“ASPEK KEUANGAN”
Dosen Pengampu
TAHUN 2024/2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang berjudul “Aspek
Keuangan”. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui perjiraan pendanaan dan
aliran kas proyek/bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana bisnis yang
dimaksud.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Ibu Maya Novitasari, S.E., M.Ak. selaku dosen
pengampu mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
dan penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Anggota Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................1
C. TUJUAN PEMBAHASAN.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
A. KESIMPULAN..........................................................................................................25
B. SARAN .....................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Studi kelayakan bisnis sangat dibutuhkan oleh banyak kalangan, khususnya bagi
para inveetor selaku pemrakasa. Studi kelayakan bisnis dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh perusahaan yaitu berdasarkan
orientasi laba, dan secara orientasi tidak pada laba atau sosial
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang
berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang
sangat penting untuk diteliti kelayakanya.
Keuangan merupakan mempelajari bagaimana individu, bisnis dan organisasi
dapat meningkatkan, mengalokasikan maupun menggunakan sumber daya moneter
yang sejalan dengan waktu, serta menghitung rasio dalam menjelaskan proyek yang
sah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan aspek keuangan ?
2. Apa saja yang termasuk sumber sumber dana?
3. Apa saja biaya kebutuhan investasi?
4. Apa pengertian dari arus kas?
5. Bagaimana kriteria penilaian investasi?
6. Apa saja rasio rasio keuangan?
7. Bagaimana pengukuran dengan rasio keuangan?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari aspek keuangan.
2. Untuk mengetahui berbagai macam sumber dana.
3. Untuk mengetahui berbagai macam biaya kebutuhan investasi.
4. Untuk mengetahui pengertian arus kas.
5. Untuk mengetahui kriteria penilaian investasi.
iv
6. Untuk mengetahui berbagai rasio keuangan.
7. Untuk mengetahui pengukuran rasio keuangan.
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan
sangat berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu, perlu
dibuatkan estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan.
Dalam membuat estimasi pendapatan yang akan diperoleh di masa yang akan
datang perlu dilakukan perhitungan secara cermat dengan membandingkan data dan
informasi yang ada sebelumnya. Begitu juga dengan estimasi biaya-biaya yang akan
dikeluarkan selama periode tertentu, termasuk jenis-jenis biaya yang akan dikeluarkan
perlu diperinci serinci mungkin. Semua ini tentunya menggunakan asumsi-asumsi
tertentu yang akhirnya akan dituangkan dalam aliran kas (cash flow) perusahaan
selarna periode usaha.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek keuangan merupa kan aspek
yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini
sama pentingnya dengan apek lainnya, bahkan ada beberapa pengusaha menganggap
justru aspek inilah yang paling utama antuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar
jelas hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan
salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya.
B. SUMBER-SUMBER DANA
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi, maka biasanya diperlukan dana yang
relatif cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada
seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah
menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau gabungan dari keduanya
tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan pemilik usaha.
Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika menggunakan salah satu
modal atau dengan modal gabungan.
vii
Dalam praktiknya kebutuhan modal untuk melakukan investasi terdiri dari dua
macam, yaitu modal investasi dan modal kerja. Modal investasi di- gunakan untuk
membeli aktiva tetap seperti tanah bangunan, mesin-mesin, peralatan, serta inventaris
lainnya dan biasanya modal investasi diperoleh dari pinjaman yang berjangka waktu
panjang (di atas satu tahun).
Kemudian modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk membiayai operasional
perusahaan selama perusahaan beroperasi. Jangka waktu penggunan modal keja relatif
pendek, yaitu untuk satu atau beberapa siklus operasi perusahaan (satu tahun). Modal
kerja digunakan untuk keperluan membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan
biaya pemeliharaan serta biaya-biaya lainnya.
Penggunaan kedua jenis modal baik untuk modal investasi maupun untuk modal
kerja jelas berbeda. Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi dua macam, yaitu:
1. Modal Asing (Modal Pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari
pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Menggunakan
modal pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan terkena beban biaya, yaitu
biaya administrasi, provisi, dan komisi, serta bunga yang besarnya relatif.
Kemudian adanya kewajiban untuk mengembalikan pinjaman setelah jangka
waktu tertentu sesuai perjanjian sebelumnya. Perolehan modal asing juga relatif
sulit karena diperlukan syarat-syarat tertentu sesuai dengan kebijakan pemilik
dana.
Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relatif tidak ter batas,
artinya tersedia dalam jumlah banyak. Di samping itu, dengan menggunakan
modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk
sungguh-sungguh mengerjakan usaha yang dijalankan. Hal ini dikarenakan
adanya kewajiban untuk mengembalikan modal tersebut.
Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh antara lain dari:
a. Pinjaman dari dunia perbankan.
b. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura,
asuransi, leasing, dana pensiun, atau lembaga keuangan lainnya.
c. Pinjaman dari perusahaan nonbank.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan
cara mengeluarkan saham baik secara tertutup atau terbuka. Ter- tutup artinya
viii
hanya dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan terbuka
dengan menjual saham kepada masyarakat luas.
Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai suatu usaha
adalah tidak adanya beban biaya bunga seperti modal pinjaman. Perusahaan
hanya berkewajiban membayar dividen. Pembayaran dividen dilakukan jika
perusahaan memperoleh keuntungan dan besarnya dividen tergantung dari
keuntungan perusahaan. Kemudian tidak adanya kewa- Jiban untuk
mengembalikan modal yang telah digunakan. Kerugian meng- gunakan modal
sendiri jumlahnya sangat terbatas dan relatif sulit untuk memperolehnya.
Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
a. setoran dari pemegang saham.
b. dari cadangan laba.
c. dari laba yang belum dibagi.
ix
a. Biaya pembuatan studi.
b. Biaya pengurusan izin-izin.
2. Biaya pembelian aktiva tetap seperti:
a. Aktiva berwujud antara lain:
Tanah
Mesin-mesin
Bangunan
Peralatan
Inventaris kantor
Aktiva berwujud lainnya
b. Aktiva tetap tidak berwujud antaralain:
Goodwill
Hak cipta
Lisensi
Merek dagang
3. Biaya operasional yang terdiri dari:
Upah dan gaji karyawan
Biayalistrik
Biaya telepon dan air
Biaya pemeliharaan
Pajak
Premi asuransi
Biaya pemasaran
Biaya-biaya lainnya
x
perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan
berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis- jenis biaya yang dikeluarkan.
Uang masuk dapat berupa pinjaman dari lembaga keuangan atau hibah dari pihak
tertentu. Uang masuk juga dapat diperoleh dari penghasilan atau peridapatan yang
diperoleh dari yang berhubungan langsung dengan usaha yang sedang dijalankan
seperti penjualan. Di samping itu, uang masuk bisa pula berasal dari pendapatan
lainnya yang bukan dari usaha utama.
Uang keluar merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu
periode, baik yang langsung berhubungan dengan usaha yang dijalankan, maupun
yang tidak ada hubungan sama sekali dengan usaha utama. Uang keluar ini
merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk berbagai keperluan
yang berkaitan dengan kegiatan. usaha, seperti pembayaran cicilan utang dan bunga
pinjaman, biaya produksi, biaya tenaga kerja, dan biaya pemasaran.
Dalam cash flow semua data pendapatan yang akan diterima dan biaya yang akan
dikeluarkan baik jenis maupun jumlahnya diestimasi sedemi- kian rupa, sehingga
menggambarkan kondisi pemasukan dan pengeluaran di masa yang akan datang.
Estimasi pendapatan dan biaya merupakan perkiraan berapa pendapatan yang
akan diperoleh dan berapa besarnya biaya yang harus dikeluar- kan dalam suatu
periode. Kemudian jenis-jenis pendapatan dan biaya apa saja yang dikeluarkan serta
berapa besar pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan setiap pos. Pada
akhirnya cash flow akan terlihat pada kas akhir yang diterima perusahaan.
Jadi, arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan
mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut. Dalam
hal ini, bagi investor yang terpenting adalah berapa kas bersih yang diterima dari uang
yang diinvestasikan di suatu usaha. Pentingnya kas akhir bagi investor jika
dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan:
1. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.
2. Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.
3. Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari
1. Initial cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan penge. luaran pada
awal periode untuk investasi. Contoh biaya prainvestasi adalah pembelian
xi
tanah, gedung, mesin peralatan, dan modal kerja. Dalam contoh di bawah Initial
cash flow adalah Rp 300.000.000,-.
2. Operasional cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluar. kan pada saat
operasi usaha, seperti penghasilan yang diterima dan pengeluaran yang
dikeluarkan pada suatu periode.
3. Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut
berakhir.
Investasi
PP= x 1 tahun
Kas Bersih/Tahun
xii
Untuk menilai apakah usaha layak diterima atau tidak dari segi PP, maka
hasil perhitungan tersebut harus sebagai berikut:
xiii
4. Internal Rate of Return (IRR)
Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian hasil
intern. Ada dua cara untuk mencari IRR:
a) Cara pertama
NPV 1
IRR=i1 + x ( i −i )
NPV 1−NP V 2 2 2
Dimana:
i 1 = tingkat bunga 1 (tingkat discount rate yang menghasilkan
NPV1)
i 2 = tingkat bunga 2 (tingkat discount rate yang menghasilkan
NPV2)
NPV 1 = net present value 1
b) Cara kedua
P 2−P 1
IRR=P1−C 1 x
C 2−C 1
Dimana:
P1 = tingkat bunga 1
P2 = tingkat bunga 2
C1 = NPV 1
C2 = NPV 2
PI =
∑ PV Kas Bersih x 100 %
∑ PV Investasi
xiv
Kesimpulan:
Apabila PI lebih besar (>) dari 1, maka diterima.
Apabila PI lebih kecil (<) dari 1, maka ditolak.
F. RASIO-RASIO KEUANGAN
Dalam praktiknya setiap perusahaan, baik bank maupun nonbank pada suatu
waktu (periode) akan melaporkan semua kegiatan keuangan ada suatu perusahaan ini
bertujuan untuk memberikan informasi keuangan baik kepada pemilik, manajemen,
maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan tersebut. Dalam laporan
keuangan termuat informasi mengenai jumlah kekayaan (assets) dan jenis-jenis
kekayaan yang dimiliki, kewajiban-kewajiban (utang) yang dimiliki baik jangka
panjang maupun jangka pendek, serta ekuitas (modal) yang di milikinya.
Kemudian laporan keuangan juga memberikan informasi tentang hasil-hasil usaha
yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dan biaya-biaya atau beban
yang dikeluarkan untuk memperoleh hasil tersebut. Informasi ini akan termuat dalam
laporan laba/rugi.
Pembuatan masing-masing laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri. Secara
umum tujuan pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan sebagai berikut:
1. Memberikan informasi keuangan tentang, jumlah aktiva, jenis-jenis aktiva.
2. Jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban, dan jumlah modal.
3. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tecermin dari jumlah
pendapatan yang diperoleh, sumber-sumber pendapatan.
4. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang
dikeluarkan pada periode tertentu.
5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam
aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan.
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu peri- ode dari
hasil laporan keuangan yang disajikan.
xv
berhasil atau tidak dalam menjalankan kebijakan yang telah digariskan oleh
perusahaan.
Terkait dengan studi kelayakan bisnis, laporan keuangan digunakan untuk menilai
perusahaan yang sudah berjalan beberapa periode. Tujuan nya adalah untuk menilai
apakah layak usaha baru tersebut dibiayai dan berapa besar pembiayaan yang
dibutuhkan. Dari laporan keuangan ini juga tergambar kinerja manajemen masa lalu
yang sekaligus merupakan gam baran kinerja ke depan. Laporan yang disajikan akan
dinilai melalui rasio rasio keuangan yang ada, sehingga akan mengetahui kondisi
keuangan perusahaan yang sesungguhnya.
1. Kreditur
Pihak penyandang dana atau kreditur (lembaga keuangan) sangat ber-
kepentingan terhadap usaha yang akan dibiayainya. Bank atau lembaga
keuangan lainnya tidak mau menderita kerugian (seperti kredit macet) se-
hingga bank perlu mempelajari prospek usaha yang akan datang. Bank juga
harus tahu berapa dana yang dibutuhkan sesungguhnya, sehingga tidak terjadi
dana mubazir yang pada akhirnya akan menjadi beban nasabahnya.
2. Pemegang Saham
Bagi pemegang saham yang sekaligus merupakan pemilik bank, ke-
pentingan terhadap laporan keuangan bank adalah untuk melihat kemajuan
bank dipimpin oleh manajemen dalam suatu periode. Kemajuan yang dilihat
adalah kemampuan dalam menciptakan laba dan pengembangan aset yang
dimiliki. Dari laporan ini pemilik juga dapat menilai sampai sejauh mana
pengembangan usaha bank tersebut telah dijalankan pihak manajemen. Bagi
pemilik dengan adanya laporan keuangan ini, pertama akan dapat
memberikan gambaran berapa jumlah dividen yang bakal mereka terima.
xvi
Kedua adalah untuk menilai kinerja pihak manajemen dalam menjalankan
kepercayaan yang diberikannya.
3. Pemerintah
Bagi pemerintah, laporan keuangan digunakan untuk menilai kejujuran
perusahaan dalam melaporkan aktivitasnya, sekaligus untuk mengetahui
kewajiban perusahaan terhadap negara terutama pajak.
4. Manajemen
Laporan keuangan bagi pihak manajemen adalah untuk menilai kinerja
manajemen perusahaan dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan.
Kemudian juga untuk menilai kinerja manajemen dalam me- ngelola sumber
daya yang dimilikinya. Ukuran keberhasilan ini dapat dilihat dari
pertumbuhan laba yang diperoleh dan pengembangan aset-aset yang
dimilikinya. Pada akhirnya, laporan keuangan ini juga merupakan penilaian
pemilik untuk memberikan kompensasi dan karier manajemen serta
memercayakan pihak manajemen untuk memimpin perusahaan pada periode
berikutnya.
5. Karyawan
Bagi karyawan dengan adanya laporan keuangan juga untuk mengetahui
kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Dengan mengetahui Ini
mereka juga paham tentang kinerja mereka, sehingga mereka juga merasa
perlu mengharapkan peningkatan kesejahteraan apabila perusahaan
mengalami keuntungan, dan sebaliknya, perlu melakukan perbaikan jika
perusahaan mengalami kerugian.
Laporan keuangan yang disajikan harus sesuai dengan pedoman yang telah
ditetapkan. Artinya laporan keuangan dibuat sesuai dengan standar yang telah
ditentukan. Dalam praktiknya jenis-jenis laporan keuangan yang ada sebagai berikut:
1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan per-
usahaan pada tanggal tertentu. Posisi keuangan dimaksudkan adalah po- sisi
aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.
xvii
Penyusunan komponen di dalam neraca didasarkan pada tingkat likuiditas dan
jatuh tempo.
2. Laporan Laba/Rugl
Laporan laba/rugi merupakan laporan keuangan yang menggambar kan
hasil usaha dalam sumerupakan aptentu. Dalam laporan ini tergambar umiah
pendapatan dan sumber-sumber pendapatan serta jumlah biaya dan jenis-jenis
biaya yang dikeluarkan.
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua as- pek
yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung
atau tidak langsung terhadap kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan
konsep kas selama periode laporan.
4. Laporan Perubahan Modal
Merupakan laporan yang berisi catatan terjadinya perubahan modal di
perusahaan. Dari masing-masing jenis laporan keuangan di atas tentu
mempunyai bentuk-bentuk laporan keuangan tersendiri. Bentuk laporan
keuangan ini dibuat sesuai dengan keinginan pihak manajemen perusahaan,
tanpa menyalahi aturan yang berlaku.
Berikut ini bentuk laporan keuangan yang umum yang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku:
1. Laporan Keuangan Neraca
Dalam laporan keuangan neraca terdapat tiga macam bentuk yaitu :
a. Bentuk skontro atau horizontal (account form) Neraca dalam bentuk ini seperti
huruf"T" di mana sisi aktiva di sebelah kiri dan pasiva (kewajiban dan ekuitas)
di sebelah kanan.
b. Bentuk laporan atau vertikal (report form) Neraca dalam bentuk ini tersusun
dari atas ke bawah secara berurutan mulai dari aktiva diikuti dengan kewajiban
dan terakhir ekuitas.
c. Bentuk lainnya disesuaikan dengan kebutuhan dan posisi keuangan
perusahaan.
xviii
Khusus untuk laporan laba/rugi hanya memiliki dua macam yaitu:
a. Bentuk tunggal (single step system) Dalam bentuk ini laporan laba/rugi
tidak terperinci dan ditentukan berdasarkan total pendapatan dikurangi
total biaya. Dalam bentuk ini laporan laba/rugi disusun tanpa membedakan
pendapatan dan biaya usaha dan di luar usaha.
b. Bentuk majemuk (multiple step system) Merupakan bentuk yang dihitung
secara terperinci dan bertahap yaitu dengan membedakan antara
pendapatan maupun biaya dari usaha dengan di luar usaha.
xix
a. Kas
b. Brekening pada bank (giro dan tabungan)
c. Deposito berjangka
d. Surat-surat berharga
e. Plutang/kredit yang diberikan
f. Persediaan
g. Biaya yang dibayar di muka
h. Pendapatan yang masih harus diterima
i. Aktiva lancar lainnya.
Penyertaan.
Aktiva tetap terdiri dari:
a. Aktiva tetap berwujud yaitu:
- Tanah
- Mesin
- Bangunan
- Peralatan
- Akumulasi penyusutan
- Aktiva tetap lainnya.
b. Aktiva tetap tidak berwujud yaitu:
- Good will
- Hak cipta
- Lisensi
- Merek dagang.
Aktiva lainnya terdiri dari antara lain:
a. Gedung dalam proses
b. Tanah dalam penyelesaian
c. Piutang jangka panjang
d. Uang jaminan
e. Uang muka investasi.
xx
a. Utang dagang
b. Utang wesel
c. Utang bank
d. Utang pajak
e. Biaya yang masih harus dibayar
f. Utang sewa guna usaha
g. Utang dividen
h. Utang lancar lainnya.
Utang jangka panjang terdiri dari:
a. Utang hipotek
b. Utang obligasi
c. Utang bank jangka panjang
d. Utang bank jangka panjang lainnya
Ekuitas terdiri dari:
a. Modal saham
b. Agio saham
c. Laba ditahan
d. Modal sumbangan
xxi
g. Pendapatan bersih operasi
h. Pendapatan lainnya
i. Laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (Earning Before Interst and
Tax)
j. Biaya bunga terdiri dari:
Bunga wesel
Bunga bank
Bunga hipotek
Bunga obligasi
Bunga lainnya
k. Laba sebelum pajak atau EBIT (Earning Before Tax)
l. Pajak (TAX)
m. Leba sesudah bunga dan pajak atau EAIT (Earning After Interest and Tax)
n. Laba perlembar saham (Earning per Share)
xxii
b. Quick Ratio (Acid Tint Ratio):
Quick ratio merupakan rasio uji cepat yang menunjukkan
kemampuan perusahaan membayar kewajiban. Rumus yang dapat
digunakan untuk mencari quick ratio sebagai berikut:
Atau
d. Cash Ratio:
Cash ratio merupakan alat untuk mengukur seberapa besar uang
kas yang tersedia untuk membayar utang. Rumus untuk mencari
cash ratio dapat digunakan sebagai berikut:
Cash∨Cash Equivalent
Cash Rotlo=
Current Liabilities
Atau
Kas+ Bank
Cash Ratio=
Current Liabilities
xxiii
2) Leverage Ratio
Leverage rutio (rasio solvabilitas) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan aan dibiayai dengan utang.
Keuntungan dengan mengetahui leverage ratio adalah:
Dapat menilai kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban ke-
pada pihak lainnya.
Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat
tetap.
Mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap
dengan modal.
Total Debt
Debt ¿ Asset Ratio(Debt Ratio)=
Total Assets
xxiv
persentase. Rumusan untuk mencari long term debt to equity ratio,
bisa digunakan perbandingan antara utang jangka panjang dan
modal sendiri sebagai berikut:
Current Liabilities
Clavent Lisbullities ¿ Equity=
Equity
xxv
c. Working Capital Turnover :
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana
yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalan satu periode atau
berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang di-
gunakan. Caranya adalah dengan membandingkan penjualan bersih
dengan modal kerja. Rumus untuk mencari working capital turnover
yang dapat digunakan sebagai berikut:
Net Sales
NWC Turnover=
WorkingCapital
xxvi
Rasio ini diukur antara profit margin dan penjualan, dan diukur dalam
persentase. Rumus untuk mencari profit margin sebagai berikut:
xxvii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang berkaitan
dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat
penting untuk diteliti kelayakanya.
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk
menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan
dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
Dalam menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis untuk
menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan juga manfaat yang akan
diharapkan dapat dengan membandingkan antara pengeluaran maupun pendapatan.
Untuk menghitung keseluruhan dana yang dipakai, rincian dari analisis biaya dari
sumber pembelanjaan dapat ditentukan oleh biaya utang, biaya modal sendiri dan juga
biaya laba yang ditahan.
B. Saran
Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diperlukan dari pembaca untuk
memperbaiki makalah ini yang jauh dari kata sempurna. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca, dan diharapkan juga bahwa jangan hanya berfokus pada
xxviii
materi ini saja tetapi telusuri lebih dalam tentang aspek keuangan study kelakayakan
bisnis melalui referensi-referensi lain yang dapat membatu meningkatkan pengetahuan
kita tentang aspek keuangan karena dalam penulisan makalah ini penulis menyadari
bahwa materi tentang aspek keuangan masih sangat terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.
Kasmir, S.E., M.M., Jakfar, S.E., M.M,. (2012). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP.
xxix