Anda di halaman 1dari 19

PROSES KERJA BANGKU

LAPORAN PRAKTIKUM
TIN 218 – Praktikum Proses Manufaktur

Nama : Jeremiah Hebert Sutikno


NIM : 202104530012
Kelompok : IC-4
Tgl. Praktikum : 8 Maret 2023
Asisten : Paul Constantine

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR


TEKNIK INDUSTRI – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA
2023
I. TUJUAN
• Praktikan dapat memahami proses kerja bangku dalam membentuk benda kerja.

• Praktikan dapat memahami cara penggunaan dan jenis perkakas yang


digunakan pada proses kerja bangku.
II. TEORI DASAR
Proses kerja bangku (Benchwork) merupakan suatu proses pengerjaan benda kerja
yang dilakukan secara manual dengan menggunakan perkakas tangan. Proses kerja bangku
dilakukan untuk membentuk benda kerja yang sulit diproses dengan menggunakan mesin.
Proses kerja bangku terdiri dari bermacam-macam proses, seperti mengukur, menitik,
menggores, menggergaji, mengikir, dan mengetap. Untuk mendukung proses-proses tersebut
maka diperlukan berbagai macam alat-alat tangan, sebagai berikut:
● Kikir
Kikir adalah alat yang digunakan untuk membuang, meratakan dan juga untuk
memperhalus permukaan benda kerja dengan melakukan gerakan gesek (kiri kanan
ataupun atas bawah) antara permukaan kikir dengan permukaan benda kerja sehingga
menjadi benda kerja memiliki bentuk dan ukuran yang diinginkan. Kikir terbuat dari
baja karbon tinggi yang permukaanya bergerigi. Kikir dapat dibedakan berdasarkan
kekasaran gigi kikir, berdasarkan jumlah gigi kikir dan berdasarkan bentuk penampang
kikir.
Berdasarkan kekasaran gigi, kikir dibagi menjadi 3 yaitu:
Gigi kasar (bastard) digunakan untuk pengerjaan awal benda kerja.
Gigi sedang (second cuts) digunakan untuk finishing atau menghaluskan
bidang benda kerja yang telah dikikir menggunakan gigi kasar.
Gigi halus (smooth) digunakan untuk finishing atau menghaluskan bidang
benda kerja yang telah dikikir menggunakan gigi kasar atau gigi sedang.
Gambar 1.1 Jenis-jenis Kikir Berdasarkan Kekasarannya.

Berdasarkan jumlah gigi, kikir dibagi menjadi 2 yaitu :


Gigi tunggal digunakan untuk mengikir logam
lunak. Gigi ganda digunakan untuk mengikir logam.

Gigi tunggal dan gigi ganda dapat dilihat pada gambar 1.2.

Gambar 1.2. Gigi Tunggal (kiri), Gigi Ganda (kanan).

Berdasarkan bentuk penampang kikir terdiri dari :


Kikir pipih berfungsi untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan tegak
lurus.
Kikir rata.
Kikir segiempat berfungsi untuk membuat rata dan menyiku antara bidang
satu dengan bidang lainnya.
Kikir bulat berfungsi untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang
bulat
Kikir segitiga berfungsi untuk meratakan dan menghaluskan bidang
berbentuk sudut 60° atau lebih besar.
Kikir pilar.
Kikir pisau berfungsi untuk meratakan dan menghaluskan bidang berbentuk
sudut 60° atau lebih kecil.
Kikir setengah bulat berfungsi meratakan, menghaluskan, dan membuat
bidang cekung.
Kikir crossing berfungsi untuk menghaluskan bidang cekung dan membuat bidang
cekung
Kikir kabinet.

Gambar 1.3. Jenis-Jenis Penampang Kikir.

● Gergaji
Menggergaji adalah termasuk pekerjaan memotongbahan/benda kerja dengan
menggunakan gergaji. Memotong bahan dengan gergaji dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu dengan menggunakan gergaji tangan dan dengan gergaji mesin.
Pada kerja bangku digunakan gergaji tangan. Jenis gigi gergaji umumnya dibagi dua
macam yaitu : berbentuk lurus dan berbentuk zig-zag. Berdasarkan jarak gigi gergaji
(gigi/inch) dibagi menjadi: 14, 18, 24, dan 32.Berdasarkan jenis material yang dapat
dipotong, gergaji tangan dapat dibagi jadi 2 :
- Gergaji kayu
Gergaji kayu (coping saw) adalah gergaji yang digunakan untuk memotong triplek
atau papan kayu. Ciri dari gergaji ini adalah memiliki mata gergaji yang kecil dan
tajam. Kelebihan dari gergaji ini adalah mata gergajinya yang dapat dilepas dan
diganti jika sudah tumpul. Gergaji ini berbentuk huruf “U” yang berfungsi untuk
mempermudah pemotongan pada pola lengkung.
Gambar 1.4. Gergaji Kayu.
- Gergaji besi
Gergaji besi (hack saw) adalah gergaji yang digunakan untuk memotong benda
berbahan logam seperti besi. Selain logam, gergaji ini juga bisa digunakan untuk
memotong bahan lain seperti pvc dan juga kayu. Gergaji ini memiliki mata gergaji
yang halus dan rapat. Seperti gergaji kayu, mata gergaji ini juga bisa dilepas dan
diganti apadila sudah tumpul. Bobot yang ringan juga jadi kelebihan dari gergaji
ini.

Gambar 1.5. Gergaji.

● Ragum
Ragum merupakan alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja yang
akan diproses. Contoh Gambar ragum dapat dilihat pada Gambar 1.3
Gambar 1.6. Ragum.

● Penyiku
Penyiku adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur ketegaklurusan suatu
benda kerja.

Gambar 1.7. Penyiku.

● Penggores dan penitik


Penggores adalah suatu alat yang digunakan untuk menarik garis-garis pada
permukaan benda kerja. Penitik adalah suatu alat yang digunakan untuk menandai titik
pada benda kerja.
Gambar 1.8. Penggores dan Penitik.

● Bevel Protractor

Bevel Protractor merupakan alat yang digunakan untuk mengukur sudut. Sudut
yang dapat diukur oleh bevel protractor berkisar 0° sampai dengan 180°, ada juga
yang berkisar 0° sampai dengan 360°, sesuai dengan spesifikasi alatnya.

Gambar 1.9. Bevel Protractor.

● Amplas

Amplas atau kertas pasir adalah sejenis kertas yang bisa dipakai untuk menghaluskan
permukaan suatu benda. Cara menggunakannya yaitu dengan menggosokkan bagian
amplas yang kasar ke permukaan benda dengan gerakan yang searah dan berulang-
ulang.

Untuk memudahkan para pengguna, produsen amplas telah memberikan kode berupa
nomor yang didasarkan pada tingkat kehalusan partikel-partikel penyusunnya. Pada
dasarnya, semakin kecil nomor yang tertera pada amplas tersebut, maka semakin kasar
pula tekstur yang dimilikinya. Sebagai contoh yakni amplas nomor 40 mempunyai
tekstur yang lebih kasar dibandingkan dengan amplas nomor 100.
Gambar 1.10. Amplas..

● Waterpass

Waterpass adalah alat atau indikator yang digunakan menentukan atau mengukur
suatu benda atau pun garis apakah sudah dalam kondisi rata baik secara horizontal
maupun vertikal. Cara menggunakan waterpass adalah dengan meletakkannya di
suatu bidang datar, lalu perhatikan gelembung kecil yang terdapat di bagian tengah
kaca. Jika gelembung belum pas di tengah, itu artinya alat tersebut belum horizontal
sempurna.

Sementara untuk mengecek apakah suatu alat sudah vertikal sempurana, anda bisa
mengeceknya dengan melihat gelembung kecil yang ada di bagian ujung waterpass.
Caranya pun sama seperti saat mengecek posisi horizontal.

Gambar 1.11. Waterpass.


● Palu

Palu adalah perkakas tangan yang digunakan untuk memberikan tumbukan kepada
suatu benda agar terjadi tekanan. Penggunaan palu harus sesuai dengan jenis pekerjaan
yang akan dilakukan. Setiap jenis palu pasti memiliki kelebihan dan kegunaanya
sendiri, inilah macam-macam jenis palu :

- Palu Bulat, biasanya berfungsi untuk memukul benda kerja atau memaku. Untuk
bagian yang berbentuk bulat berfungsi untuk membuat cekungan pada benda
kerja.
- Palu Paku, dugunakan untuk memukul benda kerja dan mencabut paku.
- Palu Karet, biasanya kita gunakan untuk meratakan permukaan benda kerja datar
diatas meja mesin frais. Kelebihan dari palu ini adalah tekanan yang ditimbulkan
oleh palu ini tidak terlalu besar jika dibandigkan dengan palu yang terbuat dari
besi.
- Palu Plastik, digunakan untuk memukul atau meratakan benda yang lunak.
- Palu Aluminum, biasanya digunakan untuk memperbaiki benda-benda yang
berbau listrik.
- Palu Besi, digunakan untuk memaku dan memperbaiki benda kerja.
- Palu Terak, digunakan untuk membersihkan terak-terak dari hasil pengelasan.
- Palu Kayu, palu ini kebanyakan digunakan untuk mengukir.

Gambar 1.12. Palu.


● Perlengkapan Safety

Kecelakaan di kerja bangku kebanyakan disebabkan oleh penggunaan


alat-alat yang tidak tepat dengan funsinya, juga penggunaan yang salah
atau tidak hati-hati. Kecelakaan ini disebabkan oleh ujung-ujung alat
potong atau benda kerja yang tajam. Untuk mencapai keamanan
maksimal, ada beberapa peralatan yang harus digunakan saat ingin
melakukan praktikum.

- Jas lab, berfungsi melindungi tubuh dari percikan api dari


pengelasan dan gram-gram besi saat menggergaji.
- Googles, berfungsi melindungi mata dari percikan api dari
pengelasan dan gram-gram besi saat menggergaji.
- Sarung tangan, berfungsi melindungi tangan dari panas dan
benda-benda tajam seperti gram-gram besi.
III. GAMBAR TEKNIK DAN DIAGRAM ALIR PROSES

Gambar Proses 0

Gambar Proses 1

Pembuatan Pola

KONDISI
TEORITIS PERALATAN
PEMOTONGAN
Pembuatan pola dilakukan
agar mengetahui bagian
dari spesimen yang harus
dilakukan pemotongan,
Pembuatan pola dilakukan Peralatan yang
dengan cara mengukur dibutuhkan untuk
Waktu yang diperlukan
jarak menggunakan melakukan pembuatan
untuk pembuatan pola
penggaris sesuai dengan pola adalah tipe-x dan
sekitar ±10 menit.
arahan yaitu 12 x 25 x 12 penggaris.
untuk panjang, lebar, dan
tingginya lalu
menggambarkan pola
dengan tipe-x
Gambar Proses 2

Proses Pemotongan 1

KONDISI
TEORITIS PERALATAN
PEMOTONGAN
Pemotongan dilakukan Waktu yang diperlukan Peralatan yang
untuk membuang bagian untuk melakukan dibutuhkan untuk
dari spesimen yang tidak pemotongan sekitar ± 20 melakukan pemotongan
diperlukan dalam jumlah menit. adalah gergaji besi,
yang besar, Pemotongan ragum, dan waterpass.
dilakukan dengan cara
meletakkan spesimen di
ragum kemudian gunakan
waterpass untuk melihat
apakah spesimen sudah
lurus kemudian gunakan
gergaji untuk memotong
spesimen sesuai dengan
pola yang telah dibuat.
Gambar Proses 3

Proses Pemotongan 2

KONDISI
TEORITIS PERALATAN
PEMOTONGAN
Pemotongan dilakukan Waktu yang diperlukan Peralatan yang
untuk membuang bagian untuk melakukan dibutuhkan untuk
dari spesimen yang tidak pemotongan sekitar ± 20 melakukan pemotongan
diperlukan dalam jumlah menit. adalah gergaji besi,
yang besar, Pemotongan ragum, dan waterpass.
dilakukan dengan cara
meletakkan spesimen di
ragum kemudian gunakan
waterpass untuk melihat
apakah spesimen sudah
lurus kemudian gunakan
gergaji untuk memotong
spesimen sesuai dengan
pola yang telah dibuat.
Gambar Proses 4

Proses Kikir 1

KONDISI
TEORITIS PERALATAN
PEMOTONGAN
Kikir dilakukan untuk Waktu yang diperlukan Peralatan yang
membuang bagian dari untuk melakukan kikir dibutuhkan untuk
spesimen dengan jumlah sekitar ± 20 menit. melakukan kikir adalah
yang sedikit serta kikir gigi kasar, kikir
menghaluskan bagian yang gigi halus, dan
sebelumnya dilakukan waterpass.
pemotongan. Kikir
dilakukan dengan
meletakkan spesimen pada
ragum lalu gunakan
waterpass untuk melihat
apakah spesimen yang
diletakkan pada ragum
sudah lurus kemudian
gunakan kikir untuk
mengikir spesimen.
Gambar Proses 5

Proses Kikir 2

KONDISI
TEORITIS PERALATAN
PEMOTONGAN
Kikir dilakukan untuk Waktu yang diperlukan Peralatan yang
membuang bagian dari untuk melakukan kikir dibutuhkan untuk
spesimen dengan jumlah sekitar ± 20 menit. melakukan kikir adalah
yang sedikit serta kikir gigi kasar, kikir
menghaluskan bagian yang gigi halus, dan
sebelumnya dilakukan waterpass.
pemotongan. Kikir
dilakukan dengan
meletakkan spesimen pada
ragum lalu gunakan
waterpass untuk melihat
apakah spesimen yang
diletakkan pada ragum
sudah lurus kemudian
gunakan kikir untuk
mengikir spesimen.
IV. LEMBAR PENGUKURAN GEOMETRI
(Terlampir)

V. ANALISIS
Proses kerja bangku adalah proses yang dilakukan untuk membuang atau
menghaluskan bagian dari spesimen yang digunakan, Proses kerja bangku juga
berfungsi untuk melakukan proses-proses kerja yang susah untuk dilakukan dengan
mesin sehingga diperlukannya pengerjaan menggunakan tangan atau dapat dibilang
secara manual.
Proses pemotongan dimulai dengan menaruh spesimen pada ragum lalu
mengencangkannya dengan memutar ragum searah jarum jam. Sebelum
mengencangkan ragum gunakan waterpass untuk memastikan bahwa spesimen
sudah diletakkan dengan lurus pada ragum, untuk mengetahui apakah spesimen
sudah diletakkan lurus pada ragum kita dapat melihat pada tabung yang sejajar
dengan ragum apakah gelembung air sudah berada tepat di tengah tabung
waterpass. Setelah memastikan bahwa spesimen sudah lurus pada ragum proses
pemotongan dapat dilakukan pada spesimen, pemotongan dilakukan menggunakan
gergaji dimana gergaji digunakan dengan cara menggenggam gergaji dengan mata
pisau menghadap keluar tubuh lalu tangan yang belom memegang gergaji
menggenggam gergaji pada bagian depan, pemotongan dilakukan dengan membuat
jalur pemotongan/takik terlebih dahulu dimana jalur dibuat dengan cara memotong
perlahan dari bagian pola yang akan dipotong hingga mata pisau pada gergaji
masuk sebagian kedalam spesimen, hal ini dilakukan agar pemotong di awal tidak
keluar dari pola, kemudian pemotongan dilakukan dengan gerakan mendorong dan
menarik gergaji dimana saat mendorong gergaji akan terasa lebih berat akibat mata
pisau yang akan memakan lebih banyak bagian dari spesimen daripada saat menarik
gergaji.
Kikir adalah proses yang dilakukan untuk membuang sebagian kecil dari
spesimen agar bagian yang dilakukan proses kikir menjadi halus, Proses kikir
dimulai dengan menaruh spesimen pada ragum lalu mengencangkannya dengan
memutar ragum searah jarum jam. Waterpass dapat digunakan sebelum
mengencangkan ragum untuk memastikan bahwa spesimen sudah diletakkan
dengan lurus pada ragum, untuk mengetahui apakah spesimen sudah diletakkan
lurus pada ragum kita dapat melihat pada tabung yang sejajar dengan ragum apakah
gelembung air sudah berada tepat di tengah tabung. kikir dilakukan dengan cara
memegang gagang pada kikir dengan satu tangan lalu meletakkan kikir di bagian
dari spesimen yang ingin di haluskan lalu menaruh tangan yang lainnya pada bagian
atas ujung kikir kemudian lakukan gerakan seperti mendorong dan menarik. Kikir
kasar digunakan terlebih dahulu agar dapat dilakukannya perataan dan juga
pembuangan bagian dari spesimen, kemudian kikir halus digunakan untuk
menghaluskan bagian dari spesimen yang sudah di lakukan proses kikir dengan
kikir kasar

VI. SIMPULAN
● Gergaji digunakan untuk memotong
● Waterpass digunakan untuk melihat apakah spesimen sudah
diletakkan dengan lurus
● Kikir digunakan untuk mengikir
● Ragum digunakan untuk menahan spesimen
VII. DAFTAR PUSTAKA

[1] Winarmo. E., (2016): Teknik Menggunakan Perkakas Tangan


(Kerja Bangku), Budi Utama, Yogyakarta.

[2] Sucahyo, B., (2004): Pekerjaan Logam Dasar, Gramedia, Jakarta.

[3] Youssef. H. A, El-Hofy. H. A, and Ahmed. M. H., (2012):


Manufacturing Technology, CRC Press, United States.
VIII. LAMPIRAN

Gambar 8.1 Spesimen Kotak

Gambar 8.2 Spesimen Silinder

Gambar 8.3 Meja Kerja dan Ragum


Gambar 8.4 Lembar Pengukuran Geometri Proses Kerja Bangku

Anda mungkin juga menyukai