LAPORAN PRAKTEK
“ kerja kayu I “
KELOMPOK 2
NIM:1823715697
SEMESTER/KELAS : 1/E
PRODI : TPJJ
JURUSAN : TEKNIK SIPIL
DOSEN PEMBIMBING: THEODORUS THEHE S.ST
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sampai
saat ini, sehingga kami dapat menyusun laporan ini dan dapat terselesaikan tepat pada
THEHE S.ST dan Rekannya yang telah memberikan tugas praktek yang sangat
bermanfaat bagi kami. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari teman
Kami juga menyadari bahwa dalam penyajian laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan , oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek kerja kayu I merupakan praktek dari keseluruhan praktek kerja kayu
yang didapat pada masa perkuliahan di Jurusan Teknik sipil. Pada praktek kerja kayu I
lebih menekankan alat – alat kerja manual. Pembuatan benda kerjanya pun miniatur
( skala kecil ). Selama praktek akan diperkenalkan berbagai macam alat pertukangan
manual, cara pemakaian yang benar ( sesuai dengan fungsi masing – masing alat ),
cara penyetelan alat serta cara penajaman ( pengasahan ) alat sehingga dapat
dipergunakan dengan baik dan dapat menghasilkan benda kerja yang diharapkan
Pada praktek kerja kayu I disamping pengenalan alat – alat pertukangan manual, juga
akan diperkenalkan cara menggergaji kayu yang baik dengan arah melintang serat
kayu maupun arah sejajar serat kayu, potongan mambentuk sudut arak melintang serat
kayu, cara mengetam kayu dengan hasil rata, datar, lurus dan siku. Praktek lainnya
adalah cara membuat lubang pada kayu dengan menggunakan pahat, cara membuat
kusen pintu, jendelah,dan kuda kuda serta penyetelan benda kerja yang akan dibuat.
Disamping hal tersebut diatas, pada praktek kerja kayu I juga diperkenalkan macam –
macam sambungan yang sering digunakan pada pekerjaan kayu sambungan balok
B.Tujuan Praktek
Secara garis besar praktek kerja kayu I bertujuan untuk memberikan dasar – dasar
pengguanaan alat / perkakas pertukangan manual dan untuk melatih dan mendidik
mahasiswa dalam mengoprasikan alat alat yang di gunakan dalam praktek kayu
dengan cara mengetam , membelah, membuat sambungan , membuat kusen pintu dan
jendela serta membuat kuda kuda, dilanjutkan dengan pembuatan benda kerja akan
menjadi dasar atau acuan untuk diterapkan pada praktek kerja kayu II pada semester
berikutnya.
C.Keselamatan Kerja
Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan keselamatan kerja secara
umum untuk peralatan kerja kayu I adalah sebagai berikut :
Bekerja sesuai dengan petunjuk dan langkah-langkah kerja yang terdapat pada
lembar kerja.
Berkonsentrasi pada pekerjaan yang sedang dilakukan.
Periksa setiap peralatan apakah sudah terpasang dengan baik dan benar.
Periksa setiap ketajaman alat-alat yang akan dipakai , lakukan pengasahan jika
alat yang dipakai dalam keadaan tumpul.
Keluarkan peralatan yang diperlukan saja dari kotak alat agar tidak mengganggu
pekerjaan yang sedang dilakukan.
Letakkan peralatan yang tidak dipakai pada mundam.
Pada saat istirahat , masukkan semua alat kedalam mundam.
Pergunakan peralatan seseuai dengan fungsinya masing-masing.
Gunakan selalu perlengkapan kerja yang disarankan.
Jika ragu dengan menggunakan peralatan, mintalah petunjuk atau bimbingan
instruktur kerja kayu.
2
D.Peralatan Kerja Kayu
Ada banyak jenis peralatan kerja kayu yang dapat dipakai. Peralatan dan perkakas
kerja kayu dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Alat Pembersih
a) Ketam adalah sebuah perkakas yang digunakan untuk menghaluskan dan
meratakan permukaan kayu. Jenis jenis ketam yaitu:
Ketam kayu
Ketam pelicin kayu. Alat ini berfungsi utuk memperlicin / memperhalus
permukaan kayu.
Ketam Perata. Ketam ini mempunyai pisau ketam rangkap. Alat ini berungsi
untuk meratakan bidang hasil ketaman yang besar atau yang tidak rata.
Ketam Penghalus. Alat ini berfungsi untuk pengetaman yang halus tidak
menimbulkan goresan-goresan pada kayu keras dan bermata.
Ketam Penghalus Sponing .Alat ini berfungsi untuk membuat atau mengetam
sponing dengan lebih halus hasilnya.
Ketam Sponing Miring .Alat ini berfungsi khusus untuk membuat spoing yang
bentuknya miring atau untuk membuat sambungan pe ekor burung.
2. Alat Pemotong
Gergaji belah adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu yang arah
potongannya sejajar dengan arah serat kayu.
Gergaji potong adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu dengan
kedudukan tegak lurus terhadat serat kayu.
3. Alat Pelubang
Pahat adalah merupakan peralatan pokok untuk membuat celah sambungan,
melubangi dan membentuk benda kerja. Pahat dan alat pencukil untuk
memotong kayu, membuat celah dan melubangi harus dipukul dengan palu atau
malet.
Pahat kuku miring (bevel-edge chisel) , Fungsi pahat ini adalah untuk
membersihkan atau merapikan bagian-bagian yang akan disambung.
Pahat miring (skew chisel) , digunakan untuk pemotongan halus pada serat kayu
yang sulit .
3
4. Alat Pengukur
Mistar, Rol meter dan meteran kayu adalah alat yang digunakan untuk mengukur
benda kerja, dimana ukuran yang tertera pada bilahnya dalam satuan (cm dan
inchi).
Siku-siku. Dipergunakan untuk Mengontrol kesikuan pada benda kerja dan
Menggaris tegak lurus atau memberi tanda. Ada beberapa jenis siku , yaitu Siku-
siku 90 derajad, siku Perempat , Siku Goyang.
6. Alat-alat Pembantu
Pensil adalah alat pemberi tanda yang akan meninggalkan bekas pada benda
kerja. Dalam pertukangan kayu biasanya menggunakan pensil lunak,yaitu antara
2B.
Palu adalah alat pemukul yang harus disediakan pada setiap bengkel kayu .
Palu juga memiliki beberapa jenis , yaitu palu besi , palu kayu , dan palu karet /
plastic
Kakatua .Kakatua adalah alat yang digunakan untuk mencabut paku dan untuk
memotong kawat berukuran kecil .
Penjepit / klem adalah alat yang berfungsi untuk menjepit kayu sehingga
mempermudah dalam penyambungan .Beberapa jenis penjepit , yaitu klem
batang , Klem C , dan klem F .
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tujuan
Tujuan yang diharapkan setelah kegiatan praktek kerja kayu usai, dimana
mahasiswa / mahasiswi mampu terampil dalam :
Menggunakan perkakas tangan sesuai dengan fungsinya.
Mengetam kayu secara rata, lurus, datar dan siku dengan baik.
Melukis dan memberi tanda pada benda kerja sesuai dengan gambar.
Memotong dan membelah kayu dengan menggunakan gergaji tangan dengan
baik dan benar
2. Instruksi Umum
Pada praktek kerja topik ini dimaksudkan untuk memberikan latihan dasar
mengetam dan menggergaji dengan bahan kayu usuk / kaso ukuran 5/7 cm menjadi
ukran 4/6 cm . Kemudian, memeriksa kondisi dan ukuran kayu tersebut serta ketajaman
dari peralatan / perkakas yang akan digunakan
5
4. Instruksi Kerja
Menyimpan alat – alat kerja yang digunakan pada meja kerja dengan baik dan
teratur apabila belum menggunakannya.
Mempelajari dahulu gambar kerja dan mengikuti langkah –langkah kerja dengan
seksama dan teliti .
Memusatkan perhatian atau pikiran pada waktu praktek
Mengikuti petunjuk – petunjuk dari instruktur
5. Gambar Kerja
6
Menetukan lebar kayu dengan mengukur salah satu muka lebar menjadi 6 cm
dan memproyeksikannya . kemudian mengetam salah satu sisi tebal (misalnya
memakai sisi tebal 1) sampai rata sesuai ukuran .
Menentukan tebal kayu dengan Mengukur salah satu sisi tebal misalnya
memakai sisi tebal 1 menjadi 4 cm dan memproyeksikannya . kemudian
mengetam salah satu muka lebar (misalnya memakai muka lebar I) sampai rata
sesuai ukuran .
2) Selanjutnya ,Melukis bagian – bagian yang akan digergaji pada kayu ukuran 4/6
cm yang telah selesai diketam, dengan berdasarkan ukuran yang sudah di
tentukan pada gambar kerja .
3) Berikutnya, Penggergajian pada kayu yang telah selesai dilukis dengan
ketentuan
Menggergaji belah menggunakan gergaji pembelah sampai batas lukisan .
Menggergaji potong sampai batas lukisan.
Menggergaji potong miring sampai batas lukisan
7. Hasil Kerja
Diakhir kegiatan praktikum job 1 mengenai latiahan dasar mengetam dan
menggegaji ini , dapat saya tampilkan contoh hasil kerja yang telah saya hasilkan,
seperti terlihat pada gambar di bawah ini :
Dari gambar diatas, dapat saya simpulkan bahwa untuk mencapai suatu hasil kerja
yang maksimal pada job 1 ini , seorang pekerja perlu memperhatikan hal- hal berikut :
a) Mengikuti prosedur kerja yang benar . artinya semua kegiatan pada praktikum
job 1 berpatokan pada langkah kerja , karena langkah kerja merupakan arahan
kerja pada kegiatan praktikum tersebut .
b) Cara penggunaan alat kerja yang baik dan benar .singkatnya , dalam
penggunaan alat kerja yang baik dan benar pada suatu praktikum akan
menghasilkan suatu hasil kerja yang bagus pula.
c) Tepat atau tidaknya ukuran . Ukuran - ukuran yang sudah ditentukan sesuai pada
gambar kerja pada job 1 akan menjadi batasan –batasan dalam menggergaji dan
mengetam .sehinga hasil kerja yang dihasilkan rapih dan lurus .
7
d) Lamanya waktu pekerjaan dan hasil akhir pekerjaan . Suatu pekerjaan yang
diselesaikan dalam waktu yang cepat menandakan bahwa pekerja tersebut
bekerja dengan disiplin. Namun perlu diingat, untuk menghasilkan hasil kerja
yang bagus dalam waktu yang cepat harus membutuhkan keterampilan pekerja
yang teliti dan ulet dalam bekerja . karena seperti yang kita ketahui banyak
pekerja yang bekerja dalam waktu yang cepat kadang hasil kerjanya tidak
memuaskan .
e) Dan yang paling penting adalah keselamatan kita dalam bekerja . Keselamatan
dalam bekerja merupakan hal utama yang perlu diwaspadai dalam melakukan
aktivitas praktek . Selain itu kesalamatan bekerja juga merupakan tolak ukur bagi
hasil kerja .artinya suatu hasil kerja dikatakan berhasil jika hasil kerja itu bagus
dan pekerjanya selamat dalam bekerja , namun jika hasil kerjanya bagus dan
pekerjanya mendapat kecelakaan maka dapat dikatakan hasil kerja yang
dihasilkan kurang berhasil.
1. Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel, mahasiswa diharapkan terampil dalam :
Menggunakan perkakas tangan.
Membuat bentuk sambungan bibir miring berkait.
Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.
2. Instruksi Umum :
Sambungan ini dipergunakan jika pada suatu balok (gelagar) bekerja gaya tarik yang
saling berlawanan arah, maka pada setengah panjang bibir sambungan ditakik
sehingga berbentuk kait.
o Panjang bibir sambungan = 2,5 – 3 h
o h = tinggi kayu.
4. Instruksi Kerja :
menyimpan alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik dan
teratur apabila belum digunakan.
8
mempelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan
seksama dan teliti.
Memusatkan perhatian atau pikiran pada waktu praktek.
mengikuti petunjuk-petunjuk dari Instruktur
5. Gambar kerja
Prosedur kerja/langkah kerja yang sebagai acuan dalam praktikum job 2 mengenai
sambungan bibir miring berkait, yaitu sebagai berikut :
9
7.Hasil Kerja
Hasil kerja dari praktikum job 2 tampak sperti pada gambar berikut ini:
Gambar diatas terlihat bahwa untuk menghasilkan suatu hasil kerja yang berhasil
dalam arti bagus dan rapi , kita perlu mengikuti langkah – langkah kerja yang sudah
ditentukan . Demi mencapai kesuksesan dalam mengikuti langkah – langkah kerja
diperlukan ketelitian dan keseriusan seorang pekerja dalam bekerja . selain itu ,
penggunaan alat kerja yang sesuai fungsinya juga sangat membantu dalam
keberhasilan suatu pekerjaan praktikum . Namun ada hal lain yang juga harus
diperhatikan bagi seorang pekerja adalah ketepatan dalam pengukuran , karena hal itu
sangat penting dalam menetukan ukuran kayu yang menjadi acuan dalam praktikum.Di
samping dari sekian hal diatas , dalam kegiatan praktek kita harus bekerja tepat
waktu , ketepatan waktu dalam bekerja merupakan poin penting yang harus dimiliki
oleh setiap pekerja .Hal ini agar melatih kita ( pekerja ) untuk disiplin dalam bekerja /
disiplin dengan waktu yang digunakan dalam bekerja . Adapun hal yang tidak kala
penting yang lebih utama diperhatikan dalam bekerja adalah keselamatan kita dalam
bekerja .
1. Tujuan
Pada akhir pelajaran diharapkan Mahasiswa dapat :
Terampil dalam menggunakan perkakas kayu
Membuat sambungan kuzen pintu / sambungan tiang atas dan ambang atas
Dapat menerangkan prinsip hubungan tiang kuzen dengan ambang atas serta
bentuk dan fungsi dan bagian – bagiannya.
10
2. Instruksi Umum
Kusen terdiri dari balok tegak (tiang kusen) dan balok datar (ambang). Ukuran kayu
yang digunakan sebaiknya diperhitungkan atau disesuaikan dengan tebal tembok, lebar
atau besarnya daun pintu. Hubungan tiang kuzen dengan ambang atas dibuat
sambungan purus dan lubang. Lebat lurus dibuat 1/3 (h) dan ambang atas diperpanjang
(8 ~ 10) cm kiri kanan yang dinamakan kuping kuzen. Untuk menguatkan hubungan
tiang dan ambang dipergunakan alat sambung paku. Sedangkan untuk menyamarkan
retakan yang terjadi antara kuzen dan tembok, maka pada sisi luar tiang kuzen dibuat
tali air dengan ukuran (0.6 x 0.6) cm. Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kuzen
adalah arah dari bukaan pintu jika kusen yang dibuat merupakan kuzen gandeng
( kuzen pintu dan jendela jadi satu kesatuan).
4.Gambar Kerja
11
5.Prosedur Kerja
Persiapkan semua bahan dan peralatan yang akan diperlukan
Ketam kayu pada keempat sisinya dengan rata, lurus, halus dan siku sesuai
dengan ukuran yang ditentukan
Potong kayu menjadi 2 bagian yang sama panjang untuk tiang kuzen ( A ) dan
untuk ambang ( B )
Melukis tiang kusen ( A ) dengan berpedoman pada gambar kerja yang sudah
ada, kemudian beri tanda bagian – bagian yang akan dibuang dengan
menggunakan pensil
Lakukan hal yang sama untuk ambang atas ( B )
Mulailah dengan membuat purus tiang kusen ( A ) dengan menggunakan gergaji
atau dengan bantuan alat.
Lapisi permukaan kayu dengan wood filler untuk menutup pori – pori kayu, cacat
kayu atau celah – celah sambungan kayu dengan menggunakan kuas atau kapi
Amplas permukaan kayu, dan tahap selanjutnya pemberian warna ( wood stain )
dengan menggunakan kain, spons, kuas atau alat semprot ( spray gun ),
kelebihan warna dapat dibersihkan dengan menggunakan kain dan pewarnaan
dapat dilakukan berulang – ulang untuk mendapatkan terang dan gelapnya
warna
Setelah wood stai kering, selanjutnya pelapisan dengan menggunakan sanding
sealer bertujuan untuk menutupi pori – pori kayu sehingga membentuk suatu
dasar yang padat, keras dan halus.
Setelah sanding sealer mengering dapat diamplas menggunakan amplas no 380
~ 400, pengamplasan dilakukan satu arah atau sejajar serat kayu
Setelah sanding sealer diamplas dapat dilapisi dengan lapisan akhir ( top coat )
yaitu melamin lack, bahan ini menghasilkan permukaan kayu yang mengkilap,
keras namun fleksibel dan tidak mudah pecah / retak pada perubahan cuaca /
temperatur, tahan terhadap goresan, tahan terhadap udara lembab, tahan
terhadap air dan tahan terhadap bahan kimia seperti garam, logam, alkohol,
asam sitrat dan lain – lain
Cara melapisi top coat menggunakan spray gun, tekanan udara dari kompresor
berkisar antara ( 3 ~ 3.5 ) kg/cm 2. Dan jarak nosel spray gun terhadap
permukaan kayu berisar antara ( 15 ~ 20 ) cm.
7.Finishing
Tujuan dari finishing ini, yaitu :
Memperindah
Melindungi benda yang difinishing dari benda cair, cuaca dan sinar
Menarik perhatian
12
Untuk mencapai hasil yang sesuai yang diinginkan hendaknya kita mengikuti
prosedur yang ada dengan baik dan benar. Selain itu perlu ketelitian dalam membuat
setiap bagian – bagian dan merakitnya, maka dengan demikian kita akan mencapai
hasil yang maksimal dari praktek sambungan kusen.
3. Instruksi Kerja
Simpanlah alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja
dengan baik dan teratur apabila belum digunakan
13
Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja
dengan seksama dan teliti
Pusatkan perhatian atau pikiran pada waktu praktek
Gunakan pakaian kerja dengan lengkap dan disiplin pada waktu
praktek di bengkel
Ikuti petunjuk-petunjuk instruksi
5.Langkah kerja
Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai (tajam dan
tidak dalam kondisi rusak)
Siapkan bahan yang diperlukan
Ketam keempat sisi kayu (muka I,II,III dan IV) hingga rata, halus,
lurus dan siku antara muka yang satu dengan yang lainnya
Potong kayu menjadi 3 bagian dengan panjang masing-masing
sesuai dengan gambar kerja
Lukis bentuk sambungan kaki kuda-kuda dengan tiang
penggantung sesuai dengan gambar kerja
Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan dengan
jelas (misalnya dengan cara diarsir)
Buat pen sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan
gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik
(rata,siku, dan tegak lurus mengikutibentuk lukisan)
Buat lubangnya dengan menggunakan pahat lubang mengikuti
garis kerja dengan kedalaman masing-masing setengah tinggi kayu
Cobalah stel konstruksi sambungan kaki kuda-kuda dengan tiang
penggantung dan perhatian secara seksama bagian-bagian mana
saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi sambungan yang rata
dan rapat
Benahi kekurangan-kekurangan tersebut sehingga sambungannya
benar-benar rata dan rapat
Stel kembali sambungan antara kaki kuda-kuda dengan tiang
penggantung tersebut
14
Ratkan sambungan kaki kuda-kuda dengan tiang penggantung
tersebut dengan menggunakan ketam halus
6.Gambar kerja
7.Hasil kerja
15
Maka volume = P x L x T
= 0,5 x 0,07 x 0,05 m
= 0,00175 m3
= 0,00175 x setiap anggota kelompok
= 0,00175 x 2
= 0,0035 m3
Jadi, volume kayu per kelompok sama dengan 0,0035 m 3
16
Job IV. Membuat setel kuda-kuda
Diketahui digunakan kayu dalam praktek miliki ukuran :
Panjang : 60 cm = 0,6 m
Lebar : 3 cm = 0,03 m
Tinggi : 5 cm = 0,05 m
Maka volume = P x L x T
= 0,6 x 0,03 x 0,05 m
= 0,0009 m3
= 0,0009 x setiap anggota kelompok
= 0,0009 x 6
= 0,00054 m3
Jadi, volume kayu per kelompok sama dengan 0,00054 m 3
TABEL
17
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dengan selesainya laporan kerja kayu I ini penulis dapat menyimpulkan bahwa
praktek kerja kayu penting di pelajari dan diketahui bagi mahasiswa, karena menambah
wawasan serta menambah pengalaman bagi mahasiswa yang nantinya akan terjun
kelapangan proyek ataupun yang ingin berwirausaha.
B. Saran
Dalam praktek kerja kayu mesin-mesin serta alat atau perkakas yang terdapat di
lab kayu sangat terbatas dan beberapa alat tidak dapat dipergunakan. Penulis berharap
nantinya alat/ perkakas di tambah untuk menunjang pembelajaran praktek kerja kayu
dan mempermudah/mempercepat pembelajaran bagi mahasiswa untuk kedepanya.
Dan peralatan yang digunakan kurang lengkap
18
C. DAFTAR LAMPIRAN
1.ABSEN
2.BAHAN
Balok
3. ALAT
4.DOKUMENTASI
21
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………………………………………..1
B. Tujuan praktek………………………………………………………..2
C. Keselamatan kerja…………………………………………………...3-4
BAB II PEMBAHASAN
1. Tujuan…………………………………………………………..5
2. Instruksi umum………………………………………………...6
3. Alat dan bahan…………………………………………………6
4. Instruksi kerja…………………………………………………..6
5. Gambar kerja……………………………………………………6
6. Prosedur dan langkah kerja…………………………………...6
7. Hasil kerja……………………………………………………….7
1. Tujuan…………………………………………………………....7
2. Instruksi umum…………………………………………………..7
3. Alat dan bahan…………………………………………………..8
4. Instruksi kerja…………………………………………………….8
5. Gambar kerja…………………………………………………….9
6. Prosedur/langkah kerja…………………………………………9
7. Hasil kerja………………………………………………………..10
1. Tujuan …………………………………………………………….10
2. Instruksi umun…………………………………………………….11
3. Alat dan bahan……………………………………………………11
4. Instruksia kerja……………………………………………………11
5. Gambar kerja……………………………………………………..12
6. Prosedur / langkah kerja…………………………………………12
7. Finising…………………………………………………………….12
8. Gambar kerja……………………………………………………..13
1. Tujuan ……………………………………………………………..13
2. Instruksi umum……………………………………………………13
3. Instruksi kerja……………………………………………………..13
4. Alat dan bahan……………………………………………………14
5. Langkah kerja……………………………………………………..14
6. Gambar kerja………………………………………………………15
Table …………………………………………………………………...17
A. Kesimpulan ……………………………………………………………….18
B. Saran………………………………………………………………………18
C. Daftar lampiran……………………………………………………………19
1. Absen……………………………………………………………..19
2. Bahan……………………………………………………………...20
3. Alat…………………………………………………………………20
4. Dokumentasi……………………………………………………...21
ii
ii