...
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari pembuatan dokumen perencanaan pengelolaan
KHDTK UB Forest yaitu untuk menjabarkan dan menjelaskan secara tertulis
terkait informasi, kegiatan, dan strategi perencanaan pengelolaan KHDTK UB
Forest. Tujuan khusus dalam pembuatan dokumen perencanaan KHDTK ini
antara lain:
1. Mendeskripsikan kawasan KHDTK UB Forest mulai dari risalah wilayah,
sejarah kawasan, potensi wilayah, data informasi masyarakat, kondisi
wilayah, dan isu, strategi serta permasalahan wilayah.
2. Menjelaskan visi dan misi terkait pengelolaan KHDTK UB Forest.
3. Menjelaskan startegi pengelolaan dan pengembangan KHDTK UB Forest,
perencanaan program dan kegiatan diklat kehutanan, program dan kegiatan
pokok, serta rencana pemanfaatan hutan dan pembangunan sarana
prasarana.
4. Menguraikan strategi alokasi pembiayaan serta sumber pembiayaan
pengelolaan KHDTK.
5. Memaparkan struktur dan fungsi kelembagaan yang terdapat di dalam
manajemen pengelolaan KHDTK UB Forest.
6. Menjelaskan strategi pembinaan, pengawasan, dan pengendalian dalam
rangka optimalisasi pengelolaan KHDTK UB Forest.
1.3 Sasaran
Dalam kegiatan penelitian pengelolaan hutan, terdapat 2 jenis sasaran
kegiatan yaitu sasaran jangka pendek dan sasaran jangka panjang. Sasaran jangka
pendek merupakan sasaran yang akan dicapai dengan target 1 tahun mendatang
sedangkan sasaran jangka panjang merupakan sasaran yang direncanakan akan
dicapai dalam kurun waktu 10 tahun. Sasaran dari proposal ini diantaranya :
1. Sasaran jangka pendek, meliputi:
a. Tercapainya produktifitas dari UB Forest sebagai penunjang
kebutuhan pokok bagi masyarakat terutama dalam bidang pangan,
rempah, obat-obatan dan energi.
b. Tercapainya pengelolahan UB Forest berbasis PHBM (Pengelolahan
Hutan Bersama Masyarakat) dan sistem Agroforestri
c. Tercapainya pengelolahan hutan berbasis pada perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam bidang kehutanan
2. Sasaran jangka panjang, meliputi:
a. Terlaksanakannya pengelolaan kawasan hutan yang mampu menjadi
penunjang kebutuhan pokok masyarakat secara berkelanjutan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan terkait pelaksanaan
Pengelolahan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK).
b. Terlaksanakannya pelestarian dan perlindungan terhadap kekayaan
hutan meliputi flora, fauna maupun kekayaan lain di dalamnya sesuai
dalam peraturan perundang-undangan terkait.
c. Terciptanya kelestarian pada kawasan UB Forest sehingga mampu
menjadi sumberdaya dan fasilitas bagi kehidupan masyarakat sekitar
secara berkelanjutan.
3.2 Misi
1. Menerapkan praktik pengelolaan hutan yang berkelanjutan:
Melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap aktivitas ilegal
seperti penebangan liar dan perburuan hewan langka.
Mengimplementasikan strategi restorasi hutan untuk memulihkan
ekosistem yang terdegradasi.
Menggalakkan kebijakan perlindungan dan pelestarian hutan
berdasarkan pengetahuan ilmiah terkini.
2. Mengembangkan program pendidikan dan kesadaran lingkungan:
Menyediakan program pendidikan tentang pentingnya konservasi hutan,
keanekaragaman hayati, dan dampak perubahan iklim kepada
masyarakat, pelajar, dan pemangku kepentingan.
Mengintegrasikan materi lingkungan dalam kurikulum pendidikan
formal untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang
perlindungan hutan.
Mengadakan kampanye dan kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlanjutan hutan.
3. Membangun kemitraan dengan pemangku kepentingan:
Melakukan kolaborasi dengan pemerintah, organisasi non-pemerintah,
dan sektor swasta untuk mengembangkan program pengelolaan hutan
yang berkelanjutan.
Membentuk forum partisipatif yang melibatkan masyarakat lokal, suku
adat, dan kelompok pemangku kepentingan dalam pengambilan
keputusan terkait pengelolaan hutan.
Mengadakan dialog dan pertemuan rutin dengan pihak terkait untuk
menyampaikan informasi, saling bertukar pengalaman, dan
mengoordinasikan upaya perlindungan hutan.
4. Mendorong pengembangan ekonomi berkelanjutan:
Memfasilitasi pengembangan usaha berbasis hutan yang ramah
lingkungan, seperti agrowisata, atau pengembangan produk non-kayu
dari hasil hutan.
Memberikan pelatihan dan akses ke pasar bagi masyarakat lokal agar
dapat mengembangkan usaha yang berkelanjutan dan mengurangi
tekanan terhadap hutan.
Mendorong praktik ekonomi sirkular dan penggunaan sumber daya
hutan secara bijaksana untuk mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan
5. Memperkuat pengawasan dan penegakan hukum:
Meningkatkan kapasitas pengawasan terhadap kegiatan ilegal di hutan,
termasuk penebangan liar dan perdagangan satwa liar.
Memperkuat kerjasama dengan lembaga penegak hukum untuk
menindak pelanggaran hukum terkait hutan.
Melakukan patroli rutin dan pengawasan yang intensif di area hutan
untuk mencegah dan mengurangi aktivitas ilegal.
Mengembangkan sistem pelaporan dan pemantauan berbasis teknologi,
seperti penggunaan satelit dan penginderaan jauh, untuk mendeteksi
potensi pelanggaran hukum.
Mendorong partisipasi masyarakat dalam pengawasan dan pelaporan
kegiatan yang mencurigakan di hutan.
Mengadvokasi kebijakan yang mendukung penegakan hukum yang
tegas terhadap pelanggaran terhadap hutan dan lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Putri, O. H., Utami, S. R., & Kurniawan, S. (2019). Sifat kimia tanah pada berbagai
penggunaan lahan di UB Forest. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan,
6(1), 1075-1081.