Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDATAAN INDUSTRI KAYU DI KECAMATAN

ALAK

OLEH
ADITYO U.DJ.L.TANGGU (1904070056)
NURLIA LEMA (2004070079)
ALEXANDER TIKA WUWUR (2104070077)
STEVEN I. LIUNOKAS (2104070078)

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat -Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Pendataan Industri
Kayu ini dengan baik. Judul makalah ini “Pendataan Industri kayu di Kecamatan
Alak”. Laporan ini ini berisi tentang hasil survey industri kayu ( Permebelan) di
Mebel UD.srijaya Tungal.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini baik dari
segi teori, metode, dan analisis sehingga dapat menjadi acuan referensi bagi
penulis selanjutnya

Kupang, Oktober 2021

Penulis.

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................................ 2
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Industri Kayu...................................................................... 3
2. Jenis Peralatan Yang Digunakan......................................................... 4
3. Jenis Bahan Baku Yang Digunakan.................................................... 8
4. Produk Jadi Yang Dihasilkan.............................................................. 9
5. Analisis Pendapatan............................................................................ 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 11
3.2 Saran.................................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Hutan merupakan sumber kehidupan manusia untuk memenuhi


kebutuhannya baik berupa hasil hutan yang dapat memberikan manfaat langsung
maupun manfaat tidak langsung. Fungsi produksi hutan memiliki peran yang
penting dibidang perekonomian karena produksi hasil hutan dapat meningkatkan
pembangunan ekonomi nasional dan kemakmuran rakyat. Pengusahaan hutan
berdasarkan atas asas kelestarian dan asas perusahaan meliputi aspek penanaman,
pemeliharaan, pemungutan hasil, pengolahan dan pemasaran hasil hutan.
Hasil pengelolaan suatu hutan dibedakan berdasarkan sifat tangible (kayu)
dan intangible (Non Kayu), namun demikian sebagian besar hanya dipikirkan
yang bersifat tangible saja. Padahal suatu hutan seharusnya dikelola secara
berimbang hasil kayu dan non kayunya. Sifat-sifat intangible terdiri atas hasil atau
manfaat yang berkaitan dengan sistem alami misalnya hidrologi dan wisata alam.
Menurut Depkes RI (2002),Industri mebel kayu adalah pekerja sektor
informal yang menggunakan berbagai jenis kayu sebagai bahan baku/utama alam
proses produksinya serta menerapkan cara kerja yang bersifat tradisional dan
mulai modern.
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengelohan bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi
adalah bagian industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam
bentuk jasa. Menurut UU No.5 tahun 1984 tentang perindustrian.
Meubel kayu adalah istilah yang digunakan untuk perabot rumah tangga
yang berfungsi sebagai tempat penyimpan barang, tempat duduk, tempat tidur,
tempat mengerjakan sesuatu dalam bentuk meja atau tempat menaruh barang di
permukaannya.

iv
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan salah satu Industri meber yang berada di kota kupang.
2. Mengumpulkan data yang bersangkutan dengan mebel yang di Survey.
3. Survey langsung ke lokasi
1.2 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui seputar permebelan yang berada di Kecamatan Alak kota
Kupang
2. Mengetahui identitas ,sejarah,dan kondisi mebel sampai saat ini.
3. Melatih diri seorang mahasiswa untuk meng-survey ke lokasi

v
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. DESKRIPSI INDUSTRI KAYU


A. Nama Industri Kayu
Nama industri kayu meubel yang kelompok kami deskripsikan adalah UD.
Srijaya tungal. Nama ini sendiri di ambil dari tempat asal pemilik Meubel
pada tahun 2011.
B. Alamat
UD. Srijaya tunggal berlokasi di Jl. Yos sudarso, RT 25, RW 08,
Kecamatan Alak, Kota Kupang. UD. Srijaya tunggal berlokasi di pinggir
jalan umum menuju pelabuhan kapal ferri bolok membuat meubel ini tidak
susah untuk di cari karna lokasinya yang berada tepat di pinggir jalan
umum.
C. Jenis Usaha
Jenis usaha pada UD. Srijaya tunggal adalah jenis industri kayu meubel di
mana semua industri yang di hasilkan berasal dari kayu.
D. Kategori Industri
Industri kayu UD. Srijaya tunggal termasuk dalam kategori industri skala
kecil karna pemasaran hasil produksi hanya sekitaran pulau timor dan
pulau-pulau terdekat lainnya. Menurut pemilik Meubel UD. Srijaya tungal,
ini di akibatkan karena kurangnya bahan baku utama dan tenaga kerja
yang masih kurang serta ketersediaan alat produksi yang juga masih
kurang sehingga belum bisa menerima pemesanan untuk di expor ke luar.
E. Sejarah Berdirinya
Dari hasil wawancara terhadap pemilik Meubel UD. Srijaya tunggal yaitu
bapak Sarmuji, beliau mulai merintis usaha ini pada tahun 2011 dan masih
di kerjakan sediri atau belum memiliki pengerja. Dengan di bantu sang
istri ia mulai mengembangkan industrinya dan mulai bangkit pada tahun
2013.
Di tahun 2013, bapak sarmuji mulai mendatangkan pengerja dari jawa. Ia
merasa adanya pengerja untuk membantunya mengembangkan industri

vi
sangatlah baik sehingga di Tahun 2013 industri Meubel pak Sarmuji mulai
bangkit.
Bapak Sarmuji memulai usaha industri kayu Meubelnya dengan modal
awal yang ia keluarkan sebesar 50.000.000.00 ( Lima puluh juta rupiah )
modal ini di gunakan untuk menyewa tempat dan membeli bahan dan
peralatan Meubel.
F. Tenaga Kerja
Dari awal berdirinya UD. Srijaya Tunggal memiliki 2 orang tenaga kerja
yang ikut membantu dalam pengerjaan meubel. Untuk sekarang UD.
Srijaya Tunggal memiliki 4 orang pekerja.

2. JENIS PERALATAN YANG DIGUNAKAN


A. Nama alat dan fungsinya
 Mesin sekap/planer
Mesin sekap/planer berfungsi untuk menghaluskan permukaan kayu
dan memperbaiki kayu yang tidak rata karena penggergajian atau
bengkok akibat penyusutan yang tidak sama.

 Bor listrik/Drill
Bor listrik digunakan sebagai alat pelubang pengebor pada kayu untuk
membuat lubang penyangga.

vii
 Gurinda/Sander
Gurinda digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu sebelum
masuk ke tahap pengecetan.

 Gergaji listrik/Circular Saw


Digunakan untuk memotong atau membelah kayu dengan ukuran kecil
dan sedang.

viii
 Profil
Profil digunakan untuk membuat ukiran pada permukaan kayu ataupun
sudut-sudut pada meja, pintu dan jendela. Untuk membentuk pola tepi
kayu agar lebih rapi dan menarik

 Hamar dan pahat


Hamar tidak asing lagi untuk kita jumpai di industri meubel kayu karna
alat ini merupakan alat wajib yang harus ada, begitu juga dengan pahat,
pahat sangat di butuhkan oleh parah pengrajin atau pengerja meubel karna
dapat di gunakan untuk memahat kayu contohnya membuat trap membuat
lubang berbentuk khusus pada kayu.

ix
 Penjepit/F Clamp
Alat ini digunakan untuk menjepit kayu yang di lem agar rapatannya semakin
kuat.

 Somel
Somel di gunakan untuk memotong dan membelah kayu dalam ukuran
sedang ataupun besar. Namun di UD.Srijaya tunggal sobel tersebut
jarang di gunakan karna pemilik meubel tersebut jarang mendapatkan
kayu besar karna beliau sendiri membeli kayu langsung di tempat
penyomelan kayu.

 Mobil pick up
Mobil pikup merupakan kendaraan yang di gunakan untuk mengantar
hasil produksi yang akan di antarkan kepada pemesan atau pembeli.

x
3. JENIS BAHAN BAKU YANG DIGUNAKAN
A. Jenis bahan baku dan nama ilmiahnya
Dari hasil wawancara kami kepada pemilik Meubel, bahan baku yang
sering di gunakan adalah jenis jati. Jati (Tectona grandis) adalah sejenis
pohon penghasil kayu bermutu tinggi, berbatang lurus dan dapat tumbuh
hingga tinggi 50-70 m.
Jati banyak digunakan karena mudah di temukan dan ketersediaannya di
daratan Timor sendiri tergolong cukup banyak. Adapun jenis lain yaitu
kayu miranti (Shorea sp.) namun jenis ini jarang di gunakan karna pemilik
meubel tersebut lebih mengutamakan kualitas dari hasil produksi industri
meubelnya. Pak sarmuji sendiri mendapatkan bahan baku pada tempat
somel yang berlokasi di tabun.

B. Asal bahan baku


Bapak Sarmuji mendapatkan bahan baku yang berasal dari sekitaran
daratan timor yaitu Tabun, Kabupaten Kupang dan Soe namun lebih
banyak di peroleh di tempat penyomelan.
C. Legalitas
Untuk legalitas sendiri dari hasil wawancara kami kepada pak Sarmuji
mengatakan kurang tau karerna ia sendiri memperoleh kayu tersebut dari
tempat penyomelan. Namun pada umumnya tempat penyomelan pasti
sudah memiliki isin Industri yang bersertifikat dan mengutamakan
legalitas dari pada kayu industri.

xi
4. PRODUK JADI YANG DI HASILKAN
Produk jadi yang di hasilkan antara laim :

Lemari dan Pintu

Jendela dan Meja

Adapun produk jadi lain yang di hasilkan yaitu meja guru dan kursi sekolah
dalam jumlah yang banyak.UD.Srijaya tunggal juga sering mendapatkan pesanan
kursi dan meja sekolah dalam jumlah yang banyajkataupun dalam jumlah yang
terbatas.

5. ANALISIS PENDAPATAN
Untuk pendapatan Industri meubel milik pak Sarmuji sebelum pandemi
sendiri perbulan jika di hitung kotor sekitaran 20 juta, untuk beli bahan dan
bayar pengerja bisa 8 jutaan jadi untung perbulan yang di peroleh oleh pak
Sarmuji bisa 12 jutaan. Namun dengan adanya pandemi membuat

xii
pendapatannya berkurang drastis. Menurut hasil wawancara kami kepada pak
Sarmuji pendapatan perbulan dengan adanya pandemi sekarang cukup untuk
membeli bahan dan membayar pengerja.

Foto bersama pemilik industri Meubel UD.Srijaya tunggal

xiii
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil survey kami di industri kayu Mebel di UD.Srijaya
tunggal maka dapat di simpulkan bahwa Industri adalah suatu usaha atau kegiatan
pengelohan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang
memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Di UD.Srijaya tunggal
sendiri dapat di kategorikan sebagai industri kecil karna Mebel tersebut masih
terdapat banyak kekurangan mulai dari bahan,tenaga kerja,dan Peralatan yang di
gunakan serta harus lebih memperhatikan legalisasi kayu karna pemilik Mebel
sendiri mendapatkan kayu dari tempat penyomelan.

3.2 SARAN
Industri kayu Mebel merupakan Jenis usaha yang memanfaatkan hasil
hutan berupa kayu untuk di jadikan bahan utama dalam menghasilkan barang atau
produk, maka dari itu ketersediaan bahan di alam pun harus di perhatikan guna
kelestarian hutan secara berkelanjutan. Serta dalam memproduksi barang yang
berasal dari kayu harus di perhatikan identitas asli kayu atau dari mana
asalnya,apakah bersertifikat atau tidak sehingga kayu yang di ambil dari tempat
penyomelan untuk di produksi di dalam mebel merupakan kayu legal.

xiv

Anda mungkin juga menyukai