OLEH
Puja dan puji syukur patut kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat perlindunganNya sehingga saya dan kita semua masih bisa
menikmati hikmat kesehatan. Semoga kita semua selalu dalam lindunganNya
terutama ditengah wabah covid-19 ini. Dan karena atas berkat dan hidayahNya
pulalah sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul “ STUDI
KELAYAKAN BISNIS” tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah
yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan penyusun, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa
penyusun harapkan, semoga makalah ini dapat berguna baik bagi penyusun
maupun bagi para pembaca.
DAFTAR ISI................................................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................................
B. Kritik dan Saran ....................................................................................
PENDAHULUAN
Bisnis dalam kehidupan ini merupakan kegiatan yang sangat penting bagi
masyarakat dalam menjalani kehidupan mereka. Sebelum memulai bisnis hendak
nya kita melakukan penelitian terlebih dahulu apakah bisnis yang akan dilakukan
layak atau tidak. Sehingga tidak ada muncul penyesalan di kemudian hari.
Perkembangan bisnis atau usaha pada saat ini telah menjadi suatu
perkembangan yangsangat signifikan bagi Indonesia. Dari yang berwujud UMKM
(Usaha Mikro KecilMenengah) sampai dengan perusahaan-perusahaan besar. Itu
menandakan bahwasanyakesadaran akan berwirausaha pada saat ini telah
meningkat dari sebelumnya.Tahapan-tahapan membuat suatu usaha adalah suatu
proses yang akan membantu kitauntuk bisa mendirikan suatu usaha dengan benar.
Tahapan tersebut adalah, membuat IdeBisnis, SKB ( Studi Kelayakan Bisnis ),
Perencanaan, dll .Untuk menjalankan usaha diperlukan sebuah studi kelayakan
bisnis, apakah sebuahusaha layak dijalankan atau tidak layak dijalankan. Studi
kelayakan bisnis bisa disimpulkanuntuk menentukan seberapa besar pengembalian
sebuah investasi atas suatu aktifitas usahadan implikasi usaha tersebut dalam
sebuah investasi, selalu ada nilai investasi awal ataudisebut sumber daya yang
akan di alokasikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Studi Kelayakan Bisnis ?
2. Apa manfaat dan tujuan SKB ?
3. Apa saja saja tahapan dan aspek – aspek dalam SKB ?
4. Apakah Hasil Studi Kelayakan Bisnis ?
5. Bagaimana Etika Dalam Studi Kelayakan Bisnis ?
C. Tujuan pembahasan
1. Mengetahui dan menjelaskan pengertian dari SKB.
2. Mengetahui dan menjelaskan manfaat dan tujuan SKB.
3. Mengetahui dan menjelaskan tahapan dan aspek aspek SKB.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum kita mengerti secara mendalam apa yang dimaksud dengan studi
kelayakan bisnis, maka ada baiknya terlebih dahulu kita memahami pengertian
bisnis dan proyek serta perbedaannya. Kemudian mengetahui pengertian
kelayakan serta mengaitkan nya dengan Studi Kelayakan Bisnis.
a. Pengertian Bisnis
Bisnis adalah kegiatan usaha yang dilakukan untuk memperoleh
keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang di inginkan dalam
berbagai bidang, baik jumlah maupun waktunya.[1]
b. Pengertian Proyek
Proyek adalah kegiatan yang melibatkan berbagai sumber daya
yang terhimpun dalam suatu wadah (organisasi) tertentu dalam jangka
waktu tertentu untuk melakukan kegiatan yang telah di tetapkan
sebelumnya atau untuk mencapai sasaran tertentu.[3]
Selain itu kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas dengan alokasi
sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang
sasarannya telah digariskan dengan jelas. Misalnya : membangun pabrik
membuat produk baru.[4]
c. Pengetian Kelayakan
Studi kelayakan juga sering di sebut dengan feasibility study
merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan,
apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha/proyek yang di
rencanakan. Pengetian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari
gagasan usaha/proyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat
(benefit), baik dalam arti financial benefit maupun dalam arti social
benefit. Layaknya suatu gagasan usaha/proyek dalam arti social benefit
tidak selalu menggambarkan layak dalam arti financial benefit, hal ini
tergantung dari segi penilaian yang dilakukan.[5]
Agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai, maka sebelum suatu studi
dijalankan dperlu dilakukan mengikuti prosedur yang berlaku, yaitu mulai dari
tahap-tahap yang telah ditentukan. Tahap-tahap dalam studi ini hendaknya
dilakukan secara benar agar jangan sampai terjadi penyimpangan dan untuk
kesempurnaan hasil studi itu sendiri.
3. Analisis Data
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data rangka
menentukan kriteria kelayakan dari seluruh aspek. Kelayakan bisnis
ditentukan dari kriteria-kriteria yang telah memenuhi syarat sesuai
kriteria-kriteria yang layak digunakan. Setiap jenis usaha memiliki
kriteria tersendiri untuk dikatakan layak atau tidak layak untuk
dilakukan. Kriteria kelayakan diukur dari setiap aspek untuk seluruh
aspek yang dilakukan.
4. Mengambil keputusan
5. Memberikan rekomendasi
d. Aspek Manajemen
e. Aspek Keuangan
a. Aspek Hukum.
b. Aspek Pasar dan Pemasaran.
c. Aspek Keuangan.
d. Aspek Teknis/Operasi.
e. Aspek Manajemen
f. Aspek Ekonomi Sosial
g. Aspek Dampak Lingkungan
Ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha dilakukan perlu dilakukan
studi kelayakan, yaitu :[15]
2. Memudahkan perencanaan
Perencanaan meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan, kapan
usaha akan dijalankan, dimana, dan bagaimana pelaksanaannya, berapa
besar keuntungan yang akan di peroleh serta bagaimana mengawasinya
jika terjadi penyimpangan.
4. Memudahkan pengawasan
Aspek moral dan etika dalam berbisnis khususnya lagi pada studi
kelayakan bisnis telah menjadi suatu hal yang paling penting. Sama seperti aspek
lain dalam bisnis, studi kelayakan bisnis pun mengharapkan perilaku etis dari para
pelakunya. Perilaku etis yang dimaksudkan merupakan perilaku yang mengacu
pada norma-norma atau standar-standar moral pribadi dan hubungannya dengan
orang lain agar dapat terjamin bahwa tidak seorangpun yang dirugikan.
4. Etika Klien
Setelah data dan hasil wawancara diperoleh dan kemudian dianalisis berdasarkan
pada kriteria optimasi studi kelayakan bisnis, maka didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 2 Hasil Analisis Kriteria Optimasi
Aspek Studi
No. Kelayakan Hasil
Analisa yang dilakukan di dalam aspek pasar dan pemasaran PT
1 Aspek Pasar dan Pemasaran Dagang Jaya
menunjukan bahwa penjualan produk minuman instan CheckHup setiap
tahunnya
mengalami peningkatan permintaan, dengan perkiraan peningkatan rata-
rata permintaan
sebesar 7-8% per tahun maka menurut aspek ini pengembangan bisnis
layak untuk
dilakukan oleh PT Dagang Jaya.
2. Aspek
Manajemen dan
Sumber Daya
Manusia
Aspek Teknis dan Analisa yang dilakukan pada aspek ini menghasilakn penjabaran
3 Operasional bagaimana proses kerja
di dalam perusahaan, bagaimana proses distribusi barang dagang.
Dengan menambah
jenis produk CheckHup PT Dagang Jaya dapat mengembangkan
keagenan penjualan
produk ini semakin besar lagi, maka pengembangan bisnis yang akan
dilakukan oleh
perusahaan layak untuk dilakukan.
Hasil analisis terhadap aspek AMDAL ini menunjukan bahwa produk
4 Aspek AMDAL perusahaan tidak
merusak lingkungan hidup, maka pengembangan layak untuk dilakukan.
Semua ketentuan hukum yang harus dilaksanakan oleh PT Dagang Jaya
5 Aspek Hukum telah dilakukan,
seluruh persyaratan dan berkas-berkas perusahaan telah lengkap. Maka
pengembangan
bisnis layak untuk dilakukan.
Aspek Ekonomi dan Dalam menganalisa aspek ini PT Dagang Jaya menjalankan perusahaan
6 Keuangan semata-mata
bukan hanya ingin mencari keuntungan yang besar saja, di dalam
perlaksanaanya
perusahaan memiliki tanggung jawab sosial kepada para pegawai
perusahaan serta
kepada lingkungan sekitar perusahaan. Dengan berjalannya perusahaan
maka PT Dagang
Jaya juga turun membantu memberi penghasilan kepada 56 orang
karyawan dan pekerja
yang ada di perusahaan.
Tiga skenario yang digunakan dalam perhitungan aspek keuangan
7 Aspek Keuangan menunjukan bahwa
pengembangan bisnis yang akan dilakukan oleh perusahaan layak. Di
dapat bahwa
dengan melakukan penambahan produk CheckHup maka laba
perusahaan terus
bertambah dan setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Analisa yang dilakukan dalam aspek ini
menghasilkan penjelasan mengenai jenis pekerjaan, deskripsi
pekerjaan, dan struktur organisasi pada karyawan yang sudah
sesuai dengan apa yang dibutuhkan PT
Analisis pada aspek keuangan perusahaan dibuat menjadi tiga skenario yaitu
skenario moderat, optimis, dan pesimi. Pembahasan dari masing-masing skenario
tersebut dibahas sebagai berikut.
Skenario Moderat
Payback Period
n+(a-b)/(c-b)x1tahun
2+(3.112.060.000-1.062.026.421)x1 tahun
(1.767.211.72-1.062.026.421)
= 4 tahun
Simpulan yang diperoleh dari perhitungan ini adalah bahwa modal bisnis akan
kembali dalam empat tahun. Karena payback period lebih kecil dari umur ekonomis
aktiva perusahaan, investasi dinyatakan layak untuk dijalankan.
NPV
periode Factor Diskonto OCF (10%) Cash Flow PV
0 1 3.112.060.000 3.112.060.000
1 0.906600269 576.731.763 522.865.171
2 0.821924048 780.914.321 641.852.260
3 0.745156564 884.266.503 658.916.989
4 0.675559141 1.079.504.978 729.269.456
5 0.6124621 1.184.105.853 725.219.957
6.390.183.833
NVP 3.278.123.833
Sumber: pengolahan data
∑ Rt
(1+i)t
576.731.763+ 780.914.321 + 884.266.503+ 1.079.504.978+
(1+0.10%)1 (1+0.10%)2 (1+0.10%)3 (1+0.10%)4
1.184.105.853
(1+0.10%)5
= 3.278.123.833
Simpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah bahwa NPV sebesar
Rp3.278.123.833 yang menunjukan hasil positif. Berarti, investasi pengembangan bisnis
dengan menambah jenis produk CheckHup ini dinyatakan layak untuk dijalankan oleh PT
Dagang Jaya.
Tabel 4 Internal Rate of Return Skenario Moderat (IRR) (dalam rupiah)
IRR
Investasi (3.112.060.000)
OCF 2013 576.731.763
OCF 2014 780.914.321
OCF 2015 884.266.503
OCF 2016 1.079.504.978
OCF 2017 1.184.105.853
IRR 12%
Sumber: pengolahan data
Simpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah hasil IRR lebih besar dari
COC maka investasi dinyatakan layak untuk dijalankan.
Simpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah hasil PI lebih besar dari 0
maka investasi untuk pengembangan bisnis melalui penambahan jenis produk minuman
instan CheckHup dinyatakan layak.
Skenario Optimis
Payback Period
n+(a-b)/(c-b)x1tahun
2+(3.112.060.000-1.836.498.878)x1 tahun
(2.989.387.175-1.836.498.878)
= 3.1 tahun
Simpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah bahwa modal bisnis akan
kembali dalam 3 tahun 1 bulan 2 hari. Karena payback period lebih kecil dari umur
ekonomis aktiva perusahaan, maka investasi dinyatakan layak untuk dijalankan.
Tabel 5Net Present Value (NPV)Skenario Optimis (dalam rupiah)
NPV
∑ Rt
(1+i)t
860448206 + 1.030.050.671.71 + 1.152.888.297.53 + 1.079.504.977.75 +
(1+0.10%)1 (1+0.10%)2 (1+0.10%)3 (1+0.10%)4
1.184.105.852.80
(1+0.10%)5
= 3.907.265.793
Simpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah bahwa NPV sebesar
Rp3.907.265.793 yang menunjukan hasil positif. Berarti, investasi ini dinyatakan layak
untuk dijalankan oleh perusahaan.
IRR
Investasi (3.112.060.000)
2013 806.448.206
2014 1.030.050.672
2015 1.152.888.298
2016 1.079.504.978
2017 1.184.105.853
IRR 20%
Sumber: pengolahan data
Simpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah hasil IRR lebih besar dari
COC, maka investasi dinyatakan layak untuk dijalankan.
Simpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah hasil PI lebih besar dari 0
maka investasi pengembangan bisnis pada PT Dagang Jaya dinyatakan layak untuk
dijalankan.
Skenario Pesimis
Payback Period
n+(a-b)/(c-b)x1tahun
2+(3.112.060.000-1.162.026.421)x1 tahun
(1.767.211.727-1.162.026.421)
= 4.9
Simpulan yang dari perhitungan ini adalah bahwa modal bisnis akan kembali
dalam 4 tahun 10 bulan. Karena payback period lebih kecil dari umur ekonomis aktiva
perusahaan, maka investasi dinyatakan layak untuk dijalankan.
NPV
Factor Diskonto OCF
periode (10%) Cash Flow PV
0 1 3.047.760.000 3.047.760.000
1 0.907850126 447.203.000 405.993.300
2 0.824191852 614.823.421 506.732.454
3 0.748242677 705.185.306 527.649.741
4 0.679292208 1.079.504.978 733.299.320
5 0.616695517 1.184.105.853 730.232.771
5.951.667.586
NVP 2.903.907.586
Sumber: pengolahan data
∑ Rt
(1+i)t
447.203.000 + 614.823.421 + 705.185.306 + 1.079.504.978 +
(1+0.10%)1 (1+0.10%)2 (1+0.10%)3 (1+0.10%)4
1.184.105.8523
(1+0.10%)5
= 2.903.907.586
Simpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah bahwa NPV sebesar
Rp2.903.907.586 yang menunjukan hasil positif. Berarti, investasi pengembangan bisnis
melalui penambahan jumlah produk ini dinyatakan layak untuk dijalankan oleh
perusahaan.
Tabel 8 Internal Rate of Return (IRR) Skenario Pesimis (dalam rupiah)
IRR
Investasi (3.112.060.000)
OCF 2013 447.203.000
OCF 2014 614.823.421
OCF 2015 705.185.306
OCF 2016 1.079.504.978
OCF 2017 1.184.105.853
IRR 9%
Sumber: pengolahan data
Simpulan yang didapat dari perhitungan sebelumnya adalah hasil IRR lebih besar
dari COC maka investasi dinyatakan layak untuk dijalankan.
Simpulan yang didapat dari perhitungan ini adalah hasil PI dengan pembulatan
sama dengan 1, maka proyek layak untuk dijalankan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian Bisnis
Pengertian Proyek
Pengetian Kelayakan
Dari hasil analisis seluruh aspek studi kelayakan bisnis maka diperoleh
hasil bahwa pengembangan bisnis yang dilakukan oleh PT Dagang Jaya adalah
layak untuk dilakukan. Pengembangan bisnis dilakukan dengan salah satu cara
yaitu menambah jumlah produk dan menambah jenis produk minuman CheckHup
tersebut
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu para pembaca
disarankan untuk membaca pada referensi – referensi lainnya, agar pengetahuan
pembaca makin semakin banyak sehingga memperluas khazanah keilmuan kita
bersama.
DAFTAR PUSTAKA
[7] ibid
[13] Ibid, 26