Anda di halaman 1dari 2

ProDEM

SUL-SEL
Jaringan Aktivis Prodemokrasi Sulawesi Selatan

PERNYATAN SIKAP
1. Dasar politik “ Sistem Perekonomian Pancasila” diatur dalam UUD 1945 pasal 33
yang berbunyi :Ayat 1: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas azas kekeluargaan.Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Ayat 3:
Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Ayat 4: Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.
Situasi dan kondisi sistem ekonomi Indonesia mengalami volatile,
uncernainty,ambiguity sebagai dampak dari multi disrupsi yang terjadi secara
bersamaan dalam waktu yang relatif singkat. Dilain pihak kegiatan bisnis yang
berorientasi pada spirit kapitalisme dan liberalisme menyeruak. Namun demikian,
kebijakan negara terindikasi “remedial” dalam usaha mendudukan koperasi
sebagai tulang punggung ekonomi. Sementara kedudukan koperasi didudukan
bagi kemerataan ekonomi rakyat, sedangkan kebijakan ekonomi belum
memberikan keberpihakan bagi penguatan dan pengembangan.
2. PCR atau polymerase chain reaction adalah pemeriksaan laboratorium untuk
mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus. Saat ini, PCR
juga digunakan untuk mendiagnosis penyakit COVID-19, yaitu dengan
mendeteksi material genetik virus Corona. Pasien yang positif COVID-19
berdasarkan tes PCR dengan gejala ringan atau tanpa gejala umumnya dianjurkan
untuk menjalani isolasi mandiri selama 10 hari. Setelah itu, tes PCR tidak perlu
diulang, kecuali jika pasien masih bergejala atau mengalami perburukan kondisi
selama isolasi mandiri. Lalu berapa biaya tes PCR atau harga tes PCR diIndonesia
saat ini? Pada awal pandemi Covid-19, biaya tes PCR di Indonesia yakni sekitar
Rp 900.000. Bahkan beberapa rumah sakit dan laboratorium mematok harga tes
ProDEM
SUL-SEL
Jaringan Aktivis Prodemokrasi Sulawesi Selatan
PCR sebesar Rp 1 juta ke atas. Namun kemudian, lantaran banyak kritik dari
masyarakat, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menurunkan biaya tes
PCR di beberapa wilayah menjadi Rp 495.000. Biaya tes PCR terbaru ini merujuk
pada Surat Edaran (SE) Dirjen Pelayanan Kesehatan Nomor
HK.02.02/I/2824/2021 tentang Batas Tarif Tertinggi Pemeriksaan Reserve
Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
Dengan tes PCR itu kemudian Buntut gonta-ganti kebijakan wajib tes PCR dan
penurunan harganya, nama dua menteri kabinet Joko Widodo kini terseret dalam
tuduhan bisnis tes covid-19, yaitu Erick Thohir dan Luhut Binsar Pandjaitan
dengan adanya dugaan kasus korupsi PCR oleh menteri kabinet Joko Widodo
maka kami meminta KPK ( Komisi Pemberantasan Korupsi) agar segere
mengusut tuntas kasus tersebut.
3. Setiap manusia jelas punya hak untuk hidup. Hak untuk hidup adalah hak asasi
manusia paling hakiki. Dengan mengkomersialisasi dunia kesehatan kita sudah
mengingkari hak tersebut. Kita jadi mengatakan "cuma yang kaya yang boleh
hidup". Negara harus menjamin akses kesehatan ke semua rakyatnya tanpa
kecuali. Wujudkan sila kelima yang berbunyi “ keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia.” Yang bermakna bahwa tidak ada perbedaan untuk semua warga
negara indonesia baik yang kaya ataupun yang miskin. (Pemerintah dilarang keras
berbisnis dengan rakyatnya).
Oleh karenanya, Jaringan Aktivis ProDemokrasi Sulawesi Selatan ( ProDem Sul-
Sel) akan mengambil langkah kongkrit dengan melakukan unjuk rasa.
Dengan Tuntutan :
1. Bumikan sistem perekonomian Indonesia (UUD 1945 PASAL 33)
2. KPK segera tangkap dan adili Luhut Binsar Panjaitan terkait bisnis PCR
3. Stop Komersialisasi Kesehatan

Jendral Lapangan Kordinator Mimbar

Faidhul rahman Indra Tyson

Anda mungkin juga menyukai