tingkat bunga
pinjaman untuk jumlah yang kecil relatif lebih besar disbanding dengan tingkat
bunga pinjaman dengan jumlah yang besar karena biaya tetap yang berkaitan
dengan pemrosesan pinjaman ini adalah sama.
d. Commercial paper adalah satu bentuk promissory note tanpa jaminan yang
dikeluarkan oleh perusahaan besar, profitable dan dijual kepada perusahaan lain
seperti asuransi, pension funds, money market mutual funds dan kepada bank.
Commercial paper biasanya dikeluarkan dalam satuan relative besar dengan bunga
yang lebih rendah dari pada prime rate, biasanya jatuh tempo dalam waktu hingga
semblan bulan.
e. Factoring yang sering diterjemahkan dengan anjak piutang. Kegiatan ini biasa
dilakukan oleh perusahaan anjak piutang dan bank. Perusahaan ini harus mendapat
persetujuan Menteri Keuangan dan berbentuk perseroan atau koperasi, sedangkan
bank jika akan melakukan pembelian anjak piutang harus melaporkan aktivitasnya
kepada Menteri Keuangan.
2. Sumber Dana Jangka Menengah
Sumber dana jangka menengah merupakan sumber dana yang tertanam didalam
perusahaan lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun. Ada beberapa jenis sumber
dana jangka pendek yang sering dipergunakan oleh perusahaan seperti :
a. Term loan adalah salah satu jenis pembiyaan jangka menengah, biasanya
disediakan oleh bank komersial, perusahaan asuransi, dana pensiu n, lembaga
pembiayaan pemerintah dan supplier perlengkapan. Dipandang dari biaya
modalnya, term loan ini memiliki biaya yang lebih rendah dari pada modal
saham ataupun obligasi. Hal ini disebabkan karena jika perusahaan harus
mengeluarkan saham atau obligasi, maka harus membayar biaya emisi,
pendaftaran dan biaya lain yang berkaitan pengeluaran saham atau obligasi.
b. Equitment loan adalah pembiayaan yang dipergunakan untuk pengadaan
perlengkapan baru, biasanya diberikan untuk perlengkapan yang dengan mudah
diperjual belikan bukan perlengkapan yang terspesialisasi. Equitment loan
biasanya diberikan oleh bank komersial, penjual perlengkapan, perusahaan
asuransi, dana pensiun dan lembaga pembiayaan lainnya. Ada 2 instrumenyang

9
dapat dipergunakan untuk membiayai equitment ini yaitu melalui kontrak
penjualan kondisional dan hipotek barang bergerak.
c. Leasing adalah suatu kontrak antara pemilik aktiva yang disebut dengan lessor
dan pihak lain yang memanfaatkan aktiva tersebut yang disebut lessee untuk
jangka waktu tertentu. Salah satu manfaat leasing adalah lessee dapat
memanfaatkan aktiva tersebut tanpa harus memiliki aktiva tersebut. Bentuk
bentuk leasing yaitu sale and leaseback, operating leases dan finalcial and
capital leases.
d. Modal ventura adalah bentuk pembiayaan penyertaan modal yang bersifat
sementara kedalam Perusahaan Pasangan Usaha (PPU). Setelah PPU tersebut
mandiri baik dari segi pasar, pengelolaan serta telah memiliki modal usaha
yang cukup, maka saham PPU yang dimiliki oleh perusahaan modal ventura
akan dijual kembali kepada PPU atau pihak lain. Pada umumnya jenis
pembiayaan perusahaan modal ventura meliputi, penyertaan sa ham langsung,
penyertaan saham melalui obligasi konversi dan penyertaan partisipasi terbatas.
Adapun karakteristik modal ventura sebagai berikut :
- Pembiyaan modal ventura merupakan modal yang disetakan sebagai risk
capital kepada seorang pengusaha individu atau suatu perusahaan yang
mempunyai gagasan, akan tetapi tanpa disertai dengan jaminan seperti
halnya pinjaman pada lembaga perbankan
- Pembiyaan oleh Perusahaan Modal Ventura bersifat aktif, artinya
Perusahaan Modal Ventura terlibat atau melibatkan diri dalam kegiatan
bisnis yang dibiayai.
- Pembiyaan yang dilakukan oleh Perusahaan Modal Ventura pada semua
sektor serta pada semua tuingkatan pertumbuhan usaha tersebut.
- Penyertaan modal ini hanya bersifat sementara namun berjangka panjang,
berkisar 3-6 tahun.
- Keuntungan yang diperoleh perusahaan ventura adalah atas dasar bagi hasil
berdasarkan prosentase tertentu dari laba bersih perusahaan, bukanlah bunga
atas modal yang ditanamkan pada perusahaan tersebut.

10
3. Sumber Dana Jangka Panjang
Sumber dana jangka panjang adalah sumber dana yang tertanam dalam
perusahaaan lebih dari 10 tahun. Terdapat berbagai jenis sumber dana jangka panjang
yang teersedia bagi perusahaan seperti misalnya long term debt, saham preferen dan
saham biasa. Utang jangka panjang ini dapat diperoleh melalui pinjaman di bank atau
dengan cara menjual obligasi. Obligasi dan saham preferen merupakan sumber dana
dengan memberikan pendapatan yang tetap kepada pemiliknya,sementara saham biasa
merupakan surat berharga dengan memberikan penghasilan tidak tetap kepada
pemegangnya.
a. Hutang Jangka Panjang, yaitu suatu bentuk perjanjian antara peminjam dengan
kreditur dimana kreditur bersedia memberikan pinjaman sejumlah tertentu dan
peminjam bersedia untuk membayar secara periodik yang mencakup bunga dan
pokok pinjaman. Hutang jangka panjang dapat diperoleh melalui bank,
perusahaan asuransi atau dari dana pensiunan. Hutang jangka panjang ini
memiliki tiga karakteristik yaitu cepat, fleksibel, dan biaya rendah .
b. Obligasi, yaitu surat tanda hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan sejumlah
tertentu dan akan jatuh tempo pada waktu tertentu dan memberikan pendapatan
sebesar bunga tertentu. Jatuh tempo obligasi umumnya 10 tahun sampai 30
tahun, tetapi ada juga obligasi yang jatuh tempo 7 tahun sampai 10 tahun .
Tingkat bunga obligasi biasanya tetap dan dibayarkan satu tahun sekali atau dua
kali dalam setahun.
c. Saham Preferen, sebagai sumber modal jangka panjang perusahaan, saham
preferen menduduki posisi antara long term debt dengan saham biasa. Seperti
halnya saham biasa, saham preferen juga merupakan bagian dari modal sendiri.
Seperti halnya long term debt, saham preferen juga memberikan pendapatan
yang relatif konstan disamping itu biaya modal saham preferen cenderung lebih
tinggi dari pada biaya hutang, karena resiko yang dihadapi pemegang saham
preferen lebih besar dari resiko pemegang saham obligasi. Pemegang saham
preferen memiliki prefensi atau prioritas dalam pembayaran dividen.
d. Saham Biasa, adalah merupakan sumber dana yang permanen, karena akan
tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas selama

11
perusahaan masih menjalankan kegiatan operasi. Pendapatan yang diterima oleh
pemegang saham biasa adalah laba setelah dikurangi pajak dan dividen saham
preferen secara teoritis, hak-hak pemegang saham biasa adalah :
- Hak suara dalam rapat umum pemegang saham. Dengan hak tersebut
pemegang saham berhak untuk memilih direksi untuk mengendalikan
perusahaan.
- Hak memperoleh pembayaran dividen atas dasar per lembar saham yang
dimiliki dan menentukan dividen payout ratio.
- Hak untuk membeli tambahan saham baru yang dikeluarkan perusahaan
perusahaan secara proporsional. Jadi setiap emisi saham baru maka pemegang
saham lama berhak membeli sejumlah saham tertentu dijual kepublik.
- Hak atas aktiva setelah pembayaran hak yang lebih senior dalam likuidasi.
Dengan demikian menerima bagian paling akhir

2.3 Analisis RE dan RMS


Riyanto (2002) mengungkapkan konsep analisis rentabilitas ekonomi dan
rentabilitas modal sendiri didasarkan bahwa penggunaan leverage tersebut diharapkan
memberikan rentabilitas ekonomi yang lebih besar dari bunga hutang tersebut. Hal itu
disebabkan karena penggunaan hutang tersebut diharapkan akan meningkatkan
rentabilitas modal sendiri, yang menunjukkan bagian keuntungan yang menjadi hak
pemilik perusahaan. Untuk memudahkan penulisan, Rentabilitas Ekonomi dan
Rentabilitas Modal Sendiri dapat dirumuskan dengan:

Sebagai contoh, perusahaan memerlukan tambahan dana sebesar Rp 200.000.000.


Suatu bank mengatakan bersedia memberikan kredit dengan suku bunga 18% per tahun.
Apakah tawaran tersebut sebaiknya diterima?

12
Analisis RE mengatakan bahwa sejauh tambahan dana tersebut bisa memberikan
tambahan laba operasi lebih besar dari 18% × Rp 200.000.000 = Rp 36.000.000 dalam
satu tahun, maka penggunaan kredit bisa dibenarkan.

Dari perhitungan ini memberikan ilustrasi bahwa RE penggunaan hutang tersebut


adalah 18% (36.000.000/200.000.000). Dengan demikian berarti apabila tambahan laba
opersai lebih kecil dari 18% yang juga berarti RE kurang dari 18% maka tambahan dan
yang bersumber dari hutang tidak dibenarkan, dalam arti menyebabkan perusahaan rugi.
Sedangkan jika tambahan laba operasi atau RE sama dengan 18% atau sama dengan
tingkat bunga pinjaman, penggunaan hutang tersebut tidak menyumbang satu rupiah pun
terhadap laba setelah pajak. Dengan kata lain, seluruh laba yang diperoleh dari operasi
tersebut habis dipergunakan untuk membayar bunga. Karena itu diperlukan memperoleh
RE lebih besar dari 18% atau lebih dari bunga pinjaman.

Dipandang dari pertimbangan RMS penggunaan hutang dalam jumlah tertentu


mungkin menguntungkan, mungkin pula tidak. Dikatakan menguntungkan jika RMS
dengan penggunaan hutang lebih besar dari pada RMS dengan menggunakan modal
sendiri. Hal ini akan tercapai tingkat keuntungan yang diperoleh dari penggunaan hutang
tersebut adalah lebih besar dari pada bunga yang harus dibayar. Dengan demikian
analisis ini hanya memperhatikan sumber dana dari factor RMS saja. Berikut adalah
ilustrasi untuk memperjelas uraian.

Misalnya ada suatu proyek yang memerlukan dana sebesar Rp 100.000.000.000.


Taksiran EBIT proyek tersebut adalah Rp 25.000.000.000 setiap tahunnya. Perusahaan
harus menanggung pajak dengan tarif 20%. Untuk mendanai investasi tersebut tersedia
dua alternatif pendanaan.

1. Dinanai 100% modal sendiri


2. 50% didanai dengan hutang dan 50% dengan modal sendiri.

Kalau perusahaan menggunakan hutang, diperkirakan bunga yang ditanggung


adalah 20% per tahun. Apakah perusahaan sebaiknya memilih alternatif pendanaan 1)
atau 2). Untuk ini bisa dilakukan analisis dengan cara membandingkan RMS untuk
kedua alternatif pendanaan tersebut.

13
Analisis RE dan RMS, dalam pemilihan alternatif pendanaan

Keterangan Alternatif 1 Alternatif 2


EBIT 25.000.000.000 25.000.000.000
Bunga - 10.000.000.000
EBT 25.000.000.000 15.000.000.000
Pajak 25% 5.000.000.000 3.000.000.000
EAT 20.000.000.000 12.000.000.000
RMS 20% 24%
RE 25% 25%

Dipandang dari pertimbangan RMS, dapat dilihat bahwa penggunaan hutang


Nampak lebih menguntungkan karena memberikan RMS yang lebih tinggi. Hal ini tidak
mengherankan karena hutang tersebut bisa memberikan tingkat keuntungan 25%
sedangkan bunganya hanya 20%. Dengan demikian penggunaan hutang bisa dibenarkan
apabila dipandang dari segi RMS.

2.4 Analisis Likuiditas Modal


Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
finansial jangka pendek tepat pada waktunya. Rasio likuiditas adalah rasio -rasio yang
dimaksudkan untuk mengukur likuidasi perusahaan, posisi keuangan jangka pendek atau
likuidasi yang dapat dinilai dengan menggunakan rasio sebagai alat untuk menganalisa
atau menginterpretasikan data keuangan. Rasio yang digunakan antara lain terdiri atas
current ratio, quick ratio, dan cash ratio.
Analisis rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri menekankan dari sis i
profitabilitas penggunaan hutang. Selain itu diketahui bahwa penggunaan hutang akan
menimbulkan kewajiban finansial, baik dalam bentuk pembayaran bunga maupun
angsuran pokok pinjaman. Karena itu perusahaan tidak menginginkan penggunaan
hutang akan menimbulkan kesulitan likuiditas bagi perusahaan, dalam artian tidak
mampu membayar bunga dan angsuran pokok pinjaman. Untuk memperkirakan apakah
penggunaan hutang akan menimbulkan kesulitan likuiditas atau tidak, bisa ditaksir rasio
keuangan yang disebut sebagai debt service coverage (DSC). DSC dirumuskan sebagai,

14
Dimana t = tarif pajak

Misalkan perusahaan memerlukan tambahan dana sebesar Rp 200.000.000 yang


akan dipergunakan untuk menambahkan aktiva tetap Rp 120.000.000 dan modal kerja Rp
80.000.000. Aktiva tetap tersebut diperkirakan akan berusia 4 tahun, dan karenanya
beban penyusutan per tahun Rp 30.000.000. Perusahaan ditawari hutang dari suatu bank
dengan bunga 18% per tahun, jangka waktu dua tahun, dan untuk tahun pertama harus
membayar 50% dari pokok pinjaman. Dengan demikian apabila kredit tersebut diambil,
akan menimbulkan beban finansial sebagai berikut

Tahun Angsuran Pokok Pinjaman Bunga


1 50% × Rp 200.000.000 18% × Rp 200.000.000
= Rp 100.000.000 = Rp 36.000.000
2 50% × Rp 200.000.000 18% × Rp 100.000.000
= Rp 100.000.000 = Rp 18.000.000

Misalkan rentabilitas ekonomi dari penggunaan hutang tersebut setiap tahun


diharapkan sebesar 25%, dan perusahaan membayar pajak penghasilan sebesar 25%.
Apakah penggunaan hutang tersebut akan menimbulkan beban finansial yang lebih besar
dari pemasukan keuangannya?

Jika Rentabilitas Ekonomi sebesar 25%, maka laba operasi adalah


200.000.000/0,25 = Rp 50.0000.000

Maka besar DSC adalah :

= 0,472

15
Rasio ini menunjukkan bahwa apabila penggunaan hutang tersebut dip erlukan
sebagai suatu cash flow perusahaan, maka penggunaan hutang tersebut akan
menimbulkan kesulitan likuiditas (ingat bahwa DSC < 1,00 berarti dana dari Laba
Operasi dan penyusutan tidak cukup untuk memenuhi kewajiban finansial). Penyebabnya
adalah karena antara lain kredit tersebut harus diangsur dalam dua tahun, sedangkan
aktiva tetapnya berusia empat tahun.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Pembelanjaan di satu pihak dipandang sebagai masalah penarikan modal, dan lain
pihak dapat dipandang sebagai masalah penggunaan modal. Bagi perusahaan yang
membutuhkan dana, perusahaan yang meminta atau menarik modal, masalahnya ialah
bagaimana perusahaan tersebut dapat memperoleh modal yang dibutuhkan dengan syarat-
syarat yang paling menguntungkan. Menurut Riyanto (2001:209) sumber-sumber modal
ditinjau dari dua aspek, yaitu:
- Ditinjau dari asalnya, Sumber penawaran modal ditinjau dari asalnya dapat dibedakan
menjadi Sumber Internal dan Sumber Eksternal
- Ditinjau jangka waktunya, dibedakan menjadi Sumber dana jangka pendek, Sumber
dana jangka menengah, dan Sumber dana jangka panjang
Riyanto (2002) mengungkapkan konsep analisis rentabilitas ekonomi dan
rentabilitas modal sendiri didasarkan bahwa penggunaan leverage tersebut diharapkan
memberikan rentabilitas ekonomi yang lebih besar dari bunga hutang tersebut. Hal itu
disebabkan karena penggunaan hutang tersebut diharapkan akan meningkatkan
rentabilitas modal sendiri, yang menunjukkan bagian keuntungan yang menjadi hak
pemilik perusahaan.
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
finansial jangka pendek tepat pada waktunya. Rasio likuiditas adalah rasio -rasio yang
dimaksudkan untuk mengukur likuidasi perusahaan, posisi keuangan jangka pendek atau
likuidasi yang dapat dinilai dengan menggunakan rasio sebagai alat untuk menganalisa
atau menginterpretasikan data keuangan. Rasio yang digunakan antara lain terdiri atas
current ratio, quick ratio, dan cash ratio.

3.2 Saran
Perusahaan harus hati-hati dalam menangani masalah keuangan dalam
pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja atau dana. Laporan sumber dan

17
penggunaan dana ini merupakan suatu laporan yang berguna bagi pihak manajemen
perusahaan, para kreditur, para pemegang saham, dan pihak -pihak lainnya. Pihak
manajemen dan para kreditur jangka pendek terutama akan tertarik kepada posisi
keuangan jangka pendek (posisi modal kerja) suatu perusahaan termasuk perubahan -
perubahan yang terjadi selama periode itu.
Dalam pembuatan makalah ini penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penulis berharap kritik dan saran dari para pembaca agar
makalah selanjutnya akan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca untuk menambah wawasan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Wiagustini, Ni Luh Putu. 2014. “Manajemen Keuangan”. Denpasar : Udayana University Press.

19

Anda mungkin juga menyukai