1
Prodi Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Malang,
email: yusrilrahman37@gmail.com
Abstract
This study aims to find out how the role of the poor city government in preparing the strategy and
implementation in developing and preparing the Civil State Apparatus (ASN) to be able to provide
services to the community properly and correctly, and in terms of developing ASN employees in the city of
Malang. In this case, in accordance with the focus of the research conducted, the BKD in the field of
Competency Development has the authority to overcome the Competency GAP. In the planning and
management of Human Resources (HR) especially the State Civil Apparatus (ASN) in BKD Malang in the
field of Competency Development is a necessity to optimize the application of management functions
through competency development in order to produce a professional Civil Civil Service (ASN) in carrying
out the duties and functions state apparatus. the inventory of human resources will be used later as the
right decision.
28
JSDMU: Jurnal Sumber Daya Manusia Unggul
Vol. 1, No. 1, Desember 2020
Journal homepage https://jsdmu@ejournal.unri.ac.id
29
JSDMU: Jurnal Sumber Daya Manusia Unggul
Vol. 1, No. 1, Desember 2020
Journal homepage https://jsdmu@ejournal.unri.ac.id
pelayanan yang diberikan oleh birokrasi Kota orang yang mendudukinya, dimana pegawai
Malang dengan metode penelitian tersebut di Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak memiliki
atas, sehingga dapat memberikan hasil yang skill di bidang yang ia tempati seperti yang
efektif terkait fenomena tersebut. sudah dijelaskan sebelumnya. Dalam hal ini
sesuai dengan fokus penelitan yang dilakukan,
3. Hasil dan Pembahasan yang memiliki kewenangan untuk mengatasi
GAP Kompetensi adalah BKD di bidang
1. Pengembangan dan inventarisasi kompetensi
Pengembangan Kompetensi.
yang dilakukan BKD Kota Malang
Untuk mengetahui Gap komptensi ini
Badan Kepegawaian Daerah Kota
bidang pengembangan kompetensi melakukan
Malang merupakan lembaga yang bertugas
kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan
melaksanakan tugas pemerintahan dibidang
kompetensi ASN pada setiap OPD di Kota
kepegawaian daerah dan mengoptimalkan
Malang baik melalui diklat, workshop, seminar
penerapan fungsi manajemen melalui
atau kegiatan penunjang lainnya. Sehingga
pengembangan kompetensi agar menghasilkan
mampu mengurangi adanya Gap Kompetensi
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang professional
tersebut. Dengan adanya kegiatan tersebut
dalam menjalankan tupoksinya sebagai aparat
dapat meningkatkan pengembangan kompetensi
negara. Dalam pengembangan kompetensi
Aparatur Sipil Negara (ASN).
tersebut salah satu tujuan utamanya adalah
untuk meningkatkan sumber daya manusia Untuk pelaksanakan diklat
Aparatur Sipil Negara (ASN) itu sendiri, jadi pengembangan kompetensi itu sendiri
ketika kita akan mengembangkan kompetensi dilakukan di akhir tahun yaitu pada Bulan
tersebut kita harus mengetahui terlebih dahulu Desember dan dilaksanakan di tahun depan,
sumber daya apa yang mau dikembangkan dan jadi tergantung yang dibutuhkan oleh setiap
Mengapa perlu dikembangkan. Untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau
mengetahui kebutuhan dalam rangka instansi pemerintahan. Diklat yang bersifat
mengembangkan kompetensi ASN adalah teknis dan umum bisa mencapai 150-300 orang
melalui Analisis Jabatan (ANJAB) yang sedangkan yang khusus hanya sekitar 1-2 orang
menjadi kewenangan BKD di bidang Mutasi. dan jika tenaga kerja seperti tukang sampah
atau tukang sapu yang ingin bekerja sebagai
Analisis jabatan merupakan informasi
Aparatur Sipil Negara (ASN) dan ingin
secara menyeluruh tentang tugas dan fungsi
mengembangkan kompetensinya bisa mencapai
Aparatur Sipil Negara (ASN) serta kebutuhan
dengan 700 orang yang ikut diklat
yang diperlukan oleh Aparatur Sipil Negara
pengembangan kompetensi.
(ASN) tersebut untuk menunjang skill
kemampuannya di suatu bidang tertentu. Jadi ketika ingin mendaftarkan diri
Contohnya, pegawai Aparatur Sipil Negara sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) maka
(ASN) dibidang administrasi yang sebelumnya yang perlu diperhatikan adalah standar
pegawai tersebut tidak begitu faham dengan pendidikannya, untuk Aparatur Sipil Negara
administrasi atau pengetikan, dengan (ASN) minimal tingkat jenjang pendidikannya
permasalahan tersebut yang kemudian adalah SMA. Sehingga menjadi Aparatur Sipil
dianalisis dan menjadi suatu kebutuhan yang Negara (ASN) pun juga tidak sembarangan
perlu dikembangkan. Permasalahan tersebut orang yang bisa mendaftar, tetapi juga perlu
yang dinamakan kesenjangan kompetensi atau dilihat dari pendidikannya, agar menjadi ASN
Gap Kompetensi. Gap Kompetensi merupakan yang berkualitas dan professional sesuai dengan
kesenjangan antara kebutuhan jabatan dengan
30
JSDMU: Jurnal Sumber Daya Manusia Unggul
Vol. 1, No. 1, Desember 2020
Journal homepage https://jsdmu@ejournal.unri.ac.id
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang tentang ASN, dimana untuk mendapatkan
Manajemen ASN. Aparatur Sipil Negara (ASN) yang benar-benar
mampu bertanggung jawab dengan kinerjanya
Pengembangan kompetensi tersebut maka harus ada manajemen Sumber Daya
yang kemudian diolah melalui penilaian dan Manusia (SDM) berdasar sistem merit termasuk
pengukuran kemampuan kompetensi sesuai juga dengan adanya pengembangan kompetensi
dengan jabatan yang didudukinya, hal itu setiap Sumber Daya Manusia (SDM) baik
disebut dengan Manajemen Talenta. Dalam melalui pendidikan dan latihan (diklat),
manajemen talenta tersebut nantinya akan workshop, bimtek, seminar dan simposium
terpetakan pegawai Aparatur Sipil Negara serta cara untuk mengembangkan skill lainnya.
(ASN) dibidang mana saja yang kurang Untuk melakukan pengembangan kompetensi
mengusai atau yang ingin mengembangkan tersebut, bukan tidak mungkin jika ada
komptensinya sesuai dengan gradenya. beberapa faktor penghambat atau kendala yang
Kategori grade yang paling tinggi atau dialami baik secara internal maupun eksternal.
maksimal adalah 7-9 yang dinilai baik.
Begitu juga Badan Kepegawaian Daerah
tujuan adanya manajemen talenta ini (BKD) Kota Malang, dalam mengembangkan
yaitu untuk menempatkan Aparatur Sipil kompetensi para pegawainya agar tercipta
Negara (ASN) sesuai dengan kompetensi dan tatanan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
kemampuan. Itulah pentingnya pengukuran dan yang berintegritas pasti ada kendala dalam
penilaian kinerja terhadap organisasi prosesnya. Menurut hasil penelitian di BKD
pemerintahan yang menjadi bagian dari Kota Malang khususnya di bidang
manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), Pengembangan Kompetensi, yang menjadi
dengan begitu dengan mudah kita bisa kendala atau penghambat dalam proses
memetakan pegawai Aparatur Sipil Negara pengembangan kompetensi adalah dari individu
(ASN) dibidang mana yang tidak begitu faham atau pegawai itu sendiri. Dimana berdasar yang
dengan jabatan yang didudukinya ataupun disampaikan oleh narasumber, pengembangan
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak kompetensi yang dilakukan baik melalui diklat
memiliki kompetensi. atau workshop dilaksanakan disela-sela
pekerjaan rutin, hal tersebut yang mungkin
2. Masalah dan Kendala BKD Kota Malang
membuat para pegawai merasa enggan dan
dalam melaksanakan Pengembangan
kurang antusias dalam menanggapi adanya
Kompetensi dan inventarisasi
kegiatan pengembangan kompetensi tersebut.
Pada dasarnya tujuan dari adanya
Selain itu yang menjadi permasalahan
pengembangan kompetensi bagi setiap pegawai
dan kendala yang dialami oleh Bidang
yang bekerja di instansi pemerintahan ada
Pengembangan Kompetensi di BKD Kota
untuk meningkatkan kemampuan dan skill
Malang adalah mengenai zona nyaman, dimana
setiap pegawai sesuai dengan bidang yang
pegawai yang sudah merasa nyaman dengan
ditempatinya. Adanya pengembangan
kedudukan dan jabatannya biasanya mereka
kompetensi ini juga berfungsi untuk
tidak ada keinginan untuk maju dengan cara
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
mengembangkan kompetensinya. Padahal
(SDM) yang profesional, berkualitas dan
tujuan dari adanya pengembangan kompetensi
mampu bersaing. Hal ini dikarenakan berdasar
yang dilakukan melalui berbagai macam
dengan adanya keharusan mengenai proses
kegiatan ada untuk meningkatkan kemampuan
manajemen SDM melalui sistem merit sesuai
dan kapabilitas setiap pegawai, artinya
dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
pengembangan kompetensi dilakukan untuk
31
JSDMU: Jurnal Sumber Daya Manusia Unggul
Vol. 1, No. 1, Desember 2020
Journal homepage https://jsdmu@ejournal.unri.ac.id
4. Kesimpulan
32
JSDMU: Jurnal Sumber Daya Manusia Unggul
Vol. 1, No. 1, Desember 2020
Journal homepage https://jsdmu@ejournal.unri.ac.id
33