Kelompok 7
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
TANGERANG
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Aspek – Aspek
Keuangan” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Untuk Manajemen Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
mengenai Aspek – Aspek Keuangan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Feny Fidyah, SE., MMSi
selaku dosen Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis Untuk Manajemen. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Subyek Pajak Penghasilan dan Wajib Pajak Penghasilan.........................3
2.1.1 Subyek Pajak Penghasilan.................................................................3
2.1.2 Wajib Pajak Penghasilan....................................................................5
2.2 Objek Pajak Penghasilan dan Pengecualian Objek Pajak Penghasilan.....6
2.2.1 Pengertian Objek Penghasilan...........................................................6
2.2.2 Yang Termasuk Objek Penghasilan....................................................9
2.2.3 Yang Tidak Termasuk Objek Penghasilan.........................................9
2.3 Pengurangan Yang Dibolehkan dan Yang Tidak Diperbolehkan.............11
2.3.1 Pengurangan Yang Diperbolehkan Bagi Wajib Pajak Dalam Negeri
dan Usaha Tetap..............................................................................................11
2.3.2 Pengeluaran Yang Tidak Boleh Dikurangkan atau Dibebankan
Sebagai Biaya.................................................................................................13
2.4 Perhitungan PPh Dengan Tarif Umum dan Perhitungan PPh Dengan
Norma Perhitungan PPh.....................................................................................15
2.4.1 Perhitungan PPh Dengan Tarif Umum.............................................15
2.4.2 Perhitungan PPh Dengan Norma Perhitungan PPh..........................18
BAB III..................................................................................................................32
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................32
3.1 Kesimpulan..............................................................................................32
3.2 Saran........................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
Dari perspektif ini, aspek keuangan adalah elemen penting yang digunakan
untuk mengevaluasi kondisi finansial perusahaan secara menyeluruh. Aspek ini
dianggap sama kritikalnya dengan aspek lain dalam bisnis, dan beberapa
perusahaan bahkan menganggapnya sebagai elemen terpenting untuk analisis
karena melalui aspek ini, gambaran mengenai profitabilitas perusahaan menjadi
jelas, menjadikannya salah satu elemen vital yang perlu dievaluasi.
1
bagaimana cara mengalokasikan dana yang terbatas tersebut untuk mendapatkan
hasil yang optimal.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan
masalah adalah sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
a) Tanah
b) Mesin-mesin
c) Bangunan
d) Peralatan
e) Inventaris kantor
a) Good will
b) Hak cipta
c) Lisensi
d) Merk pedagang
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka biasanya diperlukan dana yang
relative cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yan ada
seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah
menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau gabungan dari keduanya
tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dari kebijakan pemilik usaha.
Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika menggunakan salah satu modal
atau dengan modal gabungan. Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2 (dua)
macam, yaitu modal asing ( modal pinjaman) dan modal sendiri.
3
2. Pinjaman darilembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura,
asuransi, leasing, dana pension, atau lembaga keuangan lainnya.
3. Pinjaman dari perusahaan nonbank.
4
misalnya lima tahun, maka cadangan penyusutan yang masih menganggur
dapat digunakan dan disebut sebagai sumber dana insentif. Dana dari dalam
perusahaan terdiri dari:
a. Dana yang berasal dari pemilik perusahaan
b. Saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan.
c. Surplus dana dan akumulasi penyusutan atau yang disebut sebagai
cadangan dana. Terdiri atas nilai buku dan nilai pasar dari harta yang
dimiliki perusahaan.
5
digunakan untuk operasi dan setiap periodenya mengalami penyusutan.
Sedangkan modal kerja adalah aktiva yang digunakan dalam operasi
perusahaan (satu tahun) dapat berubah menjadi kas. Pengeluaran yang
berkaitan dengan modal kerja biasanya disebut dengan pengeluaran
pendapatan.
6
a) Intial cash flow
b) Operasional cash flow
c) Terminal cash flow.
Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar
kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas
diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus
kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama
periode tertentu (biasanya satu tahun buku).
Laporan aliran kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
1. Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow)
terdiri dari:
a) Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
b) Penagihan piutang dari penjualan kredit.
c) Penjualan aktiva tetap yang ada.
d) Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
e) Pinjaman/hutang dari pihak lain.
f) Penerimaan sewa dan pendapatan lain.
7
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang
penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu,
dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi
dan pendanaan. Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus
melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
a. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi
utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan
laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus kas
melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari opersi
berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang kurang
penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi
saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan
karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak.
b. Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang
yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau
penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan
kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau penjualan investasi
dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar
pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea.
Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman
menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman tersebut juga
dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas.
c. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari
investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan
kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham,
peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi,
8
penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap pemegang saham
seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan. Pembayaran terhadap
kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok pinjaman.
9
Langkah 1: Uang tunai di tangan
Hitung uang tunai Anda di awal dari bulan pertama dari proyeksi Anda.
Jumlahnya disebut “uang tunai di tangan”. Dalam bulan-bulan berikutnya, saldo
tunai akhir dari satu bulan akan dibawa ke saldo tunai awal dari bulan berikutnya.
Langkah 2: Penerimaan uang tunai
Catatlah penjualan tunai, penjualan kartu kredit, penagihan dari rekening
kredit, dan pendapatan bunga lainnya. Kunci untuk melakukan ini dengan berhasil
adalah dengan mencatat penerimaan di bulan-bulan yang sesungguhnya Anda
harapkan akan menerima uang, bukan penjualan yang dibuat di bulan tersebut.
Langkah 3: Piutang dagang
Catatlah piutang yang diantisipasi dalam bulan di mana Anda berharap
dibayar. Apabila Anda tidak menyimpan catatan yang menunjukkan berapa lama
pelanggan individual akan membayar tagihan, hitung “periode tagihan rata-rata”
dengan membagi jumlah penjualan untuk tahun sebelumnya dengan 365. Hasilnya
adalah rata-rata penjualan harian Anda. kemudian, bagi nilai Rupiahs dari piutang
dagang Anda dengan rata-rata penjualan harian. Hasilnya adalah rata-rata angka
hari yang diperlukan untuk mengumpulkan tagihan. Dengan menggunakan angka
ini sebagai panduan, catatlah pembayaran ketika tiba di tahun depan.
Langkah 4: Uang tunai lain-lain
Rekening untuk pemasukan tunai lain-lain yang diantisipasi, termasuk pinjaman
baru dari bank atau anggota keluar, atau tawaran saham.
Langkah 5: Jumlah tunai yang tersedia
Untuk setiap bulan di dalam proyeksi Anda, tambahkan jumlah dari langkah
1 hingga 4. Angka yang dihasilkan adalah jumlah uang tunai yang tersedia bagi
Anda di setiap bulan.
Langkah 6: Uang tunai yang dibayarkan
Sekarang tiba waktunya menghitung pengeluaran yang diantisipasi dalam
sebulan di dalam proyeksi Anda
Pertama, periksalah biaya operasional. Sekali lagi, rahasianya adalah mencatat
setiap pengeluaran yang akan dibayarkan dalam satu bulan, bukan pada bulan
10
munculnya biaya tersebut. Pastikan untuk memasukkan hal-hal berikut ini di
dalam daftar biaya operasional:
a. Upah kotor, termasuk lembur yang diantisipasi
b. Gaji bulanan bagi pemilik
c. Pajak upah dan tunjangan, termasuk liburan dibayar, cuti sakit dibayar,
asuransi kesehatan, dan asuransi pengangguran
d. Subkontrak dan layanan luar, termasuk biaya tenaga dan bahan
e. Pembelian bahan untuk digunakan dalam pembuatan produk atau jasa, atau
untuk dijual kembali
f. Persediaan yang digunakan di dalam bisnis
g. Reparasi dan pemeliharaan (pastikan sudah memasukkan biaya tak terduga
yang besar untuk pemodelan ulang, renovasi, dll.)
h. Biaya pengemasan, pengangkutan, dan pengiriman
i. Biaya perjalanan, mobil, dan parkir
j. Iklan dan promosi, termasuk selebaran, surat langsung, media cetak atau iklan
TV, daftar halaman kuning, pemeliharaan dan desain situs web
k. Jasa profesional seperti ongkos dibayarkan ke pengacara, pemegang buku,
akuntan, konsultan, dll.
l. Sewa
m. Telekomunikasi seperti telepon, faks, ISP
n. Utilitas seperti air, pemanas, listrik, gas
o. Asuransi termasuk kebakaran, kewajiba, kompensasi karyawan, dll.
p. Pajak
q. Bunga jatuh tempo untuk pinjaman
r. Biaya lain-lain yang memfokus ke biaya khusus di dalam bisnis
s. Lain-lain (termasuk dasar bagi pengeluaran lain-lain) Apabila Anda sudah
selesai mencatat ini, jumlahkan biaya operasional.
11
a. Pembayaran pokok pinjaman – kendaraan, pembelian perlengkapan, dll.
b. Pengeluaran modal – pengeluaran yang dapat didepresiasi seperti
perlengkapan, kendaraan, konstruksi baru atau rekovasi bangunan yang ada,
dan perbaikan fasilitas dan kantor yang disewa
c. Biaya awal – pengeluaran yang muncul sebelum bulan pertama operasional
dan dibayarkan selama satu tahun berjalan
d. Cadangan atau escrow – uang yang disisihkan setiap bulan untuk pembayaran
pajak di akhir tahun, ditambah uang yang disimpan untuk membuat
pembayaran terhadap asuransi atau tagihan mesin yang berjumlah besar,
misalnya
e. Penarikan oleh pemilik – pembayaran terhadap pajak penghasilan pemilik,
asuransi kesehatan dan kehidupan eksekutif, dll.
12
buat penyesuaian untuk bulan-bulan mendatang, jika perlu. Di akhir bulan,
tambahkan bulan berikutnya ke akhir dari proyeksi Anda.
13
besarnya required rate of return merupakan biaya modal (cost of capital) yang
harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut. Biaya modal bisanya
digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu
usulan investasi (sebagai discount rate), yaitu dengan membandingkan tingkat
keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya.
14
2.3.4 Biaya Hutang
Biaya hutang dapat didefinisikan sebagai bagian yang harus diterima dari
suatu investasi agar tingkat hasil minimum para kreditor terpenuhi. Jika
perusahaan menggunakan obligasi sebagai sarana untuk memperoleh dana dari
hutang jangka panjang, maka biaya hutang adalah sama dengan Kd atau Yield To
Maturity (YTM)yaitu tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemegang atau
pembeli obligasi. Biaya hutang dapat dicari dengan cara:
Contoh 2
Bank memberikan kredit jangka pendek sebesar Rp.100 juta dengan bunga 2% per
bulan selama 8 bulan. Syarat aktiva yang dijadikan jaminan harus diasuransikan
selama umur kreditnya dg premi asuransi Rp.5 juta.
Maka :
Uang yg diterima dari bank = Rp. Pinjaman – (bunga 8 bln + premi asuransi)
= Rp. 100 juta – (Rp.16 juta + Rp. 5 juta)
= Rp. 79 juta.
Beban yg sebenarnya di tanggung peminjam = Rp.21 juta
Jadi biaya kredit sebelum pajak = Rp.21 juta / Rp.79 juta x 100% = 26%.
Biaya kredit per bulan = 26% / 8 = 3,25%
15
Misal tingkat pajak 25 % =
Biaya modal sesudah pajak = 3,25% x(100%-25%)= 2,43 % per bulan.
16
Suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen yg baru dengan nilai nominal
Rp.10.000,- per lembar dan deviden sebesar Rp.600,- Penjualan neto saham
tersebut sebesar Rp.9.000,- per lembarnya.
Berapa biaya modal saham preferen (cost of preferred stock) ?
Jawaban:
Biaya modal saham preferen = Dp / Pn
Biaya modal saham preferen = 600 / 9000 = 6,67%.
17
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Secara umum dalam menentukan kebutuhan dana untuk proyek
dipengaruhi oleh jenis proyek. Beberapa sumber dana yang penting adalah :1)
Modal sendiri yang disediakan oleh pemilik perusahaan, 2) Saham yang diperoleh
dari emisi (penerbitan) saham di pasar modal, 3) Obligasi, yang diterbitkan oleh
perusahaan dan dijual di pasar modal 4) Kredit bank dan 5) Leasing (sewa guna)
dari lembaga non-bank.
Biaya Modal (Cost Of Capital) Biaya Modal adalah biaya riil yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari
hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanani suatu
investasi atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini
dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.P
3.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
19