Anda di halaman 1dari 4

TUGAS EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN

OLEH:

NAMA : NURUL ZALZABILA SYAM


NIM : 2102354251026

EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN


UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO
PALOPO
2023
Pertanyaan
1. Sebutkan dan jelaskan secara teoritis peranan sumberdaya hutan dalam
pembangunan-ekonomi
2. Sebutkan dan jelaskan pula peranan sumberdaya hutan di kabupaten atau
desa anda
3. Berdasarkan data statistik PDRB di kabupaten anda. Buatlah perhitungan
berapa besar kontribusi sektor kehutanan terhadap pencipataan PDRB di
kebupaten anda
4. Berdasarkan hasil perhitungan kontribusi PDRB dan potensi sumberdaya
hutan di kabupaten anda. Diharapkan anda mengemukakan alternatif
peningkatan peran sumberdaya hutan di daerah tersebut
5. Untuk mendukung gagasan anda pada poin no.4 tersebut, kebijakan ekonomi
makro apa yang diperlukan, agar gagasan anda tersebut dapat tercapai
Jawab
1. Sumberdaya hutan berdasarkan objek pemanfaatannya dapat dibagi menjadi
tiga kategori yaitu (1) kawasan, (2) hasil hutan (kayu dan non kayu), dan (3)
layanan ekosistem. Masing-masing sumberdaya hutan dapat dijelaskan
sebagai berikut;
(1) Kawasan merupakan ruang tumbuh di dalam hutan yang dapat
dikelola untuk memperoleh manfaat lingkungan, sosial dan ekonomi secara
optimal. Misalnya pemanfaatan ruang-ruang di bawah tegakan pohon untuk
penangkaran/budidaya satwa tertentu, budidaya tumbuhan, Silvopastura
(penggembalaan ternak di dalam kawasan hutan), Silvosfishery (perikananan
dalam kawasan hutan).
(2) Hasil hutan didefinisikan sebagai benda-benda hayati, non hayati
dan turunannya yang berada di dalam dan dihasilkan oleh hutan. Hasil hutan
sendiri dapat dibagi menjadi dua, yaitu hasil hutan kayu dan non kayu.
Masyarakat umum lebih banyak mengenal hasil hutan kayu daripada hasil
hutan non kayu (HHNK), karena di Indonesia pemanfaatan kayu telah
berlangsung lama. Contoh hasil hutan non kayu di antaranya: rotan, gaharu,
getah jelutung dan lain-lain.
(3) Layanan/jasa ekosistem merupakan salah satu bentuk jasa/
layanan yang dihasilkan oleh hutan dalam posisi sebagai satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dari seluruh bagian-bagian penyusunnya atau layanan yang
dihasilkan dari keberadaan hutan yang masih utuh Misalnya: layanan
ekosistem hutan sebagai sumber air, pencegah banjir dan longsor,
pengendali iklim, dan keanekaragaman hayati.
Beberapa hasil kajian telah menyatakan bahwa pemanfaatan sumber
daya hutan oleh komunitas masyarakat adat yang berpotensi untuk
dikembangkan secara komersil. Bahkan diantara produk potensial tersebut,
terdapat produk unggulan yang dapat dikembangkan secara komersil,
sehingga mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar.
2. Pengembangan usaha ekonomi berbasis sumberdaya hayati tersebut di
antaranya;
1. Produk pengolahan ikan air tawar yang berasal dari ekosistem air
tawar
2. Hasil hutan non kayu seperti; madu dan tengkawang
3. Kerajinan berbahan dasar tumbuhan seperti; bambu, kayu,
tempurung kelapa. Terdapat pula kerajinan tenun dan anyaman
dengan pewarna alami.
4. Produk pangan dan minuman khas seperti sagu, kopi arabika dan
kopi robusta
Beberapa sumberdaya hutan tersebut memiliki peranan yang
besar. Manfaat ekologis hutan meliputi manfaat hutan sebagai sistem
penyangga kehidupan (hidrologis, pengatur iklim, ruang kehidupan
yang menjadi elemen dasar bagi kesejahteraan manusia, sebagai
sumber budidaya (genetic resources). Manfaat ekonomi meliputi
manfaat hutan sebagai penyedia kebutuhan dasar hidup manusia
(papan, pangan dan sandang), modal dasar pembangunan serta
berfungsi sebagai pendukung kesejahteraan hidup manusia. Manfaat
sosial dan budaya, diantaranya berfungsi untuk memelihara
identitas/jatidiri manusia; memenuhi kepentingan religi, budaya dan
sejarah; memelihara pranata sosial; serta sarana untuk berbagi
pengetahuan kepada generasi berikutnya.
3. Berdasarkan data yang dimuat pada laman web Badan Pusat Statistik
Kabupaten Luwu Utara dengan tajuk “PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2019-2021” diketahui bahwa:

Diketahui bahwa sumber terbesar pendapatan kabupaten luwu utara berasal


dari kategori pertanian, kehutanan dan perikanan dengan PDRB tahun 2021
yakni sebanyak Rp. 7.066.536,07 dibandingkan kategori lapangan usaha
lainnya.

4. Untuk alternatif peningkatan peran sumberdaya hutan di Luwu Utara dapat


dilakukan dengan manajemen kawasan seperti pengelolaan kawasan hutan
yang bertujuan agar kawasan bersifat aman jangka panjang, melalui kegiatan
pemantapan, penataan dan pengamanan kawasan. Kemudian dapat
melakukan manajemen hutan, seperti kelola produksi, kelola lingkungan, dan
kelola social. Untuk kelola produksi dapat dengan mengidentifikasi atau
inventarisasi potensi SDH (hasil hutan kayu dan non-kayu serta layanan
ekosistem), lalu penentuan skala pemanfaatan, apakah untuk substen atau
komersial, subsisten jika pemanfaatan potensi SDH hanya untuk memenuhi
kebutuhan sendiri, misalnya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari,
perayaan, ibadah, dll. Sedangkan skala komersil jika SDH yang dimanfaatkan
dijual. Setelah diketahui teknik pemanfaatan selanjutnya dibuat rencana
pemanfaatan SDH terutama untuk skala komersial. Rencana pemanfaatan
meliputi informasi jumlah yang akan dimanfaatkan, bagaimana mekanisme
pemanfaatan dilakukan, di daerah/lokasi mana saja, berapa orang yang
terlibat, dll. Untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar diupayakan
proses pengolahan dilakukan sampai menghasilkan produk jadi, penjualan
bahan baku seminimal mungkin dihindarkan kecuali memang kita tidak
mempunyai kapasitas dan kompetensi untuk mengolahnya.

5. Kebijakan makroekonomi dibagi menjadi dua bentuk yaitu kebijakan moneter


dan kebijakan fiskal. Dalam permasalahan yang merujuk poin 4, kebijakan
yang tepat ialah dengan menerapkan kebijakan fiskal. Hal ini dikarenakan,
Kebijakan fiskal yang ekspansif dilakukan untuk meningkatkan output dengan
cara meningkatkan pengeluaran pemerintah dan menurunkan pajak
sedangkan kebijakan fiskal sebaliknya dengan cara menurunkan pengeluaran
pemerintah dan meningkatkan pajak. Output negara ditentukan oleh empat
unsur yaitu konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan transaksi luar
negeri (ekspor dan impor). Hal ini mengakibatkan pendapatan disposibel
perseorangan akan meningkat sehingga konsumsinya juga meningkat.
Sehingga, dengan hal tersebut produk-produk jadi yang dihasilkan oleh SDH
dapat di ekspor untuk meraup untung yang lebih banyak lagi serta
memperluas target pasar dari yang sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai