Anda di halaman 1dari 12

RESUME BUKU AJAR EKONOMI SUMBERDAYA HUTAN

(ESDH)

Disusun oleh :
Jenia Tsaputri
( D1D015016 )

Dosen Pengampu :

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
BAB I
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
EKONOMI SUMBERDAYA HUTAN (ESDH)

Resume
A. Pengertian ESDH
Ekonomi sumberdaya hutan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia dalam memanfaatkan sumberdaya hutan, sehingga fungsinya dapat
dipertahankan dan ditingkatkan dalam jangka panjang. Pada dasarnya ekonomi
sumberdaya hutan tidak berbeda dengan ilmu pengetahuan ekonomi pada
umummnya, karena sumberdaya hutan mengandung sifat-sifat khas sehingga
dipandang dapat dipahami kalau dipelajari sebagai subjek pengetahuan tersendiri.
Sifat-sifat khas SDH yang dikemukakan oleh para ahli Duerr (1962), Leslie
(1964), Worrell (1960) dalam Wirakusumah (2003) sebagai berikut:
1) Proses produksi SDH tergantung alam dan memerlukan waktu lebih lama
2) Kayu sebagai salah satu produk utama sumberdaya hutan yang penting
diambil dari pohon-pohon yang beragam umurnya memerlukan persediaan
yang cukup besar (luas dan volumenya), dengan sendirinya menuntut
manajemen yang tidak sederhana
3) Akibat situasi di atas, massa kayu yang merupakan tegakan yang
senantiasa tumbuh itu tidak mudah dibedakan apakah merupakan produksi
akhir atau sebagai modal yang sedang dalam pertumbuhan.
4) Sumberdaya hutan memiliki potensi menghasilkan banyak komoditi
berupa barang dan jasa secara bersamaan (joint products).
5) Banyak komoditi serbaguna hutan belum diukur nilainya secara tepat oleh
hukum permintaan dan penawaran.

B. Ruang Lingkup ESDH


Ekonomi SDH adalah suatu bidang penerapan alat-alat analisis ekonomi
terhadap persoalan dalam kajian ekonomi mikro dan kajian ekonomi makro.
Kajian ekonomi mikro dalam ekonomi SDH untuk menjawab barang dan jasa
hasil hutan apa yang diproduksi sehingga dapat menguntungkan unit usaha
(bisnis) sebagai pelaku usaha, sedangkan kajian ekonomi makro akan menjawab
bagaimana sumberdaya hutan dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat dalam pengertian bahwa sumberdaaya hutan telah memberikan kontribusi
bagi tersedianya lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan
memberikan jasa perlindungan lingkungan bagi semua masyarakat.

C. Peranan (posisi) Ekonomi Semberdaya Hutan dalam Pengelolaan Hutan


Ekonomi SDH sangat mendasar posisinya dalam pengelolaan hutan; tanpa
pertimbangan atau analisis ekonomi efisiensi pengelolaan hutan sukar tercapai.
Analisis ekonomi SDH dapat dilakukan untuk mengetahui apa yang diusahakan,
berapa jumlahnya, kapan ditanam dan kapan dipanen serta berapa harga jual
sehingga pengelolaan hutan dapat menguntungkan dan berkesinambungan.

Bahan Diskusi
1 Jelaskan pengertian ilmu ekonomi dan ilmu ekonomi sumberdaya hutan.
2 Ekonomi sumberdaya hutan pada dasarnya tidak berbeda dengan ilmu
pengetahuan ekonomi pada umumnya. Namun karena sumberdaya hutan
memiliki sifat yang khas, sehingga diperlukan kajian ilmu tersendiri.
Sebutkan dan jelaskan sifat khas sumberdaaya hutan tersebut.
3 Jelaskan ruang lingkup kajian ekonomi sumberdaya hutan.
4 Jelaskan posisi atau kedudukan ekonomi sumberdaya hutan dalam kegiatan
pengelolaan hutan dan berikan pula illustrasi posisi ekonomi sumberdaya
hutan pada kegiatan pengelolaan hutan untuk produksi hasil hutan (tangible)
dan produksi jasa lingkungan (intangible).

Jawaban
1 Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia
dalam melakukan pilihan dari berbagai alternatif. Sedangkan Ilmu Ekonomi
sumberdaya hutan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
memanfaatkan sumberdaya hutan, sehingga fungsinya dapat dipertahankan
dan ditingkatkan dalam jangka panjang.
2 Sifat-sifat khas SDH yang dikemukakan oleh para ahli Duerr (1962), Leslie
(1964), Worrell (1960) dalam Wirakusumah (2003) sebagai berikut :
 Produk SDH senantiasa tumbuh dalam proses produksi yang berlainan
dengan produksi dalam suatu pabrik yang meramu bahan mentah melalui
suatu proses teknologi yang dapat diatur waktunya. Proses produksi SDH
tergantung alam dan memerlukan waktu lebih lama
 Kayu sebagai salah satu produk utama sumberdaya hutan yang penting
diambil dari pohon-pohon yang beragam umurnya memerlukan
persediaan yang cukup besar (luas dan volumenya), dengan sendirinya
menuntut manajemen yang tidak sederhana
 Akibat situasi di atas, massa kayu yang merupakan tegakan yang
senantiasa tumbuh itu tidak mudah dibedakan apakah merupakan
produksi akhir atau sebagai modal yang sedang dalam pertumbuhan.
 Sumberdaya hutan memiliki potensi menghasilkan banyak komoditi
berupa barang dan jasa secara bersamaan (joint products).
 Banyak komoditi serbaguna hutan belum diukur nilainya secara tepat
oleh hukum permintaan dan penawaran.

3 Ruang lingkup kajian ekonomi sumberdaya hutan terdiri dari kajian ekonomi
mikro dan kajian ekonomi makro. Kajian ekonomi mikro esdh berupa bidang
penerapan alat-alat analisis ekonomi terhadap persoalan produksi,
permintaan, penawaran, biaya produksi, penentuan harga. Sedangkan yang
termasuk dalam kajian ekonomi makro adalah masalah kesejahteraan
masyarakat (kesempatan kerja, pendapatan produk domestik dan
pertumbuhan ekonomi). Kajian ekonomi mikro dalam ekonomi SDH untuk
menjawab barang dan jasa hasil hutan apa yang diproduksi sehingga dapat
menguntungkan unit usaha (bisnis) sebagai pelaku usaha, sedangkan kajian
ekonomi makro akan menjawab bagaimana sumberdaya hutan dimanfaatkan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat dalam pengertian bahwa
sumberdaaya hutan telah memberikan kontribusi bagi tersedianya lapangan
kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan memberikan jasa
perlindungan lingkungan bagi semua masyarakat.
4 Ekonomi SDH sangat mendasar posisinya dalam pengelolaan hutan; tanpa
pertimbangan atau analisis ekonomi efisiensi pengelolaan hutan sukar
tercapai. Analisis ekonomi SDH dapat diketahui apa yang diusahakan, berapa
jumlahnya, kapan ditanam dan kapan dipanen serta berapa harga jual
sehingga pengelolaan hutan dapat menguntungkan dan berkesinambungan.
Pertimbangan- pertimbangan ekonomi tidak hanya pada kegiatan
pemanfaatan hasil hutan, tetapi juga berlaku untuk kegiatan konservasi dan
rehabilitasi hutan dalam upaya meningkatkan jasa lingkungan dari hutan.
BAB II
PERANAN SUMBERDAYA HUTAN DALAM PEREKONOMIAN

Resume
Sumber daya hutan berperan sebagai pergerak ekonomi yang bertujuan
memahami peranan SDH dalam perekonomian. Adapun tujuan khususnya sebagai
berikut
 Mampu menjelaskan berbagai peran sumber daya hutan sebagai pergerak
eknonomi nasinal
 Mampu menjelaskan alternatif peningkatan peran SDH dalam kegiatan
perekonomian di Indonesia
 Mampu menganalisis kebijakan ekonomi makro terhadap kelestarian hutan ,
pendapatan dan kesempatan kerja sektor kehutanan

Sumber daya hutan terindentifikasi dalam beberapa hal yang mana pertama,
penyediaan devisa untuk mebangun sektor lain yang mebutuhkan teknologi dari
luar negeri; kedua , penyediaan hutan dan lahan sebagai modal awal untuk
pembangunan berbagai sektor, terutama untuk kegiatan perkebunan, industri dan
sektor ekonomi lainnya dan yang ketiga , peran kehutanan dalam pelayanan jasa
lingkungan hidup dan lingkungan sosial masyarakat. Ketiga peran tersebut
berkaitan dengan peranan sumber daya hutan sebagai pergerak ekonomi yang
sangat potensial, sangat kompleks dan saling terkait.

1) Peranan sumber daya hutan sebagai penghasil devisa


Peranan sumber daya hutan sebagai penghasil devisa sangat penting untuk
perbaikan ekonomi makro dan perdagangan lokal. Peranan hasil hutan selalu lebih
tinggi untuk menghasilkan devisa, terutama pada negara yang baru berkembang
dan berbasis pada sumber daya, karena hutan pada awal perkembangan ekonomi
suatu negara sangat mudah dipanen.
2) Peranan sumber daya hutan sebagai penggerak sektor ekonomi lainnya
Sebagai penggerak sektor ekonomi lainnya, maka hasil hutan memberi
dukungan modal bagi pembangunan infrastruktur industri dalam negeri dan untuk
penyediaan teknologi yang berasal dari impor.
Untuk mengetahui peranan sektor kehutanan terhadap sektor ekonomi lainnya
dapat dianalisis input output. Analisis keterkaitan antar sektor ekonomi dalam
suatu wilayah pada dasarnya melihat dampak terhadap output akibat sektor sektor
ekonomi saling mempengaruhi, baik langsung maupun tidak langsung.
Mekanisme terlaksana dengan dua cara yaitu keterkaitan ke belakang dan
keterkaitan kedepan.
3) Peranan sumber daya hutan dalam penyediaan lapangan kerja
Sumber daya hutan sangat penting artinya dalam mendorong tersedianya
lapangan kerja, karena sektor kehutanan memiliki banyak lapangan usaha antara
lain :
 Kegiatan penanaman, pemeliharaan dan perlindungan hutan
 Kegiatan permanen hasil hutan (penebangan dan pengangkutan)
 Kegiatan dalam industri hasil hutan meliputi industri pengergajian, industri
pulp dan kertas, industri wood working, industri plywood, industri
gondokurem, dan industri industri yang bahan baku utamanya dari hasil hutan
seperti gula aren.
 Kegiatan jasa sektor kehutan antara lain perdagangan hasil hutan, reaksi hutan,
transportasi, pendidikan dan jasa konsultan pembangunan sektor kehutanan
4) Peranan sumber daya hutan dalam meningkatkan pendapatan nasional
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dari sektor kehutanan saat ini mengalami
penurunan dibandingkan pada awal pembangunan Indonesia. Angka ini sangat
kecil dari seharusnya karena kelebihan perhitungan PDB dimana :
 PDB hanya menghitung nilai uang (nilai pasar), tidak menghitung intagible
benefit seperti fungsi sumber daya hutan dalam pengaturan tata air pencegah
erosi dan penyerapan karbon
 PDB tidak melihat keterkaitan/ dampak positif dari sektor kehutanan kesektor
lain seperti dampak terhadap peningkatan sektor industri dan pertanian sawah
irigasi

Peranan sektor kehutanan di Indonesia sangat berpengaruh terhadap tingkat


pencapaian Produk Domesional Regional Bruto (PDRB) di berbagai daerah
indonesia. Produk produk sektor kehutanan memiliki rasio keunggulan komperatif
yang lebih tinggi dibandingkan produk produk lain didalam negeri. Antara lain
dibandingkan dengan produk tekstil, produk kulit maupun makanan olahan.
Produk kayu dan sektor kehutanan indonesia memiliki struktur keunggulan
komporatif yang lebih baik.
5) Peranan sumber daya hutan dalam pelayanan jasa lingkungan
Peranan kehutanan dalam pelayanan jasa lingkungan diberikan oleh
keberadaan sumber daya hutan sebagai perlindungan plesma nutfah,
keanekaragaman hayati, dan nilai nilai estetis potential benilai ekonomi apabila
dapat dikelola dengan baik. Pengembangan perekonomian parawisata terutama
ekowisata sangat dipengaruhi oleh bentang alam, keindahan dan kekhasan sumber
daya hutan. Dimasa depan peranan jasa lingkungan berupa perbaikan tata air,
pembersih udara, nilai estetika mempunyai peranan yang sangat besar dalam
keberlanjutan ekonomi jangka panjang

Bahan Diskusi
1 Sebutkan dan jelaskan secara teoritis peranan sumberdaya hutan dalam
pembangunan ekonomi.
2 Sebutkan dan jelaskan pula peranan sumberdaya hutan dikabupaten atau desa
anda.
3 Berdasarkan data statistik PDRB di kabupaten anda. Buatlah perhitungan
berapa besar kontribusi sektor kehutanan terhadap penciptaan PDRB di
kabupaten anda.
4 Berdasarkan hasil perhitungan kontribusi PDRB dan potensi sumberdaya
hutan di kabupaten anda. Diharapkan anda mengemukakan alternatif
peningkatan peran sumberdaya hutan di daerah tersebut.
5 Untuk mendukung gagasan anda pada point no. 4 tersebut kebijakan ekonomi
makro apa yang diperlukan, agar gagasan anda tersebut dapat tercapai.

Jawaban
1 Sumberdaya hutan berperan sebagai penggerak ekonomi dapat teridentifikasi
daalam beberapa hal, yaitu: pertama, penyediaan devisa untuk membangun
sektor lain yang membutuhkan teknologi dari luar negeri; kedua, penyediaan
hutan dan lahan sebagai modal awal untuk pembangunan berbagai sektor,
terutama untuk kegiatan perkebunan, industri dan sektor ekonomi lainnya;
dan yang ketiga, peran kehutanan dalam pelayanan jasa lingkungan hidup dan
lingkungan sosial masyarakat. Ketiga bentuk peranan tersebut berkaitan
dengan peranan sumberdaya hutan sebagai penggerak ekonomi yang sangat
potensial, sangat kompleks dan saling terkait.

2 Sumberdaya hutan di Provinsi Jambi berperan dalam Kegiatan perekonomian


masyarakat Jambi, dimana kegiatan perekonomian yang dominan pada sektor
pertanian, perkebunan dan kehutanan menciptakan Pertumbuhan ekonomi
Jambi terus mengalami peningkatan periode 2012 –2014.
Selama kurun waktu 2011-2014 kinerja perekonomian Provinsi Jambi
memiliki laju pertumbuhan rata-rata 7,43 persen. Sektor pertanian,
pertambangan dan industri pengolahan merupakan sektor pendorong
perekonomian Jambi tumbuh positif dari tahun 2011-2014. Komoditas
unggulan Provinsi Jambi dalam bidang pertanian antara lain karet, kelapa
sawit, dan kelapa.

3 Kontribusi Sektor Kehutanan Terhadap PRDB Provinsi Jambi

4 Alternatif peningkatan peran sumberdaya hutan di Provinsi Jambi salah


satunya adalah mendorong meningkatnya PDRB adalah dengan adanya
investasi. Dengan adanya investasi di sektor kehutanan diharapkan nantinya
mampu meningkatkan PDRB Provinsi Jambi.
Disamping Investasi, faktor lain yang berpengaruh dalam pertumbuhan
ekonomi adalah sumber daya manusia. Penduduk yang bertambah dari waktu
ke waktu dapat menjadi pendorong maupun penghambat dalam pertumbuhan
ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah tenaga kerja
dan penambahan tersebut memungkinkan suatu daerah untuk menambah
produksi.

5 Untuk mendukung gagasan tersebut, diperlukan kontribusi yang maksimal


untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi dengan
mengoptimalkan faktor-faktor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
daerah seperti investasi, tenaga kerja.

Investasi dan tenaga kerja mempunyai peranan penting untuk mempercepat


perkembangan ekonomi satu negara atau daerah. Bukan saja mendorong
pertumbuhan ekonomi tetapi juga berakibat kepada meningkatnya
kesempatan kerja dan menurunkan kemiskinan. Dalam upaya menumbuhkan
perekonomian, maka setiap negara berupaya menciptakan iklim yang dapat
menggairahkan investasi. Melalui investasi kapasitas produksi dapat
ditingkatkan dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Investasi di sektor kehutanan diharapkan menempati posisi tertinggi. Dengan
adanya investasi di sektor kehutanan akan berdampak pada meningkatnya
pertumbuhan disektor tersebut.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja sektor kehutanan merupakan sektor yang
dapat diandalkan dalam menyerap tenaga kerja. Sebagai salah satu faktor
produksi, tenaga kerja yang berlimpah merupakan keunggulan yang dapat
digunakan untuk memacu sektor perekonomian. Terjadinya transformasi
tenaga kerja dari sektor kehutanan ke sektor ekonomi lainnya merupakan
masalah yang terjadi dari sisi tenaga kerja sektor kehutanan, agar tidak
terjadinya tranformasi tenaga kerja sektor kehutanan ke sektor lainnya maka
perlu adanya investasi yang mampu menyerap tenaga kerja.
BAB III
MEMPRODUKSI HASIL HUTAN

Resume

Bahan Diskusi
1 Buatlah perhitungan berbagai macam biaya dan gambarkan hubungan output
dengan berbagai macam biaya (TC, AFC, AVC, ATC dan MC).
Jika diketahui : Suatu perusahaan hutan rakyat dengan produksi dan biaya
sebagai berikut (angka hipotesis) :

2 Sebuah perusahaan industri kayu gergajian dalam persaingan sempurna


dengan persamaan biaya sebagai berikut:
TC = 75 + 4Q – 11Q2 + Q3
Sedangkan harga kayu gergajian Rp 20 juta/m3. Hitunglah berapa
keuntungan perusahaan kayu gergajian tersebut.

Jawaban
1 Perhitungan Macam-Macam Biaya
TC = TFC + TVC
AFC = TFC/Q
AVC = TVC/Q
ATC = TC/Q
MC = ∆TC/∆Q
Tabel 1 Perhitungan Biaya
TFC TVC Q TC AFC AVC ATC MC
60 0 0 60 ~ ~ ~ 80
60 80 50 140 1,2 1,6 2,8
60 150 100 210 0,6 1,5 2,1 70
60 200 150 260 0,4 1,333333 1,733333
60 240 200 300 0,3 1,2 1,5 40
60 274 250 334 0,24 1,096 1,336
60 300 300 360 0,2 1 1,2 26
60 325 350 385 0,171429 0,928571 1,1
60 340 400 400 0,15 0,85 1 15
60 371 450 431 0,133333 0,824444 0,957778
60 400 500 460 0,12 0,8 0,92 29
60 436 550 496 0,109091 0,792727 0,901818
60 478 600 538 0,1 0,796667 0,896667 42
60 528 650 588 0,092308 0,812308 0,904615
60 663 700 723 0,085714 0,947143 1,032857 135
5250 5685 437

2 ajbabjabjl

Anda mungkin juga menyukai