Anda di halaman 1dari 11

PEMERIKSAAN DAN TINDAK PIDANA PAJAK

OLEH :

IDA AYU PUTU DAMAYANTI (1907531153)


NI MADE AYU WIDYANTI (1907531158)
POKOK BAHASAN
01 Pengertian dan Ruang Lingkup
Pemeriksaan

02 Pedoman Pemeriksaan, Norma Pemeriksaan,


dan Pelaksanaan Pemeriksaan

03 Pengertian Tindak Pidana Pajak

04 Penuntutan Tindak Pidana Pajak


PENGERTIAN PEMERIKSAAN

Menurut keteentuan Pasal 1 ayat (24) UU No. 6 Tahun


1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 16 Tahun 2000
PENGERTIAN
(UU KUP), disebutkan bahwa yang dimaksud dengan
pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, DAN RUANG
mengumpulkan, mengolah data dan/ atau keterangan LINGKUP
lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban PEMERIKSAAN
perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN

A. Pemeriksaan Lapangan B. Pemeriksaan Kantor


Pemeriksaan lapangan merupakan Pemeriksaan kantor merupakan
pemeriksaan yang dilakukan di pemeriksaan yang dilakukan di
tempat kegiatan usaha, tempat kantor Ditjen Pajak. Tujuan dari
tinggal wajib pajak, atau tempat pemeriksaan kantor guna menguji PENGERTIAN
lainnya yang sudah ditentukan oleh kepatuhan pemenuhan kewajiban DAN
Direktur Jenderal Pajak (Ditjen perpajakan dilakukan dalam waktu
Pajak). Pemeriksaan lapangan paling lama 4 bulan terhitung sejak RUANG
biasanya akan dilakukan dalam tanggal wajib pajak memenuhi LINGKUP
jangka waktu paling lama 6 bulan, surat panggilan dalam rangka PEMERIKSAAN
terhitung sejak Surat pemeriksaan kantor sampai dengan
Pemberitahuan Pemeriksaan SPHP disampaikan ke wajib
Lapangan diberikan atau pajak. Waktu dapat diperpanjang
disampaikan ke wajib pajak paling lama 2 bulan, kecuali
bersangkutan sampai tanggal Surat untuk pemeriksaan atas
Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan keterangan lain yang berupa data
Pajak (SPHP) disampaikan kepada konkret yang dilakukan dengan
wajib pajak. pemeriksaan kantor tidak bisa
diperpanjang.
PEDOMAN PEMERIKSAAN, NORMA PEMERIKSAAN,
DAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
Pedoman Pemeriksaan

Pedoman Pedoman Pedoman


Umum Pelaksanaan Laporan
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
Pajak

A B C
Norma Pemeriksaan

Norma Pemeriksaan Norma Pemeriksaan


Pemeriksa Pajak Pemeriksa Pajak dalam
dalam Rangka Rangka Pemeriksaan
Pemeriksaan A B Kantor
Lapangan

C D

Norma Pemeriksaan Norma Pemeriksaan


Berkaitan dengan Berkaitan dengan Wajib
Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak
Pelaksanaan Pemeriksaan
A B
Wewenang Pemeriksa Pajak dalam Wewenang Pemeriksa Pajak dalam
melakukan melakukan
Pemeriksaan Lapangan Pemeriksaan Kantor

1. Memeriksa atau meminjam buku-buku, catatan-


catatan, dan dokumen-dokumen pendukung
1. Memeriksa dan/atau meminjam buku dan
lainnya termasuk keluaran atau media computer
dan perangkat elektronik pengolah data lainnya. catatan-catatan Wajib Pajak.
2. Meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari 2. Meminta keterangan lisan dan/atau
Wajib Pajak yang diperiksa. tertulis dari Wajib Pajak yang diperiksa.
3. Memasuki tempat atau ruangan yang diduga 3. Meminta keterangan dan/atau data yang
merupakan tempat menyimpan dokumen, uang, diperlukan dari pihak ketiga yang
barang, yang dapat memberi petunjuk tentang mempunyai hubungan dengan Wajib
keadaan usaha Wajib Pajak dan/atau tempat-
Pajak yang diperiksa.
tempat lain yang dianggap penting serta
melakukan pemeriksaan di tempat-tempat
tersebut.
PENGERTIAN TINDAK PIDANA PAJAK


Pengertian Tindak Pidana seringkali disebut juga dengan istilah ‘delik’. Kata delik
berasal dari Bahasa latin yaitu “delictum” dan dalam Bahasa belanda disebut ‘delict’.
Sementara itu, dalam Bahasa Indonesia delik diartikan sebagai perbuatan yang dapat
dikenakan hukuman karena merupakan pelanggaran terhadap UU.alam konteks
hukum pajak, pengertian tindak pidana pajak memiliki arti suatu peristiwa atau
Tindakan melanggar hukum atau Undang-Undang pajak yang dilakukan oleh
seseorang yang tindakannya tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan oleh
Undang-Undang pajak telah dinyatakan sebagai suatu perbuatan pidana yang dapat
dihukum. Dalam kepustakaan hukum, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan

tindak pidana (delict) adalah suatu perbuatan yang pelakunya dapat dikenakan
hukum pidana.
Penuntutan tindak pidana pajak merupakan rangkaian hukum berikutnya
setelah proses hukum penyidikan berjalan tuntas. Proses penuntutan dalam
tindak pidana pajak adalah sama dengan tindak pidana umum lainnya.
Setelah proses penyidikan pajak selesai dilakukan, maka penyidik pajak
akan menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum. Sesuai
hukum acara pidana, penuntut umumlah yang menentukan kebijakan suatu
PENUNTUTAN
penuntutan, termasuk penuntutan tindak pidana di bidang perpajakan. TINDAK
Sesuai Pasal 1 butir 6 KUHAP, penuntut umum adalah jaksa yang diberi PIDANA
wewenang oleh undang-undang untuk melakukan penuntutan dan
melaksanakan penetapan hakim. Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang PAJAK
oleh undang- undang untuk bertindak sebagai penuntut umum serta
melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap. Dengan demikian, yang bertindak melakukan penuntutan tindak pidana
perpajakan adalah jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang.
Pengertian penuntutan itu sendiri adalah tindakan penuntut
. umum untuk
melimpahkan perkara ke pengadilan negeri yang berwenang dalam hal dan
menurut cara yang diatur dalam undang- undang dengan permintaan supaya
diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai