Standar Kinerja
ntuk menetapkan tingkat kinerja karyawan, dibutuhkan
Standar Kinerja
Sepanjang sejarah kehidupannya, manusia selalu dikontrol dan
diatur oleh sejumlah standar. Standar agama menentukan perilaku
agama menentukan perilaku manusia yang seharusnya dalam
hubungannya de- ngan Tuhannya dan dalam hubungannya dengan
sesame mahluk Tuhan. Standar moral mengatur standar baik dan
buruknya hubungan manusia dengan manusia sebagai manusia. Standar
prilaku yang dinamakan kode etik atau credo mengatur perilaku yang
baik dapat diterima, dan perilaku buruk tidak dapat diterima dalam suatu
organisasi. Standar Industri Indo- nesia dan International Standard
Organization menentukan kualitas ba- rang dan jasa yang baik. Standar
obat dan makanan mengatur komposisi dalam bahan obat dan
makanan yang dapat menyehatkan manusia atau membahayakan
manusia. Standar ukuran pakaian dan sepatu menentukan besar kecilnya
pakaian dan sepatu. Dengan standar-standar tersebut, kehi- dupan
manusia diprediksi akan baik.
2Mencerminkan
24 keseluruhan tanggungjawab karyawan dalam melak-
sanakan pekerjaannya. Misalnya, tanggung jawab seorang tenaga
pemasaran adalah memasarkan produk senilai enam ratus juta,
meng- urusi kontrak penjualan, dan melayani keluhan pelanggan.
Standar kinerja tenaga pemasaran harus berisi ukuran pencapaian
indikator ketiga tanggungjawab karyawannya tersebut.
9. Dapat diukur dan ada alat ukur untuk mengukur standar. Kuantitas,
kualitas, dan kecepatan yang ditetapkan dalam standar harus
dapat diukur dengan instrumen evaluasi kinerja.