Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANG


DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH KESATUAN
PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH KABUPATEN KUPANG

Oleh

ALEXANDER TIKA WUWUR


172385006

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA HUTAN


JURUSAN KEHUTANAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG
KUPANG
2021
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANG
DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH
KABUPATEN KUPANG

Oleh

ALEXANDER TIKA WUWUR


172385006

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Kehutanan
pada Program Studi Manajemen Sumber Daya Hutan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA HUTAN


JURUSAN KEHUTANAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG
KUPANG
2021

i
ii
MOTTO
“PERCAYALAH KEPADA TUHAN DENGAN SEGENAP HATIMU, DAN
JANGANLAH BERSANDAR KEPADA PENGERTIANMU SENDIRI”

PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat, rahmat serta tuntunan-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Praktek Kerja Lapang.
2. Orang tua yang saya cintai Bapak Laurensius B. Wuwur dan Ibu Maria B.
Atatimu yang sudah menjaga, memberi motivasi dan dukungan serta doa
kepada penulis untuk menyelesaikan laporan Akhir.
3. Saudara / saudari yang ku sayang Helena E. Wuwur, Khatarina O. Wuwur,
Marsiana K. Wuwur dan Maria Z. Magal yang selalu memberi dukungan dan
motivasi.
4. Terima kasih kepada bapak dan ibu dosen yang telah membimbing penulis
dalam menulis Laporan Tugas Akhir.
5. Kepada Teman-teman Rimbawan Angkatan XIII Jurusan Kehutanan yang
saya cintai dan saya kasihi yang telah memberikan semangat dan dukungan
kepada Penulis.
6. Almamater Tercinta Politeknik Pertanian Negeri Kupang

iii
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 19 April 1999 di Kota


Kinabalu, Malaysia. Penulis merupakan anak ke-3 dari 5
bersaudara dari pasangan Bapak Laurensius B. Wuwur dan
Mama Maria B. Atatimu. Penulis melalui pendidikan dasar
di SDK St. Tarsisius Lewoleba pada tahun 2005 dan tamat
pada tahun 2011 kemudian melajutkan pendidikan Sekolah
Menengah Pertama pada SMPK St. Pius X Lewoleba dan
tamat pada tahun 2014. Pada tahun yang sama penulis
melanjutkan pendidikian Sekolah Menengah Atas pada SMA Negeri 2 Nubatukan
dan tamat pada tahun 2017. Pada tahun 2017 Penulis melanjutkan pendidikan
perguruan tinggi di Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Jurusan Kehutanan,
Program Studi Manajemen Sumber Daya Hutan. Sebagai salah satu syarat untuk
meraih Gelar Ahli Madya Kehutanan, penulis melakukan kegiatan Praktek Kerja
Lapang selama satu bulan di UPTD KPH Wilayah Kabupaten Kupang di bawah
bimbingan Laurentius D. W Wardhana, S.Hut, M.Si dan Flora Evalina Ina Kleruk,
S.Hut, M.Sc.

iv
RINGKASAN

Hutan merupakan suatu kesatuan ekosisem berupa hamparan lahan berisi


sumberdaya alam hayati yang didominsasi oleh pepohonan dalam persekutuan
alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (Undang –
Undang No. 41 tahun 1999). Luas Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan
Pengelolaan Hutan Wilayah Kabupaten Kupang adalah sebesar 208.609,84 Ha
yang terdiri dari Hutan Lindung (HL) seluas 104.487,6 ha, kategori Hutan
Produksi (HP) seluas 60.897,4 ha, dan kategori Hutan Produksi Terbatas (HPT)
seluas 43.503,2 ha.
Tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah untuk
mengetahui pengelolaan hutan dibidang manajemen hutan, silvikultur dan
teknologi hasil hutan di Unit Pelaksana Teknis Daerah Wilayah Kabupaten
Kupang. Ada empat metode yang digunakan dalam kegiatan PKL adalah
wawancara, observasi, praktek langsung dan studi pustaka.
Kegiatan Inventarisasi Hutan yang dilaksanakan di Desa Noelmina,
Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang pada hari Kamis, 28 Februari 2020.
Kawasan hutan ini merupakan kawasan hutan tegakan jati yang dikelola oleh
UPTD KPH Wilayah Kabupaten Kupang sebagai Hutan Produksi Terbatas
dengan luas kawasan secara keseluruhan adalah 319 Ha. Luas kawasan yang
diinventarisasi adalah 0,638 Ha, menggunakan metode Line plot systematic
sampling. Jumlah volume tegakan seluas 319 Ha adalah taksiran minimum
sebesar 81.791,6 m3 dan taksiran maksimal sebesar 82.046,8 m3.
Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan ini dilakukan di Hutan Lindung di
Semau, pada hari Rabu, 04 Maret 2020, luas kawasan RHL yaitu 100 Ha, dengan
jumlah anakan yang disediakan yaitu 60.000 anakan. Jenis tanaman yang disulam
yaitu jambu mente berjumlah 165 anakan untuk mengganti tanaman yang sudah
mati. Setelah ditanam kemudian diberi tanda tanaman yang sudah di sulam.
Industri Meubel Kayu dilakukan pada hari Rabu, 26 Februari 2020 (tempat
penumpukan kayu rakyat terdaftar) bertempat di UD. Tiga Saudara, Desa Mata
Air dengan menggunakan metode wawancara dan pengamatan langsung di lokasi.
Pemasaran produk yang dihasilkan oleh UD. Tiga Saudara dipasarkan melalui
online/media sosial (facebook) dan langganan (kerabat/tetangga). Produk yang
dihasilkan UD Tiga Saudara berupa pintu, meja, lemari, jendela, peti mayat,
tempat tidur dan podium gereja.
Kegiatan perlebahan dilakukan pada hari Rabu, 04 Maret 2020 di Desa
Uiboa, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang. Peternakan lebah madu ini terletak
di Dusun Pahlelo pada lahan seluas 2 Ha. Dalam satu kali produksi madu yang
dihasilkan dalam 1 stup bisa sampai 3 botol dengan ukuran 650 ml, dengan harga
jual Rp. 100.000/botol. Sekali panen bisa mencapai hingga 90 botol atau 58.500
ml dengan harga jual mencapai Rp. 9.000.00

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di UPTD KPH Wilayah Kabupaten Kupang.
Dalam menyelesaikan laporan ini banyak hambatan dan tantangan, namun berkat
bimbingan, dorongan dan motivasi dari berbagai pihak yang berpartisipasi,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan tepat pada waktunya. Oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan limpah terima kasih kepada :
1. Laurentius D. W. Wardhana, S. Hut, M.Si sebagai Pembimbing I dan Flora
Evalina Ina Kleruk, S. Hut, M.Sc sebagai Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam penyusunan laporan ini
2. Yudhistira. Ora, S.Hut.,G.Dip For.,M.For sebagai Penguji I dan Ika
Kristinawanti., S.Hut., M.Si sebagai Penguji II yang telah bersedia untuk
menguji penulis dan memberikan masukan untuk penyempurnaan laporan ini.
3. Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan Kabupaten
Kupang beserta seluruh staf yang sudah menemani, membimbing dan
mengarahkan penulis selama kegiatan PKL berlangsung.
4. Keluarga dan sahabat kenalan serta semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan namanya satu persatu, yang dengan cara masing-masing telah
membantu dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan.
5. Almamater tercinta Politeknik Pertanian Kupang
Penulis menyadari banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penulisan
laporan ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkannya.

Kupang, Januari 2021

Penulis

vi
DAFTAR ISI

Halaman
COVER
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBARAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iii
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iv
RINGKASAN ................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL........................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ...................................................................................................... 2
1.3 Manfaat .................................................................................................... 2
BAB II KONDISI UMUM LOKASI PKL
2.1 Sejarah UPTD KPH Wilayah Kabupaten Kupang .................................... 3
2.2 Letak Luas dan Batas Wilayah ................................................................ 4
2.3 Sumberdaya Manusia UPTD KPH Wilayah Kabupaten Kupang ............. 6
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Lokasi dan Waktu Praktek ......................................................................... 7
3.2 Alat dan Bahan ........................................................................................... 7
3.3 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 8
3.3.1 Jenis Data ......................................................................................... 8
3.3.2 Pengambilan Data ............................................................................ 8
3.4 Prosedur Kerja............................................................................................ 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Bidang Manajemen Hutan ...................................................................... 11
4.2 Bidang Silvikultur ..................................................................................... 15
4.3 Bidang Teknologi Hasil Hutan ................................................................ 18
4.3.1 Industri Meubel ................................................................................ 18
4.3.2 Perlebahan ........................................................................................ 27
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 31
5.2 Saran ........................................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Halaman
1. Luas Wilayah KPHL Kabupaten Kupang ........................................................ 5
2. Jadwal Kegitan PKL ................................................................................... .... 7
3. Hasil Rekapitulasi Volume pohon di Hutan Jati Takari................................... 15

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
1. Struktur Organisasi UPTD KPH Wilayah Kabupaten Kupang.......................... 6
2. Pembuatan Petak Ukur ...................................................................................... 13
3. Pengukuran Keliling Pohon .............................................................................. 14
4. Desain Petak Ukur............................................................................................. 14
5. Pencampuran Media Hidrojel dengan Air......................................................... 17
6. Pemisahan Anakan yang akan di Tanam .......................................................... 17
7. Penanaman Anakan dilahan RHL ..................................................................... 18
8. Meteran ............................................................................................................. 19
9. Penggaris ........................................................................................................... 19
10. Penggaris Siku ................................................................................................. 20
11. Palu Kayu ........................................................................................................ 20
12. Palu Besi.......................................................................................................... 21
13. Pahat ................................................................................................................ 21
14. Bor Listrik ....................................................................................................... 22
15. Planer (skap).................................................................................................... 22
16. Circular Saw (Gergaji Listrik) ........................................................................ 23
17. Sander (Mesin Amplas)................................................................................... 23
18. Router (Mesin Profil) ...................................................................................... 24
19. Mortising Chisel Machine ............................................................................... 24
20. Band Saw ........................................................................................................ 25
21. Hasil Setengah Jadi Produk Penggergajian Kayu ........................................... 26
22. Hasil Jadi Industri Meubel UD Tiga Saudara ................................................. 26
23. Stup ................................................................................................................. 27
24. Kurungan Ratu Lebah ..................................................................................... 28
25. Penutup Muka dan Sarung Tangan ................................................................. 28
26. Penangkapan Ratu Lebah ................................................................................ 29
27. Penyimpanan Ratu Lebah ke dalam Stup....................................................... 29

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hutan merupakan suatu kesatuan ekosisem berupa hamparan lahan berisi
sumberdaya alam hayati yang didominsasi oleh pepohonan dalam persekutuan
alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (Undang –
Undang No. 41 tahun 1999 tentang Kuhutanan).
Pengelolaan hutan merupakan kegiatan kehutanan yang mencakup
kegiatan merencanakan, menggunakan, memanfaatkan, melindungi, rehabilitasi
serta mengembalikan ekosistem hutan yang didasarkan pada fungsi dan status
suatu kawasan hutan. Pengelolaan hutan (forest management) adalah praktek
penerapan prinsip-prinsip dalam bidang biologi, fisika, kimia, analisis kuantitatif,
manajemen, ekonomi, sosial dan analisis kebijakan dalam rangkaian kegiatan
membangun atau meregenerasikan, membina, memanfaatkan dan
mengkonservasikan hutan untuk mendapatkan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan, dengan tetap mempertahankan produktivitas dan kualitas hutan.
Pengelolaan hutan mencakup pengelolaan terhadap keindahan (aesthetics), ikan
dan fauna air lain pada sungai-sungai di dalam hutan, rekreasi, nilai-nilai dan
fungsi-fungsi hutan untuk wilayah perkotaan, air, hidupan liar, kayu dan hasil
hutan bukan kayu lainnya, serta berbagai nilai lain yang termasuk dalam
kelompok sumberdaya hutan. (Helms 1998).
Nusa Tenggara Timur adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak
di gugus kepulauan Nusa Tenggara dengan luas wilayah kurang lebih 4,3 juta
hektar dimana 1,7 juta hektar berupa hutan. Sedangkan luas kawasan hutan di
Kabupaten Kupang Sendiri adalah 208.888,2 Ha. Sesuai dengan penetapan KPHP
dan KPHL pada Tahun 2017 melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.664/MENLHK/SETJEN/
PLA.0/11/2017 tentang Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung
dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Provinsi Nusa Tenggara Timur, KPHP
Kabupaten Kupang masuk dalam wilayah KPH Unit XVII yang merupakan jenis
KPHP dengan luas 208.888,2 Ha. Berdasarkan rekonstruksi tata batas yang telah
disesuaikan pada peta luas KPHP Kabupaten Kupang adalah ± 208.888,2 Ha.

1
Luasan wilayah kelola KPH Kabupaten Kupang yang disesuaikan dengan
rekonstruksi tata batas pada peta ini terdiri dari Hutan Lindung (HL) seluas ±
104.487,6 Ha (50,0%), Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas ± 43.503,2 Ha
(20,83%) dan Hutan Produksi (HP) seluas ± 60.897,4 (29,15%) Ha yang
semuanya terletak pada 17 Kelompok Hutan (KH).

1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan PKL adalah untuk mengetahui Pengelolaan Hutan
dibidang Manajemen Hutan, Silvikultur dan Teknologi Hasil Hutan di Unit
Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kabupaten
Kupang.

1.3 Manfaat
Manfaat dari Kegiatan PKL adalah :
1. Sebagai sarana pembelajaran dalam pengelolaan hutan di bidang Manajemen
Hutan, Silvikultur, dan Teknologi Hasil Hutan
2. Sebagai bahan informasi dalam meningkatkan pengetahuan tentang
pengelolaan hutan di Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur

2
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI

2.1 Sejarah Wilayah Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan Pengelolaan


Hutan Wilayah Kabupaten Kupang

Status kawasan hutan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah


mengalami perubahan sebanyak empat kali. Perubahan pertama terjadi sebelum
tahun 1980, kawasan hutan di Provinsi NTT ditetapkan seluas 1.252.511 Ha
dengan 188 Kelompok Hutan (KH) berdasarkan data dan peta Hutan Register dan
Penunjuk Parsial pada jaman Pemerintahan Hindia Belanda. Perubahan kedua
pada tahun 1980 – 1992, luas kawasan hutan NTT berubah menjadi 1667.962 Ha
dengan 170 Kelompok Hutan, berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1967.
Perubahan ketiga pada tahun 1992 – 1999, luas kawasan hutan di NTT
berubah menjadi 1. 808.981,27 Ha melalui mekanisme Paduserasi Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi (RTRW) berdasarkan UU No. 24 Tahun 1992 tentang
Penataan Ruang dan UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam
Hayati dan Ekosistemnya. Perubahan keempat, UU No. 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan menjadi dasar munculnya Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan
No. 423 Tahun 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Provinsi NTT
kembali merubah luas kawasan hutan NTT menjadi 1.808.990 ha atau sekitar
38,20% dari luas daratan NTT (Dinas Kehutanan Provinsi NTT, 2013).
Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU
No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, serta fakta di lapangan dengan
banyaknya konflik di kawasan hutan dan pertimbangan perkembangan/pemekaran
wilayah, pada tahun 2013, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota/Propinsi
mengusulkan perubahan Kawasan Hutan dalam Review RTRW Provinsi dengan
luas usulan 1.581.539,47 ha atau sekitar 33,40% terhadap luas daratan NTT
(Pemerintah Provinsi NTT, 2013).
Sesuai dengan penetapan KPHP dan KPHL pada Tahun 2010 melalui
Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.591/Menhut-
II/2010 tentang Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung
(KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Provinsi Nusa

3
Tenggara Timur, KPH Kabupaten Kupang masuk dalam wilayah KPH Unit XVII
yang merupakan jenis KPHL dengan luas 127.371 Ha. Hasil analisis spasial yang
dilakukan pada tahun 2017 kemudian mengindikasikan bahwa luas KPH
Kabupaten Kupang adalah sebesar 208.609,84 Ha yang terdiri dari Hutan Lindung
(HL) seluas 104.487,6 ha (50,00 %), kategori Hutan Produksi (HP) seluas
60.897,4 Ha (29,15%), dan kategori Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas
43.503,2 ha (20,83%). Penambahan wilayah KPHL Kabupaten Kupang ini
diperoleh dari wilayah Mutis Timau yang merupakan KPH Lintas (KPH Model)
yang sejak tahun 2016 sudah tidak ada lagi karena adanya perubahan batas
wilayah KPH berdasarkan wilayah administrasi kabupaten.

2.2 Letak Luas dan Batas Wilayah


Wilayah KPH Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur secara
geografis terletak antara 123° 18’ 20” BT-124° 11’ 15” Bujur Timur dan 9° 20’
38” LS-10° 21’ 41” Lintang Selatan. Secara administrasi pemerintahan, wilayah
kelola KPH Kabupaten Kupang terletak di 26 wilayah kecamatan dalam
Kabupaten Kupang. Adapun batas-batas wilayah KPH Kabupaten Kupang adalah
sebagai berikut : Sebelah utara dengan laut Sawu dan selat Ombai, Sebelah barat
dengan Kota Kupang, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua dan laut
Sawu, Sebelah selatan dengan Samudera Hindia Sebelah timur dengan Kabupaten
Timor Tengah Selatan dan Negara Timor Leste.
Sesuai dengan penetapan KPHP dan KPHL pada Tahun 2017 melalui
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
: SK.664/MENLHK/SETJEN/PLA.0/11/2017 tentang Penetapan Wilayah
Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi
Provinsi Nusa Tenggara Timur, KPHL Kabupaten Kupang masuk dalam wilayah
KPH Unit XVII yang merupakan jenis KPHL dengan luas 208.888,2 Ha.
Berdasarkan rekonstruksi tata batas yang telah disesuaikan pada peta luas KPHL
Kabupaten Kupang adalah ± 208.888,2 Ha. Luasan wilayah kelola KPHL
Kabupaten Kupang yang disesuaikan dengan rekonstruksi tata batas pada peta ini
terdiri dari Hutan Lindung (HL) seluas ± 104.487,6 Ha (50,0%), Hutan Produksi
Terbatas (HPT) seluas ± 43.503,2 Ha (20,83%) dan Hutan Produksi (HP) seluas ±
60.897,4 (29,15%) Ha yang semuanya terletak pada 17 Kelompok Hutan (KH).

4
Rincian luas wilayah KPHL Kabupaten Kupang berdasarkan fungsi kawasan,
wilayah administrasi dan kelompok hutan secara rinci disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Luas Wilayah KPHL Kabupaten Kupang Berdasarkan Status Kawasan


No. Kawasan Kelompok Hutan Kecamatan Luas (Ha)

1. Hutan Alenitu, Buin Alak, Amabi Oefeto, Amabi 104.487,6


Lindung Liman, Mutis Oefeto Timur, Amanuban
Timau, Oelmu, Selatan, Amarasi, Amarasi
Pastelo, Amalato, Barat, Amarasi Timur,
Sisimeni Sanam Amfoang Barat Laut,
Amfoang Selatan, Amfoang
Tengah, Amfoang Timur,
Amfoang Utara, Batu Putih,
Fatuleu, Fatumnasi, Kupang
Barat, Kupang Tengah,
Kupang Timur, Nekamese,
Nunbena, Semau, Semau
Selatan, Taebenu, Takari

2. Hutan Benu, Fatunekon, Amarasi, Amarasi Barat, 60.897,4


Produksi Hubane, Amarasi Selatan, Amarasi
Kasmuti, Koka, Timur, Amfoang Selatan,
Kuamtua, Mutis Fatuleu, Fatuleu Barat,
Timau, Fatuleu Tengah, Kupang
Naeonom, Timur, Sulamu, Takari
Sanisa,
Sonupane,
Tunraen

3. Hutan Mutis Timau, Amabi Oefeto, Amarasi, 43.503,2


Produksi Sisimeni Sanam, Amarasi Barat, Amarasi
Terbatas KHDTK Hutan Selatan, Amarasi Timur,
Diklat Sisimeni Amfoang Barat Daya,
Sanam Amfoang Barat Laut,
Amfoang Selatan, Fatuleu,
Kupang Tengah, Kupang
Timur, Nekamese, Taebenu,
Takari

Jumlah 208.888,2

Sumber :Profil UPTD KPH Wilayah Kabupaten Kupang

5
2.3 Sumberdaya Manusia UPTD KPH Wilayah Kabupaten Kupang
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Nomor 90
Tahun 2016 telah ditetapkan Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan
Hutan Kabupaten Kupang sebagai dasar hukum pembentukan Kelembagaan
UPTD KPH Kabupaten Kupang, dapat dilihat sebagai berikut :
KEPALA
UPTD KPH WILAYAH KABUPATEN KUPANG

KEPALA
KELOMPOK SUB
JABATAN BAGIAN
FUNGSIONAL TATA
USAHA

KEPALA SEKSI
PERLINDUNGAN,
KEPALA SEKSI
KONSERVASI
PERENCANAAN
SUMBER DAYA
DAN
ALAM DAN
PENGELOLAAN
EKOSISTEM DAN
HUTAN,
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT,

RESORT I RESORT II RESORT III RESORT IV

KUPANG BARAT, AMABI OEFETO AMFOANG


FATULEU BARAT,
NEKAMESE, TIMUR, AMABI TENGAH,
OEFETO,
AMARASI BARAT, FATULEU TENGAH, AMFOANG
AMARASI,
TAEBENU, SULAMU SELATAN,
AMARASI
TAKARI
SELATAN DAN
DAN KUPANG TENGAH DAN KUPANG TIMUR DAN
AMARASI TIMUR
FATULEU

RESORT V RESORT VI

AMFOANG TIMUR,
SEMAU
AMFOANG
UTARA,
AMFOANG BARAT DAN
LAUT
DAN AMFOANG SEMAU
BARAT DAYA SELATAN

Gambar 1. Struktur Organisasi UPTD KPH Wilayah Kabupaten Kupang

Berdasarkan dapat diketahui bahwa di Kantor UPTD KPH wilayah


Kupang terdapat satu orang Kepala kantor, dan terdapat satu sub bagian yaitu
kepala sub bagian tata usaha, dan dua seksi yaitu kepala seksi perencanaan dan
pengolahan hutan, seksi perlindungan konservasi sumber daya alam, ekowisata
dan pemberdayaan serta terdapat enam resort atau wilayah kerja.

6
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Lokasi dan Waktu Praktek


Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di Unit Pelaksana
Teknis Daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kabupaten Kupang.
Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Kabupaten Kupang direncanakan selama
3 bulan, dikarenakan adanya Pandemi COVID 19 maka Kegiatan Praktek Kerja
Lapang hanya dilaksanakan selama 1 bulan yang terhitung dari tanggal 24
Februari-27 Maret 2020 untuk praktek kerja lapang umum. Rincian Jadwal
kegiatan yang dilakukan di UPTD KPH Wilayah Kabupaten Kupang dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Jadwal Kegitan Kesatuan Pengelolaan Hutan Kabupaten Kupang


Hari/tanggal Jenis kegiatan Lokasi
Senin, 24Februari 2020 Lapor diri di kantor KPH KPH Kab. Kupang
Selasa, 25Februari 2020 Pengambilan Profil KPH KPH Kab. Kupang
Rabu, 26 Februari 2020 Perencanaan Kegiatan PKL KPH Kab. Kupang
Kamis, 28Februari 2020 Inventarisasi Hutan Jati Hutan Jati Takari
Rabu, 04 Maret 2020 Persiapan stup dan pengambilan Desa Uiasa Semau
lebah (Ratu)
Kamis, 05 Maret 2020 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Desa Uiasa Semau
Senin, 09-10 Maret 2020 Mengelolah data KPH Kab. Kupang
Rabu, 11 Maret 2020 Hutan Kemasyarakatan Desa Tesbatan
Kamis, 12 Maret 2020 Industri Meubel UD. Tiga BPDAS Benain
Saudara Noelmina
Jumad, 13 Maret 2020 Kerja Bakti KPH Kab. Kupang
Sabtu, 21-25 Maret 2020 Pengolahan Data KPH Kab. Kupang

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan selama kegiatan Praktek Kerja Lapang di
Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kabupaten
Kupang sebagai berikut:
1. Buku panduan 9 Gelas/Botol Aqua
2 Alat Tulis 10 Kompas
3 Roll Meter 11 Pita Meter
4 Kamera 12 Anakan Kayu Merah
5 Parang 13 Anakan Jambu Mente
6 Tally Sheet 14 Hidrojel

7
7 Ember 15 Air
8 Kayu Pengaduk 16 Tegakan Jati
17 Bor 20 Lahan Perhutanan Sosial
18 Kompresor 21 Semua Jenis Kayu yang Berada Di Industri
Meubel UD Tiga Saudara
19 Linggis 22 Anakan Kayu Merah

3.3 Metode Pengumpulan Data


3.3.1 Jenis Data
Jenis Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang berupa jenis kegiatan yang berada pada
suatu lokasi yang menerangkan suatu kegiatan yang terjadi dalam jangka waktu
tertentu. Pengambilan data primer berupa wawancara, observasi dan dokumentasi.

2. Data Sekunder
Data yang dikumpulkan melalui pustaka atau literatur.Data ini meliputi data
gambaran umum lokasi praktek. Pada dasarnya pengumpulan data dilakukan
melalui observasi, wawancara, studi literatur dan praktek langsung di lapangan.
Pengumpulan data ini dilakukan untuk menggali tentang aspek kegiatan
Manajemen Hutan, Teknologi Hasil Hutan

3.3.2 Pengambilan Data


Ada empat metode yang digunakan dalam kegiatan pengambilan data
adalah sebagai berikut :
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap
muka dan tanya jawab langsung dengan nara sumber yang akan diminta
keterangan Pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung terhadap
suatu obyek.
2. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan
langsung terhadap suatu obyek dengan mencatat setiap kegiatan dalam suatu
periode tertentu yang diamati.
3. Praktek langsung

8
Praktek langsung merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
suatu kegiatan di lapangan selama kegiatan PKL. Untuk pengambilan data
dengan cara praktek langsung merupakan teknik pengumpulan data dengan
cara melakukan suatu kegiatan di lapangan selama kegiatan berlangsung.
4. Studi pustaka
Metode studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang didasarkan
pada jurnal-jurnal, buku-buku pedoman perusahaan, arsip laporan, bulanan
perusahaan dan data-data yang bersumber dari internet.

3.4 Prosedur Kerja


3.4.1 Bidang Manajemen Hutan
1) Pengumpulan Data Sekunder (tentang UPT KPHL Kabupaten Kupang)
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam praktek adalah:
a) Menyiapkan alat dan bahan (alat tulis menulis, buku panduan, flash dan
alat dokumentasi).
b) Menyampaikan data-data yang diperlukan.
c) Melakukan wawancara dan mencatat hasil wawancara
d) Melakukan dokumentasi.
e) Mengisi lembar kerja.
2) Inventarisasi Hutan (Tegakan Jati Takari)
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam praktek adalah:
a) Tahapan Persiapan
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Menentukan lokasi kegiatan inventarisasi hutan.
Menentukan metode inventarisasi dan intensitas sampling yang akan
digunakan.
b) Tahapan Pelaksanaan
Mendengar arahan dari pembimbing lapangan
Membuat plot pengamatan.
Melakukan pengamatan dan pengukuran tinggi dan keliling pohon
pengamat.
Mencatat hasil pengamatan dan pengukuran pada lembar kerja praktikum.
c) Menganalisis data.

9
3.4.2 Bidang Silvikultur
1) Penyulaman (Rehabilitasi Hutan dan Lahan Desa Uiasa, Kecamatan Semau)
Tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan dalam praktek adalah:
a) Melapor diri dan mengutarakan maksud dan tujuan kedatangan kelompok
kami di desa kepada Kepala Desa Uiasa.
b) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
c) Menuju ke lokasi RHL
d) Melakukan wawancara dan Mencatat hasil wawancara.
e) Membuat Hidrojel untuk penanaman
f) Mengambil anakan dan dibawa ke lokasi penyulaman untuk ditanam
g) Melakukan penyulaman serta dokumentasi
h) Mengisi lembar kerja.
3.4.3 Bidang Teknologi Hasil Hutan
1) Pemantauan kayu di mebel
Tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan dalam praktek adalah:
a) Menyiapkan alat dan bahan.
b) Melakukan perjalanan ke lokasi.
c) Mengamati alat-alat yang digunakan.
d) Melakukan wawancara dan Mencatat hasil wawancara.
e) Melakukan dokumentasi.
f) Mengisi dalam lembar kerja.

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Bidang Manajemen Hutan


Manajemen hutan merupakan aplikasi prinsi-prinsip ilmiah dan
pengelolaan hutan (teknis kehutanan) dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip
bisnis dan sosial untuk mencapai tujuan tertentu (Supratman dan Alam, 2009).
Inventarisasi hutan adalah rangkaian kegiatan pengumpulan data untuk
mengetahui dan memperoleh data dan informasi tentang sumber daya, potensi
kekayaan alam hutan, serta lingkungannya secara lengkap. (Perdirjen P.1 Tahun
2017 Lampiran 1_Juknis Inventarisasi Hutan pada KPHL_KPHP)
Kegiatan inventarisasi dilaksanakan pada Hutan Produksi Terbatas
(tegakan jati) di Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang pada hari
Kamis, 28 Februari 2020. Kawasan hutan ini merupakan tegakan jati yang
dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah
Kabupaten Kupang sebagai Hutan Produksi Terbatas dengan luas kawasan secara
keseluruhan adalah 319 Ha. Tegakan seumur merupakan tegakan yang dibangun
dalam waktu bersamaan pada luasan tertentu, kelas diameter pada tegakan
cenderung seragam dalam masa waktu penanaman sehingga jumlah kelas
diameter dapat dibedakan menurut jumlah tahun tanamnya. Tujuan kegiatan
inventarisasi hutan yang dilakukan di Desa Noelmina ini adalah untuk mengetahui
volume pohon tegakan jati di Hutan Produksi Terbatas Desa Noelmina.
Ada 3 tahapan dalam melakukan kegiatan inventarisasi yaitu sebagai
berikut :
A. Persiapan
1. Menentukan lokasi dan luas kawasan
Menentukan lokasi kawasan inventarisasi mengunakan peta lokasi.
Dikarenakan tidak ada peta lokasi, maka digunakan metode wawancara
bersama pendamping lapang untuk menentukan lokasi kawasan
inventarisasi. Berdasarkan kesepakatan bersama lokasi kegiatan
inventarisasi dilakukan di Hutan Produksi Terbatas (tegakan jati) di Desa
Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang dengan luas kawasan
319 Ha.

11
2. Menyiapkan alat dan bahan
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan
inventarisasi seperti : Pita Meter, Roll Meter, Kompas, Alat Tulis Menulis,
Kamera, Tally Sheet dan Buku Panduan PKL.
3. Menentukan Metode Inventarisasi
Menentukan metode yang akan digunakan, agar saat pelaksanaan praktek
dapat mengikuti prosedur berdasarkan metode tersebut. Sehingga saat
kegiatan di lapangan sudah terarah dengan penggunaan metode tersebut.
Metode inventarisasi yang digunakan adalah metode Line Plot Systematic
Sampling karena didalam hutan yang homogen, tidak akan mengurangi
kecermatan sampling dikarenakan populasi tersebut sudah dianggap
terwakilkan oleh sampel yang diambil. Luas petak ukur yang digunakan 20
m x 20 m untuk kegiatan inventarisasi tingkat pohon berbentuk persegi.
4. Menentukan Intensitas Sampling
Intensitas sampling adalah besarnya unit contoh sampel yang diambil di
dalam populasi tertentu dan dinyatakan dengan persentase. Intensitas
sampling yang digunakan adalah sebesar 0,056 % dengan jarak antar plot
sejauh 3 km x 3 km. Pengalokasian jumlah plot sampling ke dalam
masing-masing stratum dilakukan secara proporsional yaitu alokasi jumlah
plot sampling mempertimbangkan ukuran stratum. Stratum yang besar
diberi alokasi jumlah plot sampling yang besar pula. (Perdirjen P.1 Tahun
2017 Lampiran 1_Juknis Inventarisasi Hutan pada KPHL_KPHP).
Intensitas Sampling (IS) yang digunakan ialah 0,2%. Intensitas sampling
sebesar ini ditentukan dengan pertimbangan waktu karena kegiatan
inventarisasi dilakukan dalam satu hari dan tenaga yang ada berjumlah 9
orang.
Mencari luas kawasan yang akan di Inventarisasi
= Luas Areal X IS
= 319 Ha X 0,2%
= 0,638 Ha
Ukuran petak contoh = 20 m x 20 m
= 400 m²

12
= 0,04 Ha
Jumlah petak ukur

= 15, 95 Petak Ukur


= 16 Petak Ukur

B. Pelaksanaan
Kegiatan inventarisasi Hutan Jati ini dilaksanakan di kawasan Hutan
Produksi Terbatas Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan
Wilayah Kabupaten Kupang. Berikut adalah tahapan inventarisasi hutan yang
dilakukan:
1. Pembuatan petak ukur
Diawali dengan menentukan titik ikat pada sebuah Batu besar dan
pengambilan titik koordinat dengan menggunakan kompas 1700 ke arah
Selatan agar pada pembuatan petak ukur yang berikut sejajar dengan petak
ukur yang sebelumnya. Ketika roll meter ditarik dalam membuat petak ukur.
Jarak dari titik ikat menuju petak ukur pertama 20 m sedangkan jarak antara
petak ukur 50 m dengan luas petak ukur 0,04 Ha.

Gambar 2. Pembuatan Petak Ukur

13
Jarak dari Titik Ikat dan Petak Ukur Pertama 20 m

Jarak Antar
Jalur 50 m

Jarak Antar
PU 50 m

Gambar 3. Desain petak ukur

2. Pengukuran keliling pohon


Mengukur keliling pohon menggunakan pita meter yang dililitkan pada
batang pohon setinggi dada dengan menggunakan sebuah kayu berdiri setinggi
130 cm dari permukaan tanah. Untuk mengukur diameter pohon digunakan
rumus :
D = Keliling / 3,14

Gambar 4. Pengukuran Keliling Pohon

14
3. Pengukuran tinggi pohon
Dilakukan dengan menggunakan penafsiran dibantu penjaga hutan
yang sudah berpengalaman dan mengetahui tinggi tegakan jati karena tidak
ada alat untuk mengukur tinggi pohon.

C. Analisis Data
Hasil pengukuran dan analisis data inventarisasi dapat dilihat pada
Lampiran. Data hasil Rekapitulasi volume pohon dalam kegiatan inventarisasi di
Hutan Jati Takari dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Hasil Rekapitulasi Volume pohon di Hutan Jati Takari

NO PU JUMLAH POHON VOLUME POHON/PU (m3)


1 8 8,1452
2 10 9,5022
3 8 10,0768
4 12 14,6635
5 10 8,6497
6 5 7,822
7 11 11,2754
8 9 11,1161
9 13 16,2001
10 6 7,7293
11 6 7,7293
12 5 7,2368
13 10 13,3421
14 8 9,2991
15 10 10,8054
16 9 10,7717
Total 140 Pohon 164,3648
Rata – rata 8,75 10,2728

Berdasarkan kegiatan inventarisasi yang dilaksanakan di kawasan Hutan


Produksi Terbatas UPTD KPH Wilayah Kabupaten Kupang, tepatnya di
Kecamatan Takari, Desa Noelmina, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
pengukuran dari 16 PU terdapat 140 pohon didapatkan volume rata-rata per PU
sebesar 10,27 m3, volume rata-rata per ha yang ada di Hutan Produksi Terbatas
Takari adalah sebesar 256,75 m3/ha.

4.2 Bidang Silvikultur


Silvikultur adalah proses penanaman, pemeliharaan, penebangan,
penggantian komposisi tegakan hutan untuk menghasilkan produksi kayu atau

15
hasil hutan lainnya. Penerapan sistem silvikultur yang sesuai dapat meningkatkan
nilai hutan, baik kuantitas maupun kualitas (Mawazin, 2013).
Rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) merupakan bagian dari sistem
pengelolaan hutan dan lahan, yang ditempatkan pada kerangka Daerah Aliran
Sungai (DAS). Rehabilitasi mengambil posisi untuk mengisi kesenjangan ketika
sistem perlindungan tidak dapat mengimbangi hasil sistem budidaya hutan dan
lahan, sehingga terjadi deforestasi dan degradasi fungsi hutan dan lahan
(Departemen Kehutanan, 1998).
Kegiatan penyulaman ini dilakukan di Hutan Lindung di Semau, pada
lahan Rehabilitasi Hutan dan Lahan. pada hari Rabu, 04 Maret 2020. Kegiatan
yang dilakukan yaitu persiapan alat dan bahan, pencampuran media (Hidrojel),
pemisahan anakan, penggalian lubang dan penanaman. Tujuan penyelenggaraan
RHL adalah untuk menurunkan degradasi hutan dan lahan serta memulihkan
lahan–lahan rusak atau kritis agar dapat berfungsi sebagai media produksi dan
media tata air. Luas kawasan RHL yaitu 100 Ha, berdasarkan hasil wawancara
dengan kelompok tani Bangun Hidup anakan yang disediakan oleh Kantor KPH
tidak mencukupi atau masih kurang dengan jumlah anakan yang ada di lahan RHL
berjumlah 60.000 anakan sedangkan jumlah anakan yang harus disediakan untuk
memenuhi ada 62.500 anakan. Jarak tanam yaitu 4m x 4m dengan jumlah tenaga
kerja sebanyak 32 orang, dari 100 Ha kelompok tani akan membagi menjadi 4
plot atau jalur dengan ukuran 25ha/Jalur. Berikut kegiatan yang dilakukan selama
berada di lahan RHL :
1. Persiapan alat dan bahan
Sebelum melakukan kegiatan RHL perlu menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan yaitu linggis, ember, botol aqua ukuran 600 ml, parang dan
anakan yang akan ditanam.
2. Pencampuran media (Hidrogel)
Hidrogel adalah salah satu jenis makro molekul polimer hidrofilik yang
berbentuk jaringan berikatan silang, mempunyai kemampuan
mengembang dalam air (swelling), serta memiliki daya diffusi air yang
tinggi. sifat fisik lainnya dari hidrogel yaitu kemampuannya dalam
mengekang dan menyerap air dan nutrisi untuk tanaman dalam jumlah

16
besar (Erizal, 2008). Hidrojel akan dicampur dengan air, dengan
perbandingan 1 kg hidrojel : 175 Liter air itu untuk 1 Ha lahan. Setelah
pencampuran didiamkan selama 4 jam sampai hidrojelnya berubah dan
semakin banyak.

Gambar 5. Pencampuran Media Hidrogel

3. Pemilihan anakan
Di dalam persemaian terdapat dua (2) jenis anakan yaitu kayu merah dan
jambu mente. Anakan yang akan di tanam pada lahan RHL hanya anakan
Jambu Mente. Sebelum anakan ditanam terlebih dahulu diseleksi untuk
mengurangi tingkat kematian bibit di lapangan sehingga bibit yang
ditanam benar-benar merupakan bibit yang tahan terhadap kondisi
lingkungan, serta tahan terhadap hama dan penyakit.

Gambar 6. Pemisahan Anakan yang akan di Tanam

17
4. Penyulaman
Kegiatan penyulaman dilakukan pada hari Rabu, 04 Maret 2020 setelah
pencampuran media Hidrogel. Jenis tanaman yang disulam yaitu jambu
mente berjumlah 165 anakan. Sebelum penanaman terlebih dahulu
memasukan hidrojel sebanyak 300 ml ke dalam lubang yang digali.
Setelah masukan hidrojel kemudian masukan anakan dengan merobek
plastik pada bagian bawah polybag.

Gambar 7. Penanaman Anakan Jambu Mente

4.3 Bidang Teknologi Hasil Hutan


Teknologi hasil hutan merupakan cabang ilmu yang luas, meliputi teknologi
kayu maupun teknologi hasil hutan lainnnya yang bukan kayu (non kayu).
Teknologi kayu lebih luas dan banyak keanekaragamannya, sehingga dibutuhkan
dasar-dasar (basic) yang mendalam. Dengan demikian maka dikenalnya adanya
teknologi kayu sempit/terbatas yang memuat dasar-dasar teknologi kayu dan
teknologi kayu yang luas yang memuat tentang penerapan atau mengenai
bagaimana memanfaatkan dasar-dasar teknologi kayu tersebut.

4.3.1 Industri Meubel Kayu


Kegiatan ini dilakukan pada hari Rabu, 26 Februari 2020 (tempat
penumpukan kayu rakyat terdaftar) di bertempat di UD. Tiga Saudara, Desa Mata
Air dengan menggunakan metode wawancara dan pengamatan langsung di lokasi.
Dalam kegiatan ini kelompok kami mewawancarai mengenai asal kayu yang di
olah, proses-proses pembentukan, hingga pemasaran. Alat dan bahan yang

18
digunakan dalam penggergajian kayu UD Tiga Saudara adalah alat tulis menulis
dan camera.
1. Meteran : alat yang digunakan untuk mengukur satuan Panjang, bahannya
terbuat dari material yang lentur atau dapat digulung, biasanya bahannya
terbuat dari seng, kain atau benang. Tipe roll meter ini bervariasi, ada yang 5
meter, 10 meter hingga 20 meter, semua tipe tersebut dapat kita sesuaikan
dengan kebutuhan.

Gambar 8. Meteran

2. Penggaris : alat yang digunakan untuk mengukur satuan Panjang dan juga
digunakan untuk membuat sebuah garis. Fungsi penggaris ini hampir sama
dengan roll meter, yang membedakan roll meter tidak dapat digunakan
untuk menggaris dan penggaris ukurannya lebih pendek.

Gambar 9. Penggaris

19
3. Penggaris siku :alat yang berfungsi untuk mengetahui suatu benda apakah
sudutnya sudah 90 derajat atau belum. Jika diukur dengan penyiku sudah
rata dan tidak ada rongga, maka sudut tersebut sudah 90 derajat dan sudah
rata.

Gambar 10. Penggaris Siku

4. Palu kayu/Ganden : Untuk memukul pahat agar ujung pahat tidak rusak

Gambar 11. Palu Kayu

20
5. Palu besi : Untuk pemasangan benda benda keras ataupun untuk memukul
paku

Gambar 12. Palu Besi

6. Pahat tusuk
Fungsi dari pahat tusuk sebagai pembuat lubang atau meratakan lubang
atau pen

Gambar 13. Pahat

21
7. Bor tangan listrik multi guna (Drill) : Digunakan pengeboran kayu dan
juga untuk beton agar pemakaian lebih efektif dan dapat digunakan dalam
segala keperluan

Gambar 14. Bor Listrik

8. Mesin ketam tangan listrik (sekap/planer)


Mesin sekap/planer berfungsi untuk menghaluskan permukaan kayu dan
memperbaiki kayu yang tidak rata karena penggergajian atau bengkok
akibat penyusutan yang tidak sama.

Gambar 15. Planer (skap)

22
9. Gergaji tangan listrik/Circular saw
Untuk memperbaiki kayu yang tidak rata karena penyusutan tidak sama atau
menghaluskan permukaan kayu

Gambar 16. Circular Saw (Gergaji Listrik)

10. Mesin amplas/Sander


Fungsi dari mesin amplas ini untuk menghaluskan permukaan kayu

Gambar 17. Sander (Mesin Amplas)

23
11. Mesin profil/Router : Untuk membentuk pola tepi kayu agar lebih rapi
dan menarik

Gambar 18. Router (Mesin Profil)

12. Mesin Tatah Bobok/ Mortising Chisel Machine : untuk membuat lubang
memanjang pada kayu yang digunakan sebagai sambungan

Gambar 19. Mortising Chisel Machine

24
13. Mesin Band Saw : Untuk memotong atau membelah kayu sesuai dengan
ukuran atau bentuk yang mau dibuat

Gambar 20. Band Saw

Sumber kayu dibeli di Pariti, Sulamu, dan sekitar Kecamatan Kupang


Tengah dan Amarasi Timur. Dengan jumlah tenaga kerja 22 orang dan masing-
masing punya tugas dan tanggung jawab. Sistem pembayaran tenaga kerja yaitu
tergantung produk yang akan dihasilkan.
Perencanaan Mebel UD Tiga Saudara sesuai dengan barang yang akan
diproduksi dari pengadaan bahan dan bentuk yang akan dibuat. Perencanaan
bahan kayu dijual bentuk kayu balok dan papan beli disomel dan dipotong sesuai
ukuran yang akan dipakai. Bahan yang digunakan dikeringkan dengan cara
manual yaitu dari alam atau penjemuran langsung dari sinar matahari.
Produk yang dihasilkan berupa pintu, meja, lemari, jendela, peti mayat,
tempat tidur dan podium gereja. Harga dari masing-masing produk yaitu peti
mayat tanpa ukir Rp. 1.300.000, peti mayat ukir Rp. 1.800.000, pintu biasa Rp.
800.000, pintu ukir Rp. 2.000.000, Lemari 3 pintu Rp. 2.800.000, jendela 1 lubang
Rp. 3.00.000. harga dari masing – masing produk tergantung dari motif yang
dibuat. Rata-rata pendapatan yang diperoleh dalam satu bulan adalah 60 – 70 juta.

25
Gambar 21. Hasil Setengah Jadi Produk Penggergajian kayu

Pemasaran produk yang dihasilkan oleh UD. Tiga Saudara dipasarkan


melalui online/media sosial (facebook) dan langganan (kerabat/tetangga). Disaat
langganan ingin memproduksi barang sendiri mereka membawa bahan sendiri dan
membuat bentuk barang sesuai keinginan mereka. Barang yang sudah diproduksi
untuk menarik perhatian pelanggan tidak diberi finir agar pelanggan dapat
mengetahui jenis kayu dan kualitas kayu yang digunakan. Berikut jadi produk
yang di hasilkan UD Tiga Saudara berupa pintu, meja, lemari, jendela, peti mayat,
tempat tidur dan podium gereja.

Gambar 22. Contoh Hasil Jadi Industri Meubel UD Tiga Saudara

26
4.3.2 Perlebahan (Madu)
Madu adalah cairan alamiah yang banyak mengandung zat gula yang
dihasilkan oleh lebah (genus Apis) dari nektarbunga dan rasanya manis. Jika lebah
madu sudah berada dalam sarang nektar dikeluarkan dari kantung madu yang
terdapat pada abdomen dan dikunyah dikerjakan bersama lebah lain, jika nektar
sudah halus ditempatkan pada sel, jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi
fermentasi.Madu juga merupakan salah satu hasil hutan non-kayu.
Kegiatan perlebahan dilakukan pada hari Rabu, 04 Maret 2020 di Desa
Uiboa, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang. Sejarah peternakan lebah madu
lokal (Apis cerana) di Desa Uiboa berawal pada tahun 2008 dan dikelola oleh
Bapak Dominggus.Peternakan lebah madu ini terletak di Dusun Pahlelo pada
lahan seluas 2 Ha. Pada saat itu mulai menampakan hasil ketika mengikuti
pelatihan budidaya lebah madu di Oesusu oleh Balai Diklat Kehutanan. Setelah
mengikuti Pelatihan itu mereka semakin tertarik untuk mengembangkan usaha
tersebut karena menurut mereka usaha ini sangat baik dan sangat simpel untuk
dikembangkan.
Dalam melakukan kegiatan budidaya lebah madu ada beberapa kegiatan
yang perlu dilaksanakan sebagai berikut :
1. Persiapan alat dan bahan
a) Persiapan Stup sebagai tempat tinggal ratu lebah/membudidayakan lebah
beserta koloninya selama masa produksi madu yang dibuat berbentuk balok
dari papan dengan tebal 2 cm, lebar papan 24 cm, panjang papan 34 cm dan
tinggi papan 18 cm. Disini stup sudah di sediakan oleh kelompok tani.

Gambar 23. Stup

27
b) Kurungan Ratu Lebah sebagai tempat menyimpan ratu agar tidak lari.

Gambar 24. Kurungan Ratu Lebah


c) Sarung Tangan dan Penutup Muka sebagai alat pelindung dari sengatan
lebah.

Gambar 25. Penutup Muka dan Sarung Tangan


2. Penangkapan Ratu Lebah yang merupakan pemimpin koloni lebah. Apabila
ratu lebah meninggalkan sarang maka seluruh koloni juga akan pergi
meninggalkan sarang mengikuti ratu lebah. Ratu lebah diambil kemudian
disimpan dalam kurungan ratu lebah yang dibuat dari kain kasa

28
Gambar 26. Penangkapan Ratu Lebah

Gambar 27. Penyimpanan Ratu Lebah ke dalam Stup

3. Pemeliharaan/Perawatan Lebah Madu dengan meletakan stup dekat dengan


sumber makanan untuk lebah dan menjaga kebersihan stup serta
membersihkan rumput liar yang ada dibawah stup/rumah lebah.
4. Pemanenan Lebah Madu adalah kegiatan pengambilan hasil produk yang
sudah matang dari tempat budidaya. Sebelum melakukan kegiatan pemanenan
terlebih dahulu menggunakan pakaian anti lebah seperti yang terlihat pada
Gambar 24. Adapun tahapan pemanenan lebah madu yaitu :

29
a) Memakai pakaian anti lebah (baju lengan panjang, sarung tangan dan
penutup wajah)
b) Membuka rumah lebah madu yang siap dipanen secara perlahan.
c) Membersihkan sisiran lebah madu dari kerumunan lebah menggunakan
sikat lebah
d) Memotong sisiran lebah satu persatu dan dimasukan kedalam wadah agar
tidak kotor
e) Menyisakan 1 sisiran agar lebah madu bias memproduksi kembali madu.

Hasil utama dari lebah yang mereka budidaya adalah madu dan pollen .
Untuk 1 botol dengan ukuran 650 ml madu dijual dengan harga sebesar Rp
100.000. Lebah madu yang dibudidaya ada 150 stup/kotak. Akan tetapi pada saat
ini kotak atau stup yang terisi lebah madu hanya 30 stup. Dalam satu kali produksi
Madu yang dihasilkan dalam satu stup bisa sampai 3 botol ukuran 650 ml itu
tergantung dari pakan lebah. Sekali panen bisa mencapai hingga 90 botol atau
58.500 ml dengan harga jual mencapai Rp. 9.000.00. Dan peternak lebah madu
sangat bergantung pada musim bunga, jika saat musim bunga, setahun dua kali
panen.Tetapi di hutan Semau kurang tumbuhan berbunga yang dapat menjadi
pakan lebah.
Pakan lebah ini didapat dari perkebunan bapak Dominggus sendiri dan ada
juga dari perkebunan masyarakat yang ada di sekitar lokasi budidaya lebah madu.
Pakan tersebut berupa jagung, padi, labu, semangka, bonteng, terung, pepaya, ubi
jalar, ubi kayu, cabe, kelor, nangka, lamtoro, kesambi, kom, pohon biuk, nitas
kacang tanah dan lontar.
Kendala yang dialami oleh peternak lebah ini yaitu kekurangan air untuk
membantu pengadaan pakan lebah dan adanya pencuri yang masih merajalela
disekitar kawasan. Dalam satu tahun produksi lebah madu 2 kali yaitu akhir April-
awal Mei dan akhir November-awal Desember.

30
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Selama melaksanakan kegiatan praktek kerja lapang di UPTD KPH
Wilayah Kabupaten Kupang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kegiatan Inventarisasi Hutan dengan luas kawasan secara keseluruhan adalah
319 Ha. Luas kawasan yang diinventarisasi adalah 0,638 Ha, menggunakan
metode Line plot systematic sampling. Jumlah volume tegakan seluas 319 Ha
adalah taksiran minimum sebesar 81.791,6 m3 dan taksiran maksimal sebesar
82.046,8 m3.
2. Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan luas kawasan RHL yaitu 100 Ha,
dengan jumlah anakan yang disediakan yaitu 60.000 anakan. Jenis tanaman
yang disulam yaitu jambu mente berjumlah 165 anakan.
3. Industri Meubel Kayu di UD. Tiga Saudara, produk yang dihasilkan berupa
pintu, meja, lemari, jendela, peti mayat, tempat tidur dan podium gereja.
dipasarkan melalui online/media sosial (facebook) dan langganan
(kerabat/tetangga).
4. Kegiatan perlebahan Peternakan lebah madu ini terletak di Dusun Pahlelo
pada lahan seluas 2 Ha. Dalam satu kali produksi madu yang dihasilkan dalam
1 stup bisa sampai 3 botol dengan ukuran 650 ml, dengan harga jual Rp.
100.000/botol. Sekali panen bisa mencapai hingga 90 botol atau 58.500 ml
dengan harga jual mencapai Rp. 9.000.00.
5.3 Saran
Selama kegiatan Praktek Kerja Lapang yang dilakukan di UPTD KPH
Wilayah Kabupaten Kupang selama satu bulan maka dapat disarankan bahwa
mahasiswa perlu menyiapkan alat yang dibutuhkan dengan cara meminjam alat di
lab kehutanan sebelum praktek agar mendapatkan hasil yang akurat pada saat
praktek

31
DAFTAR PUSTAKA

Chayaningsih, Nurka. 2006. Hutan Kemasyarakatan Kabupaten Lampung Barat:


Panduan Cara Memproses Ijin Dan Kiat Sukses Menghadapi Evaluasi.
Bogor World Agroforestry Centre Southeast Asia Regional Program.
Departemen Kehutanan Dan Perkekunan. 1999. Panduan Kehutanan Indonesia.
Dephutbun RI. Jakarta.
Departemen Kehutanan Dan Perkekunan. 1998. Pedoman Penyusunan Rencana
Teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan Dan Konservasi Tanah Daerah
Aliran Sungai. Direktorat Jenderal Reboisasi Dan Rehabilitasi Lahan
(Dirjen RRL). Dirjen RRL Dephut. Jakarta
Erizal. 2008. The Effect Of Hidrogel Dressing Copolymer Poli(Vinylpirrolidone)
(Pvp) - Κ- Carrageenan Prepared By Radiation And Healing Times On
The Radius Reductions Burn Injuried Of Wistar White Rat. Centre for the
Apllication Technology of Isotopes and Radiation , National Nuclear
Energy Agency: 271
Helms, JA. 1998. The Dictionery Of Forestry. Society Of American forest.
Amerika Serikat (US).
Mawazin Dan Atok Subiakto. 2013. Keanekaragaman Dan Komposisi Jenis
Permudaan Alam Hutan Rawa Gambut Bekas Tebangan Di Riau. Jurnal
Rehabilitasi Hutan. Vol 1 Hal 59-73
Peraturan Direktur Jendral Planalogi Kehutanan dan Tata Lingkungan.2017.
Lampiran 1 Juknis Inventarisasi Hutan pada KPHL_KPHP. Perdirjen.
Jakarta
Supratman dan Alam. 2009. Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan. Universitas
Hasanuddin
Undang-undang No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. Departemen Kehutanan.
Jakarta

32
LAMPIRAN 1

Inventarisasi Tegakan Jati di Desa Noelmina Kecamatan Takari UPTD KPH


Wilayah Kabupaten Kupang

Tabel Data Hasil Inventarisasi Tegakan Hutan Jati Takari

No Keliling Tinggi Diameter Volume


No PU LBDS
PHN (cm) (m) (cm) (Mᶾ )
1 1 112 16 35,6687 998,7261 1,1185
2 107 16 34,0764 911,5445 1,0209
3 100 17,2 31,8471 796,1783 0,9585
4 98 17 31,2101 764,6496 0,9099
5 90 16,15 28,6624 644,9044 0,7290
6 114 18 36,3057 1034,7133 1,3037
7 99 17,5 31,5286 780,3343 0,9559
8 107 18 34,0764 911,5445 1,1485
Total Volume 8,1449
2 1 100 17 31,8471 796,1783 0,9474
2 110 17,5 35,0318 963,3757 1,1801
3 67 15 21,3375 357,4044 0,3752
4 146 18 46,4968 1697,1337 2,1383
5 102 18 32,484 828,3439 1,0437
6 111 17 35,3503 980,9713 1,1673
7 83 15,5 26,4331 548,4872 0,5951
8 100 17 31,8471 796,1783 0,9474
9 86 16 27,3885 588,8535 0,6595
10 72 15,5 22,9299 412,7388 0,4478
total Volume 9,5022
3 1 128 18 40,7643 1304,4585 1,6436
2 145 18,5 46,1783 1673,9649 2,1677
3 102 17 32,484 828,3439 0,9857
4 73 16 23,2484 424,2834 0,4751
5 95 17 30,2547 718,5509 0,8550
6 110 17,5 35,0318 963,3757 1,1801
7 113 17,5 35,9872 1016,6401 1,2453
8 125 17,5 39,8089 1244,0286 1,5239
Total Volume 10,0768
4 1 114 18,5 36,3057 1034,7133 1,3399
2 97 17,5 30,8917 749,1242 0,91767
3 79 17 25,1592 496,8949 0,5913
4 140 18 44,5859 1560,50955 1,9662
5 123 18 39,1719 1204,5382 1,5177

33
6 131 18,5 41,7197 1366,3216 1,7693
7 145 18 46,1783 1673,9649 2,1091
8 110 17,5 35,0318 963,3757 1,1801
9 121 17,5 38,535 1165,6847 1,4279
10 89 17 28,3439 630,6528 0,7504
11 82 16,5 26,1146 535,3503 0,6183
12 73 16 23,2484 424,2834 0,4751
Total Volume 14,6635
5 1 75 16 23,8853 447,8503 0,5015
2 100 17 31,8471 796,1783 0,9474
3 85 16,5 27,07 575,2388 0,6644
4 90 17 28,6624 644,9044 0,7674
5 85 17 27,07 575,2388 0,6845
6 120 18 38,2165 1146,4968 1,4445
7 135 18,5 42,9936 1451,0350 1,8790
8 75 16,5 23,8853 447,8503 0,5172
9 80 17 25,4777 509,5541 0,6063
10 82 17 26,1146 535,3503 0,6370
Total Volume 8,6497
6 1 154 17 49,0445 1888,2165 2,2469
2 150 17 47,7707 1791,4012 2,1317
3 150 17,5 47,7707 1791,4012 2,1944
4 89 16 28,3439 630,6528 0,7063
5 78 16 24,8407 484,3949 0,5425
Total Volume 7,8220
7 1 77 15,5 24,5222 472,0541 0,5121
2 86 17,5 27,3885 588,8535 0,7213
3 78 15,65 24,8407 484,3949 0,5306
4 132 18 42,0382 1387,2611 1,7479
5 130 18,5 41,4012 1345,5414 1,7424
6 110 17 35,0318 963,3757 1,1464
7 90 16 28,6624 644,9044 0,7222
8 87 16,5 27,7070 602,6273 0,6960
9 83 16 26,4331 548,4872 0,6143
10 110 17 35,0318 963,3757 1,1464
11 130 18 41,4012 1345,5414 1,6953
Total Volume 11,2754
8 1 100 17 31,8471 796,1783 0,9474
2 98 16 31,2101 764,6496 0,8564
3 128 18 40,7643 1304,4585 1,6436
4 130 18 41,4012 1345,5414 1,6953
5 98 16,5 31,2101 764,6496 0,8831
6 99 17 31,5286 780,3343 0,9285

34
7 121 17 38,5350 1165,6847 1,3871
8 121 17 38,5350 1165,6847 1,3871
9 121 17 38,5350 1165,6847 1,3871
Total Volume 11,1161
9 1 120 18 38,2165 1146,4968 1,4445
2 120 18 38,2165 1146,4968 1,4445
3 111 17 35,3503 980,9713 1,1673
4 109 17 34,7133 945,9394 1,1256
5 109 17 34,7133 945,9394 1,1256
6 108 16 34,3949 928,6624 1,0401
7 98 17 31,2101 764,6496 0,9099
8 110 17 35,0318 963,3757 1,1464
9 135 18 42,9936 1451,0350 1,8283
10 128 18 40,7643 1304,4585 1,6436
11 117 17 37,2611 1089,8885 1,2969
12 99 16,5 31,5286 780,3343 0,9012
13 109 17 34,7133 945,9394 1,1256
Total Volume 16,2001
10 1 111 17 35,3503 980,9713 1,1673
2 111 17 35,3503 980,9713 1,1673
3 110 17 35,0318 963,3757 1,1464
4 112 17 35,6687 998,7261 1,1884
5 130 18 41,4012 1345,5414 1,6953
6 120 17 38,2165 1146,4968 1,3643
Total Volume 7,7293
11 1 111 17 35,3503 980,9713 1,1673
2 111 17 35,3503 980,9713 1,1673
3 110 17 35,0318 963,3757 1,1464
4 112 17 35,6687 998,7261 1,1884
5 130 18 41,4012 1345,5414 1,6953
6 120 17 38,2165 1146,4968 1,3643
Total Volume 7,7293
12 1 128 17,5 40,7643 1304,4585 1,5979
2 121 18 38,5350 1165,6847 1,4687
3 123 16 39,1719 1204,5382 1,3490
4 109 17 34,7133 945,9394 1,1256
5 130 18 41,4012 1345,5414 1,6953
Total Volume 7,2368
13 1 98 16 31,2101 764,6496 0,8564
2 98 16 31,2101 764,6496 0,8564
3 87 16,5 27,7070 602,6273 0,6960
4 120 17 38,2165 1146,4968 1,3643
5 120 17 38,2165 1146,4968 1,3643

35
6 121 17,5 38,5350 1165,6847 1,4279
7 129 18 41,0828 1324,9203 1,6693
8 129 18 41,08280 1324,9203 1,6693
9 130 18 41,4012 1345,5414 1,6953
10 130 18,5 41,4012 1345,5414 1,7424
Total Volume 13,3421
14 1 99 17 31,5286 780,3343 0,9285
2 99 17 31,5286 780,3343 0,9285
3 121 18 38,5350 1165,6847 1,4687
4 85 16,5 27,0700 575,2388 0,6644
5 78 16 24,8407 484,3949 0,5425
6 128 18 40,7643 1304,4585 1,6436
7 123 17 39,1719 1204,5382 1,4334
8 128 18,5 40,7643 1304,4585 1,6892
Total Volume 9,2991
15 1 123 18,5 39,1719 1204,5382 1,5598
2 98 17 31,2101 764,6496 0,9099
3 83 17 26,4331 548,4872 0,6526
4 105 17 33,4394 877,7866 1,0445
5 116 18 36,9426 1071,3375 1,3498
6 118 16 37,5796 1108,5987 1,2416
7 97 16 30,8917 749,1242 0,8390
8 131 16 41,7197 1366,3216 1,5302
9 88 17 28,0254 616,5605 0,7337
10 97 18 30,8917 749,1242 0,9438
Total Volume 10,8054
16 1 110 17 35,0318 963,3757 1,1464
2 112 17 35,6687 998,7261 1,1884
3 118 17,5 37,5796 1108,5987 1,3580
4 98 16 31,2101 764,6496 0,8564
5 110 18 35,0318 963,3757 1,2138
6 97 17 30,8917 749,1242 0,8914
7 133 18 42,3566 1408,3598 1,7745
8 124 16,5 39,4904 1224,2038 1,4139
9 99 17 31,5286 780,3343 0,9285
Total Volume 10,7717
Total seluruh 164,3656
Volume
Rata-Rata 10.27285

36
Dari data diatas dapat diperoleh :

1. Volume rata- rata per PU =

=
= 10,27 mᶾ

2. Volume rata – rata per Ha =


=
= 256,75 mᶾ
Tahapan perhitungan nilai taksiran adalah sebagai berikut :

1. Ragam (Variance) S² =

= 6,866
2. Simpangan baku (Standardeviatiaon), S = √S²
= √6,866
= 2,620

3. Galat baku (Standar eror), Sv = = =

= 0,655
4. Kesalahan Pengambilan contoh (Sampling eror) = tɑ /2 x Sv
Nilai tɑ /2 = 0,05/2 = 0,025
Dengan n-1 = 16 – 1 = 15
= 2,131
tɑ /2 x Sv = 0,025 x 0,655
= 0,016
Dengan mengugunakan rumus perhitungan nilai taksiran di atas, maka
dapat dihitung volume rata-rata dan volume pohon tersebut :
1. Taksiran Volume rata-rata tegakan per PU =
-t + tɑ /2 x Sv }

{10,2728 – 0,016 < (v/pu) < 10,2728 + 0,016}

10,256 mᶾ < (v/pu) < 10,288 mᶾ

37
2. Taksiran volume rata-rata tegakan per Ha
10,256 mᶾ < (v/Ha) < 10, 288 mᶾ

mᶾ < (v/pu) < 257,2 mᶾ


3. Jumlah volume untuk keseluruhan tegakan seluas 319 Ha adalah
Taksiran minimum = 319 x 256,4 mᶾ = 81.791,6 mᶾ

Taksiran maksimum = 319 x 257,2 mᶾ = 82.046,8 mᶾ


4. Kesalahan taksiran (Galat) dalam persen (%) adalah =
x 100 % = x 100% = 20,74 %

38

Anda mungkin juga menyukai