Anda di halaman 1dari 11

DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA

METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI (E3)

Dosen Pengampu:
Dr. I Dewa Nyoman Badera, S.E., M, Si., Ak

Disusun oleh:
Kelompok 9
Anak Agung Ayu Nopi Gayatri (1907531041)
Sella Lolita                     (1907531134)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA

1. Jenis Data
Data merupakan sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf,
angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai
bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Adapun jenis-
jenis data dapat dibagi berdasarkan sifat data, sumbernya, cara memperolehnya, waktu
pengumpulannya, dan sifatnya, diantaranya sebagai berikut :
1.1 Berdasarkan Sifatnya
1) Data Kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka. Contohnya : Kuesioner
Pertanyaan tentang kepuasan kerja, loyalitas dan kinerja karyawan.
2) Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Contohnya : Gaji dan upah
karyawan di perusahaan X.
1.2 Berdasarkan Sumbernya
1) Data Internal adalah data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan
keadaan organisasi tersebut. Contohnya : Bagaimana loyalitas karyawan di
perusahaan X.
2) Data Eksternal adalah data eksternal adalah data dari luar suatu organisasi yang
dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja
suatu organisasi. Contohnya : Kepuasan pelanggan mempengaruhi peningkatan
kinerja karyawan.
1.3 Berdasarkan Cara Memperolehnya
1) Data Primer (primary data) adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh
perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk
kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview ataupun
observasi.
2) Data Sekunder (secondary data) adalah data yang diperoleh/dikumpulkan dan
disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi
lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip
resmi.
1.4 Berdasarkan Waktu Pengumpulannya
1) Data cross section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a
point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut.
Contohnya : Mengukur kinerja karyawan dengan menggunakan kuesioner.
2) Data berkala (time series data), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
untuk melihat perkembangan suatu kejadian/kegiatan selama periode tersebut.
Contohnya : Mengukur kinerja karyawan pada awal bulan hingga akhir bulan
untuk mengetahui apakah mengalami peningkatan atau tidak.

2 Sumber Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi
keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data,
siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai dari
mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data
diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder). Metode Pengumpulan Data
merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk
suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara,
pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya. Sumber Data dalam penelitian adalah
subyek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau
wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden (orang
yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis
maupun lisan). Apabila menggunakan observasi, maka sumber datanya bias berupa
benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka
dokumen atau catatan yang menjadi sumber data.
Sumber data didapat dari :
1) Angket
Angket/kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang
dijadikan responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik
pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup
besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma
Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip
pengukuran dan penampilan fisik. Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa
faktor antara lain :
a) Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur
maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
b) Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak
mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada
responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb. c) Tipe dan bentuk
pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang
diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden
hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
2) Observasi
`Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan
untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini
digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
3) Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka
dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara
sumber atau sumber data. Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur.
a) Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa
informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah
dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape
recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran
wawancara.
b) Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan
secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali
dari responden.

3 Pengumpulan Data Sekunder


3.1 Pengertian
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan.
Sebelum proses pencarian data sekunder dilakukan, kita perlu melakukan
identifikasi kebutuhan terlebih dahulu. identifikasi dapat dilakukan dengan cara
membuat pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1) Apakah kita memerlukan data sekunder dalam menyelesaikan masalah yang akan
diteliti?
2) Data sekunder seperti apa yang kita butuhkan? Identifikasi data sekunder yang
kita butuhkan akan membantu mempercepat dalam pencarian dan penghematan
waktu serta biaya
3.2 Kegunaan Data Sekunder
1) Pemahaman Masalah.
Data sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami
masalah yang akan kita teliti. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan
penelitian dalam suatu perusahaan, perusahaan menyediakan company profile atau
data administratif lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk
memahami persoalan yang muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita
gunakan sebagai masalah penelitian.
2) Penjelasan Masalah.
Data sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah dan menjadi lebih
operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data sekunder yang tersedia,
kita dapat mengetahui komponen-komponen situasi lingkungan yang
mengelilinginya. Hal ini akan menjadi lebih mudah bagi peneliti untuk memahami
persoalan yang akan diteliti, khususnya mendapatkan pengertian yang lebih baik
mengenai pengalamanpengalaman yang mirip dengan persoalan yang akan diteliti.
3) Formulasi Alternatif-Alternatif Penyelesaian Masalah yang Layak.
Sebelum kita mengambil suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa
alternatif lain. Data sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa
alternatif lain yang mendukung dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti.
Dengan semakin banyaknya informasi yang kita dapatkan, maka peneyelesaian
masalah akan menjadi jauh lebih mudah.
4) Solusi Masalah.
Data sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan dan
mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi
permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan
mendapatkan jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja.
3.3 Cara-Cara Pengambilan Data Sekunder
Pengambilan data sekunder tidak boleh dilakukan secara sembarangan, oleh
karena itu kita memerlukan metode tertentu. Cara-cara pengambilan data dapat
dilakukan sebagai berikut:
1) Pencarian Secara Manual
Sampai saat ini masih banyak organisasi, perusahaan, kantor yang tidak
mempunyai data base lengkap yang dapat diakses secara online. Oleh karena itu,
kita masih perlu melakukan pencarian secara manual. Pencarian secara manual
bisa menjadi sulit jika kita tidak tahu metodenya, karena banyaknya data sekunder
yang tersedia dalam suatu organisasi, atau sebaliknya karena sedikitnya data yang
ada. Cara yang paling efisien ialah dengan melihat buku indeks, daftar pustaka,
referensi, dan literature yang sesuai dengan persoalan yang akan diteliti. Data
sekunder dari sudut pandang peneliti dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
data internal data yang sudah tersedia di lapangan; dan data eksternal data yang
dapat diperoleh dari berbagai sumber lain
2) Lokasi Internal
Lokasi internal dapat dibagi dua sebagai sumber informasi yang berasal dari
database khusus dan database umum. Data base khusus biasanya berisi informasi
penting perusahaan yang biasanyan dirahasiakan dan tidak disediakan untuk
umum, misalnya, data akutansi, keuangan, sdm, data penjualan dan informasi
penting lainnya yang hanya boleh diketahui oleh orang-orang tertentu di
perusahaan tersebut. Data jenis ini akan banyak membantu dalam mendeteksi dan
memberikan pemecahan terhadap masalah yang akan kita teliti di perusahaan
tersebut.
3) Lokasi Eksternal
Data eksternal dapat dicari dengan mudah karena biasanya data ini tersimpan di
perpustakaan umum, perpustakaan kantor-kantor pemerintah atau swasta dan
universitas, biro pusat statistik dan asosiasi perdagangan dan biasanya sudah
dalam bentuk standar yang mudah dibaca, seperti petunjuk penelitian, daftar
pustaka, ensiklopedi, kamus, buku indeks, buku data statistik dan buku-buku
sejenis lainnya.
4) Pencarian Secara Online
Dengan berkembangnya teknologi Internet maka munculah banyak data base yang
menjual berbagai informasi bisnis maupun non-bisnis. Data base ini dikelola oleh
sejumlah perusahaan jasa yang menyediakan informasi dan data untuk
kepentingan bisinis maupun non-bisnis. Tujuannya ialah untuk memudahkan
perusahaan, peneliti dan pengguna lainnya dalam mencari data. Pencarian secara
online memberikan banyak keuntungan bagi peneliti, diantaranya ialah:
1. Hemat waktu : karena kita dapat melakukan hanya dengan duduk didepan
komputer.
2. Ketuntasan : melalui media Internet dan portal tertentu kita dapat mengakses
secara tuntas informasi yang tersedia kapan saja tanpa dibatasi waktu.
3. Kesesuaian : peneliti dapat mencari sumber-sumber data dan informasi yang
sesuai dengan mudah dan cepat.
4. Hemat biaya : dengan menghemat waktu dan cepat dalam memperoleh
informasi yang sesuai berarti kita banyak menghemat biaya.
Kita perlu memilih metode pencarian data sekunder apakah itu akan dilakukan
secara manual atau dilakukan secara online. Jika dilakukan secara manual, maka kita
harus menentukan strategi pencarian dengan cara menspesifikasi lokasi data yang
potensial, yaitu lokasi internal atau lokasi eksternal. Jika pencarian dilakukan secara
online, maka kita perlu menentukan tipe strategi pencarian; kemudian kita memilih
layanan-layanan penyedia informasi ataupun database yang cocok dengan masalah
yang akan kita teliti.
Setelah metode pencarian data sekunder kita tentukan, langkah berikutnya ialah
melakukan penyaringan dan pengumpulan data. Penyaringan dilakukan agar kita
hanya mendapatkan data sekunder yang sesuai saja, sedang yang tidak sesuai dapat
kita abaikan. Setelah proses penyaringan selesai, maka pengumpulan data dapat
dilaksanakan.
Data yang telah terkumpul perlu kita evaluasi terlebih dahulu, khususnya
berkaitan dengan kualitas dan kecukupan data. Jika peneliti merasa bahwa kualitas
data sudah dirasakan baik dan jumlah data sudah cukup, maka data tersebut dapat kita
gunakan untuk menjawab masalah yang akan kita teliti.
Tahap terakhir strategi pencarian data ialah menggunakan data tersebut untuk
menjawab masalah yang kita teliti. Jika data dapat digunakan untuk menjawab
masalah yang sudah dirumuskan, maka tindakan selanjutnya ialah menyelesaikan
penelitian tersebut. Jika data tidak dapat digunakan untuk menjawab masalah, maka
pencarian data sekunder harus dilakukan lagi dengan strategi yang sama.

3.4 Kriteria Dalam Mengevaluasi Data Sekunder


Ketepatan memilih data sekunder dapat dievaluasi dengan kriteria sebagai berikut :
1) Waktu Keberlakuan : Apakah data mempunyai keberlakuan waktu? Apakah data
dapat kita peroleh pada saat diutuhkan. Jika saat dibutuhkan data tidak tersedia
atau sudah kedaluwarsa, maka sebaiknya jangan digunakan lagi untuk penelitian
kita.
2) Kesesuaian : Apakah data sesuai dengan kebutuhan kita ? Kesesuaian
berhubungan dengan kemampuan data untuk digunakan menjawab masalah yang
sedang diteliti.
3) Ketepatan : Apakah kita dapat mengetahui sumber-sumber kesalahan yang dapat
mempengaruhi ketepatan data, misalnya apakah sumber data dapat dipercaya?
Bagaimana data tersebut dikumpulkan atau metode apa yang digunakan untuk
mengumpulkan data tersebut?
4) Biaya : Berapa besar biaya untuk mendapatkan data sekunder tersebut? Jika biaya
jauh lebih dari manfaatnya, sebaiknya kita tidak perlu menggunaknnya.

4 Pengumpulan Data Primer


4.1 Pengertian
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli
(tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara
individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau
kegiatan, dan hasil pengujian.
4.2 Metode Untuk Mendapatkan Data Primer
Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu metode survei dan
metode observasi.
a) Metode Survei (Survey Methods)
1. Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang
menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis.
2. Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan
subjek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan.
3. Data yang diperoleh sebagian besar merupakan data deskriptif, akan tatapi
pengumpulan data dapat dirancang untuk menjelesakan sebab akibat atau
mengungkapkan ide-ide.
4. Umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang sama dari banyak
subjek.
5. Teknik yang digunakan adalah (1) wawancara, dan (2) kuesioner.
b) Metode Observasi (Observation Methods)
Metode observasi adalah peroses pencatatan pola perilaku subyek (orang),
objek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau
komunikasi dengan dikumpulkan umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat dan
bebas dari response bias. Metode ini menghasilkan data yang lebih rinci
mengenai perilaku (subjek), benda atau kejadian (objek). Terdapat tipe-tipe
observasi, diantaranya sebagai berikut :
1. Observasi Langsung (Direct Observation)
Penggunaan teknik observasi langsung memungkinkan bagi peneliti untuk
mengumpulkan data mengenai perilaku dan kejadian secara detail. Peneliti
dalam observasi langsung tidak berusaha untuk memanipulasi kejadian yang
diamati. Pengamat hanya mencatat apa yang terjadi sehingga mempunyai
peran yang pasif. Banyak tipe data yang dikumpulkan melalui teknik
observasi langsung ini hasilnya lebih akurat dan memerlukan biaya yang
relatif lebih ekonomis dibandingkan dengan teknik wawancara atau
pertanyaan yang digunakan dalam metode survei. Data yang diperoleh
melalui observasi langsung kadang digunakan untuk melengkapi data yang
diperoleh melalui wawancara atau kuesioner.
2. Observasi Terhadap Perilaku dan Lingkungan Sosial
Tujuan observasi dalam banyak hal adalah untuk memahami perilaku dan
kejadiankejadian dalam lingkungan sosial. Ada dua teknik observasi yang
dapat digunakan pada penelitian terhadap lingkungan sosial, yaitu partisipant
observation dan nonpartisipant observation.
a. Partisipant Observation
Peneliti melakukan observasi dengan cara melibatkan diri atau menjadi
bagian dari lingkungan sosial atau organisasi yang diamati. Peneliti
melalui teknik ini dapat memperoleh data yang relatif lebih banyak dan
akurat, karena peneliti dapat secara langsung mengamati perilaku dan
kejadian kejadian dalam lingkungan sosial yang diteliti. Kehadiran
peneliti kemungkinan dapat diketahui atau tidak diketahui oleh
lingkungan sosial yang diamati. Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah kombinasi antara observasi langsung dan
wawancara secara formal dan nonformal.

b. Nonparticipant Observation
Peneliti dapat melakukan observasi sebagai pengumpul data tanpa
melibatkan diri atau menjadi bagian dari lingkungan sosial atau
organisasi yang diamati. Misalnya, seorang peneliti dapat berada di
sudut ruangan suatu kantor untuk melihat dan mencatat bagaimana
seorang manajer menggunakan waktunya. Kegiatan ini umumnya
memerlukan waktu yang relatif lama, apalagi jika manajer yang diamati
jumlahnya relatif banyak.individuindividu yang diteliti.
3. Content Analysis
Content analysis merupakan metode pengumpulan data penelitian melalui
teknik observasi dan analisis terhadap isi atau pesan dari suatu dokumen
(antara lain berupa : iklan, kontrak kerja, laporan, notulen rapat, surat, jurnal
majalah atau surat kabar). Tujuan content analysis adalah melakukan
identifikasi terhadap karakteristik atau informasi spesifik yang terdapat pada
suatu dokumen untuk menghasilkan deskripsi yang objektif dan sistematik.
4. Observasi Mekanik
Observasi mekanik adalah observasi yang menggunakan bantuan mesin.
Observasi mekanik dalam penelitian bisnis digunakan untuk mengukur dan
mengevaluasi reaksi fisik atau bagian tubuh manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Dictio. 2017. Apa Saja Jenis-Jenis Data. https://www.dictio.id/t/apa-saja-jenis-jenis-


data/12856/4, diakses pada tanggal 18 November 2021.
Rahyuda, Ketut. 2017. Metode Penelitian Bisnis. Udayana University Press.
Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Uma Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai