Anda di halaman 1dari 19

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktek kerja kayu I merupakan praktek dari keseluruhan praktek kerja kayu yang
didapat pada masa perkuliahan di Jurusan Teknik sipil. Pada praktek kerja kayu I lebih
menekankan alat – alat kerja manual. Pembuatan benda kerjanya pun miniatur ( skala kecil ).
Selama praktek akan diperkenalkan berbagai macam alat pertukangan manual, cara
pemakaian yang benar ( sesuai dengan fungsi masing – masing alat ), cara penyetelan alat
serta cara penajaman ( pengasahan ) alat sehingga dapat dipergunakan dengan baik dan dapat
menghasilkan benda kerja yang diharapkan.

Pada praktek kerja kayu I disamping pengenalan alat – alat pertukangan manual, juga
akan diperkenalkan cara menggergaji kayu yang baik dengan arah melintang serat kayu
maupun arah sejajar serat kayu, potongan mambentuk sudut arak melintang serat kayu, cara
mengetam kayu dengan hasil rata, datar, lurus dan siku. Praktek lainnya adalah cara membuat
lubang pada kayu dengan menggunakan pahat dan bor, serta penyetelan benda kerja yang
akan dibuat.

Disamping hal tersebu diatas, pada praktek kerja kayu I juga diperkenalkan macam –
macam sambungan yang sering digunakan pada pekerjaan kayu baik untuk sambungan balok
atau sambungan untuk papan kearah melebar. Kemudian jenis jenis sambungan tersebut akan
dipraktekkan cara pembuatannya untuk balok dan papan.

Secara garis besar praktek kerja kayu I bertujuan untuk memberikan dasar – dasar
pengguanaan alat / perkakas pertukangan manual dan dilanjutkan dengan pembuatan benda
kerja akan menjadi dasar atau acuan untuk diterapkan pada praktek kerja kayu II pada
semester berikutnya.

1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Prinsip kerja kayu yang baik


Sebelum melakukan pekerjaan kayu, maka sebagai orang yang melakukan pekerjaan
tersebut haruslah mengetahui prinsip-prinsip kerja kayu sehingga selama melakukan
pekerjaan dapat menggunakan peralatan yang benar serta dengan hasil yang baik sesuai
dengan keinginan.
Adapun prinsip-prinsip kerja kayu yang baik adalah:
1. Menjaga keselamatan diri sendiri atau orang lain yang berada pada area atau dimana kita
sedang bekerja.
2. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsi dari masing-masing peralatan
3. Pekerjaan yang dihasilkan dapat memberikan hasil yang siku,lurus,datar dan halus untuk
setiap permukaan
4. Penggunaan dan penempatan berbagai jenis sambungan pada konstruksi harus benar, sehingga
dapat memberikan kekuatan dari konstruksi tersebut
5. Pembuatan sambungan pada kayu harus benar-benar rapat antar satu kayu dengan kayu yang
lainnya

B. Keselamatan kerja secara umum


Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan keselamatan kerja secara umum
untuk peralatan kerja kayu I adalah sebagai berikut :

 Bekerja sesuai dengan petunjuk dan langkah-langkah kerja yang terdapat pada lembar kerja
 Berkonsentrasi pada pekerjaan yang sedang dilakukan
 Periksa setiap peralatan apakah sudah terpasang dengan baik dan benar
 Periksa setiap ketajaman alat-alat yang akan dipakai , lakukan pengasahan jika alat yang
dipakai dalam keadaan tumpul
 Keluarkan peralatan yang diperlukan saja dari kotak alat agar tidak mengganggu pekerjaan
yang sedang dilakukan
 Letakkan peralatan yang tidak dipakai pada mundam

2
 Pada saat istirahat , masukkan semua alat kedalam mundam
 Pergunakan peralatan seseuai dengan fungsinya masing-masing
 Gunakan selalu perlengkapan kerja yang disarankan
 Jika ragu dengan menggunakan peralatan, mintalah petunjuk atau bimbingan instruktur kerja
kayu

2.3 Perkakas dan peralatan kerja kayu secara umum


Ada banyak jenis peralatan kerja kayu yang dapat dipakai. Peralatan dan perkakas kerja
kayu dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:

A. Alat Pembersih
1. Ketam adalah sebuah perkakas yang digunakan untuk menghaluskan dan meratakan
permukaan kayu. Jenis jenis ketam yaitu:
a. Ketam kayu

1. Ketam pelicin kayu .Alat ini berfungsi utuk memperlicin / memperhalus permukaan kayu
2. Ketam Perata . Ketam ini mempunyai pisau ketam rangkap. Alat ini berungsi untuk
meratakan bidang hasil ketaman yang besar atau yang tidak rata.
3. Ketam Penghalus .Alat ini berfungsi untuk pengetaman yang halus tidak menimbulkan
goresan-goresan pada kayu keras dan bermata.
4. Ketam penghalus primus .Alat ini berfungsi untuk mengetam halus dan tebal tetapi dapat
diatur dengan mudah.
5. Ketam pembentuk – halus . Alat ini berfungsi untuk mengetam dengan banyak tatal dan hasil
yang baik atau lebih halus.
6. Ketam Bangku Panjang .Alat ini berfungsi untuk mengetam kayu yang panjang dan ketam
bangku panjang digunakan untuk mengurangi permukaan kayu agar rata sempurna bentuknya.
7. Ketam Penghalus Sponing .Alat ini berfungsi untuk membuat atau mengetam sponing dengan
lebih halus hasilnya.
8. Ketam Sponing Miring .Alat ini berfungsi khusus untuk membuat spoing yang bentuknya
miring atau untuk membuat sambungan pe ekor burung.
9. Ketam Dasar .Alat ini berfungsi untuk mengetam atau menyempurnakan alur lurus/ekor
burung panjang dan untuk mendalamkan / membersihkan alur.

3
b. Ketam Besi/Baja
1. Ketam Jack (Jack Plane) . Ketam ini digunakan untuk menghilangkan goresan-goresan yang
ditinggalkan pada permuka-an kayu oleh gergaji, untuk memberikan ukuran yang diinginkan
bagi kayu, untuk meratakan per-mukaan kayu dan untuk segala macam pengerutan lainnya.
2. Ketam Pelicin . Ketam pelicin digunakan untuk menghilangkan setiap ketidak rataan dengan
jalan mengeluarkan tatal-tatal tipis dari permukaan .
3. Block Plane . Ketam plane digunakan untuk benda benda berukuran kecil dan halus yang
memerlukan pengerjaan sangat teliti .
4. Ketam Berhidung Cembung
5. Ketam Trying (Trying Plane) . Trying plane digunakan bila kayu-kayu yang akan diketam
berukuran besar dan kecermatan dan untuk menjamin kecematan .
6. Ketam sponning .Ketam ini digunakan untuk membuat sponing-sponing pada tepi kayu .

2. Alat Pemotong
1. Gergaji belah adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu yang arah potongannya
sejajar dengan arah serat kayu.
2. Gergaji potong adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu dengan kedudukan tegak
lurus terhadat serat kayu.
3. Gergaji punggung dan gergaji bajang , gergaji punggung dipergunakan untuk penggergajian
dengan ketelitian kesemua arah tanpa memperhatikan arah serat dari kayu. Sedangkan gergaji
bajang dipergunakan untuk pekerjaan yang sangat halus dan dengan ketelitian yang tinnggi.
4. Gergaji pelobang adalah gergaji yang digunakan untuk membuat lubang dengan diameter
yang besar.
5. Gergaji Punggung yang dapat dibalikdipergunakan untuk memotong kayu dengan halus yang
lebih halus dalam bentuk dan ukuran yang diperlukan.
6. Gergaji Kompas dipergunakan untuk membuat lubang bundar maupun persegi.
7. Gergaji Pembentuk Sudut (Gergaji PotongMiring )dipergunakan untuk memotong siku atau
miring/verstek dengan sudut-sudut tertentu sesuai dengan yang diinginkan.

4
3. Alat Pelubang
1. Pahat
.Pahat adalah merupakan peralatan pokok untuk membuat celah sambungan,
melubangi dan membentuk benda kerja. Pahat dan alat pencukil untuk memotong kayu,
membuat celah dan melubangi harus dipukul dengan palu atau malet.
1. Pahat kuku kekar (fimer chisel) digunakan untuk menusuk dan mencukil kayu
2. Pahat kuku miring (bevel-edge chisel) , Fungsi pahat ini adalah untuk membersihkan atau
merapikan bagian-bagian yang akan disambung.
3. Pahat pengupas (paring chisel), digunakan untuk membersihkan / merapikan bekas
pemahatan pada bagian dalam atau bagian-bagian yang lebar, sehingga posisi pahat tetap rata
dengan permukaan kayu .
4. Pahat miring (skew chisel) , digunakan untuk pemotongan halus pada serat kayu yang sulit .
5. Pahat lubang terdapat bebera pajenis dan bentuk dari pahat lubang-purus, yaitu:Pahat miring,
digunakan untuk pemahatan lubang lebar dan dalam (lebar potongan 1“ - 2“).Pahat
serombong, digunakan untuk pemahatan lubang dangkal(lebar potongan ¼“ sampai 2“).Pahat
lubang-purus, digunakan untuk pemahatan lubang yang dalam dan sempit.
6. Pahat Tusuk

4 . Alat Pengukur

1. Mistar, Rol meter dan meteran kayu adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda kerja,
dimana ukuran yang tertera pada bilahnya dalam satuan (cm dan inchi).
2. Siku-siku .Dipergunakan untuk Mengontrol kesikuan pada benda kerja dan Menggaris tegak
lurus atau memberi tanda . Ada beberapa jenis siku , yaituSiku-siku 90 derajad, siku Perempat
, Siku Goyang ,
5 Bangku kerja / meja kerja

1. Bangku Kerja .Bangku kerja ini berfungsi pada saat mengetam, menggergaji dan memahat,
selain itu juga bangku kerja ini juga berfungsi menyimpan peralatan yang akan digunakan.
2. Meja Kerja adalah tempat atau areal pada bangku kerja dimana nantinya kita akan melakukan
pekerjaan.

5
6 . Alat-alat Pembantu

1. Pensil adalah alat pemberi tanda yang akan meninggalkan bekas pada benda kerja. Dalam
pertukangan kayu biasanya menggunakan pensil lunak,yaitu antara 3B s.d. 6B dengan bentuk
bulat telur.
2. Penggores adalah alat yang terbuat dari logam berbentuk silindris lurus dan diruncingkan
dibagian ujung depan.Fungsi penggores adalah untuk membuat tanda/garis batas pengerjaan.
3. Perusut adalah alat gores kayu untuk membuat garis-garis sejajar dengan salah satu tepi benda
kerja.Alat ini berfungsi untuk menggambar atau memberi tanda pada sambungan lubang dan
pen serta tebal maupun lebar kayu .
4. Palu adalah alat pemukul yang harus disediakan pada setiap bengkel kayu . Palu juga
memiliki beberapa jenis , yaitu palu besi , palu kayu , dan palu karet / plastic
5. Kakatua .Kakatua adalah alat yang digunakan untuk mencabut paku dan untukmemotong
kawat berukuran kecil .
6. Obeng .Obeng adalah alat yang digunakan untuk memutar sekrup
7. Penjepit / klem adalah alat yang berfungsi untuk menjepit kayu sehingga mempermudah
dalam penyambungan .Beberapa jenis penjepit , yaitu klem batang , Klem C , dan klem F .
8. Kikir dan kikir parut digunakan dalam pertukangan kayu untuk pembentukan potongan-
potongan yang tidak teratur dan untuk kurva –kurva yang tidak memungkinkan mengunakan
ketam.

6
BAB III
PEMBAHASAN

JOB I
Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji

1.Tujuan

Tujuan yang diharapkan setelah kegiatan praktek bengkel usai, dimana mahasiswa /
mahasiswi mampu terampil dalam :
 Menggunakan perkakas tangan sesuai dengan fungsinya.
 Mengetam kayu secara rata, lurus, datar dan siku dengan baik.
 Melukis dan memberi tanda pada benda kerja sesuai dengan gambar.
 Memotong dan membelah kayu dengan menggunakan gergaji tangan dengan baik dan benar

2. Instruksi Umum

Pada praktek kerja topikini dimaksudkan untuk memberikan latihan dasar mengetam dan
menggergaji dengan bahan kayu usuk / kaso ukuran 5/7 cm menjadi ukran 4/6 cm .
Kemudian, memeriksa kondisi dan ukuran kayu tersebut serta ketajaman dari peralatan /
perkakas yang akan digunakan .

3. Alat Dan Bahan

Pada praktikum job 1 mengenai latihan dasar mengetam dan menggergaji dapat
menggunakan alat dan bahansebagai berikut :

- Gergaji tangan pemotong / pembelah - rolmeter


- Gergaji punggung - Pensil / kraspen
- Ketam pendek kasar / halus - Siku dan siku verstek
- Kayu kanper ukuran 6/8

4 .Instruksi Kerja
 Menyimpan alat – alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik dan teratur
apabila belum menggunakannya.

7
 Mempelajari dahulu gambar kerja dan mengikuti langkah –langkah kera dengan seksama dan
teliti .
 Memusatkan perhatian atu pikiran pada waktu praktek
 Mengikuti petunjuk – petunjuk dari instruktur

5. Gambar Kerja

6 .Prosedur Kerja / Langkah Kerja

Prosedur kerja/ langkah kerjayang sebagai acuan dalam praktikum job 1 mengenai
latihan mengetam dan menggergaji, yaitu sebagai berikut :

A. Sebatang kayu usuk / kaso dengan ukuran 5/7 cm yang sudah disiapkan diketam menjadi
ukuran 4/6 cm,dengan ketentuan :
1. Megetam muka lebar I dan sisi tebal 1 secara rata , lurus , halus , dan kemudian siku sisi tebal
1 terhadap muka lebar 1 .Demikian dilakukan juga pada muka lebar II dan sisi tebal 2
2. Menetukan lebar kayu dengan mengukur salah satumuka lebar ( misalnya memakai muka
lebar I ) menjadi 6 cm dan memproyeksikannya . kemudian mengetam salah satu sisi tebal (
misalnya memakai sisi tebal 1) sampai rata sesuai ukuran .
3. Menentukan tebal kayu dengan Mengukur salah satu sisi tebal misalnya memakai sisi tebal 1
) menjadi 4 cm dan memproyeksikannya . kemudian mengetam salah satu muka lebar (
misalnya memakai muka lebar I ) sampai rata sesuai ukuran .
B. Selanjutnya ,Melukis bagian – bagian yang akan digergaji pada kayu ukuran 4/6 cm yang
telah selesai diketam, dengan berdasarkan ukuran yang sudah di tentukan pada gambar kerja
.
C. Berikutnya, Penggergajian pada kayu yang telah selesai dilukis dengan ketentuan :
1. Menggergaji belah menggunakan gergaji pembelah / gergaji punggung sampai batas lukisan .

8
2. Menggergaji potong sampai batas lukisan.
3. Menggergaji potong miring sampai batas lukisan

7 . Hasil Kerja

Diakhir kegiatan praktikum job 1 mengenai latiahan dasar mengetam dan menggegaji
ini , dapat saya tampilkan contoh hasil kerja yang telah saya hasilkan, seperti terlihat pada
gambar di bawah ini :

Dari gambar diatas, dapat saya simpulkan bahwa untuk mencapai suatu hasil kerja yang
maksimal pada job 1 ini , seorang pekerja perlu memperhatikan hal- hal berikut :

9
1. Mengikuti prosedur kerjayang benar . artinya semua kegiatan pada praktikum job 1
berpatokan pada langkah kerja , karena langkah kerja merupakan arahan kerja pada
kegiatanpraktikum tersebut .
2. cara penggunaan alat kerja yang baik danbenar .singkatnya , dalam penggunaan alat kerja
yang baik dan benar pada suatu praktikum akan menghasilkan suatu hasil kerja yang bagus
pula.
3. tepat atau tidaknya ukuran . Ukuran - ukuran yang sudah ditentukan sesuai pada gambar
kerja pada job 1 akan menjadi batasan –batasan dalam menggergaji dan mengetam .sehinga
hasil kerja yang dihasilkan rapid dan lurus .
4. lamanyawaktu pekerjaan dan hasil akhir pekerjaan . Suatu pekerjaan yang diselesaikan
dalam waktu yang cepat menandakan bahwa pekerja tersebut bekerja dengan disiplin. Namun
perlu diingat, untuk menghasilkan hasil kerja yang bagus dalam waktu yang cepatharus
membutuhkan keterampilan pekerja yang teliti dan ulet dalam bekerja . karena seperti yang
kita ketahui banyak pekerja yang bekerja dalam waktu yang cepat kadang hasil kerjanya tidak
memuaskan .
5. Dan yang paling penting adalah keselamatan kita dalam bekerja . Keselamatan dalam
bekerja merupakan hal utama yang perlu diwaspadai dalam melakukan aktivitas praktek .
Selain itu kesalamatan bekerja juga merupakan tolak ukur bagi hasil kerja .artinya suatu hasil
kerja dikatakan berhasil jika hasil kerja itu bagus dan pekerjanya selamat dalam bekerja ,
namun jika hasil kerjanya bagus dan pekerjanya mendapat kecelakaan maka dapat dikatakan
hasil kerja yang dihasilkan kurang berhasil

JOB ll
Sambungan Kusen

1. Tujuan :
Pada akhir pelajaran diharapkan Mahasiswa dapat :
1. Terampil dalam menggunakan perkakas kayu
2. Membuat sambungan kuzen pintu / sambungan tiang atas dan ambang atas
3. Dapat menerangkan prinsip hubungan tiang kuzen dengan ambang atas serta bentuk dan
fungsi dan bagian – bagiannya.

2. Instruksi Umum
Kuzen terdiri dari balok tegak ( tiang kuzen ) dan balok datar ( ambang ). Ukuran kayu
yang digunakan sebaiknya diperhitungkan atau disesuaikan dengan tebal tembok, lebar atau
besarnya daun pintu. Hubungan tiang kuzen dengan ambang atas dibuat sambungan purus dan
lubang. Lebat purus dibuat 1/3 ( h ) dan ambang atas diperpanjang ( 8 ~ 10 ) cm kiri kanan
yang dinamakan kuping kuzen. Untuk menguatkan hubungan tiang dan ambang dipergunakan
alat sambung paku. Sedangkan untuk menyamarkan retakan yang terjadi antara kuzen dan
tembok, maka pada sisi luar tiang kuzen dibuat tali air dengan ukuran ( 0.6 x 0.6 ) cm. Yang
perlu diperhatikan dalam pembuatan kuzen adalah arah dari bukaan pintu jika kusen yang
dibuat merupakan kuzen gandeng ( kuzen pintu dan jendela jadi satu kesatuan

10
3. Peralatan dan Bahan:
 Gergaji potong, belah dan punggung
 Pensil / kraspen
 Siku
 Ketam dan ketam sponeng
 pahat pukul dan pahat tusuk
 palu kayu dan palu besi

4. Gambar Kerja

5. Langkah – Langkah Kerja


a) Persiapkan semua bahan dan peralatan yang akan diperlukan
b) Ketam kayu pada keempat sisinya dengan rata, lurus, halus dan siku sesuai dengan ukuran
yang ditentukan
c) Potong kayu menjadi 2 bagian yang sama panjang untuk tiang kuzen ( A ) dan untuk ambang
(B)
d) Melukis tiang kusen ( A ) dengan berpedoman pada gambar kerja yang sudah ada, kemudian
beri tanda bagian – bagian yang akan dibuang dengan menggunakan pensil
e) Lakukan hal yang sama untuk ambang atas ( B )
f) Mulailah dengan membuat purus tiang kusen ( A ) dengan menggunakan gergaji atau dengan
bantuan alat

11
6. Gambar Hasil Kerja

Untuk mencapai hasil yang sesuai yang diinginkan hendaknya kita mengikuti prosedur
yang ada dengan baik dan benar. Selain itu perlu ketelitian dalam membuat setiap bagian –
bagian dan merakitnya, maka dengan demikian kita akan mencapai hasil yang maksimal dari
praktek sambungan kusen .

12
7. Finishing

Tujuan
1. Memperindah
2. Melindungi benda yang difinishing dari benda cair, cuaca dan sinar
3. Menarik perhatian

Langkah – Langkah Kerja :

1. Lapisi permukaan kayu dengan wood filler untuk menutup pori – pori kayu, cacat kayu atau
celah – celah sambungan kayu dengan menggunakan kuas atau kapi
2. Amplas permukaan kayu, dan tahap selanjutnya pemberian warna ( wood stain ) dengan
menggunakan kain, spons, kuas atau alat semprot ( spray gun ), kelebihan warna dapat
dibersihkan dengan menggunakan kain dan pewarnaan dapat dilakukan berulang – ulang
untuk mendapatkan terang dan gelapnya warna
3. Setelah wood stai kering, selanjutnya pelapisan dengan menggunakan sanding sealer
bertujuan untuk menutupi pori – pori kayu sehingga membentuk suatu dasar yang padat, keras
dan halus
4. Setelah sanding sealer mengering dapat diamplas menggunakan amplas no 380 ~ 400,
pengamplasan dilakukan satu arah atau sejajar serat kayu
5. Setelah sanding sealer diamplas dapat dilapisi dengan lapisan akhir ( top coat ) yaitu melamin
lack, bahan ini menghasilkan permukaan kayu yang mengkilap, keras namun fleksibel dan
tidak mudah pecah / retak pada perubahan cuaca / temperatur, tahan terhadap goresan, tahan
terhadap udara lembab, tahan terhadap air dan tahan terhadap bahan kimia seperti garam,
logam, alkohol, asam sitrat dan lain – lain
6. Cara melapisi top coat menggunakan spray gun, tekanan udara dari kompresor berkisar
antara ( 3 ~ 3.5 ) kg/cm2. Dan jarak nosel spray gun terhadap permukaan kayu berisar antara (
15 ~ 20 ) cm.

13
JOB III
Sambungan Bibir Miring Berkait

I. Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel, mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a) Menggunakan perkakas tangan.
b) Membuat bentuk sambungan bibir miring berkait.
c) Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
d) Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.

II. Instruksi Umum :


Sambungan ini dipergunakan jika pada suatu balok (gelagar) bekerja gaya tarik yang
saling berlawanan arah, maka pada setengah panjang bibir sambungan ditakik sehingga
berbentuk kait.
Panjang bibir sambungan = 2,5 – 3 h
h = tinggi kayu.

III. Perkakas dan Bahan


 Gergaji potong / belah
 Ketam
 Pahat lubang dan tusuk
 Palu besi
 Pensil
 Siku-siku dan siku putar
 Meteran

IV. Instruksi Kerja :


a) menyimpan alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik dan teratur apabila
belum digunakan.
b) mempelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan seksama dan teliti.
c) Memusatkan perhatian atau pikiran pada waktu praktek.
d) mengikuti petunjuk-petunjuk dari Instruktur

14
V. Gambar kerja

VI. Metode / Langkah - Kerja


Prosedur kerja / langkah kerja yang sebagai acuan dalam praktikum job 3 mengenai
sambungan bibir miring berkait, yaitu sebagai berikut :

1. mengambil satu batang Kayu dengan panjang 50 cm .


2. Mengetam bahan tersebut hingga lurus , siku dan rata , untuk ukuran 4.5 x 6,5 cm
3. memotong jadi dua dan beri tanda masing – masing ( misalnya A dan B )
4. Melukis sesuai gambar kerja :
 menetukan panjang sambungan sesuai gambar
 membagi 5 bagian dari kayu tersebut
 membuat garis miring suai gambar
 memberi tanda arsiran kayu yang akan dibuang
5. Memotong pada bagiaan- bagian batas sambungan untuk melepas kuyu yang terbuang
6. melepas kayu – kayu terserbut ( nomor 5 dengan pahat )
7. menyambung kayu A dan B
8. memeriksa pada instruktur
Bila terjadi kurang sempurnanya penyambungan mengoreksi kembali ,kemudianmenyambung
lagi dan melakukan pekerjaan ini sampai sambungan tersebut berhasil baik

15
VII. Hasil Kerja

Hasil kerja dari praktikum job 3 tampak sperti pada gambar berikut ini

Gambar diatas terlihat bahwa untuk menghasilkan suatu hasil kerja yang berhasil dalam arti
bagus dan rapi , kita perlu mengikuti langkah – langkah kerja yang sudah ditentukan . Demi
mencapai kesuksesan dalam mengikuti langkah – langkah kerja diperlukan ketelitian dan
keseriusan seorang pekerja dalam bekerja . selain itu , penggunaan alat kerja yang sesuai
fungsinya juga sangat membantu dalam keberhasilan suatu pekerjaan praktikum . Namun ada
hal lain yang juga harus diperhatikan bagi seorang pekerja adalah ketepatan dalam
pengukuran , karena hal itu sangat penting dalam menetukan ukuran kayu yang menjadi
acuan dalam praktikum.Di samping dari sekian hal diatas , dalam kegiatan praktek kita harus
bekerja tepat waktu , ketepatan waktu dalam bekerja merupakan poin penting yang harus
dimiliki oleh setiap pekerja .Hal ini agar melatih kita ( pekerja ) untuk disiplin dalam bekerja /
disiplin dengan waktu yang digunakan dalam bekerja . Adapun hal yang tidak kala penting
yang lebih utama diperhatikan dalam bekerja adalah keselamatan kita dalam bekerja .

16
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dengan selesainya laporan kerja kayu I ini penulis dapat menyimpulkan bahwa praktek
kerja kayu penting di pelajari dan diketahui bagi mahasiswa, karena menambah wawasan
serta menambah pengalaman bagi mahasiswa yang nantinya akan terjun kelapangan proyek
ataupun yang ingin berwirausaha.

pekerjaan kayu sangat penting dalam proses pembangunan, dimana pekerjaan kayu
merupakan pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan kayu atau pekerjaan yang
menggunakan kayu. Kerja kayu dapat menunjang/memperlancar proses pembangunan di
proyek ataupun untuk menunjang isi dari bangunan tersebut berupa kontruksi mebel/furniture,
lemari, kursi, meja, perancah dll.

B. Saran
Dalam praktek kerja kayu mesin-mesin serta alat atau perkakas yang terdapat di lab kayu
sangat terbatas dan beberapa alat tidak dapat dipergunakan. Penulis berharap nantinya alat/
perkakas di tambah untuk menunjang pembelajaran praktek kerja kayu dan
mempermudah/mempercepat pembelajaran bagi mahasiswa untuk kedepanya

17
DOKUMENTASI

18
19

Anda mungkin juga menyukai