Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTEK

KERJA KAYU I

Nama : Muhammad Iqbal


NIM : A010318013
Jurusan : Teknik Sipil
Prodi : Teknik Sipil D3
Kelas : 1A
Semester : 1 (Satu)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Praktek kerja kayu I merupakan praktek dari keseluruhan praktek kerja kayu

yang didapat pada masa perkuliahan di Jurusan Teknik sipil. Pada praktek kerja

kayu I lebih menekankan alat – alat kerja manual. Pembuatan benda kerjanya pun

miniatur ( skala kecil ). Selama praktek akan diperkenalkan berbagai macam alat

pertukangan manual, cara pemakaian yang benar ( sesuai dengan fungsi masing –

masing alat ), cara penyetelan alat serta cara penajaman ( pengasahan ) alat sehingga

dapat dipergunakan dengan baik dan dapat menghasilkan benda kerja yang

diharapkan.

Pada praktek kerja kayu I disamping pengenalan alat – alat pertukangan

manual, juga akan diperkenalkan cara menggergaji kayu yang baik dengan arah

melintang serat kayu maupun arah sejajar serat kayu, potongan mambentuk sudut

arak melintang serat kayu, cara mengetam kayu dengan hasil rata, datar, lurus dan

siku. Praktek lainnya adalah cara membuat lubang pada kayu dengan menggunakan

pahat dan bor, serta penyetelan benda kerja yang akan dibuat.

Disamping hal tersebu diatas, pada praktek kerja kayu I juga diperkenalkan
macam – macam sambungan yang sering digunakan pada pekerjaan kayu baik
untuk sambungan balok atau sambungan untuk papan kearah melebar. Kemudian
jenis jenis sambungan tersebut akan dipraktekkan cara pembuatannya untuk balok
dan papan.
Secara garis besar praktek kerja kayu I bertujuan untuk memberikan dasar

– dasar pengguanaan alat / perkakas pertukangan manual dan dilanjutkan dengan

pembuatan benda kerja akan menjadi dasar atau acuan untuk diterapkan pada

praktek kerja kayu II pada semester berikutnya.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Prinsip kerja kayu yang baik

Sebelum melakukan pekerjaan kayu, maka sebagai orang yang melakukan


pekerjaan tersebut haruslah mengetahui prinsip-prinsip kerja kayu sehingga
selama melakukan pekerjaan dapat menggunakan peralatan yang benar serta
dengan hasil yang baik sesuai dengan keinginan.
Adapun prinsip-prinsip kerja kayu yang baik adalah:
 Menjaga keselamatan diri sendiri atau orang lain yang berada pada area atau
dimana kita sedang bekerja.
 Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsi dari masing-masing peralatan
 Pekerjaan yang dihasilkan dapat memberikan hasil yang siku,lurus,datar dan halus
untuk setiap permukaan
 Penggunaan dan penempatan berbagai jenis sambungan pada konstruksi harus
benar, sehingga dapat memberikan kekuatan dari konstruksi tersebut
 Pembuatan sambungan pada kayu harus benar-benar rapat antar satu kayu dengan
kayu yang lainnya

B. Keselamatan kerja secara umum


Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan keselamatan kerja
secara umum untuk peralatan kerja kayu I adalah sebagai berikut :

 Bekerja sesuai dengan petunjuk dan langkah-langkah kerja yang terdapat pada
lembar kerja
 Berkonsentrasi pada pekerjaan yang sedang dilakukan
 Periksa setiap peralatan apakah sudah terpasang dengan baik dan benar
 Periksa setiap ketajaman alat-alat yang akan dipakai , lakukan pengasahan jika alat
yang dipakai dalam keadaan tumpul
 Keluarkan peralatan yang diperlukan saja dari kotak alat agar tidak mengganggu
pekerjaan yang sedang dilakukan
 Letakkan peralatan yang tidak dipakai pada mundam
 Pada saat istirahat , masukkan semua alat kedalam mundam
 Pergunakan peralatan seseuai dengan fungsinya masing-masing
 Gunakan selalu perlengkapan kerja yang disarankan
 Jika ragu dengan menggunakan peralatan, mintalah petunjuk atau bimbingan
instruktur kerja kayu

2.3 Perkakas dan peralatan kerja kayu secara umum


Ada banyak jenis peralatan kerja kayu yang dapat dipakai. Peralatan dan
perkakas kerja kayu dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:

A. Alat Pembersih
1. Ketam adalah sebuah perkakas yang digunakan untuk menghaluskan dan
meratakan permukaan kayu. Jenis jenis ketam yaitu:
a. Ketam kayu
 Ketam pelicin kayu .Alat ini berfungsi utuk memperlicin / memperhalus
permukaan kayu
 Ketam Perata . Ketam ini mempunyai pisau ketam rangkap. Alat ini
berungsi untuk meratakan bidang hasil ketaman yang besar atau yang tidak rata.
 Ketam Penghalus .Alat ini berfungsi untuk pengetaman yang halus tidak
menimbulkan goresan-goresan pada kayu keras dan bermata.
 Ketam penghalus primus .Alat ini berfungsi untuk mengetam halus dan tebal tetapi
dapat diatur dengan mudah.
 Ketam pembentuk – halus . Alat ini berfungsi untuk mengetam dengan banyak tatal
dan hasil yang baik atau lebih halus.
 Ketam Bangku Panjang .Alat ini berfungsi untuk mengetam kayu yang panjang
dan ketam bangku panjang digunakan untuk mengurangi permukaan kayu agar
rata sempurna bentuknya.
 Ketam Penghalus Sponing .Alat ini berfungsi untuk membuat atau mengetam
sponing dengan lebih halus hasilnya.
 Ketam Sponing Miring .Alat ini berfungsi khusus untuk membuat spoing yang
bentuknya miring atau untuk membuat sambungan pe ekor burung.
 Ketam Dasar .Alat ini berfungsi untuk mengetam atau menyempurnakan alur
lurus/ekor burung panjang dan untuk mendalamkan / membersihkan alur.

b. Ketam Besi/Baja
 Ketam Jack (Jack Plane) . Ketam ini digunakan untuk menghilangkan goresan-
goresan yang ditinggalkan pada permuka-an kayu oleh gergaji, untuk memberikan
ukuran yang diinginkan bagi kayu, untuk meratakan per-mukaan kayu dan untuk
segala macam pengerutan lainnya.
 Ketam Pelicin . Ketam pelicin digunakan untuk menghilangkan setiap ketidak
rataan dengan jalan mengeluarkan tatal-tatal tipis dari permukaan .
 Block Plane . Ketam plane digunakan untuk benda benda berukuran kecil dan halus
yang memerlukan pengerjaan sangat teliti .
 Ketam Berhidung Cembung
 Ketam Trying (Trying Plane) . Trying plane digunakan bila kayu-kayu yang akan
diketam berukuran besar dan kecermatan dan untuk menjamin kecematan .
 Ketam sponning .Ketam ini digunakan untuk membuat sponing-sponing pada tepi
kayu .

A. alat pemotong
 Gergaji belah adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu yang arah
potongannya sejajar dengan arah serat kayu.
 . Gergaji potong adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu dengan
kedudukan tegak lurus terhadat serat kayu.
 Gergaji punggung dan gergaji bajang , gergaji punggung dipergunakan untuk
penggergajian dengan ketelitian kesemua arah tanpa memperhatikan arah serat
dari kayu. Sedangkan gergaji bajang dipergunakan untuk pekerjaan yang sangat
halus dan dengan ketelitian yang tinnggi.
 Gergaji pelobang adalah gergaji yang digunakan untuk membuat lubang dengan
diameter yang besar.
 Gergaji Punggung yang dapat dibalikdipergunakan untuk memotong kayu dengan
halus yang lebih halus dalam bentuk dan ukuran yang diperlukan.
 Gergaji Kompas dipergunakan untuk membuat lubang bundar maupun persegi.
 Gergaji Pembentuk Sudut (Gergaji PotongMiring )dipergunakan untuk memotong
siku atau miring/verstek dengan sudut-sudut tertentu sesuai dengan yang
diinginkan.

B. alat pelubang
1. Pahat .Pahat adalah merupakan peralatan pokok untuk membuat celah
sambungan, melubangi dan membentuk benda kerja. Pahat dan alat
pencukil untuk memotong kayu, membuat celah dan melubangi harus dipukul
dengan palu atau malet.
- Pahat kuku kekar (fimer chisel) digunakan untuk menusuk dan mencukil kayu
- Pahat kuku miring (bevel-edge chisel) , Fungsi pahat ini adalah untuk
membersihkan atau merapikan bagian-bagian yang akan disambung.
- Pahat pengupas (paring chisel), digunakan untuk membersihkan / merapikan
bekas pemahatan pada bagian dalam atau bagian-bagian yang lebar, sehingga
posisi pahat tetap rata dengan permukaan kayu .
- Pahat miring (skew chisel) , digunakan untuk pemotongan halus pada serat kayu
yang sulit .
- Pahat lubang terdapat bebera pajenis dan bentuk dari pahat lubang-purus,
yaitu:Pahat miring, digunakan untuk pemahatan lubang lebar dan dalam (lebar
potongan 1“ - 2“).Pahat serombong, digunakan untuk pemahatan lubang
dangkal(lebar potongan ¼“ sampai 2“).Pahat lubang-purus, digunakan untuk
pemahatan lubang yang dalam dan sempit.
- Pahat Tusuk

a. alat pengukur
 Mistar, Rol meter dan meteran kayu adalah alat yang digunakan untuk mengukur
benda kerja, dimana ukuran yang tertera pada bilahnya dalam satuan (cm dan
inchi).
 Siku-siku .Dipergunakan untuk Mengontrol kesikuan pada benda kerja dan
Menggaris tegak lurus atau memberi tanda . Ada beberapa jenis siku , yaituSiku-
siku 90 derajad, siku Perempat , Siku Goyang ,
b. Bangku kerja / meja kerja
 Bangku Kerja .Bangku kerja ini berfungsi pada saat mengetam, menggergaji dan
memahat, selain itu juga bangku kerja ini juga berfungsi menyimpan peralatan
yang akan digunakan.
 Meja Kerja adalah tempat atau areal pada bangku kerja dimana nantinya kita
akan melakukan pekerjaan.

c. alat – alat pembantu


 Pensil adalah alat pemberi tanda yang akan meninggalkan bekas pada benda
kerja.Dalam pertukangan kayu biasanya menggunakan pensil lunak,yaitu antara 3B
s.d. 6B dengan bentuk bulat telur.
 Penggores adalah alat yang terbuat dari logam berbentuk silindris lurus dan
diruncingkan dibagian ujung depan.Fungsi penggores adalah untuk membuat
tanda/garis batas pengerjaan.
 Perusut adalah alat gores kayu untuk membuat garis-garis sejajar dengan salah
satu tepi benda kerja.Alat ini berfungsi untuk menggambar atau memberi tanda
pada sambungan lubang dan pen serta tebal maupun lebar kayu .
 Palu adalah alat pemukul yang harus disediakan pada setiap bengkel kayu . Palu
juga memiliki beberapa jenis , yaitu palu besi , palu kayu , dan palu karet / plastic
 Kakatua .Kakatua adalah alat yang digunakan untuk mencabut paku dan
untukmemotong kawat berukuran kecil .
 Obeng .Obeng adalah alat yang digunakan untuk memutar sekrup
 Penjepit / klem adalah alat yang berfungsi untuk menjepit kayu sehingga
mempermudah dalam penyambungan .Beberapa jenis penjepit , yaitu klem
batang , Klem C , dan klem F .
 Kikir dan kikir parut digunakan dalam pertukangan kayu untuk pembentukan
potongan-potongan yang tidak teratur dan untuk kurva –kurva yang tidak
memungkinkan mengunakan ketam.

BAB III
PEMBAHASAN

Job 1 : Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji

1.Tujuan

Tujuan yang diharapkan setelah kegiatan praktek bengkel usai, dimana


mahasiswa / mahasiswi mampu terampil dalam :
 Menggunakan perkakas tangan sesuai dengan fungsinya.
 Mengetam kayu secara rata, lurus, datar dan siku dengan baik.
 Melukis dan memberi tanda pada benda kerja sesuai dengan gambar.
 Memotong dan membelah kayu dengan menggunakan gergaji tangan dengan baik
dan benar

2. Instruksi Umum

Pada praktek kerja topik ini dimaksudkan untuk memberikan latihan


dasar mengetam dan menggergaji dengan bahan kayu usuk / kaso ukuran 5/7 cm
menjadi ukran 4/6 cm . Kemudian, memeriksa kondisi dan ukuran kayu tersebut
serta ketajaman dari peralatan / perkakas yang akan digunakan .
3. Alat Dan Bahan

Pada praktikum job 1 mengenai latihan dasar mengetam dan menggergaji dapat
menggunakan alat dan bahan sebagai berikut :

- Gergaji tangan pemotong /


pembelah - rolmeter
- Gergaji punggung - Pensil / kraspen
- Ketam pendek kasar / halus - Siku dan siku verstek
- Kayu kanper ukuran 6/8

4 . Instruksi Kerja

a. Menyimpan alat – alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik
dan teratur apabila belum menggunakannya.
b. Mempelajari dahulu gambar kerja dan mengikuti langkah –langkah kera dengan
seksama dan teliti .
c. Memusatkan perhatian atu pikiran pada waktu praktek
d. Mengikuti petunjuk – petunjuk dari instruktur.

5. gambar kerja

6 .prosedur kerja / langkah kerja

Prosedur kerja / langkah kerja yang sebagai acuan dalam praktikum job 1
mengenai latihan mengetam da menggergaji, yaitu sebgai berikut :

1. Sebatang kayu usuk / kaso dengan ukuran 5/7 cm yang sudah disiapkan diketam
menjadi ukuran 4/6 cm,dengan ketentuan :
 Megetam muka lebar I dan sisi tebal 1 secara rata , lurus , halus , dan kemudian
siku sisi tebal 1 terhadap muka lebar 1 .Demikian dilakukan juga
pada muka lebar II dan sisi tebal 2
 Menetukan lebar kayu dengan mengukur salah satu muka lebar ( misalnya
memakai muka lebar I ) menjadi 6 cm dan memproyeksikannya .
kemudian mengetam salah satu sisi tebal ( misalnya memakai sisi
tebal 1) sampai rata sesuai ukuran .
 Menentukan tebal kayu dengan Mengukur salah satu sisi tebal misalnya
memakai sisi tebal 1 ) menjadi 4 cm dan memproyeksikannya .
kemudian mengetam salah satu muka lebar ( misalnya memakai muka
lebar I ) sampai rata sesuai ukuran .
2. Selanjutnya ,Melukis bagian – bagian yang akan digergaji pada kayu ukuran 4/6
cm yang telah selesai diketam, dengan berdasarkan ukuran yang sudah di
tentukan pada gambar kerja .
3. Berikutnya, Penggergajian pada kayu yang telah selesai dilukis denagan
ketentuan :
 Menggergaji belah menggunakan gergaji pembelah / gergaji punggung sampai
batas lukisan .
 Menggergaji potong sampai batas lukisan.
 Menggergaji potong miring sampai batas lukisan.

7 . Hasil Kerja

Diakhir kegiatan praktikum job 1 mengenai latiahan dasar mengetam dan


menggegaji ini , dapat saya tampilkan contoh hasil kerja yang
telah saya hasilkan, seperti terlihat pada gambardibawah ini :

Dari gambar diatas, dapat saya simpulkan bahwa untuk mencapai suatu hasil
kerja yangmaksimal pada job 1 ini , seorang pekerja perlu memperhatikan hal-
hal berikut :
1. Mengikuti prosedur kerja yang benar . artinya semua kegiatan pada praktikum
job 1 berpatokan pada langkah kerja , karena langkah kerja merupakan arahan
kerja pada kegiatanpraktikum tersebut .
2. cara penggunaan alat kerja yang baik danbenar .singkatnya , dalam penggunaan
alat kerja yang baik dan benar pada suatu praktikum akan menghasilkan suatu
hasil kerja yang bagus pula.
3. tepat atau tidaknya ukuran . Ukuran - ukuran yang sudah ditentukan sesuai pada
gambar kerja pada job 1 akan menjadi batasan –batasan dalam menggergaji dan
mengetam .sehinga hasil kerja yang dihasilkan rapid an lurus .
4. lamanyawaktu pekerjaan dan hasil akhir pekerjaan . Suatu pekerjaan yang
diselesaikan dalam waktu yang cepat menandakan bahwa pekerja tersebut bekerja
dengan disiplin. Namun perlu diingat, untuk menghasilkan hasil kerja yang bagus
dalam waktu yang cepatharus membutuhkan kterampilan pekerja yang teliti dan
ulet dalam bekerja . karena seperti yang kita ketahui banyak pekrja yang bekerja
dalam waktu yang cepat kadang hasil kerjanya tidak memuaskan .
5. Dan yang paling penting adalah keselamatan kita dalam bekerja . Keselamatan
dalam bekerja merupakan hal utama yang perlu diwaspadai dalam melakukan
aktivitas praktek . Selain itu kesalamatan bekerja juga merupakan tolak ukur bagi
hasil kerja .artinya suatu hasil kerja dikatakan berhasil jika hasil kerja itu bagus
dan pekerjanya selamat dalam bekerja , namun jika hasil kerjanya bagus dan
pekerjanya mendapat kecelakaan maka dapat dikatakan hasil kerja yang
dihasilkan kurang berhasil .

Job 2 : Sambungan Bibir Miring Berkait


I. Tujuan :
Pada akhir praktek bengkel, mahasiswa diharapkan terampil dalam :
a. Menggunakan perkakas tangan.
b. Membuat bentuk sambungan bibir miring berkait.
c. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
d. Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.

II. Instruksi Umum :


Sambungan ini dipergunakan jika pada suatu balok (gelagar) bekerja gaya tarik
yang saling berlawanan arah, maka pada setengah panjang bibir sambungan ditakik
sehingga berbentuk kait.
Panjang bibir sambungan = 2,5 – 3 h
h = tinggi kayu.

III. Perkakas dan Bahan


- Gergaji potong / belah - Pensil / kraspen
- Ketam - Siku – siku dan siku
putar
- Pahat lubang dan tusuk - Meteran
- Palu kayu

IV. Instruksi Kerja :


a. menyimpan alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik dan
teratur apabila belum digunakan.
b. mempelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan seksama
dan teliti.
c. Memusatkan perhatian atau pikiran pada waktu praktek.
d. mengikuti petunjuk-petunjuk dari Instruktur.

V. Gambar kerja

VI. Metode / Langkah - Kerja


Prosedur kerja / langkah kerja yang sebagai acuan dalam praktikum job 2
mengenaisambungan bibir miring berkait, yaitu sebagai berikut :

1. mengambil satu batang Kayu dengan panjang 50 cm .


2. Mengetam bahan tersebut hingga lurus , siku dan rata , untuk ukuran 4.5 x 6,5 cm
3. memotong jadi dua dan beri tanda masing – masing ( misalnya A dan B )
4. Melukis sesuai gambar kerja :
 menetukan panjang sambungan sesuai gambar
 membagi 5 bagian dari kayu tersebut
 membuat garis miring suai gambar
 memberi tanda arsiran kayu yang akan dibuang
5. Memotong pada bagiaan- bagian batas sambungan untuk melepas kuyu yang
terbuang
6. melepas kayu – kayu terserbut ( nomor 5 dengan pahat )
7. menyambung kayu A dan B
8. memeriksa pada instruktur
Bila terjadi kurang sempurnanya penyambungan mengorekskembali
,kemudianmenyambunglagi dan melekukan pekerjaan ini sampai sambungan
tersebut berhasil baik

1. Hasil Kerja

Hasil kerja dari praktikum job 2 tampak sperti pada gambar berikut ini :

Gambar diatas terlihat bahwa untuk menghasilkan suatu hasil kerja yang berhasil
dalam arti bagus dan rapi , kita perlu mengikuti langkah – langkah kerja yang
sudah ditentukan . Demi mencapai kesuksesan dalam mengikuti langkah –
langkah kerja diperlukan ketelitian dan keseriusan seorang pekerja dalam bekerja
. selain itu , penggunaan alat kerja yang sesuai fungsinya juga sangat membantu
dalam keberhasilan suatu pekerjaan praktikum . Namun ada hal lain yang juga
harus diperhatikan bagi seorang pekerja adalah ketepatan dalam pengukuran ,
karena hal itu sangat penting dalam menetukan ukuran kayu yang menjadi acuan
dalam praktikum.Di samping dari sekian hal diatas , dalam kegiatan praktek kita
harus bekerja tepat waktu , ketepatan waktu dalam bekerja merupakan poin
penting yang harus dimiliki oleh setiap pekerja .Hal ini agar melatih kita ( pekerja
) untuk disiplin dalam bekerja / disiplin dengan waktu yang digunakan dalam
bekerja . Adapun hal yang tidak kala penting yang lebih utama
diperhatikan dalam bekerja adalah keselamatan kita dalam bekerja .

Anda mungkin juga menyukai