Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Praktek kerja kayu adalah praktek dasar dari keseluruhan praktek keja kayu yang di dapat
pada masa perkulihan di jurusan teknik sipil. Pada prakatek ini lebih menekankan penggunaan
alat-alat kerja kayu manual. Pembuatan benda kerjanyapun miniature (skala kecil). Selama
praktek di perkenalkan berbagai macam alat pertukangan manual ,cara pemakaian yang benar
(sesuai dengan fungsi masing-masing alat), cara penyetelan alat dan cara penajaman
(pengasahan) alat sehingga dapat digunkan dengan baik dan dapat menghasilkan benda kerja
yang di harapkan.
Disamping pengenalan alat-alat pertikangan manual, juga diperkenalkan cara
menggeregaji kayu baik arah melintang serat kayu maupun sejajar serat kayu, potongan
membentuk sudutarah melintang serat kayu, cara mengetam kayu dengan hasil rata,datar,lurus
dan siku. Praktek lainnya adalah cara membuat lubang pada kayu dengan menggunakan pahat
dan bor tangan, serta penyetelan benda kerja yang akan dibuat. Cara menyambung kayu dengan
macam-macam jenis sambungan yang sering di gunakan dalam pekerjaan kayu.
1.2

LANDASAN TEORI.
Kayu adalah bahan yang kita dapatkan dari tumbuh-tumbuhan (pohon-pohonan/trees) dan

termasuk vegetasi alam. Kayu mempunyai 4 unsur esensial bagi manusia antara lain:

1. Selulosa, unsur ini merupakan komponen terbesar pada kayu, meliputi 70


% berat kayu.

2. Lignin, merupakan komponen pembentuk kayu yang meliputi 18% - 28%


dari berat kayu. Komponen tersebut berfungsi sebagai pengikat satuan
srtukturil kayu dan memberikan sifat keteguhan kepada kayu.

3. Bahan-bahan ekstrasi, komponen ini yang memberikan sifat pada kayu,

seperti : bau, warna, rasa, dan keawetan. Selain itu, karena adanya bahan
ekstrasi ini, maka kayu bisa didapatkan hasil yang lain misalnya: tannin,
zat warna, minyak, getah, lemah, malam, dan lain sebagainya.

4. Mineral pembentuk abu, komponen ini tertinggal setelah lignin dan


selulosa terbakar habis. Banyaknya komponen ini 0.2% - 1% dari berat
kayu.
1.2.1. Macam-Macam Pekerjaan Kayu :
Konstruksi Meuble/Furniture.
Merupakan suatu pekerjaan yang membuat perabotan rumah tangga atau
perkantoran. Contoh : meja, kursi, almari, dll.
Konstruksi Bangunan.
Merupakan suatu pekerjaan kayu pada suatu pekerjaan konstruksi baik itu dalam
suatu bagian atau pekerjaan keseluruhan dari suatu konstruksi.
Contoh : kuda-kuda kayu, tangga kayu, kusen pintu dan jendela, dll.
Konstruksi Acuan dan Perancah.
Merupakan konstruksi yang bersifat sementara dimana digunakan pada saat
pengecoran beton sampai beton tersebut mengeras dan bisa dibuka atau dilepas
cetakannya.
1.2.2.

Tahapan-Tahapan Pekerjaan Kayu :


Perencanaan.
Dalam tahapan perencanaan berbagai pertimbangan akan diambil mulai dari
bentuk atau design dari konstruksi, bahan yang dipakai, jenis bahan, jenis
sambungan, alat-alat sambung yang dipakai (lem, baut, pasak/paku), cara
pengerjaan yang paling efisien dan ekonomis, peralatan yang digunakan sampai
berapa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Analisa.
Perencanaan yang sudah dilakukan pada tahap awal, sebelum dilaksanakan
pengerjaannya perlu dilakukan analisa terhadap apa yang sudah menjadi ketentuan
perencanaan agar tidak akan terjadi kendala selama proses pengolahan.
Pengolahan.
Proses pengolahan / pengerjaan dapat dilakukan setelah tahap analisa. Teknis
pengerjaan dilakukan sesuai dengan teknik yang ditentukan dalam proses
perencanaan. Bahan yang dibutuhkan serta peralatan harus disiapkan sesuai
dengan kebutuhan bahan dan peralatan yang diperlukan. Jika pada proses
pengerjaan tidak sesuai dengan perencanaan maka dapat dilakukan perubahan
yang masih dapat diterima dan tidak mengubah hadil akhir pengerjaan.
Finishing.
Merupakan pekerjaan penentu dalam hal penampilan suatu produk pada suatu
kegiatan produksi. Pada proses finishing dilakukan proses sentuhan akhir untuk
kesempurnaan suatu pekerjaan. Sentuhan akhir dapat berupa perbaikan kecil pada
suatu konstruksi yang telah dirakit menjadi suatu kesatuan. Finishing juga dapat
dilakukan dengan member suatu lapisan pada permukaan kayu yang dapat
memberi nilai tambah pada barang produksi tersebut.
1.2.3.

Perhitungan Bahan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan kebutuhan bahan
suatu pekerjaan konstruksi kayu, yaitu:
Mempelajari gambar kerja dengan baik serta gambar detail jika ada.
Hitung bagian konstruksi dengan menyertakan panjang sambungan yang
diperlukan.
Kumpulkan bagian konstruksi yang bisa didapat dari satu panjang bahan yang
tersedia dengan memperhatikan sisa kayu yang terbuang seminimal mungkin.
Setelah jumlah bahan didapat baik itu berupa balok, papan usuk, papan, atau
papan olahan maka disusun secara rinci menurut jenis bahan dan jumlah yang
diperlukan secara keseluruhan.
3

1.2.4.

Prinsip Kerja Kayu Yang Baik :


Menjaga keselamatan kerja diri sendiri atau orang lain yang berada pada areal
atau daerah dimana kita sedang bekerja.
Dapat menggunakan peralatan atau perkakas kayu sesuai dengan fungsi dari
masing-masing peralatan.
Pekerjaan yang dihasilkan dapat memberikan hasil yang siku, lurus, datar, dan
halus untuk setiap permukaan.
Penggunaan dan penempatan berbagai jenis sambungan pada konstruksi harus
benar, sehingga dapat memberikan kekuatan dari konstruksi tersebut.
Pembuatan sambungan pada kayu harus benar-benar rapat antar satu kayu dengan
kayu yang lainnya pada konstruksi sambungan tersebut.

1.2.5.

Perkakas dan Peralatan Kerja Kayu :


Bangku Kerja.
Merupakan tempat untuk melakukan aktivitas pekerjaan kerja kayu.
Mundam.
Merupakan bagian dari bangku kerja yang kedudukannya lebuh rendah dari meja
kerja dan letaknya disisi samping dari meja kerja. Fungsinya untuk meletakkan
atau menyimpan peralatan atau perkakas kerja kayu yang tidak sedang dipakai.
Tujuannya untuk menghindari jatuhnya perlatan yang tidak dipakai yang dapat
mengakibatkan kerusakan peralatan dan mencederai pekerja.
Meja Kerja.
Merupakan tempat pada bangku kerja dimana nantinya kita akan melakukan
perkerjaan. Meja kerja dibuat datar dan pada bagian tertentu dibuat lubang
berbentuk segiempat untuk menempatkan pasak kayu yang berguna untuk
menahan kayu yang sedang kerjakan.
Klem.

Merupakan alat yang digunakan untuk menjepit kayu atau benda kerja. Tebuat
dari baja atau kayu yang dipasang atau diletakkan disisi kiri sebelah mundam
sehingga tidak mengganggu pekerja pada sisi meja kerja.
Alat Pengukur dan Pemberi Tanda.
Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur dan menandai benda kerja susai
dengan ukuran yang diinginkan. Biasanya terbuat dari kayu, besi, atau baja
gulung.
Macam-macam Alat Pengukur dan Pemberi Tanda :
1. Pensil.
2. Perusut.
3. Siku dan Siku Putar.
4. Kraspen.
5. Mistar.
6. Roll meter.
Alat Pemotong.
Merupakan alat yang digunakan untuk memotong kayu baik memotong arah
melintang atau sejajar dengan serat kayu. Terbuat dari plat baja tipis yang dipasang
pada pegangan dari kayu atau besi.
Macam-macam Gergaji :
1. Gergaji Potong.
Digunakan untuk menggergaji kayu dengan kedudukan tegak lurus terhadap serat
kayu. Tipe mata gergajinya adalah dengan gigi tegak dan antara gigi tang satu
dengan yang lainnya dikuak berselang seling untuk menghindari terjepitnya
gergaji pada celah kayu.
2. Gergaji Belah.
Digunakan untuk menggergaji kayu yang arah potongannya sejajar dengan arah
serat kayu. Jenis mata gergajinya adalah jenis gigi condong atau miring. Giginya

dibuat atau dikuak berselang seling antar satu gigi dengan gigi lainnya dan di
tajamkan tegak lurus dengan bidang daunnya.
3. Gergaji Punggung.
Digunakan untuk menggergaji dengan ketelitian ke semua arah tanpa
memperhatikan arah serat dari kayu.
4. Gergaji Bajang.
Digunakan untuk menggergaji pekerjaan yang sangat halus dengan ketelitian yang
tinggi. Jumlah gigi tiap inchinya adalah antara 12-14 buah.
5. Gergaji Pelubang.
Digunakan untuk membuat lubang dengan diameter yang besar. Gergaji ini
berbentuk runcing pada ujungnya dan semakin lebar ke pangkal. Bentuk gigi
gergajinya gigi tegak.
Ketam.
Merupakan perkakas yang digunakan untuk menghaluskan dan meratakan permukaan
kayu.
Macam-macam Ketam:
1. Ketam Kayu.
2. Ketam Besi / Baja.
3. Ketam Sponeng.
4. Ketam Kupu-Kupu.
5. Ketam Blok.
Alat Pelubang atau Pahat.
Alat pelubang terbuat dari baja lunak yang pada bagian ujungnya diberi lapisan baja
setebal kurang lebih 1 mm.
Macam-macam Alat Pelubang :
1. Pahat Pelubang.
Pahat yang mempunyai ukuran mata pahat yang lebih besar dari dan biasanya
lubang yang dibuat sesuai dengan ukuran mata pahat / lebih besar dari mata pahat.
6

2. Pahat Kuku.
Pahat yang mata pahatnya berbentuk kuku fungsinya adalah untuk membuat
lubang berbentuk buat/elips dan biasanya digunakan oleh tukang ukir kayu.

Alat Penggerek / Bor.


Merupakan alat yang digunakan untuk melubangi kayu dengan bentuk lingkaran.
Mata bor yang digunakan untuk bor manual tidak sama dengan mata bor machinal.
Pada bor manual pada ujung mata bor terdapat ulir pada center dan pada sisi luar
terdapat tonjolan yang menyerupai pisau berjumlah 2 buah. Fungsi ulir adalah
membantu mata bor tetap pada pusat lubang dan memberi keringan pada pekerja
dalam memutar tangkai bor. Sedangkan tonjolan yang mempunyai pisau digunakan
untuk memotong sisi lingkaran kayu, sehingga lubang yang dihasilkan menjadi halus.
Macam-macam Bor :
1. Bor Erwin.
Merupakan mata bor yang sering digunakan / mata bor standar untuk bor tangan
manual.
2. Bor Engkol.
Mata bor ini mempunyai tpi potong tunggal, oleh sebab itu mata bor ini tidak
boleh digunakan untuk pengeboran yang di syartakan ketelitiannya mengenai
penempatan lubangnya.
3. Bor Senter.
Mata bor ini mempunyai pucuk senter pada bagian ujungnya tapi tidak berulir.
Bagian luarnya mempunyai taji yang tajam akan memotong serat kayu pada
keliling lingkaran lubangnya.
4. Bor Senter Sekrup.
Mata bor ini hampir sama dengan bor senter, hanya pada bagian pucuknya
terdapat ulir atau sekrup. Adanya sekrup pada ujung mata bor memberikan
keuntungan pada saat melakukan pengeboran.
5. Bor Uncek.
7

Bor ini tidak memerlukan tangkai pemutar dalam penggunaannya. Kegunaannya


untuk membuat awal untuk pemasangan baut ulir, sehingga baut ulir dapat masuk
dengan mudah kedalam kayu. Mata bornya pendek dan tidak terdapat tonjolan
pada sisi mata bor.
6. Bor Sayap.
Pada sisi mata bor terdapat bilah yang menyerupai sayap. Kegunaannya adalah
untuk membuat lubang pada kayu yang mempunyai diameter besar.
Alat Bantu.
1. Palu Besi.
2. Palu Kayu.
3. Palu Karet.
4. Palu Cakar.
5. Tempat Peralatan.
6. Tang.
7. Kakaktua.
8. Obeng Plus dan Minus.
9. Sikat Baja.
Kikir dan Kikir Parut.
Merupakan alat yang digunakan dalam pertukangan kayu untuk pembentukan, untuk
pembuatan potongan tidak teratur, dan untuk kurva-kurva yang tidak memungkinkan
penggunaan ketam. Kikir parut digunakan untuk membuang cepat serat kayu secara
banyak karena permukaan kikir parut sangat kasar. Sedangkan kikir digunkan untuk
menghaluskan kayu yang sudah dikerjakan dengan menggunakan kikir parut.
1.3 KESELAMATAN KERJA.
Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan keselamatan kerja secara
umum untuk peralatan kerja kayu adalah sebagai berikut :
Bekerjalah sesuai dengan petunjuk atau langkah-langkah kerja yang terdapat pada job
sheet atau lembar kerja.
Berkonsentrasilah pada setiap pekerjaan yang dilakukan.
8

Periksalah setiap peralatan, apakah setiap bagian-bagiannya terpasang dengan baik


dan benar.
Periksa setiap ketajaman alat-alat yang akan dipakai.
Keluarkan peralatan yang diperlukan saja dari kotak alat.
Letakkan peralatan yang tidak dipakai kedalam mundam.
Pada saat meninggalkan tempat kerja atau istirahat masukkan semua peralatan
kedalam mundam.
Pergunakan peralatan sesuai dengan fungsi dari masing-masing peralatan.
Gunakan selalu perlengkapan kerja yang disarankan.
Jika ragu dengan cara menggunakan peralatan, mintalah petunjuk atau bimbingan
instruktur kerja kayu.
1.4 TUJUAN PRAKTIKUM.
Adapun tujuan yang ingin didapat dari praktikum kerja kayu ini, yaitu :
1.4.1. Untuk mengenalkan alat-alat dan perkakas pada kerja kayu.
1.4.2. Untuk dapat mengolah bahan seefisien mungkin.
1.4.3. Untuk dapat merencanakan pengerjaan job dengan baik.
1.4.4. Untuk mengenalkan cara pemakaian alat pada kerja kayu.
1.4.5. Untuk mengenalkan cara mengetam dan menggergaji dengan baik dan benar.
1.4.6. Untuk dapat membuat suatu produk konstruksi sambungan.
1.4.7. Untuk dapat membuat suatu produk konstruksi meuble.
1.5 MANFAAT PRAKTIKUM.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum kerja kayu ini, yaitu :
1.5.1. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat dan perkakas dalam kerja kayu.
1.5.2. Mahasiswa dapat memahami dengan baik tahapan pekerjaan kayu.
1.5.3. Mahasiswa dapat mengetahui pekerjaan dasar dalam kerja kayu.
1.5.4. Mahasiswa dapat menerapkan keselamatan kerja dalam kerja kayu.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

LATIHAN DASAR MENGETAM DAN MENGGERGAJI.

Hari/tanggal : Selasa,10 November 2015


Tempat

: Workshop Kerja Kayu Politeknik Negeri Bali

2.1.1. Tujuan :

Mahasiswa mampu menggunakan peralatan/perkakas sesuai dengan fungsinya


Mahasiswa dapat menguasai cara mengetam rata, lurus, halus, dan siku
Melukis dan memberi tanda pada benda kerja sesuai dengan worksheet
Mahasiswa dapat membelah kayu menggunakan gergaji tangan

2.1.2. Intruksi Umum


Job kali ini untuk melatih mahasiswa dalam pekerjaan mengetam dan
menggergaji dengan sebuah kayu usuk yang panjangnya 53,7 cm. Dimana kayu ini
harus diketam lurus, rata, halus, dan siku. Saat akan memulai bekerja periksa
terlebih dahulu ukuran kayu dan ketajaman alat yang akan digunakan. Yang
terpenting pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya untuk menghidari
kecelakaan kerja dan terbuangnya bahan secara percuma.
2.1.3. Peralatan/Perkakas :
Gergaji belah
Gergaji potong
Gergaji punggung
Mesin ketam tangan
Siku
Siku putar
Meteran
Perusut
10

Pensil tukang
2.1.4. Bahan :
Kayu usuk dengan ukuran 53,7 cm
2.1.5. Keselamatan Kerja :
Keluarkan peralatan/perkakas yang akan digunakan dan simpan kembali
peralatan yang tidak dipakai ke dalam mundram
Periksa kembali ketajaaman peralatan
Pelajari dahulu gambar kerja atau worksheet dan ikuti langkah-langkah
pengerjaan dengan teratur
Minta saran instruktur jika mengalami hambatan atau permasalahan dalam
pengerjaan atau menggunakan alat
2.1.6. Langkah Kerja :
1. Potong kayu dengan ukuran 53,7 cm
2. Ketam permukaan kayu sampai hasilnya rata, lurus, dan halus, lakukan
pengetaman searah serat kayu untuk mendapatkan hasil yang maksimal
3. Kemudian gunakan perusut untuk menandai kayu agar mendapat ukuran 4 x 6
cm, ketam kembali hingga ukuran kayu sesuai dengan worksheet
4. Gunakan siku untuk mengukur kesikuan kayu
5. Setelah kayu selesai diketam mulailah melukis dengan pensil tukang
dipermukaan kayu yang siap digergaji

10 cm

1,5 cm

6,5 cm

2,2 cm

5,5 cm

1 cm

Tampak Atas
11

2,2 cm

10 cm

10 cm

1,5 cm

2,2 cm

10 cm

2,2 cm

1,5 cm

10 cm
1
cm

2
cm

Tampak Samping
6. Jika telah selesai melukis kayu dengan pensil tukang, jepit kayu usuk di
klem/penjepit yang menempel pada meja kerja
7. Keratkan klem hingga kayu usuk tidak bergeser lagi
8. Mulailah menggergaji pada bagian ujung sedikit demi sedikit menggunakan gergaji
potong
9. Khusus untuk garis mering gunakan siku putar untuk mencari sudut 45 0, gergaji
bagian atasnya kemudian secara bertahap miringkan gergaji sampai batas garis lukis
10. Lakukan berurutan hingga semua bagian yang ditandai digergaji

2.2.

SAMBUNGAN BIBIR MIRING BERKAIT.

Hari/tanggal : Rabu,11 November 2015


Tempat

: Workshop Kerja Kayu Politeknik Negeri Bali

2.2.1. Tujuan :
1. Mahasiswa dapat menggunakan perkakas tangan yang akan dipergunakan
sesuai dengan fungsinya
2. Mahasiswa dapat membuat bentuk kontruksi sambungan bibir miring berkait
3. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti fungsi-fungsi dari kegunaan
sambungan tesebut

12

2.2.2. Intruksi Umum :


Sambungan bibir miring berkait biasanya digunakan jika pada suatu balok atau
gelagar menerus yang tertumpu pada tiga perletakan atau lebih akan disambung ,
diman sambungan bibir berkait ini akan bekerja atau menerima momen lentur.
Sambungan ini akan dibuat atau diletakan pada jarak seperenam L dari tumpuan.
Sambungan ini diperkuat dengan menggunakan alat sambung berupa baut.
Pemakaian sambungan ini sering kita jumpai pada penyambungan balok bubungan,
balok gording, balok lantai, dan lain sebagainya.
2.2.3. Peralatan/perkakas :
Gergaji belah
Gergaji potong
Gergaji punggung
Mesin ketam tangan
Siku
Siku putar
Meteran
Perusut
Pensil tukang
Palu kayu
Pahat

2.2.4. Bahan :
Kayu usuk 5/7 cm dengan ukuran 50 cm
2.2.5. Keselamatan Kerja :
Keluarkan peralatan yang akan dipakai saja
Pelajari dan pahami gambar kerja serta lakukan langkah-langkah kerja dengan
teratur dan terurut
Selalu berkonsentrasi pada pekerjaan yang akan dikerjakan
13

Mintalah saran atau petunjuk pada dosen ataau teknisi jika ada langkah kerja yang
belum mengerti agar terhindar dari kesalahan kerja yang berakibat merugikan diri
sendiri.
2.2.6. Langkah Kerja :
Dimulai dengan mengetam permukaan kayu hingga lurus, rata, halus, dan siku
Kemudian lakukan pembagian kayu yang sudah diketam menjadi dua dengan
menggunakan gergaji mesin agar rata.
Setelah kayu terbagi menjadi dua beri tanda kayu satu dengan A dan kayu dua
dengan B
Kemudian lukislah permukaan kayu dengan pensil tukang

Posisi Baut

Setelah kayu dilukis mulailah gergaji garis-garis yang telah dilukis


Gergaji sampai selesai
Kemudian gunakan pahat dan palu kayu untuk menyelesaikan permukaan kayu
yang akan dibuat cekungan
14

Setelah kedua kayu selesai digergaji dan dipahat satukan terlebih dulu agar mudah
untuk dibuatkan lubang tempat merekatkan baut
Lubangi kedua kayu dengan mesin bor, lubang ini akan digunakan untuk
merekatkan baut
Satukan kembali kayu, kemudian gunakan baut sebagai pengait kedua kayu
tersebut.

2.3. Hubungan Balok Tarik dengan Tiang Kuda-kuda dan Balok Sokong

Hari/tanggal : Kamis, 12 November 2015


Tempat

: Workshop Kerja Kayu Politeknik Negeri Bali

Instruksi Umum
Konstruksi sambungan macam ini dipergunakan pada konstruksi kuda-kuda
gantung untuk rangka atap. Seperti diketahui tengah bentang balok tarik gantung pada
ujung bawah tiang gantung. Sambungan ini dihubungkan dengan purus dan lubang yang
tidak tembus. Ujung tiang gantung sengan dibuat berjarak antara (1 ~ 2) cm dari sisi atas
balok tarik, hal yang sama dilakukan pada purus terhadap dasar lubang purus. Ruang
bebas ini diperlukan buat mendapat kesempatan untuk menarik keatas balok tarik kalau
melentur. Untuk menjaga balok tarik dan tiang gantung tetap lurus pada posisinya, maka
dipasang plat beugel (1/6 x 1) dan diperkuat dengan menggunakan alat sambung baut.
Pada kuda-kuda yang mempunyai bentang panjang, balok tarik tidak dapat
terdiri dari satu balok menerus. Maka itu dilakukan penyambungan balok tarik pada
tengah-tengah bentang dengan menggunakan sambungan alur dan lidah. Untuk
memperkuat sambungan itu, maka dipasang balok pengunci dengan ukuran yang sama
dengan balok tariknya. Hubungan antara balok tarik dan balok pengunci dilakukan
dengan membuat 2 buah tarikan sedalam 1/6 h, dimana (h) adalah tinggi balok dengan
panjang (15 ~ 20) cm. sambungan ini diperkuat dengan menggunakan alat sambung baut
(4 buah) dengan diameter baut > yang menembus balok tarik dan balok pengunci. Plat
beugel tetap dipasang pada sambungan ini untuk mendapatkan posisi balok tarik, balok
pengunci dan balok penggantung tetap pada posisinya.
Peralatan dan Bahan Bahan

Gergaji Potong, belah dan gergaji punggung

Ketam

Pahat pelubang dan pahat tusuk


15

Perusut

Bor engkol

Pensil

Siku dan siku putar

Rol meter

Kayu usuk 5/7cm

Baut M 8

Keselamatan Kerja

Keluarkan peralatan seperlunya atau yang akan dipakai saja

Simpan peralatan yang tidak pergunakan didalam mundam

Pelajari gambar kerja serta lakukan pekerjaan dengan langkah-langkah yang teratur

Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang sedang dikerjakan

Mintalah saran/petunjuk Instruktur jika menemui masalah dalam hal mengerjakan


atau mengenai yang sedang dipakai

Langkah Langkah Kerja


1. Persiapkan seluruh peralatan dan bahan yang akan diperlukan
2. Ketam seluruh kayu, balok sokong (A), tiang gantung (B), balok pengunci (C) dan
balok tarik (D) hingga rata, halus dan siku
3. Lukis semua garis-garis yang diperlukan pada kayu dan beri tanda pada kayu yang
akan dibuang
4. Lakukan perkerjaan pada balok tarik (D) dengan membuat alur dan purus kemudian
sambungkan potongan (alur dan purus) hingga dapat disambungkan yang rapat dan
baik
5. Setelah didapat sambungan yang baik pada balok tarik, maka langkah selanjutnya
membuat sambungan takik antara balok pengunci dan balok tarik
6. Coba rakit sambungkan balok tarik (D) dan balok pengunci , lakukan perbaikanperbaikan untuk mendapatkan sambungan yang baik dan rapat
16

7. Tahap selanjutnya mengerjakan sambungan balok sokong (A) dengan balok


tiang/gantung (B) sesuai dengan gambar/lukisan yang dibuat
8. Lakukan perbaikan-perbaikan pada sambungan tersebut untuk mendapatkan
sambungan yang baik dan rapat
9. Buat purus pada balok gantung (B) dan lubang pada balok pengunci (C) sesuai
gambar kerja
10. Rakit semua bagian-bagian (balok tarik (D), balok pengunci (C), balok sokong (A)
dan tiang gantung (B))
11. Buat lubang tembus antara balok tarik (D) dan balok pengunci , kemudian pasang
baut m8 kemudian kencangkan dengan menggunakan kunci pas
12. Periksa hasil yang telah dibuat kepada instruktur dan mintalah tanggapan/saran
tentang hasil yang telah dicapai

17

2.4.

APLIKASI SAMBUNGAN KUSEN PINTU.


Waktu

:Senin,16 November 2015

Tempat

: Workshop Kerja Kayu Teknik Sipil PNB.

Tujuan :
Terampil menggunakan perkakas kayu
Membuat sambungan kuzen pintu atau sambungan tiang atas dan ambang atas
Dapat menerangkan prinsip hubungan tiang kuzen dengan ambang atas serta
bentuk dan fungsi bagia-bagiannya.
Alat

:
Gergaji potong
Gergaji belah
Gergaji punggung
Pensil tukang
Meteran
Ketam dan ketam sponeng
Pahat pukul dan pahat tusuk
Palu kayu dan palu besi
perusut

Bahan

: Kayu usuk

Keselamatan Kerja

1. Keluarkan semua peralatan yang akan dipergunakan saja, serta simpan alat yang
tidak dipakai didalam mundam
2. Pelajari gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan teratur
3. Pusatkan perhatian atau pikiran pada pekerjaan
4. Mintalah saran pada Instruktur jika menemui masalah pada pekerjaan atau
peralatan yang sedang dipakai
Langkah Kerja

a. Persiapkan semua bahan dan peralatan yang akan diperlukan


18

b. Ketam kayu pada keempat sisinya dengan rata, lurus, halus dan siku sesuai
dengan ukuran yang ditentukan
c. Potong kayu menjadi 2 bagian sama panjang untuk tiang kuzen dan 1 untuk
ambang
d. Melukis tiang kuzen dengan berpedoman pada gambar kerja yang sudah ada,
kemudian beri tanda bagian-bagian yang akan dibuang dengan menggunakan
pensil
e. Lakukan hal yang sama untuk ambang atas
f. Mulailah dengan membuat purus pada tiang kuzen dengan menggunakan gergaji
atau dengan bantuan pahat
g. Buat sponeng pintu dengan menggunakan ketam sponeng, lakukan penyetelan
ketam dengan pemakan tipis dan lakukan berulang-ulang samapi kedalam
sponeng tercapai
h. Lakukan hal yang sama untuk pembuatan tali air pada sisi kiri dan kanan dari
tiang kuzen
i. Dengan menggunakan pahat, buatlah alur kapur dengan batas-batas yang telah
ditentukan
j. Buatlah lubang purus pada ambang atas dengan menggunakan pahat dan pahat
tusuk
k. Kemudian lakukan pekerjan seperti point 7 dan 8 pada ambang atas
l. Rakit potongan tiang kuzen dengan potongan ambang atas
m. Jika sambungan belum sempurna, maka lakukan perbaikan-perbaikan secara
terus menerus, sehingga didapat sambungan yang baik dan rapat
n. Perisakan hasil pekerjaan kepada instruktur dan mintalah pendapat tentang hasil
yang telah dikerjakan

19

2.5.

APLIKASI MEJA.
Waktu

: Selasa, 17 November 2015

Tempat

: Workshop Kerja Kayu Teknik Sipil PNB.

Tujuan

:
a. Terampil menggunakan perkakas kayu
b. Membuat sambungan kuzen pintu atau sambungan tiang atas dan
ambang atas
c. Dapat menerangkan prinsip hubungan tiang kuzen dengan ambang
atas serta bentuk dan fungsi bagia-bagiannya.

Alat

:
Gergaji potong, belah dan punggung
Pensil
Siku
Palu besi
Paku
Amplas
Kikir Kayu
Kuas atau spray

Bahan :
a. Multipleks
b. Cat Milan Wood Filer
c.

Cat Milan Wood Stain

d. Cat Milan Melamine


e. Thinner
f. Lem kayu dan lem fox
g. Teakwood

20

Keselamatan Kerja

a. Keluarkan semua peralatan yang akan dipergunakan saja, serta simpan alat
yang tidak dipakai didalam mundam
b. Pelajari gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan teratur
c. Pusatkan perhatian atau pikiran pada pekerjaan
d. Mintalah saran pada Instruktur jika menemui masalah pada pekerjaan atau
peralatan yang sedang dipakai
Langkah Kerja

1. Persiapkan semua bahan dan peralatan yang akan diperlukan


2. Potong multipleks sesuai dengan ukuran beserta dengan jumlahnya
3. Berikan Lem kayu disetiap ujung yang akan disambung
4. Rakit potongan-potongan multipleks tadi mirib seperti digambar
5. Paku disetiap ujungnya untuk memperkuat sambungan
6. Potong teakwood sesuai ukuran untuk menutupi bagian pinggir-pinggir meja
7. Lem bagian teakwood yang akan ditempelkan ke multipleks, dan lem juga multipleks
yang akan ditempelkan ke teakwood
8. Tunggu hingga kering, jika sudah sedikit kering barulah ditempelkan
9. Finshing

Amlpas Meja searah dengan serat kayu. Bersihkan debu amplas dari meja

Tutup pori-pori kayu dengan Milan Wood Filler, bila perlu encerkan dengan
thinner dan biarkan kering

Amlpas Meja kembali dengan searah dengan serat kayu. Bersihkan debu
amplas dari meja

Beri warna dengan Milan Wood Stain dengan cara dispray maupun dioleskan.
Untuk memperoleh warna yang merata dipermukaan kayu,dibal/dilap dengan
kain sebelum wood stain kering

21

Semprotkan Milan Melamine Sealer secara tipis dan merata. Setelah kering
gosok dengan amplas . Ulangi tahapan ini sekalgi lagi

Semprotkan secara merata Milan Nitrocellulose clear gloss

BAB III
PENUTUP
3.1.

Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum yang telah kami lakukan dapat di tarik kesimpulan bahwa

pemanfaatan kerja kayu kini telah mengalami kemajuaan yang pesat di dalam dunia sipil. Dalam
praktikum kerja ini mahasiswa dituntut agar dapat mengenal dan mengerti hal hal yang
berkaitan dengan kontruksi kayu, seperti alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan dan dipakai
pada saat praktikum berlangsung serta dapat memahami teknik dasar kerja kayu seperti cara
mengetam dan menggergaji dengan baik dan benar dengan selalu memperhatikan K3 dalam
pengerjaan job.
Setelah melakukan praktikum di harapkan mahasiswa nantinya dapat mengaplikasikan
ilmu yang di dapat ke pada masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu dalam praktek
kayu ini juga melatih ketrampilan serta memperhitungkan keselamatan kerja dalam pengerjaan
baik keselamatan orang lain maupun diri sendiri. Dalam praktikum ini mahasiswa juga
diharapkan bisa menghitung bahan sesuai dengan keperluan agar tidak terjadi kesalahan yang
tidak diinginkan.

3.2.

Saran
Selalu memperhatikan gambar atau petunjuk pada saat pengerjaan agar mahasiswa

bekerja sesuai dengan prosedur yang telah disusun dengan baik dan benar agar terhindar dari
kecelakaan pada saat bekerja, dan agar bahan bahan tidak terbuang percuma. Mintalah bantuan
pada instruktur atau teknisi apabila ada yang tidak dimengerti. Utamakan keselamatan diri,
dengan menggunakan alat pengaman kerja. Berhati-hati dalam pengunaan alat-alat kerja karena
sebagian besar alat akan berbahaya, seperti saat memakai mesin ketam perata, mesin ketam
penebal, mesin gergaji potong, mesin gergaji belah dan mesin gergaji ayun. Serta selalu
memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja.
22

LAMPIRAN
PROSES

23

FINISHING

24

Anda mungkin juga menyukai