Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTEK KERJA KAYU

( Job 6 Finishing )

OLEH :

GALIH YUDHA PRATAMADINATA (19) (1915113088)

NI PUTU SINTYA DEWI (20) (1915113092)

I NYOMAN SUARDA PUTRA (21) (1915113096)


NADZIFATUL MAGHFIROH (22) (1915113100)
DIPA CHRISTIANTO NOVO SELIK (23) (1915113105)
I GEDE OSA WIRAWAN (25) (1915113113)

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BALI
KELAS 1D/D3
2019
PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
Jalan Kampus Bukit Jimbaran kodepos. 80364 Telp. (0361) 701981
Fax. (0361) 7011128
Website : www.pnb.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil kegiatan kerja kayu ini
dengan lancar.

Kerja kayu merupakan salah satu matakuliah yang wajib ditempuh di Jurusan Teknik
Sipil Politeknik Negeri Bali, laporan kerja kayu ini disusun sebagai pelengkap kerja kayu yang
telah dilaksanakan lebih kurang dua minggu di Workshop Kerja Kayu Politeknik Negeri Bali.

Dengan selesainya laporan kerja kayu ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
telah memberikan masukan-masukan kepada kami, untuk itu kami mengucapkan terimakasih
kepada dosen beserta teknisi yang ada dikampus Politeknik Negeri Bali.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya. Mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................


DAFTAR ISI....................................................................................................................................
BAB I ................................................................................................................................................
PENDAHULUAN ...........................................................................................................................
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................
1.2 Keselamatan Kerja ...............................................................................................................
1.3 Tujuan ....................................................................................................................................
1.4 Manfaat ..................................................................................................................................
BAB II ..............................................................................................................................................
PENGENALAN PERALATAN MANUAL DAN MESIN-MESIN ...........................................
2.1 Alat – Alat Manual................................................................................................................
BAB III.............................................................................................................................................
PEMBAHASAN ..............................................................................................................................
3.1 Dasar Teori ............................................................................................................................
3.2 Tujuan ....................................................................................................................................
3.3 Alat dan Bahan......................................................................................................................
3.4 Keselamatan Kerja Untuk Pekerjaan Finishing ................................................................
3.5 Langkah Kerja Untuk Pekerjaan Finishing .......................................................................
BAB IV .............................................................................................................................................
PENUTUP ........................................................................................................................................
KESIMPULAN ...........................................................................................................................
SARAN .........................................................................................................................................
LAMPIRAN.....................................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktek kerja kayu merupakan praktek dari keseluruhan praktek kerja kayu yang didapat
pada masa perkuliahan di Jurusan Teknik sipil. Pada praktek kerja kayu I lebih menekankan alat
– alat kerja manual. Pembuatan benda kerjanya pun miniatur ( skala kecil ). Selama praktek akan
diperkenalkan berbagai macam alat pertukangan manual, cara pemakaian yang benar ( sesuai
dengan fungsi masing – masing alat ), cara penyetelan alat serta cara penajaman ( pengasahan )
alat sehingga dapat dipergunakan dengan baik dan dapat menghasilkan benda kerja yang
diharapkan.

Pada praktek kerja kayu disamping pengenalan alat – alat pertukangan manual, juga akan
diperkenalkan cara menggergaji kayu yang baik dengan arah melintang serat kayu maupun arah
sejajar serat kayu, potongan mambentuk sudut arak melintang serat kayu, cara mengetam kayu
dengan hasil rata, datar, lurus dan siku. Praktek lainnya adalah cara membuat lubang pada kayu
dengan menggunakan pahat dan bor, serta penyetelan benda kerja yang akan dibuat.

Disamping hal tersebu diatas, pada praktek kerja kayu I juga diperkenalkan macam –
macam sambungan yang sering digunakan pada pekerjaan kayu baik untuk sambungan balok
atau sambungan untuk papan kearah melebar. Kemudian jenis jenis sambungan tersebut akan
dipraktekkan cara pembuatannya untuk balok dan papan.

Secara garis besar praktek kerja kayu bertujuan untuk memberikan dasar – dasar
pengguanaan alat / perkakas pertukangan manual dan dilanjutkan dengan pembuatan benda kerja
akan menjadi dasar atau acuan untuk diterapkan.

1.2 Keselamatan Kerja

1) Keluarkan peralatan hanya yang dianggap perlu dan simpan peralatan yang tidak
dipergunakan kedalam mundam.
2) Periksa kembali ketajaman peralatan, jika peralatan tumpul/majal lakukan penajaman
peralatan.
3) Pelajari dahulu gamabar kerja dan ikuti langkah-langkah pengerjaan dengan teratur.
4) Pusatkan perhatian /pikiran pada pekerjaan.
5) Mintalah saran/petunjuk instruktur, jika mengalami hambatan atau permasalahan dalam
pengerjaan atau penggunaan alat.
Kelengkapan APD :
 Topi
 Masker
 Rompi

1.3 Tujuan

1) Mahasiswa diharapkan terampil dalam menggunakan perkakas tangan sesuai dengan


fungsinya.
2) Mahasiswa diharapkan terampil dalam mengetam rata, lurus, halus dan siku.
3) Mahasiswa diharapkan terampil dalam melukis dan membeeri tanda pada benda kerja
sesuai dengan gambar.
4) Mahasiswa diharapkan terampil dalam memotong dan membelah kayu dengan
menggunakan mesin atau peralatan manual lainnya.
1.4 Manfaat

Manfaat dari praktikum kayu untuk job aplikasi ini agar kita mampu memahami
bahwa dalam pembuatan job aplikasi membutuhkan ketelitian dan kehati hatian agar kita
tidak salah memperhitungkan bahan untuk membuat job aplikasi mengingat persediaan
kayu sudah mulai langka, hingga nantinya tidak ada kekurangan bahan ataupun
kelebihan,sehingga mengurangi pembuangan bahan sisa.
BAB II

PENGENALAN PERALATAN MANUAL DAN MESIN-MESIN

2.1 Alat – Alat Manual


Alat manual merupakan alat yang digunakan seorang pekerja kayu apabila pekerja
tersebut tidak memiliki mesin kerja kayu, dan membutuhkan tenaga ekstra dalam
penggunaannya. Berikut beberapa alat-alat yang manual yang biasa ditemukan dalam
pekerja kayu :
1. Ketam, alat ini digunakan sebagai pemerata sisi kayu

2. Gergaji, dalam pekerjaan kayu dibagi menjadi 4 jenis


 Gergaji Potong : memotong serat kayu
 Gergaji Belah : membelah serat kayu
 Gergaji Tusuk : menusuk dan melubangi kayu
 Gergaji Punggung : membelah serat kayu

(gambar gergaji potong) (gambar gergaji belah)


(gambar gergaji tusuk) (gambar gergaji punggung)

3. Palu, dibagi menjadi dua yaitu palu besi dan palu kayu
 Palu Besi : untuk memukul atau menancapkan paku
 Palu Kayu : untuk pemukul pahat

4. Pahat, digunakan untuk memahat dan dapat juga untuk melubangi kayu

5. Meteran, untuk mengkur kayu yang akan digunakan


6. Siku, untuk membuat tanda ataupun sebagai penggaris pada suatu objek serta untuk
menyiku sudut

7. Siku Putar, untuk membuat sudut kemiringan kayu

8. Perusut, sebagai pemberi tanda pada kayu

9. Bor tangan, digunakan sebagai pelubang kayu

10. Kikir, untuk menipiskan bagian kayu sedikit demi sedikit


11. Amplas , untuk menghaluskan permukaan benda

12. Kuas , alat untuk melapisi bahan ke benda kerja

13. Kapi , digunakan untuk mendempul

14. Spray Gun


15. Kompresor

2.2 Alat – Alat Mesin


1. Mesin gergaji belah dan mesin gergaji potong (circular saw)

A. Keselamatan kerja :
 Sesuaikan mata gergaji dengan jenis pekerjaan
 Untuk membelah putus, mata gergaji harus lebih tinggi 5mm dari permukaanbenda
kerja
 Untuk membelah benda harus menggunakaan pengatur
 Jangan membelah benda kerja kurang dari 15cm
 Pekerjaan dimulai saat mesin benar-benar siap digunakan.
B. Keguaan gergaji belah dan potong
 Membelah tegak lurus dan miring
 Memotong tegak lurus dan miring
 Membelah putus
 Membuat oakan piringan
 Membuat pen bulat atau dowel
 Membuat coakan
 Membuat sponing
 Membuat alur kapur
 Membuat alur lengkung dan pinggiran

C. Pengoprasian dan langkah-langkah pengoprasian


 Mengatur pengantar bebas sesuai dengan ukuran
 Atur ketinggian daun gergaji
 Atur pengantar tetap sesuai dengan ukurannya
 Atur kemiringan daun gergaji
 Hidupkan sumber arus listrik
 Tunggu sampai mesin berputar penuh
 Matikan mesin setelah menggunakaannya atau setelah bekerja
2. Gergaji ayun/mesin potong (radialing saw)

A. Kegunaan mesin gergaji ayun


 Membuat alur dalam posisi melebar
 Memotong kayu

B. Langkah-langkah pengoperasian
 Hidupkan sumber arus listrik
 Tunggu mesin bekerja secara penuh sebelum menggergaji
 Matikan mesin setelah pekerjaan selesai

3.Mesin Bor

A. Kegunaan mesin bor


 Membuat lubang
 Membuat propel

B. Langkah-langkah pengoperasian
 Ukur mata bor sesuai dengan ukuran yang diinginkan
 Hidupkan arus listrik
 Letakkan benda kerja diatas alat kerja
 Putar kendali untuk menurun kan mata bor
 Atur posisi mesin untuk pengeboran
 Lakukan pengeboran secara pelahan-lahan
 Matikan mesin setelah digunakaan

4. Mesin ketam perata

A. Kegunaan mesin ketam


 Melakukan perataan sisi
 Membuat tali air
 Membuat sudut

B. Langkah-langkah pengoprasian mesin ketam


 Lakukan pemeriksaan terhadap mata ketam
 Hidupkan arus listik
 Tunggu hingga mesin benar-benar siap dipakai
 Atur mata ketam harus sama dengan ketinggiaannya dengan mejabelakang
 Atur pemakaian mata ketam 0,8-1,6 mm, yaitu meja muka lebih rendah dari pada
meja belakang
 Periksa kayu pekerjaan, pastikaan tidak besi ataupun paku
 Matikan mesin setelah melakukan pekerjaan

C. Keselamatan kerja
 Gunakan bidang pengaman kecuali dalam membuat sponing
 Pengontrolnya, muka dan belakang rata
 Pengetaman maksimum 3 kali untuk kayu keras
 Gunakan kayu pembantu untuk mendorong benda kerja
 Pada saat menggunakaan mesin mata ketam harus tajam
5. Mesin ketam penebal

A. Kegunaan ketam penebal


 Melanjutkan pengetaman pada kayu yang telah diketam dimesin ketam perata
 Menentukan ketebalan benda kerja sesuai ukuran yang telah direncanakan
 Membuat terusan
 Mengetam bentuk cembung

B. Langkah-langkah pengoperasian mesin ketam penebal


 Hidupkan arus listrik, pastikan mesin dalam keadaan “off” sewaktu pengecekan
kayu
 Atur ketebalan sesuai yang diinginkan
 Hidupkan mesin hingga mesin benar-benar siap dipakai
 Masukan kayu yang ingin diketam secara perlahan
 Ketam kayu hingga mencapai ketebalan yang diinginkan

C. Keselamatan kerja
 Melakukan pemeriksaaan terhadap mesin pengetam
 Masukan kayu yang paling tebal terlebih dahulu
 Ratakan satu sisinya sebelum melakukan pengetaman
 Panjang kayu minimal 35 cm
 Tebal permukaan mesin dari 1,5-2,6 mm
 Putar bagian samping alat untuk penyetelan ketebalan
6. Mesin molder

A. Kegunaan mesin molder


 Membuat profil

B. Langkah-langkah pengoprasian mesin molder


 Atur mesin molder dalam membuat ukuran profil
 Hidupkan arus listrik untuk mesin molder
 Gunakan sisi halus sebagai alas dan tekan kayu yang ingin dibuat profil
 Setelah penggunaan mesin, matikan arus listrik
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Dasar Teori


Yang dimaksud dengan pekerjaan finishing adalah suatu pekerjaan yang dilakukan pada
suatu permukaan (kayu, besi, tembok, dll) dengan suatu lapisan (cat) sehingga permukaan
tersebut nampak berbeda atau sama (warna, tekstur) dari permukaan sebelumnya. Pekerjaan
finishing merupakan pekerjaan penentu dalam hal penampilan dari suatu produk dalam suatu
kegiatan produksi. Dengan menggunakan bahan baku yang murah dan mudah diperoleh serta
tersedianya bahan tersebut, maka akan diperoleh suatu produk yang berkualitas bila ditampilkan
dengan suatu hasil finishing yang baik dan sempurna.
Untuk mendapatkan hasil yang baik dan sempurna, maka akan dibutuhkan seorang tenaga
finishing yang mengetahui dan memahami pengetahuan tentang finishing serta terampil dalam
hal mengaplikasikan bahan finishing pada suatu produk. Pengetahuan itu sangat diperlukan
karena sifat bahan dan cara penggunaannya antara satu jenis bahan finishing dengan bahan
finishing yang lain belum tentu sama. Perlakuan antara suatu jenis bahan produk dengan bahan
produk yang lain juga perlu penangan yang berbeda tergantung dari sifat bahan produk tersebut.
Banyak sekali ragam atau jenis bahan finishing yang bisa diaplikasikan pada suatu
produk. Pemilihannya akan sangat tergantung pada hasil akhir yanng ingin dicapai.

3.2 Tujuan
Tujuan dari finishing yaitu:
Memperindah pekerjaan
Melindungi benda kerja terhadap benda cair, cuaca dan sinar

3.3 Alat dan Bahan


 Kain
 Kuas
 Spray gun
 Kapi
 Wood filler
 Wood stain
 Hardener
 Sanding saeler
 Clear gloss/dop
 Amplas
 Thinner A spesial, A
 Dempul
Secara garis besar bahan finishing dapat dibedakan menjadi:
Cat dengan berbahan dasar minyak
Cat jenis ini biasanya dipergunakan untuk melapisi kayu dan besi. Cara
pengerjaannya bisa dilakukan dengan cara menggunakan kuas atau dengan
menggunakan spray gun. Cat ini dapat diencerkan dengan menambahkan
minyak cat atau thinner.
Cat dengan bahan dasar air
Jenis cat ini biasanya digunakan untuk melapisi permukaan kayu atau tembok. Cara
pengerjaannya dengan menggunakan kuas. Untuk mengencerkan bahan cat ini maka bisa
ditambahkan air bersih.
Hasil akhir yang dilihat adalah pengaruh cat terhadap permukaan yang difinishing
dan dapat dibedakan menjadi:
Cat solid
Cat jenis ini akan menutup permukaan benda yang difinishing secara keseluruhan. Hasil
akhir akan menghilangkan tekstur dari permukaan benda kerja maupun warna asli dari
permukaan.
Cat transparan
Jenis cat ini akan memberikan hasil akhir yang akan tetap mempertahankan tekstur dari
permukaan yang difinishing (Pernis, Politur, Sirlak, dll).

3.4 Keselamatan Kerja Untuk Pekerjaan Finishing


 Selama melakukan pekerjaan finishing, tidak diperbolehkan merokok atau bekerja
berdekatan dengan api, karena bahan-bahan finishing mudah terbakar terutama bahan
finishing yang berbahan dasar minyak
 Gunakan selalu penutup hidung (masker) dan pakaian kerja
 Jagalah selalu ruangan kerja dan ruang pengeringan bebas dari debu dan usahakan
bekerja dengan sirkulasi udara yang baik
 Konsentrasilah hanya pada pekerjaan yang sedang dilakukan

3.5 Langkah Kerja Untuk Pekerjaan Finishing


 Pertama amplas seluruh bagian almari menggunakan amplas tipe no. 100
 Selanjutnya beri lapisan wood filler yang sudah dicampur thinner poles dengan
menggunakan kuas, untuk lubang yang dibuat oleh paku tutupi dengan wood filler saja
tanpa dicampur thinner, tunggu sampai kering sebelum melanjutkan ketahapan
berikutnya
 Setelah lapisannya kering kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengamplasan lagi
dengan amplas tipe no. 150
 Setelah diamplas, selanjutnya lapisi almari dengan menggunakan wood stain yang sudah
dicampur dengan thinner, setelah selesai melapisi diamkan sampai kering
 Setelah kering pasang multiplek bagian belakang yang sesuai dengan ukuran almari
 Tahapan selanjutnya adalah pemberian lapisan sanding saeler yang dicampur dengan
hardener, dalam pelapisannya menggunakan alat spray gun agar lebih merata, setelah itu
tunggu sampai kering
 Dilanjutkan kembali dengan melakukan pengamplasan, di tahap pengamplasan ini
mengamplasnya tidak terlalu tebal, cukup sekali duakali gosok
 Selanjutnya beri lapisan clear gloss/dop yang dicampur dengan thinner, poles dengan
menggunakan kuas sampai merata, dan tunggu sampai kering
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN
Dari praktek ini saya dapat menyimpulkan bahwa praktek kerja kayu ini dapat
memberikan mahasiswanya pengalaman dan pengenalan teori- teori dasar dan teknik teknik
dasar dalam pekerjaan kayu. Contohnya pada job sheet 6 ini. Dimana mahasiswa diajarkan
bagaimana cara/ proses melakukan finishing. Selain itu juga pada job dasar ini juga mengajarkan
mahasiswanya untuk belajar cara membaca joob sheet dengan teliti dan menggunakan perkakas
sesuai fungsinya.

SARAN
Dalam praktek ini, Pertama yang harus dilakukan yaitu memperhatiakan K3 dalam bekerja serta
selalu mematuhi SOP. Kemudian selalu memeriksa alat yang akan digunakan terlebih dahulu
sebelum mempergunakannya, selanjutnya selalu berkonsultasi setiap tahapan kepada
pembimbing untung mengurangi terjadinya kesalahan dan diperlukan ketelitian dalam bekerja.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai