JUDUL PROGRAM
LAMPU HIAS BAMBU DEPAN RUMAH (DPR)
BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN
DIUSULKAN OLEH :
OKI HARIWIBOWO (181310112)
SARA YOLANDA (181310065)
NOVITA SARI (181310201)
FITRI UMAYYAH (181310185)
ARIEF LUKMAN DANI (181310103)
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Luaran dan Manfaat...................................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA............................................
2.1 Gambaran Umum Produk..........................................................................4
2.2 Potensi Sumber Daya..................................................................................4
2.3 Peluang Pasar.............................................................................................4
2.4 Perhitungan Ekonomi................................................................................5
2.4.1 Tabel Analisis Swot..........................................................................5
2.4.2 Tabel Perhitungan BEP.....................................................................6
2.5 Nilai Ekonomis..........................................................................................7
BAB III METODE ATAU TAHAP PELAKSANAAN........................................
3.1 Survey Bahan Baku...................................................................................8
3.2 Produksi...................................................................................................10
3.3 Pascaproduksi..........................................................................................11
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.................................................13
4.1 Anggaran Biaya.......................................................................................13
4.2 Jadwal Kegiatan.......................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
LAMPIRAN 1 Biodata Ketua dan Anggota.....................................................15
LAMPIRAN 2 Biodata Dosen Pendamping......................................................21
LAMPIRAN 3 Justifikasi Anggaran Kegiatan......................................................23
LAMPIRAN 4 Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas..........24
LAMPIRAN 5 Surat Pernyataan Ketua Pelaksana................................................25
LAMPIRAN 6 Gambar Hasil Produk....................................................................26
i
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau
hunian dan sarana pembinaan keluarga. (UU No. 4 Tahun 1992 Tentang
Perumahan dan Permukiman) Pengertian “Hoek” menurut Kamus Belanda-
Indonesia, Hoek berasal dari Bahasa Belanda. Terjemahan arti kata “Hoek” dalam
Bahasa Indonesia adalah pojok, pojokan, segi, sudut. Hoek terdiri dari 4 karakter
yang diawali dengan karakter “H” dan diakhiri dengan karakter “K” dengan 2 huruf
vocal. Berikut beberapa contoh penggunaan kata yang didalamnya terdapat kata
“hoek”: Driehoek artinya segi tiga, gezichtshoek artinya sudut lihat, hoekvormig
artinya menyudut, In de hoek dukken artinya memojokkan, dll. Dari pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Rumah Hoek adalah
bangunan tempat tinggal atau hunian yang terletak di pojok atau sudut. Menurut
Nathalia (2017) Rumah Hoek merupakan rumah yang terletak di pojok dan
mempunyai area yang terbuka pada bagian depan dan bagian salah satu sisi di
sampingnya. Sehingga terdapat dua sisi yang menghadap langsung ke jalan pada
setiap ujung blok, pertigaan, atau perempatan. Posisi rumah di perempatan atau di
tikungan jalan disebut dengan “rumah sudut atau Hoek”. Rumah dengan dua
penampang bisa dikatakan mempunyai pertahanan yang buruk karena mempunyai
posisi yang serba terbuka, maka sering posisi rumah ini dikatakan jelek. Feng Shui
dengan rumah Hoek memang memiliki makna yang kurang baik, namun tanah atau
rumah yang berada di posisi ini masih banyak dicari pada lingkungan yang luas
lahannya terbatas atau pada perumahan kecil. Posisi hoek dapat memberikan ruang
untuk memperluas area tinggal.
Menurut Imelda Akmal (2006: 10), lampu hias atau accent dan decorative
lighting adalah lampu yang berfungsi sebagai aksen ruang atau mempertegas tema
tertentu. Warna cahaya, tingkat keterangan, dan bentuk wadah yang dihasilkan
lampu dapat memberikan nuansa ruang yang berbeda. Jenis-jenis lampu bervariasi
yaitu lampu sebagai penerang utama, lampu sebagai pendukung aktivis, dan
lampu sebagai penghias ruang atau interior.
1
3
Bambu merupakan kekayaan hutan bukan kayu yang merupakan bagian dari
kekayaan sumber daya hutan Indonesia. Bambu dapat menjadi salah satu alternatif
dalam pengurangan penebangan kayu di hutan yang semakin terbatas
keberadaannya. Di desa-desa, pemanfaatan bambu seringkali terlihat pada
perlengkapan rumah tangga dan kerajinan lain-lain. Namun sekarang makin
berkembang menjadi industri, sehingga bagi masyarakat di pedesaan
dikategorikan sebagai penunjang utama perekonomian masyarakat desa.
Bambu merupakan bahan lokal yang sudah sangat dikenal di Indonesia dan
memegang peranan sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Ini dapat dilihat
dari banyaknya penggunaan bambu pada berbagai keperluan masyarakat kita sejak
nenek moyang kita ada. Bambu merupakan tanaman yang tergolong Gramineae
(rumput-rumputan) atau juga disebut Giants Grass (rumput raksasa). Tumbuhan
berumpun ini terdiri atas sejumlah batang (buluh) yang tumbuh secara bertahap
mulai dari rebung, batang muda, dan dewasa pada umur 4-5 tahun. Batang bambu
berbentuk silindris, berbuku-buku, beruas-ruas, berongga dan kadang-kadang
berbentuk utuh dan padat, berdinding keras, pada setiap buku terdapat mata tunas
atau cabang. Akar bambu terdiri atas rimpang berbuku dan beruas, pada buku akan
ditumbuhi oleh serabut dan tunas yang dapat tumbuh menjadi batang. Bambu
merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat, dalam sehari
bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm bahkan lebih tergantung pada kondisi tanah
dan tempat ditanam (Dransfield dan Widjaja, 2000).
Nilai Ekonomis dari lampu hias depan rumah (DPR), lampu hias ini dibuat oleh
kelompok kami dengan beranggotakan 5 orang bertujuan agar sumber daya seperti
bambu ini dapat dikembangkan menjadi berbagai macam kreasi kerajinan tangan
yang lebih baik dan memiliki nilai ekonomis serta dapat menjadi sumber
pendapatan bagi masyarakat. Seperti yang kita ketahui bahwa bambu tergolong
sebagai tanaman yang serbaguna yang berarti dapat diolah menjadi berbagai barang
kebutuhan manusia. Saat ini kelompok kami sedang menawarkan hasil produk
kami yang berupa lampu hias kepada kelompok pengajian di area sekitar pal 9
kecamatan sungai kakap, target utama kami adalah ibu-ibu yang mengikuti
pengajian tersebut, semua golongan usia dari muda sampai tua terutama untuk
kolektor barang unik karena lampu hias ini tidak hanya dapat digunakan sebagai
penerangan tetapi juga dapat dijadikan sebagai pajangan atau hiasan yang terkesan
unik dan klasik, serta kafe yang bernuansa klasik terutama kafe outdoor yang mana
kafe ini sengat diminati oleh kalangan milenial.
2
3
4
5
Penghasilan Bersih
= Total omset – ( Biaya Variabel + Biaya lain-lain )
= Rp 17.500.000 – ( Rp 10.700.000 + Rp 1.987.000 )
= Rp 17.500.000 – Rp 12.687.000
= Rp 4.813.000
4.5
3.5
2.5
BAB III
METODE ATAU TAHAP PELAKSANAAN
Pembagian tugas
Praproduksi
Evaluasi
Komposisi alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan lampu hias 1
kali proses produksi sebagai berikut.
Bahan :
• Bambu
Jenis bambu yang digunakan adalah bambu ampel kuning. Bambu ini digunakan pada
hampir seluruh bagian lampu hias antara lain atap dan badan rumah lampu hias.
• Lem
Lem yang digunakan adalah lem fox kuning berfungsi untuk merekatkan masing-
masing bagian pada lampu hias.
• Paralon
Ukuran paralon sebesar 5 inch dengan tinggi 3cm digunakan sebagai pondasi bagian
dalam pada lampu hias.
• Kabel listrik
Kabel yang digunakan adalah kabel ac buntung kabel ini akan mengalirkan arus
listrik pada bola lampu.
• Lampu
Lampu yang digunakan adalah lampu led kuning E27 sebesar 7 watt. Berfungsi
sebgai penerangan pada lampu hias.
• Fitting lampu
Fitting lampu yang digunakan adalah fitting lampu E27 berbahan keramik alternatif
lain juga dapat digunakan fitting lampu berbahan plastik.
• Cat minyak
Cat yang digunakan adalah cat minyak berwarna gold terang untuk mengecat hapir
keseluruh permukaan lampu hias.
• Vernis
Vernis yang digunakan adalah vernis berwarna gelap agar menghasilkan warna
mengkilap pada seluruh permukaan lampu hias.
• Rantai
Rantai yang digunakan adalah rantai berukuran kecil untuk mengaitkan bagian atap
dan badan rumah lampu hias.
• Pengait rantai
Pengait rantai yang digunakan adalah penait yang berukuran kecil supaya dapat
menghubungkan antara atap dan badan rumah lampu hias.
• Kuas
Kuas yang digunakan yaitu kuas berukuran kecil 2inch dan berukuran besar 4inch
berfungsi untuk mengecat bagian bagian pada lampu hias.
• Bubble wrap hitam
Bubble wrap ini digunakan pada saat pengemasan produk agar lampu hias aman dan
dalam kondisi yang baik hingga sampai ke konsumen.
• Mata Bor
Mata bor yang digunakan yaitu berukuran 2mm berfungsi untuk membuat lubang
kecil untuk membuat tempat penghubung antara kabel dan bola lampu.
Alat :
• Gerinda
Gerinda adalah alat yang digunakan untuk memotong bambu menjadi potongan-
potongan kecil yang nantinya akan di buat atap dan badan lampu hias.
10
• Bor listrik
Bor diigunakan untuk melubangi bambu supaya bambu dapat di sambung dan di
rangkai.
• Parang
Parang digunakan untuk menebang pohon bambu.
3.2 Produksi
1. Potong bambu yang telah ditebang menjadi potongan besar dan potongan
kecil. Bambu potongan besar dibelah menjadi dua bagian menggunakan
parang yang akan menjadi pondasi pada lampu hias dan potong kembali
bambu lain sebagai tempat penopang lampu hias. Kemudian potong
bambu menjadi bagian kecil menggunakan gerinda agar potongan bambu
yang dihasilkan sama yang akan digunakan pada bagian atap dan badan
rumah lampu hias.
2. Kemudian pilih bagian ruas bambu sebagai tempat penopang lampu
hias, dan tinggalkan bagian ruas sebagai peletak lampu.
3. Bagian potongan pertama bambu digunakan untuk bagian pondasi lampu
dengan menggabungkan potongan tersebut menggunakan lem, kemudian
di sambungkan pada potongan bambu kedua sebagai tempat menyimpan
kabel untuk mngalirkan arus listrik dan berfungsi sebagai penopang lampu
hias.
4. Bagian potongan bambu kecil digunakan untuk membuat bagian atas
penutup lampu dengan menggabungkan potongan-potongan bambu
tersebut dengan pola segitiga pada sisi kiri dan kanan menggunakan lem
hingga membentuk atap rumah. Ulangi kembali proses ini dengan pola
melingkar mengikuti besarnya ukuran peralon menggunakan lem hingga
membentuk badan rumah lampu hias.
5. Lapisi seluruh permukaan bambu dengan cat minyak dan vernis agar
tampilannya lebih indah, gunakan kuas ukuran besar untuk mengecat
bagian pondasi dan bagian penopang lampu hias. Gunakan kuas ukuran
kecil untuk mengecat bagian atap dan badan rumah lampu hias hal ini
dilakukan agar hasil pengecatan terlihat lebih rapi, lalu tunggu beberapa
saat hingga cat sepenuhnya mengering.
6. Masukkan fitting lampu kedalam bagian badan lampu hias yang telah
dibuat menggunakan bambu tadi kemudian sambungkan kabel yang
terdapat pada penopang dengan fitting lampu keramik, pastikan kabel dan
fitting lampu terpasang dengan baik agar dapat mengalirkan arus listrik
pada bola lampu yang akan dipasang pada lampu hias.
7. Kemudian langkah yang terakhir, pasang bola lampu pada fitting dan tes
lampu hias tersebut apakah bisa menyala atau tidak jika bola lampu
dapat menyala maka lampu hias telah selesai diproduksi.
11
3.3 Pascaproduksi
A. Promosi
Dalam hal ini, media promosi yang akan digunakan untuk menarik
minat para konsumen adalah sebagai berikut :
1.Word of Mouth
Mempromosikan secara personal kepada kerabat terdekat, dengan
menunjukkan berbagai keunggulan produk, seperti kualitas bahan
baku, kualitas manfaat, mendapatkan barang yang mudah, harga yang
terjangkau. Menurut penelitian yang dilakukan Onbee Marketing
Research, 89% konsumen Indonesia lebih mempercayai rekomendasi
dari teman dan keluarga pada saat memutuskan untuk membeli sebuah
produk. Karena lebih dapat dipercaya daripada hanya melihat dan
mendengar dari iklan televisi saja.
2. Media Publikasi
Menggunakan berbagai media untuk mengenalkan produk baik dari
media elektronik maupun media cetak. Langkah pertama lebih melalui
media elektronik yang berupa media sosial seperti instagram, facebook
dan twitter supaya membuat konsumen merasa lebih mengenal produk
dan untuk mencapai pangsa pasar yang lebih luas, yang tidak hanya
berpaku pada daerah pontianak dan sekitarnya. Pada media tadi kami
akan memberikan penjelasan singkat mengenai produk kami serta
kelebihan yang dimiliki oleh lampu hias ini agar calon konsumen
dapat memahami terlebih dahulu mengenai produk ini.
12
B. Pemasaran
C. Evaluasi
Apabila program ini sudah berjalan satu bulan, akan dihitung laba rugi
dibulan pertama produksi. Kegiatan ini akan berlangsung sampai empat
bulan yang merupakan waktu pencapaian program. Akan diketahui apakah
produk ini banyak peminatnya atau sedikit peminatnya. Tahap evaluasi
mencakup dua aspek target evaluasi, yaitu dalam sistem produksi dan
pemasaran.
Evaluasi produksi dilakukan untuk menghasilkan produk dengan
penerimaan konsumen yang optimal. Evaluasi produksi dilakukan setiap
menjelang masa produksi. Sedangkan evaluasi pemasaran dilakukan untuk
mengetahui tercapai tidaknya target-target penjualan.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14
Lampiran 1 : Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping
15
16
17
18
19
20
Lampiran 2 : Dosen Pendamping
21
22
Lampiran 3 : Justifikasi Anggaran Kegiatan
3. Perjalanan
Material Volume Harga Satuan Jumlah
Oki Hari
1. Manajemen
Wibowo / 25 Jam dalam 1 Koordinator
181310112
Minggu produksi dan
koordinator
survey
Pengolahan,
3. Novita Sari / Manajemen 25 Jam dalam 1 pemasaran dan
181310201
Minggu promosi
24
Lampiran 5 : Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
25
Lampiran 6 : Gambar Hasil Produk
26